Anda di halaman 1dari 41

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEMBASAHAN GAMBUT

SEKAT KANAL DAN PENIMBUNAN KANAL

I. PENDAHULUAN
A. Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
Sekat Kanal adalah salah satu bentuk bangunan air berupa sekat yang dibuat di dalam sebuah
kanal yang telah ada di lahan Gambut untuk mencegah penurunan permukaan air di lahan Gambut
sehingga lahan Gambut di sekitarnya tetap basah dan sulit terbakar. (PP.16)
Penimbunan Kanal adalah adalah salah satu bentuk pekerjaan berupa penimbunan yang dibuat
di dalam sebuah kanal yang telah ada di lahan Gambut untuk menghambat dan menahan laju arus
air dalam kanal.
Kegiatan sekat kanal dan penimbunan kanal tidak hanya dimaksudkan untuk sekedar menahan
air di dalam kanal dan saluran, tapi memiliki tujuan yang lebih luas, yaitu memperbaiki kondisi
ekologis lokasi di sekitarnya bahkan ke lokasi yang lebih jauh. Untuk mencapai tujuan demikian,
maka jumlah dan sebaran/ lokasi kanal dan saluran sebelum dilakukan penyekatan perlu diketahui
(bisa menggunakan citra landsat lalu diperkuat dengan pembuktian/ground check di lapangan).
Misalnya, dalam satu ruas sungai bisa saja terdapat banyak kanal dan saluran yang jaraknya antara
satu dengan lainnya relatif dekat.
Jika penyekatan hanya dilakukan pada satu unit pada setiap ruas kanal dan saluran,
kemungkinan tingkat efektivitas/keberhasilan penyekatan terhadap pemulihan ekosistem
disekitarnya tidak akan nampak. Untuk itu kita harus mengetahui sebaran kanal dan saluran di suatu
wilayah akan membantu kita untuk mengambil suatu keputusan tentang prioritas kanal-kanal mana
saja yang tepat untuk ditutup sehingga dampak positifnya terhadap lingkungan sekitarnya akan
nampak secara nyata.

B. Dimensi ukuran kanal/saluran


Dimensi ukuran fisik kanal/saluran (meliputi: panjang, lebar, kedalaman, jarak antar kanal)
penting diketahui untuk menetapkan jenis dan banyaknya materi/bahan penyekat yang akan
digunakan. Disamping itu, data kemiringan lahan diperlukan untuk menentukan berapa banyak
jumlah sekat yang akan dibangun pada ruas kanal/saluran. Makin miring/curam suatu kanal/saluran
pada lahan gambut, maka jumlah sekat yang akan dibangun semakin banyak.

Sumber: Panduan Penyekatan Kanal dan Saluran di Lahan Gambut Bersama Masyarakat, 2015
Gambar 1.1. Posisi beberapa sekat untuk menaikkan tinggi muka air tanah
1
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
Sumber: Pedoman Pemulihan Ekosistem Gambut, 2015
Gambar 1.2. Pandangan melintang terhadap posisi beberapa sekat isi (composite dam) di dalam
kanal/saluran yang dibangun secara bertingkat

C. Jenis dan Model Sekat


Untuk melaksanakan kegiatan penyekatan kanal/saluran di suatu lokasi, jenis dan model sekat
yang dipakai sangat tergantung pada kondisi biofisik lapangan yang ada. Namun paling tidak ada 3
jenis sekat yang dapat diusulkan untuk digunakan yaitu sekat sederhana, sekat semi permanen, dan
sekat permanen. Pada bahasan selanjutkan akan diuraikan lebih detail mengenai jenis dan model
Sekat Kanal.

2
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
II. INFRASTRUKTUR PEMBASAHAN GAMBUT
A. Sekat Sederhana
Sekat sederhana adalah sekat yang dibangun dengan perencanaan jangka pendek atau bersifat
sementara. Sekat Sederhana ini dibangun untuk mengantisipasi kebakaran atau dibuat pada saat
terjadi kebakaran. Sekat sederhana dilakukan karena mudah pembuatannya, barang-barang dapat
disediakan dengan cepat/terdapat di lokasi, dan harganya relatif lebih murah.
Seringkali sekat sederhana dibangun secara swadaya oleh masyarakat di daerah kering dan di
daerah bergambut untuk menahan laju air, yang kadang difungsikan mereka sebagai air tampung
untuk keperluan sehari-hari. Adapun contoh model dari jenis sekat sederhana, seperti:
1. Sekat Kayu Satu Lapis
Sekat kayu satu lapis adalah sekat kayu yang berupa rangkaian kayu bulat sejajar atau papan
yang dipasang satu garis melintang pada kanal. Sekat ini dapat ditambahkan terpal sebagai
bahan pelengkap untuk menahan laju air.

Sumber: Modul Sekat Kanal Berbasis Masyarakat. BRG, 2017


Gambar 2.1. Sekat kayu satu lapis

Prosedur pengerjaan:
1) Mobilisasi Alat dan Bahan;
2) Meruncingkan tiang pancang utama cerucuk dan cerucuk lainnya;
3) Penentuan titik referensi (pembuatan bowplank sesuai gambar desain rencana) untuk
struktur kayu sekat (titik lokasi kotak peluap dan titik terluar sudut bidang miring sayap);
4) Penentuan titik elevasi untuk bagian peluap sekat (ketinggian peluap terhadap permukaan
tanah gambut maks 40 cm), dilakukan dengan catatan apabila sekat kanal kayu satu lapis
ini memakai peluap;
5) Pemasangan dua tiang vertikal sebagai batas antara bagian peluap dan bagian sayap
sekat/titik sudut rencana bagian peluap (sesuai ukuran desain), dilakukan dengan catatan
apabila sekat kanal kayu satu lapis ini memakai peluap;
6) Pemasangan dua tiang vertikal ujung kiri ke kanan bagian peluap beda tinggi permukaan
tanah ke peluap > 40 cm, dilakukan dengan catatan apabila sekat kanal kayu satu lapis ini
memakai peluap;
7) Pemasangan dua tiang vertikal pada titik sudut terluar sayap (masing-masing 1 tiang);
3
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
8) Pemasangan dua tiang horisontal mengapit tiang vertikal titik sudut sayap sampai ke tiang
vertikal titik sudut rencana bagian peluap, yang berguna sebagai panduan penjajaran
memasang barisan tiang kayu dinding sayap (hal ini dilakukan di dua penjuru), dilakukan
dengan catatan apabila sekat kanal kayu satu lapis ini memakai peluap, kalau tanpa peluap
cukup dua tiang horisontal mengapit tiang vertikal titik ujung kiri sayap sampai ke tiang
vertikal titik ujung kanan sayap;
9) Pemancangan barisan kayu cerucuk mengikuti ruang panduan dari dua kayu horizontal (dua
ruang pada bidang sayap), untuk sekat kayu satu lapis dengan peluap ditambahkan mengisi
ruang peluap dengan barisan kayu cerucuk;
10) Pengikatan antar tiang-tiang horisontal dengan barisan tiang-tiang kayu bulat didalamnya
memakai baut dan di kencangkan mur;
11) Pemotongan barisan tiang vertikal secara merata;
12) Pemasangan pelapis terpal/geotextile pada bagian dalam sekat kanal termasuk bagian
peluap, apabila memakai peluap, yang dipasang menerus dari bidang sayap kiri ke bidang
sayap kanan;
13) Pemasangan tiang penanda sekat kanal (pembuatan tapak pondasi tiang rabat
beton/dengan bekisting);
14) Membongkar bekisting tapak pondasi tiang rabat beton;
15) Pembersihan area sekat kanal dari material sisa pekerjaan.

2. Sekat Karung (Soil Bag)


Sekat karung adalah adalah sekat yang berupa susunan karung berisi tanah mineral atau gambut
matang yang dipasang melintang pada kanal. Susunan karung dapat satu, dua lajur atau lebih.

Sumber: Modul Sekat Kanal Berbasis Masyarakat. BRG, 2017


Gambar 2.2. Sekat karung

Prosedur pengerjaan:
1) Mobilisasi Alat dan Bahan;
2) Pengisian Karung dengan material tanah mineral/lempung/gambut matang;
3) Penentuan titik referensi (pembuatan bowplank sesuai gambar desain rencana) untuk
memudahkan menyusun jajaran karung dan terlihat rapi;
4) Penentuan titik elevasi untuk bagian tertinggi sekat karung dengan bowplank (ketinggian
sekat karung terhadap permukaan tanah gambut maks 40 cm);
4
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
5) Pengisian ruang sekat (sesuai batas bowplank) dengan karung berisi tanah mineral/
lempung/gambut matang yang disusun berjajar rapi;
6) Apabila diperlukan dapat ditambahkan pelapis terpal/geotextile pada bagian dalam sekat
dari bagian kiri sekat ke bagian kanan sekat;
7) Pemasangan tiang penanda sekat kanal (pembuatan tapak pondasi tiang rabat
beton/dengan bekisting);
8) Membongkar bekisting tapak pondasi tiang rabat beton;
9) Pembersihan area sekat kanal dari material sisa pekerjaan.

3. Sekat Batu (Stone Dam)


Sekat batu adalah adalah sekat yang berupa susunan batu yang dipasang melintang pada kanal.
Susunan batu dijajar sedemikian rupa untuk menjadi sebuah sekat kanal.

Foto: Google, 2018


Gambar 2.3. Sekat Batu

Prosedur pengerjaan:
1) Mobilisasi Alat dan Bahan;
2) Penentuan titik referensi (pembuatan bowplank sesuai gambar desain rencana) untuk
memudahkan menyusun jajaran batu dan terlihat rapi;
3) Penentuan titik elevasi untuk bagian tertinggi sekat batu dengan bowplank (ketinggian
sekat batu terhadap permukaan tanah gambut maks 40 cm apabila tanpa peluap), bila
diterapkan peluap maka ketinggian peluap terhadap permukaan tanah maks 40 cm, jadi
bagian sayap tingginya sejajar dengan permukaan tanah sekitar;
4) Pengisian ruang sekat (sesuai batas bowplank) dengan batu yang disusun berjajar rapi;
5) Apabila diperlukan dapat ditambahkan pelapis terpal/geotextile pada bagian dalam sekat
dari bagian kiri sekat ke bagian kanan sekat;
6) Pemasangan tiang penanda sekat kanal (pembuatan tapak pondasi tiang rabat
beton/dengan bekisting);
7) Membongkar bekisting tapak pondasi tiang rabat beton;
8) Pembersihan area sekat kanal dari material sisa pekerjaan.
5
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
B. Sekat Semi Permanen
Sekat semi permanen adalah sekat yang dibangun dengan perencanaan jangka menengah dan
umur konstruksinya direncanakan antara 2-5 tahun. Sekat Semi Permanen ini dibangun juga untuk
mengantisipasi kebakaran dan bertujuan untuk pembasahan. Sekat Semi Permanen masih
tergolong mudah pembuatannya, alat dan bahan dapat diadakan oleh masyarakat.
Bahan konstruksi sekat semi permanen dapat berupa kayu kelas kuat dan awet (kategori 1-2)
serta tahan air dengan keasaman tinggi seperti Belangiran (Shorea belangiran), Gelam (Melaleuca
kajuputi), pelawan (Tristaniopsis sp), Resak (Vatica wallichii), Rengas (Gluta renghas), bangkirai
(Shorea laevis), dan kayu-kayu lainnya. Struktur sekat dari kayu keras (hardwood) dikombinasikan
dengan karung tanah mineral atau gambut matang (saprik) memiliki daya tahan hingga 2-5 tahun.
Adapun contoh model dari jenis sekat semi permanen, seperti:
1. Sekat Kayu Multi Lapis
Sekat kayu satu lapis adalah sekat kayu yang berupa rangkaian kayu bulat sejajar atau papan
yang dipasang satu garis melintang pada kanal. Sekat ini dapat ditambahkan terpal sebagai
bahan pelengkap untuk menahan laju air.

Foto & Gambar: Alue Dohong & Gannery. BRG, 2018


Gambar 2.4. Sekat kayu dua lapis (multi lapis)

Prosedur pengerjaan:
a. Sekat Kanal Kayu Dua Lapis (Multi Lapis) dengan peluap;
1) Mobilisasi Alat dan Bahan;
2) Meruncingkan tiang pancang utama cerucuk dan cerucuk lainnya;
3) Pengisian Karung dengan material tanah mineral/lempung/gambut matang;

6
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
4) Penentuan titik referensi (pembuatan bowplank sesuai gambar desain rencana) untuk
struktur kayu sekat (titik lokasi kotak peluap dan titik terluar sudut bidang miring
sayap);
5) Pemasangan empat tiang vertikal sebagai batas antara bagian peluap dan badan sayap
sekat/titik sudut rencana kotak peluap (sesuai ukuran desain);
6) Pemasangan empat tiang vertikal pada titik sudut terluar sayap (masing-masing 1
tiang);
7) Pemasangan dua tiang horisontal secara mengapit dari tiang vertikal titik sudut sayap
sampai ke tiang vertikal titik sudut rencana kotak peluap, yang berguna sebagai
panduan penjajaran memasang barisan tiang kayu dinding sayap (hal ini dilakukan di
empat penjuru); Penentuan titik elevasi untuk bagian peluap sekat (ketinggian peluap
terhadap permukaan tanah gambut maks 40 cm);
9) Pemasangan dua tiang horisontal secara mengapit antar tiang vertikal titik sudut
rencana kotak peluap, yang berguna sebagai panduan penjajaran memasang barisan
tiang kayu dinding peluap (hal ini dilakukan di empat penjuru);
10) Pemancangan barisan kayu cerucuk mengikuti ruang panduan dari dua kayu horizontal
(empat ruang pada bidang miring sayap dan 4 ruang pada bidang kotak peluap);
11) Pengikatan antar tiang-tiang horisontal dengan barisan tiang-tiang kayu bulat
didalamnya memakai baut dan di kencangkan mur;
12) Pemotongan barisan tiang vertikal secara merata;
13) Pembuatan dan Pemasangan kayu peluncur peluap;
14) Pemasangan pelapis terpal/geotextile pada bagian dalam sekat kanal termasuk badan
peluap, yang dipasang menerus dari bidang sayap kiri ke bidang sayap kanan;
15) Pengisian ruang sayap dengan karung berisi tanah mineral/lempung/gambut matang;
16) Pengisian ruang peluap dengan karung berisi tanah mineral/lempung/gambut matang
dan dilapisi terpal pada bagian atas peluap;
17) Pemasangan kayu penutup peluap;
18) Setelah karung merata di badan sayap ditutup timbunan tanah mineral pada bagian
atas (finishing timbunan) dengan tebal 5-10 cm;
19) Penanaman tanaman pengguat badan sekat, blangiran, jelutung, rasau, lamtoro
(tanaman tipikal akar pengikat tanah);
20) Pemasangan tiang penanda sekat kanal (pembuatan tapak pondasi tiang rabat
beton/dengan bekisting);
21) Membongkar bekisting tapak pondasi tiang rabat beton;
22) Pembersihan area sekat kanal dari material sisa pekerjaan.

7
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
Gambar: Gannery. BRG, 2018
Gambar 2.5. Sekat kayu tiga lapis dan empat lapis (multi lapis)

b. Sekat Kanal Kayu Tiga Lapis (Multi Lapis) tanpa peluap;


1) Mobilisasi Alat dan Bahan;
2) Meruncingkan tiang pancang utama cerucuk dan cerucuk lainnya;
3) Pengisian Karung dengan material tanah mineral/lempung/gambut matang;
4) Penentuan titik referensi (pembuatan bowplank sesuai gambar desain rencana) untuk
struktur kayu sekat (titik tengah dan titik terluar sudut bidang miring sayap);
5) Penentuan titik elevasi ketinggian sekat terhadap permukaan tanah gambut setara;
6) Pemasangan empat tiang vertikal sebagai batas antara bagian tengah dan badan sayap
sekat/titik sudut rencana kotak tengah (sesuai ukuran desain);
7) Pemasangan dua tiang vertikal pada titik ujung kiri bagian tengah dan titik ujung kanan
bagian tengah (lapis tengah, masing-masing 1 tiang);
8) Pemasangan empat tiang vertikal pada titik sudut terluar sayap (masing-masing 1
tiang);

8
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
9) Pemasangan dua tiang horisontal secara mengapit dari tiang vertikal titik sudut sayap
sampai ke tiang vertikal titik sudut rencana kotak tengah, yang berguna sebagai
panduan penjajaran memasang barisan tiang kayu dinding sayap (hal ini dilakukan di
empat penjuru);
10) Pemasangan dua tiang horisontal mengapit tiang vertikal titik ujung kiri bagian tengah
sayap sampai ke tiang vertikal titik ujung kanan bagian tengah sayap (sekat lapis tengah)
11) Pemasangan dua tiang horisontal secara mengapit antar tiang vertikal titik sudut
rencana kotak tengah, yang berguna sebagai panduan penjajaran memasang barisan
tiang kayu dinding tengah (hal ini dilakukan di dua penjuru);
12) Pemancangan barisan kayu cerucuk mengikuti ruang panduan dari dua kayu horizontal
(empat ruang pada bidang miring sayap, 2 ruang pada bidang kotak tengah dan 1 ruang
pada bidang lapis tengah);
13) Pengikatan antar tiang-tiang horisontal dengan barisan tiang-tiang kayu bulat
didalamnya memakai baut dan di kencangkan mur;
14) Pemotongan barisan tiang vertikal secara merata;
15) Pemasangan pelapis terpal/geotextile pada bagian dalam sekat kanal termasuk badan
tengah, yang dipasang menerus dari bidang sayap kiri ke bidang sayap kanan;
16) Pengisian ruang sayap dengan karung berisi tanah mineral/lempung/gambut matang;
17) Pengisian ruang tengah dengan karung berisi tanah mineral/lempung/gambut matang
dan dilapisi terpal pada bagian dinding penahan sekat;
18) Setelah karung merata di badan sayap ditutup timbunan tanah mineral pada bagian
atas (finishing timbunan) dengan tebal 5-10 cm;
19) Penanaman tanaman pengguat badan sekat, blangiran, jelutung, rasau, lamtoro
(tanaman tipikal akar pengikat tanah);
20) Pemasangan tiang penanda sekat kanal (pembuatan tapak pondasi tiang rabat
beton/dengan bekisting);
21) Membongkar bekisting tapak pondasi tiang rabat beton;
22) Pembersihan area sekat kanal dari material sisa pekerjaan.

Perlu dicatat bahwa Sekat Kanal Kayu Tiga Lapis ini biasanya digunakan untuk lebar
kanal lebih dari 7 – 11.5 m, apabila panjang kayu cerucuk tidak cukup dapat disambung atau
dilakukan penyambungan kayu cerucuk, prosedur diatas sebagai gambaran utama dalam
memudahkan penjelasan pembuatan sekat kanal tiga lapis ini.

c. Sekat Kanal Kayu Empat Lapis (Multi Lapis) tanpa peluap;


1) Mobilisasi Alat dan Bahan;
2) Meruncingkan tiang pancang utama cerucuk dan cerucuk lainnya;
3) Pengisian Karung dengan material tanah mineral/lempung/gambut matang;
4) Penentuan titik referensi (pembuatan bowplank sesuai gambar desain rencana) untuk
struktur kayu sekat (titik tengah dan titik terluar sudut bidang miring sayap);
5) Penentuan titik elevasi ketinggian sekat terhadap permukaan tanah gambut setara;
6) Pemasangan empat tiang vertikal sebagai batas antara bagian tengah dan badan sayap
sekat/titik sudut rencana kotak tengah (sesuai ukuran desain);
7) Pemasangan dua tiang vertikal pada titik ujung kiri bagian tengah atas dan titik ujung
kanan bagian tengah atas (lapis tengah atas, masing-masing 1 tiang);

9
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
8) Pemasangan dua tiang vertikal pada titik ujung kiri bagian tengah bawah dan titik ujung
kanan bagian tengah bawah (lapis tengah bawah, masing-masing 1 tiang);
9) Pemasangan empat tiang vertikal pada titik sudut terluar sayap (masing-masing 1
tiang);
10) Pemasangan dua tiang horisontal secara mengapit dari tiang vertikal titik sudut sayap
sampai ke tiang vertikal titik sudut rencana kotak tengah, yang berguna sebagai
panduan penjajaran memasang barisan tiang kayu dinding sayap (hal ini dilakukan di
empat penjuru);
11) Pemasangan dua tiang horisontal mengapit tiang vertikal titik ujung kiri bagian tengah
atas sayap sampai ke tiang vertikal titik ujung kanan bagian tengah atas sayap (sekat
lapis tengah atas);
12) Pemasangan dua tiang horisontal mengapit tiang vertikal titik ujung kiri bagian tengah
bawah sayap sampai ke tiang vertikal titik ujung kanan bagian tengah bawah sayap
(sekat lapis tengah bawah);
13) Pemasangan dua tiang horisontal secara mengapit antar tiang vertikal titik sudut
rencana kotak tengah, yang berguna sebagai panduan penjajaran memasang barisan
tiang kayu dinding tengah (hal ini dilakukan di dua penjuru);
14) Pemancangan barisan kayu cerucuk mengikuti ruang panduan dari dua kayu horizontal
(empat ruang pada bidang miring sayap, 2 ruang pada bidang kotak tengah dan 1 ruang
pada bidang lapis tengah);
15) Pengikatan antar tiang-tiang horisontal dengan barisan tiang-tiang kayu bulat
didalamnya memakai baut dan di kencangkan mur;
16) Pemotongan barisan tiang vertikal secara merata;
17) Pemasangan pelapis terpal/geotextile pada bagian dalam sekat kanal termasuk badan
tengah, yang dipasang menerus dari bidang sayap kiri ke bidang sayap kanan;
18) Pengisian ruang sayap dengan karung berisi tanah mineral/lempung/gambut matang;
19) Pengisian ruang tengah dengan karung berisi tanah mineral/lempung/gambut matang
dan dilapisi terpal pada bagian dinding penahan sekat;
20) Setelah karung merata di badan sayap ditutup timbunan tanah mineral pada bagian
atas (finishing timbunan) dengan tebal 5-10 cm;
21) Penanaman tanaman pengguat badan sekat, blangiran, jelutung, rasau, lamtoro
(tanaman tipikal akar pengikat tanah);
22) Pemasangan tiang penanda sekat kanal (pembuatan tapak pondasi tiang rabat
beton/dengan bekisting);
23) Membongkar bekisting tapak pondasi tiang rabat beton;
24) Pembersihan area sekat kanal dari material sisa pekerjaan.

Perlu dicatat bahwa Sekat Kanal Kayu Empat Lapis ini biasanya digunakan untuk lebar
kanal lebih dari 12 - 20 m, apabila panjang kayu cerucuk tidak cukup dapat disambung atau
dilakukan penyambungan kayu cerucuk, prosedur diatas sebagai gambaran utama dalam
memudahkan penjelasan pembuatan sekat kanal empat lapis ini.

2. Sekat Bronjong (wire mesh gabion)


Sekat bronjong adalah adalah sekat yang berupa susunan batu yang diikat/dimasukkan dalam
kotak kawat, yang disusun dan dilapisi geotekstil serta diberi perekat (cor, tanah liat) yang
kemudian dipasang melintang dan disusun sesuai lebar sekat bronjong yang diinginkan pada

10
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
kanal. Susunan sekat bronjong seringkali dibuat bertingkat seperti tangga untuk menahan laju
air.

Foto: Google, 2018


Gambar 2.6. Sekat Bronjong
Prosedur pengerjaan:
1) Mobilisasi Alat dan Bahan;
2) Penentuan titik referensi (pembuatan bowplank sesuai gambar desain rencana) untuk
memudahkan menyusun jajaran rangkaian kawat bronjong dan terlihat rapi;
3) Penentuan titik elevasi untuk bagian tertinggi penempatan rangkaian kawat bronjong
dengan bowplank (ketinggian rangkaian kawat bronjong terhadap permukaan tanah
gambut maks 40 cm apabila tanpa peluap), bila diterapkan peluap maka ketinggian peluap
terhadap permukaan tanah maks 40 cm, jadi bagian sayap tingginya sejajar dengan
permukaan tanah sekitar;
4) Pengisian batas bowplank dengan rangkaian kawat bronjong;
5) Apabila diperlukan dapat ditambahkan pelapis terpal/geotextile pada bagian dalam
rangkaian kawat bronjong;
6) Pengisian rangkaian kawat bronjong dengan batu yang disusun berjajar rapi, apabila
rangkaian bronjong masih belum mencapai target ketinggian peluap terhadap permukaan
tanah maks 40 cm, dapat dilakukan secara bertahap satu lapis rangkaian bronjong diisi
terlebih dahulu lalu membuat rangkaian berikutnya diatas bronjong batu yang telah jadi,
sampai sesuai dengan ukuran gambar desain rencana;
7) Rangkaian kawat bronjong yang telah diisi agregat/batuan kemudian ditutup dengan cara
menjalin kawat pada sisi bronjong yang belum terajut;
8) Apabila diperlukan dapat ditambahkan agregat pengikat batuan seperti tanah
lempung/liat/pasir/kerikil untuk mengisi rongga antar batuan didalam bronjong;
9) Pemasangan tiang penanda sekat kanal (pembuatan tapak pondasi tiang rabat
beton/dengan bekisting);
10) Membongkar bekisting tapak pondasi tiang rabat beton;
11) Pembersihan area sekat kanal dari material sisa pekerjaan.

11
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
3. Sekat Plat Baja (Steel Plate)
Sekat Plat Baja adalah adalah sekat yang berupa lembaran plat baja yang dipasang pada slot
penahan (sayap) pada dinding kiri kanan kanal. Slot penahan plat dapat terbuat dari batang baja
atau beton cor bertulang.

Foto: Rahardjo. BRG, 2018


Gambar 2.7. Sekat Plat Baja

Prosedur pengerjaan:
1) Mobilisasi Alat dan Bahan;
2) Penentuan titik referensi (pembuatan bowplank sesuai gambar desain rencana) untuk
memudahkan pembuatan dinding penahan dipinggir kanal;
3) Penentuan titik elevasi untuk bagian tertinggi penempatan plat baja dengan bowplank
(ketinggian plat baja terhadap permukaan tanah gambut maks 40 cm apabila tanpa peluap);
4) Dinding penahan dibuat sejajar dengan permukaan tanah sekitar, terbuat dari bahan batang
baja T ayau L yang dipancang kedalam gambut, ditutup dengan plat baja pada bagian sayap
dan dapat diperkuat dengan beton cor, dilengkapi batang baja sebagai slot penahan plat
utama;
5) Pemancangan batang baja T ayau L sebanyak 5 buah kedalam kanal yang disusun merata
(lebar kanal di bagi 5) sejajar dengan slot penahan utama di tepi kanal, 5 batang baja ini
sebagai bantuan penahan (reinforcement) tekanan air ke plat utama di kanal;
6) Pemasangan plat baja utama sebagai dinding penahan laju air;
7) Pemasangan tiang penanda sekat kanal (pembuatan tapak pondasi tiang rabat
beton/dengan bekisting);
8) Membongkar bekisting tapak pondasi tiang rabat beton;
9) Pembersihan area sekat kanal dari material sisa pekerjaan.

4. Sekat Pintu Air Kayu (Wooden Water Gates)


Sekat Pintu Air Kayu adalah sekat kayu yang berupa rangkaian kayu bulat sejajar atau papan
yang dipasang satu garis melintang pada kanal. Sekat ini mempunyai badan sayap sebagai
tumpuan pemasangan slot pintu papan kayu atau plat bajadi daerah tengah (pemasangan pintu
air).

12
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
Foto: Ballitra, 2013
Gambar 2.8. Sekat Pintu Air Kayu

Prosedur pengerjaan:
1) Mobilisasi Alat dan Bahan;
2) Meruncingkan pancang kayu balok, serta papan turap;
3) Pengisian Karung dengan material tanah mineral/lempung/gambut matang;
4) Penentuan titik referensi (pembuatan bowplank sesuai gambar desain rencana) untuk
struktur kayu sekat (titik lokasi kotak dasar dudukan pintu air dan titik terluar sudut
bidang miring sayap);
5) Pemasangan empat balok kayu vertikal sebagai batas antara bagian pintu air dan badan
sayap sekat/titik sudut rencana kotak dudukan slot rel pintu air (sesuai ukuran desain);
6) Pemasangan empat balok kayu vertikal pada titik sudut terluar sayap (masing-masing
1 balok);
7) Pemasangan empat balok kayu vertikal ditengah antara titik sudut terluar sayap dan
titik balok kotak dudukan pintu air (masing-masing 1 );
8) Pemasangan empat balok kayu horisontal diatas tiga balok vertikal titik sudut sayap
sampai ke vertikal titik sudut rencana kotak pintu air (1 balok di empat penjuru);
9) Pemasangan dua balok kayu horisontal diatas balok kotak pintu air (1 balok di dua
dinding jalur pintu air);
10) Pemasangan balok kayu horisontal dibagian bawah sekat sebagai penguat rangka sekat,
dilakukan di setiap bidang antar balok vertikal bagian bawah di seluruh sekat (sayap dan
jalur pintu air);
11) Pemancangan dan Pemasangan Kayu Papan Turap sebagai dinding sekat di empat
penjuru termasuk pada dinding jalur pintu air;
12) Pengikatan antar kayu papan dan kayu balok horisontal dengan memakai baut dan di
kencangkan mur;
13) Pemotongan barisan balok dan papan vertikal secara merata;
14) Pembuatan dan Pemasangan dudukan slot pintu air;
15) Pemasangan pintu air;
16) Pengisian ruang sayap dengan karung berisi tanah mineral/lempung/gambut matang;
17) Setelah karung merata di badan sayap ditutup timbunan tanah mineral pada bagian
atas (finishing timbunan) dengan tebal 5-10 cm;

13
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
18) Penanaman tanaman pengguat badan sekat, blangiran, jelutung, rasau, lamtoro
(tanaman tipikal akar pengikat tanah);
19) Pemasangan penanda sekat kanal (pembuatan tapak pondasi rabat beton/dengan
bekisting);
20) Membongkar bekisting tapak pondasi tiang rabat beton;
21) Pembersihan area sekat kanal dari material sisa pekerjaan.

5. Sekat Gambut Dipadatkan (Compacted Peat)


Sekat Gambut Dipadatkan adalah adalah sekat yang berupa gambut yang dipadatkan dengan
alat pemadat. Pengisian kanal dengan material gambut selapis demi selapis yang kemudian
dipadatkan, sehingga membentuk badan talud sekat. Material menggunakan Gambut Matang
(Saprik).

Foto: UN-REDD, 2017, Gambar: Sugianto, 2018


Gambar 2.9. Sekat Gambut Dipadatkan

Prosedur pengerjaan:
1) Menyiapkan peralatan pekerjaan tanah, yaitu dengan memeriksa kondisi peralatan sesuai
dengan spesifikasi teknis, dan diuji coba kelayakannya (laik jalan) dan jenis peralatan
disesuaikan dengan kondisi lahan pekerjaan;
2) Mobilisasi alat ke lokasi;
3) Melakukan pengecekan jenis tanah yang digunakan sebagai bahan material penimbunan
sesuai dengan spesifikasi teknis;
4) Melakukan pengukuran rencana penimbunan sesuai dengan spesifikasi teknis, beserta
pengukuran lokasi rencana pengambilan quarry penimbunan;
14
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
5) Pelaksanaan pekerjaan penimbunan sesuai dengan gambar kerja dan metode pelaksanaan,
dengan membuat bowplank sebagai panduan penimbunan;
6) Melaksanakan pekerjaan pemadatan tanah gambut selapis demi selapis untuk
mendapatkan kekerasan pemadatan gambut, alat pemadatan juga disiapkan sesuai dengan
spesifikasi teknis;
7) Penanaman tanaman pengguat badan sekat, blangiran, jelutung, rasau, lamtoro (tanaman
tipikal akar pengikat tanah);
8) Pemasangan penanda sekat kanal (pembuatan tapak pondasi rabat beton/dengan
bekisting);
9) Membongkar bekisting tapak pondasi tiang rabat beton;
10) Pembersihan area sekat kanal dari material sisa pekerjaan.
11) Pelaksanaan pengujian kepadatan dan data hasil uji kepadatan tanah timbunan dibaca dan
dibandingkan dengan persyaratan teknis;
12) Hasil pekerjaan sekat gambut dipadatkan kemudian diperiksa kesesuaiannya dengan
spesifikasi teknis dan gambar kerja oleh pemilik pekerjaan;
13) Tindakan perbaikan dilakukan jika terdapat penyimpangan (temuan).

C. Sekat Permanen
Sekat permanen adalah sekat yang dibangun dengan perencanaan jangka panjang dan umur
konstruksinya direncanakan lebih dari 5 tahun. Sekat Permanen ini dibangun selain untuk
mengantisipasi kebakaran juga bertujuan untuk pengaturan muka air dengan target pembasahan
area yang lua. Dalam mengerjakan Sekat Permanen membutuhkan tenaga ahli yang kompeten
untuk pengerjaannya, sehingga biasanya pekerjaan ini dilelangkan dan dikerjakan oleh
kontraktor/pihak ketiga.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan sekat permanen cenderung ke bahan tahan lama
seperti beton bertulang, melakukan pengecoran di lokasi (cast-in-situ) atau menggunakan beton
plat jadi (pre-cast). Adapun contoh model dari jenis sekat semi permanen, seperti:

1. Sekat Beton Cor


Sekat beton cor adalah sekat yang terbuat dari bahan utama beton cor pada bagian badan sayap
dan area tengah (peluap). Sekat ini dapat pula dilengkapi dengan tangga pada bagian peluap
atau peluncur berotor (belt conveyor dan bearing) untuk memudahkan masyarakat menarik
perahu untuk melintas di sekat beton ini.

Prosedur pengerjaan:
a. Sekat Beton Kecil
1) Mobilisasi Alat dan Bahan;
2) Meruncingkan pancang kayu balok, serta papan kayu bekisting;
3) Penentuan titik referensi (pembuatan bowplank sesuai gambar desain rencana) untuk
struktur kayu sekat (titik lokasi kotak peluap dan titik terluar sudut bidang miring
sayap);
4) Pemasangan empat balok kayu vertikal sebagai batas antara bagian peluap dan badan
sayap sekat/titik sudut rencana kotak peluap (sesuai ukuran desain);
5) Pemasangan empat balok kayu vertikal pada titik sudut terluar sayap (masing-masing
1 balok);

15
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
6) Pemasangan empat balok kayu vertikal ditengah antara titik sudut terluar sayap dan
titik balok kotak peluap (masing-masing 1 );
7) Pemasangan empat balok kayu horisontal diatas tiga balok vertikal titik sudut sayap
sampai ke vertikal titik sudut rencana kotak pintu air (1 balok di empat penjuru);
8) Pemasangan dua balok kayu horisontal diatas balok kotak pintu air (1 balok di dua
dinding jalur pintu air);
9) Pemasangan balok kayu horisontal dibagian bawah sekat sebagai penguat rangka
bekisting, dilakukan di setiap bidang antar balok vertikal bagian bawah di seluruh sekat
(sayap dan jalur pintu air);
10) Pemasangan kayu papan mengapit balok sebagai dinding bekisting di empat penjuru
termasuk pada dinding jalur pintu air;
11) Pemotongan barisan balok dan papan vertikal secara merata;
12) Pemancangan kayu cerucuk sebagai pondasi sekat, dilakukan di dalam badan kanal
(sayap) dan di dalam badan peluap;
13) Pengisian bekisting dinding-dinding sekat dengan tulangan beton dan di cor (campuran
semen, kerikil, pasir);
14) Pengisian ruang sayap dengan karung berisi tanah mineral/lempung/gambut matang;
15) Pengisian ruang peluap dengan karung berisi tanah mineral/lempung/gambut matang;
16) Setelah karung merata di badan sayap ditutup timbunan tanah mineral dengan tebal 5
cm;
17) Setelah tanah mineral merata di badan sayap ditutup pasir dengan tebal 5 cm;
18) Pembuatan dan memasang bekisting pada lantai peluap dan lantai badan sekat kanal;
19) Pengisian bekisting lantai dengan tulangan beton dan di cor (campuran semen, kerikil,
pasir);
20) Pemasangan penanda sekat kanal (pembuatan tapak pondasi rabat beton/dengan
bekisting);
21) Membongkar bekisting tapak pondasi tiang rabat beton;
22) Pembersihan area sekat kanal dari material sisa pekerjaan.

Foto & Gambar: Gannery. BRG, 2018


Gambar 2.10. Sekat Beton Cor Kecil
16
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
Gambar: Gannery & Sugianto. BRG, 2018
Gambar 2.11. Sekat Beton Cor Besar

b. Sekat Beton Besar


1) Mobilisasi Alat dan Bahan;
2) Meruncingkan pancang kayu balok, serta papan kayu bekisting;
3) Penentuan titik referensi (pembuatan bowplank sesuai gambar desain rencana) untuk
struktur kayu sekat (titik lokasi kotak peluap dan titik terluar sudut bidang miring
sayap);
4) Pemasangan balok-balok kayu vertikal sebagai tumpuan pembuatan bekisting sesuai
gambar dan ukuran desain rencana);
5) Pemasangan bekisting;
6) Pemotongan barisan balok dan papan vertikal secara merata, untuk memudahkan
pengisian material cor;
7) Pemancangan kayu cerucuk sebagai pondasi sekat, dilakukan di dalam badan kanal
(sayap) dan di dalam badan peluap;
8) Pengisian bekisting dinding-dinding sekat dengan tulangan beton dan di cor (campuran
semen, kerikil, pasir);
9) Pengisian ruang sayap dengan karung berisi tanah mineral/lempung/gambut matang;
10) Pengisian ruang peluap dengan karung berisi tanah mineral/lempung/gambut matang;
11) Setelah karung merata di badan sayap ditutup timbunan tanah mineral dengan tebal 5
cm;
12) Setelah tanah mineral merata di badan sayap ditutup pasir dengan tebal 5 cm;
13) Pembuatan dan memasang bekisting pada setiap lantai sekat (lantai peluap, badan
sekat kanal tengah, badan sekat kanal sayap, dan bagian peluncur;

17
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
14) Pengisian bekisting lantai dengan tulangan beton dan di cor (campuran semen, kerikil,
pasir);
15) Pemasangan rel bearing dan belt conveyor;
16) Pemasangan penanda sekat kanal (pembuatan tapak pondasi rabat beton/dengan
bekisting);
17) Membongkar bekisting tapak pondasi tiang rabat beton;
18) Pembersihan area sekat kanal dari material sisa pekerjaan.

2. Sekat Karung Cor Kering


Sekat karung cor kering adalah sekat yang berupa susunan karung berisi cor kering (pasir,
semen, dan kerikil) yang dipasang melintang pada kanal. Susunan karung dapat satu, dua lajur
atau lebih. Ketika pemasangan ketiga bahan cor tidak dicampur air langsung disusun ke badan
kanal, ketika air melintas dan meresap terjadi pengerasan bahan cor di dalam karung.

Foto: UN-REDD, 2015


Gambar 2.12. Sekat Karung Cor Kering

Prosedur pengerjaan:
1) Mobilisasi Alat dan Bahan;
2) Pengisian Karung dengan material pasir, semen dan kerikil (sirtu);
3) Penentuan titik referensi (pembuatan bowplank sesuai gambar desain rencana) untuk
memudahkan menyusun jajaran karung dan terlihat rapi;
4) Penentuan titik elevasi untuk bagian tertinggi sekat karung dengan bowplank (ketinggian
sekat karung cor kering terhadap permukaan tanah gambut maks 40 cm);

18
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
5) Pengisian ruang sekat (sesuai batas bowplank) dengan karung berisi bahan cor kering yang
disusun berjajar rapi;
6) Apabila diperlukan dapat ditambahkan pelapis terpal/geotextile pada bagian dalam sekat
dari bagian kiri sekat ke bagian kanan sekat;
7) Pemasangan tiang penanda sekat kanal (pembuatan tapak pondasi tiang rabat
beton/dengan bekisting);
8) Membongkar bekisting tapak pondasi tiang rabat beton;
9) Pembersihan area sekat kanal dari material sisa pekerjaan.

3. Sekat Beton Pre-Cast


Sekat Beton Pre-Cast adalah adalah sekat yang terbuat dari beton pre-cast, yang dapat
berbentuk lembaran plat beton atau box beton, yang disusun sejajar melintang di badan kanal.

Sumber: Modul Sekat Kanal Berbasis Masyarakat. BRG, 2017


Gambar 2.13. Sekat Beton Pre-Cast

Prosedur pengerjaan:
1) Mobilisasi Alat dan Bahan;
2) Penentuan titik referensi (pembuatan bowplank sesuai gambar desain rencana) untuk
memudahkan menyusun jajaran beton pre-cast dan terlihat rapi;
3) Penentuan titik elevasi untuk bagian tertinggi penempatan rangkaian beton pre-cast
dengan bowplank (ketinggian rangkaian beton pre-cast terhadap permukaan tanah gambut
maks 40 cm apabila tanpa peluap), bila diterapkan peluap maka ketinggian peluap terhadap
permukaan tanah maks 40 cm, jadi bagian sayap tingginya sejajar dengan permukaan
tanah sekitar;
4) Pengisian batas bowplank dengan rangkaian beton pre-cast;
5) Apabila diperlukan dapat ditambahkan pelapis terpal/geotextile pada bagian dalam
susunan beton pre-cast;
6) Sambungan antara beton pre-cast ditutup dengan bahan pengikat disemen/dicor untuk
menutup rongga;
7) Pemasangan tiang penanda sekat kanal (pembuatan tapak pondasi tiang rabat
beton/dengan bekisting);
8) Membongkar bekisting tapak pondasi tiang rabat beton;
9) Pembersihan area sekat kanal dari material sisa pekerjaan.

19
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
4. Sekat Pintu Air Baja (Steel Plate Water Gates)
Sekat Pintu Air Baja adalah adalah sekat yang berupa gabungan dari sekat beton dan plat baja,
dimana badan sayap terbuat dari beton dan bagian tengah (peluap) dibuatkan slot penahan plat
untuk keperluan pintu air yang berbahan plat baja.

Foto: One Agency, 2017 & Rahardjo, 2018


Gambar 2.14. Sekat Pintu Air Baja

Prosedur pengerjaan:
1) Mobilisasi Alat dan Bahan;
2) Penentuan titik referensi (pembuatan bowplank sesuai gambar desain rencana) untuk
memudahkan pembuatan dinding penahan dipinggir kanal;
3) Penentuan titik elevasi untuk bagian tertinggi dinding penahan sama dengan permukaan
tanah sekitar;
4) Dinding penahan (sayap) dibuat sejajar dengan permukaan tanah sekitar, terbuat dari
bahan batang baja T ayau L yang dipancang kedalam gambut, ditutup dengan plat baja pada
bagian sayap dan dapat diperkuat dengan beton cor, dilengkapi slot rel pintu air batang baja
yang dibaut ke dinding sayap atau dinding penahan (sayap) dapat juga dibuat memakai
bahan beton cor diberi tulangan ;
5) Pemancangan batang baja T atau L sebanyak 4 buah yang di baut/diikat ke dinding penahan
(sayap) yang digunakan sebagai slot rel pintu air, yang bisa digunakan untuk penahan
batang ulir dan setang putar (di las);
6) Bagian dasar sekat diberi dudukan, sebagai landasan tutup pintu air
7) Pemasangan pintu air plat baja lengkap dengan batang ulir dan setang atau dimungkinkan
memakai sistem buka tutup otomatis memakai pelampung;
8) Pemasangan tiang penanda sekat kanal (pembuatan tapak pondasi tiang rabat
beton/dengan bekisting);
9) Membongkar bekisting tapak pondasi tiang rabat beton;
10) Pembersihan area sekat kanal dari material sisa pekerjaan.

20
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
Tabel 2.1. Jenis dan Model Sekat Kanal
Lebar Umur
Jenis Sekat Model Sekat Konservasi Lindung Budidaya Material Utama
Kanal Rencana
tanpa tanpa dengan
Sekat Kayu Satu Lapis 1 m-2 m 1 tahun Kayu, Terpal
peluap peluap peluap
Sekat Kanal tanpa tanpa dengan Tanah Mineral/Gambut Matang,
Sekat Karung (Soil Bag) 1 m-2 m 1 tahun
Sederhana peluap peluap peluap Karung
tanpa tanpa dengan
Sekat Batu (Stone Dam) 1 m-2 m 1-2 tahun Batu
peluap peluap peluap
tanpa tanpa dengan Kayu, Terpal, Tanah Mineral/Gambut
Sekat Kayu Multi Lapis 2 m-20 m 2-5 tahun
peluap peluap peluap Matang, Karung
dengan
Sekat Bronjong 4 m-20 m 2-5 tahun Batu Belah, Kawat Bronjong
peluap
Sekat Kanal
dengan
Semi Sekat Plat Baja 2 m–6 m 2-5 tahun Plat Baja, Besi T atau L Baja
peluap
Permanen
dengan
Sekat Pintu Air Kayu 3 m-6 m 2-5 tahun Kayu, Terpal, Pintu Air Turap Kayu
peluap
tanpa tanpa
Sekat Gambut Dipadatkan 8 m-30 m 2-5 tahun Gambut Matang (Saprik)
peluap peluap
dengan
Sekat Beton Cor 3 m-20 m > 5 tahun Kayu, Pasir, Semen, Tanah Mineral
peluap
dengan
Sekat Karung Cor Kering 1 m-3 m > 5 tahun Karung, Pasir, Semen
Sekat Kanal peluap
Permanen dengan
Sekat Beton Pre-Cast 4 m-20 m > 5 tahun Beton Pre-Cast
peluap
dengan Beton Cor, Tanah Mineral, Pintu Air
Sekat Pintu Air Baja 3 m-20 m > 5 tahun
peluap Plat Baja

21
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
D. Penimbunan Kanal
Penimbunan kanal bukanlah jenis sekat kanal. Hal ini dikarenakan penimbunan kanal tidak
dipadatkan atau diratakan seperti Sekat Kanal Gambut Dipadatkan (compacted peat). Penimbunan
kanal merupakan kegiatan pendangkalan kanal yang diharapkan kemudian terjadi suksesi alami di
area hutan lindung atau di area konservasi, jadi tidak harus terlihat diatas permukaan air/memblock
kanal /menahan laju air secara keseluruhan.
Konstruksi penimbunan kanal terdapat kistdam/siring (penahan sementara) agar material
ketika melakukan pekerjaan tidak cepat larut, jadi sifatnya sementara, dapat rusak ataupun
jebol/hancur. Konstruksi kistdam/siring ini seperti sekat kayu satu lapis yang berupa jajaran kayu
bulat dengan terpal yang digunakan untuk menahan laju air agar tidak mempercepat dan membawa
material timbunan pada saat pekerjaan dilakukan.
Prosedur pelaksanaan penimbunan kanal:
1. Sebelum pekerjaan konstruksi dimulai Penyedia Jasa harus mempelajari gambar asli untuk
konsultasikan dengan Direksi Teknis dan harus memastikan dan memperbaiki setiap kesalahan
atau perbedaan yang terjadi. Penyedia Jasa dan Direksi Teknis harus mencapai kesepakatan
dalam menentukan ketepatan setiap perubahan yang dibuat dalam gambar ini. Kuantitas
dalam daftar kuantitas dan harga dapat diubah oleh Direksi Teknis setelah pemeriksaan
terhadap pekerjaan lapangan telah selesai, di pemeriksaan ini harus berdasarkan data survey
lapangan yang dikumpulkan oleh Penyedia Jasa dan Direksi sebagai bagian dari cakupan
pekerjaan dalam kontrak;
2. Survey lapangan oleh penyedia jasa selama periode mobilisasi pada saat dimulai kontrak,
Penyedia Jasa harus melaksanakan survey lapangan yang lengkap terhadap kondisi topografi,
geoteknik dan lain sebagainya. Ketentuan survey lapangan yang lengkap dan detil untuk
mencari kesesuaian antar rancangan asli yang ditunjukkan dalam gambar dengan kebutuhan
aktual di lapangan. Kegiatan ini terdiri dari survei lapangan dan analisis data lapangan;
3. Pada awal pelaksanaan pekerjaan, personil tersebut harus disertakan dalam pelaksanaan suatu
survey lapangan yang lengkap dan menyiapkan laporan hasil survey lapangan untuk
menentukan kondisi fisik yang bersangkutan, dan melakukan pematokan (staking out) dan
survey seluruh proyek, investigasi serta penggambaran untuk menyimpan dokumen rekaman
proyek;
4. Penyedia jasa harus mempelajari gambar asli yang terdapat dalam Dokumen Kontrak dan
melakukan pengukuran (uitzeting) untuk membuat gambar kerja (Shop Drawing) dan apabila
pekerjaan itu selesai (mengukur dan membuat gambar As Bulit Drawing);
5. Penyedia jasa harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan maksud dari gambar dan
spesifikasi, dan tidak boleh mengambil keuntungan atas setiap kesalahan atau kekurangan
dalam gambar atau perbedaan antar gambar dan spesifikasi dan penyedia jasa harus menandai
dan memperbaiki setiap kesalahan atau kekurangan;
6. Penyedia jasa membuat jadwal pelaksanaan mengacu kepada Kerangka Acuan Kerja Konstruksi,
baik dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan pekerjaan yang kegiatan-kegiatan
pekerjaan yang akan dilakukan;
7. Pekerjaan persiapan dilakukan penyedia jasa dengan menyiapkan peralatan mobilisasi untuk
mengangkut peralatan (contoh: Excavator, rolling alat, dsb) menuju lokasi penimbunan kanal.
Pembersihan lapangan dilakukan dengan membersihkan segala macam aral melintang
termasuk pohon-pohon mati, hidup, semak belukar dan semua rintangan yang ada
dipermukaan tanah, kecuali rumah dan bangunan. Apabila menemui hambatan lainnya
penyedia jasa dapat mengupayakan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut (kompensasi

22
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
apabila melewati lahan masyarakat, denda/upacara adat, dsb) dan dikonsultasikan dulu dengan
pemilik pekerjaan;

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 2.15. Mobilisasi Excavator

8. Pekerjaan konstruksi penimbunan kanal dimulai dengan pembuatan kistdam penahan air
sementara, dengan memancang dolken secara sejajar dan tersusun rapat pada titik terluar
rencana kanal timbun ini. Besaran crucuk yang gunakan berukuran 8-12cm dengan panjang
dolken cerucuk 4 m, dan tertanam sedalam minimal 1.5m, kegiatan ini dilakukan bersama
dengan kegiatan dewatering, pekerjaan dewatering sebagai pengalih debit air dan kubikasi air
tertahan dalam kanal yang akan di timbun, dan membantu untuk pelaksanaan pekerjaan
pemancangan dan pemasangan terpal plastik. Sementara itu terpal plastik dipasang dan
dihampar di sepanjang lokasi dolken kayu cerucuk tertanam, sebelah sisi dalam calon
tertimbun, dipasang tegak lurus sejajar dolken kayu cerucuk. Terpal plastik digunakan untuk
menghambat kecepatan air/arus air yang bisa melarutkan material timbunan. Dan cerucuk
pengunci dipasang secara zig zad di dalam badan kanal. Pekerjaan badan penimbunan kanal
merupakan pekerjaan yang termasuk klasifikasi pekerjaan tanah dan dilaksanakan menurut
ukuran dan ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar, atau menurut ukuran dan kegiatan lain,
yang mungkin akan diperintahkan oleh pemilik pekerjaan. Dalam pelaksanaannya
menggunakan alat berat Excavator dengan memangkas tumpukan hasil galian pembuatan kanal
sebelumnya dikembalikan ke kanal. Apabila tanah pemangkasan bekas material galian kanal
kurang atau, kondisi pinggiran kanal tidak terdapat lagi bekas material galian kanal, dilakukan
pemangkasan (cutting) badan tanah sekitar (berm) dan area tanah sekitar tanpa menimbulkan
bentuk saluran baru sebagai opsional material pengisi Penimbunan Kanal dan juga material
dapat diperoleh dengan membuat kolam/kotak bujur sangkar pada area tanah sekitar (borrow
pit) dengan kedalaman maksimal 100 cm, panjang lebar 10 x 10 m, dengan jarak minimal antar
borrow pit 50 m antar kolam/kotak. Perataan dan hasil buangan berupa galian tanah/timbunan
tanah langsung dirapikan menggunakan alat, bila masih kurang rapi agar membenahi lagi
dengan alat bantu secara manual seperti cangkul;

23
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
Foto: Gannery. BRG, 2017
Gambar 2.16. Pemasangan dan Jajaran kayu kistdam/siring penahan sementara dilengkapi
terpal plastik

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 2.17. Jajaran kayu zig zag cerucuk pengunci

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 2.18. Pelaksanaan Penimbunan Kanal dengan Excavator
24
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
9. Pekerjaan lain-lain dan finishing adalah pada saat penyelesaian pekerjaan, tempat kerja harus
ditinggal dalam keadaan bersih dari sampah limbah excavator, dan pekerjaan Penimbunan
Kanal telah selesai dan segera melakukan demobilisasi alat.

Foto: Kemitraan & Gannery. BRG, 2018


Gambar 2.19. Hasil Penimbunan Kanal

25
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
III. PELATIHAN SEKAT KANAL SEMI PERMANEN
1. Teknis Pembangunan Sekat Kanal
Dijelaskan berupa materi pelatihan berbentuk modul dan teori pelatihan yang dipresentasikan.

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 3.1. Pelatihan Sekat Kanal di Riau

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 3.2. Pelatihan Sekat Kanal di Jambi

26
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
Foto: Gannery. BRG, 2017
Gambar 3.3. Pelatihan Sekat Kanal di Kalimantan Barat

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 3.4. Pelatihan Sekat Kanal di Kalimantan Tengah
27
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
Foto: Gannery. BRG, 2017
Gambar 3.5. Pelatihan Sekat Kanal di Kalimantan Selatan

2. Praktek Pembangunan Sekat Kanal


Melakukan kegiatan pembangunan sekat semi permanen, yaitu sekat dua lapis secara langsung di
lokasi yang telah ditentukan.

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 3.6. Praktek Pembangunan Sekat Kanal di Riau

28
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
Foto: Gannery. BRG, 2017
Gambar 3.7. Praktek Pembangunan Sekat Kanal di Jambi

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 3.8. Praktek Pembangunan Sekat Kanal di Kalimantan Barat

29
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
Foto: Gannery. BRG, 2017
Gambar 3.9. Praktek Pembangunan Sekat Kanal di Kalimantan Tengah

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 3.10. Praktek Pembangunan Sekat Kanal di Kalimantan Selatan

30
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
3. Contoh Pembangunan Sekat Kanal
Berikut contoh melakukan kegiatan pembangunan sekat kanal semi permanen, sekat kayu dua
lapis. Adapun prosedur dan urutan pelaksanaannya dijelaskan sebagai berikut:

1) Mobilisasi Alat dan Bahan;

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 3.11. Mobilisasi Alat dan Bahan

2) Meruncingkan tiang pancang utama cerucuk dan cerucuk lainnya;

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 3.12. Meruncingkan cerucuk

31
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
3) Pengisian Karung dengan material tanah mineral/lempung/gambut matang;

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 3.13. Pengisian Karung

4) Penentuan titik referensi (pembuatan bowplank sesuai gambar desain rencana) untuk struktur
kayu sekat (titik lokasi kotak peluap dan titik terluar sudut bidang miring sayap);

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 3.14. Pembuatan bowplank

32
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
5) Pemasangan empat tiang vertikal sebagai batas antara bagian peluap dan badan sayap
sekat/titik sudut rencana kotak peluap (sesuai ukuran desain);

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 3.15. Pemasangan empat tiang vertikal utama

6) Pemasangan empat tiang vertikal pada titik sudut terluar sayap (masing-masing 1 tiang);

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 3.16. Pemasangan empat tiang vertikal sudut terluar
33
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
7) Pemasangan dua tiang horisontal yang mengapit tiang vertikal titik sudut sayap sampai ke tiang
vertikal titik sudut rencana kotak peluap, yang berguna sebagai panduan penjajaran memasang
barisan tiang kayu dinding sayap (hal ini dilakukan di empat penjuru);

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 3.17. Pemasangan dua tiang horisontal yang mengapit tiang vertikal

8) Penentuan titik elevasi untuk bagian peluap sekat (ketinggian peluap terhadap permukaan
tanah gambut maks 40 cm);

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 3.18. Penentuan titik elevasi peluap

9) Pemasangan dua tiang horisontal yang mengapit antar tiang vertikal titik sudut rencana kotak
peluap, yang berguna sebagai panduan penjajaran memasang barisan tiang kayu dinding peluap
(hal ini dilakukan di empat penjuru);

34
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
Foto: Gannery. BRG, 2017
Gambar 3.19. Pemasangan dua tiang horisontal yang mengapit antar tiang vertikal peluap
10) Pemancangan barisan kayu cerucuk mengikuti ruang panduan dari dua kayu horizontal (empat
ruang pada bidang miring sayap dan 4 ruang pada bidang kotak peluap);

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 3.20. Pemancangan barisan kayu cerucuk

11) Pengikatan antar tiang-tiang horisontal dengan barisan tiang-tiang kayu bulat didalamnya
memakai baut dan di kencangkan mur;

35
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
Foto: Gannery. BRG, 2017
Gambar 3.21. Pengikatan tiang kayu bulat memakai baut dan mur

12) Pemotongan barisan tiang vertikal dan horizontal secara merata;

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 3.22. Pemotongan barisan tiang diratakan

36
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
13) Pembuatan dan Pemasangan kayu peluncur peluap;

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 3.23. Pemasangan kayu peluncur peluap

14) Pemasangan pelapis terpal pada bagian dalam sekat kanal termasuk badan peluap, yang
dipasang menerus dari bidang sayap kiri ke bidang sayap kanan;

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 3.24. Pemasangan pelapis terpal

37
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
15) Pengisian ruang sayap dengan karung berisi tanah mineral/lempung/gambut matang;

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 3.25. Pengisian ruang sayap

16) Pengisian ruang peluap dengan karung berisi tanah mineral/lempung/gambut matang dan
dilapisi terpal pada bagian atas peluap;

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 3.26. Pengisian ruang peluap

38
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
17) Pemasangan kayu penutup peluap;

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 3.27. Pemasangan kayu penutup peluap

18) Setelah karung merata di badan sayap ditutup timbunan tanah mineral pada bagian atas
(finishing timbunan) dengan tebal 5-10 cm;

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 3.28. Penimbunan tanah

39
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
19) Penanaman tanaman pengguat badan sekat, blangiran, jelutung, rasau, lamtoro (tanaman
tipikal akar pengikat tanah);

Foto: Gannery. BRG, 2017


Gambar 3.29. Penanaman tanaman

40
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018
DAFTAR PUSTAKA

Agus, F, dan I G.M. Subiksa. 2008. Potensi untuk Pertanian dan Aspek Lingkungan. Balai Penelitian Tanah.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Dariah A., Maftuah, E., Maswar, 2014. Panduan Pengelolaan Berkelanjutan Lahan Gambut Terdegradasi:
Karakteritik Lahan Gambut, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Dohong, Alue., dkk. 2017. Modul Pelatihan Pembangunan Infrastruktur Pembasahan gambut Sekat Kanal
Berbasis Masyarakat.

Suryadiputra, I Nyoman., Dohong, Alue., dkk. 2017. Panduan Penyekatan Parit dan Saluran di Lahan
Gambut Bersama Masyarakat.

Elon, S.V., D.H. Boelter, J. Palvanen, D.S. Nichols, T. Malterer, and A. Gafni. 2011. Physical Properties of
Organic Soils.Taylor and Francis Group, LLC.

KLHK. 2015. Pedoman Pemulihan Ekosistem Gambut.

41
Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
Sekat Kanal dan Penimbunan Kanal
D2-BRG 2018

Anda mungkin juga menyukai