Disusun oleh :
1.
Menimbang Mesocrap
bersama kertas saring dengan
berat sampel yang didapatkan
2,09 gram.
2.
4. Soxhclet.
Memasangkan ekstraktor
soxhlet dengan labu alas bulat
pada alat destilasi soxhlet guna
untuk mengekstraksi sampel,
lama waktu pengekstrasian
5. selama 4 jam.
Menimbang kembali
sampel yang sudah dilakukan
proses penguapan dengan
menggunakan timbangan analit
dengan berat 46,25 gram.
8.
VII. HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Hasil Pengamatan
Berat
Berat Berat Berat
Bahan Timbang Kadar Lemak
Bahan Kosong Minyak
Berisi
45,76 46,74
Mesocrap 2,09 gram 0,49 23,44
gram gram
B. Perhitungan
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢 𝑀𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘
Kadar Lemak Mesocrap = x 100 %
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
0,49
= x 100 %
2,09
= 23,44 %
• Residu =B–A
= 46,25– 46,74
= 0,49 %
VIII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini membahas tentang Penentuan Kadar Lemak.
Dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 28 Maret 2018 di Laboratorium
Kimia Pilot Plant Institut Pertanian STIPER Yogyakarta. Adapun alat dan
bahan yang digunakan untuk memperlancar proses pengamatan penentuan
kadar lemak ini yaitu alat yang digunakan Timbangan Analitis. Erlenmeyer,
Buret dan Statif, Gelas ukur, Pipet Volum. Kemudian itu bahan metode
yang digunakan untuk penentuan kadar lemak tersebut yaitu CPO 1 tahun,
Minyak Goreng, NaoH, Indikator PE dan Alkohol Netral. Lemak adalah zat
organik Hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air. Namun lemak dapat
larut dalam pelarut organik seperti Kloroform, Eter dan N-hexane. Pada
Mesocarp dan kernel buah kelapa sawit juga terdapat kandungan lemak.
Lemak inilah asal mula didapatkanya Crude Palm Oil dan Palm Kernel Oil.
Penentuan kadar minyak dalam Mesocarp dan kernel buah kelapa
sawit dilakukan dengan metode Soxhlet. Metode Soxhlet merupakan salah
satu cara pemisahan lemak yang terdapat dalam zat padat, dengan cara
penyaringan berulang-ulang menggunakan pelarut tertentu. Ekstraksi
metode Soxhlet dilakukan dengan mendidihkan pelarut (Petroleum Eter)
dalam labu didih. Labu didih dipanaskan menggunakan Water Batch. Water
Batch merupakan alat pemanas dengan menggunakan air sebagai media
penyalur panasnya. Saat dididihkan, uap pelarut pada labu didih akan
mengalir didalam Soxhlet menuju sampel. Uap yang akan keluar akan
didinginkan melalui pendingin, sehingga uap pelarut akan menetes kembali
menuju sampel. Pada pendingan air yang digunakan diusahakan mengalir
terus menerus. Hal ini bertujuan agar air bersirkulasi, yakni air panas akan
keluar dan digantikan dengan air baru yang lebih dingin sehinga proses
pendinginan berjalan dengan baik. Sampel berupa Mesocarp dan kernel dari
buah kelapa sawit, yang telah diurai-urai seratnya ataupun diperkecil
ukuranya. Pelarut akan melarutkan minyak dan lemak yang dikandung
Mesocarp ataupun kernel. Dengan sampel pada kondisi serat/terurai maka
pelarut akan lebih mudah bersinggungan langsung dengan sebagian besar
Mesocarp dan kernel. Setelah melarutkan sampel, pelarut akan menguap
dan melarutkan sampel.
Digunakan pelarut organik yaitu Petroleum Eter. Alasan
digunakanya Petroleum Eter ialah kareana Petroleum Eter merupakan
pelarut organik, sehingga dapat melarutkan minyak. Dengan titik didih
yang rendah maka proses pelarutan minyak menggunakan Petroleum Eter
akan lebih cepat dan proses Ekstraksi akan lebih optimal. Minyak yang
terlarut pada pelarut akan mengalir menuju labu didih, sehingga pada
akhirnya dalam labu didih terdapat minyak dan pelarut / Petrolium Ether.
Proses ini biasanya berlangsung sekitar 4 jam, dan ditandai dengan pelarut
yang berubah warna menjadi kuning bening (sampel buah sawit).
IX. KESIMPULAN
Dari praktikum Penentuan Kadar Lemak yang telah dilaksanakan,
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Lemak/minyak adalah zat organik Hidrofobik yang bersifat sukar larut
dalam air.
2. Pemisahan minyak dengan Mesocarp berakhir saat tidak ada lagi minyak
yang berada dalam Mesocarp, biasanya ditandai dengan pelarut yang
berubah warna menjadi kuning dan pelarut yang terdapat dalam
Mesocarp berwarna bening.
3. Metode Soxhlet merupakan salah satu cara pemisahan suatu komponen
yang terdapat dalam zat padat, dengan cara penyaringan berulang-ulang
menggunakan pelarut tertentu.
4. Ekstraksi minyak bertujuan untuk memisahkan minyak dengan pelarut,
sehingga pada akhirnya diperoleh minyak murni.
5. Alasan digunakanya Petroleum Eter ialah kareana Petroleum Eter
merupakan pelarut organik, sehingga dapat melarutkan minyak.
DAFTAR PUSTAKA