(Skripsi)
Oleh
OLEH
Tahu merupakan salah satu jenis makanan yang memiliki sumber protein yang cukup
tinggi dan sangat digemari oleh masyarakat. Di Provinsi Lampung perkembangan
industri tahu meningkat pesat seiring bertambahnya jumlah penduduk. Namun pada
perkembangannya industri tahu tidak diimbangi dengan sistem pengolahan limbah
yang baik sehingga limbah hasil proses pembuatan tahu mencemari lingkungan
sekitar industri. Untuk mengurangi tingkat pencemaran dilakukan proses anaerobik,
dimana proses ini mengubah limbah cair tahu difermentasikan menjadi biogas
sehingga energi ini dapat dimanfaatkan kembali untuk merebus tahu atau yang lainya.
Pada penelitian ini limbah cair tahu yang digunakan sebanyak 1000 liter, dan reaktor
yang digunakan berukuran 1x1 meter yang terbuat dari bahan pvc berbrntuk tower
air. Setelah proses pembuatan reaktor selasai, limbah cair tahu dimasukkan kedalam
reaktor dan ditutup rapat. Selanjutnya tinggal menunggu gas muncul yaitu diawali
dengan menggelembungnya plastik reaktor.
Hasil dari analisa penelitian ini didapat hasil pengujian yang telah dilakukan terdapat
kandungan =58.449%, =26.846%, =14.705%.
BY
RIYON RIYAN SAPUTRA
Know is one type of food that has a source of high enough protein and very
popular. In the province of lampung the development of tofu industry increased
rapidly along with the increase of population. But on the development of tofu
industry is not handled with a good waste treatment system so that the waste of
the process of making tofu pollute the surrounding environment to reduce the
level of pollution done anaerobic process, where this process converts the tofu
liquid waste tobe fermented into biogas so that this energy can be raused to boil
the tofu or other.
In this study waste water tofu that is used as much as 1000 liters, and reactor used
with the size 1x1 meter made of puc shaped water tower. After the reactor is
finish, the tofu liquid waste is put into the reactor and tightly sealed. Then just
waiting for the emerging gas that begins with his bubble plastic reactor.
The result of this research analysis in the test results that have been done there are
content N2 = 58.449%, CH4 = 26.846%, CO2 = 14.705%.
Oleh
Skripsi
Pada
2010, dan pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Teknik Mesin
Teknik Mesin (HIMATEM) sebagai anggota divisi Otomotif pada tahun 2012
Amatil Indonesia Lampung, Tanjung Bintang Lampung Selatan. Pada tahun 2016
bimbingan Bapak Dr.Amrul, S.T., M.T. dan Agus Sugiri, S.t., M.Eng.
SANWACANA
Dengan mengucapkan lafaz hamdalah penulis panjatkan puji syukur kepada Allah
SWT yang tidak pernah berhenti mencurahkan kasih sayang, kemudahan, serta
rahmat-Nya. Shalawat serta salam tidak lupa penulis panjatkan kepada junjungan
nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing dan mengantarkan kita
menuju zaman yang lebih baik seperti sekarang, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang yang berjudul “ Potensi Biogas Dari Limbah
Pabrik Tahu di Desa Sindang Sari Tanjung Bintang Lampung Selatan”. Skripsi
ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di
bantuan dan sumbangan pikiran dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis
1. Ibuku Tercinta Suyatmi dan Ayahku Tersayang Supriyadi yang tak henti-
hentinya memberikan dukungan moril dan materilnya serta doa dan kasih
skripsi ini.
