Anda di halaman 1dari 28

BARANG PUBLIK &

KEUANGAN PUBLIK
& ALOKASI DANA DESA
PROFIL

Nurul Inayah - 10070315066


Aspek Pembahasan

01 Latar Belakang

02 Dasar Hukum

03 Konsep dan Definis

04 Pembahasan

05 Kesimpulan
Barang Publik &
Keuangan Publik
Latar Belakang
Aktifitas pemerintah dapat mempunyai eksternalitas yang penting. Seluruh
warga negara akan merasaka manfaat atas berbagai barang yang dibeli
oleh pemerintah. Contonya, penyediaan pertahanan umum.

Seluruh masyrakat mendapatkan manfaat dari hal itu, apakah mereka


membayar pajak atau tidak. Menetapkan sesuatu seperti undang- undang
hak milik dan hukum kontrak yang menciptakan hukum dimana transaksi
ekonomi terjadi.

Keuntungan yang timbu dari lingkungan ini dinikmati oleh


masyarakat. Pemerintah menyediakan banyak barang public
kepada masyarakat. Sekilas, pemerintah jauh berbeda dengan
organisasi lain seperti serikat pekerja, asosiasi professional atau
bahkan perkumpulan seperti klub mahasiswa.

Mereka memberikan manfaat dan mencipakan kewajiban bagi


para angotanya. Pemerintah berbeda , terutama karena mereka
mempunyai aktivitas mereka melalui pendapatan pajak.
Umumnya barang public harus disediakan oleh pemerintah.
Dimana barang ini dikonsusi secara kolektif.
Dalam rangka akuntabilitas penataan keuangan negara, penyusunan
keuangan negara mengacu pada norma-norma dan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
Transparansi dan Keadilan Format keuangan
Akuntabilitas
Transparansi tentang keuangan Pembiayaan pemerintah Pada dasarnya
negara merupakan salah satu dapat dilakukan melalui keuangan negara
persyaratan untuk mewujudkan mekanisme pajak dan disusun berdasarakan
pemerintahan yang baik, bersih retribusi yang dipikul oleh format anggaran yang
dan bertanggungjawab. segenap lapisan masyarakat besifat deficit.

1 2 3 4 5

Disiplin Efisiensi dan


efektivitas
Keuangan negara yang disusun
Dana yang tersedia harus
harus dilakukan berlandaskan azas dimanfaatkan dengan sebaik mugkin
efisiensi, tepat guna, tepat waktu untuk dapat menghasilkan peningkatan
dan dapat dipertanggungjawabkan. pelayanan dan kesejahteraan yang
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
maksimal guna kepentingan Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan
masyarakat. Keuangan Daerah.
DASAR HUKUM
Undang-Undang No. 32 tahun 2004 Undang-undang Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pemerintah Daerah dan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
Undang-Undang No.33 tahun 2004 Pengelolaan Keuangan Daerah adalah
tentang Perimbangan Keuangan keseluruhan kegiatan yang meliputi
antara Pemerintah Pusat dan perencanaan,pelaksanaan, penatausahaan,
Pemerintah Daerah. pelaporan, dan pengawasan keuangan
daerah

Undang-Undang Nomor 108 Tahun


Undang – Undang nomor 1 tahun 2005 tentang Pemerintah Daerah,
2004 tentang perbendaharaan Peraturan Pemerintah yaitu rangka
negara meningkatkan kesejahteraan dan
produktivitastas kerja pegawai
negeri sipuil yang bersangkutan

Undang-undang Nomor 24 Tahun Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13


2005 tentang Standar Akuntansi Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Pemerintah yang sekarang telah Keuangan Daerah, Pengelolaan keuangan
diperbaharui dengan keluarnya daerah yang diatur dalam peraturan
Peraturan Pemerintah Standar menteri ini meliputi kekuasaan pengelolaan
Akuntansi Pemerintahan, keuangan daerah, azas umum dan struktur
selanjutnya disebut SAP. APBD
Konsep Barang Rivalry

Publik Rivalry (tingkat


Persaingan antar
individu untuk
(persaingan)

persaingan) memeperoleh
manfaat suatu Non Rivalry (tanpa
barang persaingan)

Your Text Here


I hope and I believe that this
Template will your Time, Money
and Reputation.
Excludability
Tingkat (pengecualian)
Excludability
(tingkat pengkuhususan
Your Text Here
pengecualian) bagi individu
I hope and I believe that this dalam
Template will your Time, Money
Non-excludability
memanfaatkan (tanpa pengecualian)
and Reputation.
suatu barang
tertentu
“Barang publik (public goods) adalah barang yang
apabila dikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan
mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut.
Suatu barang publik merupakan barang-barang yang
tidak dapat dibatasi siapa penggunanya dan sebisa
UNILA.2011. Definisi Barang Publik dan Tinjauan Pustaka tentang
mungkin bahkan seseorang tidak perlu mengeluarkan Barang Publik. Dalam website
biaya untuk mendapatkannya”. http://digilib.unila.ac.id/8092/17/BAB%20II.pdf.
Konsep Terwujudnya Good Pengelolaan Keuangan
Keuangan Govermance dalam
penyelenggaraan Negara
Negara diselenggarakan
secara:
• Profesional
Publik • Terbuka
• Bertanggung jawab
Sesuai Pasal 23 C
Your Text Here
UUD 1945
I hope and I believe that this
Asas-asas Baru (best Template will your Time, Money
and Reputation.
practices):
• Akuntabilitas
Asas-asas Umum
berorientasi hasil Your Text Here
Pengelolaan Keuangan
• Profesionalitas I hope and I believe that this
Negara
• Proporsionalitas Template will your Time, Money
and Reputation.
• Keterbukaan dalam
PKN Asas-asas yang telah lama
• Pemeriksaaan dikenal:
keuangan oleh BP yang • Tahunan
bebas dan mandiri • Universalitas
• Kesatuan
UNILA.2011. Definisi Barang Publik dan Tinjauan Pustaka tentang • Spesialitas
Barang Publik. Dalam website
http://digilib.unila.ac.id/8092/17/BAB%20II.pdf.
Definisi Barang Publik
Barang publik dapat dibedakan
Dalam prakteknya kekuasaan eksekutif (pemerintah,
menjadi dua yaitu: barang publik murni
yaitu presiden dan para pembantunya ) lazimnnya
dan penghambat. Ada beberapa
paling berpengaruh terhdap suatu perekonomian,
barang yang tidak bersifat konsumsi
peranan pemerintah dalam perekonomian yaitu :
bersama.
• Mengatur/ meregulasi perekonomian dengan alat subsidi dan
pajak
Sebelum menuju ke tahapan barang • Memproduksi komodiatas tertentu dan menyediakan
public ada sektor public dimaan sektor berbagai fasilitas seperti kredit, penjaminan pinjaman dan
public ini akan berpengarauh terdapat asuransi
ketersediaan baranga public. • Membeli komoditas tertentu termasuk yang dihasilkan oleh
perusahaan swasta, misalnya persenjataan
• Meredistribusikan ( membagi ulang ) pendapat dari suatu
Sektor public yaitu segala sesuatu kelompok ke kelompok lainnya
yang berhubugan dengan kepentingan • Menjalankan sistem sosial , misalnya memelihara anak –
umum dan penyediaan barang atau anak tertar menyantui orang fakir dan sebagainya
jasa.
Definisi Keuangan Publik
Menurut Richard A. Musgrave,
Keuangan public (public finance )
merupakan ilmu yang Istilah keuangan public memiliki ruang lingkup
mempelajari tentang aktivitas – yang mencangkup :
aktivitas ekeonomi pemerintaha
sebagai unit. • Pengeluaran negara; mekanisme melalui pengeluaran
negara pemerintah mengembangkan jalannya keuangan
dalam perekonomian yang sesuai dengan pola
permintaan dan penawaran. Memproduksi komodiatas
tertentu dan menyediakan berbagai fasilitas seperti kredit,
penjaminan pinjaman dan asuransi
Carl C. Plehm, keuangan publik • Penerimaan negara; membahas tentang beberapa
merupakan ilmu yang sumber dari mana negara memperoleh pendapatan/dana.
mempelajari tentang penggunaan • Administrasi negara; menyangkut tentang semua
dana – dana oleh pemerintah kegiatan keuangan termasuk segala permasalahan
untuk memenuhi pembayaran tentang administrasi negara
kegiatan pemerintah.
Pembahasan
Barang Publik

• Penentuan barang publik adalah dilakukan oleh pemerintah


melalui keputusan politik. Cara penentuan tersebut hendaknya
dapat ditempuh melalui proses otoriter atau monopoli oleh
pemimpin politik, dan proses voting yang melibatkan wakil rakyat.
• Dalam proses monopoli, pemerintah hendaknya dapat mengetahui
kebutuhan masyarakat, kemudian pemerintah harus menyusun
daftar kebutuahn barang publik serta melaksanakan
pemenuhannya dan menetapkan pajak kepada warga negaranya
Pembahasan
Keuangan Publik

• Indonesia telah mencapai kemajuan besar dalam membangun kerangka


kerja perundangan mengenai pengelolaan keuangan publik dan
meningkatkan transparansi.
• Kementerian Keuangan telah melaksanakan reorganisasi besar-besaran
untuk memperbaiki dan meningkatkan fungsi-fungsi mereka.
• Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara
mereformasi secara signifikan sistem penganggaran yang telah puluhan
tahun diterapkan di Indonesia. Secara singkat, faktor-faktor yang
mendorong reformasi di bidang penganggaran ini adalah:
1. Ada beberapa aspek dari proses penganggaran di Indonesia yang
menghambat pendistribusian dana anggaran ke berbagai program;
2. Perkiraan pendapatan dan proyeksi anggaran negara tidak disiapkan
dalam suatu kerangka makro;
KESIMPULAN
• Pengelolaan keuangan public harus dilakukan
secara transparan dan akuntable sesuai dengan
aturan dan standar yang berlaku khusunya
dalam penyusunan, pelaksanaan dan
pertanggung jawabanya

• Pengelolaan anggaran dalam keuangan public


atau keuangan negara bertujuan untuk
mencipatakan kesejahteraan masyarakat
dengan memperhatikan kepentingan umum
melalui penyediaan fasilitas dan sarana- saran
penunjangnya

• Peran negara dalam pengelolaan keuangan


public bertujuan untuk menciptakan keadilan
dan memberikan jaminan sosial kepada
masyarakat.
Alokasi Dana Desa
Latar Belakang
Desa secara administratif merupakan bentuk pemerintahan terkecil yang
dipimpin oleh Kepala Desa dari sebuah pemilihan secara langsung.

Alokasi Dana Desa yang biasa disebut ADD merupakan wujud dari
pemenuhan hak desa untuk menyelenggarakan otonominya agar tumbuh
dan berkembang mengikuti pertumbuhan dari desa itu sendiri, berdasarkan
keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli dan pemberdayaan masyarkat.

Alokasi Dana Desa yang biasa disebut ADD merupakan wujud


dari pemenuhan hak desa untuk menyelenggarakan otonominya
agar tumbuh dan berkembang mengikuti pertumbuhan dari desa
itu sendiri, berdasarkan keanekaragaman, partisipasi, otonomi
asli dan pemberdayaan masyarkat.

Bantuan langsung ADD adalah dana bantuan langsung yang


dialokasikan kepada pemerintah desa digunakan untuk
meningkatkan sarana pelayanan masyarakat, kelembagaan dan
prasarana desa yang diperlukan serta diprioritaskan oleh
masyarakat, yang pemanfaatan dan administrasi pengelolaannya
dilakukan dan dipertanggungjawabkan oleh Kepala Desa.
Adapun Tujuan pemberian bantuan langsung Alokasi
Dana Desa (ADD) adalah:

Meningkatkan penyelenggaraan
pemerintahan desa dalam
melaksanakan pelayanan
pemerintahan, pembangunan dan
Meningkatkan kemampuan lembaga
kemasyarakatan
kewenangannya.
sesuai dengan
1 kemasyarakatan di desa dalam
perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian pembangunan
secarapartisipatif sesuai dengan
potensi yang dimiliki.
Mendorong peningkatan partisipasi
4 2
swadaya gotong royong masyarakat.

