Anda di halaman 1dari 4

EKLAMSIA

Rumah Sakit Tk.IV No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 4

Dr. Bratanata Unang

Panduan Praktik Klinis Tanggal Terbit Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit TK IV Dr Bratanata
Unang Jambi

Dr. Arwansyah, Sp. THT-KL

Kelainan akut pada ibu hamil, sat hamil tua, persalinan atau masa
DEFINISI nifas ditandai dengan timbulnya kejang atau koma, sebelumnya
sudah menunjukkan gejala-gejala pre eklamsia
( hipertensi, edema, proteinuria ). 1

1. Menentukan usia kehamilan, atau saat persalinan atau masa


nifas.
2. Riwayat hipertensi.
3. Faktor resiko.
ANAMNESIS Pemeriksaan antenatal sebelumnya. 1,2
1. Tanda-tanda pre eklamsia ( hipertensi, edema, proteinuria ).
PEMERIKSAANFISIK 2. Kejang dan atau koma.
Kadang disertai gangguan fungsi organ-organ. 1

PEMERIKSAAN 1. Pemeriksaan laboratorium lengkap


PENUNJANG Konsultasi dengan kardiolog, optalmolog, neurolog

PENEGAKAN 1. Kehamilan > 20 minggu, atau saat persalinan atau masa nifas.
DIAGNOSIS 2. Berdasarkan gejala klinis di atas.2

a. Obat anti kejang :


MgSO4 :
* Dosis awal : 4 gr 20% i.v. pelan-pelan ( 3-4 ) menit, disusul 8 gr
40% i.m. terbagi pada bokong kanan dan kiri.
* Dosis Ulangan : Tiap 6 jam diberikan 4 gr 40% i.m. sampai 6 jam
pasca persalinan atau 6 jam bebas kejang.
* Dosis Tambahan : Bila timbul kejang-kejang lagi maka dapat :
diberikan MgSO4 2 g 20% I.v. pelan-pelan. Sekurang-kurangnya
20 menit setelah pemberian terakhir.
Dosis tambahan 2 gr hanya dapat diberikan sekali saja. Bila
setelah diberi dosis tambahan masih tetap kejang maka
PENATALAKSANAAN diberikan Penthotal 3-5 mg/kg bb/ i.v. pelan-pelan.
* Monitoring Tanda-tanda keracunan MgSO4. 2,3

b. Obat-obatan Suportif : lihat pengobatan Supotif pre eklampsia


berat.
c. Perawatan pada serangan kejang :
* Dirawat di kamar Isolasi
* Masukkan spatula lidah ke dalam mulut penderita
* Kepala direndahkan : daerah orofaring di hisap
* Fiksasi badan pada tempat tidur harus cukup kendor guna
menghindari fraktur.

d. Perawatan Penderita dengan Koma :


* Monitoring kesadaran dan dalamnya koma memakai
“Glasgow-Pittsburg-Coma Scale”.
* Pada Perawatan koma perlu di perhatikan pencegahan
dekubitus dan makanan penderita.
* Pada koma yang lama, bila nutrisi tidak meungkin cukup
diberikan dalam bentuk NGT (Naso Gastric Tube).

e. Pengobatan Obstetrik : Sikap terhadap kehamilan :


* Sikap Dasar : Semua Kehamilan dengan eklampsia harus
di akhiri tanpa memandang umur kehamilan dan keadaan
janin.
* Bilamana di akhiri : Sikap dasar : Bila sudah terjadi
stabilisasi (pemulihan) Hemodinamika dan metabolisme ibu
yaitu 4-8 jam setelah salah satu atau lebih keadaan dibawah
ini :
Setelah pemberian obat anti kejang terakhir, setelah kejang
terakhir, Setelah pemberian obat-obat antihipertensi terakhir,
penderita mulai sadar (responsif dan orientasi ).
* Cara terminasi kehamilan sesuai pre-eklampsia berat. 1,3

Ad vitam : dubia ad
bonam/malam
PROGNOSIS
Ad sanationam : dubia ad
bonam/malam
Ad fungsionam : dubia ad
bonam/malam
1. Angsar M. Dikman. “Hipertensi dalam kehamilan” Simposium
era barupengobatan gagal jantung dan hipertensi Surabaya, 4
KEPUSTAKAAN
Agustus 1984.
2. Angsar M. Dikman “ Panduan Pengelolaan Hipertensi dalam
kehamilan di Indonesia”. Satgas Gestosis POGI Edisi I, 1985.
3. Cunningham MD, Mac Donald PC, Gamt NF. Hypertensive
Disorder in Pregnancy. William Obstetrics 20th Ed 718-723,
1997.

Ketua Komite Medik Jambi,


Kepala SMF Bagian Obgyn

DR. dr. Bambang Sutopo DT M&H Sp.PD dr. Panggayuh Wilutomo, Sp.OG
KGEH FINASIM

Anda mungkin juga menyukai