3. Bapak Dr. Amrul,S.T., M.T. dan Bapak Agus Sugiri, S.T., M.Eng selaku
4. Bapak M Dyan Susila ES, S.T., M.Eng., selaku dosen Pembahas yang telah
maupun tauladan dan motivasi sehingga dapat kami jadikan bekal untuk
7. Seluruh Asisten laboratorim : Pak Pono, Pak Joko, Pak Agus, Mas Wanto,
Mas Agus, Mas Giman, terimakasih atas saran dan canda tawanya.
seperjuangan skripsi, Salpa, AP, muslim, Doni, Mecot, Dian, Hendi, , serta
“SOLIDARITY FOREVER”.
yang telah ikut serta membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penulisan laporan Tugas Akhir
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis berharap laporan ini memberi
umumnya.
Penulis
“Dan Allah Mengeluarkan kamu dari perut Ibumu dalam keaadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan,
dan hati, agar kamu bersyukur”
(Penulis)
(Penulis)
PERSEMBAHAN
Atas Segala pengorbanan yang tak terbalaskan, doa, kesabaran, keikhlasan, cinta
Adikku
Yang selalu memberi semangat dan berdiri tegap disampingku saat suka maupun
COVER
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Tujuan ................................................................................................. 3
C. Batasan masalah .................................................................................. 3
D. Sistematika Penulisan ......................................................................... 3
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 36
B. Saran .................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA
DAFAR TABEL
A. Latar Belakang
yang baik, pembuatan tahu juga relatif murah dan sederhana. Rasanya enak
sederhana sehingga tingkat efisiensi penggunaan sumber daya (air dan bahan
baku) dirasakan masih rendah dan tingkat produksi limbahnya juga relatif
kecil dengan modal yang terbatas. Dari segi lokasi, usaha ini juga sangat
tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sumber daya manusia yang terlibat pada
umumnya bertaraf pendidikan yang relatif rendah, serta belum banyak yang
Limbah cair pabrik pangan mengandung bahan organik yang tinggi, bila
bahan organik dalam limbah industri pangan memiliki bahan organik yang
berkembang biak dengan cepat dan mereduksi oksigen terlarut yang terdapat
dalam air.
Tahu merupakan salah satu jenis makanan sumber protein dengan bahan dasar
besar produk tahu di Indonesia dihasilkan oleh industri skala kecil yang
penyaringan.
Air buangan dari proses pembuatan tahu ini menghasilkan limbah cair yang
air, oleh karena itu penanganan limbah cair secara dini mutlak perlu dilakukan.
Proses yang tepat untuk menangani limbah cair dengan cara proses anaerobik
(biogas), dimana proses ini mengubah limbah cair yang di fermentasikan oleh
bakteri menjadi gas metana. Gas metana ini dapat dimanfaatkan menjadi
merebus tahu, sehingga dapat meminimalisir biaya pembelian bahan bakar dan
3
mengambil judul “ Potensi biogas dari limbah pabrik tahu di Sindang Sari
B. Tujuan
C. Batasan masalah
D. Sistematika Penulisan
I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah yang akan diambil dengan jelas,
DAFTAR PUSTAKA
Pada umumnya tahu dibuat oleh para pengrajin atau industri rumah tangga
dengan peralatan dan teknologi yang sederhana. Urutan proses atau cara
pembuatan tahu pada semua industri kecil tahu pada umumnya hampir sama
dan kalaupun ada perbedaan hanya pada urutan kerja atau jenis zat
yang baik adalah kedelai yang baru atau belum tersimpan lama digudang.
Kedelai yang baru dapat menghasilkan tahu yang baik (aroma dan bentuk).
bahan baku biji kedelai yang sudah tua, kulit biji tidak keriput, biji kedelai
tidak retak dan bebas dari sisa-sisa tanaman, batu kerikil, tanah, atau biji-
bijian lain. Kedelai yang digunakan biasanya berwarna kuning, putih, atau
hijau dan jarang menggunakan jenis kedelai yang berwarna hitam. Tujuan
dari penyortiran ini adalah agar kualitas tahu tetap terjaga dengan baik. Proses
Pada proses ini kedelai direndam dalam bak atau ember yang berisi air selama
± 3-4 jam. Tujuan dari perendama ini adalah untuk membuat kedelai menjadi
6
lunak dan kulitnya mudah dikelupas. Setelah direndam dan dicuci bersih,
Pada saat penggilingan diberi air mengalir agar bubur kedelai terdorong
keluar. Hasil dari proses penggilingan berupa bubur kedelai. Bubur kedelai
yang sudah terdorong keluar kemudian ditampung dalam ember. Pada proses
sehingga limbah cair yang dihasilkan akan banyak pula. Tetapi sifat limbah
menginaktifkan zat anti nutrisi kedelai yaitu tripsin inhibitor dan sekaligus
penyaringan. Dalam keadaan panas cairan bahan baku tahu (bubur kedelai
yang sudah direbus) kemudian disaring dengan kain blaco atau kain mori
kasar sambil dibilas dengan air hangat, sehingga susu kedelai dapat terekstrak
keluar semua. Proses ini menghasilkan limbah padat yang disebut dengan
ampas tahu. Ampas padat ini mempunyai sifat yang cepat basi dan busuk bila
tidak cepat diolah sehingga perlu ditempatkan secara terpisah atau agak jauh
dari proses pembuatan tahu agar tahu tidak terkontaminasi dengan barang
yang kotor. Filtrat cair hasil penyaringan yang diperoleh kemudian ditampung
dalam bak. Kemudian filtrat yang masih dalam keadaan hangat secara pelan-
7
pelan diaduk sambil diberi asam (catu). Pemberian asam ini dihentikan
dan sifat limbahnya sudah mempunyai kadar pencemaran yang tinggi karena
bahan seperti batu tahu (sioko) atau CaSO4 yaitu batu gips yang sudah
dibakar dan ditumbuk halus menjadi tepung, asam cuka 90%, biang atau
kecutan dan sari jeruk. Biang atau kecutan yaitu sisa cairan setelah tahap
pengendapan protein atau sisa cairan dari pemisahan gumpalan tahu yang
telah dibiarkan selama satu malam. Tetapi biasanya para pengrajin tahu
memakai kecutan dari limbah itu sendiri yang sudah didiamkan selama satu
dengan cara cairan bening diatas gumpalan tahu dibuang sebagian dan
sisanya untuk air asam. Gumpalan tahu kemudian diambil dan dituangkan ke
dalam cetakan yang sudah tersedia dan dialasi dengan kain dan diisi sampai
penuh. Cetakan yang digunakan biasanya berupa cetakan dari kayu berbentuk
segi empat yang dilubangi kecil-kecil supaya air dapat keluar. Selanjutnya
kain ditutupkan ke seluruh gumpalan tahu dan dipres. Semakin berat benda
yang digunakan untuk mengepres semakin keras tahu yang dihasilkan. Alat
atau bahan pembantu antara lain yaitu batu tahu (batu gips yang sudah
dibakar dan ditumbuk halus menjadi tepung), asam cuka 90%, biang/kecutan,
yaitu sisa cairan setelah tahap pengendapan protein atau sisa cairan dari
pemisahan gumpalan tahu yang telah dibiarkan selama satu malam, kunyit
yang digunakan untuk memberikan warna kuning pada tahu, garam yang
B. Limbah tahu
Industri tahu pada umumnya banyak menggunakan air dalam proses maupun
untuk pencucian alat dan biji kedelai. Sebagian besar air yang telah
industri tahu.
1. Buangan padat
Pabrik tahu membuangan buangan padat pada saat pencucian yaitu berupa
biji yang jelek. dan batu kerikil yang ikut dalam biji. Pada saat kedelai
2. Buangan cair
Sebagian besar dari buangan industri tahu adalah limbah cair yang
mengandung sisa dari susu tahu yang tidak tergumpal menjadi tahu.
zat tersuspensi atau padatan terendap misalnya potongan tahu yang hancur
hayati yang menghasilkan zat toksin atau zat cemar lingkungan. Juga
(Nurhasan, 1999).
