Anda di halaman 1dari 3

IDENTIFIKASI PINJAL

A. DASAR TEORI
Pinjal merupakan salah satu parasit yang paling sering
ditemui pada hewan kesayangan baik anjing maupun kucing.
Meskipun ukurannya yang kecil dan kadang tidak disadari pemilik
hewan karena tidak menyebabkan gangguan kesehatan hewan
yang serius, namun perlu diperhatikan bahwa dalam jumlah besar
pinjal dapat mengakibatkan kerusakan kulit yang parah bahkan
menjadi vektor pembawa penyakit tertentu.
Secara kasat mata pinjal agak sulit ditemui bila jumlah
populasinya sedikit, namun dapat dikenali dari kotorannya yang
menempel pada bulu. Kotoran kutu berwarna hitam yang
sebenarnya merupakan darah kering yang dibuang kutu dewasa.
Pinjal yang menghisap darah inang juga menimbulkan rasa sangat
gatal karena ludah yang mengandung zat sejenis histamine dan
mengiritasi kulit. Infestasi pinjal merupakan penyebab kelainan kulit
atau dermatitis yang khas. Reaksi ini merupakan reaksi
hipersensitifitas kulit terhadap komponen antigenik yang terdapat
pada saliva pinjal.
Pinjal juga berperan di dalam proses penularan beberapa
penyakit yang berbahaya bagi manusia dan hewan. Contohnya
adalah penyakit klasik Bubonic plaque atau pes yang disebabkan
oleh Pasteurella pestis ditularkan oleh pinjal Xenopsylla cheopis.
Jenis-jenis pinjal yang lain secara eksperimental dapat menularkan
penyakit tetapi dianggap bukan vektor alami (Soviana dkk, 2003).

B. TUJUAN
1. Mengetahui cara identifikasi pinjal
2. mengetahui jenis-jenis pinjal dan ciri-cirinya
C. ALAT DAN BAHAN
 Mikroskop disecting
 Mikroskop
 pinset
 Kapas
 chloroform
 Preparat dan deckglass
 Pinjal dari hasil penangkapan

D. PROSEDUR KERJA
1. Masukkan pinjal pada wadah seperti tabung erlemeyer
kemudian tutup dengan kapas yang telah diberi chloroform
2. Tunggu beberapa menit pinjal mati
3. Pindahkan pinjal yang telah mati ke preparat tutup dengan deck
glass
4. Amati dan identifikasi pinjal menggunakan mikroskop
membesaran 50x - 100x
5. Sesuaikan dengan kunci identifikasi untuk menentukan spesies
pinjal

E. HASIL
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan pada di
laboratorium vektor Kampus Jurusan Kesehatan Lingkungan maka
diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut :
Jenis klasifikasi gambar
Ctenocephallus Kingdom : Animalia
ceraticeps felis Phylum : Arthropoda
Subphylum : Mandibula
Famili : Pulicidae
Class : Insecta
Order : Siphonoptera
Genus : Ctenocephalides
Spesies : Ctenocephalides
felis

F. ANALISA HASIL
Berdasarkan hasil identifikasi menggunakan kunci
identifikasi maka didapatkan spesies pinjal Ctenocephallus
ceraticeps felis atau pinjal kucing dengan ciri-ciri sebagai berikut :
 Terdapat bulu sisir pada punggung
 Mempunyai mata
 Bulu sisir 5 atau lebih
 Bulu sisir mulut mendatar dan ujungnya runcing
 Panjang kepala dua kali tingginya
 Bulu sisir I sama panjang dengan bulu sisir mulut yang kedua II
Pinjal kucing dapat menyebabkan alergi dan penyakit pes.
Sehingga pinjal harus di waspadai keberadaanya dan lakukan
pengendalin dengan merawat bulu kucing pelihaaan agar tidak
menjadi tempat perkembangbiakan pinjal.

G. KESIMPULAN
Dari praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa spesies
pinjal yang didapatkan adalah Ctenocephallus ceraticeps felis atau
pinjal kucing. Hal ini diidentifikasi berdasarkan kunci identifikasi.
Pinjal kucing dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti
alargi dan dapat menjadi vektor penyakit pes. Sehingga
pengendalian pinjal perlu dilakukan agar tidak mengganggu
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai