Anda di halaman 1dari 12

METODA PELAKSANAAN

Kegiatan : Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produksi Pertanian/


Perkebunan
Pekerjaan : Rehabilitasi Jalan Usaha Tani ( L = 2 - 2,5 m) Gp. Lambaro Subon
Lhoknga (OTSUS)
Lokasi : Gp.Lambaro Seubun Kec.Lhoknga
Tahun Anggaran : 2016
Kabupaten : Aceh Besar

I. GAMBARAN UMUM PEKERJAAN

Pekerjaan yang dikerjakan adalah Rehab Jalan Usaha Tani (L=2-2,5 M) Gp. Lambaro Subon
Lhoknga (OTSUS) dengan produk akhir perkerasan. Lokasi pekerjaan berada di Aceh Besar
yaitu Gp. Lambaro Subon Lhoknga.

Pelaksanaan pekerjaan jalan ini sesuai dengan waktu pelaksanaan pekerjaan yang
diberikan oleh Pemberi Kerja dilaksanakan maksimal 120 (seratus dua puluh) hari
kalender. Dengan masa tenggang waktu tersebut, kami sebagai penawar dapat
melaksanakan pekerjaan dengan waktu yang diberikan.

Setelah kami mempelajari gambar rencana dan penjelasan anwijzing kantor, kami dapat
memahami pekerjaan sebagai pedoman dalam pelaksanana pekerjaan kontruksi. Hasil
pengamatan dilapangan, kami dapat mempersiapkan langkah-langkah berupa penjadwalan
pekerjaan dalam pekerjaan kontruksi.

Metoda pelaksanaan pekerjaan akan diuraikan sesuai dengan tahap – tahap pelaksanaan
pekerjaan yang masing-masing mempunyai mempunyai sub pekerjaan yang saling
berkaitan atau menunggu pekerjaan lainnya ( un independen) dan pekerjaan yang paralel
dikerjakan (independen).

Secara ke seluruhan dari ke semua pekerjaan berikut ini akan dijelasan metode
pelaksanaan pekerjaan secara jelas sesuai dengan metode urutan pekerjaan dimana setiap

METODA PELAKSANAAN
REHABILITASI JALAN USAHA TANI ( L = 2 - 2,5 M) GP. LAMBARO SUBON
LHOKNGA (OTSUS) Page 1
pekerjaan dilaksanakan ada yang dikerjakan secara paralel ( pekerjaaan tidak menunggu),
ada pekerjaan bisa dilaksanakan setelah pekerjaan lain telah selesai dikerjakan. Juga kami
menguraikan estimasi waktu pelaksanaan pekerjaan. Hasil estimasi dan tahap-tahap
pekerjaan tersebut diatas akan di susun dalam bentuk tabel dan gambar berupa jadwal
pelaksanaan pekerjaan dan dilengkapi dengan kurva-s.

II. METODA PELAKSANAAN

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan adalah pekerjaan yang mendukung dalam pelaksanaan pekerjaan
kontruksi. Dalam pekerjaan umum yang akan dikerjakan adalah Mobilisasi.
Mobilisasi yang akan dikerjakan dalam rangkaian pekerjaan ini ada yang dikerjakan dalam
tahap awal , tengah, dan akhir pekerjaan. Dan item pembayaran dalam pekerjaan
mobilisasi yang lain adalah pembuatan plank proyek.

1. Pengukuran/Pemasangan Profil
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini perlu dilakukan pengukuran ulang untuk
mendapatkan mutual check nol dan perubahan desain atau Volume pekerjaan sesuai
dengan kondisi lapangan. Hasil pengukuran ulang ini akan dihitung volume pekerjaan
yang akan dituangkan dalam MC-0.
Metoda pelakanaan pekerjaan pengukuran ini adalah sebagai berikut :
- Pengukuran dengan survey seperti waterpass dan theodolite
- Pelaksanaan pengukuran
Pengukuran dikerjakan oleh juru ukur dibantu oleh staff lapangan dengan direksi
teknis.
- Penyepakatan dengan direksi teknis, pengawas lapangan dan pelaksana perubahan
desain nantinya.

