Anda di halaman 1dari 14

22

BAB IV
PENGOLAHAN DATA

4.1 Perhitungan Waktu Siklus


Waktu siklus dapat dihitung dari data peramalan dimana peramalan jumlah
penjualan robot mainan mencapai total 31132 unit. Jumlah penjualan setrikaan
per jam (dalam 260 hari kerja/tahun dan waktu kerja selama 8 jam per hari)
adalah:
31132 unit
Total penjualan robot mainan = 260 hari x 8 jam  15 unit/jam

dengan asumsi efisiensi 100%, maka:

Waktu siklus = 60 x 60 x 1  207,85 detik/unit


17,32

Karena waktu siklus dari perhitungan sangat besar, lebih besar dari total
waktu pada elemen kerja yang telah dilakukan. Maka waktu siklus yang di
gunakan adalah waktu terbesar yang ada pada elemen kerja perakitan setrikaan.
Waktu terbesar yang diperoleh dari perakitan telepon mainan terdapat pada
elemen kerja 1 yaitu sebesar 57,48  57 detik. Jadi waktu siklus pada perakitan
telepon mainan tersebut adalah 57,48 detik.

222,51
Jumlah operator: 57,48  3,8  4 operator

4.1.1 Penentuan Waktu Normal


Sebelum menghitung waktu normal, maka harus diketahui RF (Rating
Faktor) dari masing-masing operator. Dalam hal perakitan robot mainan ini, nilai
RF untuk operator 1 sampai dengan operator 4 adalah:
Operator 1:
Keterampilan : Good (C2) = +0,03
Usaha : Good (C1) = +0,05
Kondisi : Excellently (B) = +0,04
23

Konsistensi : Good(C) = +0,03


Jumlah = +0,15
Rating Factor operator 1 = 1 + 0,15
= 1,15
Operator 2:
Keterampilan : Good (C2) = +0,03
Usaha : Good (C2) = +0,02
Kondisi : Excellently (B) = +0,04
Konsistensi : Good (C) = +0,01
Jumlah = +0,10
Rating Factor operator 2 = 1 + 0,10
= 1,10
Operator 3:
Keterampilan : Good (C2) = +0,03
Usaha : Good (C2) = +0,02
Kondisi : Excellently (B) = +0,03
Konsistensi : Excellently (B) = +0,03
Jumlah = +0,11
Rating Factor operator 3 = 1 + 0,11
= 1,11
Operator 4:
Keterampilan : Good (C2) = +0,03
Usaha : Good (C2) = +0,02
Kondisi : Excellently (B) = +0,04
Konsistensi : Excellently (B) = +0,03
Jumlah = +0,12
24

Rating Factor operator 4 = 1 + 0,12


= 1,12

Maka rating factor rata-rata 5 operator adalah:


1,15  1,10  1,11  1,12
 1,12
4

Jadi Waktu Normalnya adalah:


Waktu Normal (WN) = Waktu Siklus (WS) x RF
= 57,48 x 1,12
= 64,4 detik

4.1.2 Penentuan Waktu Baku


Waktu baku dihitung setelah allowance diketahui. Dalam menghitung
besarnya allowance, bagi keadaan yang dianggap wajar diambil harga allowance
senilai 100%, bila terjadi penyimpangan dari keadaan ini maka harganya harus
ditambah dengan faktor-faktor yang sesuai dengan waktu siklus yang diperoleh
dan waktu ini dicapai berdasarkan kerja operator.
Dalam hal ini, besarnya allowance untuk operator 1 sampai operator 4
adalah sebagai berikut:

Allowance untuk operator 1 ditunjukkan oleh Tabel 4.1 berikut:


Tabel 4.1 Allowance Untuk Operator 1
Kelonggaran
Faktor Pekerjaan
(%)
Tenaga yang dikeluarkan Dapat diabaikan, 3
Sikap kerja Bekerja duduk, ringan 0
Gerakan kerja Normal, gerakan bebas 0
Kelelahan mata Pandagan yang terputus-putus 0
Keadaan temperature Normal 4
Keadaan atmosfir Udara segar 3
Keadaan lingkungan Sangat bising 4
Kebutuhan pribadi Minum, buang air, dll 2
Jumlah 16 %
Sumber: Pengolahan Data
25

Allowance untuk operator 2 ditunjukkan oleh Tabel 4.2 berikut:


Tabel 4.2 Allowance Untuk Operator 2
Kelonggaran
Faktor Pekerjaan
(%)
Tenaga yang dikeluarkan Dapat diabaikan, 2
Sikap kerja Bekerja duduk, ringan 0
Gerakan kerja Normal, gerakan bebas 0
Kelelahan mata Pandagan yang terputus-putus 0
Keadaan temperature Normal 2
Keadaan atmosfir Udara segar 2
Keadaan lingkungan Sangat bising 3
Kebutuhan pribadi Minum, buang air, dll 3
Jumlah 12 %
Sumber: Pengolahan Data

Allowance untuk operator 3 ditunjukkan oleh Tabel 4.3 berikut :


Tabel 4.3 Allowance Untuk Operator 3
Kelonggaran
Faktor Pekerjaan
(%)
Tenaga yang dikeluarkan Dapat diabaikan, 2
Sikap kerja Bekerja duduk, ringan 0
Gerakan kerja Normal, gerakan bebas 0
Kelelahan mata Pandagan yang terputus-putus 0
Keadaan temperature Normal 4
Keadaan atmosfir Udara segar 4
Keadaan lingkungan Sangat bising 4
Kebutuhan pribadi Minum, buang air, dll 4
Jumlah 18%
Sumber: Pengolahan Data

Allowance untuk operator 4 ditunjukkan oleh Tabel 4.4 berikut :


Tabel 4.4 Allowance Untuk Operator 4
Kelonggaran
Faktor Pekerjaan
(%)
Tenaga yang dikeluarkan Dapat diabaikan, 2
Sikap kerja Bekerja duduk, ringan 0
Gerakan kerja Normal, gerakan bebas 0
Kelelahan mata Pandagan yang terputus-putus 0
Keadaan temperature Normal 3
Keadaan atmosfir Udara segar 3
Keadaan lingkungan Sangat bising 3
Kebutuhan pribadi Minum, buang air, dll 4
Jumlah 15 %
Sumber: Pengolahan Data
26

Besarnya allowance rata-rata operator 1 sampai operator 4 adalah:


(16%  12%  18%  15%)
 = 15%
4

Maka waktu bakunya adalah:


100
Waktu Baku (WB) = Waktu Normal (WN) x
100  All
100
= 64,4 detik x 100 15

= 64,4 detik x 1.18


= 75,9 detik ≈ 76 detik
Karena WB > WS, maka waktu yang digunakan untuk penentuan Work
Center adalah Waktu Siklus 76 detik.

4.1.3 Perhitungan Work Center Secara Manual


4.1.3.1 Metode Constrain
1. Precedence diagram
Berdasarkan Gambar 3.1 dapat dibuat Precedence constrain seperti pada
Tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6 Precedence Constrain
No Elemen Kerja Sebelum Sesudah
1 1 2
2 2 1 3,4
3 3 2 5
4 4 2 6
5 5 3 7
6 6 4 7
7 7 5,6 8
8 8 7 9
9 9 8 10
10 10 9 Finish
Sumber: Pengolahan Data
2. Zoning Constrain
Sesuai dengan pola aliran operasi dapat dibuat Zoning Constrain seperti
pada Tabel 4.7:
Tabel 4.7 Zoning Constrain
27

Elemen Kerja Keterangan


Merupakan elemen kerja dalam
Elemen kerja 1,2,4,6
perakitan bagian luar setrikaan
Merupakan elemen kerja dalam
Elemen kerja 3,5,7,8,9,10
perakitan bagian dalam setrikaan
Sumber: Pengolahan Data

4.1.3.2 Metode Aturan Kandidat Terbesar


Pembentukan Work Center dari diagram precedence dengan metode aturan
kandidat terbesar dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Pengurutan Elemen Kerja Berdasarkan Waktu Terbesar
No Elemen Kerja Waktu Baku
1 6 57,48
2 4 52,08
3 3 35,76
4 10 22,44
5 2 16,32
6 5 13,44
7 9 12,18
8 1 6,96
9 8 3,12
10 7 2,76
Sumber: Pengolahan Data

Dari precedence diagram pada Gambar 3.1 dan Tabel 4.8 dapat dilakukan
pembentukan stasiun kerja berdasarkan metode aturan kandidat terbesar yang
dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9 Pembentukan Stasiun Kerja
Elemen Pengecekan Waktu Kumulatif
No Ket Jumlah
Kerja Precedence Elemen (T) (C-T)
Work Center I
1 6 √ 57,48 Masuk
2 4 √ 52,08 Masuk 145,32
3 3 √ 35,76
Work Center II
4 10 √ 22,44 Masuk
5 2 √ 16,32 Masuk 52,2
6 5 √ 13,44 Masuk
28

Work Center III


7 9 √ 12,18 Masuk
19,14
8 1 √ 6,96 Masuk
Work Center IV
9 8 √ 3,12 Masuk
5,88
10 7 √ 2,76
Sumber: Pengolahan Data
Setelah dilakukan pembentukan stasiun kerja berdasarkan metode aturan
kandidat terbesar, selanjutnya dapat dihitung Balance Delay dan efisiensi dari
work center dengan rumus:
D = n.Sm – Σsi / n.Sm
Dimana : D = Balance Delay
Sm = Waktu yang paling maksimum dalam Work Center
n = Jumlah stasiun kerja
Si = Waktu masing-masing stasiun (I=1,2,3,....n)

4(145,32) - (145,32  52,2  19,14  5,88)


D=  0.61  61 %
4(145,32)

Efisiensi dihitung dengan rumus:

=  i x 100 %
S
E
nC

Dimana : C = Waktu Siklus


Si = Waktu masing-masing stasiun (I=1,2,3,.....,n)

(145,32  52,2  19,14  5,88)


E = x 100 %  32%
4(171,9)
Waktu Menganggur (Idle Time)= 100% - 32% = 68%

3 5
1 2 7 8 9 1
0
4.1.3.3 Metode Killbridge and Wester’s
6
4 0
1. Diagram Precedence 0
29

4.1.3.3 MetodeKillbridge And Wester’s


Gambar diagramprecedence yang memuat pembagian berdasarkan
region dapat dilihat pada Gambar 4.2
1. Presedence Diagram

3 5

7 8 9 1
1 2
0
4 6 0

Gambar 4.2 Pembagian Precedence Diagram

2. Menentukan Elemen-elemen Kerja untuk Masing-masing region


Berdasarkan Gambar 4.3 maka dapat ditentukan elemen-elemen kerja dari
masing-masing region. Elemen-elemen Kerja untuk Masing-masing Region
dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.10 Elemen-elemen Kerja untuk Masing-masing Region
Region Elemen Waktu Elemen Jumlah Waktu
Kerja (detik) (detik)
I 1 57,48 57,48
II 2 52,08 52,08
3 35,76
III 58,2
4 22,44
5 16,32
IV 29,76
6 13,44
V 7 12,18 12,18
VI 8 6,96 6,96
VII 9 3,12 3,12
VIII 10 2,76 2,76
Sumber: Pengolahan Data

3. Modifikasi Tabel
30

Dari Tabel 4.11 dilakukan modifikasi penentuan stasiun kerja berdasarkan


region dengan metode kilbridge dan wester’s yang dapat dilihat pada Tabel
3.14 berikut:
Tabel 4.11 Modifikasi Tabel Pembentukan Stasiun Kerja
WC Elemen Waktu Elemen Jumlah Waktu
Kerja (detik) (detik)
1 57,48
I 2 52,08 145,32
3 35,76
4 22,44
II 5 16,32 52,2
6 13,44
7 12,18
III 19,14
8 6,96
9 3,12
IV 5,88
10 2,76
Sumber: Pengolahan Data
Kemudian dapat dihitungan Balance delay dan Efisiensi dari work center
dengan rumus:
D = n.Sm – Σsi / n.Sm
Dimana : D = Balance Delay
Sm = Waktu yang paling maksimum dalam Work Center
n = Jumlah stasiun kerja
Si = Waktu masing-masing stasiun (I=1,2,3,....n)

