Anda di halaman 1dari 39

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam rencana strategic nasional Making Pregnancy Safer (MPS)


mempunyai Visi “kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman,
serta bayi yang dilahirkan hidup dan sehat”. Sedangkan misi MPS adalah
menurunkan angka kematian maternal dan neonatal melalui pemantapan
system kesehatan untuk menjamin akses terhadap intervensi yang Cost effectif
berdasarkan bukti ilmiah yang berkualitas, memberdayakan wanita, keluarga
dan masyarakat melalui kegiatan yang mempromosikan kesehatan ibu dan
bayi baru lahir, serta menjamin agar kesehatan maternal dan neonatal sebagai
prioritas program pembangunan nasional. (http://id.wikipedia.org).
Angka kematian Ibu menjadi satu permasalahan yang utama dan
perlu dilakukan pembahasan khusus karena di kawasan Asia Tenggara masih
tinggi. Organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan sebanyak 17 juta
kelahiran terjadi di kawasan Asia Tenggara setiap tahun sementara total
kematian Ibu dan bayi baru lahir di kawasan ini diperkirakan berturut-turut
170 juta dan 1,3 juta per tahun. Sebanyak 98 persen dari seluruh kematian ibu
dan bayi terjadi di India, Bangladesh, Indonesia, Nepal dan Myanmar
(http://akuindonesiana.wordpress.com)
Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia tertinggi dibandingkan
negara-negara ASEAN lainnya. Namun angka kematian ibu dan bayi dapat
ditekan, bila mengacu pada ekstrapolasi biro pusat statistic maka
kecenderungan penurunan AKI telah mengarah ke jalur yang diinginkan yaitu
265 dan 248 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2006 dan 2007 (Depkes
RI 2008).
Departemen kesehatan menargetkan angka kematian ibu melahirkan
150 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2010. sesuai indicator derajat
kesehatan dan target yang sudah direncanakan (Depkes RI 2003). Angka
kematian ibu di Indonesia mencapai 26,9% per 1000 kelahiran hidup
sehubungan dengan hal tersebut pemerintah telah menetapkan PP No 7 Tahun
2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJPMN)
2

2004-2009 dengan sasaran yang harus dicapai salah satunya adalah


menurunnya angka kematian bayi dari 45 menjadi 26 per 1000 kelahiran
hidup (Depkes RI, 2007).
Data yang diperoleh dari propinsi Maluku Utara, jumlah kematian
ibu pada bulan Januari – Desember 2008, 37 orang meninggal yang
disebabkan oleh perdarahan, abortus, infeksi, partus lama dan lain-lain.
Sedangkan jumlah kematian neonatal 117 orang disebabkan oleh BBLR,
asfiksia, tetanus neonatorum, sepsis, kelainan congenital dan lain-lain.
Sedangkan kematian bayi 65 orang dengan ISPA, malaria, Ikterus, Diare dan
lain-lain (Dinas Kesehatan Propinsi Maluku Utara).
Penurunan angka kematian ibu dan bayi tidak lepas dari peran dan
tanggung jawab bidan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan
dimasyarakat, karena pelayanan kebidanan berfokus kepada perempuan, bayi
baru lahir, balita, serta keluarga dan masyarakat (Majalah Bidan 2009)
Berdasarkan data yang diperoleh dari dinas kesehatan propinsi
Maluku Utara, jumlah kunjungan ibu hamil 24.634 pasien. Data yang
diperoleh dari medical record RSUD dr. H. Chasan Boesoeirie Ternate periode
bulan Januari hingga Nopember 2009, tingkat kunjungan Antenatal Care di
polikliknik Ginekology sebanyak 1214.
Pemeriksaan kehamilan dijadwalkan minimal 4 kali selama hamil
yaitu satu kali pada awal kehamilan atau trimester pertama, satu kali pada
trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga. Dengan pemeriksaan
kehamilan secara rutin dan teratur, dapat diketahui dan jika ada tanda-tanda
bahaya dalam kehamilan dapat segera diketahui secara dini sehingga dapat
dilakukan penanganan lebih cepat dan menurunkan angka kesakitan pada ibu
hamil. Selain itu juga imunisasi diberikan pada saat hamil yang memberikan
proteksi awal untuk janin (Majalah Bidan 2009)
Berdasarkan data diatas penulis sangat tertarik untuk melakukan
penelitian tentang Asuhan Kebidanan Antenatal Care pada Ny. A dengan hamil
normal di poliklinik ginekology RSUD dr. H. Chasan Boesoerie Ternate.

1.2 TUJUAN PENULISAN


1.2.1 Tujuan Umum
3

Untuk mendapatkan gambaran yang nyata tentang pelaksanaan asuhan


kebidanan Antenatal Care di polikliknik Ginekology RSUD dr. H. Chasan
Boesoirie Ternate.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mampu melaksanakan pengkajian pada ibu hamil
2. Dapat merumuskan masalah/diagnosa aktual dan potensial pada
ibu hamil
3. Dapat melaksanakan tindakan emergensi jika dibutuhkan pada ibu
hamil
4. Mampu menentukan perencanaan dan tindakan kebidanan pada ibu
hamil
5. Dapat melaksanakan implementasi terhadap ibu hamil
6. Dapat mengevaluasi asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu
hamil
7. Dapat mendokumentasikan semua tindakan asuhan kebidanan pada
ibu hamil.

1.3 MANFAAT PENULISAN


1.3.1 Rumah Sakit
Sebagai masukan untuk meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan
Antenatal Care khususnya bidan di poliklinik Ginekology RSUD dr.
H. Chasan Boesoire Ternate.
1.3.2 Institusi
Dapat memberikan gambaran atau informasi bagi mahasiswa dalam
penyusunan studi kasus berikutnya
1.3.3 Penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan dalam penerapan asuhan
kebidanan pada klien dengan kehamilan normal
1.3.4 Pasien
Dapat memahami dan melakukan anjuran-anjuran yang diberikan
selama dilakukan asuhan dan menerapkannya sampai pulang ke
rumah.
4

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 PENGERTIAN
a. H. Farrer (Thn 1999)
”Kehamilan adalah menyatunya sperma dari laki-laki dan ovum dari
perempuan”
b. Prawirohardjo. S (Thn 2007)
”Kehamilan adalah tertanamnya hasil konsepsi di dalam endometrium
kavum uteri”
c. Chuningham (Thn 2001)
”Kehamilan adalah berimplantasinya blastokista di lapisan endometrium
rongga uterus” .
Dari pengertian tersebut diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan
bahwa kehamilan adalah tertanamnya hasil konsepsi di dalam
endometrium rongga uterus.

