Jaringan Tumbuhan
LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR FISIOLOGI TUMBUHAN
PENGUKURAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk menentukan nilai potensial air jaringan umbi kentang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Air merupakan 85-98% berat tumbuhan herba yang hidup di air. Dalam sel, air
diperlukan sebagai pelarut unsur hara sehingga dapat digunakan untuk mengangkutnya;
selain itu air diperlukan juga sebagai substrat atau reaktan untuk berbagai reaksi kimia
misalnya fotosintesis; dan air dapat menyebabkan terbentuknya enzim dalam tiga dimensi
sehingga dapat digunakan untuk aktivitas katalisnya. Tanaman yang kekurangan air akan
menjadi layu, dan apabila tidak diberikan air secepatnya akan terjadi layu permanen yang
dapat menyebabkan kematian (Syarif, 2009).
Potensial kimia adalah energy bebas per mol substansi di dalam suatu system kimia.
Oleh karena itu, potensial kimia suatu senyawa di bawah kondisi tekanan dan temperature
konstan tergantung kepada jumlah mol substansi tekanan dan temperature yang ada. Dalam
hal hubungan air dan tanaman, potensial kimia air sering dinyatakan dengan istilah “potensial
air”. Selanjutnya, bila potensial kimia dapat dinyatakan sebagai ukuran energy dari suatu
substansi yang akan bereaksi atau bergerak, maka potensial air merupakan ukuran dari energy
yang tersedia di dalam air untuk bereaksi atau bergerak. Dengan kata lain, potensial air
merupakan tingkat kemampuan molekul-molekul air untuk molekul difusi (Anonim, 2010).
Salah satu ciri yang membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan adalah adanya
dinding sel. Dinding sel terdiri atas dinding primer dan dinding sekunder, antara dinding
primer dari suatu sel dengan dinding primer dari sel tetangganya terdapat lamella tengah.
Lamella tengah merupakan perekat yang mengikat sel secara bersama-sama untuk
membentuk jaringan (Adnan, 2008).
Potensial air murni adalah nol (0), adanya beberapa substansi yang terlarut di dalam
air tersebut akan menurunkan potensial airnya, sehingga potensial air dari suatu larutan
adalah kurang dari nol. Definisi ini hanya berlaku pada tekanan atmosfir. Apabila tekanan di
sekitar system ditingkatkan atau diturunkan, maka secara otomatis potensial air akan naik
atau turun sesuai dengan perubahan tekanan tersebut (Anonim, 2011).
Hubungan antar potensial air adalah dengan melakukan peristiwa osmosis karena
osmosis merupakan peristiwa difusi dimana antara dua tempat tersedianya difusi dipisahkan
oleh membrane atau selaput. Maka dapat diartikan bahwa dinding sel atau membrane
protoplasma adalah membrane pembatas antara zat yang berdifusi karena pada umumnya sel
tumbuh-tumbuhan tinggi mempunyai dinding sel maka sebagian besar proses fitokimia dalam
tumbuh-tumbuhan adalah merupakan proses osmosis (Heddy, 1987).
Pada fisiologi tanaman hal biasa untuk menunjukkan energy bebas yang dikandung di
dalam air adalah dalam bentuk potensial air (Ψ). Definisi dari potensial air adalah energy per
unit volume air, potensial air berbanding lurus dengan suhunya (Filter, A.h., 1981).
Potensial osmotic merupakan potensial kimia yang disebabkan adanya materi yang
terlarut. Potensial osmotic selalu memiliki nilai negative, hal ini disebabkan karena
cenderung bergerak menyeberangi membrane semi permeable dari air murni menuju air yang
mengandung zat terlarut (Lambers, dkk, 1998).
Besar jumlah potensial air pada tumbuhan dipengaruhi oleh 4 macam komponen
potensial, yaitu gravitasi, matriks, osmotic, dan tekanan. Potensial gravitasi bergantung pada
air di dalam daerah gravitasi, potensial matriks bergantung pada kekuatan mengikat air saat
penyerapan. Potensial osmotic bergantung pada hidrostatik atau tekanan angina dalam air
(Deragon, 2005).
Potensial air merupakan ukuran dari energy bebas air yang dipengaruhi oleh zat
terlarut, tekananm dan partikel matriks. Kontribusi dari potensial air oleh solute terlarut
disebut dengan potensial osmotic, yang selalu bernilai negative. Di lain pihak, zat terlarut
menurunkan potensial air. Potensial tekanan air dapat bernilai positif, negative, bahkan nol.
Tetapi secara umum nilai potensial tekanan ini berarti bernilai positif, karena setiap sel
tumbuhan memiliki tekanan turgor. (Heddy, S, 1982).
Terkait dengan kemampuan air untuk berasosiasi dengan partikel koloid, maka
muncullah istilah potensial matriks. Potensial matriks bernilai cukup kecil sehingga
seringkali diabaikan. Namun potensial matriks sangatlah penting ketika membahas mengenai
hubungannya dengan air tanah (Lambers, dan T.E. Pons, 1998).
Potensial osmotic merupakan potensial kimia yang disebabkan adanya materi yang
terlarut. Besar jumlah potensial air pada tumbuhan dipengaruhi oleh empat macam komponen
potensial, yaitu gravitasi, matriks, osmotic, dan tekanan (Filter, 1989).
Tanaman yang kekurangan air akan menjadi layu dan apabila tidak diberikan air
secepatnya akan terjadi layu permanen yang dapat menyebabkan kematian. Terdapat lima
mekanisme utama yang dapat menggerakkan air dari suatu tempat ke tempat lain melalui
proses:
a. Difusi adalah pergerakan molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Laju difusi
antara lain tergantung pada suhu dan densitas medium. Gas berdifusi lebih cepat daripada air.
b. Osmosis adalah difusi melalui membrane semi permeable. Masuknya larutan ke dalam sel-
sel endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler, air
bergerak dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Osmosis juga dapat terjadi dari
sitoplasma ke organel-organel bermembran.
c. Tekanan kapiler, apabila pipa kapiler dicelupkan ke dalam bak yang berisi air, maka
permukaan air di dalam pipa kapiler akan naik sampai terjadi keseimbangan antara tegangan
yang menarik air tersebut dengan beratnya.
d. Tekanan hidrostatik, masuknya air ke dalam sel akan menyebabkan tekanan terhadap dinding
sel sehingga dinding sel menegang. Hal ini akan menyebabkan timbulnya tekanan hidrostatik
untuk melawan aliran tersebut.
e. Gravitasi, air juga bergerak untuk merespon gaya gravitasi bumi, sehingga perlu tekanan
untuk menarik ke atas. Pada tumbuhan herba, pengaruh gravitasi dapat diabaikan karena
perbedaan tinggian pada bagian tanaman tersebut relative kecil. Pada tumbuhan yang tinggi,
pengaruh gravitasi sangat nyata. Untuk menggerakkan air ke atas pada pohon yang tingginya
100 meter diperlukan tekanan sekitar 20 atm (Anonim, 2009).
Pada potensial kimia, energy bebas per mol substansi di dalam suatu system kimia.
Oleh karena itu potensi kimia suatu senyawa di bawah kondisi tekanan dan temperature
konstan tergantung kepada jumlah mol substansi yang ada (Lakitan, 1996).
Turunan-turunan potensial air dari prinsip termodinamika dapat dijumpai dalam
slatyer, akan tetapi untuk saat ini cukup mendefinisikan potensial air sebagai energy bebas
per unit volume (Salisbury dan Ross, 1995).
BAB III
BAHAN DAN METODE
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Bobot Segar (gr) Bobot Akhir (gr) % Δ Bobot
Sukrosa
Ubi
[N] Kentang Kentang Ubi jalar Kentang Ubi jalar
jalar
0 4,49 5,43 5,05 6,37 12,47 % 17,31 %
0,1 3,20 4,93 3,38 5,57 5,62 % 12,98 %
0,2 8,46 5,49 8,73 6,39 3,19 % 26,23 %
0,3 4,95 2,82 5,15 3,29 4,04 % 16,66 %
-31,19
0,4 3,43 3,84 2,36 3,81 -0,78 %
%
-22,86
0,5 6,08 3,26 4,69 3,33 2,14 %
%
-53,61
0,6 2,63 2,44 1,22 2,23 -8,60 %
%
Tabel 1. Hasil pengukuran potensial air jaringan tumbuhan
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kita menggunakan dua objek yaitu kentang dan ubi jalar yang
akan dilihat potensial air jaringan hidupnya untuk mengetahui pergerakan kimia air.
Pergerakan air dan larutan sukrosa yang terjadi pada kentang dan ubi jalar dapat dijadikan
sebagai acuan untuk mengetahui apakah kentang ataupun ubi jalar mempunyai daya serap
yang tinggi terhadap air atau larutan sukrosa.
Berdasarkan table di atas maka kita melihat adanya konsentrasi sukrosa yang
bervariasi, maka bervariasi pula % Δ bobot ubi jalar maupun kentang, dimana ada yang
bernilai positif ataupun negative. Nilai positif diperoleh dari berat akhir umbi kentang
ataupun ubi jalar yang lebih besar dibandingkan dengan berat awal umbi kentang ataupun ubi
jalar. Potensial osmotic larutan bernilai negative, karena air pelarut dalam larutan itu
melakukan kerja kurang dari air murni. Kalau tekanan pada larutan meningkat, kemampuan
larutan untuk melakukan kerja, jadi potensial air larutan juga meningkat.
Potensial osmotic larutan bernilai positif, karena air pelarut dalam larutan kentang
maupun ubi jalar melakukan kerja lebih dari air murni. Jika tekanan pada larutan meningkat,
maka kemampuan larutan untuk melakukan kerja juga meningkat sehingga bobot berat
kentang dan ubi jalar juga meningkat. Pada percobaan menggunakan larutan sukrosa pada
kentang, larutan sukrosa dengan konsentrasi 0 sampai 0,3 N, % Δ bobotnya bernilai positif,
sebaliknya konsentrasi sukrosa 0,4-0,6 bernilai negative. Sedangkan pada ubi jalar untuk ke
semua konsentrasi bernilai positif.
Nilai positif pada konsentrasi 0,0 N sampai 0,3 N dan nilai positif pada ke semua
konsentrasi yang terdapat pada ubi jalar diperoleh dari berat kentang dan ubi jalar setelah
direndam lebih besar dibandingkan dengan sebelum direndam. Akibatnya terjadi penambahan
berat jaringan oleh air dari larutan sukrosa. Pergerakan air dari larutan sukrosa lebih tinggi
(hipertonis) daripada konsentrasi air di dalam sel kentang dan ubi jalar.
Nilai negative % Δ bobot pada konsentrasi sukrosa 0,4 N; 0,5 N; dan 0,6 N diperoleh
dari berat kentang sebelum direndam lebih kecil dibandingkan dengan berat kentang sebelum
direndam. Akibatnya terjadi penyusutan berat jaringan karena air keluar dari sel menuju
larutan sukrosa sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentrasi air di dalam larutan sukrosa
lebih rendah (hipotonis) daripada konsentrasi air didalam sel kentang (hipertonis) (kandungan
solutenya lebih tinggi daripada sekelilingnya).
Pada praktikum kali ini tidak terdapat jaringan kentang atau ubi jalar yang tidak
mengalami penambahan maupun pengeluaran air atau tidak ada pergerakan molekul air
karena tidak ada gradient konsentrasi larutan yang memiliki konsentrasi sama dengan
konsentrasi larutan dalam sel disebut larutan isotoner.
Pada pengamatan ini dilihat potensial air pada jaringan umbi kentang untuk
mengetahui pergerakan kimia air khususnya pada sel tumbuhan umbi kentang (Solanum
tuberosum) yang direndam selama 1 jam sehingga mengalami kelebihan dan kekurangan
cairan. Pergerakan air dan larutan sukrosa yang terjadi pada umbi kentang dapat dijadikan
sebagai acuan untuk mengetahui apakah umbi kentang mempunyai daya serap yang tinggi
terhadap air atau larutan sukrosa.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum ini terjadi proses difusi yang mengakibatkan pertambahan berat, hal
ini karena kemampuan potensial air untuk menembus membrane selektif permeable dari
jaringan kentang ataupun ubi jalar. Air merupakan pelarut yang hipotonik sehingga terjadi
peristiwa osmosis pada jaringan kentang dan ubi jalar yang hipertonik.
