Anda di halaman 1dari 4

Jika anda termasuk seorang wanita yang harus melakukan kegiatan di luar rumah,

atau anda harus kembali bekerja namun tetap ingin memberikan ASI secara eksklusif
kepada bayi anda. Namun anda tidak perlu cemas, anda dapat mengatasinya dengan
Air Susu Ibu Perah atau ASIP. Ada beberapa hal yang penting untuk anda ketahui,
yaitu cara yang benar dalam menyimpan juga memberikan ASI perah tersebut. Anda
juga harus mengetahui cara penyimpanan ASI perah yang benar.

Jika terjadi kesalahan pada penyimpanan dapat menyebabkan ASI perah tersebut
rusak dan menurunnya kualitas ASI. Selain itu cara pemberian ASI perah yang salah,
dapat menyebabkan bayi tidak ingin menyusui langsung pada ibunya. Sebelum ASI
perah ini diberikan pada bayi, ASI perah yang telah disimpan dalam lemari pendingin
diharuskan untuk melalui tahapan ini :

1. Ambilah ASI perah yang telah disimpan sesuai waktu pemerahan ASI atau ASI
yang paling pertama diperah harus terlebih dulu diberikan.

2. Jika ASI perah telah disimpan dalam lemari pendingin, maka anda hanya perlu
menghangatkan dengan memasukan botol pada wadah yang berisikan air hangat
sekitar 15 menit, kemudian kocok perlahan.

3. Untuk ASI perah yang sudah beku atau sebelumnya disimpan di dalam freezer,
maka sebaiknya cairkan dulu ASI perah tersebut dalam lemari pendingin sekitar 12
jam. Letakkan botol ASI perah di dalam lemari pendingin semalaman sebelum ASI
perah tersebut dibutuhkan. Hindari mencairkan ASI perah dalam suhu kamar. ASI
perah yang telah dipanaskan tidak bisa kembali dibekukan, namun masih bisa
disimpan pada lemari pendingin sekitar 24 jam.

4. Jika cara pencairan cepat sangat diperlukan, anda dapat mencairkan ASI peras
dengan dialiri air atau dengan cara direndam oleh air. Peganglah botol ASI perah di
bawah air yang mengalirdengan suhu ruang kemudian tingkatkan temperatur pada air
secara berkala sampai ASI perah mencair. Atau anda dapat meletakan botol ASI perah
ke dalam wadah yang berisi air bersuhu ruang, kemudian ganti air rendaman tersebut
beberapa kali menggunakan air yang sedikit lebih hangat sampai ASI perah mencair.
Perubahan suhu air yang bertahap sangat berguna bagi kandungan ASI di dalamnya.
ASI perah yang telah dicairkan ini hanya dapat disimpan pada lemari pendingin
maksimal 4 jam.

5. Selain dengan menggunakan wadah dengan air hangat, cara mencairkan ASI
perah yang cepat anda dapat menggunakan alat bottle warmer. Jika anda hendak
menggunakan alat tersebut sebaiknya anda memperhatikan cara kerjanya. Pastikan
suhu berubah secara bertahap, dengan alat yang telah diuji pada ASI. Setelah ASI
perah terasa hangat, segera keluarkan dan jangan terus menerus dihangatkan.

6. ASI perah sangat tidak dianjurkan untuk dipanaskan menggunakan microwave


ataupun dipanaskan menggunakan kompor seperti di rebus. Cara tersebut bisa
membuat kandungan ASI perah berubah. Hal tersebut juga dapat membuat mulut dan
kerongkongan bayi terbakar.

7. Sebenarnya ASI perah tidak diharuskan untuk dipanaskan, namun biasanya ini
dipengaruhi kebiasaan yang ada dalam keluarga. Bayi dengan sendirinya akan
menunjukan apa yang ia suka, baik ASI perah yang hangat maupun dingin.

8. Biasakan membuang ASI perah yang tersisa, sisa dari asi tersebut jangan
diberikan kembali pada bayi dalam waktu minum yang berbeda, dan jangan juga
menyimpan kembali dalam lemari pendingin ataupun di hangatkan kembali. Jika bayi
sering menyisakan ASI perahnya maka hangatkan ASI perah seperlunya, kemudian
sisanya dapat anda simpan kembali dalam lemari pedingin bukan di dalam freezer.

9. Sebaiknya anda memberikan ASI perah menggunakan sendok yang kecil secara
perlahan.
Jaga Kebersihan Kemasan
Penting untuk terlebih dahulu melakukan sterilisasi botol atau kemasan penampung ASI
perah yang akan didinginkan atau dibekukan. Lakukan sterilisasi dengan merebus botol
dalam air panas mendidih sekitar 5-10 menit. Selain itu, dapat digunakan alat sterilisasi
elektrik. Namun, cek mengenai ketahanan kemasan pada label. Hati-hati saat melakukan
sterilisasi botol yang terbuat dari kaca, karena kemungkinan pecah.
Yang tak kalah penting untuk mencegah perkembangan bakteri dari ASI perah yaitu menjaga
kebersihan tangan saat memerah ataupun menyimpan ASI dalam kemasan. Gunakan sabun
saat mencuci tangan sebelum memerah baik menggunakan tangan atau pompa ASI, kemudian
cuci bersih botol kemasan ASI sebelum dilakukan sterilisasi.
Untuk ASI perah yang akan dibekukan, sebaiknya dimasukkan segera ke bagian lemari
pembeku. Namun, jangan isi penuh botol atau plastik kemasan, ASI perah cenderung
mengembang dalam keadaan membeku.

Khusus untuk kemasan plastik penampung ASI perah yang lebih berisiko bocor atau rusak,
sebaiknya tempatkan lagi dalam kontainer atau kotak kemasan lain sebelum memasukkannya
ke dalam lemari pendingin. Jangan lupa untuk memberikan label berisi tanggal ASI diperah
pada botol atau plastik kemasan. Dahulukan ASI dalam kemasan yang lebih lama.

Waktu Penyimpanan
Penyimpanan ASI perah sebaiknya disesuaikan dengan penggunaannya. ASI yang akan
digunakan beberapa hari kemudian, lebih baik dimasukkan ke dalam bagian lemari pendingin
yang tidak akan membuat beku.
ASI perah dapat disimpan mulai dari beberapa jam hingga beberapa bulan, tergantung dari
suhu penempatannya.

Berikut prinsip penyimpanan ASI yang harus diketahui :

 ASI perah tahan hingga 6 jam jika ditaruh pada suhu ruangan sekitar 25 derajat celcius.
 ASI perah tahan hingga 24 jam, saat disimpan dalam boks pendingin yang ditambahkan
dengan tambahan kantung es (ice pack).
 ASI perah tahan sampai 5 hari, ketika ditaruh pada kulkas bagian lemari pendingin dengan
suhu minimal 4 derajat celcius.
 ASI perah tahan hingga 6 bulan pada freezer dengan suhu 18 derajat celcius dibawah titik
beku 0 derajat celsius.
Hanya saja perlu diingat, proses pembekuan ASI perah kemungkinan menghilangkan
beberapa zat yang penting untuk menghalau infeksi pada bayi. Semakin lama penyimpanan
ASI perah, baik didinginkan maupun dibekukan, akan menghilangkan kandungan vitamin C
pada ASI. Meski demikian, ASI perah yang sudah dibekukan itu, nilai gizinya masih jauh
lebih baik dibandingkan susu formula.

Tips Mencairkan ASI Perah


ASI perah beku yang dicairkan kemungkinan akan mengalami perubahan pada warna, bau,
dan konsistensinya dibandingkan ASI segar. Sebagian bayi ada yang menolak ASI perah
beku, jika demikian ada baiknya memperpendek masa simpan ASI.
 Untuk mencairkan ASI perah yang dibekukan, dapat menggunakan penghangat ASI elektrik
yang bisa digunakan di rumah atau di mobil. Jika tidak tersedia, maka Anda dapat
menempatkan botol penyimpan ASI perah ke dalam panci atau mangkuk berisi air hangat.
Diamkan beberapa saat. Ingat, jangan menaruh panci atau baskom tersebut di atas kompor
yang menyala.
 ASI perah yang dibekukan, sebaiknya tidak langsung dikeluarkan dalam suhu ruang.
Beberapa penelitian mengungkap perubahan suhu yang cepat dapat memengaruhi kandungan
antibodi yang terdapat dalam ASI yang bermanfaat bagi bayi.
 ASI perah beku dari freezer dapat diletakkan terlebih dahulu di ruang pendingin pada kulkas,
kemudian hangatkan sebagaimana cara di atas. Yang juga penting diketahui adalah jangan
membekukan ulang ASI perah yang sudah dicairkan.
 Jika ASI perah dibutuhkan segera, maka Anda dapat menempatkannya di bawah air mengalir
dengan suhu biasa. Lalu lanjutkan mengairi dengan air hangat. Jika belum cukup hangat,
tempatkan botol di dalam mangkuk berisi air hangat. Untuk memeriksa apakah suhu ASI
sudah sesuai untuk bayi, teteskan ke pergelangan tangan. Jika suhu sudah sesuai, bisa
langsung diberikan pada bayi.
 Meski tampaknya mudah, hindari menghangatkan atau mencairkan ASI perah menggunakan
microwave. Alat ini kemungkinan dapat menciptakan bintik-bintik pada botol ASI perah
yang kemungkinan berbahaya bagi bayi. Sekali lagi, perubahan susu yang terlalu cepat pada
ASI perah bisa menghilangkan kandungan antibodi yang dibutuhkan oleh bayi Anda.

Cara Menyimpan dan Menyiapkan ASI dari


Kulkas
Dalam mendukung pemberian ASI maka ibu menyusui dapat menggunakan
ASIP atau yang dikenal ASI perah sehingga membantu memberikan secara
eksklusif selama enam bulan pada bayi anda. Pemberian asi perah seringkali
dilakukan untuk ibu menyusui yang aktif bekerja. Salah satu alasan sehingga
tidak mengalami pembengkakan dikarenakan produksi ASI yang tidak
seimbang dengan pemenuhan kebutuhan bayi anda. Dengan memerah ASI
maka anda telah membantu mempertahankan produksi ASI.

Disarankan ibu menyusui yang akan aktif bekerja maka belajar untuk memerah
ASI sebelum kembali bekerja pasca melahirkan. Dengan belajar memerah ASI
sedini mungkin maka makin banyak stock ASI perah yang dapat disimpan
untuk memenuhi kebutuhan bayi anda. Penyimpanan ASI perah sebaiknya di
tempat yang disesuaikan, misalnya dengan menyimpan di dalam lemari
pendingin. Penyimpanan ASI tidak harus selalu di freezer akan tetapi anda
dapat menyimpan di kulkas hingga mencapai 3-8 hari. Waktu penyimpanan
disesuaikan dengan kondisi dan cara yang tepat.

Perhitungan penyimpanan ASI perah di dalam kulkas dapat dicontohkan


sebagai berikut yaitu ASI perah disimpan di kulkas tempat kerja anda selama 9
jam kemudian anda membawanya menuju ke rumah dan baru anda simpan di
dalam freezer maka dapat anda gunakan 3 hari kedepan sehingga masih layak
di konsumsi oleh bayi anda. Berikut adalah beberapa cara yang dapat anda
lakukan untuk menyimpan dan menyiapkan ASI yang telah disimpan di dalam
kulkas dengan benar dan tepat.
Menyimpan ASI perah di dalam kulkas
1. Siapkan wadah penampung ASI sehingga wadah tersebut dapat menampung
ASI yang steril dan wadah dapat ditutup rapat. Perhatikan pula volume wadah
yang anda gunakan sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan bayi.

2. Pastikan ASI perah tersebut untuk langsung dikonsumsi atau akan disimpan
dalam waktu yang lebih lama. Bila asi perah akan diberikan kurang dari enam
jam maka anda tidak harus menyimpannya di kulkas sedangkan bagi anda
yang akan menggunakan selama 24 jam maka anda dapat menyimpannya di
lemari pendingin pada suhu 4 derajat celcius.Sedangkan bila ASI perah akan
digunakan dalam waktu lebih dari satu minggu maka sebaiknya segera
dinginkan dalam lemari pendingin selama 30 menit kemudian beku kan pada
suhu -18 derajat celcius atau bahkan lebih rendah bahkan dapat disimpan
dalam waktu 3-6 bulan.

3. Bila memungkinkan anda dapat menyimpan ASI di lemari pendingin bagian


tengah atau bahkan anda menyimpannya di bagian dalam freezer. Hindari
menyimpannya di rak yang menempel di pintu lemari kulkas dengan
temperatur yang berubah ketika sedang dibuka atau di tutup .

4. Pada bagian wadah yang disimpan di dalam lemari pendingin maka anda
dapat memberikan label dan keterangan. Berikan keterangan waktu perah ASI.
Sisakan pula kurang dari 1/4 bagian kosong pada wadah penyimpanan.

Dalam penyajian ASI perah sebaiknya anda memperhatikan beberapa


tips di bawah ini :
1. ASI yang anda sudah anda perah dapat anda gabung asalkan dalam
memerah maksimal dalam kurun waktu 24 jam, dinginkan dalam kulkas
sebelum anda gabungkan keduanya.

2. Dalam penyajian anda tidak disarankan untuk menggabungkan ASI hangat


dengan yang baru atau yang dingin dengan yang beku.

Dengan demikian bagi anda yang akan memerah ASI simpan dan sajikan
dengan benar untuk bayi anda agar tidak mengganggu kesehatan bayi anda.
Perhatikan pula dalam pembekuan yang lama dalam mengubah komposisi
kimia yang terkandung di dalam ASI, hal ini untuk menghindari dari penguraian
kimia yang dapat melawan orgamisme berbahaya. Apabila anda sedang berada
di rumah lebih baik anda menyusui bayi secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai