Anda di halaman 1dari 33

Sistem Koloid

Lilik Suprianti, ST, MSc


Mata Kuliah: Kimia Fisika
Teknik Kimia UPN ”veteran” Jatim
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 2

Apabila dua zat atau lebih dicampur maka


akan terbentuk

Larutan Koloid

Suspensi
Campuran kasar
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 3

Tipe larutan
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 4

Definisi
• Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua
zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid
(fase terdispersi/ yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat
lain (medium pendispersi/ pemecah).
• Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm.
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 5

Dari kelarutannya koloid dibedakan menjadi

1. Koloid Dispersi: koloid yang partikelnya tidak dapat larut


secara individu dalam medium. Peristiwa yang terjadi hanyalah
penyebaran (dispersi) partikel tersebut.
Contoh: koloid mikromolekul ( protein dan plastik), agregat
molekul ( koloid belerang), dan agregat atom (sol emas dan
platina).
2. Koloid asosiasi: koloid yang terbentuk dari gabungan (asosiasi)
partikel kecil yang larut dalam medium,
contohnya koloid Fe(OH)3. Senyawa ini larut menjadi ion
Fe3+ dan OH-. Jika larutan Fe3+ dan OH- dicampur sedemikian
rupa sehungga berasosiasi membentuk kristal kecil yang
melayang-layang dalam air sebagai koloid.
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 6

Koloid dispersi

• Terdiri dari suspensi dalam medium tak larut


mengandung banyak individual molekul
• Zat terlarut dinamakan juga dengan fase terdispersi
atau solut, sedangkan zat pelarut disebut dengan fase
pendispersi atau solvent.
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 7

Tipe koloid dispersi


Fase Medium Nama Contoh
terdispersi Pendispersi
Solid Gas Aerosol Smoasap, debuke, dust
Solid Liquid sol Cat, tinta, lumpur, mud
Solid Solid Sol padat Coloured glass, gems, alloys
Liquid Gas Liquid Awan/mendung, kabut
aerosol
Liquid Liquid emulsi Susu, krim, minyak dalam air,
mentega
Liquid Solid gel Curds, pudding, cheese, jellies
Gas Gas -
Gas Liquid foam Buih, sabun, ombak, krim kocok
Gas Solid Solid foam Roti, batu apung, kue
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 8

Sol
• Dipersi solid dalam liquid
• Terbagi menjadi sol liophilic dan liophobic

Sol Lyophilic (Liofilik)


Lyophilic= solvent-loving
koloid di mana terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar antara
fase terdispersi dan medium pendispersi
Contoh: kanji, gelatin, lem

Sol Lyophobic (Liofobik)


Koloid liofob (tidak suka cairan) adalah koloid di mana gaya tarik-
menarik antar fase terdispersi dan medium dipersi sangat lemah atau
bahkan tidak ada
Contoh: dispersi emas, belerang dalam air
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 9

Perbedaan Sol Lyophilic dan Lyophobic


Sifat-Sifat Sol Liofil Sol Liofob
Pembuatan Dapat dibuat langsung Tidak dapat dibuat hanya dg
(spontan) dg mencampur mencampur fase terdispersi
fase terdispersi dengan medium pendisperinya (non
medium terdispersinya spontan)
Muatan Mempunyai muatan yang Memiliki muatan positif atau
partikel kecil atau tidak bermuatan negative
Adsorpsi Partikel sol liofil mengadsorp Partikel-partikel sol liofob tidak
medium medium pendispersinya. mengadsorpsi medium
pendispersi Proses solvasi/ hidrasi: pendispersinya. Muatan partikel
terbentuknya lapisan medium diperoleh dari adsorpsi partikel-
pendispersi di sekeliling partikel ion yang bermuatan
partikel menyebabkan partikel listrik
sol liofil tidak bergabung
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 10

Sifat-Sifat Sol Liofil Sol Liofob


Viskositas Viskositas sol liofil > Viskositas sol hidrofob
(kekentalan) viskositas medium hampir sama dengan
pendispersi viskositas medium
pendispersi
Penggumpalan Tidak mudah menggumpal Mudah menggumpal dengan
dengan penambahan elektrolit penambahan elektrolit
karena mempunyai muatan.
Sifat reversibel Reversibel, artinya fase Irreversibel artinya sol
terdispersi sol liofil dapat liofob yang telah
dipisahkan dengan koagulasi, menggumpal tidak dapat
kemudian dapat diubah diubah menjadi sol
kembali menjadi sol dengan
penambahan medium
pendispersinya.
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 11

Pembuatan Sol
A. METODE DISPERSI:
partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid.
1)Cara mekanik: butir-butir kasar digerus sampai diperoleh
tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium
pendispersi.
2)Cara peptisasi: pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau
dari suatu endapan dengan bantuan zat pemecah (pemeptisasi).
3)Cara busur bredig: digunakan untuk membuat sol-sol logam.
Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode
yang dicelupkan kedalam medium dispersi, kemudian diberi
loncatan listrik dikedua ujungnya. Mula-mula atom logam akan
terlempar kedalam air, lalu atom tersebut mengalami kondensasi
sehingga membentuk partikel koloid. cara busur bredig ini
merupakan gabungan cara disperse dan kondensasi
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 12

B. METODE KONDENSASI:
metode ini melibatkan pengumpulan/koleksi dari
partikel partikel kedalam batasan ukuran koloid dalam
suatu medium dimana partikel partikel sudah ada dalam
bentuk ion, atom, atau molekul yang sangat kecil

Metode kondensasi dibagi lagi menjadi:


1)Cara Fisika
2)Cara Kimia
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 13

Cara Fisika

a) Kondensasi vapor di bawah fase liquid


sol dapat diperoleh dengan melewatkan uap ke dalam medium
pendispersi yang dingin
contoh: sol Hg or S sol didapatkan dengan mendidihkan Hg atau
S dan melewatkan uapnya ke dalam air dingin yang mengandung
penstabil (stabilizng agent)
b) Pertukaran solven
Apabila zat yang terlarut dalam suatu larutan dikocok dengan
solven lain yang tidak larut, zat terlarut akan berubah menjadi
partikel partikel koloid
Contoh: phenolphthalin dala alkohol ketika dikocok dengan air
akan menjadi campuran koloid
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 14

Cara Kimia

a) Reaksi redok
Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan
oksidasi. Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen
sulfida (H2S) dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan
mengalirkan gas H2S kedalam larutan SO2.
2H2S (g) + SO2 (aq) → 2H2O (l) + 3S (s)
b) Reaksi Hidrolisis
Koloid sol dari logam berat didapatkan dengan proses hidrolisis
larutan terhadap garamnya
Apabila sejumlah kecil FeCl3 ditmbahkan ke dalam air yang
mendidih, akan didapatkan sol Fe(OH)3 berwarnn merah
kecoklatan
FeCl3 + 3H2O → Fe(OH)3 + 3HCl
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 15

c) Dekomposisi Rangkap
Sol dari garam yang tak larut dapat dibuat dengan metode ini.
Jika laritan megandung komponen ion zat yang tak larut
dicampurka, akan terjadi pengendapan. Apabila zat memiliki
kelarutan yang rendah, maka endapan berupa koloid
Contoh:
• Sol arsenik sulfida didapatkan dengan melewatkan h2S ke dalam
larutan dingin arsen oksida dalam air.
As2O3 + 3H2S → As2S3 + 3H2O

• Sol asam silika diperoleh dengan mencampurkan larutan sodium


silikat dengan larutan HCl
Na2SiO3 + 2HCl → H2SiO3 + 2NaCl
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 16

Emulsi
• Dispersi koloid dimana suatu liquid terdispersi dalam liquid
yang lain yang tidak larut (immiscible)
• Emulsi dapat dibuat dengan proses pengadukan, lebih baik
dengan alat homogenizer
• Emulsi dari liquid murni biasanya tidak stabil dan cenderung
memisah
• Untuk mencegah emulsi memisah, perlu ditambahkan
emulgator atau emulsifier atau emulsifying agent untuk
menstabilkan emulsi
• Apabila kita membuat emulsi dari air dan minyak, maka akan
terjadi 2 kemungkinan
a. emulsi minyak dalam air
b. Emulsi air dalam minyak
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 17

• Tipe emulsi yang dihasilkan tergantung jumlah relatif kedua liquid,


liquid yang memiliki excess akan menjadi fase luar (mediun
pendispersi), sedangkan liquid yang lain menjadi fase inner (zat yang
ter dispersi)
• Tetapi jumlah excess ini tidak mudah ditentukan karena suatu zat
memiliki karakter sendiri, misalkan emulsi asam oleat pada medium
pendispersi air terjadi ketika jumlah asam olet tidak melebihi 40%
dari air, apabila lebih dari 40% maka emulsi yang terjadi adalah air
dalam asam oleat
• Tipe emulsi juga dipengaruhi sifat emulgator- untuk sabun logam
alkali yang larut dalam air dan emulgator berbahan dasar sulfat
umumnya membentuk emulsi minyak dalam air. Sedangkan sabun
yang tidak larut dalam air, seperti zinc, aluminium alkali tanah,
membentuk emulsi air dalam minyak.
• Tipe emulsi minyak dalam air dapat diubah menjadi tipe air dalam
minyak dengan penambahan ion logam berat
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 18
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 19

Hal yang mengganggu kestabilan emulsi

1) Flokulasi:
partikel partikel bergabung membentuk gumpalan karena
dipengaruhi muatan pada permukaan dorplet yang ter emulsi
2) Kreaming:
terjadinya lapisan lapisan dengan konsentrasi yang berbeda-
beda pada emulsi
3) Breaking/Cracking :
pemisahan fase dispersi dan fase terdispersi dari suatu emulsi
karena peristiwa coalescene. Coalescene adalah penggabungan
antar fase terdispersi karena rusaknya lapisan pelindung
emulgator
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 20
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 21

• Emulgator adalah zat yang dapat membantu mengikat air dan


minyak bersama, membuat emulsi lebih stabil karena air dan minyak
tidak berpisah.
• Emulgator / emulsifier memiliki bagian yang suka air (hidrofilik) dan
bagian yang tidak suka air (hidrofobik) dalam struktur kimianya.
• Emulgator mengumpul dan diadsorp pada permukaan minyak dan
air dan membuat lapisan pelindung di disekililing droplet (partikel
terdispersi)
• Emulsifier menstabilkan emulsi dengan cara menurunkan tegangan
permukaan dari sistem.
• Beberapa emulgator menstabilkan emulsi dengan
menetralkan muatan pada permukaan droplet sehingga
mengurangi kontak antar droplet dan menurunkan potensi
terjadi koalesen (penggabungan droplet/ penggumpalan)
22

Teknik Kimia-
Emugator dalam menstabilkan emulsiUPN"Veteran"Jati
m
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 23

Gel
• Sistem koloid dimana Liquid yang terdispersi dalam solid
(padatan)
• Partikel solid akan membentuk sususan struktur 3 dimensi
yang membuat campuran menjadi kaku dan memiliki bentuk
tertentu
• Contoh: puding, keju, mentega
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 24

Foam/busa
• Sistem koloid dimana gas terdispersi dalam
liquid (busa) atau gas terdispersi dalam
padatan (solid foam)
Contoh
• Gas dalam liquid: busa
• Gas dalam padatan: kasur busa, batu apung,
roti, cake, spon
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 25

Asosiasi Koloid
• koloid yang terbentuk dari gabungan (asosiasi) partikel kecil yang
larut dalam medium
• Salah satu fenomena asosiasi koloid adalah terbentuknya misel.
• Misel adalah molekul molekul surfaktan yang mulai berasosiasi
karena penambahan surfaktan berlebihan, dimana permukaan antar
muka menjadi jenuh tertutupi oleh surfaktan dan adsorbsi surfaktan
ke permukaan antar muka tidak terjadi lagi
• Misel dalam larutan encer membentuk suatu kumpulan dengan
kepala gugus hidrofilik bersinggungan dengan solven yang
mengelilinginya, mengasingkan ekos gugus hidofobik di dalam pusat
misel
• Proses pembentukan misel disebut miselisasi
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 26
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 27

Sifat Koloid
1. Efek Tyndall
 Efek Tyndall adalah penghamburan
cahaya oleh larutan koloid
 jalannya sinar dalam koloid dapat
terlihat karena partikel koloid dapat
menghamburkan sinar ke segala
jurusan.
 Dapat diukur dan dimanfaatkan
untuk memprediksi ukuran, bentuk
dan interkasi partikel koloid
 Sifat penghamburan cahaya oleh
koloid di temukan oleh John Tyndall,
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 28

2. Gerak Brown
Gerak acak dari partikel koloid dalam medium
pendispersi secara terus menerus, karena adanya
tumbukan antara partikel zat terdispersi dan zat
pendispersi, dengan gerak brown partikel koloid
tidak memisah jika didiamkan
Gerak brown dipengaruhi oleh
a) Ukuran partikel: Semakin besar ukuran partikel koloid, semakin
lambat gerak Brown yang terjadi dan sebaliknya,
b) Suhu: semakin tinggi suhu sistem koloid, maka semakin besar
energi kinetik yang dimiliki partikel-partikel medium
pendispersinya, gerak Brown semakin cepat, dan sebaliknya,
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 29

3. Adsorpsi koloid
• Apabila partikel-partikel sol padat ditempatkan dalam zat cair atau gas,
maka pertikel-partikel zat cair atau gas tersebut akan terakumulasi pada
permukaan zat padat tersebut.
• Fenomena ini disebut adsorpsi.
• Partikel koloid sol memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi partikel-
partikel pada permukaannya, baik partikel netral atau bermuatan (kation
atau anion) karena mempunyai permukaan yang sangat luas.
4. Muatan Koloid Sol
• Sifat koloid terpenting adalah muatan partikel koloid.
• Semua partikel koloid mempunyai muatan sejenis (positif atau
negatif), sehingga terdapat gaya tolak menolak antar partikel koloid.
• Hal ini mengakibatkan partikel-partikel tersebut tidak mau
bergabung sehingga memberikan kestabilan pada sistem koloid.
• Namun demikian, system koloid secara keseluruhan bersifat netral
karena partikel-partikel koloid yang bermuatan ini akan menarik
ion-ion dengan muatan berlawanan dalam medium pendispersinya.
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 30

Particle Size Analizer


Prediksi ukuran partikel koloid dapat dilakukan dengan alat Particle
size analizer (P.S.A)
Prinsip kerjanya menggunakan difraksi dari laser, yaitu menghitung
variasi sudut pada intensitas sinar yang dihamburkan saat sinar laser
melewati sampel dispersi partikel. Partikel besar menghamburkan
sinar dengan sudut relative kecil, sedangkan partikel kecil
menghamburkan sinar dengan sudut yang besar
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 31

Aplikasi Koloid
1. Dalam kehidupan sehari
•Protoplasm and darah adalah merupakan koloid
•Makanan (susu, keju, mentega, roti dsb) yang dimakan, pakaian,
sepau menggunakan colloid
• kenyataannya dalam hodup sulit ditemui bahan bahan yang tidak
berupa koloid
2. Dalam medis
•Karena mudah dalam berasimilasi dan penyerapan, obat dalam
bentuk partikel koloid akan menjadi semakin efektif.
•Contoh: argyrol & protargrol adalah sol koloid Ag dan dgunakan
dalam sebagai tetes mata.
•Koloid emas, kalsium, besi digunakan baik dalam bentuk pil
maupun injeksi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 32

3. Dalam industri

Presipitasi asap
• Di kota besar, asap menjadi sumber polusi udara dan
berbahaya bagi kesehatan
• Asap merupakan larutan koloid dengan muatan negatif dimana
partikel karbon terdispersi dalam udara
• Untuk menangkap karbon pada asap, dilewatkan pada suatu
kolom dengan knop yang bermuatan positif
• Partikel negatif dari asap begitu kontak dengan knop, akan
kehilangan muatan dan jatuh di dasar kolom
• Karbon yang ter edap dapat digunakan untuk membuat tinta
Teknik Kimia-UPN"Veteran"Jatim 33

Referensi
• Maron, S.H. dan Lando, JB. 1974. Fundamentals of Physical Chemistry.
New York: Macmillan Publishing Co. Inc
• Pashley, RMdan Karaman, ME. 2004. applied colloid and surface
chemistry, John wiley& son, Ltd
• Myers, D. 1999. Surface Interface and colloid. John wiley & son Inc
• Dr Woei Ping Cheng (Senior lecturer of pharmaceutics). Colloid
system. Herts.ac.uk
• Dan berbagai sumber dari internet. Gambar gambar diambil dari
berbagai situs di website/

Anda mungkin juga menyukai