5.2 Saran
Diharapkan agar praktikan lebih teliti dan bersungguh-sungguh dalam melakukan
suatu percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan. 2008. Biologi Sel. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar: Makassar
Anonim. 2010. Laporan Sementara Fisiologi Tumbuhan. http://forestum.untad.blogspot.com.
Diakses pada 12 Maret 2014
Anonim. 2011. Laporan Praktikum Fisisologi Tumbuhan. http://ekaboy-master.blogspot.com.
Diakses pada 12 Maret 2014
Deragon. 2005. Water Potential. http://www.deragon.com. Diakses pada 12 Maret 2014
Filter, W.G. 1989. Fisiologi Lingkungan Tumbuhan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta
Heddy, S. 1982. Biologi Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya: Malang
Heddy, S. 1987. Ekofisiologi Pertanaman. Sinar Baru: Bandung
Lakitan, B. 1996. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Graffindo Persada: Jakarta
Lambers, H.F.S. Chapia dan T.L. Pons. 1998. Physiology. Ecology Spinger. Newyork hal 150
Salisbury dan Ross C.W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1 Edisi IV Alihan Luqman R.R. dan
Sumaryono. Penerbit ITB: Bandung
Syarif, Hidayat A. 2009. Laporan Pengukuran Potensial Air Jaringan Tumbuhan. Universitas
Negeri Makassar: Makassar
LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN
I. PENDAHULUAN
Air merupakan sumber kehidupan, tanpa air tidak ada makhluk yang dapat
hidup. Begitu juga tanaman, salah satu unsur terbesar tanaman adalah air yaitu berkisar
antara 90% untuk tanaman muda, sampai kurang dari 10% untuk padi-padian yang menua
sedikit. Penyiraman harus dilakukan teratur agar tidak kekurangan. Jika tidak disiram,
tanaman akan mati kekeringan. Air merupakan bahan untuk fotosintesis, tetapi hanya 0,1%
dibandingkan dengan kemampuan sejumlah air murni yang setara, pada tekanan atmosfer dan
pada suhu yang sama. Potensial osmotik larutan bernilai negatif, karena air pelarut dalam
larutan itu melakukan kerja kurang dari air murni sehingga tekanan pada larutan meningkat,
kemampuan pelarut untuk melakukan kerja (potensial air larutan) juga meningkat (Salisbury,
1995)
Air yang digunakan untuk transpirasi tanaman sebanyak 99 %, dan yang digunakan
untuk hidrasi 1 %, termasuk untuk memelihara dan menyebabkan pertumbuhan yang lebih
baik. Selama pertumbuhan tanaman membutuhkan sejumlah air yang tepat. Air merupakan
reagen yang penting dalam proses-proses fotosintesis dan dalam proses-proses hidrolik. Di
samping itu juga merupakan pelarut dari garam-garam, gas-gas dan material-material yang
bergerak ke dalam tumbuh tumbuhan, melalui dinding sel dan jaringan esensial untuk
menjamin adanya turgiditas, pertumbuhan sel, stabilitas bentuk daun, proses membuk dan
menyebabkan perubahan irreversibel (tidak dapat balik) dan pada gilirannya tanaman akan
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki
umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang sekarang telah
menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya didatangkan
Tanaman kentang asalnya dari Amerika Selatan dan telah dibudidayakan oleh
penduduk di sana sejak ribuan tahun silam. Tanaman ini merupakan herba (tanaman pendek
tidak berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Di daerah tropis cocok ditanam di
dataran tinggi. Syarat pertumbuhan kentang yaitu daerah yang memiliki iklim dengan Curah
hujan rata-rata 1500 mm/tahun, lama penyinaran 9-10 jam/hari, suhu optimal 18-21 °C,
kelembaban 80-90% dan ketinggian antara 1.000-3.000 m (Ewing dan Keller, 1982).
Potensial air adalah potensial kimia air dalam suatu system atau bagian
system. Dinyatakan dalam satuan tekanan dan dibandingkan dengan potensial kimia air
murni (juga dalam satuan tekanan) pada tekanan atmosfer dan pada suhu serta ketinggian
yang sama potensial murni ditentukan sama dengan nol. Faktor-faktor penghasil gradient
yaitu konsentrasi atau aktifitas, suhu, tekanan, efek larutan terhadap potensial kimia pelarut,
air umbi kentang yaitu untuk mengetahui potensial osmotik pada umbi kentang atau umbi
jalar.