2. Mobilisasi Staf dan Pekerja.


Mobilisasi Staf dan pekerja ini terdiri dari Personil Inti ( Manager proyek, pengawas
lapangan, guantity engineer, quality engineer, juru gambar, juru ukur, dan tenaga
administrasi) dan Pekerja ( Tukang, Kepala Tukang, Pekerja, mandor) dilaksanakan
dengan waktu kedatangan sebagai berikut :
a. Pra kontruksi
- Manager proyek, pengawas , tukang, pekerja didatangkan setelah negoisasi
lokasi lahan sudah oke.
- Manager proyek merancang base camp untuk pembuatan bangunan seperti :
 Barak Kerja
 Gudang

METODA PELAKSANAAN
REHABILITASI JALAN USAHA TANI ( L = 2 - 2,5 M) GP. LAMBARO SUBON
LHOKNGA (OTSUS) Page 2
- Tukang, Pekerja dan Mandor mengerjakan pembuatan bangunan yang
disebut diatas dari bahan-bahan bangunan semi permanen ( Kayu Balok,
Papan, triplek, seng, semen, pasir, kerekel, paku, seng dan bahan lain yang
dibutuhkan).
- Pelaksana dan pekerja (Pekerja biasa, tukang) mengerjakan bangunan yang
disebutkan diatas.

b. Kontruksi
- Semua personil yang dibutuhkan dalam pekerjaan.
- Tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan jenis pekerjaan

Mobilisai dan demobilisasi Alat Berat


Sesuai dengan yang dibayarkan pada item mobilisasi alat (BQ pekerjaan) dan yang
tidak dibayarkan dalam mobilisasi, alat berat yang akan dimobilisasi adalah :
- Jack Hammer sebanyak 1 unit
- Dump truck 3-4 m3 sebanyak 8 unit
- Pick up sebanyak 1 unit
- Pompa air sebanyak 1 unit
- Generator Set sebanyak 1 unit
- Survey equipment sebanyak 1 set

Metode pelaksanaan pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi alat berat adalah :


1. Penggangkutan menggunakan kendaraan lain ( truck tronton) dari tempat
penyewaaan ke tempat terakhir akses jalan, seperti : Generator set, Pompa air,
surbey equipment
2. Pengangkutan lansung seperti dump truck, yang dikemudikan oleh sopir dari
tempat penyewaan.

Waktu pelaksanaan pekerjaan mobilisasi disesuaikan dengan pekerjaan yang


menggunakan alat tersebut dan demobilisasi setelah pekerjaan yang menggunakan alat
tersebut telah selesai dikerjakan.

3. Pembuatan Papan nama Proyek


Paralel dengan pekerjaan pembuatan kantor lapangan, dikerjakan pembuatan plank
proyek. Plank proyek dibuat sesuai dengan ukuran standar pekerjaan umum dari
bahan papan kayu sebagai plank dan balok kayu untuk tegak plank dan dicat serta
ditulis informasi proyek.

METODA PELAKSANAAN
REHABILITASI JALAN USAHA TANI ( L = 2 - 2,5 M) GP. LAMBARO SUBON
LHOKNGA (OTSUS) Page 3
4. Cetak dan Pasang Prasasti Proyek
Prasasti kegiatan juga memuat informasi mengenai Instansi Pemberi Kerja, Nama
Kegiatan, Nomor Kegiatan, Lokasi Kegiatan, Wilayah, Waktu Pelaksanaan, Volume dan
Biaya Pekerjaan, Nama dan Alamat Penyedia Jasa, Penanggung Jawab dani nformasi
lain mengenai proyek tersebut. Pemasangan Papan Nama Proyek dimaksudkan agar
masyarakat mengetahui tentang pekerjaan yang sedang dilaksanakan tersebut

5. Administrasi Proyek
Administrasi dilaksanakan sebelum dan sesudah pelaksanaan yang meliputi perjanjian,
chek list, ijin pasang, laporan harian, mingguan dan bulanan, mutual chek dan time
shedule, untuk dokumentasi foto-foto pelaksanaan dari kondisi lapangan 0 % (sebelum
di mulai pelaksanaan), dan 50& (saat dalam pelaksanaan dan 100% (pekerjaan setelah
selesai dilaksanakan). foto dokumentasi akan dibuat rangka sesuai permintaan dari
pengguna jasa

II. PEKERJAAN JALAN

1. Pengupasan/Pembersihan Damija
pengupasan/ pembersihan damija adalah pembentukan badan jalan pada jalan yang
mempunyai ketidak rataan pada bidan permukaan jalan.
Pekerjaan penyiapan badan jalan mencakup penyiapan dan penggarukan badan jalan.

Metoda pelaksanan pekerjaan penyiapan badan jalan ini adalah dengan tahap-tahap
pekerjaan sebagai berikut:
 Pengajuan reguest pekerjaan oleh pelaksana lapangan kepada direksi teknis
(pengawas lapangan) untuk pelaksanaan pekerjaan penyiapan badan jalan :
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, pelaksana mengajukan reguest pekerjaan sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk disetujui oleh direksi lapangan sesuai
dengan informasi request seperti volume pekerjaan dan sketas gambar pekerjaan.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dicek kondisi alat berat yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan.

 Mobilisasi alat.
Alat yang akan dimobilasi pada pekerjaan penyiapan badan jalan ini adalah :
1. Motor grader

 Pelaksanaan pekerjaan .

METODA PELAKSANAAN
REHABILITASI JALAN USAHA TANI ( L = 2 - 2,5 M) GP. LAMBARO SUBON
LHOKNGA (OTSUS) Page 4
Setelah reguest pekerjaan disetujui, dilaksanakan pekerjaan dengan tahap pelaksanaan
sebagai beriku :
- Operator mengoperasikan Motor grader, melakukan pemotongan dan pembentukan
badan jalan dimulai dari awal pekerjaan. Motor Grader bergerak mulai dari tepi
badan jalan dan membentuk ke tengah badan jalan setiap 100 m.
- Selama proses pekerjaan pembentukan badan jalan, pekerja membantu dalam
pembersihan dan perapian hasil pekerjaan ke dua alat tersebut.
- Proses pekerjaan ini terus berlansung sampai volume pekerjaan terpenuhi

 Persetujuan oleh direksi setelah pekerjaan ini selesai untuk pelaksanaan pekerjaan
selanjutnya.

2. Timbunan Badan Jalan (Timbunan Biasa/Setempat/Sisip)


timbunan biasa gigunakan untuk levelling badan jalan.
Metoda pelaksanaan pekerjaan timbunan biasa adala
 Tanah timbun yang diambil dari quarry atau lokasi galian dibawa ke lokasi
menggunakan dump truck, ditumpahkan dilokasi tempat timbunan yang telah
disiapkan
 Jarak tumpukan diatur sedemikian , sehingga jika dihampar dengan ketebalan
sesuai gambar kerja permukaan dapat tertimbun
 Tumpahan tanah dari dump truck dihampar/diratakan oleh buruh menggunakan
cangkul dan peralatan bantu lainnya

3. Timbunan Badan Jalan (Timbunan Pilihan)


Timbunan pilihan digunakan untuk lapisan perkerasan badan jalan. Pekerjaan ini
harus mencapai kepadatan optimum.
Metoda pelaksanaan pekerjaan timbunan pilihan
 Tanah timbun yang diambil dari quarry atau lokasi galian dibawa ke lokasi
menggunakan dump truck, ditumpahkan dilokasi tempat timbunan yang telah
disiapkan
 Jarak tumpukan diatur sedemikian , sehingga jika dihampar dengan ketebalan
sesuai gambar kerja permukaan dapat tertimbun
 Tumpahan tanah dari dump truck dihampar/diratakan dengan bulldozer atau
motor grader untuk mencapai ketebalan sesuia gambar kerja
 Lapisan pertama sebaiknya melebihi lebar kaki timbunan kurang lebih 50cm kiri
dan kanan.
 Setelah kadar air dinilai cukup, langsung dipadatkan dengan tandem roller sesuai
lintasan pemadatan percobaan yang telah dilakukan

METODA PELAKSANAAN
REHABILITASI JALAN USAHA TANI ( L = 2 - 2,5 M) GP. LAMBARO SUBON
LHOKNGA (OTSUS) Page 5
 Bidang pemadatan harus over lapping kurang lebih 5 cm.
 Timbunan dan pemadata dilakukan lapis perlapis

