Produk produk pendanaan bank syariah ditujukan untuk mobilisasi dan investasi tabungan
untuk pembangunan perekonomian dengan cara yang adil sehingga keuntungan yang adil dapat
dijamin bagi semua pihak.tujuan mobilisasi dana merupakan hal penting karena islam secara tegas
mengutuk penimbunan tabungan dan menuntuk penggunaan sumber dana secara produktif dalam
rangka mencapai tujuan sosial ekonomi islam.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa produk produk pendanaan bank syariah
mempunyai empat jenis yang berbeda yaitu
giro wadi’ah adalah produk pendanaan bank syariah berupa simpanan dari nasabah
dalam bentuk rekenig giro untuk keamanan dan kemudahan pemakaian nya. Ketika kepada
nasabah penyimpan diberi garansi untuk dapat menarik dananya sewaktu waktu dengan
menggunakan berbagai fasilitasvyang disediakan bank , seperti cek , bilyet giro , kartu atm ,
atau dengan menggunakan sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah
bukuan tanpa biaya.
Beberapa fasilitas giro wadi’ah yang disediakan bank untuk nasabah , antara lain:
1. Buku cek
2. Bilyet giro
3. Kartu ATM
4. Fasilitas pembayaran
5. Traveller’s cheques
6. Wesel bank
7. Wesel penukaran
8. Kliring
Simpanan giro dibank syariah tiak selalu menggunakan prinsip wadi’ah yad dhamanah
,tetapi secara konsep dapat juga menggunakan prinsip wadiah yad amanah dan prinsip qardh.
Simpanan giro dapat menggunakan prinsip wadi’ah yad amanah karena pada dasarnya
giro dapat dianggap sebagai suatu kepercayaan dari nasabah kepada bank untuk menjaga dan
mengamankan aset/dananya. Dengan prinsip ini nasabah deposan tidak menerima imbalan
atau bonus apapun dari bank karena aset atau dana yang dititipkan tidak akan dimanfaatkan
untuk tujuan apapun ,termasuk untuk kegiatan produktif. Sebaliknya , bank boleh
membebankan biaya administrasi penitipan.
Selain itu , simpanan giro juga dapat menggunakan prinsip qardh ketika bank dianggap
sebagai penerima pinjaman tanpa bunga dari nasabah deposen. Bank dapat memanfaatkan
dana pinjaman dari nasabah deposan untuk apa saja , trmasuk unuk kegiatan produktif
mencari keuntungan .sementara itu nasabah deposen dijamin akan memperoleh kembali
dananya secara penuh,sewaktu waktu nasabah ingin menarik dananya. Bank boleh juga
memberikan bonus kepada nasabah deposen, selama hal ini tidak disyaratkan diawal
perjanjian.
b.tabungan wadi’ah
tabungan wadi’ah adalah produk pendanaan bank syariah berupa simpanan dari
nasabah dalam bentuk rekening tabungan untuk keamanan dan kemudahan pemakaiannya,
seperti girp wadi’ah. Karakteristik tabungan wadi’ah ini juga mirip dengan tabungan pada
bank konvensional ketika nasabah penyimpanan diberi garansi untuk dapat menarik dananya
sewaktu waktu dengan menggunakan berbagai fasilitas yang disediakan bank ,seperti kartu
ATM dan sebagainya tanpa biaya.
Selain tidak adanya fasilitas buku cek dan bilyet giro , fasilitas bagi nasabah tabungan
wadi’ah yang diberikan oleh bank mirip dengan fasilitas bagi nasabah giro wadi’ah.
2. pendanaan dengan prinsip Qardh
Simpanan giro dan tabungan jugadapat menggunakan prinsip qardh, ketika bank
dianggap sebagai penerima pinjaman tanpa bunga dari nasabah deposan sebagai pemilik
modal. Bank dapat memanfaatkan dana pinjaman dari nasabah deposan untuk tujuan apa saja,
termasuk untuk kegiatan produktif mencari keuntungan. Sementara itu nasabah deposan
dijamin akan memperoleh kembali dananya secara penuh ,sewaktu waktu nasabah ingin
menarik dananya. Bank boleh juga memberikan bonus kepada nasabah deposan ,selama hal
ini tidak disyaratkan diawal perjanjian.
Giro dan tabungan qardh memiliki karakteristik menyerupai giro dan tabungan
wadi’ah. Bank sebagai peminjam dapat memberikan bonus karena bank menggunakan dana
untuk tujuan produktif dan menghasilkan profit. Bonus tabungan qardh juga lebih besar dari
pada bonus giro qardh karena bank lebih leluasa dalam menggunakan dana untuk tujuan
produktif.
Mudharabah merupakan prinsip bagi hasil dan bagi kerugian ketika nasabah sebagai
pemilik modal menyerahkan uangnya kepada bank sebagai pengusaha untuk diusahakan.
Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan , dan kerugian ditanggung oleh pemilik dana atau
nasabah.berikut tabel perbedaan antara tabungan wadi’ah dan tabungan mudharabah :
investasi umum sering disebut juga sebagai investasi tidak terikat .nasabah rekening
investasi lebih bertujuan untuk mencari keuntungan dari pada untuk mengamankan uangnya.
d. sukuk mudharabah
akad mudharabah juga dapat dimanfaatkan oleh bank syariah untuk penghimpunan
dana dengan menerbitkan sukuk yang merupakan obligasi syariah. Dengan obligasi syariah,
bank mendapatkan alternatif dana brjangka panjang sehingga dapat digunakan untuk
pembiayaan pembiayaan berjangka panjang
Akad ijarah dapat dimanfaatkan 0leh bank syariah untuk penghimpunan dana dengan
menerbitkan sukuk yang merupakan obligasi syariah.
Penerbitan sukuk melibatkan 4 pihak , yaitu pemilik aset, penyewa, investor, dan
sesial purposebvehicle. Pemilik aset adalah pihak yang sedang mencari pendanaan. Dalam
hal ini bank syariah adalah pemilik aset tersebut.penyewa adalah pihak yang menyewa aset
tersebut. Pihak investor adalah pihak yang membeli sertifikat sukuk al-ijarah . pecial purpose
vehicle atau SPV adalah institusi yang khusus didirikan dalam rangka penerbitan sukuk.
b. produk pembiayaan
pembiayaan dalam perbankan syariah menurut AL-Harran (1999) dapat dibagi
menjadi 3 yaitu
3. charity financing
Dan produk- produk pembiayaan bank syariah sapat menggunakan 4 pola yang
berbeda yaitu:
Musyawarah
Mudharabah
Murabahah
Salam
Istishna
Ijarah
qardh