Kegunaan praktikum ini yaitu agar praktikan dapat mengetahui kandungan potensial
umbi kentang
Kentang (Solanum Tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang
memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang
sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya
Kentang ialah tanaman dari pada famili Solanaceae yang memiliki ubi. Ubi kentang
sekarang menjadi salah satu tanaman makanan yang penting di Eropa walaupun pada
awalnya, tumbuhan ini berasal dari Amerika Selatan. Dalam sistematika (taksonomi)
hingga ungu warnanya, dengan stamen yang berwarna kuning. Bunganya mengandung
bahagian-bahagian aseks dan biasanya didebunga silang dengan pokok-pokok kentang yang
lain oleh serangga, tetapi penswasenyawaan juga kerap berlaku. Setiap jenis kentang juga
boleh dibiakkan secara vegetatif dengan menanam keratan-keratan ubi yang dipotong supaya
merangkumi sekurang-kurangnya satu atau dua mata. Sesetengah kelainan komersil kentang
tidak menghasilkan sebatang biji (pokok-pokok ini melahirkan bunga-bunga seks tunggal
yang tidak sempurna), dan hanya boleh dibiak melalui keratan-keratan ubi (Hawkes, 1992).
Potensial kimia adalah energy bebas per mol substansi di dalam suatu system kimia.
Oleh karena itu, potensial kimia suatu senyawa di bawah kondisi tekanan dan temperatur
konstan tergantung kepada jumlah mol substansi yang ada. Dalam hal hubungan air dan
tanaman, potensial kimia dari air sering dinyatakan dengan istilah “ potensial air ”.
Selanjutnya, bila potensial kimia dapat dinyatakan sebagai ukuran energi dari suatu substansi
yang akan bereaksi atau bergerak, maka potensial air merupakan ukuran dari enegi yang
tersediadi dalam air untuk bereaksi atau bergerak. Dengan kata lain, potensial air merupakan
Potensial air murni adalah nol (0), adanya beberapa substansi yang terlarut di dalam
air tersebut akan menurunkan potensial airnya, sehingga potensial air dari suatu larutan
adalah kurang dari nol. Definisi ini hanya berlaku pada tekanan atmosfir. Apabila tekanan di
sekitar sistem di tingkatkan atau di turunkan, maka secara otomatis potensial air akan naik
Di dalam suatu sel, potensial air memiliki dua komponen, yaitu potensial tekanan dan
potensial osmosis. Potensial tekanan dapat menambah atau mengurangi potensial air,
sedangkan potensial osmosis menujukkan setatus larutan di dalam sel tersebut. Dengan
memasukkan suatu jaringan tersubut ke dalam seri larutan yang telah di ketahui potensial
Hubungan antar potensial air adalah dengan melibatkan peristiwa osmose karena
osmose merupakan peristiwa difusi dimana antara 2 tempat tersedianya difusi dipisahkan
oleh membrane atau selaput. Maka dapat diartikan bahwa dinding sel atau membrane
protoplasma adalah merupakan membrane pembatas antara zat yang berdifusi karena pada
umumnya sel tumbuh-tumbuhan tinggi mempunyai dinding sel maka sebagian besar proses
Besar jumlah potensial air pada tumbuhan dipengaruhi olah 4 macam komponen
potensial, yaitu gravitasi, matriks, osmotic dan tekanan. Potensial gravitasi bergantung pada
air didalam daerah gravitasi . potensial matriks bergantung pada kekuatan mengikat air saat
penyerapan. Potensial osmotic bergantung pada hidrostatik atau tekanan angin dalam air
(Deragon, 2005)
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Oktober 2011, pada pukul 14.00 Wita
Tadulako, Palu.
Alat-alat yang digunakan yaitu pisau, silet atau cutter yang tajam, pengebor gabus,
botol selai, mistar dengan skala millimeter dan kertas label. Bahan-bahan yang digunakan
yaitu: umbi kentang dan seri larutan sukrosa dengan konsentrasi 0; 0,2M; 0,4M; 0,6M; 0,8M;
1,0M
.
