Beranda
About
BAB I PENDAHULUAN
Benih yang berasal dari tanaman yang baik mereka (petani) simpan dengan sebaik-
baiknya. Dengan cara ini tingkat mutu dan hasil tanaman dapat dipertahankan, dan
cara pengadaan benih semacam ini dilakukan selama berabad � abad lamanya oleh
petani kita zaman dahulu.
Pemerintah hindia belanda yang sangat berkepentingan untuk memeras usaha keringat
para petani Indonesia sejak tahun 1920-an telah mulai menaruh perhatian terhadap
masalah pembenihan ini, seiring dengan meningkatnya perbaikan cara-cara bercocok
tanam. Sesudah tahun 1930-an kegiatan pengadaan benih ini ditingkatkan lagi dengan
pembangunan balai benih.
Pada tahun 1952, Indonesia diterima menjadi anggota FAO atau Food and Agriculture
Organization, dan sejak itu mulai dilaksanakan suatu pola produksi dan penyebaran
benih yang lebih terarah. Dalam hal produksi benih padi misalnya, telah dilakukan
penggolongan seperti benih dasar, benih pokok dan benih sebar. Khusus mengenai
pengadaan benih padi unggul, dengan dibangunnya balai benih Sang Hyang Seri di
sukamandi (Jawa Barat) sangat membantu dinas pertanian dan para petani untuk
mendapatkan benih � benih unggul.
Benih disni adalah biji tanaman yang digunakan untuk tujuan pertanaman. Sehingga
masalah teknologi benih berada dalam ruang lingkup agronomi. Agronomi sendiri
diartikan sebagain suatu gugus ilmu pertanian yang mempelajari pengelolaan lapang
produksi dengan segenap unsur alam (iklim, tanah, air), tanaman, hewan, dan manusia
untuk mencapai produksi tanaman secara maksimal. Berarti benih yang baik disini
merupakan salah satu sarana untuk mendapatkan produksi yang setinggi-tingginya.
Benih adalah simbol dari suatu permulaan, ia merupakan inti dari kehidupan di alam
semesta dan yang paling penting adalah kegunaannya sebagai penyambung dari
kehidupan tanaman. Untuk itu sangat dibutuhkan benih-benih yang berkualitas.
Berbicara mengenai kualitas benih, istilah ini dapat ditafsirkan secara umum bahwa
kualitas benih harus mewakili penampilan kemampuan pada faktor-faktor seperti
kebenaran varietas, presentase perkecambahan, presentase biji rerumputan, kekuatan
tumbuh, bebas dari hama dan penyakit serta kontaminan-kontaminan lainnya.
Biji dibentuk dengan adanya perkembangan bakal biji. Pada saat pembuahan, tabung
sari sari memasuki kantung embrio melalui mikropil dan menempatkan dua buah inti
gamet jantan padanya. Satu diantaranya bersatu dengan inti sel telur dan yang lain
bersatu dengan dua inti polar atau hasilnya penyatuan, yaitu inti sekunder.
Penyatuan gamet jantan dengan sel telur menghasilkan zigot yang tumbuh menjadi
embrio. Penyatuan gamet jantan yang lain dengan kedua inti polar menghasilkan inti
sel endosperm pertama yang akan membelah-belah menghasilkan jaringan endosperm.
Proses yang melibatkan kedua macam pembuahan (penyatuan) tersebut dinamakan
pembuahan ganda.
Biji masak terdiri dari tiga bagian yaitu: embrio dan endosperm yang dihasilkan
dari pembuahan ganda serta kulit biji yang dibentuk oleh dinding bakal biji,
termsuk kedua integumentnya. Biji adalah ovule yang dewasa (mature ovule). Biji
bisa terbentuk satu atau lebih di dalam satu ovary pada legume, tetapi tidak pernah
lebih dari satu biji terbentuk dalam ovary pada monocot. Setiap biji matang (mature
seed) selalu terdiri paling kurang bagian embryo dan kulit biji.
Dinyatakan bahwa embryo terbentuk dari telur yang dibuahi (zygot) dengan mengalami
pembelahan sel didalam embryosac. Pada serealia dan rerumputan monocot embryo
terdiri atas cotyledon dan embryonic axsis. Setiap biji yang sangat muda dan sedang
tumbuh seperti pada tanaman serealia seperti jagung, padi, gandum selalu terdiri
dari tiga bagian yaitu embryo, kulit biji dan endosperm. Namun pada jenis legumes
hanya terdiri dari embryo dan kulit biji sedangkan endosperm ada namun sangat
sedikit sekali. (Kamil, 1982).
