OLEH :
M. SADLI UMASANGAJI
NIM : 09254
KATA PENGANTAR
iii
dukungan selama melakukan kajian studi kasus di Ruang 24 B IPD
Kamar 8B RSU Dr Saiful Anwar Malang.
8. Ibu Dyah Febriyanti, S.Gz, sebagai Supervisor Klinik untuk manajemen
asuhan gizi klinik yang telah banyak memberikan bimbingan, saran serta
dukungan selama melakukan kajian studi kasus di Ruang 24 B IPD Kamar
8B RSU Dr Saiful Anwar Malang.
9. Ibu Endang Seyaningsih, SST selaku Instruktur Klinik yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran dan dukungan selama melakukan studi
kasus di Ruang 24 B IPD Kamar 8B RSU Dr Saiful Anwar Malang.
10. Para ahli gizi RSU Dr Saiful Anwar Malang yang telah banyak membantu
dalam melaksanakan studi kasus.
11. Para dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Ternate yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran dan dukungan selama melakukan studi
kasus.
12. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan praktek serta
penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik
demi kesempurnaan laporan studi kasus ini dan dengan penuh harapan
semoga laporan ini dapat memberi manfaat.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
B. Tujuan ................................................................................................................................ 2
v
2. Observasi Sisa Makanan Pasien ............................................................................. 26
A.Kesimpulan ....................................................................................................................... 26
B. Saran ................................................................................................................................ 27
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK
vi
DAFTAR LAMPIRAN
4. Menu Perencanaan
5. Skirining Gizi
6. Catatan Harian
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume dan
komposisi kimia darah (dan lingkungan dalam tubuh) dengan
mengekskresikan zat terlarut dan air secara selektif. Apabila kedua ginjal
karena sesuatu hal gagal menjalankan fungsinya, akan terjadi kematian
dalam waktu 3 sampai 4 minggu. Fungsi vital ginjal dicapai dengan filtrasi
plasma darah melalui glomelurus diikuti dengan reabsorpsi sejumlah zat
terlarut dan air dalam jumlah yang sesuai di sepanjang tubulus ginjal.
Kelebihan zat terlarut dan air diekskresikan keluar tubuh dalam urine melalui
sistem pengumpul urine (Price, 2005).
Gagal ginjal kronik merupakan masalah medik, sosial dan ekonomik yang
sangat besar bagi pasien dan keluarganya, khususnya di negaranegara yang
sedang berkembang yang memiliki sumber-sumber terbatas untuk
membiayai pasien dengan gagal ginjal terminal. Sebagian besar negara-
negara yang sedang berkembang ini jarang memiliki registrasi nasional
untuk penyakit ginjal (Anonim, 2009).
Indonesia sendiri belum ada data yang lengkap di bidang penyakit ginjal,
namun di Indonesia diperkirakan 100 per sejuta penduduk atau sekitar
20.000 kasus baru dalam setahun. Penyakit ginjal kronis (CKD) merupakan
masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Di Amerika Serikat (AS),
ditemukan peningkatkannya insiden dan prevalensi gagal ginjal kronik.
Prevalensi dari penyakit ginjal kronik secara umum didefinisikan sebagai
penyakit yang bertahan lama, kerusakan fungsi ginjal yang irreversible, dan
memiliki angka kejadian lebih tinggi dibandingkan penyakit ginjal stadium
akhir atau terminal. Sekarang ditemukan lebih dari 300.000 pasien
menderita penyakit ginjal kronik di negara Amerika Serikat (Anonim, 2009).
1
Rahardjo (1996) mengatakan bahwa jumlah penderita penyakit ginjal
kronik terus meningkat dan diperkirakan pertumbuhannya sekitar 10 %
setiap tahun. Saat ini belum ada penelitian epidemiologi tentang prevalensi
penyakit ginjal kronik di Indonesia. Dari data di beberapa pusat nefrologi di
Indonesia diperkirakan insidens dan prevalensi penyakit ginjal kronik
masing-masing berkisar 100 - 150/ 1 juta penduduk dan 200 - 250/ 1 juta
penduduk (Anonim, 2009).
Pengobatan penyakit ginjal kronik dapat menjadi dua tahap. Tahap
pertama terdiri dari tindakan konservatif yang ditujukan untuk meredakan
atau memperlambat perburukan progresif gangguan fungsi ginjal. Tahap
kedua pengobatan dimulai ketika tindakan konservatif tidak lagi efektif
dalam mempertahankan kehidupan (Price, 2005).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Merencanakan dan melakukan manajemen asuhan gizi klinik pada
pasien secara individual di rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Menginventarisasi data subyektif dan obyektif pasien.
a. Mengkaji data dasar, menganalisis tingkat resiko gizi dan
menentukan permasalahan gizi.
b. Merencanakan asuhan gizi pasien.
c. Mengimplementasikan rencana asuhan gizi yang telah disusun
pada pasien.
d. Monitoring dan evaluasi kegiatan asuhan gizi.
e. Memotivasi terhadap pasien melalui konsultasi gizi.
