Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hernia merupakan salah satu kasus bagian bedah yang pada

umumnya paling sering menimbulkan masalah kesehatan dan memerlukan

tindakan operasi. Hernia merupakan prostrusi atau penonjolan isi suatu

rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan.

Dari hasil penelitian pada populasi hernia ditemukan sekitar 10% yang

menimbulkan masalah kesehatan dan umumnya terjadi pada pria. Hernia

pada anak atau bayi dapat juga terjadi. Akan tetapi hernia pada anak

biasanya terjadi di lipatan paha, diafragma, serta umbilikus. Hernia yang

terjadi pada lipatan paha biasanya dapat dilihat langsung karena dapat

langsung ke skrotum.

Di Indonesia hernia menempati urutan ke delapan dengan jumlah

lebih dari 200 ribu kasus. Untuk data di Jawa Tengah, diperkirakan ada

lebih dari 500 penderita hernia. Peningkatan angka kejadian hernia

inguinalis lateralis di Indonesia khususnya di Jawa Tengah bisa

disebabkan karena ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

berkembang.Hal tersebut menuntut manusia untuk berusaha memenuhi

kebutuhannya dengan usaha yang ekstra, tentunya itu mempengaruhi pola

hidup dan kesehatannya yang dapat menyebabkan kerja tubuh yang berat

Asuhan Keperawatan Pada..., BAGAS ANGGARA PERMADI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
yang dapat menimbulkan kelelahan dan kelemahan dari berbagai organ

tubuh (Sugeng&Weni, 2010).

Secara umum hernia terbagi menjadi beberapa jenis antara lain

hernia eksterna, hernia intraparietal, hernia interna, hernia reponibel,

hernia ireponibel (inkarserata) dan hernia strangulasi. Sedangkan

berdasarkan letaknya hernia terbagi menjadi hernia inguinalis, hernia

femoralis, hernia umbilikalis dan hernia skrotalis.

Hernia inguinalis merupakan hernia yang terjadi penonjolan

dibawah inguinalis, didaerah lipatan paha. Hernia jenis ini yang paling

sering dialami oleh pasien hernia. Hernia inguinalis sendiri terbagi

menjadi dua yaitu hernia inguinalis lateralis (indirek) dan hernia inguinalis

medialis (direk). Hernia inguinalis lateralis terjadi karena keluar dari

peritonium melalui anulus inguinalis internus yang terletak lateral. Hernia

ini lebih banyak terjadi pada laki-laki usia muda.

Hernia inguinalis lateralis merupakan hernia yang paling sering

ditemukan yaitu sekitar 50% sedangkan hernia inguinalis medialis sebesar

25% dan hernia femoralis sekitar 15%. Di Amerika Serikat dilaporkan

bahwa 25% penduduk pria dan 2% penduduk wanita menderita hernia

inguinal dalam hidupnya dengan hernia inguinalis lateralis yang sering

terjadi.

Penyebab dari hernia inguinalis itu sendiri bermacam-macam

antara lain adanya prosesus vaginalis yang terbuka, anulus internus yang

cukup lebar, kelemahan otot dinding perut, serta keadaan lain yang

Asuhan Keperawatan Pada..., BAGAS ANGGARA PERMADI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
menyebabkan tekanan intra abdominal seperti kehamilan, batuk kronis,

hipertropi prostat, pekerjaan yang sering mengangkat beban berat, dan

lain-lain.

Penatalaksanaan yang dapat dilakukan yaitu tindakan konservatif

dan operatif. Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan

reposisi dan pemakaian penyanggah atau penunjang untuk

mempertahankan isi hernia yang telah direposisi (pengembalian kembali

organ pada posisi normal). Sedangkan untuk tindakan operatif yaitu

dengan cara yang disebut herniotomi. Herniotomi merupakan pembedahan

kantung hernia sampai leher kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan

kalau ada perlengketan kemudian direposisi dan dijahit serta diikat

setinggi mungkin atau dipotong.

Peran perawat sangat penting dalam memberikan asuhan

keperawatan yang meliputi tindakan promotif, preventif, melakukan

tindakan kolaboratif dengan tim medis dalam pelaksanaan kuratif dan

rehabilitatif. Upaya promotif dengan memberikan pendidikan kesehatan

tentang penyakit hernia. Upaya preventif dengan menghindari faktor

resiko antara lain obesitas, batuk kronis, terlalu sering mengejan, serta

mengangkat barang berat. Upaya kuratif antara lain dengan pembedahan

dan terapi medis yaitu pemberian antibiotik dan analgesik. Upaya

rehabilitatif dengan cara memberikan pendidikan kesehatan pada pasien

post operasi hernia agar mengkonsumsi makan tinggi serat, menghindari

Asuhan Keperawatan Pada..., BAGAS ANGGARA PERMADI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
mengangkat beban terlalu berat dan faktor resiko lain yang dapat

menyebabkan terjadinya hernia.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum dr. R

Goeteng Taroenadibrata Purbalingga jumlah kasus Hernia Inguinalis pada

bulan Januari – Mei 2014 terdapat 102 kasus. Dari 102 kasus, 78 kasus

sudah dilakukan operasi hernia ingunalis, sedangkan sisanya tanpa

tindakan operasi. Berkaitan dengan meningkatnya angka kejadian hernia

inguinalis setiap tahunnya baik karena faktor lanjut usia maupun faktor

pekerjaan berat yang mempengaruhi kelemahan otot dinding rongga perut

serta kelelahan dari berbagai organ tubuh, maka penulis tertarik untuk

menyusun Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Post

Operasi Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra Pada Ny. R di Ruang Dahlia

Rumah Sakit Umum dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Tahun

2014”.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Melaporkan kasus nyeri pada Ny. R dengan post operasi Hernia

Inguinalis Lateralis Sinistra di Rumah Sakit Umum dr. R Goeteng

Taroenadibrata Purbalingga.

2. Tujuan Khusus

a. Menggambarkan secara umum biografi pasien post operasi hernia

inguinalis lateralis sinistra di Rumah Sakit Umum dr. R Goeteng

Taroenadibrata Purbalingga.

Asuhan Keperawatan Pada..., BAGAS ANGGARA PERMADI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
b. Menggambarkan pengkajian yang dilakukan pada pasien post

operasi hernia inguinalis lateralis sinistra di Rumah Sakit Umum

dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.

c. Menggambarkan tentang diagnosa keperawatan yang mungkin

muncul pada pasien post operasi hernia inguinalis lateralis sinistra

di Rumah Sakit Umum dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.

d. Menggambarkan rencana tindakan keperawatan yang akan

diberikan kepada pasien post opersi hernia inguinalis lateralis

sinistra di Rumah Sakit Umum dr. R Goeteng Taroenadibrata

Purbalingga.

e. Menggambarkan tentang tindakan yang dilakukan serta evaluasi

dari tindakan keperawatan pada pasien post operasi hernia

inguinalis lateralis sinistra di Rumah Sakit Umum dr. R Goeteng

Taroenadibrata Purbalingga.

f. Membahas mengenai kesenjangan yang terjadi antara teori dan

kondisi riil kasus yang dilaporkan.

C. Penggumpulan Data

Pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menggunakan beberapa

cara untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, antara lain:

1. Observasi partisipatif

Metode pengumpulan data dengan cara melakukan observasi terhadap

klien, data klien diperoleh melalui interaksi secara intens antara

perawat dan klien.

Asuhan Keperawatan Pada..., BAGAS ANGGARA PERMADI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
2. Wawancara

Data pasien didapatkan melalui kegiatan tanya jawab. Wawancara

dilakukan kepada klien, keluarga serta orang terdekat klien untuk

mendapatkan informasi yang akurat dan memang benar-benar

diperlukan.

3. Studi literature

Pengumpulan data dilakukan melalui pencarian sumber-sumber baik

dari buku, jurnal maupun internet yang terkait dengan asuhan

keperawatan yang diberikan kepada klien.

4. Studi dokumentasi

Pengumpulan data dilakukan melalui telaah sumber-sumber informasi

seperti catatan rekam medis klien atau yang lainnya.

D. Tempat dan Waktu

Asuhan keperawatan ini dilakukan di Ruang Dahlia Rumah Sakit Umum

dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga pada tanggal 18-19 Juni 2014.

E. Manfaat Penulisan

Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis

dalam bidang keperawatan yaitu sebagai panduan perawat dalam

pengelolaan kasus Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra. Juga diharapkan

menjadi informasi bagi tenaga kesehatan lain terutama dalam pengelolaan

kasus yang bersangkutan.

Asuhan Keperawatan Pada..., BAGAS ANGGARA PERMADI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
F. Sistematika Penulisan

Secara singkat sistematika dari penulisan laporan kasus terdiri dari

BAB I Pendahuluan

Pada bagian pendahuluan ini akan memaparkan tentang Latar

Belakang Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Tempat dan

Waktu. Disini juga menjabarkan sistematika penulisan tentang laporan

kasus.

BAB II Tinjauan Pustaka

Pada bab ini membahas mengenai pustaka-pustaka yang terkait

dengan masalah beserta pemecahannya.

BAB III Tinjauan Kasus

Membahas tentang kasus yang dikelola pada laporan kasus.

BAB IV Pembahasan

Bab Pembahasan terdiri dari Pengkajian, Diagnosa Keperawatan,

Rencana Tindakan Implementasi serta Evaluasi dari kasus yang dikelola.

BAB V Penutup

Meliputi kesimpulan dan saran yang bermanfaat.

Asuhan Keperawatan Pada..., BAGAS ANGGARA PERMADI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Anda mungkin juga menyukai