10
limbah cair tahu. Limbah tahu dapat dipakai sebagai pupuk dan pestisida
bahkan fungisida organik dengan bantuan tambahan dari bahan yang lain,
1. Temperatur
Temperatur air limbah pabrik tahu biasanya lebih tinggi dari temperatur
normal dibadan air. Hal ini dikarenakan dalam proses pembuatan tahu
selalu pada temperatur panas baik pada saat penggumpalan atau pada saat
air dingin selama proses berjalan tidak mampu menurunkan suhu limbah
tahu. Limbah panas yang dikeluarkan adalah sisa air susu tahu yang tidak
2. Warna
Warna air buangan transparan sampai kuning muda dan disertai adanya
penguraian hayati dan kimia akan berubah warna. Hal ini merupakan
didalam air buangan menjadi nol maka air buangan berubah menjadi
3. Bau
Bau air buangan industri tahu dikarenakan proses pemecahan protein oleh
penyusun dari protein dan karbohidrat sehingga timbul bau busuk dari gas.
4. Kekeruhan
Padatan yang terlarut dan tersuspensi dalam air limbah pabrik tahu
menyebabkan air keruh. Zat yang menyebabkan air keruh adalah zat
organik atau zat-zat yang tersuspensi dari tahu atau kedelai yang tercecer
atau zat organik terlarut yang sudah terpecah sehingga air limbah berubah
Padatan yang terdapat dalam air buangan terdiri dari zat organik dan zat an
ada asam mineral dapat menguraikan asam lemak menjadi glicerol. Pada
skum. Untuk mengetahui berapa besarnya jumlah zat organik yang terlarut
12
dalam air limbah tahu dapat diketahui dengan melihat besarnya angka
didalam air buangan, angka BOD dalam satuan mg per liter atau ppm (
part per million) dan biasanya dinyatakan dalam beban yaitu gram atau kg
Parameter ini dalam air buangan menunjukkan juga zat organik, terutama
zat organik non biodegradasi selain itu zat dapat di oksidasi oleh bahan
kimia K2Cr2O7 dalam asam, misalnya SO3 ( sulfit ), NO2 ( nitrit ) kadar
tinggi dan zat-zat reduktor lainnya. Besarnya angka COD biasanya lebih
7. pH
dalam memecah bahan organik. Air limbah tahu cenderung asam, dan
pada keadaan asam ini terlepas zat- zat yang mudah menjadi gas
(Nurhasah, 1999).
13
Sebagian besar industri tahu merupakan industri kecil (home industry), yang
pertimbangan yang cukup penting. Untuk pengolahan air limbah industri tahu
Pemilihan sistem pengolahan air limbah didasarkan pada sifat dan karakter air
limbah tahu itu sendiri. Sifat dan karakteristik air limbah sangat menentukan
didalam pemilihan sistem pengolahan air limbah, terutama pada kualitas air
Solid). Melihat karakteristik air limbah tahu diatas maka salah satu alternatif
yang cukup tepat untuk pengolahan air buangan adalah dengan proses
biologis. Cara ini relative sederhana dan tidak mempunyai efek samping yang
serius.
aktivitas mikroba yang dilakukan pada saat tidak terdapat oksigen bebas.
yang dapat larut, seperti asam lemak, asam amino dan gula. Materi
laktat, format) alkohol dan keton (etanol, methanol, gliserol dan aseton),
asetat, dan . Produk utama dari proses fermentasi ini adalah asetat.
Hasil dari fermentasi ini bervariasi tergantung jenis bakteri dan kondisi
yaitu :
a. Suhu
lain hal membutuhkan input panas yang lebih tinggi dan mempunyai
b. Waktu Tinggal
c. pH
pH yang melebihi 8,5 dan ini bersifat racun bagi bakteri matanogen.
e. Mixing
lebih disukai.