2.2 ETIOLOGI
Untuk tiap kehamilan harus ada spermatozoon, ovum, pembuahan
ovum (konsepsi), dan nidasi hasil konsepsi.Tiap spermatozoon terdiri atas tiga
bagian yaitu kaput atau kepala, nukleus, dan ekor. Ovum sendiri dilepaskan
oleh ovarium dan ditangkap oleh fimbria infundibulum dan disalurkan terus ke
arah media. Ovum sesudah dilepaskan oleh ovarium mempunyai diameter 0,1
mm. Jutaan spermatozoon dikeluarkan pada waktu koitus, hanya beberapa
ratus ribu yang sampai ke kavum uteri dan tuba. Dan hanya beberapa ratus
saja yang sampai ke ampula tuba dimana spermatozoon dapat memasuki ovum
yang telah siap dibuahi. Dan hanya satu spermatozoon yang mempunyai
kemampuan (capacitation) untuk membuahi.
Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah
pembelahan zigot. Kemudian hasil konsepsi disalurkan terus ke pars ismika
dan pars interstisialis tuba dan terus ke arah kavum uteri oleh arus serta
getaran silia pada permukaan sel-sel tuba dan kontraksi tuba. Umumnya nidasi
5

terjadi di dinding depan atau belakang uterus,dekat pada fundus uteri


(Prawirohardjo,S. 2007)
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan
dan terdiri dari ovulasi pelepasan ovum, terjadinya migrasi sperma dan ovum,
terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada
uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai
aterm (http://wikipedia.org)

2.2.1 5 aspek terjadinya kehamilan


1. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter ± 0,1 mm yang terdiri dari
suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh
zona pelusida oleh kromosom radiata.
2. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong
agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan
bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat
bergerak cepat.
3. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan
ovum di tuba falopii dan membentuk zigot.
4. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
5. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang penting bagi janin yang berguna untuk
pertukaran zat antara ibu dan anaknya begitu sebaliknya.
2.3 TANDA-TANDA KEHAMILAN

Tanda – tanda kehamilan terbagi menjadi tiga yaitu tanda tidak pasti,
tanda mungkin hamil dan tanda pasti.

2.3.1 Tanda tidak pasti yaitu :


6

1. Amenorea atau tidak datang haid, HPHT penting diketahui, supaya


dapat menentukan usia kehamilan dan kapan perkiraan persalinan.
2. Nausea (enek) dan Emesis (muntah), umumnya terjadi pada pagi hari
dan pada bulan-bulan pertama kehamilan, karena terjadi pada pagi
hari sering disebut morning sickness.
3. Sering buang air kecil, pada trimester pertama karena kandung
kencing tertekan uterus yang mulai membesar sehingga menekan
kandung kemih.
4. Hiperpigmentasi kulit, terjadi karena pengaruh dari hormon
kortikosteroid plasenta yang merangsang melanosfor dan kulit.
5. Anoreksia (tidak nafsu makan), terjadi pada bulan-bulan pertama
kehamilan, tapi setelah itu nafsu makan akan kembali seperti sedia
kala.
6. Payudara menjadi tegang dan membesar, disebabkan oleh pengaruh
estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di
mammae glandula montgomerry tampak lebih jelas.
7. Obstipasi, terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh
pengaruh hormon steroid.
8. Epulis, suatu hipertropi papilla ginggivae sering terjadi pada
trimester pertama
9. Varises, biasanya dijumpai pada daerah genetalia eksterna, fossa
popilea, kaki dan betis.
10. Mengidam atau mengingini sesuatu

2.3.2 Tanda –tanda mungkin hamil yaitu :


1. Tanda Hegar, uterus segmen bawah lebih lunak dari pada bagian
yang lain.
2. Tanda Piscaseck, Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga
menonjol jelas ke jurusan pembesaran perut.
3. Tanda Chadwick, perubahan warna pada serviks dan vagina
menjadi kebir-biruan.
7

4. Tanda Braxton Hicks, Uterus mudah berkontraksi bila dirangsang.


5. Suhu Basal, sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37,2ºc s/d
37,8ºc.

2.3.3 Tanda-tanda pasti kehamilan yaitu :


1. Terdengar DJJ (mulai kehamilan umur 12 minggu)
2. Teraba bagian-bagian anak pada saat dipalpasi
3. Terasa pergerakan janin dalam rahim
4. Pemeriksaan Rontgen terdapat kerangka janin
5. Pemeriksaan Ultrasonografi terdapat kantong hamil hamil 4
minggu, terdapat fetal plate hamil 4 minggu, terdapat kerangka
janin hamil 12 minggu, dan terdapat denyut jantng janin hamil 6
minggu.

2.4 PERUBAHAN ANATOMIK FISIOLOGIK PADA WANITA HAMIL


Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita,
khususnya pada alat genitalia eksterna dan interna dan pada payudara
( mammae). Dalam hal ini hormon somatomammotropin, estrogen, dan
progesteron mempunyai peranan penting. Perubahan yang terjadi antara lain :

2.4.1 Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh
estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada
dasarnya disebabkan oleh hipertropi otot polos uterus, disamping itu, serabut-
serabut kolagen yang ada pun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar
estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin.rahim yang
semula sebesar jempol atau beratnya 30 gram akan mengalami hipertropi dan
hiperplasia, sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir kehamilan.

2.4.2 Serviks Uteri


Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
hormon estrogen. Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot,
maka serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat, hanya 10 % jaringan
8

otot. Jaringan ikat pada serviks ini banyak mengandung kolagen. Akibat kadar
estrogen meningkat, dan dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi
serviks menjadi lunak.

2.4.3 Vagina dan Vulva


Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak
lebih merah, agak kebiru-biruan (livide). Tanda ini yang disebut tanda
Chadwick. Warna porsio pun tampak livide. Pembuluh-pembuluh darah alat
genitalia interna akan membesar. Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi
dan nutrisi pada alat-alat genitalia tersebut meningkat. Apabila terdapat
kecelakaan pada kehamilan atau persalinan, maka perdarahan akan banyak
sekali, sampai dapat mengakibatkan kematian.

2.4.4 Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatis
sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. korpus
luteum graviditatif berdiameter kira-kira 3 cm. Kemudian ia mengecil setelah
plasenta terbentuk.

2.4.5 Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomammotropin, estrogen, dan progesteron, akan tetapi belum
mengeluarkan air susu. Estrogen menimbulkan hipertorofi sistem saluran,
sedangkan progesteron menambah sel-sel asinus pada mammae.
Somatomammotropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus pula dan
menimbulkan perubahan pada sel-sel, sehingga terjadi pembuatan casein,
laktalbumin, dan laktoglobulin.dengan demikian mammae dipersiapkan untuk
laktasi.

2.4.6 Sirkulasi darah


Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi
ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang
membesar pula, mammae dan alat –alat lain yang memang berfungsi
9

berlebihan dalam kehamilan.peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor


antara lain, meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi
kebutuhan perkembangan dan kebutuhan janin dalam rahim, terjadi hubungan
langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro plasenta. Pengaruh
hormon estrogen dan progesteron makin meningkat.

2.4.7 Traktus digestivus


Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat
yang dapat menyebabkan ; pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi),
daerah lambung terasa panas, terjadi mual dan sakit atau pusing kepala
terutama pada pagi hari, yang disebut morning sickness. Muntah, yang terjadi
disebut emesis gravidarum. Muntah berlebihan sehingga menggaggu
kehidupan sehari-hari, disebut hiperemesis gravidarum; progesteron
menimbulkan gerak usus makin berjkurang dan dapat menyebabkan obstipasi.

2.4.8 Traktus Urinarius


Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada
hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing.desakan
tersebut menyebabkan kandung kencing cepat terasa penuh.

2.4.9 Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi
karena pengaruh melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior
dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada strie
gravidarum, livide atau alba, areola mammae, papilla mammae, linea nigra,
pipi (chloasma gravidarum).

2.5 PENGAWASAN WANITA HAMIL

2.5.1 Pemeriksaan obstetrik


10

Ada dikenal beberapa tehnik pemeriksaan pada wanita hamil,


beberapa cara palpasi antara lain menurut Leopold, Ahlfeld, Budin,
Knebel. Yang lazim dipakai ialah cara palpasi menurut Leopold karena
telah hampir mencakupi semuanya.
Cara pemeriksaan Leopold dibagi dalam 4 tahap yaitu Leopold I, II,
III, dan IV. Maksud pemeriksaan Leopold I ialah untuk menentukan tinggi
fundus uteri. Dengan demikian, tuanya kehamilan dapat diketahui. Tuanya
kehamilan ini disesuaikan dengan hari pertama haid terakhir. Pada
Leopold II dapat ditentukan batas samping uterus dan dapat pula
ditentukan letak punggung janin yang membujur dari atas kebawah
menghubungkan bokong dengan kepala. Pada letak lintang dapat
ditentukan kepala janin. Pada Leopold III dapayt ditentukan bagian apa
yang terletak disebelah bawahsedangkan Leopold IV, selain menentukan
bagian janin mana yang terletak disebelah bawah, juga dapat menentukan
berapa bagian dari kepala telah masuk kedalaam pintu atas panggul. Bila
belum masuk, terabab balotemen kepala. Dari letak janin ini dapat
didengarkan bunyi jantung janin terletak pada bagian- bagian terkecil dari
janin pada sikap defleksi.
Dengan pemeriksaan singkat diatas dapat diketahui tinggi fundus
uteri, letak janin, apakah bagian bawah janin sudah masuk ke dalam pintu
atas panggul, letak punggung janin, dan bunyi jantung janin.
2.5.2 Koitus
Pada umumnya koitus diprbolehkan pada masa kehamilan jika
dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah
masuk ke dalalm rongga panggul, koitus sebaiknya dihentikan karena
dapat perasaan sakit dan perdarahan.

2.5.3 Kebersihan dan pakaian


Kebersihan harus selalu dijaga pada masa hamil. Baju hendaknya
yang longgar dan mudah dipakai. Jika telah sering hamil, maka pemakaian
setagen untuk menunjang otot –otot perut baik dinasehatkan. Sepatu atau
alas kaki lain dengan tumit yang tinggi sebaiknya jangan dipakai, oleh
11

karena tempet titik berat wanita hamil berubah sehingga mudah tergelincir
atau jatuh.

2.5.4 Diet dan pegawasan berat badan


Kekurangan atau kelebihan nutrisi dapat menyebabkan kelainan yang
tidak diinginkan pada wanita hamil tersebut, kekurangan makanan dapat
memnyebabkan anemia, abortus, partus prematurus, inersia uteri,
hemoragia postpartum, sepsis puerpuralis, dan sebagainya. Sedangkan
makan terlalu banyak dapat pula mengakibatkan komplikasi antara lain pre
eklampsia.

2.5.5 Perawatan gigi geligi


Pada triwulan pertama wanita hamil mengalami enek dan muntah.
Keadaan menyebabkan perawatan gigi tidak dipehatikan degan baik,
sehingga timbal karies, ginggivitis, dan sebagaianya.

2.5.6 Imunisasi
Untuk melindungi janin yang akan dilahirkan terhadap tetanus
neonatorum dewasa ini dianjurkan untuk diberikan toxoid tetanus pada ibu
hamil.

2.6 MANAJEMEN KEBIDANAN


2.6.1.Langkah – langkah manajemen kebidanan

a. Step I. Identifikasi dan analisa data dasar


Pada langkah pertama ini dikumpulkan informasi yang akurat dan
lengkap yang berkaitan dengan klien. Untuk memperoleh data
dilakukan dengan cara anamnesa, pemeriksaan fisik sesuai dengan
kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital, pemerikasaan
khusus dan pemeriksaan penunjang. Tahapini merupakan langkah
awal yang akan menentukan langkah berikutnya. Sehingga
kelengkapan sesuai dengan kasus yang dihadapi yang akan
12

menentukan proses interpretasi yang benar atau tidak dalam


tahapan selanjutnya. Sehingga dalam pendekatan ini harus
komprehensip meliputi data subyektif, obyektif dan hasil
pemeriksaan sehingga dapat menggambarkan kondisi pasien yang
sebenarnya( Varney H 1997).
b. Step II. Merumuskan diagnosa / masalah aktual
Pada langkah ini dilakukan identifkasi terhadap diagnosa atau
masalah berdasarkan berdasarkan interpretasi atas data-data yang
telah dikumpulkan. Data dasar yang telah dikumpulkan
diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan
masalah keduanya dugunakan karena masalah tidak dapat
didefinisikan seperti diagnosa tetapi tetap membutuhkan
penanganan. Masalah yang sering berkaitan dengan hal-hal yang
sedang dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan yang sesuai
dengan hasil pengkajian. Masalah juga sering menyertai diagnosa.
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan dalam
lingkup praktek kebidnan dan memenui standarnomenklatur
diagnosa kebidanan. Standar nomenklatur kebidanan : adalah
sebagai berikut
1. diakui dan telah disahkan oleh profesi
2. berhubungan langsung dengan praktek kebidanan
3. memiliki ciri khas kebidanan
4. dukungan oleh klinikal judgement dalam praktek
kebidanan
5. dapat diselesaikan dengan pendekatan menajemen
kebidanan.
c. Step III. Merumuskan diagnosa /masalah potensial
Pada langkah ini bidan mengidentiffikasi masalah ppotensial atau
diagnosa potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah
diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila
memungkinkan dilakukan pencegahan, bidan diharapkan dapat
waspada dan siap-siap mencegah diagnosa atau masalah potensial
ini benar-benar terjadi. Langkah ini penting sekali dalam
13

