Anda di halaman 1dari 3

MASSAGE ABDOMEN

Konstipasi adalah gangguan buang air besar berupa berkurangnya frekuensi defekasi,
sensasi tidak puas atau tidak lampiasnya buang air besar terdapat rasa sakit, perlu ekstra
mengejan atau feses yang keras, biasanya kurang dari 3x seminggu (Menurut Djojoningrat,
2006). Salah satu terapi komplementer yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi
masalah konstipasi pada lansia adalah dengan melakukan massage abdominal. Massage
abdominal merupakan salah satu management keperawatan untuk mengatasi konstipasi tanpa
menimbulkan efek samping.
Tekanan secara langsung pada dinding abdomen secara berurutan dan kemudian diselingi
dengan waktu relaksasi dengan cepat dapat meningkatkan reflek gastrokolik dan meningkatkan
kontraksi dari intertinal dan rectum (Brooks,etbal., 2004, dalam Sinclair, 2010). Massage
abdominal dapat menurunkan konstipasi melalui beberapa mekanisme yang berbeda- beda antara
lain dengan: Menstimulasi sistem persyarafan parasimpatis sehingga dapat menurunkan tegangan
pada otot abdomen, meningkatkan motilitas pada sistem pencernaan, meningkatkan sekresi pada
sistem Intestinal serta memberikan efek pada relaksasi spincter (Lamas, 2009 dalam Sinclair,
2010).

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


MASSAGE ABDOMEN

1. Pengertian
Tindakan pijatan atau massase yang dilakukan pada area perut untuk merangsang
pergerakan usus besar dan membantu menyembuhkan sembelit serta rasa sakit perut intens.
Teknik ini sangat bermanfaat terutama saat terjadi masalah-masalah seperti masalah
pencernaan. Perut adalah pusat dan inti dari tubuh. Banyak kebudayaan di seluruh dunia telah
menggunakan teknik ini untuk membantu penyakit tertentu dan mempertahankan sirkulasi
yang tepat di organ visceral. Pijat ke daerah perut juga dapat mempengaruhi pusat
keseimbangan klien sehingga klien akan nyaman selama dan setelah massase diberikan.

2. Tujuan Massage Abdomen


a. Menekan laju tekanan darah
b. Meningkatkan sirkulasi darah
c. Mengendurkan otot, sekaligus merangsang otot yang lemah untuk bekerja
d. Menghilangkan nyeri

3. Indikasi dan Kontraindikasi


a. Indikasi:
1) Sakit Perut
2) Konstipasi
3) Saraf motorik bladder rendah
b. Kontraindikasi:
1) Saraf motorik bladder tinggi
2) Mentruasi
3) Sesaat setelah pembedahan pada bagian abdomen
4) Terdapat infeksi atau kanker pada region pelvik
5) Inflamasi uterus, bladder, ovarium dan tuba fallopi;
6) Batu ginjal
7) Pijatan yang lurus dan keras setelah makan berat
c. Alat dan Bahan
1) Minyak kayu putih, zaitun, baby oil, minyak terapi atau minyak sesuai dengan
selera.
2) Handuk
3) Stetoskop
4) Jam/stopwatch

4. Prosedur Tindakan (INSPEKSI, AUSKULTASI, PALPASI, PERKUSI)


a. Siapkan alat dan bahan
b. Jaga privasi klien
c. Jelaskan prosedur dan tujuan intervensi
d. Auskultasi bising usus klien
e. Oleskan minyak pijat di sekitar abdomen. Buka hanya bagian tubuh yang akan dilakukan
pemijatan. Klien posisi tidur telentang
f. Kemudian perawat menggosokkan kedua tangan sampai hangat, mulailah memijit perut
klien dengan pelan-pelan. Gunakan jari-jari dan telapak tangan untuk menggosok dengan
putaran berlawanan dengan arah jarum jam di sekitar daerah perut, mengikuti jalur kolon
yaitu mulai dari kanan ke kiri. Berikan tekanan secara wajar dengan sedikit tegas ketika
memberikan terapi abdominal massage (pastikan bahwa klien merasa nyaman).
g. Remas seluruh abdomen, pemijatan tidak hanya pada otot perut tetapi juga menstimulasi
organ perut.
h. Untuk memijat usus besar secara keseluruhan, lakukan cicular friction untuk waktu lama.
Dimulai dari area bawah kuadran kiri abdomen sekitar 100 kali per menit. Gerakan ini
mendorong isis kolon menuju rectum.
i. Genggam sebanyak mungkin jaringan abdomen dengan cara mengangkatnya dan
menggetarkannya (gerakan mencubit)
j. Lakukan gerakan meluncur. Dimulai dari satu sisi klien dan raih sisi yang lain
(berlawanan). Tarik bagian tubuh (abdomen) klien ke arah pemijat. Ketika satu tangan
sudah selesai memijat, tangan yang lain memulainya
k. Pindah ke sisi lain dan ulangi langkah ke tujuh di sisi lain tubuh klien.
l. Setelah selesai auskultasi kembali bising usus klien.

Anda mungkin juga menyukai