Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PONCO
Jalan. Raya Bojonegoro-Jatirogo Telepon. (0353) 5254965
Email : pkmponco@gmail.com
TUBAN Kode Pos 62366

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI
PUSKESMAS PONCO
NOMOR : /KAK/MUTU/V/2017
I. PENDAHULUAN
Puskesmas adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang komplek, padat pakar,
padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di Puskesmas menyangkut
berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Agar Puskesmas mampu melaksanakan
fungsi yang demikian komplek, Puskesmas harus memiliki sumber daya manusia
yang profesional baik bidang teknis medis maupun administrasi kesehatan, untuk
menjaga dan meningkatkan mutu maka Puskesmas harus mempunyai suatu ukuran
yang menjamin peningkatan mutu di semua tingkatan. Dalam kegiatan peningkatan
mutu pelayanan keperawatan perlu ada suatu program yang terencana dan
berkesinambungan sebagai pedoman bagi pelayanan keperawatan dalam
mengevaluasi dan membuat rencana tindak lanjut sehingga tercapai peningkatan
mutu pelayanan yang diharapkan

II. Latar Belakang


Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja,mempunyai posisi yang strategis dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat,sehingga masyarakat dapat memperoleh
pelayanan kesehatan yang optimal.Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di satu wilayah kecamatan atau bagian wilayah kecamatan
yang difungsikan sebagai Gate keeper dalam pelayanan kesehatan, harus dapat
memberikan jaminan terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat dan
perorangan yang paripurna, adil, merata, berkualitas dan memuaskan masyarakat.
Puskesmas selain menitik besarkan pada Upaya kesehatan Masayarakat atau
UKM,juga memberikan pelayanan di bidang upaya Kesehatan Perorangan atau UKP.
Dimana untuk pelayanan di bidang UKP Sebagian besar pelayanan di puskesmas di
persiapkan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penderita melalui
pelayanan rawat jalan dan rawat inap bagi puskesmas dengan tempat tidur
(Puskesmas Perawatan).Sementara Puskesmas yang di lengkapi dengan berbagai
fasilitas merupakan sarana rujukan bagi Puskesmas terhadap kasus-kasus yang
memerlukan penganan lebih lanjut melalui perawatan rawat inap, disamping tetap
menyediakan pelayanan rawat jalan bagi masyarakat yang langsung datang ke
Puskesmas.
Menurut buku profil Puskesmas Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, pada
tahun 2011 jumlah masyarakat yang telah memenfaatkan pelayanan puskesmas
sebanyak 20.756.022 orang rawat jalan dan 371.819 orang rawat inap. Sedangkan
pada tahun 2012 jumlah masyarakat yang telah memanfaatkan pelayanan di pskesmas
sebanyak 22.140.143 orang rawat jalan dan 422.510 orang rawat inap.Bisda di analisa
dari angka tersebut ternyata ada kenaikan yang cukup signifikan baik di rawat jalan
maupun rawat inap.Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan puskesmas masih
dibutuhkan oleh masyarakat,baik yang memerlukan pelayanan rawat jalan maupun
rawat inap. Fakta ini juga menunjukkan semakin banyak masyarakat yang melakukan
kontak fisik dengan fasilitas kesehatan di puskesmas untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan,yang tentu saja hal ini bukan satu tindakan yang tanpa resiko,dimana slah
satunya adalah infeksi nosokomial.
Infeksi nosokomial adalah suatu infeksi yang di peroleh atau dialami pasien
selama dirawat di Puskesmas maupun di puskesmas. Infeksi nosokomial terjadi
karena adanya trasnmisi mikroba patogen yang bersumber dari lingkungan
Puskesmas atau peskesmas dan perangkatnya. Akibat lainnya yang cukup merugikan
adalah hari rawat penderita yang bertambah, beban biaya menjadi semakin besar,serta
merupakan bukti bahwa manajeman pelayanan medis di Puskesmas atau puskesmas
yang kurang bermutu.
Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, dan
pengunjung dihadapkan pada resiko terjadinya infeksi atau infeksi nosokomial yaitu
infeksi yang di peroleh di Puskesmas,Puskesmas, atau layanan kesehatan yang
lain,baik karena perawatan atau datang berkunjung. Angka infeksi nosokomial erus
menimgkat (Al varado, 2000) mencapai sekitar 9% (variasi 3-21 %) atau lebih dari
1,4 juta pasien rawat inap di Puskesmas di seluruh dunia( Pedoman PPI
Depkes,2008).
Untuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi nosokomial di Puskesmas
dan pelayanan kesehatan yang lainnya perlu di terapkan pengendalian dan
pencegahan infeksi (PPI), yaitu program dan pelatihan (diklat) pencegahan dan
pengendalian penyakit infeksi. Hal inilah yang mendasari perlunya di adakan
sosialisasi PPI kepada seluruh karyawan dan karyawati di Puskesmas PONCO
sebagai Puskesmas rawat inap setelah mengirimkan beberapa tenaga kesehatan untuk
mengikuti pelatihan PPI di Dinas Kesehatan Kabupaten TUBAN
III. Tujuan
1. Tujuan Umum Sosialisasi dan workshop PPI
Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan sumber daya manusia
tentang pencegahan dan pengendalian infeksi sehingga dapat melindungi tenaga
kerja pasien dan pengunjung dari penularan penyakit infeksi.
2. Tujuan Khusus sosialisasi dan workshop PPI
a. Adanya peningkatan kualitas pengendalian infeksi nosokomial
b. Mencegah terjadinya infeksi silang dari pasien ke petugas ataupun
sebaliknya
c. Meningkatkan komunikasi antar unit kerja
d. Memantau dan mengevaluasi kejadian infeksi
e. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGITAN


NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1 Persiapan a. Bentuk TIM
b. Identifikasi
c. Jadwal
2 Pelaksanaan a. Undangan
b. Tempat
c. Materi
3 Monitoring a. Jadwal
b. Peserta
4 Evaluasi a. Jadwal
b. Peserta

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Perlu Membentuk Tim Mutu dan Pengendalian Infeksi.
2. Rapat koordinasi Tim Mutu dan Pengendalian Infeksi dengan seluruh jajaran
pelaksana pelayanan untuk :
a. Membuat formulir pencatatan, pengolahan dan pelaporan dari angka infeksi di
ruang rawat inap dan kamar bersalin.
b. Melakukan analisa masalah bila ditemukan kejadian Infeksi

VI. SASARAN

Sasaran sosialisasi PPI adalah semua karyawan Puskesmas Ponco,dokter,bidan,perawat dan


tenaga non medis

VII. PERAN LINTAS PROGRAM


NO RUANG INDIKATOR MUTU
1 Ruang Tindakan Cuci tangan sesuai prosedur
Penggunaan APD (sarung tangan,masker,skot)

Cuci tangan sesuai prosedur


2 pemeriksaan
Penggunaan APD masker
Umum
ruang
Cuci tangan sesuai prosedur
3
Gigi
Penggunaan APD (sarung tangan,masker)

ruang
Cuci tangan sesuai prosedur
4
KIA
Penggunaan APD masker
Ruang
Cuci tangan sesuai prosedur
5
KB
Penggunaan APD (sarung tangan,masker,skot)

Ruang
Cuci tangan sesuai prosedur
6
laborat
Penggunaan APD ( sarung tangan,masker,skot)

Cuci tangan sesuai prosedur


7 Ruang
Penggunaan APD masker
P2P

VIII. PERAN LINTAS SEKTOR

IX. TATA NILAI CERIA


C : Cepat
E : Efesien
R : Ramah
I : Inovatif
A : Anda puas

X. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


A. Waktu dan Lokasi
 Hari Pelaksanaan : Rabu
 Waktu Pelaksanaan : 11.00 - selesai
 Sasaran : Semua karyawan Puskesmas Ponco

B. Pelaksana
Tim Tehnis Puskesmas PONCO yang terdiri dari :
1. Kepala Puskesmas PONCO
2. Ka.Sub.Bag Tata Usaha
3. Tim PPI Puskesmas PONCO

XI. PEMBIAYAAN

Operasional Puskesmas

XII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

A. Pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang sudah di tetapkan yang di laksakan


oleh TIM PPI

B. Laporan di buat sesuai dengan format yang sudah ditetapkan

C. Puskesmas merekap laporan dari tiap-tiap ruangan

XIII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


A. Pencatatan :
1. Jadwal pelaksanaan
2. Absensi
3. Notulen

B. Pelaporan
1. Pelaporan secara berkala
2. Pelaporan dilakukan setiap selesai pelaksanaan
C. Evaluasi kegiatan
Evaluasi pada pelaksanaan PPI dengan penyajian materi dalam penyajian sosialisasi
PPI di harapkan sasaran mengerti apa yang harus dilakukan sesuai standart mutu
PPI

Mengetahui Ponco, 23 Mei 2017

Kepala UPTD Puskesmas Ponco Ketua Tim Mutu PPI

drg. Roikan Siti Wahyuningsih B.A, S.ST


NIP.19770219 200312 1 002 NIP.10670630 198812 2 004

Anda mungkin juga menyukai