18
2. Anaerobik – Biogas
(Biogas). Biogas (gas bio) adalah gas yang dihasilkan dari pembusukan
Sifat penting dari gas metan ini adalah tidak berbau, tidak berwarna,
beracun dan mudah terbakar. Karena sifat gas tersebut, maka gas metan
2005).
dengan parameter BOD, COD akan berkurang sampai 90%. Sistem ini
bahan sumber energi karena gas metan sama dengan gas elpiji (liquid
Tipe terapung ini banyak dikembangkan di India yang terdiri atas sumur
pencerna dan diatasnya ditaruh drum terapung dari besi terbalik yang
membuat fondasi rumah, seperti pasir, batu bata, dan semen. Karena
tipe India.
Tipe ini merupakan tipe yang paling banyak dipakai di Indonesia. Tipe
kemudian dibuat dengan bata, pasir, dan semen yang berbentuk seperti
20
tipe kubah atau tipe Cina. Dengan sistem anaerobik-biogas, gas yang
kurang dari 10.500 liter gas bio per hari, kebutuhan satu rumah tangga
dengan 4-5 orang anggota ± 1.200 – 2.000 liter gas bio per hari (KLH,
2006).
peluapan, bak pengurasan, dan outlet (keluarnya air limbah yang telah
Bentuk dasar peralatan proses biogas tipe kubah (fixed dome digester)
pohon yang digunakan untuk kayu bakar, mencegah erosi tanah, dan
pembuatan pupuk kompos. Ini dapat mengurangi polusi air tanah dan
rumah kaca), sehingga upaya ini dapat diusulkan sebagai bagian dari
Untuk biogas ini sistem yang diterapkan harus dirawat dan dibersihkan
sehingga lumpur aktif bisa kontak dengan air limbah secara merata.
dipisahkan dinding dari arah atap dan dasar tangki. Zat cair dialirkan
menuju ke atas lalu kebawah antar dinding dan menuju ke atas lagi
empat. Dalam reaktor ini terjadi kontak antara air limbah dengan
lebih baik antara lumpur aktif yang ada dengan air limbah (up flow dan
4. Type balon
terdiri dari satu bagian yang berfungsi sebagai digester dan penyimpan
lebih besar dibandingkan gas yang akan mengisi pada rongga atas.
24
potong. Untuk limbah padat di dapat 150 kg, limbah padat ini digunakan
sebagai pakan ternak oleh warga sekitar. Dan limbah cair ini langsung di
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tipe secara metode yang dilakukan
2. Pipa
3. Kran
penampung gas.
26
4. Bor
5. Gergaji
6. Plastik penampung
7. Lem pipa
8. Corong
C. Prosedur penelitian
Proses pembuatan energy biogas dari limbah cair tahu sebagai berikut:
utama.
tekanan gas dalam saluran gas lebih tinggi dari kolom air, maka gas akan
keluar melalui pipa T, sehingga tekanan dalam reaktor biogas akan turun.
4. Saluran Gas
Saluran gas ini disarankan terbuat dari bahan polimer atau plastik seperti
disambung dengan pipa baja anti karat untuk bagian pembakaran gas.
Pada penyimpanan gas ini harus benar-benar rapat dan tidak ada
D. Alur Penelitian
MULAI
Pengolahan data
Tidak
Memenuhi
kriteria desain
Ya
laporan
Selesai
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
metana
3. Kotoran sapi adalah salah satu bahan yang baik sebagai starter dalam
=26.846%, =14.705%.
B. Saran
Ihsan, A., Bahri, S., dan Musafira. 2013. Produksi Biogas Menggunakan Cairan
Isi Rumen Sapi dengan Limbah Cair Tempe. Journal Of Natural Science.
2(2):27-35
Metcalf dan eddy. 2003. Waswater Engineering Treatment and Reuse 4th Edition.
New York: Mc. Graw hill.
Nurhasah. 1999. Penanganan Air Limbah Tahu Dan Tempe. Sinar Harapan :
Jakarta.