PENDAHULUAN
Pada vebruari 1967 telah di laksanakan kongres perta PKBI yang mengharapkan
agar program KB di canangkan sebagai program pemerintah. Dengan demikian maka pada
November 1968 berdirilah lembaga keluarga berencana nasional (LKBN) yang di awasi
dan di bimbing oleh mentri Negara kesejahtraan rakyat, merupakan kristalisasi dan
kesungguhan pemerintah dalam kebijaksanaan. Untuk selanjutnya pada tahun 1970
pengelolaan program KB di kelola oleh suatu badan independent, yaitu badan koordinasi
1
keluarga berencana nasional (BKKBN) menggantikan LKBN, yang bertanggung jawabnya
langsung kepada presiden RI.
Saat ini tersedia banyak metode atau alat kontrasepsi meliputi IUD, suntik, pil,
implant, kontap, kondom. (BKKBN, 2004). Salah satu kontrasepsi yang populer di
Indonesia dan yang paling banyak digunakan saat ini adalah kontrasepsi suntik.
Kontrasepsi suntik yang digunakan adalah , Depo Profera dan cyclofem.
2
kardio vaskuler efeknya sangat sedikit (Hartanto, 1994). Walaupun mempunyai dayaguna
tinggi dan pelaksanaannya mudah, kontrasepsi suntikan mempunyai efek samping
terutama mengganggu siklus menstruasi (Sarwono, 2000). Akseptor memutuskan
melanjutkan atau menghentikan tergantung pada motivasi dasarnya untuk menjalankan KB
dan juga pengalamannya terhadap suatu metode dengan mempertimbangkan terhadap efek
samping penggunaannya.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan umum
Mengetahui lebih dalam mengenai metode kontrasepsi suntikan dan informasi
tentang penggunaan alat kontrasepsi suntikan.
1.2.2. Tujuan Khusus :
Langkah I. PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA DASAR
Langkah awal mengidentifikasi dan menganalisa data dasar untuk dapat
mendiagnosa masalah yang dialami klien.
3
Langkah V.RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Secara komprehensif merencanakan tindakan yang dilakukan berdasarkan teori
untuk efektifitasnya dengan bidan dan berdasarkan kesepakatan klien dan keluarga
.
Langkah VI. IMPLEMENTASI RENCANA ASUHAN
Pelaksanaan asuhan kebidanan berdasarkan rencana tindakan asuhan, dan tindakan
yang dilaksanakan diluar rencana asuhan.
1.3. Manfaat
1.3.1. sebagai bekal dalam melakukan pelayanan KB, terutama dengan metode
kontrasepsi suntik.
1.3.2. Sebagai bahan pembelajaran bagi kami mahasiswa kebidanan tentang penggunaan
alat kontrasepsi serta masalah yang ditimbulkan
1.3.3. Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan kiranya hasil penelitian ini dapat
memberi wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya tentang program Keluarga
Berencana
4
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan
melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia
semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis,
harganya relatif murah dan aman. Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu
untuk memastikan kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil.
2.2.2. Kerugian :
1. Sering ditemukan gangguan haid, seperti :
a. Siklus haid yang memendek atau memanjang
b. Perdarahan yang banak atau sedikit
c. Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak
d. Tidak haid sama sekali
2. Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus
kembali untuk suntikan).
3. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut
4. Permasalahan berat badan merupakan efek tersering
5
5. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,
Hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV
6. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
7. Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya kerusakan / kelainan
pada organ genitalia, melainkan karena belum habisnya pelepasan obat
suntikan dari deponya
6
lain. Untuk mencegah anemi perlu diberikan preparat bes dan anjurkan
mngkonsumsi makanan yang mengandung zat besi .
3. Meningkatnya / menurunnya berat badan
Penanganan :
a. Informasikan bhwa kenaikan / penurunan berta badan sebanyak 1-2 kg dapat saja
terjadi.
b. Perhatikan diet klien, bila perubahan berat badan terlalu mencolok.
c. Bila berat badan berlebihan, hentikan suntikan dan coa metode kontrasepsi lain.