2
A. Gambaran Umum Penyakit Ginjal Kronik
1. Definisi
Penyakit ginjal kronik adalah penurunan fungsi ginjal yang bersifat
persisten dan ireversibel. Gangguan fungsi ginjal adalah penurunan
laju filtrasi glomerulus yang dapat digolongkan ringan, sedang, dan
berat (Mansjoer, 2001). Penyakit ginjal kronik merupakan keadaan
klinis kerusakan ginjal yang progresif dan irevesibel yang berasal
dari berbagai penyebab (Price, 2005). Penyakit ginjal kronik
(Chronic Kidney Disease, CKD) adalah proses kerusakan pada
ginjal dengan rentang waktu lebih dari 3 bulan (Wikipedia, 2012).
2. Etiologi
Penyebab penyakit ginjal kronik termasuk glomerulonefritis, infeksi
kronis, penyakit vaskuler (nefrosklerosis), proses obstruksi (kalkuli),
penyakit kolagen (luris sutemik), agen nefrotik (amino glikosida),
penyakit endokrin (diabetes) (Doenges, 1999; 626 dalam Subianto,
2009).
Penyebab penyakit ginjal kronik menurut Price, 2005, dibagi
menjadi delapan kelas, antara lain:
a. Infeksi misalnya pielonefritis kronik.
b. Penyakit peradangan misalnya glomerulonefritis.
c. Penyakit vaskuler hipertensif misalnya nefrosklerosis benigna,
nefrosklerosis maligna, stenosis arteria renalis.
d. Gangguan jaringan penyambung misalnya lupus eritematosus
sistemik, poliarteritis nodosa, sklerosis sistemik progresif.
e. Gangguan kongenital dan herediter misalnya penyakit ginjal
polikistik,asidosis tubulus ginjal.
f. Penyakit metabolik misalnya DM, gout, hiperparatiroidisme,
amiloidosis.
3
g. Nefropati toksik misalnya penyalahgunaan analgesik,nefropati
timbal.
h. Nefropati obstruktif misalnya saluran kemih bagian atas: kalkuli
neoplasma, fibrosis netroperitoneal. Saluran kemih bagian
bawah: hipertropi prostat, striktur uretra, anomali kongenital
pada leher kandung kemih dan uretra.
3. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala penyakit ginjal kronik antara lain; (Anonim,
2011)
a. Lemas
b. Nafsu makan kurang
c. Mual/muntah
d. Bengkak
e. Kencing berkurang
f. Gatal
g. Sesak napas
h. Pucat/anemia
4. Patofisiologi
Fungsi renal menurun, produk akhir metabolisme protein (yang
normalnya diekskresikan ke dalam urin) tertimbun dalam darah.
Terjadi uremia dan mempengaruhi setiap sistem tubuh. Semakin
banyak timbunan produk sampah maka gejala akan semakin berat.
Banyak gejala uremia membaik setelah dialisis.
(Brunner, 2001 : 1448 dalam Subianto, 2009).
Perjalanan umum gagal ginjal progresif dapat dibagi menjadi tiga
stadium yaitu: (Subianto, 2009)
a. Stadium 1 (Penurunan Cadangan Ginjal)
Di tandai dengan kreatinin serum dan kadar Blood Ureum
Nitrogen (BUN) normal dan penderita asimtomatik.
4
b. Stadium 2 (Insufisiensi Ginjal)
Lebih dari 75% jaringan yang berfungsi telah rusak (Glomerulo
Filtration Rate besarnya 25% dari normal). Pada tahap ini
Blood Ureum Nitrogen mulai meningkat diatas normal, kadar
kreatinin serum mulai meningklat melebihi kadar normal,
azotemia ringan, timbul nokturia dan poliuri.
c. Stadium 3 (Gagal Ginjal Stadium Akhir/Uremia)
Timbul apabila 90% massa nefron telah hancur, nilai glomerulo
filtration rate 10% dari normal, kreatinin klirens 510 ml
permenit atau kurang. Pada tahap ini kreatinin serum dan kadar
blood ureum nitrgen meningkat sangat mencolok dan timbul
oliguri (Price, 1992 dalam Subianto, 2009).
5. Pencegahan
Obstruksi dan infeksi saluran kemih dan penyakit hipertensi sangat
lumrah dan sering kali tidak menimbulkan gejala yang membawa
kerusakan dan kegagalan ginjal. Penurunan kejadian yang sangat
mencolok adalah berkat peningkatan perhatian terhadap
peningkatan kesehatan. Pemeriksaan tahunan termasuk tekanan
darah dan pemeriksaan urinalisis (Subianto, 2009). Pemeriksaan
kesehatan umum dapat menurunkan jumlah individu yang menjadi
insufisiensi sampai menjadi kegagalan ginjal. Perawatan ditujukan
kepada pengobatan masalah medis dengan sempurna dan
mengawasi status kesehatan orang pada waktu mengalami stress
(infeksi, kehamilan) (Subianto, 2009).
