Anda di halaman 1dari 25

BUKTI ANALISIS KEBUTUHAN PENDIRIAN PUSKESMAS,CALANG

PERTIMBANGAN TATA RUANG DAERAH DALAM PENDIRIAN

PUSKESMAS, BUKTI PERTIMBANGAN RASIO JUMLAH PENDUDUK DAN

KETERSEDIAAN PELAYANAN

A. PROFIL KABUPATEN ACEH JAYA

1. Kondisi Geografis

Kabupaten Aceh Jaya dahulu merupakan bagian dari Kabupaten Aceh Barat dan

terletak di wilayah pantai barat Provinsi Aceh. Mula dibangun oleh Sultan Saidil Mukawil

(1588-1604 M) lalu dilanjutkan oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M) dengan

mendatangkan orang-orang dari Aceh Besar dan Pidie. Kerajaan pertama “Negeri Daya”

muncul pada akhir abad ke-16 M dengan rajanya Sultan Alaidin Riatsyah bergelar Po

Teumereuhom Daya. Kerajaan ini berlokasi di wilayah Kecamatan Jaya sekarang ini.

Aceh Jaya
Pada zaman penjajahan Belanda, wilayah Kabupaten Aceh Jaya sekarang ini merupakan

onderafdeeling dari Afdeeling Westkust van Atjeh (Aceh Barat), salah satu dari empat

afdeeling Wilayah Kresidenan Aceh. Afdeeling Westkust van Atjeh merupakan suatu

daerah administratif yang meliputi wilayah pantai barat Aceh dari Gunung Geurute

sampai daerah Singkil dan Kepulauan Simeulue. Afdeeling ini dibagi menjadi enam

onderafdeeling,

yaitu:

1. Meulaboh dengan ibukotanya Meulaboh

2. Tjalang, dengan ibukotanya Tjalang (sebelum tahun 1910 ibukotanya adalah Lhok

Kruet). Landschapnya meliputi Keulueng, Kuala Daya, Lambeusoi, Kuala Unga,

Lhok Kruet, Patek, Lageun, Rigaih, Krueng Sabee, dan Teunom.

3. Tapak Tuan dengan ibukotanya Tapak Tuan

4. Simeulue dengan ibukotanya Sinabang.

5. Zuid Atjeh dengan ibukotanya Bakongan

6. Singkil dengan ibukotanya Singkil

Di zaman penjajahan Jepang struktur wilayah administratif tidak banyak mengalami

perubahan kecuali pergantian cara penamaan wilayah. Afdeeling diubah menjadi Bunsyu

yang dikepalai seorang Bunsyucho, Onderafdeeling menjadi Gun yang dikepalai seorang

Guncho, dan Landshap menjadi Son yang dikepalai seorang Soncho. Setelah Indonesia

merdeka, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1956 tentang Pembentukan

Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Sumatera Utara,

Wilayah Barat dimekarkan menjadi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Aceh Barat dan

Kabupaten Aceh Selatan. Kabupaten Aceh Barat terdiri dari 3 wilayah, yaitu Meulaboh,

Calang, dan Simeulue. Wilayah Calang menjadi daerah otonom setelah memekarkan diri

dari kabupaten induk menjadi Kabupaten Aceh Jaya berdasarkan Undang-Undang Nomor

4 Tahun 2002 dan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2002.


Wilayah administratif Kabupaten Aceh Jaya terdiri dari atas 6 kecamatan;

Kecamatan Teunom, Panga, Krueng Sabee, Setia Bakti, Sampoiniet, dan Jaya. Kabupaten

Aceh Jaya berada dalam iklim tropis yang hangat dan lembab. (Aceh Jaya Dalam Angka

2014).

Kabupaten Aceh Jaya, khususnya kecamatan Jaya terkenal dengan profil

penduduknya yang khas. Sebagian penduduk Kecamatan Jaya ini berprofil seperti

orang Eropa di mana ada yang berkulit putih, bermata biru, dan berrambut pirang. Mereka

dipercaya merupakan keturunan prajurit Portugis pada abad ke-16 yang kapalnya

terdampar di pantai Kerajaan Daya, dan ditawan oleh raja kawasan itu.

Para prajurit Portugis yang tertawan ini lama-kelamaan masuk Islam, menikah

dengan penduduk setempat dan mengadaptasi tradisi Aceh secara turun-temurun.

Keturunan mereka saat inilah yang terlihat khususnya di kecamatan Jaya (sekitar 75 km

arah barat daya Banda Aceh).

2. PROFIL KECAMATAN KRUENG SABEE

Profil UPTD Puskesmas Calang Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya

adalah gambaran dari pembangunan kesehatan yang di susun dalam satu tahun sekali.

Maksud dan tujuan profil Puskesmas disusun untuk menggambarkan berbagai data

tentang kesehatan dan data pendukung untuk membuat analisis dan tampilan dalam

bentuk table dan grafik. Profil kesehatan UPTD Puskesmas Calang bertujuan sebagai

media informasi Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Aceh Jaya yang relative lengkap,

meliputi data tentang derajat kesehatan , upaya kesehatan, sumber daya kesehatan, data

umum dan data lingkungan yang berhubungan dengan kesehatan di wilayah kerja UPTD

Puskesmas Calang Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya. Disamping itu Profil

ini merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk melaporkan pemantauan dan

evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari

penyelenggaraan pelayanan minimal di bidang kesehatan di Kabupaten Aceh Jaya. Profil

kesehatan ini merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan yang masih jauh dari

kondisi ideal. Berbagai masalah klasik masih dihadapi dalam penyelenggaraan sistem
informasi kesehatan, seperti data yang belum satu pintu, kegiatan pengelolaan data data

dan informasi yang belum terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu mekanisme kerjasama

yang baik. Profil UPTD Puskesmas Calang Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh

Jaya Tahun 2017 disusun berdasarkan Petunjuk Teknis Penyusun Profil Kesehatan

Kabupaten/Kota yang dikeluarkan oleh Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan

RI tahun 2013.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Meulaboh-Nagan Raya

menyatakan, Aceh Jaya yang merupakan daerah paling parah dihantam tsunami

memerlukan sirine tsunami. Keberadaan sirine tsunami tersebut diharapkan dapat menjadi

media informasi kepada warga untuk menjauh dari laut bila terjadi gempa yang

berpotensi tsunami. di Aceh Jaya. Wilayah kerja UPTD Puskesmas calang merupakan

daerah yang pernah di hamtam gempa dan tsunami pada tahun 2004 silam

3. GAMBARAN PETA WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CALANG

KECAMATAN KRUENG SABEE.


4. DATA GEOGRAFI

4.1 Lokasi

Pendirian Puskesmas perlu memperhatikan persyaratan lokasi, Puskesmas Calang di

bangun di kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya, yang merupakan Puskesmas

Induk. Seiring dengan berdirinya Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2003 dan dengan

bertambahnya jumlah penduduk maka adanya pemekaran Puskesmas menjadi 2 bagian(

Puskesmas Calang, dan Puskesmas Krueng Sabee) di masing-masing kecamatan. Setelah

pemekaran operasional Puskesmas dilaksanakan di gedung yang baru pada tahun 2006.

Kecamatan Krueng Sabee berbatasan dengan :

a. Sebelah barat berbatasan dengan Samudra fasifik

b. Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Panga

c. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudra hindia

d. Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Setia Bakti

Geografis daerah terdiri dari pengunungan dan pesisir dengan jumlah penduduk

16.567 jiwa yang terdiri dari laki-laki 8.888 jiwa dan perempuan 7.679 jiwa

Dengan berdirinnya Puskesmas Calang maka kebutuhan masyarakat di bidang

pelayanan dapat terpenuhi sesuai dengan visi misi Puskesmas.

MEULABOH - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)


Meulaboh-Nagan Raya menyatakan, Aceh Jaya yang merupakan daerah paling parah
dihantam tsunami memerlukan sirine tsunami. Keberadaan sirine tsunami tersebut
diharapkan dapat menjadi media informasi kepada warga untuk menjauh dari laut bila
terjadi gempa yang berpotensi tsunami.

Kepala BMKG Meulaboh-Naga Raya Edi Darlupti kepada Serambi kemarin mengatakan
Kabupaten Aceh Jaya perlu mengusulkan kepada pemerintah agar dapat membangun
sirine tsunami di wilayah itu. “Melihat potensi tsunami ketika gempa, maka keberadaan
sirine tsunami di Aceh Jaya sangat dibutuhkan,” kata Edi. Ia menyebutkan, keberadaan
sirine bukan saja di Aceh Jaya tetapi juga kabupaten kota lain di wilayah barat selatan
Aceh yakni daerah-daerah yang pernah dihantam gempa dan tsunami 2004 silam.

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Aceh Jaya Butuh Sirine
Tsunami, http://aceh.tribunnews.com/2016/12/28/aceh-jaya-butuh-sirine-tsunami.

Editor: bakri

Pendirian Puskesmas perlu memperhatikan persyaratan lokasi, Puskesmas Calang

di bangun di kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya, yang merupakan


Puskesmas Induk. Seiring dengan berdirinya Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2003 dan

dengan bertambahnya jumlah penduduk maka adanya pemekaran Puskesmas menjadi 2

bagian( Puskesmas Calang, dan Puskesmas Krueng Sabee) di masing-masing kecamatan.

Setelah pemekaran operasional Puskesmas dilaksanakan di gedung yang baru pada tahun

2006.

Kecamatan Krueng Sabee berbatasan dengan :

e. Sebelah barat berbatasan dengan Samudra fasifik

f. Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Panga

g. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudra hindia

h. Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Setia Bakti

Geografis daerah terdiri dari pengunungan dan pesisir dengan jumlah penduduk

16.567 jiwa yang terdiri dari laki-laki 8.888 jiwa dan perempuan 7.679 jiwa

Dengan berdirinnya Puskesmas Calang maka kebutuhan masyarakat di bidang

pelayanan dapat terpenuhi sesuai dengan visi misi Puskesmas.


B.PROFIL PUSKESMAS RAMI

A. DATA GEOGRAFI

2.1.1. Lokasi

Puskesmas rami didirikan pada tanggal 01 Juni 1990, terletak di Jalan Medan Km

4,5 Simpang Kerang, Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Siantar Martoba

Pematangsiantar dengan luas wilayah kerja ± 1359 ha dengan ketinggian + 400 diatas

permukaan laut dan beriklim sedang.

2.1.2. Batas-batas Wilayah Puskesmas Rami

Puskesmas Rami mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Simalungun

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Siantar Sitalasari

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Simalungun

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Siantar Timur.

2.1.3. Wilayah Kerja Puskesmas Rami dan Fasilitas Pelayanan


Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Pematangsiantar Nomor 8 Tahun 2007

tentang Pemekaran Daerah, maka Puskesmas Rami mempunyai 7 Kelurahan di wilayah

kerjanya, yaitu :

- Kelurahan Sumber Jaya

- Kelurahan Nagapita

- Kelurahan Nagapitu

- Kelurahan Pondok Sayur

- Kelurahan Tanjung Pinggir

- Kelurahan Tambun Nabolon

- Kelurahan Tanjung Tongah

Agar jangkauan pelayanan kesehatan lebih merata dan meluas, Puskesmas Rami

sebagai puskesmas Kecamatan ditunjang dengan 2 Puskesmas pembantu, yaitu :

1. Pustu Pondok Sayur

2. Pustu Tanjung Tongah

Disamping itu peran serta masyarakat untuk mengelola posyandu balita di wilayah

kerja Puskesmas Rami dapat menunjang jangkauan pelayanan kesehatan khususnya balita

yang balita yang rutin diadakan tiap bulannya. Untuk pelayanan kesehatan ibu hamil dan

mengatasi masalah-masalah kesehatan lainnya, maka didirikan Poskeskel (Pos Kesehatan

Kelurahan) di masing-masing Kelurahan yaitu Kelurahan Naga Pita,Pondok Sayur,

Tanjung Pinggir, Tambun Nabolon, Tanjung Tongah.

B. DATA SUMBER DAYA MANUSIA

Jumlah Pegawai UPTD Puskesmas Rami 61 orang.

