Larutan Koloid
Suspensi
Campuran kasar
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 3
Tipe larutan
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 4
Definisi
• Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua
zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid
(fase terdispersi/ yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat
lain (medium pendispersi/ pemecah).
• Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm.
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 5
Koloid dispersi
Sol
• Dipersi solid dalam liquid
• Terbagi menjadi sol liophilic dan liophobic
Pembuatan Sol
A. METODE DISPERSI:
partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid.
1)Cara mekanik: butir-butir kasar digerus sampai diperoleh
tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium
pendispersi.
2)Cara peptisasi: pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau
dari suatu endapan dengan bantuan zat pemecah (pemeptisasi).
3)Cara busur bredig: digunakan untuk membuat sol-sol logam.
Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode
yang dicelupkan kedalam medium dispersi, kemudian diberi
loncatan listrik dikedua ujungnya. Mula-mula atom logam akan
terlempar kedalam air, lalu atom tersebut mengalami kondensasi
sehingga membentuk partikel koloid. cara busur bredig ini
merupakan gabungan cara disperse dan kondensasi
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 12
B. METODE KONDENSASI:
metode ini melibatkan pengumpulan/koleksi dari
partikel partikel kedalam batasan ukuran koloid dalam
suatu medium dimana partikel partikel sudah ada dalam
bentuk ion, atom, atau molekul yang sangat kecil
Cara Fisika
Cara Kimia
a) Reaksi redok
Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan
oksidasi. Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen
sulfida (H2S) dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan
mengalirkan gas H2S kedalam larutan SO2.
2H2S (g) + SO2 (aq) → 2H2O (l) + 3S (s)
b) Reaksi Hidrolisis
Koloid sol dari logam berat didapatkan dengan proses hidrolisis
larutan terhadap garamnya
Apabila sejumlah kecil FeCl3 ditmbahkan ke dalam air yang
mendidih, akan didapatkan sol Fe(OH)3 berwarnn merah
kecoklatan
FeCl3 + 3H2O → Fe(OH)3 + 3HCl
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 15
c) Dekomposisi Rangkap
Sol dari garam yang tak larut dapat dibuat dengan metode ini.
Jika laritan megandung komponen ion zat yang tak larut
dicampurka, akan terjadi pengendapan. Apabila zat memiliki
kelarutan yang rendah, maka endapan berupa koloid
Contoh:
• Sol arsenik sulfida didapatkan dengan melewatkan h2S ke dalam
larutan dingin arsen oksida dalam air.
As2O3 + 3H2S → As2S3 + 3H2O
Emulsi
• Dispersi koloid dimana suatu liquid terdispersi dalam liquid
yang lain yang tidak larut (immiscible)
• Emulsi dapat dibuat dengan proses pengadukan, lebih baik
dengan alat homogenizer
• Emulsi dari liquid murni biasanya tidak stabil dan cenderung
memisah
• Untuk mencegah emulsi memisah, perlu ditambahkan
emulgator atau emulsifier atau emulsifying agent untuk
menstabilkan emulsi
• Apabila kita membuat emulsi dari air dan minyak, maka akan
terjadi 2 kemungkinan
a. emulsi minyak dalam air
b. Emulsi air dalam minyak
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 17
1) Flokulasi:
partikel partikel bergabung membentuk gumpalan karena
dipengaruhi muatan pada permukaan dorplet yang ter emulsi
2) Kreaming:
terjadinya lapisan lapisan dengan konsentrasi yang berbeda-
beda pada emulsi
3) Breaking/Cracking :
pemisahan fase dispersi dan fase terdispersi dari suatu emulsi
karena peristiwa coalescene. Coalescene adalah penggabungan
antar fase terdispersi karena rusaknya lapisan pelindung
emulgator
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 20
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 21
Teknik Kimia-
Emugator dalam menstabilkan emulsiUPN"Veteran"Jati
m
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 23
Gel
• Sistem koloid dimana Liquid yang terdispersi dalam solid
(padatan)
• Partikel solid akan membentuk sususan struktur 3 dimensi
yang membuat campuran menjadi kaku dan memiliki bentuk
tertentu
• Contoh: puding, keju, mentega
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 24
Foam/busa
• Sistem koloid dimana gas terdispersi dalam
liquid (busa) atau gas terdispersi dalam
padatan (solid foam)
Contoh
• Gas dalam liquid: busa
• Gas dalam padatan: kasur busa, batu apung,
roti, cake, spon
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 25
Asosiasi Koloid
• koloid yang terbentuk dari gabungan (asosiasi) partikel kecil yang
larut dalam medium
• Salah satu fenomena asosiasi koloid adalah terbentuknya misel.
• Misel adalah molekul molekul surfaktan yang mulai berasosiasi
karena penambahan surfaktan berlebihan, dimana permukaan antar
muka menjadi jenuh tertutupi oleh surfaktan dan adsorbsi surfaktan
ke permukaan antar muka tidak terjadi lagi
• Misel dalam larutan encer membentuk suatu kumpulan dengan
kepala gugus hidrofilik bersinggungan dengan solven yang
mengelilinginya, mengasingkan ekos gugus hidofobik di dalam pusat
misel
• Proses pembentukan misel disebut miselisasi
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 26
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 27
Sifat Koloid
1. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah penghamburan
cahaya oleh larutan koloid
jalannya sinar dalam koloid dapat
terlihat karena partikel koloid dapat
menghamburkan sinar ke segala
jurusan.
Dapat diukur dan dimanfaatkan
untuk memprediksi ukuran, bentuk
dan interkasi partikel koloid
Sifat penghamburan cahaya oleh
koloid di temukan oleh John Tyndall,
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 28
2. Gerak Brown
Gerak acak dari partikel koloid dalam medium
pendispersi secara terus menerus, karena adanya
tumbukan antara partikel zat terdispersi dan zat
pendispersi, dengan gerak brown partikel koloid
tidak memisah jika didiamkan
Gerak brown dipengaruhi oleh
a) Ukuran partikel: Semakin besar ukuran partikel koloid, semakin
lambat gerak Brown yang terjadi dan sebaliknya,
b) Suhu: semakin tinggi suhu sistem koloid, maka semakin besar
energi kinetik yang dimiliki partikel-partikel medium
pendispersinya, gerak Brown semakin cepat, dan sebaliknya,
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 29
3. Adsorpsi koloid
• Apabila partikel-partikel sol padat ditempatkan dalam zat cair atau gas,
maka pertikel-partikel zat cair atau gas tersebut akan terakumulasi pada
permukaan zat padat tersebut.
• Fenomena ini disebut adsorpsi.
• Partikel koloid sol memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi partikel-
partikel pada permukaannya, baik partikel netral atau bermuatan (kation
atau anion) karena mempunyai permukaan yang sangat luas.
4. Muatan Koloid Sol
• Sifat koloid terpenting adalah muatan partikel koloid.
• Semua partikel koloid mempunyai muatan sejenis (positif atau
negatif), sehingga terdapat gaya tolak menolak antar partikel koloid.
• Hal ini mengakibatkan partikel-partikel tersebut tidak mau
bergabung sehingga memberikan kestabilan pada sistem koloid.
• Namun demikian, system koloid secara keseluruhan bersifat netral
karena partikel-partikel koloid yang bermuatan ini akan menarik
ion-ion dengan muatan berlawanan dalam medium pendispersinya.
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 30
Aplikasi Koloid
1. Dalam kehidupan sehari
•Protoplasm and darah adalah merupakan koloid
•Makanan (susu, keju, mentega, roti dsb) yang dimakan, pakaian,
sepau menggunakan colloid
• kenyataannya dalam hodup sulit ditemui bahan bahan yang tidak
berupa koloid
2. Dalam medis
•Karena mudah dalam berasimilasi dan penyerapan, obat dalam
bentuk partikel koloid akan menjadi semakin efektif.
•Contoh: argyrol & protargrol adalah sol koloid Ag dan dgunakan
dalam sebagai tetes mata.
•Koloid emas, kalsium, besi digunakan baik dalam bentuk pil
maupun injeksi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 32
3. Dalam industri
Presipitasi asap
• Di kota besar, asap menjadi sumber polusi udara dan
berbahaya bagi kesehatan
• Asap merupakan larutan koloid dengan muatan negatif dimana
partikel karbon terdispersi dalam udara
• Untuk menangkap karbon pada asap, dilewatkan pada suatu
kolom dengan knop yang bermuatan positif
• Partikel negatif dari asap begitu kontak dengan knop, akan
kehilangan muatan dan jatuh di dasar kolom
• Karbon yang ter edap dapat digunakan untuk membuat tinta
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 33
Referensi
• Maron, S.H. dan Lando, JB. 1974. Fundamentals of Physical Chemistry.
New York: Macmillan Publishing Co. Inc
• Pashley, RMdan Karaman, ME. 2004. applied colloid and surface
chemistry, John wiley& son, Ltd
• Myers, D. 1999. Surface Interface and colloid. John wiley & son Inc
• Dr Woei Ping Cheng (Senior lecturer of pharmaceutics). Colloid
system. Herts.ac.uk
• Dan berbagai sumber dari internet. Gambar gambar diambil dari
berbagai situs di website/