Secara visual dan morfologis suatu buju yang berkecambah umumnya ditandai dengan
terlihatnya akar (radicle) atau daun (plumule) yyang menonjol keluar biji.
Sebetulnya proses perkecambahan sudah mulai berlangsung sebelum ini.
Dalam keadaan normal, semua jaringan yang kompleks dan organ yang membentuk bibit
(seeding) dan kemudian menjadi tumbuhan dewasa adalah berasal dari sel telur yang
telah dibuahi. Tetapi haris diketahui bahwa tidak seluruh bagian biji berasal dari
sel telur yang dibuahi. Kulit biji berasaldari tumbuhan induk dan endosperm (jika
masih ada) berasal dari persatuan antara sperma dengan polar nuclei didalam
embryosac
Syarat luar utama yang dibutuhkan untuk dapat mengaktifkan kembali pertumbuhan
embryonic axis adalah:
Apabila konsentrasi air yang diluar biji direndahkan (konsentrasi larutan diluar
biji dinaikkan) misalnya dengan menambahkan NH4NO3 kedalam air tersebut, maka air
akan berkurang atau sama sekali tidak akan masuk kedalam biji, jadi bertambah kesil
konsentrasi air (bertambah tinggi konsentrasi larutan) diluar biji, bertambah
sedikit pula air yang masik kedalam biji yang direndamkan dalam cairan tersebut.
Suhu maksimum ialah suhu diatas mana proses perkecambahan biji tidak akan terjadi
selama periode waktu pendek atau panjang. Sedangkan suhu optimum yaitu suhu pada
mana kecepatan perkecambahan dan presentase biji yang berkecambah tertinggi pada
periode waktu minimum.
c. Cukup oksigen. Kekurangan salah satu diantara tiga diatas umumnya biji tidak
akan berkecambah.
Perkecambahan biji adalah suatu proses yang berkaitan dengan sel hidup yang
membutuhkan energi. Energi yang dibutuhkan oleh suatu proses didalam sel hidup
biasanya diperoleh dari proses oksidasi, baik adanya molekul O2 atau tidak. Proses
ini secara berurutan disebut pernapasan dan fermentasi secara dimana terjadi
pertukaran gas yaitu CO2 yang dikeluarkan pada kedua proses diatas dan O2 diambil
pada proses pernapasan disebut pernapasn anaerob dimana oksigen diperoleh dari
proses kimia.
Umumnya biji akan berkecambah dalam udara yang mengandung 20% O2 dan 0,03% CO2.
Tetapi diketahui ada biji tertentu yang perkecambahannya dinaikkan dengan
meningkatkan kadar O2 diatas 20%. Kebanyakan biji tidak membutuhkan O2 dengan
tekanan penuh 20%. Diketahui bahwa O2 yang sampai ke embryo kurang dari 3%.
Sebagaimana dikethui embryonic axsis adalah sebagai pusat sistem metabolisme.
d. Adanya cahaya, terutama ini adalah esensial untuk kebnayakan biji rumputan
dan beberapa biji tanaman.
Tujuan dari melakukan uji daya kecambah benih adalah untuk mengkaji dan menetapkan
nilai setipa contoh benih yang perlu diuji selaras dengan faktor kualitas benih
(Kartasapoetra ,2003).
Pada pengujian, untuk memudahkan penilaian, maka kelompok benih yang dinilai
terlebih dahulu digolongkan atas kecambah normal, abnormal dan mati. Kemudian dari
kecambah normal digolongkan lagi atas kecambah normal yang kuat tumbuhnya (vigor)
dan kecambah normal yang kurang kuat tumbuhnya (less vigor). Penilaian dilakukan
dengan membandingkan kecambah satu dengan kecambah lainya dari satu substrat (S.
Sadjad Dkk Dalam Soetopo)
Sertifikasi benih adalah suatu cara pemberian sertifikat atas cara perbanyakan,
produksi dan penyluran benih yang sesuai dengan peraturan yang ttelah ditetapkan
oleh Depertemen Pertanian Republik Indonesia. Suatu verietas hanya dapat
disertifikasi bila telah dianjurkan oleh team penilai dan pelepas varietas oleh
badan benih nasional dan disetujui oleh menteri pertanian. Selanjutnya pelaksanaan
sertifikasi benih dilaksanakan oleh dinas pengawasan dan sertifikasi benih dengan
tugas pokok yaitu sertifikasi benih, pengeturan dan peningkatan mutu perbenihan
tanaman pertanian.
