Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN PEMBERSIHAN

DAN PENYETRILAN ALAT


DI RUANG UNIT STERILISASI

RUMAH SAKIT BUDI AGUNG PALU


JL. MALUKU NO. 44 PALU
SULAWESI TENGAH

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas karunia-Nya kami dari tim penyusun laporan ini dapat menyelesaikan buku
Panduan Pembersihan dan Penyeterilan alat di Ruang Unit Sterilisasi di Rumah
Sakit Budi Agung Palu.
Panduan Pembersihan dan Penyeterilan alat di Ruang Unit Sterilisasi
merupakan suatu kebutuhan yang amat penting dan harus ada dalam suatu Rumah
Sakit
Panduan ini digunakan sebagai acuan oleh seluruh staf di Rumah Sakit
Budi Agung Palu. Di dalam pedoman ini dibahas mengenai pengertian, ruang
lingkup, tata laksana dan dokumentasi. Panduan ini akan selalu direvisi sesuai
dengan perkembangan rumah sakit. Seluruh staf yang ada di Rumah Sakit wajib
mematuhi panduan ini.
Selanjutnya dalam penyusunan dan pembuatan buku Panduan ini kami
juga mengucapkan terima kasih atas bantuan dan masukan serta dukungan dari
berbagai pihak dalam memperoleh data dan informasi. Untuk itu kami juga dari
Tim Penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk lebih baiknya isi dari buku
Panduan ini.

Palu, ….. 2018

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. 1


DAFTAR ISI ................................................................................................. 3
BAB I PANDUAN PEMBERSIHAN DAN PENYETRILAN ALAT
DI RUANG UNIT STERILISASI................................................................. 4
BAB II DOKUMENTASI ........................................................................... 9

3
BAB I
PANDUAN PEMBERSIHAN DAN PENYETRILAN ALAT
DI RUANG UNIT STERILISASI

1.1. PENGERTIAN
Unit Sterilisasi adalah suatu bagian proses pembersihan dan penyetrilan
serta pengolahan alat atau bahan yang bertujuan untuk menghancurkan semua
bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora dan dapat dilakukan dengan
proses kimia atau fisika.
Sterilisasi adalah proses penghancuran semua mikroorganisme termasuk
spora melalui cara fisika atau kimia yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
infeksi/infeksi nosokomial
Fungsi unit sterilisasi (CSSD) adalah : menerima, memproses,
memproduksi, mensterilkan, menyimpan serta mendistribusikan peralatan medis
ke berbagai ruangan di Rumah Sakit untuk kepentingan perawatan pasien.
Unit sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk
pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi.

1.2. RUANG LINGKUP


Adapun ruang lingkup Panduan ini adalah :
1. Pembersihan yang meliputi :
- Dekontaminasi Alat Kesehatan di Kamar Bedah
- Dekontaminasi Alat Kesehatan di Ruang Rawat Inap dan Rawat Jalan
- Dekontaminasi Alat Kesehatan dari bahan karet, logam, kaca dan plastik
2. Penyetrilan yang meliputi :
- Semua alat Instrument yang dipakai di kamar operasi seperti doek
lobang, doek kecil, set jas operasi, linen steril
- Alat Instrument di Rawat jalan, IGD dan Poli gigi

4
- Alat Instrument di Rawat Inap
- Alat Kesehatan yang terbuat dari bahan karet, kaca, plastik, logam,
tromol kassa, tromol doek

1.3. TATA LAKSANA


Unit sterilisasi Rumah Sakit Budi Agung Palu memerlukan tata laksana yang
dilakukan setiap akhir tahun yang akan direalisasikan di tahun yang akan datang.
a. Perencanaan unit pelayanan
Adapun perencanaan tata laksana Pelayanan terdiri dari :
1. Perencanaan dan penerimaan barang
- Linen
- Instrument
- Barang habis pakai
1. Pencucian
- Linen dilakukan di bagian rumah tangga/laundry
- Instrumen dilakukan di unitnya masing-masing
2. Pengemasan dan pemberian tanda
- Linen
- Instrumen
3. Proses Sterilisasi
4. Penyimpanan dan Distribusi
5. Pemantauan kualitas sterilisasi yang meliputi :
- Pemantauan proses sterilisasi : indikator fisika,
kimia dan biologi
- Pemantauan hasil sterilisasi : sterilisasi dengan
tes mikrobiologi
6. Pencatatan dan Pelaporan
b. Pengoperasian Alat Sterilisasi RSBA
Proses penyeterilan alat/bahan di Rumah Sakit Budi Agung (RSBA)
menggunakan metode sterilisasi uap

5
 Sterilisasi Uap (Autoclave delta)
Cara Kerja :
1. Handle Swits di naikkan ke angka 2
2. Tekan tombol main (lampu merah akan menyala)
3. Pilih salah satu temperature 121º atau 132º, kemudian tekan tombol
start (lampu hijau akan menyala)
4. Atur Sterilizer Timer yang dikehendaki (20 nenit untuk instrument,
30 menit untuk alat tenun) F. Gunakan skala yang paling luar (huruf
putih) dengan jarum penunjuk warna hijau. Apabila sudah selesai
waktu sterilizernya, jarum penunjuk berwarna hijau akan kembali ke
0, tetapi jarum penunjuk warna merah tetap diam tidak akan berubah.
Demikian juga jarum penunjuk warna hijau pada Dry Timer.
5. Atur Dry Timer yang dikehendaki, kita pakai 30 menit, gunakan
skala yang paling luar (huruf putih) dengan jarum penunjuk warna
hijau (disebelah dalam)
6. Lampu tanda pengisian air dan pemanasan/water/kaeting akan
menyala
7. Setelah air mendidih lampu-lampu dari vacum sterilizer (lampu hijau
dan orange akan menyala bergantian)
8. Dari exhaust/dry (lampu kuning/putih) menyala bergantian
9. Setelah lampu komplit menyala ± 5 menit kemudian alarm berbunyi,
menandakan bahwa proses sterilizer sudah selesai.
10. Jarum jacket sedikit demi sedikit turun ke angka 0 dan diturunkan,
jarum chanber sedikit demi sedikit akan turun dari 1-0
11. Setelah jarum chanber menunjuk angka 0 autoclave baru boleh di
buka dan alat di dalamnya bisa di keluarkan
12. Handle Swits di turunkan lagi ke angka 0
c. Pengujian Alat Sterilisasi
Sebelum mesin sterilisasi dapat digunakan secara rutin maka harus
dilakukan pengujian terlebih dahulu sesuai dengan prosedur pada masing-
masing autoclave atau sesuai dengan mesin sterilisasi yang digunakan.

6
Kerja mesin sterilisasi tidak hanya tergantung pada disain mesinnya saja
tetapi juga tergantung pada elemen pendukung lainnya seperti generator uap
dan distribusi uap, sistem kelistrikan dan sistem mekanik lainnya.
Kompatibilitas mesin sterilisasi dengan sistem penunjang lainnya
d. Kalibrasi Alat
Kalibrasi secara periodik harus dilakukan sesuai dengan instruksi manual
dari produsen mesin. Beberapa contoh item yang harus dikalibrasi adalah :
pengukur suhu dan tekanan, timer, dan elemen pencatat lainnya. Kalibrasi
ulang harus dilakukan apabila komponen-komponen ini mengalami
perbaikan. Kalibrasi alat harus dilakukan oleh orang terlatih khususnya
terhadap jenis mesin sterilisasi yang akan dikalibrasi.
e. Langkah-langkah Pelayanan Penyediaan Barang Steril :
 Penerimaan Alat/Bahan
Menerima alat/bahan yang akan disterilkan dari unit-unit lain yang ada
di Rumah Sakit Budi Agung (RSBA) yang telah di cuci dengan
desinfectan dan dikemas serta diberi label/tanda dari ruangan masing-
masing, kemudian dicatat di buku sterilisasi alat untuk disterilisasikan
 Pencucian
Alat-alat/instrument bekas pakai operasi dicuci bersih dengan
desinfectan asepty zyme, kemudian dibilas lalu direndam dengan larutan
asepty steril. Mencuci bersih adalah proses yang menghilangkan semua
partikel yang kelihatan dan hampir semua partikel yang tidak kelihatan,
dan menyiapkan permukaan dari semua alat-alat agar aman untuk proses
desinfeksi dan sterilisasi. Adapun jenis pencucian yang dilakukan di unit
sterilisasi adalah :
- Alat logam
- Alat medis dari karet
- Alat urologi
 Pengemasan dan Pemberian Label/Tanda
Pengemasan yang dimaksud di sini termasuk material yang tersedia
untuk fasilitas kesehatan yang didisain untuk membungkus, mengemas

7
dan menampung alat-alat yang pakai ulang untuk sterilisasi,
penyimpanan dan pemakaian. Tujuan pengemasan adalah untuk berperan
terhadap keamanan dan efektivitas perawatan pasien yang merupakan
tanggung jawab utama CSSD. Setelah alat/instrument dikemas diberi
label/tanda (nama ruangan, tanggal steril, alat yang disterilkan

BAB II

8
DOKUMENTASI

Alat/bahan yang disterilkan wajib memiliki data dokumentasi yang terdiri


dari :
 Jumlah set
 Berat alat
 Tanggal dan petugas/perawat yang mensterilkan
Dokumentasi tersebut di buat di dalam buku pencatatan dan pelaporan sterilisasi.

Anda mungkin juga menyukai