melakukan asuhan yang nyaman. Pada langkah ketiga ini bidan


dituntut untuk mampu mengantisioasi masalah potensial, tidak
hanya merumuskan masalah potensial yang akan terjadi tetapi juga
merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau diiagnosa
potensial tidak terjadi. Sehingga langkah ini benar-benar yang
bersifat antisipasi yang rasional atau logis.kaji ulang apakh
diagnosa atau masalah potensial yang diidentifikasi sudah tepat.
d. Step IV. Melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan, dokter atau
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Langkah keempat
mencerminkan keseimbangan dari proses manajemen kebidanan.
Jadi manajemen bukan hanya selama asuhan primer periodik atau
kunjungan perinatal saja tetapi juga selama wanita bersama bidan
terus menerus, miisalnya pada waktu tersebut dalam persalinan.
Data baru mungkin mengidentifikasi situasi yang gawat dimana
bidan harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa
ibu dan anak.
Pada penjelasan diatas menunjukkan bahwa bidan dalam
melakukan tindakan harus sesuai dengan prioritas masalah atau
kebutuhan yang dihadapi oleh klien. Setelah bidan merumuskan
tindakan yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi diagnosa atau
masalah ppotensial pada step sebelumnya, bidan juga harus
merumuskan tindakan segera yang harus dirumuskan untuk
keselamatan ibu dan bayi. Dalam rumusan ini termasuk tindakan
segera yang mampu dilakukan secara mandiri, secara kolaborasi
atau bersifat rujukan. Kaji ulang apakah tindakan segera ini benar-
benar dibutuhkan.
e. Step V. Perencanaan tindakan asuhan kebidanan
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh
ditentukan oleh langkah- langkah sebelumnya. Langkah ini
merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosa
yang telah diidentifikasi diantisipasi. Pada langkah ini informasi
14

data yang telah lengkap. Rencana usaha yang menyeluruh tidak


hanya meliputi apa-apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi
klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari
kerangka pedomanantisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa
yang dipikirkan menjadi berikutnya apakh dibutuhkan penyuluhan,
konseling dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-
masalah yang berkaitan dengan sosial ekonomi kultural atau
masalah psikologi. Semua keputusan yang dikembangkan dalam
asuhan penyeluruhan ini harus rasional dan benar-benar valid
berdasarkan pengetahuan dan teori yang up to date serta sesuai
dengan asumsi tentang apa yang akan dilakukan. Kaji ulang apakah
rencana asuhan sudah meliputi semua aspek asuhan kesehatan
terhadap wanita.
f. Step VI. Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan
Pada langkah keenam ini rencana asuhan penyuluhan seperti yang
telah diuraikan pada langkah kelima dilakukan secara efisien dan
aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau
sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lain. Walaupun
bidan tidak melaukannya sendiri, ia tetap memikul tanggungjawab
untuk mengarahkan pelaksanaannya, misalnya memasukkan
langkah-langkah tersebut benar-benar terlaksana. Dalam situasi ini
dimana bidan berkorelasi dengan dokter untuk menangani klien
yang mengalami komplikasi, maka keterlibatan bidan dalam
manajemen asuhan bagi klien adalah tetap bertanggung jawab
terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruh
tersebut. Manajemen yang efisien akan menyangkut waktu dan
biaya serta meningkatkan mutu dan asuhan klien. Kaji ulang
apakah semua rencana asuhan telah dilakukan.

g. Step VII. Evaluasi asuhan kebidanan


Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi kefektifan dari asuhan
yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagai mana
15

telah diidentifikasi dalam diagnosa masalah. Rencana tersebut


dapat dianggap efektif dalam pelaksanaannya. Ada kemungkinan
bahwa sebagian telah diidentifikasi dalam diagnosa. Rencana
tersebut dapat dianggap efektif jika benar efektif dalam
pelaksanaannya. Mengingat bahwa proses manajemen kebidanan
merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan maka perlu
mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif
serta melakukan penyesuaian terhadap rencana asuhan tersebut.

BAB III
STUDI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA Ny. A


DENGAN HAMIL NORMAL DI POLIKLINIK GINEKOLOGY
RSUD dr. H. CHASAN BOESOEIRIE
TERNATE

A. LAPORAN KASUS
No Reg : 168423
Tgl masuk : 9 -02-2010 Tgl pengkajian: 9-02-2010
Jam : 10.00 wit Jam :10.00 wit
16

STEP I. IDENTIFIKASI DATA DASAR


A. Identitas istri /suami.
1. Nama : Ny.A.B / Tn Y.D
2. Umur : 28 th / 28th.
3. Suku : Manado
4. Pendidikan : D2 PGTK / D3 Fisioterapi
5. Pekerjaan : Honorer / PNS
6. Agama : Islam
7. Alamat : kel Tanah tinggi
8. Lama menikah : 7 thn

B. Data Biologis /Fisiologis.


1. Keluhan utama :
- Ibu mengatakan hamil anak ke 2
- Ibu mengatakan hamil sudah 6 bulan
- Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah
2. Riwayat keluhan utama :
Ibu mengatakan tidak haid sejak 6 bulan lalu dan ada gerakan janin

3. Riwayat kesehatan yang lalu :


1. Imunisasi yang diperoleh :TT 1 kali
2. Penyakit yang diderita : tidak ada
3. Riwayat opname : pernah
4. Riwayat transfusi darah : tidak ada
5. Kebiasaan makan makanan khusus : tidak ada

4. Riwayat keluarga .
a. Riwayat penyakit menular :tidak ada
b. Riwayat penyakit keturunan :tidak ada
5. Riwayat reproduksi
a. Riwayat haid :
- Menarche : 13 th
- Siklus haid : 28 hari
17

- Perlangsungan haid : Normal.


- Lamanya : 6-7 hari

b.Riwayat obstetri:
1. riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu
Kehamilan persalinan nifas
N tahun Umur presentasi penolong perlangsungan BB JK perlangsu Lakt
o mgg Bayi ngan
asi
1 2004 40 mgg kepala Bidan normal 3000 ♀ normal 2 th
gr
2 Hamil sekarang

2. Kehamilan sekarang.
a. HPHT : 4-08-2009
b. TP : 11-05-2010
c. G II P I A 0
d. Umur kehamilan : 26 minggu 3 hari
e. Riwayat peningkatan BB :
BB sebelumnya : 42 kg
BB sekarang : 48 kg
6. Riwayat Ginekologi
1. Penyakit Neo plasma : tidak ada
2. Penyakit PHS : tidak ada
3. Penyakit Infertilitas : tidak ada
4. Penyakit alat reproduksi : tidak ada

8. Riwayat KB
1. Jenis kontrasepsi: : suntik
2. Lamanya
: 5 thn
3. Keluhan selama ber-KB
: tidak ada
18

9. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar.