Tujuan sertifikasi benih adalah memelihara kemurnian mutu benih dari varietas
unggul serta menyediakan secara kontinu kepada petani. kemurnian mutu penih dinilai
melalui kemurnian penanaman yang dicerminkan dilapangan maupun kemurnian benih
hasil pengujian di laboratorium. Benih berkualitas tinggi adalah benih bermutu
baik, baik dalam mutu genetis, fisologis maupun fisik (Sutopo, 1998).
? Metode Tungku
Contoh benih dipanaskan pada temperatur dan waktu tertentu, atau dipanaskan sampai
mencapai berat tetap. Kehilangan berat sebagai akibat pemanasan ini ditentukan dan
dianggap kadar air benih asal.
? Dengan Desiccant
Dengan menggunakan zat penyerap air, air dalam benih dapat dikeluarkan. Siapkan
sebuah botol isikan zat pengendap air kedalamnya kemudian masukkan sejumlah benih
berat contoh tertentu.
? Kemurnian Benih
Kemurniah benih adalah pengujian yang dilakukan dengan memisahkan tiga komponen
benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih yang selanjutnya dihitung
presentase dari ketiga komponen benih tersebut. Tujuan analisis kemurnian adalah
untuk menentukan komposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari contoh benih
yang mewakili lot benih.kemurnian benih sangat berpengaruh dilapangan. Karena benih
yang tidak murni dapat merugikan kita pada saat pembelian maupun pada budidaya.
Untuk analisis kemurnian benih, maka contoh uji dipisahkan menjadi 3 komponen
sebagai berikut :
? Benih murni.
Adalah segala macam biji-bijian yang merupakan jenis/ spesies yang sedang diuji.
Yang termasuk benih murni diantaranya adalah benih masak utuh, benih yang berukuran
kecil, mengkerut, tidak masak, benih yang telah berkecambah sebelum diuji, pecahan/
potongan benih yang berukuran lebih dari separuh benih yang sesungguhnya, asalkan
dapat dipastikan bahwa pecahan benih tersebut termasuk kedalam spesies yang
dimaksud, biji yang terserang penyakit dan bentuknya masih dapat dikenali.
? Kotoran benih
Adalah benih dan bagian dari benih yang ikut terbawa dalam contoh. Yang termasuk
kedalam kotoran benih adalah benih tanpa kulit benih, benih yang terlihat bukan
benih sejati, biji hampa tanpa lembaga pecahan benih = 0,5 ukuran normal, cangkang
benih, kulit benih, kemudian terdapat bahan lain seperti sekam, pasir, partikel
tanah, jerami, ranting, daun, tangkai, dll.
� Uji Tetrazolium
Tertrazolium test merupakan suatu cara pengujian terhadap viebilitas benih secara
cepat dan bersifat tidak langsung. Yang dimaksud dengan tetrazolium adalah sejennis
bahan kimia. Colpeland (1977) menyatakan bahwa untuk membedakan benih yang masih
memiliki kemampuan hidup dari yang mati dapat digunakan berbagai zat kimia
diantaranya zat tetrazolium.
Dalam test dengan zat-zat kimia ini, proses reduksi yang terjadi dapat dilihat
dengan indikator 2,3,5 Tryphenyl Tetrazolium Kloride yang dapat diserap oleh benih
dalam jaringan benih yang masih hidup, garam tetrazolium yang mengalami reduksi
secara enzimatik (melalui dehidrogenase) sehingga timbul senyawa Formazan yang
berwarna merah.
? Pembahasan
Dilihat dari hasil yang di dapatkan bahwa, ulangan 1 dan 2 hasilnya tidak berbada
nyata, sebab hasil dari perhitungan relatif sama.
� Uji RSGT
? Hasil
RSGT.2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15
Plmul 14 10 9 11 10 8,5 8 12,5 10,9 4,5 10 1,6
3,5 4,5 5
Radicle 11,5 15 13 13,5 7,8 7,5 6,5 12.9 11 8,7
9,4 7,8 7,8 7,9 7,8
RSGT.1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Plumule 8 19,5 9 8,5 10,5 7,5 12,3 11 9 7,5 11,5
13 12,5 4,5
Radicle 10 10,5 6 8 10,5 8 13,7 9 13 8 11 12
11 6,5
? Pembahasan
Dari data yang terdapat pada tabel SGT terlihat bahwa setiap benih memiliki
kemapuan yang berbeda-beda dalam mengexpresikan viabilitas perkecambahannya.
Terlihat perbedaan panjang plumule dan radikel antar kecambah. Hal ini selain
disebabkan oleh faktor genetik juga disebabkan oleh faktor lingkungan atau
interaksi antara faktor genetik dengan faktor lingkungan. Lingkungan yang terdapat
pada germinator dilaboratorium menghasilkan suhu dan klelembaban yang tinggi serta
dapat menekan pertumbuhan benih yang akan dikecambahkan.
% Benih tanaman lain = berat benih tanaman lain / Berat total x 100 %
= 1,23 / 50,92x 100 %
= 2,41 %
� Uji Tetrazolium
? Hasil
bj yg dkcmbhkn embryo mrh pekt embryo mrh mda tk brwrna
59 0
46 13
Viabilitas= 77,96%
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
� Biji dibentuk dengan adanya perkembangan bakal biji. Pada saat pembuahan,
tabung sari sari memasuki kantung embrio melalui mikropil dan menempatkan dua buah
inti gamet jantan padanya. Satu diantaranya bersatu dengan inti sel telur dan yang
lain bersatu dengan dua inti polar atau hasilnya penyatuan, yaitu inti sekunder.
Penyatuan gamet jantan dengan sel telur menghasilkan zigot yang tumbuh menjadi
embrio. Penyatuan gamet jantan yang lain dengan kedua inti polar menghasilkan inti
sel endosperm pertama yang akan membelah-belah menghasilkan jaringan endosperm.
� Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang
merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio. Pada perkembangan embrio saat
berkecambah, bagian plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang, sedangkan
radikula menjadi akar.
� Tujuan dari melakukan uji daya kecambah benih adalah untuk mengkaji dan
menetapkan nilai setipa contoh benih yang perlu diuji selaras dengan faktor
kualitas benih
� Vigor benih adalah sifat benih yang merupakan kemampuan benih tersebut untuk
berkecambah dengan seragam, cepat dan menghasilkan bibi normal dari berbagai
kondisi lingkungan dilapangan. Sebagai hasil penelitian yang dilakukan dengan
seksama, dapat diketahui bahwa terddapat hubungan yang demikian erat antara
kecepatan perkecambahannya benih yang vigor.
� Tujuan sertifikasi benih adalah memelihara kemurnian mutu benih dari varietas
unggul serta menyediakan secara kontinu kepada petani. kemurnian mutu penih dinilai
melalui kemurnian penanaman yang dicerminkan dilapangan maupun kemurnian benih
hasil pengujian di laboratorium. Benih berkualitas tinggi adalah benih bermutu
baik, baik dalam mutu genetis, fisologis maupun fisik.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam usaha produksi benih dilakukan secara jujur agar pertanian dan
produksi pertanian diindonesia dapat berkembang dnegan baik, dantidak merugikan
para petani diindonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Kamil, Jurnalis. 1982. Teknologi Benih 1. Penerbit Angkasa. Bandung.
Kartasapoetra, Ance G. 2003. Teknologi Benih. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Sutopo, Lita. 1998. Teknologi Benih. Rajawali Pers. Jakarta.
Anonimus. Struktur Biji. 20de.wordpress.com. 9 Mei 12
Anonimus. Pengujian Kemurnian Benih. daunmudha.blogspot.com. 9 mei 12
Anonimus. Kemurnian Benih. erikjhorusitanggang.blogspot.com. 9 mei 12
Anonimus. Uji Perkecambahan. http://isroi.com. 9 mei 12
Anonimus. Uji Daya Kecambah Benih. khairultamimi.student.umm.ac.id. 9 Mei 12
As wulandari. Uji Perkecambahan. repository.ipb.ac.id. 9 mei 12
Anonimus. Uji Perkecambahan Baku. http://www.scribd.com. 9 mei 12
Iklan
Share this:
TwitterFacebook
Tinggalkan Balasan
Cari untuk:
Tulisan Terakhir
Arsip
Mei 2012
April 2012
Maret 2012
Kategori
Entomologi Pertanian
Pengendalian Hama Terpadu
Pengolahan Bahan Organik
Teknologi Benih
Uncategorized
Meta
Daftar
Masuk
RSS Entri
RSS Komentar
WordPress.com
Blog di WordPress.com.
Ikuti
:)