Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup

manusia karena tanpa kesehatan manusia tidak dapat beraktivitas dengan normal,

bahkan ada kata-kata bijak bahwa kekayaan tidak berarti tanpa kesehatan.

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang

harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

dimaksud dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 19451.

Di Indonesia masalah perlindungan konsumen belum mengakar dalam diri

setiap masyarakat, sehingga berbagai bentuk kerugian konsumen dan

pelanggaran-pelanggaran yang banyak dilakukan oleh pelaku usaha tidak diproses

lebih lanjut dan terabaikan begitu saja2. Kerugian-kerugian yang dialami oleh

konsumen tersebut dapat timbul sebagai akibat dari adanya hubungan hukum

perjanjian antara produsen dengan konsumen, maupun akibat dari adanya

perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh produsen.

Berkaitan dengan hal tersebut jaminan akan kesehatan diatur dalam Undang-

Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang menggantikan Undang-

Undang Nomor No 23 tahun 1992. Dalam UndangUndang Kesehatan yang baru

tersebut terdapat perubahan paradigma upaya pembangunan kesehatan yaitu dari

paradigma sakit yang begitu kental pada Undang-Undang Kesehatan sebelumnya


1
Undang-Undang Dasar 1945
2
Ahmadi Miru, Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen di Indonesia, Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2010, hal. 1
bergeser menjadi paradigma sehat yakni paradigma kesehatan yang

mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan kuratif dan

rehabilitatif pembangunan kesehatan yaitu dari paradigma sakit yang begitu kental

pada Undang-Undang Kesehatan sebelumnya bergeser menjadi paradigma sehat

yakni paradigma kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif

tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif3.

Salah satu bidang yang tercakup dalam aspek pembangunan kesehatan adalah

bidang pelayanan dalam hal pemberian jasa kesehatan. Salah satu contohnya ialah

pelayanan kesehatan tradisional. Pengobatan tradisional dalam perkembangannya

terbagi dua, yaitu: ada yang bersifat tradisional irrasional dan tradisional rasional.

Pengobatan tradisional rasional yang dimaksud adalah pengobatan tradisional

yang dapat diteliti secara ilmiah4

Perkembangan yang terjadi, masyarakat sekarang ini cenderung beralih ke

pengobatan tradisonal/non-medis. Hal tersebut sesuai dengan data yang

dikeluarkan oleh Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tentang

penggunaan pengobatan tradisional termasuk yang meningkat dari tahun ke tahun

(digunakan oleh 40 % penduduk Indonesia)5

Usaha pelayanan kesehatan dapat ditempuh dengan cara ilmiah yaitu melalui

pengobatan kedokteran modern maupun pengobatan tradisional yang bersumber

dari berbagai latar belakang, seperti tradisional, keagamaan, kepercayaan, atau

berbagai cara yang belum terbukti secara ilmiah dengan berbagai teknik dan

perangkat pengobatan. Pengobatan tradisional tersebut masih banyak yang belum

3
Undang-Undang No. 36 Tahun 2009
4
Soerjono Soekanto dan Herkutanto, Pengantar Hukum Kesehatan, (Bandung: Remadja Karya,
1987), hlm. 114
5
http://buk.depkes.go.id, di akses tanggal 5 November 2017
memiliki dasar ilmiah, sehingga sulit untuk menentukan parameter yang objektif

dan penilaiannya. Dengan banyaknya tenaga pengobatan tradisional yang tidak

memiliki standar kompetensi dalam menangani pasien dimungkinkan akan

merugikan masyarakat.

Mahalnya pengobatan medis merupakan salah satu faktor meningkatnya

masyarakat yang berobat ke pelayanan kesehatan tradisional, khususnya

masyarakat menengah ke bawah. Dengan biaya yang relatif lebih murah, pelaku

usaha pelayanan kesehatan tradisional menjanjikan kesembuhan berbagai jenis

penyakit dalam jangka waktu yang cepat, aman, tidak berbahaya, tidak

mengandung risiko, atau efek samping dalam berbagai promosi yang

ditawarkannya. Hal ini jelas lebih menarik minat masyarakat untuk berobat ke

pelayanan kesehatan tradisional

Standar kompetensi dalam melayani kesehatan masyarakat merupakan hal

yang harus dipenuhi bagi penyelenggara pelayanan kesehatan sebagaimana diatur

dalam Pasal 33 ayat (1) UU No. 36 Tahun 2009 yang menyatakan bahwa “Setiap

pimpinan penyelenggaraan fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat harus

memiliki kompetensi manajemen kesehatan masyarakat yang dibutuhkan.

Dengan tidak adanya pengaturan standarisasi, dan pengawasan yang memadai

dari Pemerintah terhadap pengelola pengobatan tradisional menyebabkan tidak

adanya perlindungan hukum yang memadai bagi para penggunanya jika terdapat

penyimpangan. Masalah kesadaran hukum masyarakat berkaitan dengan

berfungsinya hukum itu dalam masyarakat. Oleh karena itu di dalam pelaksanaan

hukum tersebut masyarakat dituntut untuk sadar terhadap hukum, sehingga dapat

diketahui efektivitas hukum itu bagi masyarakat.


Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam

masalah tersebut dan merumuskan dalam judul “Kesadaran Hukum Pengelola

Pengobatan Tradisional Terhadap Standarisasi Pelayanan Kesehatan Bagi Pasien

di Kabupaten Bojonegoro”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diajukan beberapa

permasalahan yang dapat menjadi pokok bahasan. Permasalahan-permasalahan

tersebut apabila dirumuskan adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana tingkat kesadaran hukum pengelola pengobatan tradisional

terhadap standarisasi pelayanan di Kabupaten Bojonegoro ?

b. Bagaimana standarisasi pelayanan kesehatan pengobatan tradisional di

Kabupaten Bojonegoro ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah

a. Untuk mengetahui tingkat kesadaran hukum pengelola pengobatan tradisional

terhadap standarisasi pelayanan di Kabupaten Bojonegoro ?

b. Untuk mengetahui standarisasi pelayanan kesehatan pengobatan tradisional di

Kabupaten Bojonegoro.
1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang akan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Manfaat Teoritis

1) Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan ilmu

pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan tingkat kesadaran hukum

Pengelola pengobatan tradisional terhadap standarisasi pelayanan.

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian sejenis

yang akan datang sekaligus sebagai pembanding terhadap penelitian-

penelitian sejenis yang telah ada sebelumnya

b. Manfaat Praktis

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan-bahan

pertimbangan dalam rangka pemupukan kesadaran hukum pada Pengelola

pengobatan khususnya yang berkaitan dengan Pengelola pengobatan

tradisional.

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan pada

instansi yang berwenang dalam rangka pembinaan dan pengawasan

Pengelola pengobatan tradisional

1.5. Sistematika Penulisan

Skripsi ini nantinya akan disusun dalam lima bab. Tiap-tiap bab dibagi

beberapa sub bab yang saling mendukung. Bab-bab yang tersusun tersebut

nantinya merupakan suatu kesatuan yang saling berkaitan antara satu dengan yang

lain.
BAB 1 Pendahuluan

Bab ini menguraikan latar belakang, perumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka,

metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori pemecahan masalah yang

berhubungan dan digunakan untuk mendukung dalam pembuatan

skripsi ini.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang terdiri dari

jenis dan pendekatan penelitian, jenis dan sumber bahan penelitian,

teknik pengumpulan data serta teknik analisa data.

BAB IV Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini, menguraikan secara umum analisis kesadaran hukum

pelaku pengobatan tradisional terhadap standarisasi pelayanan

kesehatan terhadap pasien. Serta kendala-kendala yang terjadi

terhadap perlindungan pasien dalam pelayanan jasa pengobatan

tradisional.

BAB V Penutup

Berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran dapat

dikemukakan kembali masalah penelitian serta hasil dari

penyelesaian masalah. dalam bab ini berisikan kesimpulan dan

saran. Kesimpulan disini merupakan jawaban dari pokok masalah

yang ada pada bab pertama.

Anda mungkin juga menyukai