6. Pengobatan
a. Dialisis (cuci darah)
b. Obat-obatan: antihipertensi, suplemen besi, agen pengikat
fosfat, suplemen kalsium, furosemid (membantu berkemih)
c. Diit rendah protein dan tinggi karbohidrat
5
d. Transfusi darah
e. Transplantasi ginjal (Subianto, 2009).
6
3. Kebutuhan Zat Gizi Pada Pasien Penyakit Ginjak Kronik
dengan Hemodialisa dan CAPD
7
BAB III
CATATAN ASUHAN GIZI
RESUME PTGT
(Proses Terapi Gizi Terstandar)
8
1. Diagnosa Medis CKD Tujuan Diet Tujuan Edukasi Antropometri
Stadium V CKD Stadium V (NI-5.4) a) Dapat BB
Penurunan kebutuhan Tujuan Umum menjalankan diet yang TB
2. Keluhan Utama protein disebabkan Memberikan makanan yang dianjurkan.
Mual-muntah dan nyeri pada karena disfungsi ginjal adekuat sesuai dengan b) Mengerti Biokimia
sendi-sendi, jari-jari kaki. Mual-muntah dan nyeri ditandai dengan tentang makanan
kebutuhan zat gizi pasien Hb
pada sendi-sendi, jari-jari diagnosa medis CKD yang sebaiknya
untuk mempertahankan Ureum
kaki Stadium V. dikonsumsi dan
3. Riwayat Penyakit kondisi pasien agar stabil. Kreatinin
dihindari.
Sekarang
c) Memahami
CKD Stadium V Tujuan khusus Clinik
tentang susunan
a) Menurunkan makanan gizi seimbang. Keadaan Umum
4. Riwayat Penyakit kadar ureum dan Tekanan Darah
kreatinin darah dalam batas Nadi
Dahulu Sasaran
normal.
Pasien pernah terdiagnosa gagal Pasien dan keluarga Pernapasan
b) Menurunkan
ginjal sejak 3 tahun yang lalu. pasien Suhu
tekanan darah pasien
Hemodialisa seminggu sekali.
dalam batas normal.
Ada riwayat asam urat ± sudah 3
Metode Dietary
tahun.
Syarat Diet Konsultasi gizi Energi/ hari
a) Memberikan energi Protein/hari
1921.5 Kal. Energi untuk Lemak/hari
Tempat
Ruang 24B IPD Kamar
9
mencegah katabolisme. 8B Karbohidrat/hari
5. Riwayat Penyakit b) Memberikan protein Natrium/hari
Keluarga 0.7 gr/kg BBA (39.2 gr) Materi Kalium/hari
Ada riwayat stroke dari ayah dan berupa protein dengan nilai a) Penjelasan
ibu. biologi tinggi. tentang diet yang Edukasi
c) Memberikan lemak dianjurkan a) menanyakan
20% dari total energi (42.7 b) Penjelasan
6. Skrining Gizi kembali tentang
gr) diutamakan lemak tidak
tentang makanan materi yang
jenuh ganda.
yang sebaiknya diberikan
Antropometri d) Memberikan
dikonsumsi dan b) kepatuhan
BB = 56 kg, karbohidrat 71.84% dari
dihindari. terhadap diet yang
TB= 161 cm, total energi (345.1 gr).
c) Penjelasan diberikan
LLA = 28 cm, e) Natrium dibatasi
tentang susunan
Status Gizi (IMT) (600 mg) ditambahkan
makanan gizi seimbang.
= BB(kg)/ TB(m)2 garam dapur (± ½ sdt)
karena adanya hipertensi.
= 56/(1.61)2
f) Makanan
= 56/2.56
diberikan dalam
= 21.6 (Status Gizi Normal)
bentuk biasa.
g) Cairan dibatasi
Laboratorium sebagai pengganti cairan
Leukosit = 6400 ml (N) (N= yang keluar melalui urine
3.500-10.000), (24 jam), muntah, diare +
Hb = 6.6 g/dl (↓) (N=11-16.5) 500 ml.
Hematokrit = 19.5 % (↓)
nilai Kebutuhan Zat Gizi
(N=35-50)
GDS= 138 mg/dl (N) (N= <200) BBI = TB-100-10%
Hb rendah (NC-2.2) BBI = 161-100-10%
Ureum = 212.2 mg/dl (↑) (N= Hematokrit rendah Perubahan
10-50) BBI = 54.9 Kg
laboratorium terkait zat
Kreatinin = 17.49 mg/dl (↑) Energi
gizi khusus disebabkan
karena mg/dl),
gangguan = 35 kal/kg BBI hari
10
(N=0.7-1.5) Ureum tinggi fungsi ginjal ditandai = 35 × 54.9
SGOT = 25 U/I (N) N= 11-41) dengan ureum tinggi = 1921.5 kal/hari
SGPT = 61 U/I (↑) (N= 10-41) Kreatinin tinggi (212.2 kreatinin tinggi
(17.49 mg/dl), Hb
rendah (6.6 g/dl).
SGPT tinggi
11
12
Protein
Klinis = 0.7 × BBA
Keadaan Umum = sadar = 0.7 × 56
Tensi = 160/90 mmHg = 39.2 g/hari
Tensi tinggi (NI-5.4)
Nadi = 84 kali/m
Penurunan kebutuhan
Pernapasan = 20 kali/m natrium disebabkan % Protein
karena hipertensi 39.2 × 4 × 100
Riwayat Gizi Sekarang ditandai dengan =
- Mendapatkan diet tekanan darah tinggi 1921.5
rendah protein (RP) 40 gr dan (160/90 mmHg). = 8.16%
rendah garam (RG) II dalam
bentuk makanan biasa. Lemak
- Nafsu makan pasien
1921.5 × 20%
kurang.
=
- Tidak ada alergi
makanan. -Hasil recall menu 9
sehari (25 Januari 2012): = 42.7 gr/hari
E= 1380.9 Kal (71.9%)
(NI-2.1)
P= 33.43 gr (85.3%) %Karbohidrat
Kekurangan intake
L= 22.91 gr (59.7%) Intake makanan kurang = 100% - (%protein +
makanan dan minuman
KH= 253.3 gr (73.4%) oral disebabkan karena %lemak)
adanya mual dan = 100% - (8.16% + 20%)
Riwayat Gizi Dahulu muntah serta nafsu = 71.84%
Frekuensi makan 3 kali sehari. makan yang kurang Karbohidrat
- Makanan pokok yang ditandai dengan hasil 1921.5 × 71.84%
sering adalah nasi, dikonsumsi recall energi kurang =
setiap kali makan (3 kali) (71.9%), protein
4
dikonsumsi sebanyak 200 gr. kurang (85.3%), lemak
= 345.1 gr/hari
- Lauk hewani yang sering kurang (59.7%),
dikonsumsi adalah ikan, karbohidrat kurang
13
dikonsumsi ± 2 kali sehari, (73.4%) Cara Pemesanan Diet:
sebanyaknya 50 gr. Diet Rendah Protein (RP) 40
- Lauk nabati yang sering gr, Rendah Garam (RG)
II.
14
dikonsumsi adalah tahu dan (NB-1.3)
tempe, dikonsumsi ± 2 kali Belum siap untuk
sehari, sebanyak 50 gr, dan melakukan
kadang tak habis. diet/perubahan pola
- Sayur yang sering hidup disebabkan
dikonsumsi adalah bayam karena kurangnya
(dibuat bening), wortel (dibuat kemauan untuk
sup) dikonsumsi ± 3 kali sehari,
berubah/memperbaiki
sebanyak 100 gr, dan kadang
kesalahan ditandai
tidak habis.
- Buah yang sering dengan masih
dikonsumsi adalah salak mengonsumsi tahu dan
dikonsumsi ± 1-2 kali sehari, tempe walaupun sudah
sebanyak 75 gr. - Kebiasaan pernah mendapatkan
sering minum kopi, dan makan edukasi sebelumnya.
makanan gorenggorengan.
Sosial Ekonomi
Beragama kristen, seorang
swasta, mendapatkan pelayanan
Jamkesda, status perkawinan
sudah menikah.
15
BAB IV HASIL MONITORING EVALUASI
CATATAN ASUHAN GIZI
RESUME PTGT
(Proses Terapi Gizi Terstandar)
26/01/12 Ureum = 10-50 mg/dl KU : sadar E= 1125.8 Kal Nafsu makan Mendapatkan diet
193.8 mg/dl Tensi : 130/70 (58.6%) sedikit menurun, RP 40 gr dan RG II
mmHg P= 28.33 gr masih
Nadi : 96 x/m (72.3%) mengonsumsi
Kreatinin = 0.7-1.5 mg/dl Pernapasan = L= 26.235 gr makanan dari
11.27 mg/dl
24 x/m (61.4%)
16
KH= 191.89 gr luar rumah sakit,
dan tidak
(55.6%) menghabiskan
sayuran. Masih
menjelaskan
tentang baiknya
mengonsumsi
makan dari
rumah sakit dan
memberi motivasi
untuk
meningkatkan
nafsu makan
serta
menjelaskan
tentang
kebutuhan
gizinya, tentang
makanan yang
baik dikonsumsi
dan dihindari.
17
27/01/12 BB= 56 kg KU : sadar E= 1489.7 Kal Nafsu makan Mendapatkan diet
Status Gizi = Tensi : 140/70 (77.5%) masih menurun, RP 40 gr dan RG II
21.6 (Status Gizi mmHg P= 44.65 gr masih
Normal) Nadi : 88 x/m (113.9%) mengonsumsi
Pernapasan = L= 28.325 gr makanan dari
20 x/m (66.3%) luar rumah sakit,
KH= 262.63 gr dan tidak
menghabiskan
76.1%)
sayuran.
Memberikan
motivasi untuk
meningkatkan
nafsu makan dan
mengonsumsi
makanan serta
mengatur pola
makan.
18
BAB V PEMBAHASAN
19
1. Konsumsi Energi dan Zat Gizi
Konsumsi makanan ditujukan untuk mengetahui tingkat asupan energi
dan zat gizi pasien selama pengamatan. Pengamatan ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat asupan energi dan zat gizi pasien.
Asupan makanan pasien didapatkan dari recall 24 jam.
Asupan Energi
2500
1500 1489,7
1380,9
1125,8 Asupan
1000
Kebutuhan
500
0
Pra Pengamatan Hari I Hari II
Recall 24 Jam
20
Asupan Protein
50
45 44,65
40 39,2 39,2 39,2
35 33,43
30 28,33
25
20 Asupan
15 Kebutuhan
10
5
0
Pra Pengamatan Hari I Hari II
Recall 24 Jam
Berdasarkan grafik diatas terlihat asupan protein pada hasil recall menu
sehari pasien pada pra pengamatan masih mencapai kebutuhan 33.43
gr (85.3%). Pada pengamatan hari I belum mencapai kebutuhan yaitu
28.33 gr (72.3%). Ini disebabkan karena nafsu makan pasien yang
masih kurang sehingga konsumsi makanan pasien yang tidak habis.
Sedangkan pada pengamatan hari II hasil recall menu sehari melebihi
dari standar kebutuhan yaitu 44.65 gr (113.65%). Ini disebabkan
karena pasien mengonsumsi makanan dari luar rumah sakit dimana ada
lauk hewaninya sedangkan kebutuhan protein pasien dibatasi (protein
rendah) sehingga melebihi kebutuhan protein.
21
Asupan Lemak
45
42,7 42,7 42,7
40
35
30
28,325
25 26,235
22,91
20 Asupan
15
Kebutuhan
10
5
0
Pra Pengamatan Hari I Hari II
Recall 24 Jam
Berdasarkan grafik diatas terlihat asupan lemak pada hasil recall menu
sehari pasien belum mencapai kebutuhan terlihat pada pra pengamatan
22.91 gr (53.7%), pengamatan hari I 26.235 (61.4%), pengamatan hari
II 28.325 (66.3%). Ini disebabkan karena nafsu makan pasien yang
masih kurang dan tidak menghabiskan makanan.
Asupan Karbohidrat
400
350 345,1 345,1 345,1
300
250 253,33 262,63
200 191,89
Asupan
150
Kebutuhan
100
50
0
Pra Pengamatan Hari I Hari II
Recall 24 Jam
22
(55.6%), dan hari III 262.63 (76.1%). Ini disebabkan karena nafsu
makan pasien yang masih kurang dan tidak menghabiskan makanan.
2. Perkembangan Pengukuran Antropometri
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari
pandang gizi, maka antropometri berhubungan dengan berbagai
macam pengukuran dimensi tubuh dari berbagai tingkat umur dan
tingkat gizi.
Tabel 2. Pengukuran Antropometri
Jenis Hasil Pengukuran
Pengukuran Awal Akhir
Berat Badan 56 kg 56 kg
23
Jenis Hasil
Pemeriksaan Nilai Normal
24 Januari 2012 26 Januari 2012
24
4. Perkembangan Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan klinis merupakan metode yang sangat penting untuk
menilai status gizi. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan
yang terjadi dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi.
Tabel 4. Pemeriksaan Fisik
Jenis Nilai Normal Pra Hari I Hari II
Pemeriksaan Pengamatan
25
2. Observasi Sisa Makanan Pasien
Observasi sisa makanan pasien hanya dilakukan saat pasien makan siang
dan selebihnya makan pagi dan makan malam hanya melalui recall 24
jam. Observasi dilakukan selama pasien dirawat yaitu tanggal 25-27
Januari 2012. Selama observasi sisa makanan pasien terlihat makanan
pasien masih belum dihabiskan dan masih mengonsumsi makanan dari
luar rumah sakit. Ini juga terlihat dari hasil recall pasien yang masih
belum mencapai kebutuhan.
D. Evaluasi Asuhan Gizi
1. Indikator Keberhasilan Asuhan Gizi
Yang menjadi indikator keberhasilan asuhan gizi selama pengamatan studi
kasus adalah diutamakan nafsu makan dan keinginan pasien untuk
menghabiskan makan yang diberikan dari rumah sakit. Selain itu dilihat
dari tujuan diet yaitu menurunkan kadar ureum dan kreatinin dalam
batas normal dan menurunkan tekanan darah dalam batas normal.
Selama pengamatan tidak terlalu terjadi banyak perubahan tetapi
pasien dalam keadaan yang sudah membaik sehingga pasien sudah
dapat keluar rumah sakit.
2. Rencana Tindak Lanjut
Hanya tetap disarankan untuk melakukan diet rendah protein dan rendah
garam. Dalam artiannya dapat mengonsumsikan makanan yang dapat
dikonsumsi dan hindari makanan yang tidak dapat dikonsumsi.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan studi kasus ini adalah:
1. Pasien didiagnosa CKD Stadium V dan diberikan diet rendah
protein 40 gram dan rendah garam II.
2. Diagnosa gizi yang ditetapkan adalah penurunan kebutuhan
protein (NI-5.4), penurunan kebutuhan natrium (NI-5.4),
26
kekurangan intake makanan dan minuman oral (NI-2.1),
perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus (NC-2.2),
belum siap untuk melakukan diet (NB-1.3).
3. Asupan makanan (meliputi energi, protein, lemak, dan
karbohidrat) pasien masih belum mencapai kebutuhan karena
nafsu makan pasien yang masih kurang.
4. Pengukuran antropometri selama tiga hari sama tidak mengalami
perubahan.
5. Pemeriksaan biokimia terlihat yang dilakukan pemeriksaan
kembali adalah ureum dan kreatinin. Ureum dan kreatinin juga
masih melebihi batas normal.
6. Pemeriksaan fisik pasien untuk nadi dan pernapasan masih dalam
nilai normal hanya nilai tensi yang tidak stabil.
7. Pasien memiliki nafsu makan yang kurang oleh karenanya motivasi
yang diberikan agar pasien mau meningkatkan konsumsi
makanannya. Selain itu juga diberikan motivasi ke pasien agar
mengonsumsi makanan dari rumah sakit dan menghabiskan
makanannya.
B. Saran
Saran yang diberikan berdasarkan laporan studi kasus ini adalah:
1. Sebaiknya dalam melakukan penatalaksanaan diet untuk pasien
dengan diagnosa CKD perlu diperhatikan kondisi pasien dan daya
terima pasien terhadap makanan (meliputi nafsu makan, mual,
muntah) agar diet yang diberikan dapat dikonsumsi pasien.
2. Sebaiknya untuk pasien tetap termotivasi untuk mematuhi diet
dan mengonsumsi makanan gizi seimbang.
27
DAFTAR PUSTAKA
28
Keterangan :
CKD St V Semester : V
Nama : Tn. W Sex : L Umur : 5 6 Th. Berat : 5 6 kg. Tinggi : 1 61 cm. Tgl : 25/01/2012
Waktu Menu Bahan Berat ENERGI Protein (gr) LMK HA Ca F Fe Vit. A Vit. B1 Vit. C Na K Chols Serat
( gr ) Kal Hwn Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (SI) (mg) (mg) ( mg ) ( mg ) ( mg ) (gr)
Pagi Ketela pohon rebus Ketela pohon ( Singkong ) 150 219 0 1,8 0,45 52,05 49,5 60 1,05 0 0 45 4,5 591 0 6,75
(MLRS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 219 0 1,8 0,45 52,05 49,5 60 1,05 0 0 45 4,5 591 0 6,75
Snack 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Siang Nasi Beras giling 150 540 0 10,2 1,05 118,35 9 210 1,2 0 0,18 0 7,5 150 0 3
(MLRS) Ikan goreng Ikan segar 30 33,9 5,1 0 1,35 0 6 60 0,3 45 0,015 0 30,15 90 0 0
Ayam goreng Ayam 15 45,3 2,73 0 3,75 0 2,1 30 0,225 121,5 0,012 0 15 52,5 9 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 662,7 7,83 10,3 11,05 118,35 17,25 300 1,725 166,5 0,207 0 52,65 292,5 9 3
Snack 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mlm Nasi goreng Beras giling 100 360 0 6,8 0,7 78,9 6 140 0,8 0 0,12 0 5 100 0 2
(MLRS) Telur ayam 50 81 6,4 0 5,75 0,35 27 90 1,35 450 0,05 0 79 89 275 0
Saos tomat 15 14,7 0 0,3 0,06 3,675 1,8 2,7 0,12 282 0,014 1,65 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 499,2 6,4 7,15 11,41 82,925 34,95 233 2,27 732 0,184 1,65 84 189 275 2
Total 1380,9 33,43 22,91 253,33 101,7 593 5,045 898,5 0,391 46,7 141,2 1073 284 11,75
Standar Kebutuhan 1921,5 39,2 42,7 345,1 800 600 12 500 1 75 1000 1000
% Kebutuhan 71,9% 85,3% 53,7% 73,4% 13% 99% 42% 180% 39% 62% 14% 107%
Nama : Tn. W Sex : L Umur : 5 6 Th. Berat : 5 6 kg. Tinggi : 1 61cm. Tgl :
26/01/2012
Waktu Menu Bahan Berat ENERGI Protein (gr) LMK HA Ca F Fe Vit. A Vit. B1 Vit. C Na K Chols Serat
( gr ) Kal Hwn Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (SI) (mg) (mg) ( mg ) ( mg ) ( mg ) (gr)
Pagi Nasi tim Beras giling 75 270 0 5,1 0,525 59,175 4,5 105 0,6 0 0,09 0 3,75 75 0 1,5
Santan, peras tanpa air 10 32,4 0 0,42 3,43 0,56 1,4 4,5 0,19 0 0,002 0,2 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 362,8 3,64 5,52 8,955 59,735 8,7 150 1,09 162 0,108 0,2 23,75 145 12 1,5
Snack 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Siang Nasi tim Beras giling 75 270 0 5,1 0,525 59,175 4,5 105 0,6 0 0,09 0 3,75 75 0 1,5
Ayam bumbu kecap Ayam 20 60,4 3,64 0 5 0 2,8 40 0,3 162 0,016 0 20 70 12 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 332,7 3,64 5,39 5,59 59,625 13,45 150 1,185 162 0,106 0 223,8 170 12 1,5
Snack 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Keterangan :
Sub Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mlm Nasi tim Beras giling 75 270 0 5,1 0,525 59,175 4,5 105 0,6 0 0,09 0 3,75 75 0 1,5
Kare daging Daging sapi 20 41,4 3,6 0 2,8 0 2,2 34 0,56 6 0,016 0 18,6 97,8 14 0
Santan, peras tanpa air 10 32,4 0 0,42 3,43 0,56 1,4 4,5 0,19 0 0,002 0,2 0 0 0 0
(MLRS) Teh Teh' 5 6,6 0 0,98 0,035 3,39 35,85 13,3 0,59 0,1048 5E-04 0 0,5 90 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 430,3 3,6 6,55 11,69 72,525 44,6 157 1,95 6,1048 0,109 0,2 22,88 262,9 14 1,5
Total 1125,8 28,33 26,235 191,89 66,75 456 4,225 330,1 0,323 0,4 270,4 577,9 38 4,5
Standar Kebutuhan 1921,5 39,2 42,7 345,1 800 600 12 500 1 75 600 1000
% Kebutuhan 58,6% 72,3% 61,4% 55,6% 8% 76% 35% 66% 32% 1% 45% 58%
Nama : Tn. WSex : L Umur : 5 6 Th. Berat : 5 6 kg. Tinggi : 1 61 cm. Tgl : 27/01/2012
Waktu Menu Bahan Berat ENERGI Protein (gr) LMK HA Ca FFe Vit. A Vit. B1 Vit. C Na K Chols Serat
( gr ) Kal Hwn Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (SI) (mg) (mg) ( mg ) ( mg ) ( mg ) (gr)
Pagi Nasi tim Beras giling 25 90 0 1,7 0,175 19,725 1,5 35 0,2 0 0,03 0 1,25 25 0 0,5
Soto daging Daging sapi 40 82,8 7,2 0 5,6 0 4,4 68 1,12 12 0,032 0 37,2 195,6 28 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 172,8 7,2 1,7 5,775 19,725 5,9 103 1,32 12 0,062 0 38,45 220,6 28 0,5
Snack Nasi Beras giling 100 360 0 6,8 0,7 78,9 6 140 0,8 0 0,12 0 5 100 0 2
(MLRS) Ikan lele goreng Ikan segar 50 56,5 8,5 0 2,25 0 10 100 0,5 75 0,025 0 50,25 150 0 0
Sub Total 460 8,5 6,85 7,85 78,9 16,15 240 1,3 75 0,145 0 55,25 250 0 2
Apel Apel 75 43,5 0 0,23 0,3 11,175 4,5 7,5 7,725 67,5 0,03 3,75 1,5 97,5 0 0,533
Keterangan :
Selada buah Pepaya 100 46 0 0,5 0 12,2 23 12 1,7 365 0,04 78 4 221 0 2,5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 184,7 0 0,79 0,3 48,675 29 22,8 9,615 432,5 0,07 82,6 17,53 360,6 0 3,033
Snack 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mlm Nasi Beras giling 100 360 0 6,8 0,7 78,9 6 140 0,8 0 0,12 0 5 100 0 2
Ayam bb orem Ayam 40 120,8 7,28 0 10 0 5,6 80 0,6 324 0,032 0 40 140 24 0
(MLRS) Roti manis Roti warna sawo matang 40 99,6 0 3,16 0,6 19,88 8 56 1 0 0,06 0 0 0 0 0
(MLRS) Keripik jagung Jagung segar kuning 50 70 0 2,35 0,65 16,55 3 59 0,35 217,5 0,12 4 0 0 0 5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 672,15 7,28 12,3 14,4 115,33 22,68 335 2,75 541,5 0,332 4 45 240 24 7
Total 1489,65 44,65 28,325 262,63 73,73 700,8 14,99 1061 0,609 86,6 156,2 1071 52 12,53
Standar Kebutuhan 1921,5 39,2 42,7 345,1 800 600 12 500 1 75 600 1000
% Kebutuhan 77,5% 113,9% 66,3% 76,1% 9% 117% 125% 212% 61% 115% 26% 107%
CKD St V Semester : V
Nama : Tn. W Sex : L Umur : 5 6 Th. Berat : 5 6 kg. Tinggi : 1 61 cm. Tgl : 26/01/2012
Waktu Menu Bahan Berat ENERGI Protein (gr) LMK HA Ca F Fe Vit. A Vit. B1 Vit. C Na K Chols Serat
( gr ) Kal Hwn Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (SI) (mg) (mg) ( mg ) ( mg ) ( mg ) (gr)
Pagi Nasi Beras giling 100 360 0 6,8 0,7 78,9 6 140 0,8 0 0,12 0 5 100 0 2
Telur pindang Telur ayam 25 40,5 3,2 0 2,875 0,175 13,5 45 0,675 225 0,025 0 39,5 44,5 137,5 0
Sayur orem Labu siam 50 13 0 0,3 0,05 3,35 7 12,5 0,25 10 0,01 9 0 0 0 1,5
Keterangan :
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 413,5 3,2 7,1 3,625 82,425 26,5 197,5 1,725 235 0,155 9 44,5 144,5 137,5 3,5
Snack Madu Madu 30 88,2 0 0,09 0 23,85 1,5 4,8 0,27 0 0 1,2 18 63 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Siang Nasi Beras giling 100 360 0 6,8 0,7 78,9 6 140 0,8 0 0,12 0 5 100 0 2
Kalio daging Daging sapi 30 62,1 5,4 0 4,2 0 3,3 51 0,84 9 0,024 0 27,9 146,7 21 0
Santan, peras tanpa air 20 64,8 0 0,84 6,86 1,12 2,8 9 0,38 0 0,004 0,4 0 0 0 0
Sup Wortel 45 18,9 0 0,54 0,135 4,185 17,55 16,65 0,36 5400 0,027 2,7 31,5 110,3 0 2,25
Gambas/oyong 25 4,5 0 0,2 0,05 1,025 4,75 8,25 0,225 95 0,008 2 11,08 35,35 0 0,75
Apel Apel 125 72,5 0 0,38 0,5 18,625 7,5 12,5 12,88 112,5 0,05 6,25 2,5 162,5 0 0,888
Sub Total 622,55 5,4 9,02 14,9 107,96 42,06 239,2 15,57 5616,5 0,233 11,4 78,63 564,7 21 5,888
Snack Selada buah Pepaya 150 69 0 0,75 0 18,3 34,5 18 2,55 547,5 0,06 117 6 331,5 0 3,75
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 105,4 0 0,75 0 27,7 35 18,1 2,56 547,5 0,06 117 6,03 331,6 0 3,75
Mlm Nasi Beras giling 100 360 0 6,8 0,7 78,9 6 140 0,8 0 0,12 0 5 100 0 2
Kare ayam Ayam 25 75,5 4,55 0 6,25 0 3,5 50 0,375 202,5 0,02 0 25 87,5 15 0
Santan, peras tanpa air 25 81 0 1,05 8,575 1,4 3,5 11,25 0,475 0 0,005 0,5 0 0 0 0
Cah sayuran Bayam 50 18 0 1,75 0,25 3,25 133,5 33,5 1,95 3045 0,04 40 2 208 0 1,75
Tauge kacang ijo 10 2,3 0 0,29 0,02 0,41 2,9 6,9 0,08 1 0,007 1,5 1,37 0,675 0 0,55
Sub Total 694,05 4,55 11 23,145 108,36 195,6 265,7 7,08 3978,5 0,272 198 41,37 838,2 15 9,3
Keterangan :
Total 1923,7 41,07 41,67 350,3 300,7 725,2 27,21 10378 0,72 337 188,5 1942 173,5 22,44
Standar Kebutuhan 1921,5 39,2 42,7 345,1 800 600 12 500 1 75 600 1000
% Kebutuhan 100,1% 104,8% 97,6% 101,5% 38% 121% 227% 2076% 72% 449% 31% 194%