4. Timbunan Sirtu
Timbunan pilihan merupakan produk akhir dari pekerjaan ini. Pekerjaan ini harus
mencapai kepadatan optimum.
Metoda pelaksanaan pekerjaan timbunan pilihan
 Sirtu yang diambil dari quarry atau lokasi galian dibawa ke lokasi menggunakan
dump truck, ditumpahkan dilokasi tempat timbunan yang telah disiapkan
 Jarak tumpukan diatur sedemikian , sehingga jika dihampar dengan ketebalan
sesuai gambar kerja permukaan dapat tertimbun
 Tumpahan tanah dari dump truck dihampar/diratakan dengan bulldozer atau
motor grader untuk mencapai ketebalan sesuia gambar kerja
 Lapisan pertama sebaiknya melebihi lebar kaki timbunan kurang lebih 50cm kiri
dan kanan.
 Setelah kadar air dinilai cukup, langsung dipadatkan dengan tandem roller sesuai
lintasan pemadatan percobaan yang telah dilakukan
 Bidang pemadatan harus over lapping kurang lebih 15 cm.
 Timbunan dan pemadata dilakukan lapis perlapis

III. PEKERJAAN PLAT BETON

1. Galian tanah pondasi


Galian biasa adalah galian pada pekerjaan plat beton akan dikerjakan sesuai dengan
gambar rencana. Galian Tanah mencakup semua galian yang bukan galian batu, galian
untuk kontruksi atau galian material.

Metoda pelaksanan galian biasa ini adalah dengan tahap-tahap pekerjaan sebagai
berikut:
 Pengajuan reguest pekerjaan oleh pelaksana lapangan kepada direksi teknis
(pengawas lapangan) untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Pelaksanaan pekerjaan .
Setelah reguest pekerjaan disetujui, dilaksanakan pekerjaan ini oleh pekerja dan
mandor dengan tahap pelaksanaan sebagai beriku :
Metoda pelaksanaan pekerjaan galian tanah ini dikerjakan oleh buruh menggunakan
cangkul dan peralatan bantu lainnya dengan tahap-tahap pekerjaan sebagai berikut
:

METODA PELAKSANAAN
REHABILITASI JALAN USAHA TANI ( L = 2 - 2,5 M) GP. LAMBARO SUBON
LHOKNGA (OTSUS) Page 6
- peraltan yang dibutuhkan seperti cangkul, dll
- Pelaksana membuat request ke direksi teknis untuk pelakasanaan pekerjaan.
- pekerja menggali tanah sesuai gambar kerja atau petunjuk direksi pengawas
- Hasil galian lansung dibuang ke samping.
- Pekerja membantu merapikan hasil galian.

2. Urugan kembali
Urugan kembali dilaksanakan dengan menggunakan tanah hasil galian untuk
mengurug bagian yang diperlukan. Sebelum menempatkan material timbunan diatas
pondasi atau diatas timbunan, seluruh daerah yang akan menerima beban material
timbunan harus dibasahi secara optimum diratakan. Pemadatan timbunan dapat
dilaksanakan dengan padat dan diratakan sampai kepadatan maksimum atau sesuai
dengan spesifikasi, begitulah seterusnya sampai timbunan selesai.

3. Pasangan Batu Gunung 1 : 4


Pasangan batu dikerjakan sebelum pekerjaan pemasangan plat beton.
Pasangan batu digunakan untuk bangunan pelngkap jalan seperti dinding penahan
tanah dan pondasi plat beton.
Metoda pelaksanaan pekerjaan ini dikerjakan menggunakan dengan tenaga manusia
dan alat bantu dengan tahap-tahap pekerjaan sebagai berikut:
- Pelaksanana membuat request pekerjaan pasang batu sehari sebelum pelaksanaan
pekerjaan kepada direksi untuk disetujui.
- Pekerja menyiapkan bahan batu dan pasir pasang dan semen dipasang oleh tukang
batu dan alat pencanpur pengadukan,
- Disaat yang sama pekerja menyiapkan bahan semen, pasir dan batu kali untuk
pelaksanaan pemasangan batu.
- Pekerja membersihkan batu dari kotoran – kotoran dengan air, dan pekerja lainnya
menyiapkan adukan pasir semen dan sejumlah air untuk bahan perekat batu .
- Tukang batu menyusun pasangan batu dan disela antar pasangan batu diberi spesi
semen dan pasir yang terlah diaduk oleh pekerja.
- Pemasangan pondasi batu dikerjakan sesuai dengan volume pekerjaan dan gambar
rencana.
- Pekerja membersihkan bahan-bahan yang tidak terpakai dan membuang ke lokasi
yang telah ditentukan.

4. Cor Lantai Beton


Metoda pelaksanaan pekerjaan cor beton ini adalah dengan menggunakan alat tenaga
manusia dibantu dengan alat pengadukan mollen dan alat bantu lainnya dengan tahap-
tahap pekerjaan sebagai berikut :

METODA PELAKSANAAN
REHABILITASI JALAN USAHA TANI ( L = 2 - 2,5 M) GP. LAMBARO SUBON
LHOKNGA (OTSUS) Page 7
 Reguest pekerjaan yang diajukan pelaksana untuk pekerjaan beton k-175 cyclop
dan pemeriksaaan kualitas bahan dan alat yang digunakan untuk disetujui oleh
direksi lapangan.
 Penyiapan bahan dan alat
 Bahan beton K-175 terdiri dari semen, pasir dan kerikil, batu belah, alat
pencampur beton ( molen dan vibrator) telah berada di lokasi pekerjaan dan telah
disetujui oleh direksi lapangan.
 Pengadukan dan pengecoran beton
 Bahan pembentuk beton, pasir, batu split dan semen dengan air telah disiapkan
diaduk menggunakan alat pencampur beton (Mollen) sesuai dengan perbandingan
adukan komposisi campuran beton. Selanjutnya adukan dihamparkan pada
bangunan yang menggunakan beton cyclop.

5. Plesteran 1 : 4 tebal 10 mm
 Sebelum pekerjaan plesteran dilaksanakan, maka terlebih dahulu kami lakukan
pembersihan permukaan yang akan diplester dari kotoran-kotoran yang melekat,
bila kotorannya masih juga masih melekat, maka kami gunakan sikat baja untuk
membersihkannya.
 Permukaan yang telah bersih tersebut disiram dengan air kemudian baru
dilakukan pelaksanaannya.
 Komposisi campuran plesteran yang kami gunakan adalah 1 : 3 (semen : pasir)
dengan ketebalan 15 mm.
 Setelah pekerjaan plesteran selesai kami kerjakan dengan baik, maka dilakukan
asistensi dengan pengawas dan Direksi terhadap hasil pelaksanaannya

6. Urugan Pasir Bawah Lantai


 Urugan pasir harus dilaksanakan dibawah pasangan pondasi setebal 5 cm padat.
 Lapisan pasir urug harus ditimbun/ dipadatkan dengan diairi, pasir urug bersih
dari akar-akar dan kotoran.

7. Penulangan Besi Beton Polos


Pekerjaan ini adalah pembesian plat beton sesuai gambar kerja.
Metode pelaksanaan pekerjaan:
 Pengadaan besi untuk beton diatas.
 Besi beton didatangkan dari leveransr ke lokasi pekerjaan sesuai dengan jenis besi
beton yang digunakan dan volume yang akan dikerjakan.
 Pemotongan dan pembengkokan besi oleh tukang besi

METODA PELAKSANAAN
REHABILITASI JALAN USAHA TANI ( L = 2 - 2,5 M) GP. LAMBARO SUBON
LHOKNGA (OTSUS) Page 8
 Besi – besi diatas di potoga dan dibengkokkan sesuai dengan gamabr pembesian
yang telah diajukan pelakasan ke pengawas lapangan.
 Perakitan
 Perakitan besi oleh tukang besi sesuai dengan gambar pembesian
 Pemasangan dan penempatan besi beton.

