Anda di halaman 1dari 7

MODUL PRAKTIKUM IPA SEKOLAH

PENGAWETAN HEWAN

OLEH :
KELOMPOK II

RISMON NDRI YANI A1K2 16 051


KETUT ALIT WISNAWA A1K2 16 033
ALMUAMAR A1K2 16 002

LABORATORIUM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
A. NOMOR PERCOBAAN : II
B. TOPIK PERCOBAAN : PENGAWETAN HEWAN
INVERTEBRATA
C. TUJUAN PERCOBAAN :
Untuk mengetahui tata cara pengawetan basa dan kering pada hewan
D. KAJIAN TEORI
Pada sistematika atau taksonomi ada 3 pekerjaan yang biasa dilakukan
yaitu identifikasi, klasifikasi, dan pengamatan evolusi. Identifikasi merupakan
pengenalan dan deskripsi yang teliti dan tepat terhadap suatu jenis/ spesies
yang selanjutnya diberi nama ilmiahnya sehingga diakui oleh para ahli
diseluruh dunia. Klasifikasi adalah suatu kegiatan pembentukan kelompok-
kelompok mahluk hidup dengan cara memberi keseragaman ciri/sifat didalanm
keanekaragaman ciri yang ada pada mahluk hidup tersebut (riki, 2010).
Pembuatan awetan spesimen diperlukan untuk tujuan pengamatan
spesimen secara praktis tanpa harus mencari bahan segar yang baru. Terutama
untuk spesimen-spesimen yang sulit ditemukan di alam. Awetan spesiman
dapat berupsa awetan basah atau kering. Untuk awetan kering tanaman
diawetkan dalam bentuk herbarium, sedangkan untuk mengawetkan hewan
dengan sebelumnya mengeluarkan organ-organ dalamnya. Awetan basah baik
untuk hewan maupun tumbuhan biasanya dibuat dengan merendam seluruh
spesimen dalam larutan formalin 4 % atau alkohol 70 % (hayati 2011).
Arthropoda berasal dari bahas yunani yaitu arthro yang berarti Ruas dan

podos yang berarti kaki. Jadi, arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas

ruas. Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku

buku. Hewan ini memiliki jumlah spesies yang saat ini telah diketahui sekitar

900.000 spesies. Hewan yang tergolong arthropoda hidup didarat sampai

ketinggian 6000 m, sedangkan yang hidup diair dapat ditemukan sampai

kedalaman 10.000 m (Karaman,2007).

E. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN :


Tabel 4.1. AlatdanBahan
NO ALAT DAN BAHAN JUMLAH
1. Alat suntik 1
2. Toples 1
3. Plaster 1
4. Penjepit 1
5. Kamera 1
6. Botol 1
7 Belalang 2
8. Kepiting 1
9. Aquades 1
10. Alkohol 1

F. PERSIAPAN PERCOBAAN
1. Kepiting Bakau

Gambar 1. Kepiting Bakau

2. Belalang Kayu

Gambar 2. Belalang Kayu


Gambar 3. alkohol 30%

Gambar 4. Spoit

Gambar 5. Plaster bening

Gambar 6. Toples
Gambar 7. Kamera

Gambar 8. Aquadest

Gambar 9. Botol

A. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN

1. Cara Kerja untuk Pengawetan Basah terhadap hewan Kepiting ,yaitu:

a. Siapkan alat dan bahan yang akan diawetkan yaitu hewan spons dan

Kepiting.
b. Gunakan penjepit untuk mengambil kepiting yang ada dalam botol.

Kemudian,masukkan ke dalam toples yang sudah disediakan.

c. Setelah spesimen tersebut berada dalam toples.Toples tersebut diisi

dengan aquades sampai setengah toples.

d. Kemudian,ditambahkan alkohol sebanyak 1,0 cc.

e. Setelah itu,toples ditutup dengan rapat menggunakan plester .

f. Awetan disimpan, di tempat yang tidak terkena sinar matahari

langsung, sebab warna akan cepat luntur.

2. Cara Kerja untuk Pengawetan Kering terhadap Hewan Belalang,yaitu:

a. Siapkan alat dan bahan yang akan diawetkan yaitu Belalang.

b. Ambillah Belalang yang ada dalam kantung plastik dan letakkan diatas

meja praktikum untuk disuntik.

c. Suntiklah Belalang dengan alkohol sebanyak 0,1 cc

d. Setelah itu jemurlah di bawah terik matahari.


Penjelasan :

…………………………………………………………………………
…………………………………………………………….……………………
………………………………………………….………………………………
……………………………………….…………………………………………
…………………………….……………………………………………………
………………….

Anda mungkin juga menyukai