Anda di halaman 1dari 14

INTERAKSI SOSIAL 4.

Joint Venture, adalah kerjasama dalam


pengusahaan proyek tertentu dengan
1. Pengertian Interaksi Sosial system bagi hasil
Interaksi sosial dalah suatu hubungan 5. Kerukunan, mencakup gotong royong
social yang dinamis antara orang dan tolong menolong.
perorangan, antara individu dan kelompok b. Akomodasi, yaitu usaha untuk
manusia, dan antar kelompok manusia. menciptakan keseimbangan dalam
interaksi antara individu maupun
2. Proses Interaksi Sosial kelompok yang berkaitan dengan
Interaksi sosial terjadi karena faktor pelaksanaan nilai dan norma sosial dalam
kebutuhan yang timbul dari dalam diri masyarakat. Atau usaha manusia untuk
manusia mencakup kebutuhan dasar, meredakan suatu pertentangan agar
kebutuhan sosial dan kebutuhan integratif, tercapai kestabilan kembali. Akomodasi
serta naluri untuk hidup berkelompok atau sebenarnya suatu cara untuk
bersama orang lain. menyelesaikan pertentangan tanpa
menghancurkan pihak lawan sehingga
3. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
Ada 2 syarat terjadinya interaksi sosial: c. Asimilasi, merupakan proses
a. Kontak sosial, berdasarkan cara social yang ditandai dengan adanya usaha
komunikasi terbagi menjadi 2: Kontak untuk mengurangi perbedaan yang terdapat
langsung & Tidak langsung. Sedangkan diantara individu atau kelompok dan usaha
berdasarkan proses komunikasi dibedakan mempertinggi kesatuan tindak, sikap, serta
menjadi 2: Kontak Primer & Kontak proses mental untuk mencapai kepentingan
Sekunder dan tujuan bersama.
b. Komunikasi, yaitu tafsiran d. Akulturasi, proses penyatuan
seseorang terhadap perilaku orang lain berbagai unsur kebudayaan asing yang
yang diwujudkan dengan pembicaraan, diterima, diolah, tanpa menghilangkan
gerak gerik, sikap, maupun perasaan kepribadian kebudayaan itu sendiri,
tertentu. sehingga menjadi suatu bentuk
kebudayaan baru.
e. Persaingan, merupakan suatu
4. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial proses sosial yang ditandai dengan adanya
persaingan antar individu maupun
a. Kerjasama, yaitu bergabungnya kelompok dalam mencari keuntungan
sekelompok manusia untuk mencapai melalui bidang-bidang kehidupan dengan
tujuan bersama. Meliputi: cara menarik perhatian atau mempertajam
1.Bargaining, perjanjian tukar menukar prasangka tanpa menggunakan ancaman
barang dan jasa antar 2 organisasi atu lebih dan kekerasan.
2. Kooptasi, proses penerimaan unsure- f. Kontravensi, suatu bentuk proses
unsur baru dalam kepemimpinan atau sosial yang berada diantara persaingan dan
pelaksanaan politik dalam suatu organisasi pertikaian serta ditandai dengan adanya
3. Koalisi, merupakan kombinasi antara gejala ketidakpastian mengenai diri
dua organisasi atau lebih yang memiliki seseorang, keraguan terhadap kepribadian,
tujuan sama dan perasaan tidak suka yang
disembunyikan bahkan kebencian pada 3. Nilai Spiritual, Segala sesuatu yang
seseorang. berguna bagi rohani manusia.