3 Meningkatkan pemerataan
pendapatan, kesempatan mkerja
dan kesempatan berusaha bagi
masyarakat desa serta dalam
rangka pengembangan kegiatan
sosial ekonomi masyarakat.
Dasar Hukum

Peraturan Pemerintah
43 Tahun 2014 tentang Peraturan Menteri
Peraturan Pelaksanaan Dalam Negeri No. 112
Undang-undang 6 Tahun 2014 tentang
Peraturan Menteri Pemilihan Kepala Desa;
Tahun 2014; Dalam Negeri No. 111
Undang-undang 6 Tahun 2014 tentang
Tahun 2014 tentang Peraturan Pemerintah Pedoman Teknis
Desa; 22/2015 tentang Peraturan di Desa;
Perubahan atas
Peraturan Presiden 60
Tahun 2014;
Dasar Hukum

Peraturan Menteri
Dalam Negeri No. 114 Peraturan Menteri
Tahun 2014 Tentang Perdesaan No.4 Tahun
Pedoman 2015 tentang Pendirian,
Peraturan Menteri Pengurusan,
Pembangunan Desa; Peraturan Menteri
Dalam Negeri No. 113 Pengelolaan,dan
Perdesaan No.2 Tahun
Tahun 2014 tentang Pembubaran BUMDes;
2015 tentang
Pengelolaan Keuangan Peraturan Menteri
Musyawarah Desa;
Desa; Perdesaan No.1 Tahun
205 tentang Pedoman
Kewenangan Lokal
Berskala Desa;
Definisi & Konsep
Otonomi Daerah dan Desentralisasi

Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk


mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dan dalam UU
No.32 Tahun 2004 prinsip pelaksanaan otonomi daerah adalah
otonomi seluas-luasnya dalam arti daerah diberikan kewenangan
mengurus dan mengatur urusan pemerintahan diluar yang
menjadi urusan pemerintahan yang ditetapkan dalam undang-
undang.

Pengertian Alokasi Dana Desa

Merujuk pada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang


Desa Alokasi Dana Desa merupakan bagian dari dana
perimbangan yang diterima kabupaten/kota paling sedikit 10%
(sepuluh perseratus) dalam anggaran pendapatan dan belanja
daerah setelah dikurangi dana alokasi khusus
Konsep Penganggaran
Alokasi Dana Desa

Penganggaran dana desa diatur didalam pasal 2


dan pasal 3 Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 49/PMK.07/2016 Tentang Tata
Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan,
Pemantauan Dan Evaluasi Dana Desa, sebagai
berikut:

Alur Penganggaran Dana Desa


Sumber: PMK Nomor 49/PMK.07/2016 Tentang Tata Cara
Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Monitoring dan
Evaluasi Dana Desa.
Konsep Alokasi Dana Desa
Alokasi dana desa dibagi menjadi alokasi dasar dan alokasi
berdasarkan formula. Alokasi Dasar adalah alokasi minimal Dana
Desa yang akan diterima oleh setiap Desa, yang besarannya dihitung
dengan cara 90% (sembilan puluh persen) dari anggaran Dana Desa
dibagi dengan jumlah Desa secara nasional sedangkan Alokasi
Formula adalah alokasi yang dihitung dengan memperhatikan jumlah
penduduk Desa, angka kemiskinan Desa, luas wilayah Desa, dan
tingkat kesulitan geografis Desa setiap kabupaten/kota. Alokasi
formula dana desa diatur dalam PMK No. 49/PMK.07/2016 pada
pasal 5 sampai dengan pasal 8 yang terdiri dari:
1. Besaran Alokasi setiap Kabupaten/Kota
2. Besaran Alokasi Dana Desa setiap Desa
Skema Pengalokasian Dana Desa
Sumber: PMK Nomor 49/PMK.07/2016 Tentang Tata Cara Pengalokasian,
Penyaluran, Penggunaan, Monitoring dan Evaluasi Dana Desa.
Pembahasan
Tahapan Penyaluran
Dana Desa

• Pasal 14 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.07/2016


tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan,
Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa (PMK Nomor 49/2016)
menyebutkan bahwa penyaluran Dana Desa dilakukan dengan
cara pemindah bukuan dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN)
ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD). Kemudian dilakukan
pemindahbukuan dari RKUD ke Rekening Kas Desa (RKD) paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah Dana Desa diterima di RKUD.
Penyaluran Dana Desa dari RKUN dilakukan secara bertahap,
yaitu:
a. tahap I sebesar 60% (enam puluh persen) pada bulan Maret; dan
b. tahap II sebesar 40% (empat puluh persen) pada bulan Agustus.
Pembahasan
Persyaratan Penyaluran
Dana Desa

• Pasal 15 ayat (2) PMK Nomor 49/2016 menyebutkan bahwa


penyaluran Dana Desa tahap I dari RKUN ke RKUD dilakukan
setelah bupati/walikota menyampaikan persyarataan kepada
Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan
sebagai berikut:
a. peraturan daerah mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) kabupaten/kota tahun berjalan;
b. peraturan bupati/walikota mengenai tata cara pembagian dan
penetapan rincian Dana Desa setiap Desa; dan
c. laporan realisasi penyaluran dan konsolidasi penggunaan Dana
Desa tahun anggaran sebelumnya.
Contoh Kasus Alokasi Dana Desa (ADD)
Jumlah ADD
No. Penggunaan Alokasi Dana Desa
(Rp)
Bantuan sosial dan bantuan keuangan kemasyarakatan
Alokasi Dana Desa (ADD) dalam Menunjang 1 desa 144.884.000
Pembangunan Desa di Kecamatana Tambuasai Utara 2 Pembangunan infrastruktur desa 19.436.000
3 Belanja operasional desa 43.680.000
Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau Penghasilan tetap Kepala Desa dan pearngkat desa serta
4 BPBD 167.800.000
Jumlah 375.800.000

Dari tabel diatas


Alokasi dana desa yang diterima oleh Desa Tambusai Utara pada tahun 1. penggunaan Alokasi Dana Desa Tambusai Utara penggunaannya untuk
2013-2014 sebesar Rp. 439.560.000 dan Rp. 375.800.000. Dana tersebut penghasilan tetap kepala desa dan perangkat desa sebesar 45% atau
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2005 tentang Desa sebanyak Rp. 167.800.000,
2. dana untuk operasional desa sebesar Rp. 43.680.000 atau sekitar 12% dari
disebutkan bahwa 30% (tiga puluh persen) digunakan untuk operasional jumlah ADD yang telah ditentukan menurut perda Kabupaten Rokan Hulu.
pemerintah desa dan 70% (tujuh puluh persen) digunakan untuk 3. Pembangunan sarana dan prasarana fisik desa cukup besar yaitu Rp.
pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat. Penyaluran dana 144.884.000 atau sekitar 38%.
tersebut terdiri dari tiga tahap yaitu masing-masing tahap pencairannya 4. Pembangunan Infrastruktur desa pengalokasian dananya sangat sedikit
sebesar 40% pada tahap 1, dan tahap ke-2 sebesar 40%, kemudian pada hanya Rp. 19.436.000 atau sekitar 5%.
tahap ke-3 sebesar 20% dan bila di akumulasikan sebesar 100%. Berikut
Pada realitasnya penggunaan ADD oleh pemerintah desa Tambusai Utara sudah
ini merupkan hasil perbandingan persentase biaya operasional Pemerintah tidak sesuai dengan tujuan Alokasi Dana Desa menurut Undang-Undang No. 22
Desa dengan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat: Tahun 2005 tentang tujuan Alokasi Dana Desa dalam pembangunan sarana dan
1. operasional Pemerintah Desa sebanyak Rp. 167.800.000 yang prasarana desa. Pemerintah desa Tambusai Utara dalam menggunakan Dana
termasuk belanja penghasilan tetap perangkat Desa dan BPD; Alokasi desa yang telah ditentukan 70% untuk pembangunan infrastruktur desa
dan pada implementasinya ternyata hanya 43%, sedangkan untuk dana operasional
2. pembangunan infrastruktur fisik dan Pembiayaan Masyarakat desa dan penghasilan tetap kepala desa dan perangkat desa 30%, namun pada
kenyataanya justru tidak 30%, melainkan 57%.
sebesar Rp. 208.000.000.
KESIMPULAN
Sebagaimana yang telah diuraikan diatas bahwa pelaksanaan
Alokasi Dana Desa telah dilaksanakan, akan tetapi anggaran
yang dihabiskan belum sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
masyarakat dan tidak sesuai dengan tujuan Alokasi Dana Desa
itu sendiri. Seperti yang telah dijelaskan pada pasal 14 peraturan
daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 4 Tahun 2007 ditetapkan
bahwa paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari Alokasi
Dana Desa digunakan untuk pembiayaan pelayanan publik
berupa bangunan fisik dan nonfisik desa, terutama pendidikan
dan kemiskinan serta pengembangan ekonomi desa dan Alokasi
Dana Desa sebesar 30% (tiga puluh perseratus) digunakan untuk
pembiayaan kelembagaan desa.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai