Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
EFEKTIF
Oleh:
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai .Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun juga pemikirannya sehingga
makalah yang berjudul Macam – Macam Reservoir dan Karakteristiknya dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu dan diharapkan memuaskan.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk kedepannya bias juga dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi sehingga
pengetahuannya menjadi lebih luas lagi dan semakin berkembang kearah yang
lebih baik lagi sehingga tercipta hasil yang memuaskan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
BAB II ISI................................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 7
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Batuan Reservoir adalah wadah permukaan yang diisi dan dijenuhi oleh minyak
dan gas bumi. Ruangan penyimpanan minyak dalam reservoir berupa rongga-
rongga atau pori-pori yang rendah. Pada hakekatnya, setiap batuan dapat
bertindak sebagai batuan reservoir asal mempunyai kemampuan untuk
menyimpan dan melepaskan minyak bumi. Dalam hal ini batuan reservoir harus
menyandang dua sifat fisik penting yaitu harus mempunyai porositas yang
memberikan kemampuan untuk menyimpan, dan juga kelulusan
atau permeabilitas. Jadi secara singkat dapat disebut bahwa batuan reservoir harus
berongga-rongga atau berpori-pori yang berhubungan.
Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu batuan reservoir adalah harus mempunyai
kemampuan untuk menampung dan mengalirkan fluida yang terkandung di
dalamnya. Dan hal ini dinyatakan dalam bentuk permeabilitas dan wettabilitas.
wettabilitas dan permeabilitas ini sangat erat hubungannya sehingga dapat
dikatakan bahwa permeabilitas berpengaruh terhadap wettabilitas walaupun
sebaliknya belum tentu demikian. Maka hubungan wettability dan permeabilitas
efektif akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini, permeabilitas efektif
2. Rumusan Masalah
A. Apa itu wettability?
B. Apa itu Permeabilitas Efektif?
C. Bagaimana hubungan wettability dengan permeabilitas?
1
3. Tujuan
A. Mengetahui apa itu wettability
B. Mengetahui apa itu permeabilitas efektif
C. Mengetahu hubungan antara wettability dengan permeabilitas
2
BAB II
ISI
2.1 Wettability
Suatu cairan dikatakan membasahi zat padat jika tegangan adhesinya positif (θ<
90o ), yang berarti batuan bersifat water wet. Sedangkan bila air tidak membasahi
zat padat maka tegangan adhesinya negatif (θ> 90o ), yang berarti batuan bersifat
oil wet.
Wettabilitas ini penting peranannya dalam ulah laku kerja reservoir, sebab akan
menimbulkan tekanan kapiler yang akan memberikan dorongan sehingga minyak
atau gas dapat bergerak. Besaran wettabilitas ini sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu :
Wettabilitas terbagi menjadi dua kategori berdasarkan pada jenis komponen yang
mempengaruhi, yaitu :
1. Water wet
Water wet terjadi jika suatu batuan mempunyai sudut kontak fluida (minyak dan
air) terhadap batuan itu sendiri lebih kecil dari 90o (θ < 90o ). Kejadian ini terjadi
sebagai akibat dari gaya adhesi yang lebih besar pada sudut lancip yang dibentuk
3
antara air dengan batuan dibandingkan gaya adhesi pada sudut yang tumpul yang
dibentuk antara minyak dengan batuan.
2. Oil wet
Oil wet terjadi jika suatu batuan mempunyai sudut kontak antara fluida (minyak
dan air) terhadap batuan itu sendiri dengan sudut lebih besar dari 90o (θ > 90o ).
Karakter oil wet pada kondisi batuan reservoar tidak diharapkan terjadi sebab
akan menyebabkan jumlah minyak yang tertinggal pada batuan reservoar saat
diproduksi lebih besar daripada water wet.
Seperti yang diketahui, Wettability terbagi menjadi 2, yaitu oil wet dan water wet.
Dimana oil wet adalah kondisi dimana batuan dibasahi oleh minyak, seperti yang
diketahui, fluida yang akan di produksikan adalah minyak, sedangkan dalam hal
ini, minyak tersebut membasahi batuan secara otomatis minyak sukar untuk di
produksikan. Sehingga dalam hubungan wettability dengan permeabilitas maka
dapat dikatakan bahwa permeabilitas minyak pada kondisi reservoir oil wet,
kurang baik.
4
Kemudian dalam kondisi batuan water wet, dimana batuan dibasahi oleh air dalam
hal ini adalah air formasi sehingga dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa
air adalah fluida yang sukar untuk bergerak sedangkan minyak dapat dengan
mudah bergerak keluar dari pori-pori batuannya. Sehingga dalam hubungan
wettablity dengan permeabilitas dalam hal ini adalah permeabilitas efektif air,
maka dapat dikatakan bahwa permeabilitas air kurang baik.
Gambar 2.1
5
BAB III
KESIMPULAN
Dari hasil analisa yang telah dilakukan mengenai hubungan antara wettability
dengan permeabilitas efektif dari suatu batuan reservoir yang akan di produksikan
adalah sebagai berikut:
6
DAFTAR PUSTAKA