1. Mengapa penyusunan Laporan Dana Kampanye pada partai politik menggunakan
pendekatan aktivitas ? Laporan dana kampanye merupakan bentuk keterbukaan dan kejujuran Partai Politik kepada masyarakat. Laporan dana kampanye (LDK) adalah laporan gabungan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye Partai Politik (LPPDKP) di tingkat kabupaten/kota, Partai Politik tingkat Provinsi, dan Partai Politik tingkat pusat sebagai bentuk pengendalian internal organisasi Partai Politik (Pasal 4 ayat (1) Per KPU Nomor 01 Tahun 2009). Pengaturan tentang pelaporan dana kampanye tercantum dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaporan Dana Kampanye. Pendekatan aktivitas ini menuntut penyusun laporan dana kampanye menyajikan semua aktivitas yang dilakukannya dalam rangka penyelengaraan kampanye baik transaksi yang berupa uang maupun barang/jasa (Lampiran I Per KPU Nomor 01 Tahun 2009). Setelah membuat LPPDKP sesuai dengan Pedoman Pelaporan Dana Kampanye, LPPDKP tersebut haruslah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk meyakinkan masyarakat bahwa LPPDKP yang dibuat oleh Partai Politik telah memenuhi tuntutan transparansi dan akuntabilitas yang diamanatkan oleh Undang-Undang. 2. Mengapa partai politik harus di tuntut untuk transparansi dan akuntabilitas ? Bentuk transparansi dan akuntabilitas partai politik kepada public atas aktivitas yang dilaksanakan dengan menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan yang disusun tentunya harus memenuhi standar agar dapat dipahami secara luas (universal). Standar dalam menyusun laporan keuangan partai politik adalah PSAK 45. Salah satu laporan yang harus dibuat oleh partai politik adalah laporan dana kampanye. Pertanggungjawaban keuangan yang transparan oleh partai politik merupakan bentuk kepatuhan terhadap undang-undang partai politik dan undang-undang pemilu. Partai politik harus mampu dan melaksanakan pertanggungjawaban terhadar seluruh sumber daya keuangan yang digunakan kepada para konstituennya. Bentuk pertanggungjawaban pengelola keuangan partai politik serta pemilu adalah penyampaian Laporan Dana Kampanye (semua peserta pemilu),serta Laporan Keuangan (khusus untuk partai politik), yang harus diaudit oleh Kantor Akuntan Publik, ke KPU serta terbuka untuk diakses publik. Akuntabilitas yang tinggi dapat menciptakan good political party governance sehingga dapat meminimalisasi kecurangan penyalahgunaan dana dan mengantisipasi munculnya konflik. Penerapan kewajiban tata administrasi keuangan dan system pelaporan dana kampanye secara transparan, akuntabel, dan independen akan sangat menunjang perwujudan pelaksanaan pemilu yang bersih dalam rangka membengun demokrasi yang berkredibilitas dan dapat menciptakan kepercayaan publik kepada pemerintah dan pertanggungjawaban peserta pemilu kepada publik. Namun realitas yang ada masih menunjukkan lemahnya kesadaran dan kepatuhan partai politik untuk membuat laporan pertanggungjawaban atas penggunaan dananya.