8. Beton Cor Plat Lantai t = 20 cm


Beton K-225 digunakan untuk bangunan plat dan kontruksi bangunan pelengkap yang
menggunakan mutu beton K-225.
Pekerjaan ini dikerjakan setelah pekerjaan pasangan batu pondasi plat telah selesai
dikerjakan, bekisting dan besi penulangan telah terpasang pada pekerjaan yang akan
menggunakan beton K-225 serta pekerjaan sebelumnya diterima oleh direksi teknik.
 Pengajuan reguest pekerjaan oleh pelaksana lapangan kepada direksi teknis
(pengawas lapangan) untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mobilisasi bahan – bahan, tenaga dan alat.
Alat dan bahan yang akan dimobilisai adalah sebagai berikut :
 Concrete Mixer
 Concret Vibrator
 Semen
 Pasir
 Agregat Kasar
 Kayu Perancah
 Paku

 Pelaksanaan pekerjaan .
 Pemasangan mal/bekistng
Metoda pelaksanaan pekerjaan ini adalah dengan menggunakan tenaga
manusia dibantu dengan alat bantu dengan tahap-tahap pekerjaan sebagai
berikut :
- Bahan – bahan yang dibutuhkan untuk pemasangan mal cor beton ini telah
dimobilisasi ke lapangan .
- Tukang membuat dan memotong papan serta merakit untuk dijadikan
cetakan beton bekisting.
- Tukang memasang bekisting pada temapt pembuatan plat duiker.
- Untuk pemasangan bekisitng lantai plat dipasang kayu perancah sebagai
penyanga.
- Seterusnya tukang memasang dan membongkar mal sesuai dengan segmen
cor beton yang akan dikerjakan.

METODA PELAKSANAAN
REHABILITASI JALAN USAHA TANI ( L = 2 - 2,5 M) GP. LAMBARO SUBON
LHOKNGA (OTSUS) Page 9
 Pengecoran beton
Metoda pelaksanaan pekerjaan cor beton ini adalah dengan menggunakan alat
Pencampur beton dan tenaga manusia dan alat bantu lainnya dengan tahap-
tahap pekerjaan sebagai berikut :
- Reguest pekerjaan yang diajukan pelaksana untuk pekerjaan beton k-250 dan
pemeriksaaan kualitas bahan dan alat yang digunakan untuk disetujui oleh
direksi lapangan.
- Penyiapan bahan dan alat
Bahan beton K-250 terdiri dari semen, pasir dan batu split, alat pencampur
beton ( mollem dan vibrator) telah berada di lokasi pekerjaan dan telah
disetujui oleh direksi lapangan.
- Pengadukan dan pengecoran beton
Bahan pembentuk beton, pasir, batu split dan semen dengan air telah
disiapkan diaduk menggunakan alat pencampur beton ( Mollen) sesuai
dengan perbandingan adukan komposisi campuran beton. Selanjutnya
adukan dihamparkan pada bekisitng yang telah ditempatkan dan digetarkan/
ditumbuk dengan alat penumbuk / penggetar beton.
- Pembongkaran bekisitng beton dan penyiram beton yang telah mengeras.
Beton yang yang telah mengeras kurang lebih 14 hari, dilakukan
pembongkaran bekisting/Mall dan penyiraman beton dengan air.

 Persetujuan oleh direksi setelah pekerjaan ini selesai untuk pelaksanaan pekerjaan
selanjutnya.

IV. PEKERJAAN TALUD

1. Galian tanah pondasi


Galian biasa adalah galian pada pekerjaan talud akan dikerjakan sesuai dengan gambar
rencana. Galian Tanah mencakup semua galian yang bukan galian batu, galian untuk
kontruksi atau galian material.
Metoda pelaksanan galian biasa ini adalah dengan tahap-tahap pekerjaan sebagai
berikut:
 Pengajuan reguest pekerjaan oleh pelaksana lapangan kepada direksi teknis
(pengawas lapangan) untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Pelaksanaan pekerjaan .
Setelah reguest pekerjaan disetujui, dilaksanakan pekerjaan ini oleh pekerja dan
mandor dengan tahap pelaksanaan sebagai beriku :

METODA PELAKSANAAN
REHABILITASI JALAN USAHA TANI ( L = 2 - 2,5 M) GP. LAMBARO SUBON
LHOKNGA (OTSUS) Page 10
Metoda pelaksanaan pekerjaan galian tanah ini dikerjakan oleh buruh menggunakan
cangkul dan peralatan bantu lainnya dengan tahap-tahap pekerjaan sebagai berikut
:
- peraltan yang dibutuhkan seperti cangkul, dll
- Pelaksana membuat request ke direksi teknis untuk pelakasanaan pekerjaan.
- pekerja menggali tanah sesuai gambar kerja atau petunjuk direksi pengawas
- Hasil galian lansung dibuang ke samping.
- Pekerja membantu merapikan hasil galian.

2. Pas. Batu Gunung/ Kali


Pasangan batu digunakan untuk talud.
Metoda pelaksanaan pekerjaan ini dikerjakan menggunakan dengan tenaga manusia
dan alat bantu dengan tahap-tahap pekerjaan sebagai berikut:
 Pelaksanana membuat request pekerjaan pasang batu sehari sebelum pelaksanaan
pekerjaan kepada direksi untuk disetujui.
 Pekerja menyiapkan bahan batu dan pasir pasang dan semen dipasang oleh tukang
batu dan alat pencanpur pengadukan,
 Disaat yang sama pekerja menyiapkan bahan semen, pasir dan batu kali untuk
pelaksanaan pemasangan batu.
 Pekerja membersihkan batu dari kotoran – kotoran dengan air, dan pekerja
lainnya menyiapkan adukan pasir semen dan sejumlah air untuk bahan perekat
batu .
 Tukang batu menyusun pasangan batu dan disela antar pasangan batu diberi spesi
semen dan pasir yang terlah diaduk oleh pekerja.
 Pemasangan pondasi batu dikerjakan sesuai dengan volume pekerjaan dan gambar
rencana.
 Pekerja membersihkan bahan-bahan yang tidak terpakai dan membuang ke lokasi
yang telah ditentukan.

3. Plesteran 1 : 4 tebal 10 mm (topi)


 Sebelum pekerjaan plesteran dilaksanakan, maka terlebih dahulu kami lakukan
pembersihan permukaan yang akan diplester dari kotoran-kotoran yang melekat,
bila kotorannya masih juga masih melekat, maka kami gunakan sikat baja untuk
membersihkannya.
 Permukaan yang telah bersih tersebut disiram dengan air kemudian baru
dilakukan pelaksanaannya.
 Komposisi campuran plesteran yang kami gunakan adalah 1 : 3 (semen : pasir)
dengan ketebalan 15 mm.

METODA PELAKSANAAN
REHABILITASI JALAN USAHA TANI ( L = 2 - 2,5 M) GP. LAMBARO SUBON
LHOKNGA (OTSUS) Page 11
 Setelah pekerjaan plesteran selesai kami kerjakan dengan baik, maka dilakukan
asistensi dengan pengawas dan Direksi terhadap hasil pelaksanaannya

4. Urugan Pasir
 Urugan pasir harus dilaksanakan dibawah pasangan batu setebal 5 cm padat.
 Lapisan pasir urug harus ditimbun/ dipadatkan dengan diairi, pasir urug bersih
dari akar-akar dan kotoran.

5. Pipa Drainase + Ijuk (terpasang)


Pekerjaan drain hole disini adalah diperuntukkan sebagai buangan air tanah yang
tertahan oleh struktur. Untuk memberi jalan pengaliran untuk air tersebut, maka
dibuatkanlah pipa drain hole. Bagian ujung pipa yang masuk ke dalam tanah diberi
lapisan ijuk untuk mencegah masuknya tanah ke dalam pipa. Jika tanah masuk
kedalam pipa, maka akan terjadi pemanpatan dan pipa hole drain tidak dapat
berfungsi sebagaimana mestinya. Pipa-pipa yang dibawa ke lapangan adalah yang
sudah berupa potongan-potongan pendek sesuai dengan ukuran kebutuhan, pekerjaan
pemotongan ini sebelumnya telah terlebih dahulu dilakukan di workhsop kontraktor.
Pekerjaan pipa drain hole ini akan dilakukan simultan dengan pekerjaan pasangan
batu. Sebelum pasangan batu dilaksanakan, pipa telah ditempatkan pada posisinya.

Banda Aceh, 27 Juni 2016


CV.MENARA ACEH GROUP

RIZKI MAULANA
DIREKTUR

METODA PELAKSANAAN
REHABILITASI JALAN USAHA TANI ( L = 2 - 2,5 M) GP. LAMBARO SUBON
LHOKNGA (OTSUS) Page 12

Anda mungkin juga menyukai