g. Pertentangan, adalah suatu Ciri-ciri Nilai Sosial:
proses sosial yang dilakukan oleh 1. Dipelajari melalui sosialisasi
seseorang maupun kelompok untuk 2. Disebarkan dari satu individu ke
mencapai tujuan tertentu dengan cara individu yang lain
menantang pihak lawan melalui ancaman 3. merupakan hasil interaksi antar warga
atau kekerasan. masyarakat
Bentuk Interaksi a, b, c, d, adalah 4. mempengaruhi perkembangan diri
interaksi yang bersifat Asosiatif, seseorang
sedangkan e, f, g, bersifatDisosiatif. 5. pengaruh nilai tersebut berbeda pada
setiap anggota masyarakat
5. Faktor Pendorong Interaksi Sosial 6. berbeda antara kebudayaan yang satu
a. Imitasi, yaitu proses peniruan tingkah dengan kebudayaan yang lain
laku orang lain untuk diterapkan pada 7. bagian dari usaha manusia untuk
seseorang yang meniru tingkah laku memenuhi kebutuhannya
tersebut. 8. cenderung berkaitan antara yang satu
b. Sugesti, adalah suatu pendapat, saran, dengan yang lain dan membentuk kesatuan
pandangan atau sikap yang diberikan pada nilai.
seseorang dan diterima tanpa disertai daya Fungsi Nilai Sosial:
kritik. 1. Sebagai pelindung
c. Identifikasi, merupakan suatu 2. Penunjuk arah dan pemersatu
kecenderungan atau keinginan dalam diri a. memberikan alat untuk menetapkan
seseorang untuk menjadi sama dengan harga sosial dari suatu kelompok
pihak lain (meniru secara keseluruhan). b. mengarahkan masy. Dlm berpikir dan
d. Simpati, adalah suatu proses dimana bertingkahlaku
seseorang merasa tertarik pada pihak lain. c. penentu terakhir manusia dlm
Dalam proses ini perasaan memegang memenuhi peranannya
peranan yang sangat penting. d. sebagai alat solidaritas dikalangan
anggota kelompok
NILAI & NORMA SOSIAL e. sebagai pengontrol perilaku
Nilai Sosial masyarakat.
Dapat diartikan sebagai sesuatu yang baik, 3. Motivator
yang didinginkan, dicita-citakan, dan
dianggap penting oleh warga masyarakat Norma Sosial
dan dijadikan dasar dalam menentukan apa Merupakan ketentuan yang berisi perintah
yang baik, bernilai atau berharga. maupun larangan yang ditetapkan
Jenis-jenis Nilai Sosial berdasarkan kesepakatan bersama.
Menurut Notonegoro: Menurut Robert MZ.Lawang: Norma
1. Nilai Material: sesuatu yang berguna adalah patokan perilaku dalam suatu
bagi kehidupan masyarakat. kelompok tertentu
2. Nilai Vital, segala sesuatu yang berguna Jenis-jenis Norma Sosial:
bagi manusia untuk dapat hidup dan 1. Cara (usage), bentuk perbuatan yang
melakukan kegiatan sehari-hari menonjol dalam hubungan antar individu
2. Kebiasaan (folkways), merupakan untuk berfungsi, baik sebagai individu
perbuatan yang diulang-ulang dalam maupun sebagai anggota kelompok.
bentuk yang sama Peter L Berger
3. Tata Kelakuan, merupakan sifat2 Sosialisasi adalah proses pada seorang
yang hidup dalam kelompok yang anak yang sedang belajar menjadi anggota
dilaksanakan sebagai pengawas bagi masyarakat
anggotanya. c. Soerjono Soekanto
4. Adat Istiadat, merupakan pola Sosialisasi adalah suatu proses dimana
perilaku yang diakui sebagai hal yang baik anggota masyarakat yang baru
dan dijadikan hokum tidak tertulis dengan mempelajari norma-norma dan nilai-nilai
sanksi yang berat. masyarakat, dimana dia menjadi
Norma Pokok: anggotanya.