Tabel 1: Jumlah Tenaga kesehatan UPTD Puskesmas Rami bulan April Tahun 2017

NO JENIS KETENAGAAN JUMLAH

1 DOKTER UMUM 3

2 DOKTER GIGI 1
3 ADMINISTRASI 1

4 SKM 3

5 PERAWAT ( NERS ) 2

6 S1 KEPERAWATAN 1

7 PERAWAT (D III) 13

8 PERAWAT (SPK) 2

9 BIDAN (D I) 1

10 BIDAN (D III) 23

11 BIDAN PTT 3

12 APOTEKER 1

13 ASISTEN APOTEKER 3

14 ANALIS 1

14 SANITASI 1

15 NUTRISIONIS 3

JUMLAH 61

Sumber : Pengumpulan Data Base oleh Puskesmas Rami , Desember 2017

C. DATA PERAN SERTA MASYARAKAT

Tabel 2: Data Peran Serta Masyarakat UPTD Puskesmas Rami Tahun 2017

NO DATA PSM JUMLAH

1 POSKESKEL 5

2 POSYANDU BALITA 31

3 POSYANDU LANSIA 7

4 PRAKTEK DOKTER 4

5 RUMAH SAKIT 1

6 BIDAN PRAKTEK 18

7 PUSKESMAS KELILING 1
8 POSBINDU PTM 7

9 KELURAHAN TOGA 7

10 UKS

JUMLAH

Sumber : Pengumpulan Data Base oleh Puskesmas Rami , Desember 2017

2.2 DATA DEMOGRAGI

Berdasarkan data BPS pada tahun 2017 jumlah Penduduk Kecamatan Siantar

Martoba adalah sebanyak 40.809 jiwa. Kelurahan yang paling banyak jumlah

penduduknya adalah Kelurahan Naga Pita (10.112 jiwa), sedangkan yang paling sedikit

adalah Kelurahan Tanjung Tongah (3.305 jiwa). Data selengkapnya terlihat pada tabel

dibawah ini :

Tabel 3. Data Demografi Kecamatan Siantar Martoba Tahun 2017.

Luas
Jumlah
No Kelurahan Wilayah Laki-laki Perempuan
Penduduk
(Km2)

1 Sumber Jaya 2.226 5.821 2.889 2.932

2 Nagapita 1.155 10.112 5.096 5.016

3 Nagapitu 0,672 4.587 2.318 2.269

4 Pondok Sayur 2.939 6.117 2.982 3.135

5 Tanjung pinggir 5.045 4.675 2.329 2.346

6 Tambun nabolon 3.830 6.192 3.154 3.038

7 Tanjung Tongah 2.154 3.305 1.676 1.629

JUMLAH 18.022 40.809 20.444 20.365


JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN KELOMPOK UMUR

Tabel 4. Data Demografi Kecamatan Siantar Martoba Tahun 2017.

KELOMPOK JENIS KELAMIN


JUMLAH
NO UMUR
Laki laki Perempuan PENDUDUK
(TAHUN )

1 0-4 2181 2197 4378

2 5-9 2195 2152 4347

3 10 - 14 2040 1981 4021

4 15 - 19 2053 1929 3982

5 20 - 24 1720 1662 3382

6 25 - 29 1566 1579 3145

7 30 - 34 1553 1523 3076

8 35 - 39 1488 1527 3015

9 40 - 44 1414 1359 2773

10 45 - 49 1178 1232 2410

11 50 - 54 1039 1096 2135

12 55 - 59 800 798 1598

13 60 - 64 562 504 1066

14 65 - 69 317 365 682

15 75+ 338 461 799

JUMLAH 20444 20365 40809

2.3 DATA SOSIAL EKONOMI

Tabel 5. Data Sosial Ekonomi di wilayah kerja Puskesmas Rami tahun 2017

No Kelurahan Pekerjaan
PNS/TNI Petani Dagang Wiraswasta

1 Sumber Jaya 115 417 286 239

2 Nagapita 1405 65 3662 725

3 Nagapitu 65 57 2000 1967

4 Pondok Sayur 161 156 225 1427

5 Tambun Nabolon 675 357 420 513

6 Tanjung Pinggir 55 78 50 288

7 Tanjung Tongah 35 128 124 325

Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa data sosial ekonomi penduduk di Kecamatan

Siantar Martoba dapat dilihat dari segi pekerjaannya yang paling banyak adalah

pedagang, dan wiraswasta dan yang paling sedikit adalah petani dikarenakan di wilayaj

Kecamatan Siantar Martoba tidak memiliki lahan pertanian yang luas.

Penduduk di wilayah Kecamatan Siantar Martoba lebih cenderung memiliki

pekerjaan pedagang karena ditunjang dari letak Kecamatan Siantar Martoba dekat dengan

tempat jual beli yaitu Pasar Parluasan.

Tabel 6. Data Tingkat Pendidikan di wilayah Kecamatan Siantar Martoba

Tidak
N TK SD SLTP SLTA D1/D3 S1 S2/S3
Kelurahan tamat
o
L P L P L P L P L P L P L P L P

Sumber Jaya 0 0 58 56 49 50 64 60 11 97 56 48 34 21 5 2
1
8 1 9 9 8

Nagapita 0 0 10 10 45 39 46 80 70 12 126 249 30 35 3 5


2
7 7 7 1 6

Nagapitu 0 0 89 10 21 17 10 18 70 10 100 285 2 45 5 3


3
5 5 6 0 5 8
Pondok Sayur 0 0 80 10 80 10 20 45 10 72 23 25 21 18 2 0
4
0 0 8

Tambun 0 0 32 27 65 32 28 10 12 38 105 138 32 45 0 0


5
Nabolon 5

Tanjung 0 0 84 84 20 20 20 16 59 50 10 9 20 24 0 0
6
Pinggir 6 7 0 8

Tanjung 0 0 20 29 91 93 22 25 50 53 42 45 20 38 0 0
7
Tongah 9 0 0 0 0 0 2 0

Dari tabel 6 terlihat bahwa pendidikan di wilayah Kecamatan Siantar Martoba

yang paling banyak tingkat SD dan SLTP dan yang paling sedikit adalah tingkat Sarjana,

hal ini dikarenakan oleh masih rendahnya tingkat pengetahuan dan ekonomi penduduk di

wilayah kerja Puskesmas Rami Kecamatan Siantar Martoba.

Tabel 7: Data Sekolah Puskesmas Rami Tahun 2017

JUMLAH SISWA JUMLAH

NO NAMA SEKOLAH Laki- Perem TOTAL SEKOLAH

laki puan

1 TK/PAUD 559 513 1.072 36

2 SD/MI 2.272 4.657 4.781 23

3 SMP/MTS/Pesantren 1.074 1.265 42.344 7

4 SMA/MA 673 743 1.416 3

5 D3/S1 128 122 250 3

JUMLAH 4.997 5.020 10.023 72

Sumber : Pengumpulan Data Base oleh Puskesmas Rami , Desember 2017


Dari tabel 7 terlihat bahwa jumlah anak Sekolah di wilayah Kecamatan Siantar

Martoba yang paling banyak adalah SMP/ MTS/ Pesantren dan yang paling sedikit adalah

tingkat Sarjana, hal ini dikarenakan oleh masih rendahnya tingkat pengetahuan dan

ekonomi penduduk di wilayah kerja Puskesmas Rami Kecamatan Siantar Martoba.

Tabel 8:Data Kesehatan Lingkungan

NO URAIAN JUMLAH

1. TTU 86

2. TPM 6

3. DEPOT AIR MINUM 8

4. JENIS SARANA JAMBAN :

1. KOMUNAL 100

2. LEHER ANGSA 4.374

3. PLENGSENGAN 110

4. CEMPLUNG/SUNGAI 510

5. AKSES AIR MINUM :

1. SUMUR GALI TERLINDUNGI -

2. SUMUR GALI DENGAN POMPA -

3. SUMUR GALI BOR DENGAN POMPA 550

4. TERMINAL AIR -

5. MATA AIR TERLINDUNGI -

6. PENAMPUNGAN AIR HUJAN -

7. PERPIPAAN (PAM) 3.785

8. UMBUL 3

Sumber : Pengumpulan Data Base oleh Puskesmas Rami , Desember 2017

Dapat dilihat dari tabel diatas masih ada masyarakat yang tidak memiliki

jamban/septik tank serta akses air minum/bersih yang digunakan dari umbul.
Profil UPTD Puskesmas Calang Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya adalah

gambaran dari pembangunan kesehatan yang di susun dalam satu tahun sekali. Maksud

dan tujuan profil Puskesmas disusun untuk menggambarkan berbagai data tentang

kesehatan dan data pendukung untuk membuat analisis dan tampilan dalam bentuk table

dan grafik.

Profil kesehatan UPTD Puskesmas Calang bertujuan sebagai media informasi

Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Aceh Jaya yang relative lengkap, meliputi data

tentang derajat kesehatan , upaya kesehatan, sumber daya kesehatan, data umum dan data

lingkungan yang berhubungan dengan kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas

Calang Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya. Disamping itu Profil ini

merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi

terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari

penyelenggaraan pelayanan minimal di bidang kesehatan di Kabupaten Aceh Jaya.

Profil kesehatan ini merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan yang masih

jauh dari kondisi ideal. Berbagai masalah klasik masih dihadapi dalam penyelenggaraan

sistem informasi kesehatan, seperti data yang belum satu pintu, kegiatan pengelolaan data

data dan informasi yang belum terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu mekanisme

kerjasama yang baik.

Profil UPTD Puskesmas Calang Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya

Tahun 2017 disusun berdasarkan Petunjuk Teknis Penyusun Profil Kesehatan

Kabupaten/Kota yang dikeluarkan oleh Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan
RI tahun 2013. Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kabupaten/Kota adalah sebagai

berikut :

1. BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan

sistematika dari penyajian.

2. BAB II : Gambaran Umum

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum kabupaten/kota, selain uaraian

tentang letak geografis, administrative dan informasi umum lainnya, bab ini juga

mengulas faktor-faktor yang mempengaruhi.

3. BAB III : Situasi Derajat Kesehatan

Bab ini berisi uraian tentang indicator mengenai angka kematian, Angka kesakitan

dan angka status gizi masyarakat.

4. BAB IV: Situasi Upaya Kesehatan

Bab ini mengurai tentang visi dan misi pembangunan kesehatan, pembangunan

pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, pemberantasan penyakit

menular, pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak serta penanggulangan gizi

masyarakat.

5. BAB V : Situasi Sumber Daya Kesehatan

Bab ini mengurai tentang saraa kesehatan , tenaga kesehatan, pembiayaan

kesehatan dan sumber daya kesehatan.

6. BAB VI: Kesimpulan

Bab ini mengurai tentang sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan

ditelaah lebih lanjut dari profil kesehatan UPTD Puskesmas Calang Kecamatan

Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya.


BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Geografis dan Kependudukan

2.1.1. Geografis

Calang ibukota dari Kabupaten Aceh Jaya secara geografis terletak pada kordinat

04022-05016 utara dan 95002-96003 Bujur Timur.Calang merupakan kecamatan Krueng

Sabee terdiri dari 21 desa untuk wilayah puskesmas calang hanya 6 (Enam) desa dengan

luas wilayah 74,35 Km² .


Desa Dayah Baro,Keutapang merupakan desa terluas dengan luas wilayah 24,00

Km² sedangkan desa Sentosa mempunyai luas wilayah terkecil yaitu 0,1 Km² dari

wilayah Calang.

2.1.2. Kependudukan

Pertumbuhan penduduk Tahun 2016 tetap terjadi peningkatan seperti tahun –tahun

sebelumnya, Tahun 2015 jumlah penduduk Calang sebanyak 6.848 jiwa yang terdiri dari

3,751 jiwa laki-laki dan 3,086 jiwa perempuan, sedangkan di tahun 2016 jumlah

penduduk Calang Kabupaten Aceh Jaya sebanyak 7,993 jiwa yang terdiri dari 4,035 jiwa

laki-laki dan 3,958 jiwa perempuan

Penduduk Calang Kabupaten Aceh Jaya sesuai dengan data dari Badan Pusat

Statistik pada Tahun 2016 berjumlah 7,993 jiwa terdiri dari 6 Desa. Gampong Blang

dengan jumlah penduduk 1,524 jiwa, Sentosa 982 jiwa, Bahagia 920 jiwa, Panton

Makmur 875 jiwa, Dayah Baro 1,720 jiwa, Keutapang 1,972 jiwa .

Grafik 2.1
Jumlah Penduduk menurut desa Tahun 2015 dan Tahun 2016
2,500

2,000

1,500

Series1
1,000 Series2

500

0
Gampong Sentosa Bahagia Panton Dayah Baro Keutapang
Blang Makmur

a. Perkembangan Penduduk

Perkembangan penduduk di wilayah Calang tiga tahun terakhir ini adalah, Tahun

2014 (6,848) jiwa Tahun 2015 ( 6,848) jiwa dan Tahun 2016 (7,993) jiwa

Anda mungkin juga menyukai