3.3 Cara Kerja
Pada pengamatan Potensial Air Umbi Kentang pertama-tama memilih umbi kentang
yang besar, kemudian membuat silinder umbi dengan alat pengebor sepanjang 40 mm
sebanyak 12 buah. Setelah itu, menyiapkan enam botol dan masing-masing diisi larutan
sukrosa yang telah ditentukan sebanyak 30 ml, tiap botol diisi satu konsentrasi (berikan label
pada botol). Dan memasukan potongan umbi ke dalam, masing-masing diisi 2 potongan
umbi. Lakukan dengan cepat untuk mengurangi penguapan, kemudian menutup botol dengan
rapat menggunakan aluminium foil selama percobaan berlangsung, biarkan silinder umbi
dalam larutan selama 2 jam untuk memberi kesempatan pada umbi melakukan keseimbangan
Setelah 2 jam ambil umbi dari botol dan ukur kembali panjang masing-masing dengan
cermat. Mencatat hasil pengukuran kemudian menghitung panjang rata-rata dari keempat
umbi yang ada dan yang terakhir membut grafik dari data yang diperoleh dengan molaritas
4.1 Hasil
Tabel 1. Perubahan panjang umbi kentang pada beberapa konsentrasi sukrosa direndam selama 60
menit.
Pada praktikum kali ini, yang akan dikerjakan adalah mengukur potensial air umbi
kentang, yaitu pada umbi kentang untuk mengukur potensial pada umbi jalar, digunakan
larutan sukrosa dengan berbagai konsentrasi, yaitu 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; 1 M. Umbi kentang
terlebih dahulu di buat silinder menggunakan antena dengan panjang silinder umbi jalar 4 cm
sebanyak 2 silinder umbi kentang.. Setelah dimasukkan ke dalam larutan sukrosa dengan
Hal ini disebabkan karena larutan sukrosa banyak mengandung gula sehingga cara
peyerapannya terhambat dan tekanan potensialnya sangat rendah, berbeda dengan larutan air
yang mempunyai daya potensial yang tinggi sehingga kentang akan mudah memanjang
karena adanya tekanan air yang masuk melalui sel tersebut. Sedangkan pada larutan sukrosa
banyak mengandung gula sehingga rendah daya potensialnya untuk menyerap melalui sel
Potensial air merupakan potensial kimia air dalam suatu sistem atau bagian sistem,
dinyatakan dalam satuan tekanan dan dibandingkan dengan potensial kimia air murni (juga
dalam satuan tekanan), pada tekanan atmosfer, dan pada suhu serta ketinggian yang sama;
dan potensial kimia air murni itu ditentukan sama dengan nol.
Untuk linarut (bahan terlarut) dalam suatu pelarut (cairan yang melarutkan linarut;
pada tumbuhan terutama adalah air ), potensial kimia hampir sebanding dengan konsentrasi
linarut. Biasanya, konsentrasi dikoreksi dengan suatu faktor yang besarnya bergantung pada
Hubungan antara air dengan potensial osmotic yaitu tanaman yang toleransi
berperan penting bagi suatu tanaman dan dapat mempengaruhi tumbuhan vegetatif (Lakitan,
Benyamin., 2004)
5.1 Kesimpulan
1. Air merupakan sumber kehidupan, tanpa air tidak ada makhluk yang dapat hidup. Begitu
juga tanaman, salah satu unsur terbesar tanaman adalah air yaitu berkisar anatara 90%.
2. Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi
3. Potensial air adalah potensial kimia air dalam suatu system atau bagian system. Dinyatakan
dalam satuan tekanan dan dibandingkan dengan potensial kimia air murni
4. Faktor-faktor penghasil gradient yaitu konsentrasi atau aktifitas, suhu, tekanan, efek larutan
5.1 Saran
Saran saya sebagai praktikan yaitu agar praktek selanjutnya lebih baik dari praktek
yang sekarang dan peralatan yang dibutuhkan lebih lengkap agar tidak mengalami kendala
DAFTAR PUSTAKA
Deragon. 2005, Water Potential, http://www.deragon.com. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2011
pukul 19:00 WITA
Hawkes, 1992. Fisiologi Lingkungan Tumbuhan. Gadjah mada University press. Yogykarta.