4(145,32) - (145,32  52,2  19,14  5,88)


D=  0.61 unit/jam  61%
4(145,32)

Efisiensi dihitung dengan rumus:

=  i x 100 %
S
E
nC

Dimana : C = Waktu Siklus


Si = Waktu masing-masing stasiun (I=1,2,3,.....,n)

(145,32  52,2  19,14  5,88)


E = x 100 %  25%
4(222,54)
Waktu Menganggur (Idle Time)= 100% - 25% = 75%
31

Gambar 4.3 Stasiun Kerja Dengan Metode Aturan Killbridge and Wester’s

4.1.3.4 Metode Helgeson and Birnie’s


1. Diagram Precedence
Diagram Precedence dapat dilihat pada Gambar 4.3

3 5

7 8 9 1
1 2 0
0
4 6
0

Gambar 4.4 Diagram Precedence

2. Penentuan Ranking Setiap Elemen Kerja


Menentukan Bobot posisi untuk masing-masing elemen. Penentuan
Ranking untuk setiap elemen kerja dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut:
Tabel 4.12 Penentuan Ranking untuk Setiap Elemen Kerja
Waktu Elemen
Elemen Kerja Bobot
(detik)
1 57,48 171,9
2 52,08 161,5
3 35,76 121,3
4 22,44 111,9
5 16,32 94,6
6 13,44 92,4
7 12,18 90
8 6,96 62,4
9 3,12 18
10 2,76 5,4
Sumber: Pengolahan Data
32

Data yang didapat diurutkan berdasarkan bobotnya, dimulai dari bobot


tertinggi hingga bobot terendah. Pengurutan selengkapnya disajikan pada tabel
4.13 berikut:

Tabel 4.13 Pengurutan Berdasarkan Bobot


Elemen Waktu Elemen
No Bobot
Kerja (detik)
1 1 57,48 171,9
2 2 52,08 161,5
3 3 35,76 121,3
4 4 22,44 111,9
5 7 16,32 94,6
6 5 13,44 92,4
7 6 12,18 90
8 8 6,96 62,4
9 9 3,12 18
10 10 2,76 5,4
Sumber: Pengolahan Data

3. Pembentukan Stasiun Kerja


Pembentukan stasiun kerja dengan menggunakan metode Helgeson and
Birenie’s dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Elemen Pengecekan Waktu Kumulatif
No Ket Jumlah
Kerja Precedence Elemen (T) (C-T)
Work Center I
1 √ 57,48 Masuk
145,32
2 √ 52,08 Masuk
3 35,76
Work Center II
4 √ 22,44 Masuk
5 √ 16,32 Masuk 52,2
6 13,44
Work Center III
7 √ 12,18 Masuk
19,14
8 √ 6,96 Masuk
Work Center IV
9 √ 3,12 Masuk
5,84
10 √ 2,76 Masuk
Sumber: Pengolahan Data
33

Kemudian dapat dihitungan Balance delay dan Efisiensi dari work center
dengan rumus:
D = n.Sm – Σsi / n.Sm
Dimana : D = Balance Delay
Sm = Waktu yang paling maksimum dalam Work Center
n = Jumlah stasiun kerja
Si = Waktu masing-masing stasiun (I=1,2,3,....n)

D = n.Sm – Σsi / n.Sm

Efisiensi dihitung dengan rumus:

E = S i
x 100 %
nC

Dimana : C = Waktu Siklus


Si = Waktu masing-masing stasiun (I=1,2,3,.....,n)

4(145,32) - (145,23  52,2  19,14  5,88)


D=  0,61 unit/jam  61%
4(145,32)

Efisiensi dihitung dengan rumus:

=  i x 100 %
S
E
nC

Dimana : C = Waktu Siklus


Si = Waktu masing-masing stasiun (I=1,2,3,.....,n)

(145,32  52,2  19,14  5,88)


E = x 100 %  25%
4 (222,5)
Waktu Menganggur (Idle Time)= 100% - 25% = 75%

WC IV

Gambar 4.5 Stasiun Kerja dengan Metode Helgeson and Birenie’s


34

4.1.4 Pendekatan Untuk Memperbaiki Work Center


Setelah melakukan perhitungan berdasarkan waktu baku yang digunakan
dan dilakukan pengolahaan data dengan metode aturan kandidat terbesar,
kilbridge and wester’s, dan metode Helgeson and Birenie’s, maka lintasan
perakitan yang terbentuk dapat dilihat pada Gambar 4.6.

WC IV

Gambar 4.6 Stasiun Kerja dengan Metode Aturan Kandidat Terbesar

4.2 Analisis dan Evaluasi Data


4.2.1 Analisis Data
1. Analisis Metode Constrain
Metode yang menggabungkan elemen-elemen kerja yang mempunyai
kesamaan. Dengan metode ini diperoleh 2 work center diantaranya work center 1
terdiri elemen pekerjaan dari elemen kerja 1,2,4,6. Elemen ini merupakan elemen
kerja dalam perakitan bagian luar telepon mainan. Sedangkan work center 2
terdiri elemen-elemen kerja 3,5,7,8,9,10. Merupakan elemen kerja dalam
perakitan bagian dalam telepon mainan.
2. Analisa Aturan Kandidat Besar
Pada metode ini diperoleh 4 work center dengan balacnce delay sebesar
61% dan nilai efisiensi sebesar 32%, waktu kosong yang diperoleh adalah sebesar
68%. Jadi dengan metode aturan kandidat tertinggi waktu menunggu terbesar
pada setiap work center mencapai 68% dari seluruhnya waktu.
3. Analisis Metode Kilbridge dan Wester’s
Pada metode Kilbridge dan Wester’s diperoleh 4 work center dengan
balance delay sebesar 61%, dan nilai efisiensi sebesar 25%, waktu kosong yang
diperoleh adalah sebesar 75% Jadi dengan metode ini waktu menunggu mencapai
75%.
4. Analisis Metode Helgeson dan Birnie’s
35

Pada metode Helgeson dan Birnie’s diperoleh 4 work center dengan


balance delay sebesar 61%, dan nilai efisiensi sebesar 25%, waktu kosong yang
diperoleh adalah sebesar 75%. Jadi dengan metode ini waktu menunggu mencapai
75%.
5. Analisis Pendekatan untuk Memperbaiki Line Balancing
Berdasarkan pengolahan data, nilai balance delay terkecil didapat pada
Metode Killbridge and Wester’s dengan jumlah work center yaitu 4 work center,
nilai balance delay yaitu 61%, efesiensi yaitu 25%, serta waktu kosong yaitu 75%.

4.2.2 Evaluasi Data


1. Metode Constrain
Metode ini merupakan metode yang menggabungkan aktivitas-aktivitas
yang hampir sama. Oleh karena itu metode ini kurang efektif dikarenakan metode
ini hanya melihat hasil dari kerja work center tanpa memperdulikan waktu dimana
metode ini menggunakan 2 work center.
2. Metode Aturan Kandidat Besar
Metode ini merupakan metode yang terbaik, metode menggunakan 4
work center.
3. Metode Kilbridge dan Wester’s
Metode ini merupakan metode yang baik dikarenakan metode ini
memiliki nilai balance delay 61%. Metode menggunakan 4 work center.
4. Metode Helgeson dan Birnie’s
Metode ini juga merupakan metode yang baik dikarenakan metode ini
memiliki nilai balance delay 61%. Metode menggunakan 4 work center.
5. Pendekatan untuk Memperbaiki Line Balancing
Metode ini merupakan metode yang baik dikarenakan metode ini
memiliki 4 work center.

Anda mungkin juga menyukai