Anda di halaman 1dari 5

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran
1.3 Keluaran Pelaksanaan Pekerjaan
1.4. Landasan Hukum Penyusunan SPAM
1.5 Ruang Lingkup Pekerjaan
BAB 2 KONDISI UMUM DAERAH
2.1. Kondisi Fisik Daerah
2.1.1. Letak Geografis dan Administratif
2.1.2. Topografi dan Fisiografi
2.1.3. Geologi
2.1.4. Hidrologi, Klimatologi Dan Hidrogeologi
2.2. Sarana Dan Prasarana
2.2.1. Air Limbah
2.2.2. Persampahan
2.2.3. Drainase
2.2.4. Irigasi (Kalo ada)
2.2.5. Sarana Perekonomian
2.2.6. Sarana Sosial Dan Kesehatan
2.2.7. Sarana Peribadatan
2.2.8. Sarana Transportasi
2.2.9. Listrik
2.2.11. Kawasan Strategis
2.3. Sosial Ekonomi Dan Budaya
2.3.1. PDRB
2.3.2. Mata Pencaharian Penduduk
2.4. Sarana Kesehatan Lingkungan
2.5. Ruang dan Lahan
2.5.1. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
2.5.2. Penggunaan Lahan Dan Tata Guna Lahan
2.5.3. Rencana Pengembangan Tata Kota
2.5.4. Rencana Pengembangan Kawasan Prioritas
2.5.5. Kawasan Lindung
2.5.6. Laju Perubahan TataGuna dan Fungsi Lahan
2.6. Kependudukan
2.6.1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
2.6.2. Penyebaran Penduduk
2.7. Keuangan Daerah
BAB 3 KONDISI SPAM EKSISTING III
3.1. Aspek Teknis
3.1.1. SPAM Kabupaten
3.1.1.1. Jaringan Perpipaan (JP).
3.1.1.1.1. Unit Air Baku
3.1.1.1.2. Unit Produksi
3.1.1.1.3. Unit Distribusi
3.1.1.1.4. Unit Pelayanan
3.1.1.2. Bukan JaringanPerpipaan
3.1.2. SPAM Kecamatan (IKK)
3.1.2.1. Jaringan Perpipaan
3.1.2.1.1. Unit Air Baku
3.1.2.1.2. Unit Produksi
3.1.2.1.3. Unit Distribusi
3.1.2.1.4. Unit Pelayanan
3.1.2.1.5. Tingkat Kehilangan Air
3.1.2.1.6. Tingkat Konsumsi Air
3.1.2.1.7. Operasi dan Perawatan
3.1.2.2. Bukan Jaringan Perpipaan (BJP)
3.1.3. Perdesaan
3.1.3.1. Jaringan Perpipaan
3.1.3.1.1. Unit Air Baku
3.1.3.1.2. Unit Produksi
3.1.3.1.3. Unit Distribusi
3.1.3.1.4. Unit Pelayanan
3.1.3.2. Bukan JaringanPerpipaan
3.2. Aspek Non Teknis
3.2.1. Kelembagaan
3.2.1.1. Struktur Organisasi
3.2.1.2. Sumber Daya Manusia
3.2.2. Pengaturan
3.2.3. Keuangan
3.3. Permasalahan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
3.3.1. Permasalahan PDAM
3.3.2. Permasalahan Non PDAM
3.3.2.1. Jaringan Perpipaan Non PDAM
3.3.2.2. Bukan Jaringan Perpipaan (BJP)
BAB 4 STANDART DAN KRITERIA PERENCANAAN
4.1. Kriteria Perencanaan
4.1.1. Unit Air Baku
4.1.2. Unit Transmisi
4.1.3. Unit Produksi
4.1.4. Unit Distribusi
4.1.5. Unit Pelayanan
4.2. Standar Kebutuhan Air
4.2.1. Kebutuhan Domestik
4.2.2. Kebutuhan Non Domestik
4.3. Periode Perencanaan
4.4. Kriteria Daerah Layanan
BAB 5 PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
5.1. Arah Perkembangan Kota
5.1.1. Rencana Sistem Perwilayahan Kabupaten
5.1.2. Pengembangan Kawasan Perkotaan
5.2. Rencana Daerah Pelayanan
5.3. Proyeksi Jumlah Penduduk
5.4. Proyeksi Kebutuhan Air Minum
5.4.1. Tingkat Pelayanan
5.4.2. Tingkat Kebutuhan Air
5.4.2.1. Kebutuhan Domestik
5.4.2.2. Kebutuhan Air Non Domestik
5.4.3. Proyeksi Kebutuhan Air Minum Wilayah Pelayanan PDAM
BAB 6 POTENSI AIR BAKU
6.1. Potensi Air Permukaan
6.1.1. Potensi Danau/Telaga (Kalo ada)
6.1.2. Potensi Waduk/Embung (Kalo ada)
6.1.3. Potensi Air Sungai
6.1.4. Potensi Mata Air
6.2. Potensi Air Tanah
6.3. Neraca Air
6.4. Alternatif Sumber Air Baku
6.4.1. Pemilihan Alternatif Sumber Air Baku
6.4.2. Konservasi Perlindungan Sumber Air Baku
6.5. Perizinan
6.5.1. Surat Izin Pengembangan Pemanfaatan Air Permukaan (SIPPA)
6.5.2. Tata Cara Perizinan Pengambilan Air Baku
6.5.3. Tata Cara Perizinan Pengambilan Air Tanah
6.5.3.1. Definisi
6.5.3.2. Ketentuan Umum
BAB 7 RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
7.1. Kebijakan, Struktur & Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah
7.1.1. Kebijakan dan Strategi Pengembangan SPAM
7.1.2. Arah Pemanfaatan Ruang
7.2. Rencana Sistem Pelayanan
7.3. Rencana Pengembangan SPAM
7.3.1. Wilayah Pengembangan Kabupaten
7.3.2. Optimalisasi dan Pengembangan Wilayah IKK
7.3.3. Rencana Pembangunan IKK
7.4. Kapasitas Sistem
7.4.1. Optimalisasi SPAM IKK dan Pengembangan IKK Baru
7.4.2. Penambahan Sambungan dan Peningkatan Pelayanan Pelanggan
7.5. Perkiraan Kebutuhan Biaya
7.5.1. Estimasi Anggaran Biaya Pengembangan
7.5.2. Proyeksi Keuangan

Anda mungkin juga menyukai