ABSTRAK
Tujuan: untuk menentukan latihan metode Bobath lebih efektif daripada latihan aktivitas
fungsional pada peningkatan keseimbangan berdiri statis pada Stroke sub akut pada 35-70
tahun di kelompok fisioterapi dari poliklinik Rumah Sakit Indra Provinsi Bali. Metode:
eksperimental dengan 2 kelompok sampel, masing-masing 10 orang. Kelompok pertama
diberikan latihan metode Bobath. Kelompok kedua diberikan latihan fucntional 12 kali
dalam sebulan. Hasil: ada perbedaan signifikan keseimbangan berdiri statis pada
kelompok I (dengan metode Bobath) dan kelompok II (latihan aktivitas fucntional) p =
0,03 (p <0,05). Kesimpulan: Latihan Bobath metode 6 kali dalam satu bulan lebih efektif
untuk meningkatkan keseimbangan berdiri statis dari latihan aktivitas fucntional dalam
pasien stroke sub akut di poliklinik fisioterapi dari Rumah Sakit Indra Provinsi Bali.
Kata kunci : metode Bobath, latihan aktivitas Fungsional, keseimbangan berdiri static.
ABSTRACT
Objective: to determine Bobath method exercise more efective than functional activity
exercise due to the increase of statical standing balance in sub acute stroke patien in 35-70
years group at physiotherapy policlinic of Rumah Sakit Indra Provinsi Bali. Method:
eksperimental with 2 sample group, each 10 people. The first group was gived Bobath
method exercise. The second group was gived fucntional exercise 12 times in a month.
Result: there was a significant differen of statical standing balance in group I (with Bobath
method) and group II (fucntional activity exercise) p=0,03 (p<0,05). Conclution: Bobath
method exercise 12 times in a month more efective to increasing statical standing balance
than fucntional activity exercise in sub acute stroke patient at physiotherapy policlinic of
Rumah Sakit Indra Provinsi Bali.
Keyword: Bobath method, functional activity exercise, statical standing balance.
1
Pendahuluan Keseimbangan yang baik pada
pasien stroke merupakan komponen
Stroke merupakan penyakit penting untuk dapat melakukan gerak
gangguan fungsional otak berupa dan fungsi. Tanpa adanya
kelumpuhan saraf atau defisit keseimbangan maka pasien stroke akan
neurologis akibat gangguan aliran darah mengalami kesulitan dalam melakukan
(karena sumbatan atau perdarahan) aktivitas, hal tersebut tidak hanya bagi
pada salah satu bagian otak. Stroke pasien stroke, akan tetapi begitu juga
setiap tahunnya, sekitar 12 dari 100.000 pada orang tanpa gangguan stroke.
orang di Amerika serikat mengalami Gangguan keseimbangan pada
stroke, sehingga penyakit ini tercatat pasien stroke terjadi karena banyak
sebagai pebunuh nomor tiga setelah faktor diantaranya karena kerja otot-
penyakit jantung dan kanker. Di otot tubuh yang tidak sinergis, selain
Amerika, tercatat ada sekitar 770.000 itu juga bisa karena adanya gangguan
pasien stroke, baik yang terkena untuk pada komponen keseimbangan tubuh
pertama kalinya maupun yang terkena misal pada siatem visual, vestibular dan
serangan susulan. Dari segi usia, 72 somatosensorik.
persen pasien stroke berumur di atas 65 Keseimbangan timbul dari interaksi
tahun. Hal ini dikarenakan peluang yang kompleks dari “sensory dan
seseorang terkena stroke setelah berusia musculoskeletal system” yang
55 tahun berlipat ganda pada setiap terintegrasi dan dimodifikasi di Sistem
dasawarsa pertambahan umurnya. saraf Pusat (SSP) yang direspon untuk
Sementara di Indonesia menurut menyesuaikan kondisi lingkungan baik
Yayasan Stroke Indonesia internal maupun eksternal.
(YASTROKI) menyebutkan bahwa Beberapa bidang yang dilatih
63,52 per 100.000 penduduk Indonesia adalah berdiri, berjalan, mengambil dan
berumur 65 tahun ditaksirkan terjangkit menggunakan benda-benda. Adapun
stroke. ragam latihan yang bisa digunakan oleh
Seseorang terkena serangan stroke fisioterapi diataranya dengan metode
disebabkan oleh dua hal utama, yaitu Brunnstrom, metode Rood, metode
penyumbatan arteri yang mengalirkan Johnstone, PNF, MRP, latihan aktivitas
darah ke otak (disebut stroke fungsional sehari-hari dan salah satunya
iskemik/non perdarahan) dan karena dengan metode Bobath. Intervensi
adanya perdarahan di otak (disebut dengan metode Bobath ini mempunyai
stroke perdarahan/hemoragik). tujuan yaitu optimalisasi fungsi dengan
Seseorang yang terserang stroke akan peningkatan kontrol postural dan
mengalami keadaan dimana gerakan selektif melalui fasilitasi,
kemampuan beraktivitas akan menurun. sebagaimana yang dinyatakan oleh
Gangguan keseimbangan pada IBITA tahun 1995
stroke dikarenakan tidak adanya “The goal of treatment is to
integrasi yang baik pada system optimize functionby improving postural
sensorik (vestibular, visual, dan control and selective movement through
somatosensorik termasuk facilitation.” (IBITA 1995)
proprioceptor) dan musculoskeletal Berdasarkan latar belakang tersebut
(otot, sendi, dan jaringan lunak lain) penulis tertarik untuk mengangkat topik
yang diatur di dalam otak (control diatas dalam bentuk penelitian dan
motorik, sensorik, basal ganglia, memaparkan dalam skripsi dengan
cerebellum, area asosiasi) sebagai judul “Pelatihan dengan pendekatan
respon terhadap perubahan kondisi metode Bobath lebih efektif dari pada
internal dan eksternal. pelatihan aktivitas fungsional untuk
2
3
6
7
statik, maka desain penelitian yang dan sesudah pemberian latihan dengan
akan digunakan oleh peneliti adalah pendekatan Metode Bobath
Randomized pre test post test design. Hipotesis II
Nilai keseimbangan diukur dan Ho : Tidak ada perbedaan nilai
dievaluasi dengan menggunakan keseimbangan berdiri statik sebelum
functional standing balance scale. Hasil dan sesudah pemberian latihan dengan
dari pengukuran terhadap pelatihan aktivitas fungsional.
keseimbangan posisi berdiri stasik akan Ha : Ada perbedaan nilai
dilakukan dianalisa. keseimbangan berdiri statik sebelum
Tehnik Pengambilan Sampel dan sesudah pemberian latihan dengan
Pengambilan sampel dilakukan pelatihan aktivitas fungsional.
berdasarkan pertimbangan tertentu, Analisis yang digunakan untuk
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan menguji dua kelompok data
berdasarkan variabel yang diteliti, independent dengan skala data
sehingga peneliti menggunakan teknik interval/rasio. Jika data berdistribusi
pengambilan sampel dengan teknik normal maka pengujian hipotesis
accidental. menggunakan Independent sample t-
Subyek penelitian yang dipilih test. Dengan pengujian hipotesa Ho
adalah pasien Stroke baik laki-laki diterima bila nilai p > nilai α (0,05),
ataupun wanita yang berusia antara 35- sedangkan Ho ditolak bila p < nilai α
70 tahun, diambil sebanyak 10 orang (0,05).
kemudian dilakukan pemeriksaan untuk Adapun pernyataan hipotesisnya
memenuhi kriteria yang ditetapkan. adalah :
Hipotesis III
Analisis data Ho : Pelatihan dengan pendekatan
1. Uji Normalitas Distribusi metode Bobath tidak lebih efektif
Untuk mengetahui apakah populasi daripada pelatihan aktivitas fungsional
berdistribusi normal, maka digunakan dalam meningkatkan keseimbangan
uji normalitas yaitu dengan Shapiro berdiri statis pasien stroke akut.
wilk test. Adapun ketentuan pengujian Ha : Pelatihan dengan pendekatan
adalah data dinyatakan berdistribusi metode Bobath lebih efektif daripada
normal jika p>0.05 pelatihan aktivitas fungsional dalam
2. Uji Homogenitas meningkatkan keseimbangan berdiri
Untuk mengetahui homogenitas statis pasien stroke akut.
varians, maka dilakukan pengujian Karakteristik Subjek
homogenitas dengan menggunakan Rerata karakteristik sampel
Levene’s test. Adapun ketentuan berdasarkan umur yaitu kelompok I
pengujian adalah data dinyatakan memiliki rerata umur (53,60±6,96) dan
bersifat homogen jika p>0,05 kelompok II (54,30±5,81), hal ini
3. Pengujian Hipotesis menggambarkan bahwa sampel
Penelitian penelitian memiliki kelompok usia
Adapun pernyataan hipotesis yang kategori dewasa tua dan lansia.
ditegakkan adalah : Berdasarkan karakteristik tinggi badan
Hipotesis I didapatkan rerata pada kelompok I
Ho : Tidak ada perbedaan nilai (162,80±5,99) dan kelompok II
keseimbangan berdiri statik sebelum (160,10±4,61) begitu juga pada
dan sesudah pemberian latihan dengan karakteristik berat badan didapat pada
pendekatan metode bobath. kelompok I (15,00±18,63)dan
Ha : Ada perbedaan nilai kelompok II (53,40±20,95).
keseimbangan berdiri statik sebelum Karakteristik berdasarkan jenis kelamin
8
laki-laki dan perempuan pada kelompok nilai p=0,000 (p<0,05) yang berati
I dan II adalah sama yaitu 5 (50,0%) bahwa ada perbedaan yang bermakna
orang, sedangkan karakteristik rata-rata nilai keseimbangan berdiri
berdasarkan sisi lesi kanan dan kiri statis sebelum dan sesudah intervensi
pada kelompok I dan II juga sama yaitu berupa apikasi metode Bobath. Hal
5 (50,0%) orang. tersebut menunjukan bahwa intervensi
pada kelompok I memberikan
Pada pengujian hipotesis I demgan peningkatan yang bermakna terhadap
pengujian dengan uji beda dua rata-rata keseimbangan berdiri statis pasien
yitu paired sample t-test didapatkan stroke.
Tabel 5.5 distribusi nilai keseimbangan berdiri statis sebelum dan sesudah intervensi
pada kelompok I
Sebelum Sesudah t p
SD 1,06 0,94
Tabel 5.6 distribusi nilai keseimbangan berdiri statis sebelum dan sesudah intervensi
pada kelompok II
Sebelum Sesudah t p
SD 1,20 0,94
Latihan aktivitas fungsional perlu yang berati bahwa ada perbedaan yang
diberikan untuk meningkatkan bermakna rata-rata nilai keseimbangan
kemandirian pasien stroke. Menurut berdiri statis kelompok I (aplikasi
Irfan M (2010) menyatakan aktivitas metode Bobath) dengan kelompok II
fungsional menunjang terbentuknya (latihan aktivitas fungsional) . Hal
pola gerak normal. tersebut menunjukan bahwa intervensi
pada kelompok I lebih efektif secara
Pada pengujian hipotesis III signifikan dibandingkan dengan
demgan pengujian dengan uji beda dua intervensi pada kelompok II terhadap
rata-rata yaitu indevendentd sample t- peningkatan keseimbangan berdiri
test didapatkan nilai p=0,013 (p<0,05) statis pasien stroke.
Tabel 5.7 distribusi nilai selisih keseimbangan berdiri statis pada kelompok I dan
kelompok II
Klmpk I Klmpk II t p
SD 1,34 0,88
9
Saran 2. Perlu penelitian sejenis dengan
1. Sebaiknya di tempat lain sampel yang lbih banyak.
dilakuakan penelitian yang sama.
Irfan,Muhammad.Fisioterapi Bagi Insan
Stroke.Katahati:Jogjakarta.2007 Juanidi,Iskandar.STROKE(panduan
Series:Jakarta.2007 EGC:Jakarta.2006
Utama:Jakarta.2006
10