Anda di halaman 1dari 27

BAB III

OBJEK PENELITIAN

3.1 Tinjauan Umum Objek Penelitian

Instansi Badan Kepegawaian Negara adalah Lembaga Pemerintah

Pusat yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintah tertentu dari

Presiden. BKN berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab langsung

kepada Presiden & dalam pelaksanaan tugaas operasional dikoordinasikan

oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.

Badan Kepegawaian Negara mempunyai tugas melaksanakan tugas

pemerintahan di bidang manajemen Kepegawaian Negara sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Wilayah kerja Badan Kepegawaian Negara adalah Kementrian dan

Lemabaga Non Kementrian, Badan Kepegawaian Negara Pusat-Jakarta

beralamatkan di Jl. Meyjend. Sutoyo NO. 12 Cililitan Jakarta Timur 13640.

3.1.1 Sejarah Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Kantor Urusan Pegawai Dari situasi pada saat ini itu

sebagaimana digambarkan di atas, sebagian Pegawai Negeri yang

berada di bawah pemerintah Republik Indonesia dan sebagian lagi

berada di bawah pemerintah Hindia Belanda. Keadaaan seperti itu

menyebabkan pembinaannya pun dilakukan oleh dua lembaga.

59
60

Kantor Urusan Pengawai Negeri yang dibentuk dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1948 tanggal 30 Mei 1948,

berkedudukan di Ibukota Yogyakarta dan di pimpin oleh seorang

Kepala yaitu : Raden Pandji Soeroso. Pada tahun yang sama

pemerintah juga menetapkan pembentukan perwakilan KUP untuk

wilayah Indonesia bagian Timur yang berkedudukan di Makassar.

Dalam perkembangan selanjutnya, Kantor Urusan Pengawai

(KUP) inilah yang menjadi cikat bakal BAKN, sehingga tanggal 30

Mei 1948 ditetapkan sebagai tanggal lahirnya BAKN. Dienst voor

Algemene Personele (DAPZ) yang lebih dikenal dengan DUUP

(Djawatan Umum Urusan Pegawai) yang dibentuk dengan keputusan

Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 13 tanggal 9 Juni 1948,

dikepalai oleh Mr.J.W.Van Hoongstraken dan berkedudukan di

Jakarta.

Gambar 3.1 Gedung KUP

Sumber : http//.www.bkn.id diakses Juli tahun 2017


61

Tugas pokok KUP adalah mengurus segala sesuatu mengenai

kedudukan dan gaji Pengawai Negeri serta mengawasi supaya

peraturan – peraturan itu dijalankan dengan tepat. KUP dipimpin

oleh seorang Kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden

atas usul Perdana Menteri dan langsung berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Perdana Menteri.

Kebijakan pemerintah yang dipandang cukup penting pada

masa itu adalah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21

Tahun 1948 tentang Peraturan Gaji Pengawai yang dikenal dengan

nama PGP-48. Dalam peraturan pemerintah ini, gaji permulaan

golongan terendah adalah Rp.45,-sebulan. Gaji pokok seorang

pegawai dengan isteri dan seorang anak tidak akan kurang dari Rp.

65,-sebulan. Azas – azas peraturan penghargaan pengalaman bekerja

mulai berlaku pada PGP-48 ini. Ijazah sekolah tidak mempunyai arti

penting tetapi hanya sebagai ukuran derajat atau kepandaian. Untuk

menentukan kedudukan pegawai selanjutnya salah satu syarat adalah

kecakapannya. Sistem pengkajian yang dianut dalam PGP-48 adalah

sistem horinzontal dan masa kerja yang berhubungan dengan gaji

lama dihitung serta untuk kenaikan gaji berikutnya dalam pangkat

baru.
62

Gambar 3.2 Gedung ini dahulu dipergunakan sebagai Kantor KUP


Bagian Tata Usaha Kepegawaian di Yogyakarta

Sumber : http//.www.bkn.id diakses Juli tahun 2017

Perturan Gaji pengawai kemudian diatur kembali dengan

PGPN-1955 yang berlaku mulai tahun 1955. Dalam PGPN-1955

dikenal sembilan golongan dan 31 ruang gaji. Selain gaji pokok,

untuk kesejahteraan pegawai juga diberikan tunjangan-tunjangan

yaitu tunjangan keluarga, tunjangan anak, tunjangan kemahalan

setempat, kemahalan umum, kemahalan daerah, tunjangan tanggung

jawab keuangan, perwakilan, ujian dinas, tunjangan jabatan dan uang

pengganti, serta tunjangan bahaya.

Gedung 3.3 Bagian Pensiun dan Tunjangan yang berada di Jl


Suropati 50 Bandung

Sumber : http//.www.bkn.id diakses Juli tahun 2017


63

Sejak pembubaran RIS dan pembentukan Negara Kesatuan

Republik Indonesia tanggal 15 agustus 1950, pemerintah

memandang perlu untuk memusatkan urusan kepegawaian yang

sebelumnya diselenggarakan oleh KUP di Yogyakarta dan DUUP di

Jakarta. Untuk maksud tersebut ditetapkanlah Peraturan Pemerintah

Nomor 32 Tahun 1950 Tanggal 15 Desember 1950. dengan

Peraturan Pemerintah tersebut, KUP di Yogyakarta dan DUUP di

Jakarta digabungkan menjadi satu.

Meskipun KUP berkedudukan di Jakarta, dalam pelaksanaaan

tugasnya masih ada unit kerja yang berkedudukan di daerah, yaitu

Bagian Tata Usaha kepegawaian (Biro TUK) di Yogyakarta dan

Bagian Pensiun dan tunjangan (Biro P&T) di Bandung.

3.1.2 Lahirnya Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Sesuai dengan perkembangan, dimana peran aparatur

pemerintah semakin dirasakan, pemerintah menganggap perlu

menetapkan kembali kedudukan, fungsi, tugas, dan organisasi KUP.

Pandangan ini sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 32 Tahun 1950 beserta peraturan pelaksanaannya yang

dimaksud dalam Keputusan Perdana Menteri RI Nomor

30/PM/1951/ tanggal 7 April 1951.

Untuk maksud tersebut, maka KUP yang merupakan institusi

yang bertugas melakukan pembinaan kepegawaian diubah menjadi

Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) dengan


64

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1972. Penetapan Peraturan

Pemerintah ini adalah juga sebagai pelaksanaan dari Undang-undang

Nomor 18 Tahun 1961.

Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1972, maka

kedudukan, fungsi, tugas, susunan dan tata kerja institusi yang

mengelola kepegawaian, semakin dikembangkan. Berdasarkan

Peraturan Pemerintah tersebut, BAKN ditetapkan sebagai sebuah

lembaga pemerintah non departemen yang berkedudukan langsung

dibawah dan tanggung jawab kepada Presiden, mempunyai fungsi

untuk menyempurnakan, memelihara dan mengembangkan

administrasi Negara di bidang kepegawaian sehingga tercapai

kelancaran jalannya pemerintahan. Untuk dapat menyelengarakan

fungsinya, BAKN mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Merencanakan pembinaan kepegawaian sesuai kebijaksanaan

Presiden.

b. Merencanakan peraturan perundang-undangan di bidang

kepegawaian.

c. Menyelengarakan Tata Usaha kepegawaian dan Tata Usaha

Pensiun.

d. Menyelengarakan pengawasan , koordinasi dan bimbingan

terhadap pelaksanaan perundang-undangan dibidang kepegawaian

dan pensiun pada departemen-departemen dan lembaga-lembaga

Negara atau Lembaga-lembaga Pemerintah Non departemen.


65

Sedangkan susunan organisasi BAKN, terdiri dari :

a. Kepala

b. Sekretariat

c. Biro-biro

d. Staf Ahli

BAKN dipimpin oleh seorang kepala yang dalam

melaksanaan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Sekretariat BAKN merupakan unsur pembantu pimpinan dan

mempunyai tugas untuk menyelenggarakan administrasi umum

meliputi :

a. Tata Usaha kantor dan urusan dalam.

b. Tata Kepegawaian (Personalia).

c. Tata Peralatan dan.

d. Tata Keuangan

Sekretariat BAKN terdiri dari bagian-bagian sebanyak-

sebanyaknya 5 (Lima) bagian, dan bagian-bagian terdiri dari sub-sub

bagian, masing-masing sebanyak-banyaknya 5 (Lima) Sub bagian.

Biro-biro merupakan unsur pelaksanaan yang terdiri dari :

a. Biro Pelaksanaan

b. Biro Kepegawaian Umum

c. Biro Kepangkatan dan Penggajian

d. Biro Tata Usaha kepegawaian

e. Biro Pensiun dan Tunjangan


66

f. Biro Pengawasan

Tiap-tiap Biro terdiri atas bagian-bagian, masing-masing

bagian sebanyak-banyaknya 5 (Lima) bagian dan bagian-bagian

terdiri atas sub-sub bagian, masing-masing sebanyaknya-banyaknya

5 (Lima) sub bagian. Anggaran Belanja BAKN menurut Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 1972 ini dibebankan kepada Anggaran

belanja Sekretariat Negara/Sekretaris Kabinet.

Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun

1972 maka penataan, pembinaan dan penggembangan administrasi

kepegawaian sebagai bagian dari pembinaan aparatur pemerintah,

dapat dilaksanakan secara lebih berdayaguna dan berhasil guna.

Momentum terbitnya Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999

tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974

tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, dengan perubahan nomenklatur

BAKN menjadi BKN, menjadi awal kelahiran kembali BKN

dengan ”baju” baru. Harapan perubahan paradigma fungsi

”penatausahaan” yang selama ini melekat telah dicanangkan dan

berubah menjadi paradigma ”pengelolaan” atau manajemen

kepegawaian. Dalam kaitan ini, orientasi pembinaan di bidang

kepegawaian merupakan fungsi yang semestinya dipedomani oleh

BKN.

Untuk mewujudkan PNS yang profesional, pembinaan

kepegawaian menjadi hal yang sangat relevan untuk terus menerus


67

dilakukan. Pembinaan dalam bidang kepegawaian mengacu pada

Manajemen Pegawai Negeri Sipil (MPNS) sebagaimana tercantum

dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999, yang memuat norma-

norma, standar-standar dan prosedur-prosedur kepegawaian yang

semestinya dilakukan. Muara dari pembinaan kepegawaian ini

sangat bermanfaat bagi upaya meningkatkan kinerja aparat birokrasi

yang pada saat ini menjadi fokus perhatian dalam menjalankan

perannya sebagai abdi masyarakat.

Dalam konteks tersebut di atas, BKN sebagai salah satu

“pilar” yang dapat mewujudkan reformasi birokrasi semestinya perlu

mengoptimalkan lagi peran yang selama ini dilakoninya. Untuk itu,

BKN juga harus memperkuat “jati dirinya” dengan memperkuat

kapabilitas organisasi dalam upaya merubah paradigma birokrasi

yang selama ini “terjaga” pada kungkungan birokrasi yang “abdi

negara” menjadi “abdi masyarakat”.

Gambar 3.4
Gedung Instansi Badan Kepegawaian Negara

Sumber : http//.www.bkn.id diakses Tahun 2017


68

3.1.3 Logo Instansi Badan Kepegawaian Negara

Gambar 3.5
Logo Instansi Badan Kepegawaian Negara

Sumber : http//.www.bkn.id diakses Tahun 2017

3.2. Visi dan Misi Badan Kepegawaian Negara

3.2.1 Visi Badan Kepegawaian Negara

Menjadi Pembina dan Penyelenggara Manajemen Kepegawaian

yang Profesional dan Bermartabat Tahun 2025

3.2.2 Misi Badan Kepegawaian Negara

1. Misi Badan Kepegawaian Negara mewujudkan menyelengarakan

manajemen Pegawai Negeri Sipil berbasis kompetensi

professional dan sejahtera.

2. Mengembangkan dan Mengoptimalkan Sistem Pelayanan

Kepegawaian.

3. Mengembangkan dan Mengoptimalkan Sistem Pengawasan dan

Pengendalian Kepegawaian.

4. Mengembangkan dan Mengoptimalkan Sistem Peraturan

Perundang-Undangan, Kinerja dan Kesejahteraan Pegawai.


69

5. Mengembangkan dan Mengoptimalkan Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian.

6. Mengembangkan dan Mengoptimalkan Sistem Manajemen

Internal BKN

3.3 Struktur Organisasi

Gambar 3.4
Struktur Organisasi Biro Kepegawaian di
Badan Kepegawaian Negara
BIRO

KEPEGAWAIAN

BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN

ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN KINERJA DAN


TATA LAKSANA MUTASI
KEPEGAWAIAN KESEJAHTERAAN
PEGAWAI
PEGAWAI

SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN

ORGANISASI PERENCANAAN PENGEMBANGAN KINERJA DAN


DAN PENEMPATAN KARIER PEGAWAI KONSELING
PEGAWAI
PEGAWAI

SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN

PENGEMBANGAN
TATA LAKSANA KEPANGKATAN JAB. FUNGSIONAL KESEJAHTERAAN

SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN

HUKUM DAN PENGELOLAAN


PENSIUN TATA USAHA
DISIPLIN DATA

KELOMPOK

JABATAN
FUNGSIONAL

Sumber : Data sekunder dari Biro Kepegawaian unit Tata Laksana Juli tahun 2017
70

3.4 Jabaran Tugas dan Wewenang

1. Bagian Organisasi dan Tata Laksana

Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakan

penyelenggaraan organisasi, ketatalaksanaan, percepatan reformasi

birokrasi, penerapan dan pendokumentasian peraturan perundang-

undangan di bidang kepegawaian, dan penegakan disiplin pegawai di

lingkungan Badan Kepegawaian Negara. Dalam melaksanakan tugasnya,

Bagian Organisasi dan Tata Laksana menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan analisis jabatan, analisis beban kerja, standar

kompetensi jabatan, evaluasi jabatan, klasifikasi jabatan, penyusunan

visi dan misi, tugas, fungsi, struktur organisasi, dan budaya organisasi;

b. Penyiapan bahan pembakuan sarana kerja, sistem dan prosedur kerja,

pengukuran efisiensi dan efektivitas organisasi, serta fasilitasi dan

penyiapan laporan pelaksanaan reformasi birokrasi Badan

Kepegawaian Negara; dan

c. Penyiapan bahan untuk penerapan dan pendokumentasian peraturan

perundang-undangan di bidang kepegawaian, dan penegakan disiplin

pegawai di lingkungan Badan Kepegawaian Negara.

2. Bagian Mutasi Kepegawaian

Mutasi Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan

pengadaan pegawai, mutasi kepegawaian, serta pemberhentian dan

pensiun. Dalam melakanakan tugasnya, Bagian Mutasi Kepegawaian

menyelenggarakan fungsi :
71

a. Penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai, seleksi dan

pengangkatan, penempatan Calon Aparatur Sipil Negara dan Aparatur

Sipil Negara, pemindahan pegawai Aparatur Sipil Negara, serta

pemrosesan pemberian Kartu Pegawai dan Kartu Isteri/Suami;

b. Penyiapan bahan usul dan keputusan kenaikan pangkat, pengangkatan

dan penurunan dalam dan dari jabatan, pemberitahuan kenaikan gaji

berkala; dan

c. Penyiapan bahan keputusan pemberhentian dan/atau pemberian

pensiun Aparatur Sipil Negara dan janda/dudanya, usulan kartu

Tabungan dan Asuransi Pensiun (TASPEN), dan mutasi keluarga,

serta mutasi kepegawaian lainnya.

3. Bagian Pengembangan Pegawai

Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan karier

pegawai, pembinaan jabatan fungsional, serta pengelolaan data dan arsip

kepegawaian di lingkungan Badan Kepegawaian Negara. Dalam

melaksanakan tugasnya, Bagian Pengembangan Pegawai

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan penyusunan analisis kebutuhan diklat, penyusunan

sistem karier pegawai, penyusunan sistem dan materi orientasi kerja,

memfasilitasi pengembangan kompetensi kerja pegawai, pemberian

ijin dan tugas belajar, pelaksanaan ujian dinas, peningkatan

pendidikan dan penyesuaian ijazah, perencanaan suksesi dan

penyelenggaraan pengembangan pegawai lainnya;


72

b. Penyiapan bahan penilaian angka kredit dan pembinaan jabatan

fungsional, serta penyusunan model pengembangan jabatan

fungsional; dan

c. Penyiapan bahan pengelolaan sistem kehadiran dan cuti pegawai, data

kepegawaian, sistem informasi kepegawaian, tata naskah kepegawaian

serta penyiapan bahan pemberian uang makan dan tunjangan kinerja

pegawai.

4. Bagian Kinerja dan Kesejahteraan Pegawai

Kinerja dan Kesejahteraan Pegawai mempunyai tugas melaksanakan

pengelolaan kinerja, konseling pegawai, dan pembinaan kesejahteraan

pegawai di lingkungan Badan Kepegawaian Negara, serta pengelolaan

kegiatan, ketatausahaan, evaluasi dan pelaporan pada Biro Kepegawaian.

Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Kinerja dan Kesejahteraan

Pegawai menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan penilaian kinerja dan konseling karier pegawai;

b. Penyiapan bahan pelaksanaan analisis kesejahteraan, pemberian

pelayanan kesehatan, pemberian penghargaan, serta kesejahteraan

lainnya;

c. Penyiapan bahan dan pengelolaan Laporan Harta Kekayaan Pejabat

Negara (LHKPN), pelayanan ketatausahaan, serta evaluasi dan

pelaporan; dan

d. Penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan administrasi pada Biro

Kepegawaian.
73

Disamping didukung oleh 4 (empat) unit kerja setingkat eselon

III, Biro Kepegawaian juga memiliki kelompok jabatan fungsional yang

mempunyai tugas sesuai dengan butir-butir kegiatan sebagaimana yang

tertuang pada peraturan yang berlaku. Adapun jabatan fungsional tertentu

(JFT) yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan Biro

Kepegawaian pada tahun 2016 ini adalah Analis Kepegawaian, Arsiparis,

Dokter, Perawat Umum, Perawat Gigi dan Asisten Apoteker.

3.5 Kegiatan Usaha Objek Penelitian

Badan Kepegawaian Negara menyelengarakan fungsi sebagai berikut :

1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional dibidang kepegawaian &

penyelengaraan koordinasi identifikasi kebutuhan pendidikan dan

pelatihan, pengawasan dan pengendalian pemanfaatan pendidikan dan

pelatihan sumber daya manusia Pegawai Negeri Sipil.

2. Penyekenegaraan administrasi kepegawaian pejabat Negara dan mantan

pejabat Negara.

3. Penyelengaraaan administrasi dan system informasi kepegawaian dan

mutasi antar propinsi & penyelengaraan koordinasi penyusunan norma

standard an prosedur.

4. Penyelengaraan bimbingan teknis pelaksanaan peraturan perundang –

undangan dibidang kepegawaian Negara instansi pemerintah &

koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas Badan

Kepegawaian Negara.
74

5. Pelancaran kegiatan instansi pemerintah dibidang administrasi

kepegawaian.

6. Penyelengaraan pembinanaan dan pelayanan administrasi umum

dibidang perencanaan umum ketatausahaan organisasi dan tata laksana

kepegawaian keuangan kearsipan persandian perlengkapan dan rumah

tangga.

7. Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya & perumusan

kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.

8. Penetapan system informasi dibidangnya.

9. Pelaksanaan mutasi kepeawaian antar propinsi & perumusan dan

pelaksanaan kebijakan tertentu dibidangnya kepegawaian.

10. Penyusunan norma standard an prosedur kepegawaian Negara dan

pengendaliannya & penyusunan program kepegawaian secara nasional

sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan pemerintah.

11. Penyelengaraan administrasi mutasi kepegawaian antar propinsi serta

perumusan standard dan prosedur mengenai perencanaan pengangkatan,

pemindahan, pemberhentian, penetapan, pensiunan gaji tunjangan

kesejahteraan hak dan kewajiban serta kedudukan hukum PNS.

12. Penyelengaraan administrasi kepegawaian secara nasional dan

perencanaan kebijakan dan pemantau pemanfaatan pendidikan dan

pelatihan struktural.

13. Pengawasan dan pengendalian norma standar dan prosedur

kepegawaian.
75

3.6 Produk Badan Kepegawaian Negara

Berikut beberapa produk Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang

mengimplementasikan sistem pada semua unit kerja BKN pusat dan Kantor

Regional BKN.

1. SIAVA (Sistem Aplikasi Unifikasi Anggaran)

Biro Keuangan BKN mulai tahun anggaran 2015 mengimplementasikan

Sistem Aplikasi Verifikasi Anggaran (SIAVA) pada unit kerja BKN

Pusat dan Kantor Regional BKN. Penerapan Siava bertujuan untuk

mewujudkan dokumen pertanggungjawaban keuangan yang akuntabel

dan transparan berbasis teknologi informasi.

a. Tujuan internal dan ekstenal.

Tujuan internal yang ingin dicapai yakni:

 peningkatan kinerja BKN Pusat dan Kantor Regional;

 mempertahankan opini WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK) dan penghargaan pengelolaan keuangan tebaik dari

Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Keuangan.

b. Adapun tujuan eksternal atas implementasi SIAVA ini, yakni adanya

transfer knowledge dalam pengelolaan keuangan pada instansi

lainnya dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat Indonesia.

2. SI ONI (Sistem Informasi Online Inventory)

Urgensi pengelolaan barang pakai habis secara transparan dan

akuntabel serta berbagai permasalahan tentang pengelolaan serta

informasi atas barang pakai habis menjadi tantangan Biro Umum BKN
76

untuk mencari solusi akan hal ini. Dengan kebutuhan dan tuntutan itu,

Biro Umum melakukan pengkajian dan kemudian membuat aplikasi

pengelolaan barang habis pakai dengan nama Sistem Informasi Online

Inventory atau yang lebih dikenal dengan SI-ONI.

Pengelolaan barang pakai habis sudah terintegrasi dan informasi

tentang barang-barang tersebut mudah didapat. Dengan penggunaan

aplikasi ini, efisiensi dan efektivitas dalam bekerja diharapkan dapat

terwujud

3. Jurnal Civil Service

Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN saat ini telah

memiliki jurnal kepegawaian berbasis web. Anda dapat Klik Di Sini

untuk langsung menuju laman tersebut.

4. Assessment Center (AC) Pusat penilaian kompetensi pns (civil servant

assessment center).

Assessment Center adalah suatu metode untuk memprediksi perilaku

melalui beberapa simulasi oleh beberapa penilai untuk mengukur

kemampuan seseorang dalam menangani tanggung jawab di massa

mendatang dengan menggunakan kriteriakesuksesan dalam jabatan

tersebut.

a. Layanan yang diberikan

Adapun layanan-layanan yang dapat diberikan kepada instansi

Pemerintah Pusat/Daerah adalah sebagai berikut :

 Penilaian kompetensi pejabat struktural dan fungsional,


77

 Pemetaan potensi dan kompetensi pegawai,

 Desain pengembangan kompetensi pegawai/pejabat struktural,

 Konseling dan Feedback,

 Seleksi Calon Assessor,

 Pelatihan dan pengembangan Assessor,

 Asistensi pembangunan unit Assessment Center instansi

Pemerintah Pusat/Daerah.

b. Program Kerja

Selain itu, program kerja unit Pusat Penilaian Kompetensi PNS sejak

tahun 2006 hingga 2015 antara lain adalah :

 Mengembangkan unit assessment center

 Melakukan penilaian kompetensi PNS

 Melakukan monitoring dan evaluasi pasca penilaian kompetensi

 Menyelenggarakan sertifikasi assessor

 Membuat jabatan fungsional assessor

 Melakukan pengelolaan ‘talent pool’

 Membentuk LDC (Leadership Development Center) atau Pusat

Pengembangan Pemimpin

 Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia assessment

center.

c. Karakteristik Assessment Center

Sebagai suatu metode, Assessment Center mempunyai beberapa

karakteristik, yaitu :
78

 Dirancang berkaitan dengan suatu jabatan tertentu

 Menggunakan berbagai simulasi yang mencerminkan perilaku

yang dipersyaratkan dalam jabatan tertentu.

 Diikuti oleh minimal 5 orang dan maksimal 6 orang. Tujuannya

agar tercipta interaksi yang maksimal antar assessee (peserta).

 Proses assessment melibatkan 6 assessor (penilai), tujuannya

mengopttimalkan objektivitas penilaian.

 Penilaian akhir ditentukan berdasarkan hasil integrasi data yang

diperoleh melalui assessor meeting

 Assessee dinilai berdasarkan kriteria jabatan yang telah ditentukan.

 Assessee berhak mendapatkan umpan balik mengenai hasil

assessment

 Hasil assessment dapat digunakan hingga 2 tahun sejak assessment

center dilaksankan.

d. Manfaat Assessment Center

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh melalui metode

assessment center :

Bagi organisasi :

 Mendapatkan calon pejabat sesuai dengan kompetensi yang

dibutuhkan.

 Dapat mengembangkan potensi personilnya secara terus menerus

sehingga didapatkan kinerja yang lebih baik.


79

 Dapat dipergunakan untuk mendiagnosa kebutuhan pelatihan dan

pengembangan bagi organisasi.

Bagi Pegawai :

 Dapat bekerja pada posisi atau tempat yang sesuai dengan

kompetensinya.

 Dapat mengoptimalkan potensi diri.

 Dapat mengetahui kebutuhan pengembangan dirinya berdasarkan

feedback yang diterimanya.

5. Direktorat Kinerja Asn

Berikut adalah Produk Direktorat Kinerja ASN

 E-Lapkin

 Coaching Clinic

 E-Kinerja

 SKP

 Dasar Hukum

 Video Tutorial

 DIM (Daaftar Inventaris Masalah)

6. MM SSCN

Dalam rangka mewujudkan Pegawai Negeri Sipil yang profesional,

berkualitas, dan bertanggung jawab, diperlukan Pegawai Negeri Sipil

yang kompeten melalui sistem pengadaan yang transparan dan akuntabel

serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Untuk mewujudkan hal

tersebut maka pemerintah melaksanakan pendaftaran CPNS secara


80

serentak dan terintegrasi melalui sistem pendaftaran (registration) online.

Sistem pendaftaran CPNS online ini diperuntukkan bagi pelamar CPNS

yang akan mengisi formasi umum di instansi pusat maupun daerah.

7. Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK);

Belum terintegrasinya data PNS satu sama lain kerap

mengakibatkan terjadinya duplikasi data yang kemudian menyebabkan

inefisiensi dalam penanganan masalah kepegawaian. Menyikapi hal

tersebut BKN mengembangkan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian

(SAPK) online yang menggunakan satu basis data PNS.

SAPK digunakan dalam berbagai proses layanan kepegawaian

seperti penetapan NIP, pencetakan surat keputusan pengangkatan CPNS,

pemberian nota persetujuan/pertimbangan teknis kenaikan pangkat,

penetapan dan pencetakan surat keputusan pemberhentian dengan hak

pensiun dan updating data mutasi.

Fasilitas akses SAPK disediakan untuk seluruh Badan Kepegawaian

Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ataupun Biro Kepegawaian di Instansi

Pusat. Bagi instansi yang sudah teregister di BKN aka diberikan kode

akses yaitu user-id dan password, sehingga dapat mengakses database

kepegawaian yang ada di BKN.

8. Pendidikan Ilmu Kepegawaian (PIK)

BKN bekerjasama dengan Universitas Terbuka menyelenggarakan PIK

khusus bagi PNS dari seluruh instansi pemerintah. PIK berada di bawah

naungan Direktorat Pembinaan Jabatan Analis Kepegawaian BKN.


81

9. Status PIK BKN

Kerjasama antara BKN dengan UT sesuai dengan Nota

Kesepahaman Badan Kepegawaian Negara dengan Universitas Terbuka

Nomor 77/KEP/2007 dan Nomor 17280/H31/KS/2007 tanggal 24

Oktober 2007 tentang Kerjasama Penyelenggaraan Pendidikan Ilmu

Kepegawaian serta Perjanjian Kerjasama antara Badan Kepegawaian

Negara dengan Universitas Terbuka Nomor 16/K/KS/X/2008 dan Nomor

17588/H31/KS/2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang Pengembangan

dan Penyelenggaraan Program Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu

Administrasi Negara Bidang Minat/Konsentrasi Administrasi dan

Manajemen Kepegawaian.

Tujuan dan Keunggulan PIK BKN

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari PIK adalah untuk menjawab

kekurangan pendidikan dengan jurusan Pendidikan Ilmu Kepegawaian

Pemerintahan. Selain itu, PIK dirancang untuk memenuhi kebutuhan

PNS yang mempunyai kompetensi umum yaitu memiliki keahlian dalam

menganalisa permasalahan administrasi dan manajemen kepegawaian

secara pragmatis dan komprehensif. Dengan beban mata kuliah yang

terdiri 144 SKS, PIK mempunyai keunggulan dibanding dengan

pendidikan tinggi lainnya yakni terdapat muatan murni dari BKN

sebanyak 12 mata kuliah serta adanya kewajiban untuk melaksanakan

praktek kepegawaian langsung dari BKN Pusat ataupun Kantor Regional

BKN.
82

10. Computer Assisted Test (CAT)

a. Cepat

CAT BKN menjamin hasil yang diperoleh peserta ujian dapat

diketahui secara langsung tanpa perlu menunggu lama. Nilai hasil

ujian akan langsung keluar setelah selesai mengikuti ujian.

b. Akuntabel

Hasil ujian dengan CAT BKN dapat dipertanggungjawabkan. Aksi

peserta pada setiap soal termonitor dalam sistem yang

memudahkan dalam audit jika terjadi hal tak terduga selama ujian

berlangsung.

c. Transparan

Proses ujian dengan CAT BKN dapat dipantau oleh semua pihak.

Pergerakan nilai dari awal pengerjaan sampai dengan selesai dapat

diikuti dan jawaban peserta dapat dilacak.

11. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepegawaian (PUSDIKLAT) BKN

Pusdiklat Kepegawaian memiliki program-program Diklat yang

penyelenggaraannya difokuskan kepada peningkatan kompetensi para

peserta Diklat khususnya dalam Bidang Kepegawaian dan umumnya

dalam Pengembangan SDM. Hal ini sejalan dengan misi Badan

Kepegawaian Negara yaitu “Menyelenggarakan Manajemen PNS

berbasis Kompetensi untuk mewujudkan PNS yang Profesional, Netral

dan Sejahtera”.
83

Untuk mendukung hal tersebut, Pusdiklat Kepegawaian telah

mendapatkan sertifikat akreditasi dalam menyelenggarakan Diklat,

yaitu :

a. Sertifikat dengan Nomor : 934/I/13/14/2005, tentang pemenuhan

kualifikasi untuk menyelenggarakan Diklat Prajabatan Golongan I,

Prajabatan Golongan II, Prajabatan Golongan III, Kepemimpinan

Tingkat IV dan Kepemimpinan Tingkat III;

b. Sertifikat dengan Nomor : 910/I/13/14/2006, tentang pemenuhan

kualifikasi untuk menyelenggarakan Diklat Fungsional Analis

Kepegawaian Terampil dan Fungsional Analis Kepegawaian Ahli;

c. Sertifikat dengan Nomor : 910/I/13/14/2006, tentang pemenuhan

kualifikasi untuk menyelenggarakan Diklat Teknis Perencanaan dan

Pengembangan Pegawai, Mutasi Kepegawaian, Pemberhentian dan

Pensiun, dan Kompensasi

3.6.1 Unit Kerja BKN Pusat

1) Biro Perencanaan

2) Biro Keuangan

3) Biro Kepegawaian

4) Biro Umum

5) Biro Hubungan

6) Direktorat Kinerja ASN

7) Direktorat Jabatan Aparatur Sipil Negara

8) Direktorat Kompensasi Aparatur Sipil Negara


84

9) Direktorat Peraturan Perundang-undangan

10) Direktorat Pengadaan dan Kepangkatan

11) Direktorat Pensiun PNS dan Pejabat Negara

12) Direktorat Status dan Kedudukan Kepegawaian

13) Direktorat Pengolahan Data dan Informasi Kepegawaian

14) Direktorat Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian

15) Direktorat Arsip Kepegawaian I mempunyai

16) Direktorat Arsip Kepegawaian II

17) Direktorat Pengawasan dan Pengendalian Bidang Formasi

18) Direktorat Pengawasan dan Pengendalian Bidang Gaji,

Tunjangan, Kesejahteraan, dan Kinerja

19) Direktorat Pengawasan dan Pengendalian Bidang Kode Etik,

Disiplin, Pemberhentian dan Pensiun Pegawai Negeri Sipil

20) Pusat Perencanaan Kepegawaian dan Formasi

21) Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen ASN

22) Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen ASN

23) pusat Pembinaan Jabatan Analis Kepegawaian

24) Pusat Penilaian Kompetensi Aparatur Sipil Negara

25) Pusat Pengembangan ASN

26) Pusat pengkajian dan Penelitian Kepegawaian

27) Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum Kepegawaian

28) Inspektorat
85

3.6.2 Kantor Regional BKN

Tugas dari masing masing Kantor Regional adalah Memimpin

penyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Badan Kepegawaian

Negara di bidang pembinaan dan penyelenggaraan manajemen

Aparatur Sipil Negara di wilayah kerjanya, yang kewenangannya

masih melekat pada pemerintah sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

1. Kantor Regional I BKN Yogyakarta

2. Kantor Regional II BKN Surabaya

3. Kantor Regional III BKN Bandung

4. Kantor Regional IV BKN Makassar

5. Kantor Regional V BKN Jakarta

6. Kantor Regional VI BKN Medan

7. Kantor Regional VII BKN Palembang

8. Kantor Regional VIII BKN Banjarmasin

9. Kantor Regional IX BKN Jayapura

10.Kantor Regional X BKN Denpasar

11.Kantor Regional XI BKN Manado

12.Kantor Regional XII BKN Pekanbaru

13.Kantor Regional XIII BKN Aceh

14.Kantor Regional XIV BKN Manokwari

Anda mungkin juga menyukai