7
11. Tekan pendorong hingga dosis habis.Pendorong akan terkunci secara otomatis untuk
mencegah agar alat suntik tidak dapat dipakai ulang.
12. Segera sinkirkan atau buang alat suntik tersebut ke dalam wadah pembuangan jarum
dan alat suntik.
2.7. Komplikasi
1. Perdarahan
Dalam hal ini terjadi perdarahan yang banyak dan dalam jangka waktu lama. Ini
membahayakan bagi akseptor karena bisa terjadi anemi. Untuk menangani hal ini
maka dianjurkan ibu untuk menggantikan alat kontrasepsi yang lain. Semetara itu
berikab ibu tablet Fe atau asupan makan yang mengandung zat besi agar
mengembalikan keadaan umum ibu serta menormalkan kadar hemoglobin dalam
darah.
2. Penyakit jantung
Penyakit jantung bisa terjadi karena peningkatan berat badan yang berlebihan.
Peningkatan berat badan merupakan efek samping dari kontrasepsi suntik. Namun, jika
peningkatannya berlebihan maka dapat memicu penyakit jantung karna penumpukkan
lemak pada jantung dan organ-organ vital lainnya. Jika hal itu terjadi maka sebaiknya
di anjurkan untuk menghentikan alat kontrasepsi suntik dan di gantikan dengan alat
kontrasepsi yang non hormonal.
8
2.8. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan
Manajemen kebidanan adalah suatu metode dan pendekatan pemecahan masalah
kesehatan ibu dan anak yang khusus dilakaukan oleh bidan didalam memberikan asuhan
kebidanan kepada individu, keluarga, dan masyarakat.
Metode berarti suatu kerja yang sistematis yang memudahkan pelaksanaan bidan
dalam memecahkan masalah ibu dan anak secara tepat dan berdaya guna.
Proses manajemen kebidanan terdiri dari tujuh langkah (step) yang dimulai dengan
pengumpulan data dasar dan diakhiri dengan evaluasi.
10
BAB III
STUDY KASUS
STEP I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS ( Biodata )
Nama : Ny. S / Tn. D
Umur : 21 Thn / 30 Thn
Suku : Ternate / Ternate
Agama : Islam
Pendidikan : SMK / S1
Pekerjaan : Mahasiswa / PNS
Alamat : Jerbus
11
3. Riwayat Menstruasi :
a. Haid Pertama , Menarche : 14 tahun
b. Siklus : 28 – 30 hari
c. Banyaknya : 2 kali ganti pembalu perhari
d. Teratur / tidak teratur : Teratur
e. Lamanya : 3 – 4 hari
f. Sifat Darah : Merah kehitaman
g. Dismenorhea : Sering
4. Riwayat Perkawinan :
a. Perkawinan ke : 1 (satu)
b. Umur Nikah Pasien / Suami : 20 Thn / 29 Thn
c. Lamanya Menikah : 1 Thn
d. Jumlah Anak : 1 (satu)
12
c. Infeksi : Tidak ada
d. Hipertensi : Tidak ada
e. Asma : Tidak ada
f. Penyakit Jantung : Tidak ada
B. Pemeriksaan Sistematis
1. Kepala
a. Muka
1) Edema : Tidak ada
2) Cloasma : Tidak ada
b. Mata
1) Conjungtiva : Merah muda
2) Sklera : Tidak Ikterus
2. Leher
a. Kelenjar gondok / Thyroid : Tidak ada pembesaran
b. Tumor : Tidak ada
3. Dada dan Axilla
a. Mammae
1) Membesar : Normal
2) Tumor : Tidak ada
13
b. Axilla
1) Tumor : Tidak ada
2) Nyeri : Tidak ada
4. Abdomen
a. Jaringan Parut / Post Operasi : Tidak ada
5. Ekstremitas
a. Edema : Tidak ada
b. Varices : Tidak ada
14
STEP II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
DIAGNOSA/MAS
N ANALISA/INTERPRETASI
DATA DASAR ALAH
O DATA
AKTIAL
1. DS : Estrogen adalah hormon yang Dx. Aktual :
- Ibu mengatakan menggunakan bekerja dengan jalan menghambat Akseptor KB Suntik
KB Suntik sejak tanggal 21-12- ovulasi melalaui fungsi depo provera
2011 hipotalamus, hipofisis dan Dengan Gangguan
- Ibu mengatakan haid tidak ovarium. Sedangkan progesteron Haid
lancar bekerja dengan cara membuat
- Ibu mengatakan sering pusing lendir serviks lebih kental ,
DO : menghambat ovulasi dan tidak
- Ibu menggunakan kontrasepsi terjadi kehamilan. Oleh karena
Suntik Depo Profera adanya tambahan hormon dari
- Tanda – tanda vital : luar, memnyebabkan keadaan
TD : 100/70 mmHg hormon tidak stabil, sehingga
N : 82 x / m terjadi gangguan haid. Kelebihan
S : 36,7oC progesteron juga menjadi
penyebab bertambahnya nafsu
makan dan berat badan
bertambah.
15
STEP III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
N ANALISA/INTERPRETASI DIAGNOSA/MASALAH
DATA DASAR
O DATA POTENSIAL
1. DS : Rasa Khawatir yang berlebihan Masalah Potensial :
- Ibu mengatakan terhadap keadaannya, yang Drop Out Kontrasepsi
menggunakan KB dimana diakobatkan oleh alat
Suntik sejak tanggal 21- kontrasepsi yang sementara
12-2011 digunakannya dapat menyebaban
- Ibu mengatakan haid ibu berhenti menggunakan
tidak lancar kontrasepsi tersebut.
- Ibu mengatakan merasa
khawatir dengan
keadaannya
DO :
- Ibu menggunakan
kontrasepsi Suntik 1
bulan sejak tanggal 21-
12-2011
- Ekspresi wajah : Cemas
Tindakan emergencu tidak dilakukakan, hanya dilakukan penyuluhan tentang alat kontrasepsi
yang digunakan.
16
STEP V. RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
17
3. Masalah Agar tidak terjadi 1. HE tentang efek 1. Dengan HE yang baik,
Potensial : Drop Out samping ibu dapat memahami
Drop Out Kontrasepsi, kontrasepsi suntik keadaannya dan tidak
Kontrasepsi dengan kriteria : cemas lagi.
- Ibu tidak cemas
dengan 2. Jelaskan pada ibu 2. Jika ibu mengetahui
keadaannya bahwa yang terjadi bahwa yang dialaminya
- Ibu tetap padanya adalah adalah normal, maka ibu
menggunakan normal merasa aman untuk
kontrasepsi menggunakan ontrasepsi
tersebut atau tersebut.
pindah cara
3. Jelaskan pada ibu 3. Dengan menjelaskan
tentang alat kontrasepsi yang lain, ibu
kontrasepsi lain dapat memilih
jika ibu mau kontrasepsi yang cocok
pindah cara. baginya dan tidak
berhenti ber KB
18
STEP VI/VII. IMPLEMENTASI / EVALUASI ASUHAN KEBIDANAN
19
dengan keadaannya - Perdarahan / Perdarahan bercak (spotting) menggunakan
Ibu tetap - Meningkatnya /menurunnya Berat Badan ontrasepsi suntik
menggunakan 2. Menjelaskan pada ibu bahwa yang terjadi
kontrasepsi tersebut padanya adalah normal
atau pindah cara Hasil :
Ibu mengerti dengan apa yang dijelaskan.
3. Menjelaskan pada ibu tentang alat
kontrasepsi lain jika ibu mau pindah cara,
Yaitu :
a. PIL KB
- Keuntungan :
Mudah digunakan
Mengurangi rasa sakit pada waktu
menstruasi
Dapat digunakan sejak usia remaja
hingga menopause
Cocok sekali digunakan untuk
menunda kehamilan pertama dari
PUS muda
Tidak mengganggu hubungan
seksual
Mudah dihentikan setiap saat
- Kerugian :
Memerlukan disiplin dari pemakai
Nyeri payudara
Berhenti haid, tetapi pada
penggunaan pil kombinasi jarang
terjadi.
Mual, terutama pada 3 bulan
pertama pemakaian.
Dapat meningkatkan tekanan
darah.
20
Produksi ASI berkurangan
- Efek Samping
Perdarahan perfaginam/spotting
Tekanan darah meningkat.
Perubahan berat badan
Kloasma
Pusing dan sakit kepala
b. IMPLAN
- Keuntungan
Cocok untuk wanita yang tidak
boleh menggunakan obat yang
estrogen
Dapat digunakan untuk jangka
waktu panjang 5 tahun dan bersifat
refersibel
Efek kontrasepsi segera berakhir
setelah implantnya dikeluarkan
Perdarahan terjadi lebih ringan,
tidak menaikkan darah.
- Kerugian
Implan harus dipasang dan dicabut
oleh petugas kesehatan yang
terlatih.
Lebih mahal.
Sering timbul perubahan pola haid
Akseptor tidak dapat
menghentikan implan
sekehendaknya sendiri
- Efe samping :
AMENOREA
Perdarahan bercak (spotting)
21
ringan
Ekspulsi
Infeksi Pada Daerah Insersi
Berat Badan Naik / Turun
c. AKDR
- Keuntungan :
AKDR dapat efektif segera setelah
pemasangan.
Metode jangka panjang (10 Tahun
Proteksi dari CuT-380A dan tidak
perlu diganti)
Sangat efektif karena tidak perlu
lagi mengingat-ingat.
Tidak mempengaruhi hubungan
seksual.
Meningkatkan kenyamanan
seksual karena tidak perlu takut
untuk hamil.
Tidak ada efek samping hormonal
dengan Cu AKDR (CuT-308A).
Tidak mempengaruhi kualitas ASI
Dapat dipasang segera setelah
melahirkan atau sesudah abortus
(apabila tidak terjadi infeksi)
Dapat digunakan sampai
menopause (satu tahun atau lebih
setelah haid terakhir).
- Kerugian :
Perubahan siklus haid.
Haid lebih lama dan banyak.
Perdarahan (spotting) antar
22
menstruasi
Saat haid lebih sedikit.
Tidak mencegah IMS termasuk
HIV/AIDS
Tidak baik digunakan pada
perempuan dengan IMS atau
perempuan yang sering berganti
pasangan.
Penyakit radang panggul terjadi.
- Efek samping :
Amenora
Kejang
Perdarahan pervaginam yang hebat
dan tidak teratur.
Adanya pengeluaran cairan dari
vagina atau dicurigai adanya
penyakit radang panggul.
23
BAB IV.
PEMBAHASAN
Pada Bab ini diuraikan tentang permasalahan yang ditemukan serta bagaimana cara
memberikan asuhan kebidanan pada klien Ny “s” dengan kontrasepsi suntik Depo Profera di
Ruang KIA/KB Rumah Sakit Islam.
Asuhan kebidanan yang dilaksanakan pada klien Ny “S” yaitu untuk memecahkan masalah
yang di hadapinya berdasarkan atas tinjauan teori dan kasus yang di ambil yang dimulai dengan
identifikasi masalah, rencana tindakan, dan implementasi serta evaluasi.
Dilihat dari permasalahan di atas adapun kesenjangan yang di temukan pada kasus klien
Ny “S” dengan kontrasepsi Depo Profera yaitu dengan gangguan haid, hal ini di sebabkan
karena hormon progesteron dalam dosis yang berlebihan. Dan keluhan lain yaitu pusing dan
kecemasan, hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang kerugian dan keuntungan
kontrasepsi suntik.
24
4.2. Identifikasi Diagonosa/Masalah Aktual
Pada kasus klien Ny “S” dengan kontrasepsi suntik Depo Profera, diagnosa masalah
aktual yang di angkat sesuai dengan keluhan pada pengkajian adalah sebagai berikut : 1)
Gangguan haid, 2) pusing dan 3) Kecemasan.
25
Berikan informasi pada, 3) Nilai kecemasan Ibu, 4) HE Tentang efek samping ontrasepsi
suntik, 5) Jelaskan pada ibu bahwa yang terjadi padanya adalah normal, dan 6) Jelaskan
pada ibu tentang alat kontrasepsi lain jika ibu mau pindah cara.
Dari semua anjuran yang di berikan klien dapat memahami dan mau melaksanakan
sehingga masalah yang terjadi dapat teratasi.
26
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan penerapan asuhan kebidanan pada Ny “S” dengan kontrasepsi suntik (Depo
Profera) di Ruang KIA/KB Rumah Sakit Islam, maka penulis menarik kesimpulan dan saran
sebagai berikut:
5.1 Kesimpulan
Pada kasus dengan menggunakan alat kontrasepsi suntik Depo Profera selalu
berpotensi terjadinya gangguan haid dan pusing, tetapi ini bukanlah suatu masalah
yang serius dan biasanya tidak memerlukan pengobatan, hal ini berlangsung pada
permulaan memakai alat kontrasepsi suntik saja.
Pada klien Ny “S” dengan kontrasepsi suntik Depo Profera tindakan yang
direncanakan semuanya terlaksana karena dukungan serta respon dari ibu baik,
sehingga pada hasil akhir masalah teratasi dengan baik.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberi saran pada :
5.2.1. Ibu
Agar selalu berpartisipasi aktif dan mau bekerjasama dengan bidan atau tenaga
kesehatan lain untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi.
Perlu keterlibatan keluarga dalam hal ini suami demi meningkatkan hubungan
yang lebih erat, agar ibu tetap menjadi akseptor KB
27
5.2.2. Ruang KIA/KB Rumah Sakit Islam
Diharapkan bagi petugas kesehatan umumnya agar lebih meningkatkan
pelayanan kontrasepsi berupa konseling untuk menambah pengetahuan
akseptor/calon akseptor tentang kontrasepsi yang digunakannya.
28
ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DEPO PROFERA
OLEH :
SEMESTER IV (EMPAT) / A
TAHUN 2011/2012
29
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya berupa
kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Walaupun masih terdapat banyak kekurangan.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini belum begitu sempurna sehingga
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, sangat kami harapkan.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah yang telah
membimbing kami dalam mata kuliah ini, semoga kami dapat mengetahui apa yang belum kami
ketahui mengenai mata kuliah ini dan makalah ini. Kemudian kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkenan memberikan bantuan dalam menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Kelompok IV (Empat)
30
DAFTAR PUSTAKA
http://yosefw.wordpress.com/2009/03/20/kontrasepsi-suntikan-injeksi-depo-provera/
Abdul Bari Saifuddin. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta.
Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga berencana dan kontrasepsi. PUSTAKA SINAR HARAPAN :
Jakarta
31
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................. 1
1.2 TujuanPenulisan ............................................................ 2
1.3 Manfaat penulisan ......................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................... 4
2.1. Pengertian ..................................................................... 4
2.2. Keuntungan dan Kerugian
2.3. Efek Samping
2.4. Jenis – Jenis Kontrasepsi Suntik
2.5. Cara Penguunaan
2.6. Teknik Penyuntikan
2.7. Komplikasi .................................................................... 11
2.8. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan ................................. 13
2.2.1 Pengertian AsuhanKebidanan ....................................... 13
2.2.2 Langkah – Langkah Asuhan Kebidanan ....................... 13
Step I Dentifikasi dan Analisa Data Dasar................ 13
Step II Merumuskan Diagnosa / Masalah Aktual ...... 14
Step III Merumuskan Diagnosa / MsalahPotensial ..... 14
Step IV Melaksanakan Tindakan Emergency
Kolaborasi ....................................................... 14
Step V Perencanaan Tindakan Asuhan Kebidanan .... 14
33