a. Kebutuhan nutrisi
a) Kebutuhan makanan perhari : nasi,sayur,ikan ,tempe.
b) Frekwensi : 3 kali sehari
c) Nafsu makan : baik
d) Makanan yang disenangi : tidak ada.
e) Makanan yang dipantang : tidak ada
f) Jumlah air yang dikonsumsi : 6-7 gelas
b. Kebutuhan eliminasi.
a) Frekwensi BAK : 2-3 kali.
b) Warna /bau khas : kuning/pesing.
c) Gangguan eliminasi : tidak ada.
d) Frekwensi BAB : 1 kali sehari.
e) Warna /konsistensi : coklat tua lembek.
f) Perubahan sekarang : tidak ada

c. Kebutuhan istirahat dan tidur


a) Tidur siang : 2 jam ( 15. 00 – 17. 00 )
b) Tidur malam : 8 jam ( 21.00 – 05.00 )
c) Perubahan sekarang : tidak ada

f. Pemeriksaan fisik.
1. Pemeriksaan fisik umum.
- Penampilan fisik : Sesuai umur ibu
- Kesadaran : Kompos mentis.
- TB/BB : 150 cm / 48 kg
- Lila : 25 cm
- Tanda-tanda vital :
Tensi darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/m.
Suhu : 36,5 ºC.
Respirasi : 22x /m.
2. Inspeksi rambut / kepala
19

- Kepala : Bersih, tidak ada ketombe


- Rambut : Tidak mudah rontok
3. Inspeksi wajah muka :
- Edema : Tidak ada.
- Topeng kehamilan : Tidak ada.
- Ekspresi wajah : Cemas
4. Inspeksi mata
- Kebersihan mata : Bersih
- Konjungtiva : Merah muda.
- Sklera : tidak ikterus
5. Inspeksi hidung
- Kesimetrisan : simetris kiri kanan.
- Sekret hidung : tidak ada
- Epitaksis : tidak ada.
6. Inspeksi mulut/gigi
- Kebersihan mulut gigi : bersih.
- Keadaan gigi : tidak ada caries gigi.
7. Inspeksi telinga
- Kebersihan : bersih.
8. keadaan telinga luar : normal,simetris kiri
kanan.
9. Inspeksi / palpasi leher
- Pembesaran kelenjar gondok : tidak ada.
- Pembesaran vena jugularis : tidak ada.
- Pembesaran kelenjar katoris : tidak ada.
10. Inspeksi,palpasi dan auskultasi dada/perut :
a. Payudara
a) Kesimetrisan : simetris kiri kanan.
b) Keadaan puting : terbentuk.
c) Keadaan areola : hiperpigmentasi.
d) Kolostrum : ada
e) Suhu payudara : sesuai suhu tubuh.
b. Abdomen
20

Inspeksi
a) Kebersihan : bersih
b) Pembesaran : sesuai usia
kehamilan
c) Linea Nigra : ada
d) Strie gravidarum : tidak ada
e) Pergerakan janin : sudah dirasakan

Palpasi
a) Leopold I : TFU satu jari atas
pusat
b) Leopold II : posisi janin
punggung kiri
c) Leopold III : presentasi
kepala
d) Leopold IV : tidak
dilakukan
Auskultasi
a) DJJ : 140x/m
b) Frekuensi : teratur
11. Inspeksi palpasi dan perkusi tungkai bawah
a. Kesimetrisan : simetris kiri kanan
b. Oedema pretibia : tidak ada
c. Varises : tidak ada
d. Refleks patella : ada
12. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan HB : 11,8 gr%
C. Data psikologis /sosiologi.
1. Reaksi emosional selama hamil
a. Pemeriksaan kehamilan : di RSU
b. Respon Ibu : ibu merasa senang
dengan
kehamilannya
21

c. Respon suami : suami senang


2. Peran ibu dalam keluarga
a. Pengambilan keputusan : suami
b. Konsultasi kesehatan : dokter

D. Data spiritual
1. hubungan keyakinan terhadap kehamilan : berdoa,
shalat
2. pantangan menurut keyakinan :tidak ada

KLASIFIKASI DATA
Data Subyektif
1. Ibu mengatakan hamil anak yang ke 2
2. Ibu mengatakan haid terakhir tanggal 4 agustus 2009
3. Ibu mengatakan hamil sudah 6 bulan
4. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah
5. Ibu menanyakan keadaan kehamilannya

Data Obyektif
1. G II P I A 0
2. HPHT : 4-8-2009
3. TP: 11-05-2010
4. Palpasi Leopold I : TFU satu jari atas pusat, 22 cm
Leopold II : posisi janin punggung kiri
Leopold III : presentasi kepala
Leopold IV : tidak dilakukan
5. HB : 11,8 gr%
6. BJA : 140x/m
7. Hasil USG: umur kehamilan 24-26 minggu, janin tunggal hidup,letak
kepala, punggung kiri, BJA 140x/m, cairan amnion cukup dengan jenis
kelamin laki-laki.
8. Tanda- tanda vital :
22

Tekanan darah : 110/70 mmHg


Nadi : 80x/m
Suhu : 36,5ºc
Respirasi : 22x/m
9. Ekspresi wajah nampak cemas

STEP II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Analisa dan interpretasi Dx masalah


No Data dasar
data aktual
1 2 3 4
1 DS: Fertilitas adalah bertemunya sel Diagnosa :
- telur dengan sel sperma dan G II P I A 0 umur
Ibu mengatakan hamil anak berimplantasi di dalam kehamilan 26 minggu
yang ke 2 endometrium rongga uterus serta 3 hari dengan hamil
- tumbuh dan berkembang menjadi normal janin tunggal
Ibu mengatakan haid embrio. hidup intra uterin
terakhir tanggal 4-8- dengan presentasi
2009 kepala
-
Ibu mengatakan usia
kehamilannya sudah 6
bulan

DO:
-
G II P I A 0
-
HPHT : 4-8-09
-
TP : 11-05-10
-
BJA : 140x/m
-
Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/m
S : 36,5ºc
R : 22x/m
-
Palpasi
Leopold I : TFU 1 jari
atas pusat, 22 cm
Leopold II : posisi
janin punggung kiri
Leopold III : presentasi
kepala
Leopold IV : tidak
dilakukan
23

-
Hasil USG: umur
kehamilan 24-26
minggu, janin tunggal
hidup, letak kepala,
punggung kiri, BJA
2 140x/m, cairan amnion
cukup, dengan jenis Banyaknya aktivitas yang sering Masalah Aktual :
kelamin laki-laki. dilakukan oleh Ibu sehingga Nyeri perut bagian
menyebabkan kontraksi dan rasa bawah
tidak nyaman pada daerah abdomen
bagian bawah.

DS :
-
Ibu mengatakan nyeri perut
3
bagian bawah Kecemasan merupakan gangguan Masalah Aktual :
- psikologis yang diakibatkan karena Kecemasan
Ibu menanyakan keadaan Kurangnya pengetahuan tentang
kehamilannya keluhan yang dirasakan sehingga
menimbulkan kecemasan

DO :
-
Ekspresi wajah nampak
cemas

DS :
-
Ibu menanyakan keadaan
kehamilannya

DO :
-
Ekspresi wajah nampak
cemas
24

STEP III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Analisa Dan Interpretasi Dx/Masalah


No Data Dasar
Data Potensial
1 2 3 4
1 DS : Kontraksi yang terjadi pada trimester Masalah potensial:
kedua dalam kehamilan sering Partus Imaturus
-
merujuk pada angka terjadinya partus
Ibu mengatakan nyeri
immaturus, karena usia kehamilan
perut bagian bawah
yang masih muda sehingga janin
-
belum dapat bertahan hidup ekstra
Ibu mengatakan hamil
uterin.
anak yang ke 2
-
Ibu mengatakan haid
terakhir tanggal 4-8-
09

DO :
-
G II P I A 0
-
HPHT : 4-8-09
-
TP : 11-05-10
-
Palpasi
Leopold I : TFU satu
jari atas pusat, 22 cm
Leopold II : posisi
janin punggung kiri
Leopold III :
presentasi kepala
Leopold IV : tidak
dilakukan
-
BJA : 140x/m
-
Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
25

N : 80x/m
S : 36,5ºc
R : 22x/m
-
Hasil USG: umur
kehamilan 24-26
minggu, janin
tunggal hidup, letak
kepala, punggung
kiri, BJA 140x/m,
cairan amnion cukup,
dengan jenis kelamin
laki-laki.

STEP IV. TINDAKAN EMERGENCY


Tindakan emergency tidak dilakukan

STEP V. RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Dx masalah Rencana tindakan


No Rasional
aktual/ potensial Tujuan Intervensi
1 2 3 4 5
1 Diagnosa: Agar kehamilan 1. 1. Tanda –
G II P I A 0 umur berlangsung normal Observasi tanda-tanda tanda vital
kehamilan 26 minggu 3 dengan kriteria: vital merupakan
hari dengan hamil - langkah awal
normal janin tunggal TFU sesusai dengan untuk
hidup intra uterin umur kehamilan melakukan
dengan presentasi - tindakakn
kepala K/U ibu baik 2. selanjutnya
- Menimbang BB 2. Dengan
Pertumbuhan janin menimbang
normal BB dapat
- diketahui
Kenaikan BB sesuai apakah ada
umur kehamilan peningkatan
BB dari bulan
ke bulan
karena
ketidaknormal
3. an BB
Observasi BJA berisiko
terhadap Ibu
dan janin
3. BJA
merupakan
4. salah satu
Konseling tentang kriteria untuk
makanan bergizi menentukan
kesehatan
26

janin dalam
rahim
4. Makana
5. n bergizi
Konseling tentang mempengaruh
pentingnya zat besi i
dalam kehamilan perkembanga
n bayi dalalm
rahim dan
persiapan ibu
untuk
6. melahirkan
Lakukan Pemeriksaan 5. Zat besi
HB dan asam folat
merupakan zat
yang sangat
dibutuhkan
dalalm
7. pembentukan
Konseling tentang otak janin dan
tanda-tanda bahaya mencegah
dalam kehamilan terjadinya
anemia dalam
kehamilan
8. 6. Periksa
HE tentang persiapan HB
persalinan, tempat merupakan
dan penolong indikator
persalinan untuk
mengetahui
terjadinya
Masalah aktual 9. anemia dalam
2
Nyeri perut bagian Kolaborasi dengan kehamilan
bawah dokter Sp.OG 7. Untuk
untuk melakukan mengantisipas
USG dan Terapi i terjadinya
tanda bahaya
Agar nyeri perut sehingga ibu
teratasi dengan dapat mencari
kriteria : 1. Anjurkan Ibu tempat
- untuk mengurangi pertolongan
Ibu tidak merasakan aktivitas yang 8. Dengan
nyeri terlalu berat adanya faktor
- siap ibu, siap
Ekspresi wajah Ibu 2. Anjurkan ibu penolong dan
ceria untuk banyak siap tempat
istirahat dan memudahkan
mengkonsumsi ibu ketika
makanan bergizi menghadapi
proses
persalinan
9. Ultrason
3 ografi
3. Kaji tingkat membantu
Masalah aktual nyeri untuk
Kecemasan mendiagnosa
lebih baik dan
melihat
Agar kecemasan keadaan janin
27

teratasi dengan 4. Ajarkan ibu dalam rahim


kriteria : untuk teknik
- relaksasi 1. Aktivita
Ibu tidak selalu s yang berat
menanyakan menambah
keadaannya beban dalam
- 1. Konseling kehamilan
Ekspresi wajah tentang tanda-tanda sehingga
4
nampak ceria bahaya pada menimbulkan
kehamilan nyeri
Masalah Potensial 2. Istirahat
Partus Immaturus yang cukup
2. Berikan membantu
motivasi kepada memulihkan
Ibu untuk selalu kondisi Ibu
berdoa dan janin
dalam rahim
Agar Partus serta makanan
immaturus tidak bergizi
terjadi dengan seimbang
kriteria : meningkatkan
- kesehatan ibu
kehamilan tetap 1. Observasi 3. dengan
berlangsung tanda-tanda vital mengkaji
- tingkat nyeri
K/U ibu baik dapat
diketahui
seberapa
- 2. Observasi BJA tinggi nyeri
yang
dirasakan
4. Relaksa
si membantu
3. Konseling mengurangi
tentang tanda-tanda tingkat nyeri
bahaya dalam jika dilakukan
kehamilan secara teratur

1.
4. Konseling Dengan
tentang makanan mengetahui
bergizi tanda-tanda
bahaya
diharapkan ibu
cepat tanggap
dengan
5. Konseling kondisi yang
tentang pentingnya dialaminya
zat besi dalam 2.
kehamilan Motivasi dan
dorongan
diharapkan
dapat
membantu
6. Anjurkan ibu mengatasi
untuk Antenatal kecemasan
yang teratur
28

1. Tanda –
tanda vital
merupakan
langkah awal
untuk
melakukan
tindakakn
selanjutnya
2. BJA
merupakan
salah satu
kriteria untuk
menentukan
kesehatan
janin dalam
rahim
3. Untuk
mengantisipas
i terjadinya
tanda bahaya
sehingga ibu
dapat mencari
tempat
pertolongan
4. Makana
n bergizi
mempengaruh
i
perkembangan
bayi dalalm
rahim dan
persiapan ibu
untuk
melahirkan
5. Zat besi
dan asam folat
merupakan zat
yang sangat
dibutuhkan
dalalm
pembentukan
otak janin dan
mencegah
terjadinya
anemia dalam
kehamilan
6. Dengan
melakukan
pemeriksaan
kehamilan
yang teatur
dapat
mendeteksisec
ara dini jika
ada kelainan
pada
kehamilan
29

STEP VI/VII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tujuan Implementasi Evaluasi


1 2 3
Agar kehamilan Tgl : 9-2-2010 Tgl : 9-02-2010
berlangsung normal 1. Jam : 10.00 wit Jam : 11.00 wit
dengan kriteria : Mengobservasi tanda-tanda G II P I A 0 umur kehamilan
- Vital, Hasil : 26 minggu 3 hari berlangsung
TFU sesuai dengan usia TD : 110/70 mmHg normal
kehamilan N : 80x/m
- S : 36,5ºc
K/U ibu baik P : 22x/m
- 2. Jam: 10.05 wit
Pertumbuhan janin Menimbang BB, Hasil; BB :
normal 48 kg
- 3. Jam : 10.07 wit
Kenaikan BB sesuai Mengobservasi BJA, Hasil :
umur kehamilan BJA : 140x/m
4. Jam : 10.10 wit
Memberikan konseling tentang
makanan bergizi, Hasil :
Ibu mengerti tentang
penjelasan yang diberikan
5. Jam : 10.13 wit
Memberikan konseling tentang
pentingnya FE dalam
kehamilan, hasil :
Ibu mengerti dan memahami
serta mau mengkonsumsi
tablet FE yang telah diberikan
6. Jam : 10.15 wit
Menjelaskan pada ibu tentang
tanda-tanda bahaya pada
kehamilan, hasil :
Ibu mengerti dan memahami
tanda –tanda bahaya dalam
kehamilan
7. Memberikan
konseling tentang persiapan
persalinan, tempat dan
penolong persalinan, Hasil :
Ibu memahami yang telah
dijelaskan
8. Jam : 10.17 wit
Penatalaksanaan USG oleh
dokter Sp. Rad Hasil :
UK: 24-26 minggu, janin
tunggal hidup letak kepala
punggung kiri DJJ 140x/m
cairan amnion cukup dengan
jenis kelamin laki-laki,

9. penatalaksanaan
terapi dokter. Hasil : terapi
vitamin dan tambah darah Tgl : 9-02-2010
Jam : 11.00 wit
30

Tgl : 9-02-2010, Nyeri perut belum teratasi


1. Jam :10.15 wit
Agar nyeri perut teratasi Menganjurkan ibu untuk
dengan kriteria : mengurangi aktivitas, Hasil ; Ibu
- memahami apa yang telah di
Ibu tidak merasakan anjurkan
nyeri 2. Jam : 10.20 wit
- Menganjurkan ibu untuk banyak
Ekspresi wajah Ibu ceria istirahat dan makan makanan
yang bergizi, Hasil ; Ibu
memahami dan menerima apa
yang telah dijelaskan
3. Jam : 10.25 wit
Mengkaji tingkat nyeri,Hasil ;
Nyeri tingkat skala 1-4 yaitu
nyeri ringan
4. Jam : 10.27 wit
Mengajarkan ibu teknik
relaksasi, Hasil ;
Ibu mengerti apa yang telah Tgl : 9-02-2010
diajarkan Jam : 11.00 wit
Kecemasan belum teratasi
Tgl: 9-02-2010
1. Jam : 10.20 wit
Memberitahu ibu tentang tanda-
Agar kecemasan teratasi tanda bahaya dalam kehamilan,
dengan kriteria : Hasil; Ibu memahami dan
- menerima apa yang telah
Ibu tidak selalu dijelaskan
menanyakan 2. Jam : 10.25 wit
keadaannya Memotivasi Ibu untuk tetap
- melakukan kunjungan ulang agar
Ekspresi wajah nampak keluhannya dapat di atasi, Hasil; Tgl :9-02-2010
ceria ibu memahami dan menerima Jam : 11.00 wit
apa yang telah dijelaskan Partus imaturus tidak terjadi

Tgl : 9-02-2010
1. Jam : 10.20 wit
Mengobservasi tanda-tanda Vital,
Hasil :
Agar Partus immaturus TD : 110/70 mmHg
tidak terjadi dengan N : 80x/m
kriteria : S : 36,5ºc
- P : 22x/m
kehamilan tetap 2. Jam : 10.25 wit
berlangsung Mengobservasi BJA, Hasil :
- BJA : 140x/m
K/U ibu baik 3. Jam : 10.30 wit
Menjelaskan pada ibu tentang
tanda-tanda bahaya pada
kehamilan, hasil :
Ibu mengerti dan memahami
tanda –tanda bahaya dalam
kehamilan.
4. Memberikan konseling
tentang makanan bergizi, Hasil;
Ibu memahami apa yang telah
dijelaskan
5. Memberikan konseling
31

tentang pentingnya FE dalam


kehamilan, hasil :
Ibu mengerti dan memahami
serta mau mengkonsumsi tablet
FE yang telah diberikan
6. Menganjurkan ibu untuk
antenatal yang teratur, Hasil ; Ibu
memahami yang telah dijelaskan
dan menerima saran yang
dianjurkan

CATATAN PERKEMBANGAN

NO HARI/ JAM SOAP PELAKSANA


TANGGAL
1 Rabu, 16.00 S :
- Ibu Wiji sulastri
10-2-2010 mengatakan hamil anak yang ke
2
- Ibu
mengatakan haid terakhir tanggal
4-8-2009
- Ibu
mengatakan usia kehamilannya
sudah 6 bulan
O:
- G II P I A 0
- HPHT : 4-8-
09
- TP : 11-
05-10
- TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/m
S : 36,5ºc
P : 22x/m

A:
G II P I A 0 usia kehamilan 26
2
minggu 4 hari dengan hamil
normal
P:
32

- Pemeriksaan
HB hasilnya 11,8 gr %
- Konseling
tentang makanan bergizi
- Persetujuan
untuk melakukan kunjungan
ulang
S:
- Ibu
mengatakan nyeri perut bagian
bawah berkurang
- Ibu
mengatakan hamil anak yang ke
2
- Ibu
mengatakan hamil sudah 6 bulan
- Ibu
mengatakan Haid akhir tanggal
4-8-09
O:
- G II P I A 0
- HPHT : 4-8-
09
- TP : 11-
3
05-10
- TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/m
S : 36,5ºc
P : 22x/m
- Ekspresi
wajah nampak ceria
A:
Nyeri perut bagian bawah

P:
- Anjurkan ibu
untuk istirahat yang cukup dan
4 mengurangi pekerjaan yang
berat-berat.
- Konseling
tentang makanan yang bergizi
- Nyeri perut
bagian bawah teratasi
S:
- Ibu
menanyakan keadaan
kehamilannya

O:
- Ekspresi
wajah nampak ceria
A:
Kecemasan
P:
- Konseling
tentang tanda-tanda bahaya pada
kehamilan
- Berikan
33

motivasi kepada Ibu untuk selalu


berdoa
- Kecemasan
teratasi

S:
- Ibu
mengatakan nyeri perut bagian
bawah sudah tidak terasa
- Ibu
mengatakan hamil anak yang ke 2
- Ibu
mengatakan haid terakhir tanggal
4-8-09

O:
1 Kamis, 16.00 - G II P I A 0
- HPHT : 4-8-
11-02-2010 09
- TP : 11-
05-10
- Palpasi
Leopold I : TFU satu jari atas
pusat, 22 cm
Leopold II : posisi janin
punggung kiri
Leopold III : presentasi kepala
Leopold IV : tidak dilakukan
- BJA :
140x/m
- Tanda-tanda
vital
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/m
S : 36,5ºc
R : 22x/m
A:
Partus imaturus

P:
- Observasi
tanda-tanda vital
- Observasi
BJA
- Konseling
tentang tanda-tanda bahaya dalam
kehamilan
- Konseling
tentang makanan bergizi
- Konseling
tentang pentingnya zat besi dalam
kehamilan
- Anjurkan ibu
untuk Antenatal yang teratur
- Partus
Imaturus tidak terjadi

S:
34

- Ibu
mengatakan hamil anak yang ke
2
- Ibu
mengatakan haid terakhir tanggal
4-8-2009
- Ibu
mengatakan usia kehamilannya
sudah 6 bulan
O:
- G II P I A 0
- HPHT : 4-8-
09
- TP : 11-
05-10
- TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/m
S : 36,5ºc
P : 22x/m
A:
G II P I A 0 usia kehamilan 26
minggu 5 hari dengan hamil
normal
P:

- Konseling
tentang makanan bergizi
- Menganjurka
n ibu untuk antenatal secara
teratur
- Konseling
tentang pentingnya Zat besi
dalam kehamilan

B. PEMBAHASAN
35

Pada pembahasan ini akan diuraikan tentang kesenjangan antara teori

dan hasil tinjauan kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan Ny. A dengan

hamil normal di poliklinik ginekology RSUD dr. H Chasan Boesoirie Ternate

selama tiga hari mulai dari tanggal 09 februari sampai 11 februari 2010.

Untuk memudahkan pembahasan maka penulis membahas berdasarkan

pendekatan asuhan kebidanan dengan langkah-langkah yang meliputi:

pengumpulan data, identifikasi masalah aktual dan potensial, rencana

tindakan, implementasi tindakan dan evaluasi.

Step I. Pengumpulan dan analisa data

Tahap identifikasi data, penulis tidak menemui hambatan yang

berarti karena pada saat pengumpulan data, baik klien maupun

keluarganya, dengan rela dan terbuka untuk memberikan informasi

atau data yang diperlukan yang berhubungan dengan keadaan dan

perawatan klien sehingga memudahkan dalam pengumpulan data.

Data yang diperoleh dari kasus yang di angkat adalah

Amenorhoe sejak tanggal 04 agustus 2009, nyeri perut bagian

bawah. Ada pemeriksaan fisik dijumpai kesadaran klien compos

mentis, ekspresi wajah cemas tekanan darah 110/70 mmHg, suhu

36,5oC, nadi 80 x/m, pernapasan 22 x/m.

Step II Merumuskan Diagnosa / Masalah Aktual

Adapun diagnosa ataupun masalah actual yang dapat

diidentifikasikan pada Ny. A dengan hamil normal yaitu:


36

1. GII PI A0 dengan usia kehamilan 26 minggu 3 hari

janin tunggal hidup intra uterin.

2. Nyeri perut bagian bawah

3. Kecemasan

Step III Merusmuskan Diagnosa / Masalah Potensial

Berdasarkan identifikasi masalah, diperoleh masalah potensial

pada studi kasus ini adalah potensial terjadinya partus imaturus.

Step IV Tindakan emergency

Tindakan emergency tidak dilakukan

Step V. Rencana Tindakan Manajemen Kebidanan

Rencana tindakan adalah proses penyusunan suatu rencana

tindakan berdasarkan identifikasi diagnosa atau masalah aktual dan

masalah lain yang mungkin terjadi .

Diagnosa GII PI A0 hamil normal umur kehamilan 26 minggu

3 hari janin tunggal hidup intra uterin

Rencana tindakan yang diberikan antara lain:

a.Kontrol tanda-tanda vital

b. Menimbang berat badan

c.Observasi BJA

d. Konseling tentang makanan bergizi

e.Konseling tentang pentingnya zat besi dalam kehamilan

f. Lakukan pemeriksaan HB

g. Konseling tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan

h. HE tentang persiapan persalinan, tempat, dan penolong

persalinan
37

i. Kolaborasi dengan dokter Sp.OG untuk melakukan USG dan

terapi

1. Masalah aktual nyeri perut bagian bawah

Rencana tindakan yang diberikan antara lain:

a. Anjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas yang terlalu berat

b. Anjurkan ibu untuk banyak istirahat dan mengkonsumsi

makanan bergizi

c. Kaji tingkat nyeri

d. Ajarkan ibu tentang teknik relaksasi

2. Masalah aktual kecemasan

Rencana tindakan yang diberikan antara lain:

a. Konseling tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan

b. Berikan motivasi pada ibu untuk selalu berdoa

3. Masalah potensial partus imaturus

Rencana tindakan yang diberikan antara lain:

a. Observasi tanda-tanda vital

b. Observasi BJA

c. Konseling tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan

d. Konseling tentang makanan bergizi

e. Konseling tentang pentingnya zat besi dalam kehamilan

f. Anjurkan ibu untuk antenatal secara teratur

Step VI. Implementasi Manajemen Kebidanan

Pada tahap pelaksanaan asuhan kebidanan ini tindakan

yang telah direncanakan semua terlaksana dengan baik dan tetap

mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan. Kemudahan yang


38

penulis dapatkan tidak terlepas dari dukungan petugas di

polikklinik ginekology dan keluarga pasien.

Step VII Evaluasi Manajemen Kebidanan

Evaluasi merupakan langkah yang terakhir dari proses asuhan

kebidanan. Pada tahap ini penulis tidak mendapatkan permasalahan

atau kesenjangan yang berarti, setelah dilakukan asuhan kebidanan

selama 3 hari dari tanggal 9 – 11 februari 2010 menunjukkan bahwa

semua masalah teratasi dengan baik sehingga masalah potensial tidak

terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Chuningham F. Gary, 2006. Obstetri William, Edisi 21, EGC, Jakarta.

http://id.wikipedia.org

http://m.detik.com

http://akuindonesianan.wordpress.com

Ikatan Bidan Indonesia, 2009. Majalah Bidan, Edisi 4, IBI, Jakarta.


39

Kusumahati, Evi. 2007. Panduan Praktis Ilmu Kebidanan, RSUP Hasan Sadikin,

Bandung.

Manuaba, IBG. 2005. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana Untuk Bidan, EGC, Jakarta.

Mansjoer, A. 2005. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 2, Media Aesculapius FKUI,

Jakarta.

Parawirohardjo, S. 2007. Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga, Yayasan Bina Pustaka,

Jakarta.

, 2006. Acuan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka,

Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai