Makalah Study of Tropical Disease
Makalah Study of Tropical Disease
Disusun Oleh :
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1. Trikomoniasis merupakan salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Formatted: List Paragraph, Left, Indent: Left: 0", First line:
parasit Trichomonas vaginalis. Pada tahun 2008 prevalensi trikomoniasis menurut WHO yakni 0", Numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, … +
Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.25" + Indent
mencapai 276,4 juta dari jumlah total kasus baru penyakit menular seksual (Alfari, N dkk, 2016). at: 0.5", Adjust space between Latin and Asian text, Adjust
space between Asian text and numbers
Tahun 2008 Centers for Disease Control and Preventio (CDC) memperkirakan jumlah baru
infeksi Trichomonas vaginalis dengan total 3.710.000 juta orang sedangkan menurut Direktoral
Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan DepKes RI tahun 2003
pada 7 kota di Indonesia yakni Jayapura, Banyuwangi, Semarang, Medan, Palembang, Tanjung
Pinang, dan Bitung umum, prevalensi Trikomoniasis vaginalis berkisar antara 0% dan 38%; Pada
WPS lokalisasi antara 1% dan 14%, (Medan dan Bitung 0%, Jayapura 1%, Semarang 3%,
Banyuwangi 6%, Tanjung Pinang 13%, dan Palembang 14%) dan pada WPS jalanan antara 2%
dan 38% (Tanjung Pinang 0%, Medan 2%, Banyuwangi 15%, Semarang dan Bitung 20%,
Palembang 30%, dan Jayapura 38%) serta pada WPS tempat hiburan antara 0% dan 16%
(Jayapura, Banyuwangi, Semarang, dan Medan 0%, Palembang 5%, Tanjung Pinang 8%, dan
bitung 16%).
2. Rabies atau penyakit anjing gila merupakan suatu penyakit virus yang bersifat
akut serta sangat berbahaya dan mengakibatkan kematian karena mampu menginfeksi sistem
saraf pusat yakni otak dan sumsum tulang belakang (Sudoyo Aru, dkk 2009)Rabies Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
merupakan penyakit mematikan baik pada manusia maupun hewan yang disebabkan oleh
infeksi virus (golongan Rhabdovirus) yang ditularkan melalui gigitan hewan seperti anjing,
kucing, kelelawar, kera, musang dan serigala yang di dalam tubuhnya mengandung virus. Commented [A3]: Sumber
Pada tahun 2013 terdapat 69.136 kasus gigitan hewan penular rabies. Kasus GHPR paling Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
banyak terjadi di Bali yaitu sebanyak 37.066 kasus dengan kasus meninggal berdasarkan tes
lyssa yang positif rabies dan mati berjumlah satu orang. Diikuti oleh Riau dengan 5.106
GHPR dan dua belas positif rabies serta Nusa Tenggara Timur sebanyak 5.067 GHPR dan
enam positif rabies. Kasus kematian karena rabies (Lyssa) di tahun 2013 secara signifikan
mengalami penurunan dari 195 pada tahun 2009 menjadi 119 kasus Lyssa pada tahun 2013.
Demikian juga dengan jumlah kasus Gigitan Hewan Penular Rabies pada tahun 2013
mengalami penurunan dibandingkan dengan kasus GHPR dalam tiga tahun terakhir. Kasus
GHPR di tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 18,4% jika dibandingkan dengan kasus
GHPR tahun 2012. (Riskesdas, 2013). Formatted: English (United States)
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. TRIKOMONIASIS
Trikomoniasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vagina
(TV). Parasit ini umumnya menyerang saluran perkemihan bagian bawah yaitu vagina dan
serviks pada wanita serta area uretra bagian anterior, dan prostat pada pria (Alfari, N dkk,
2016).
B. PENYEBAB PENYAKIT
1. Pada Hewan
Gejala klinis pada hewan dibagi menjadi tiga stadium :
a. Stadium Prodormal
Keadaan ini merupakan tahapan awal gejala klinis yang
dapat berlangsung antara 2-3 hari. Pada tahap ini akan terlihat adanya perubahan
temperamen yang masih ringan, Hewan mulai mencari tempat-tempat yang
dingin/gelap, menyendiri, reflek kornea berkurang, pupil melebar dan hewan
terlihat acuh terhadap tuannya. Hewan menjadisangat perasa, mudah terkejut dan
cepat berontak bila ada provokasi. Dalam keadaan ini perubahan perilaku mulai
diikuti oleh kenaikan suhu badan.
b. Stadium eksitasi
Berlangsung lebih lama daripada tahap prodromal bahkan dapat berlangsu
ng selama 3-7 hari. Hewan mulai garang,menyerang hewan lain ataupun manusia
yang dijumpai dan hipersalivasi.Dalam keadaan tidak ada Provokasi hewan
menjadi murung terkesanlelah dan selalu tampak seperti ketakutan. Hewan
mengalami fotopobi atau takut melihat sinar sehingga bila ada cahaya akan
bereaksi secara berlebihan dan tampak ketakutan.
c. Stadium Paralisis
Tahap paralisis, ini dapat berlangsung secara singkat, sehingga sulituntuk
dikenali atau bahkan tidak terjadi dan langsung berlanjut pada kematian. Hewan
mengalami kesulitan menelan, suara parau,sempoyongan, akhirnya lumpuh dan
mati
2. Pada Manusia
Gejala klinis pada manusia dibagi menjadi empat stadium :
a. Stadium Prodromal
Gejala awal yang terjadi sewaktu virus menyerang susunan saraf pusat
adalah perasaan gelisah, demam, malaise, mual, sakit kepala, gatal,merasa seperti
terbakar, kedinginan, kondisi tubuh lemah dan rasa nyeridi tenggorokan selama
beberapa hari.
b. Stadium Sensoris
Penderita merasa nyeri, rasa panas disertai kesemutan pada tempat bekas
luka kemudian disusul dengan gejala cemasdan reaksi yang berlebihan terhadap
rangsangan sensori.
c. Stadium Eksitasi
Tonus otot-otot akan aktivitas simpatik menjadi meninggi dengan gejala
berupa eksitasi atau ketakutan berlebihan, rasa haus, ketakutanterhadap
rangsangan cahaya, tiupan angin atau suara keras. Umumnya selalu merintih
sebelum kesadaran hilang. Penderita menjadi bingung,gelisah, rasa tidak nyaman
dan ketidak beraturan. Kebingungan menjadisemakin hebat dan berkembang
menjadi argresif, halusinasi, dan selaluketakutan. Tubuh gemetar atau kaku
kejang. Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt, Font
color: Custom Color(RGB(29,27,17))
d. Stadium Paralisis
Sebagian besar penderita rabies meninggal dalam stadium eksitasi
Kadang-kadang ditemukan juga kasus tanpa gejala-gejala eksitasi
melainkan paresis otot-otot yang bersifat progresif Hal ini karenagangguan
sumsum tulang belakang yang memperlihatkan gejala paresis otot-otot
pernafasan.
PATOFISIOLOGIS ( Sudoyo Aru, dkk 2009) Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
2.1.Rabies
Cara penularan melalui gigitan dan non gigitan (aerogen, transplantasi, kontak dengan Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Formatted: Indent: Left: 0.25", First line: 0.5"
bahan mengandung virus rabies pada kulit lecet atau mukosa). Cakaran oleh kuku hewan
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
penular rabies adalah berbahaya karena binatang menjilati kuku-kukunya. Saliva yang
ditempatkan pada permukaan mukosa seperti konjungtiva mungkin infeksius. Ekskreta
kelelawar yang mengandung virus rabies cukup untuk menimbulkan bahaya rabies pada
mereka yang masuk gua yang terinfeksi dan menghirup aerosol yang diciptakan oleh
kelelawar. Penularan rabies melalui transplan kornea dari penderita dengan ensefalitis rabies
yang tidak didiagnosis pada resipen/penerima sehat telah direkam dengan cukup sering.
Penularan dari orang ke orang secara teoritis mungkin tetapi kurang terdokumentasi dan
jarang terjadi.
Luka gigitan biasanya merupakan tempat masuk virus melalui saliva, virus tidak bisa Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
masuk melalui kulit utuh. Setelah virus rabies masuk melalui luka gigitan, maka selama 2
minggu virus tetap tinggal pada tempat masuk dan didekatnya, kemudian bergerak mencapai
ujung-ujung serabut saraf posterior tanpa menunjukkan perubahan-perubahan fungsinya.
Bagian otak yang terserang adalah medulla oblongata dan annon’s hoorn.
Sesampainya di otak virus kemudian memperbanyak diri dan menyebar luas dalam Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Formatted: Indent: Left: 0.25", First line: 0.5"
semua bagian neuron, terutama mempunyai predileksi khusus terhadap sel-sel sistem limbik,
hipotalamus dan batang otak. Setelah memperbanyak diri dalam neuron-neuron sentral, virus
kemudian ke arah perifer dalam serabut saraf eferen dan pada saraf volunter maupun saraf
otonom. Dengan demikian virus ini menyerang hampir tiap organ dan jaringan didalam tubuh
dan berkembang biak dalam jaringan - jaringan seperti kelenjar ludah, ginjal dan sebagainya. Formatted: Font: 13 pt
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Gambaran yang paling menonjol dalam infeksi rabies adalah terdapatnya badan negri yang
khas yang terdapat dalam sitoplasma sel ganglion besar.Menurut CDC (2008) rabies
ditularkan ke manusia dan beberapa hewan lainnya melalui beberapa cara yaitu:
1. Bite Exposure, melalui gigitan atau kontaminasi saliva pada membran Formatted: Font: 13 pt
mukosa yang terbuka atau karena luka melalui jilatan. Virus rabies juga dapat masuk Formatted: Font: 14 pt
Formatted: Font: 13 pt
melalui kulit yang luka, atau pada membran mukosa seperti konjungtiva, mukosa
Formatted: Font: Bold, Font color: Text 1, English (United
States)
hidung dan anus. Penularan akibat gigitan tergantung dari keparahan luka dan lokasi
Formatted: Normal, No bullets or numbering
gigitan. Penularan melalui gigitan kelelawar rabies seringkali terabaikan akibat Formatted: Font: Not Bold
Formatted: Font: Not Bold
kecilnya bekas luka bekas gigitan yang dialami dibandingkan luka yang disebabkan
Formatted: Font: Not Bold
gigitan hewan karnivora. Penderita biasanya baru menyadari jika luka tersebut Formatted: Space Before: 12 pt
mengalami pembengkakan. Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt, Bold,
Font color: Text 1, Indonesian
Formatted: Space Before: 12 pt, Numbered + Level: 1 +
Nonbite Exposure, penularan rabies tanpa melalui gigitan dari hewan Numbering Style: A, B, C, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 0.25" + Indent at: 0.5"
terinveksi. Cara penularan ini sangat jarang menimbulkan rabies. Eksposur risiko Formatted: Left, Indent: Left: 0.5", Space After: 10 pt,
Line spacing: Multiple 1.15 li, Adjust space between Latin
tertinggi tanpa melalui gigitan seperti penerima bedah kornea, organ padat, dan and Asian text, Adjust space between Asian text and numbers
Formatted: List Paragraph, Indent: First line: 0", Line
jaringan vaskular orang-orang yang terpapar virus rabies melalui aerosol dalam spacing: single
Formatted: Left, Space After: 10 pt, Line spacing: Multiple
jumlah yang besar. 1.15 li, Adjust space between Latin and Asian text, Adjust
space between Asian text and numbers
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt, Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Formatted: Centered
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Formatted: Centered
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt,
Indonesian
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
PATHWAY ( Nanda, 2015 )
Formatted: Centered
E.
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt,
Indonesian
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt,
Indonesian
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Formatted: Centered
Rhabdovirus Gigitan hewan terinfeksi Manusia Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
virus Formatted: Centered
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Formatted: Centered
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt,
Indonesian
Melalui cairan Virus Menyebar secara Virus masuk ke jaringan otot Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt,
serebropinal sentripetal melalui Indonesian
endoneurium sel-sel Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt,
Indonesian
schwan & aliran
aksoplasma
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Menyebar ke Formatted ...
SSP (susunan Formatted ...
saraf pusat) Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Menyebar ke Spasme di otot
Otot Jantung Miokarditis Formatted
jantung ...
saraf tepi Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Nafas sesak Formatted ...
Formatted ...
Saraf Otot Saraf otonom Formatted ...
skletel Formatted ...
O2
Formatted ...
Formatted ...
Spasme otot respirasi
Menghambat Penurunan curah Formatted ...
otot antagonis jantung Formatted ...
Formatted ...
Obstruksi saluran
Formatted ...
pernapasan
Gerakan tidak Formatted ...
terkoordinasi Formatted ...
Hipersaliva Formatted ...
Formatted ...
Current WHO Guide for Rabies Pre and Post-exposure prophylaxis in Humans, 2009.
http://www.who.int/rabies/ PEProphylaxisguideline.pdf. Tanpa Tahun
[CDC] Centers for Disease Control and Prevention. Human Rabies Prevention--- United State
2008. www.cdc.gov. [21 September 2011].
Dharmawan NS. 2009. Anjing Bali dan Rabies. Arti Foundation. Denpasar.
Jackson AC, Johannsen EC. Rabies and other Rhabdovirus infection: Harrison’s Principles of
internal medical, 17th ed, Vol. 1. Mc Graw-Hill, New York, 2008.
Johnson N, Vos A, Freuling C, Tordo N, Fooks AR and Muller T. 2010. Human rabies due to
lyssavirus infection of bat origin. Journal of Veterinary Microbiology 142 (2010) 151–159.
Nanda. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10 editor T Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian RI tahun 2013.
Sudoyo Aru, dkk 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1,2,3, edisi keempat. Internal
Publishing, jakarta