1. Norma Agama
2. Norma Kelaziman Proses Sosialisasi:
3. Norma Kesusilaan Melalui empat tahap:
4. Norma Kesopanan 1. Persiapan : anak mulai belajar
5. Norma Hukum mengambil peranan orang di sekelilingnya.
Fungsi Norma Sosial: 2. Meniru : anak tidak hanya
1. Sebagai faktor perilaku yang mengetahui pernan yang harus dia jalani,
memungkinkan seseorang untuk tetapi juga mengetahui peranan yang harus
menentukan lebih dulu bagaimana dilakukan orang lain.
tindakannya akan dinilai oleh orang lain 3. Siap Bertindak : Anak dianggap
2. sebagai aturan yang mendorong mampu mengambil peranan yang
seseorang atau kelompok untuk mencapai dijalankan orang lain dalam masyarakat
nilai-nilai social luas
3. sebagai unsur pengendali dalam 4. Menerima Norma: Anak telah siap
hidup bermasyarakat. menjalankan peranan sebagai manusia
seutuhnya.
Peranan Nilai & Norma Dalam Proses Bentuk Sosialisasi:
Sosialisasi: Berdasarkan prosesnya,
Memberi bekal pedoman kepada individu 1. Sosialisasi Primer : Sosialisasi tahap
atau seseorang agar berperilaku sesuai awal yang berlangsung di lingkungan
dengan nilai dan norma yang ada dalam terdekat, seperti Keluarga.
masyarakat, sehingga individu dapat hidup 2. Sosialisasi Sekunder: Sosialisasi
dengan baik dalam masyarakat. tahap selanjutnya yang berlangsung diluar
lingkungan keluarga.
SOSIALISASI Berdasarkan tempat berlangsungnya,
Pengertian sosialisasi: 1. Sosialisasi Formal: berlangsung
a. Bruce J Cohen: melalui lembaga-lembaga formal menurut
Sosialisasi adalah proses dimana manusia ketentuan yang berlaku
mempelajari tata cara kehidupan dalam 2. Sosialisasi Informal: berlangsung
masyarakatnya, untuk memperoleh melalui interaksi secara informal atau
kepribadian dan membangun kapasitas kekeluargaan, seperti teman, atau
kelompok sosial lain.
Media (Agen) Sosialisasi: 1. Penyimpangan primer; dilakukan
1. Keluarga oleh seseorang secara temporer, dan
2. Sekolah pelakunya masih dapat diterima secara
3. Media Massa sosial
4. Teman sepermainan 2. Penyimpangan sekunder;
Tujuan sosialisasi: penyimpangan yang dilakukan secara
1. Memberikan keterampilan yang berulang-ulang bahkan menjadi kebiasaan
dibutuhkan seseorang dalam kehidupan dan ciri khas dari pelakunya.
ditengah-tengah masyarakat
2. Menanamkan nilai-nilai pada Faktor yang mempengaruhi perilaku
seseorang dan kepercayaan pokok yang menyimpang:
ada di masyarakat 1. Faktor Internal:
3. Mengembangkan kememapuan a. Intelegensi
seseorang untuk berbicara atau b. Kondisi fisik
berkomunikasi dengan baik c. Kondisi psikis (kejiwaan)
4. Mengembangkan kemampuan d. Kepribadian
seseorang mengendalikan dirinya sesuai e. Usia
dengan fungsinya sebagai bagian dari f. Jenis Kelamin
masyarakat. g. Kedudukan seseorang dalam keluarga
Dengan sosialisasi diharapkan individu 2. Faktor eksternal
dapat: a. Faktor sosial ekonomi
1. Menyesuaikan perilaku yang b. Kondisi politik
diharapkan dan dianggap baik oleh c. Faktor budaya
masyarakat d. Kehidupan rumah tangga
2. Mengenal dirinya dan e. Pendidikan di sekolah
mengembangkan segala kemampuan f. Pergaulan
dengan lingkungan social g. Media massa
3. Mampu menjadi anggota masyarakat
yang baik Jenis Perilaku Menyimpang:
4. Memperoleh konsep tentang dirinya. 1. Tindak Kejahatan atau
Kriminal;spt pembunuhan, perampokan,
PERILAKU MENYIMPANG & pencurian, pemalsuan, penganiayaan,
PENGENDALIAN SOSIAL pemerkosaan, penculikan, dll.
Pengertian Perilaku Menyimpang: 2. Penyimpangan seksual; Sodomi,
Adalah perilaku yang tidak sesuai dengan transeksual,masokisme, homoseks, incest,
nilai-nilai dan norma-norma sosial. scoptophilia, transvestite, kumpul kebo,
necrophilia, perzinahan, pelacuran, dsb.
Robert MZ Lawang: perilaku 3. Pemakaian dan peredaran obat
menyimpang adalah tindakan yang terlarang dan alkoholisme
menyimpang dari norma-norma yang 4. Penyimpangan gaya hidup: spt
berlaku dalam suatu sistem sosial. arogansi (kesombongan), sikap eksentrik,
konsumerisme, dll.
Menurut Lemert, Penyimpangan 5. Tawuran atau perkelahian antar
dibedakan menjadi dua: pelajar.
1. Preventif; dilakukan sebagai
Berdasarkan sifatnya, perilaku pencegahan (sebelum penyimpangan
menyimpang dibedakan menjadi terjadi)
penyimpangan Positif & 2. Represif; dilakukan sebagai
penyimpanganNegatif. pereda/penyelesaian (setelah
Berdasarkan jumlah pelakunya, dibedakan penyimpangan terjadi)
menjadi penyimpangan Individu & Cara Pengendalian Sosial:
penyimpangan Kelompok. 1. Cara Persuasif; membujuk,
menasehati, atau mengajak secara halus.
Perilaku Menyimpang Sebagai Hasil 2. Koersif; dilakukan dengan kekerasan
sosialisasi Tidak Sempurna: fisik atau ancaman.
Tidak semua agen sosialisasi mampu Lembaga Pengendalian sosial:
menjalankan fungsinya dengan baik, 1. keluarga
sehingga proses sosialisasi juga tidak 2. Lembaga Penegak Hukum;
berhasil baik. Dalam kerangka ini perilaku pengadilan, kejaksaan, kepolisian..
menyimpang disebabkan oleh proses 3. Lembaga Pendidikan
sosialisasi yang tidak sempurna. 4. Lembaga kemasyarakatan; RT, RW,
dll
Perilaku menyimpang sebagai hasil 5. Lembaga Keagamaan
sosialisasi nilai sub kebudayaan
menyimpang: Peran Lembaga Pengendalian Sosial:
Penyimpangan ini dipicu oleh proses 1. Menanamkan norma-norma pada
sosialisasi dari kelompok atau golongan masyarakat
masyarakat yang memiliki nilai atau 2. Memberikan sanksi bagi pelaku
kebudayaan menyimpang, seperti penyimpangan.
kelompok pencopet, penjudi, koruptor, dll.
Bentuk Pengendalian sosial:
1. Gosip
2. Teguran
PENGENDALIAN SOSIAL 3. Hukuman
4. Pendidikan
Merupakan suatu sistem yang mendidik, 5. Agama
mengajak bahkan memaksa warga
masyarakat untuk berperilaku sesuai STRATIFIKASI SOSIAL
dengan nilai dan norma-norma social agar
kehidupan masyarakat tertib dan teratur. Merupakan Pembedaan masyarakat secara
bertingkat (vertikal) ke dalam lapisan-
Fungsi Pengendalian sosial adalah lapisan tertentu.
sebagai pencegah dan pereda ketegangan
sosial yang diakibatkan penyimpangan Dasar Stratifikasi:
yang dilakukan oleh seseorang atau Adanya sesuatu yang dihargai dan
sekelompok orang, dianggap penting oleh masyarakat tertentu,
seperti kekuasaan, kehormatan, kekayaan,
Sifat Pengendalian sosial: pengetahuan, dsb.
Bentuk-bentuk stratifikasi sosial: c. Diferensiasi berdasarkan Agama
1. Sistem Kasta d. Diferensiasi berdasarkan jenis
2. Sistem Kelas kelamin
Sifat Stratifikasi sosial: e. Diferensiasi berdasarkan
1. Stratifikasi Terbuka Klan/Marga
2. Stratifikasi Tertutup f. Diferensiasi berdasarkan profesi

Pembagian Stratifikasi sosial: KONFLIK SOSIAL


1. Berdasarkan kriteria Ekonomi, hal-hal Merupakan suatu proses dimana dua orang
yang menentukan: atau kelompok berusaha untuk saling
a. Jenis aktifitas e. menyingkirkan/melenyapkan dan atau
Tipe tempat tinggal membuat orang lain tidak berdaya.
b. Faktor Penyebab Konflik Sosial:
Ekonomi f. jenis 1. Perbedaan kepribadian
rekreasi 2. Perbedaan pendirian
c. Jenis pendapatan g. 3. Perbedaan kepentingan
jabatan dlm organisasi 4. Perubahan sosial
d. Tingkat Pendidikan Bentuk-bentuk Konflik:
2. Berdasarkan kriteria sosial, dilihat dari 1. Konflik antar pribadi
status/kedudukan 2. Konflik antar kelas sosial
seseorang dalam masyarakat. 3. Konflik Rasial/antar suku/etnis
Status dibedakan menjadi dua: Status 4. Konflik Politik
Obyektif dan Status 5. Konflik Internasional
Subyektif Akibat Konflik:
Status juga dapat dibedakan menurut 1. Bertambah kuatnya rasa solidaritas
cara memperolehnya: antar anggota
a. Ascribed Status: Status yang 2. Timbulnya keretakan kesatuan
diperoleh secara otomatis, kelompok
spt jenis kelamin dan kebangsawanan. 3. Terjadi huru hara
b. Achieved Status: Status yang 4. Terjadi pergeseran/perubahan nilai
diperoleh karena kerja budaya
keras dan prestasi 5. Terganggunya ketertiban dalam
c. Assigned Status: Status yang masyarakat
diperoleh karena Penyelesaian konflik:
penghargaan Dikenal dengan istilah Akomodasi, yang
meliputi:
DIFERENSIASI SOSIAL 1. Koersi; bentuk akomodasi yang
Merupakan pembedaan masyarakat ke prosesnya dilaksanakan dengan paksaan.
dalam kelompok-kelompok secara Salah satu pihak berada dalam kondisi
horizontal. yang lebih lemah dibandingkan dengan
Diferensiasi sosial meliputi: pihak lawan. Koersi dapat bersifat fisik
a. Diferensiasi berdasarkan Ras maupun psikis.
b. Diferensiasi berdasarkan Suku 2. kompromi; masing-masing pihak
Bangsa yang terlibat konflik saling mengurangi
tuntutannya agar tercapai suatu berbagai unsur dalam masyarakat sehingga
penyelesaian bersama. menjadi satu kebulatan yang utuh.
3. Arbritase; Cara mencapai
kompromi dengan meminta bantuan pihak
ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak
atau oleh badan yang kedudukannya lebih MOBILITAS SOSIAL
tinggi dari pihak yang bertikai.
4. Mediasi; Cara menyelesaikan Merupakan perpindahan
konflik dengan meminta bantuan pihak seseorang/kelompok dari satu lapisan
ketiga yang bersikap netral dan bertindak sosial ke lapisan sosial lain.
sebagai penasihat tanpa memiliki
wewenang untuk mengambil keputusan. Jenis Mobilitas:
5. Konsiliasi; Usaha mempertemukan 1. Mobilitas Vertikal;
keinginan-keinginan pihak yang bertikai pergerakan/perpindahan
untuk mencapai persetujuan bersama. individu/kelompok dari satu lapisan ke
6. Toleransi; Bentuk akomodasi tanpa lapisan lain yang
adanya persetujuan formal dalam wujud tidak setingkat. Dibedakan menjadi dua:
saling menghargai, menghormati, dan a. Mobilitas Sosial Naik (Sosial Climbing)
tidak saling curiga. b. Mobilitas sosial Turun (Social Sinking)
7. Stalemate; Masing-masing pihak 2. Mobilitas Horizontal; perpindahan
yang terlibat konflik karena kekuatannya individu/kelompok dari
seimbang, terhenti pada suatu titik tertentu satu kelompok sosial ke kelompok
untuk tidak melakukan pertentangan sosial lainnya yang
8. Ajudikasi: Bentuk penyelesaian sederajat.
konflik melalui pengadilan. Selain itu mobilitas juga dibedakan
menjadi:
1. Mobilitas Antargenerasi;
INTERSEKSI mobilitas yang terjadi antar 2 generasi atau
Merupakan persilangan keanggotaan lebih. Mis. Kakek, ayah, Anak.
warga masyarakat dalam suatu kelompok 2. Mobilitas Intragenerasi; mobilitas
sosial. Persilangan terjadi antar suku, yang terjadi dalam satu generasi. Mis.
agama, ras, dll. Kakak, adik.
Faktor Pendorong Mobilitas:
KONSOLIDASI 1. Faktor Status Sosial
Merupakan penguatan keanggotaan warga 2. Faktor Ekonomi
masyarakat dalam suatu kelompok sosial, 3. Faktor Situasi Politik
meliputi kesatuan atau perhimpunan dalam 4. Faktor Kependudukan
suku, agama, dll. 5. Keinginan untuk melihat daerah
lain
Interseksi dan konsolidasi memiliki Faktor Penghambat Mobilitas:
pengaruh yang cukup besar untuk 1. Perbedaan Ras dan Agama
mendorong terciptanya Integrasi 2. Terjadinya diskriminasi kelas
Sosial. Integrasi sosial adalah Penyatuan 3. Pengaruh sosialisasi yang kuat
4. Kemiskinan
5. Perbedaan jenis kelamin kepentingan, nasib, persepsi, tujuan, atau
Cara Mobilitas: profesi. Dalam kelompok terjadi interkasi
1. Perubahan Standar hidup dan bersepakat mengenai norma-norma
2. Perubahan tempat tinggal yang mereka buat sendiri.
3. Perubahan Tingkah laku
4. Perubahan nama Fase perkembangan kelompok:
5. Perkawinan 1. Fase terbentuk
6. Bergabung dengan organisasi 2. Fase tersusun
tertentu 3. Fase terfokus
Saluran Mobilitas: 4. Fase dewasa
1. Organisasi pemerintahan
2. Angkatan Bersenjata Bentuk-bentuk kelompok:
3. Lembaga Keagamaan 1. Kelompok teratur, terdiri dari:
4. Organisasi Politik a. In Group dan Out Group
5. Lembaga Pendidikan b. Primary Group dan Secondary Group
6. Lembaga Ekonomi c. Gemeinschaft (Paguyuban) &
7. Organisasi Keahlian, dsb. Gesselschaft (patembayan)
2. Kelompok tidak teratur
KELOMPOK SOSIAL a. Kerumunan (Crowd)
b. Publik
Merupakan himpunan atau kesatuan
manusia yang hidup bersama.
Kriteria kelompok sosial: MASYARAKAT MULTIKULTURAL
1. Setiap anggota kelompok
menyadari bahwa ia merupakan bagian Merupakan suatu kelompok masyarakat
dari keompok yang bersangkutan yang terdiri dari beraneka ragam
2. ada hubungan timbal balik antar kebudayaan.
anggota kelompok
3. ada faktor yang dimiliki bersama Ciri-ciri Masyarakat Multikultural:
yang menjadi pengikat atau pemersatu 1. Terbagi-bagi dalam kelompok-
4. berstruktur, berkaidah dan kelompok yang satu sama lain memiliki
mempunyai pola perilaku sub kebudayaan berbeda
5. bersistem dan berproses 2. Memiliki struktur sosial yang
terbagi dalam beberapa lembaga non
Faktor yang mendasari terbentuknya komplementer
kelompok sosial adalah kodrat manusia 3. Kurang mengembangkan consensus
sebagai makhluk sosial yang selalu ingin terhadap nilai yang bersifat dasar
hidup bersama orang lain. 4. Relatif sering mengalami konflik
5. Integrasi sosial
Proses terbentuknya kelompok 6. Adanya dominasi politik oleh suatu
Kelompok terbentuk melalui kelompok tertentu terhadap kelompok
berkumpulnya sejumlah orang yang yang lain
berkerumun, selanjutnya berkelompok
karena memiliki ikatan persamaan
Sebab terjadinya masyarakat 2. Perubahan yang bersifat non
multikultural: periodic
1. Perbedaan struktur geologi Berdasarkan perencanaan:
2. Posisi Silang/Strategis 1. Perubahan terencana
3. Bentuk wilayah yang terpecah- 2. Perubahan tidak terrencana
pecah
4. Sejarah Faktor Penyebab Perubahan Sosial:
5. Akumulasi Budaya 1. Faktor internal:
a. Bertambah dan berkurangnya
Permasalahan dalam masyarakat penduduk
multikultural: b. Penemuan baru
1. Konflik antarsuku c. Pertentangan dalam masyarakat
2. Konflik antaragama d. Terjadinya pemberontakan atau
3. konflik antargolongan revolusi
4. Konflik vertikal 2. Faktor Eksternal:
5. Lunturnya identitas a. Bencana alam
budaya Indonesia b. Peperangan
c. Pengaruh kebudayaan lain
Perilaku dalam masyarakat
multikultural: Faktor Pendorong perubahan sosial:
Multikulturalisme dan perubahan 1. kontak dengan kebudayaan lain
kebudayaan erat kaitannya dengan sikap 2. system pendidikan formal yang
toleransi dan empati sosial. Toleransi dan maju
empati mendorong terjadinya komunikasi 3. sikap menghargai hasil karya orang
dalam masyarakat. Toleransi akan lain
mengurangi pertentangan dan empati akan 4. system terbuka dalam lapisan
menimbulkan sikap saling merasakan masyarakat
perasaan orang lain. 5. penduduk yang heterogen
6. ketidakpuasan masyarakat pada
bidang kehidupan tertentu
PERUBAHAN SOSIAL 7. orientasi ke masa depan
8. toleransi terhadap hal yang
Merupakan semua bentuk perubahan yang menyimpang
terjadi dalam masyarakat dalm bentuk
struktur sosial, lembaga-lembaga sosial, Faktor penghambat perubahan sosial:
system sosial, dan berbagai aktifitas sosial 1. Kurangnya hubungan dengan
masyarakat. masyarakat lain
2. Perkembangan ilmu pengetahuan
Bentuk Perubahan Sosial: yang terlambat
Berdasarkan kecepatannya, 3. sikap masyarakat yang tradisional
1. Evolusi 4. adanya kepentingan yang tertanam
2. Revolusi dengan kuat
Berdasarkan prosesnya: 5. rasa takut terjadinya kegiyahan
1. Perubahan yang bersifat Periodik pada integrasi sosial
6. prasangka terhadap hal-hal yang a. Crescive institutions. Lembaga yang
baru dan asing tidak sengaja tumbuh
7. hambatan yang bersifat ideologis dari adapt istiadat masyarakat
8. adapt atau kebiasaan b. Enacted institutions. Lembaga yang
sengaja dibentuk
Dampak Positif perubahan sosial: untuk kepentingan tertentu
1. Demokratisasi 2. Berdasarkan sistem nilai yang
2. Globalisasi diterima masyarakat:
3. Modernisasi a. Basic Institutions. Lembaga yang
digunakan untuk
Dampak Negatif: mempertahankan dan memelihara tata
1. Westernisasi tertib dalam
2. Sekularisme masyarakat
3. Konsumerisme b. Subsidiary Institutions. Lembaga
4. Hedonisme sosial yang berkaitan
dengan hal-hal yang kurang penting.
LEMBAGA SOSIAL 3. Dari segi penerimaan masyarakat
a. Social sanctioned institutions.
Menurut Soerjono Soekanto: Lembaga yang diterima
Adalah kumpulan norma dari segala masyarakat. spt; sekolah, perusahaan,
tingkatan yang berkisar pada suatu perbankan dan
kebutuhan pokok dalam kehidupan koperasi
masyarakat. b. Unsanctioned Institutions. Lembaga
yang ditolak
Major Polak: masyarakat, spt; perjudian,
Merupakan suatu kompleksitas atau perampokan, dll
system peraturan dan adapt istiadat yang 4. Dari faktor penyebarannya
mempertahankan nilai-nilai penting. a. General Institutions. Lembaga yang
dikenal oleh hampir
Ciri-ciri lembaga sosial menurut Gillin & seluruh masyarakat di dunia. Spt;
Gillin: agama, IPTEK
1. mempunyai tingkat kekelan tertentu b. Restricted Institutions. Lembaga
2. mempunyai tujuan yang dianut oleh
3. mempunyai perangkat untuk masyarakat tertentu. Spt; agama
mencapai tujuan Islam, Kristen, Hindu, dll
4. mempunayi lambing atau symbol
5. mempunyai tradisi tertulis dan tidak
tertulis
6. berbentuk organisasi pola pemikiran
dan perilaku yang terwujud melalui
aktifitas masyarakat.

Tipe-tipe Lembaga Sosial:


1. Berdasarkan perkembangannya: 5. Dari sudut fungsinya:
a. Operative Institutions. Lembaga a. Ekonomi. Mengatur dan memenuhi
yang berfungsi kebutuhan rumah tangga
menghimpun tata cara yang b. Pengendali sosial dari tindakan
diperlukan untuk mencapai menyimpang
tujuan lembaga. Spt; Lembaga c. Pewarisan gelar dan marga
industri d. Proteksi. Melindungi anggota
b. Regulative Institutions. Lembaga keluarga
yang bertujuan
mengawasi adat istiadat atau tata 2. Lembaga/Pranata Ekonomi
kelakuan yang tidak Adalah bagian dari pranata sosial yang
menjadi bagian mutlak dari lembaga bertalian dengan pengaturan bidang
itu sendiri. Contoh; ekonomi, seperti masalah produksi,
Lembaga Hukum distribusi, serta konsumsi barang dan jasa.

Fungsi Lembaga Sosial: 3. Lembaga/Pranata Politik


1. Memberikan pedoman pada anggota Merupakan institusi atau pranata yang
masyarakat bagaimana seharusnya mempunyai kegiatan dalam suatu Negara
bertingkah laku yang berkaitan dengan proses untuk
2. Menjaga keutuhan masyarakat menentukan dan melaksanakan tujuan
3. Memberikan pedoman kepada Negara.
masyarakat untuk mengadakan sistem Fungsi pranata politik:
pengendalian sosial a. Memelihara ketertiban dalam
wilayahnya
Lembaga sosial juga memiliki fungsi: b. Menjaga keamanan dari berbagai
1. Manifes (Nyata) ancaman dan serangan pihak luar
2. Latent ( Terselubung) c. Melaksanakan kesejahteraan umum,
menyelenggarakan perencanaan dan
Lembaga Sosial yang ada dalam pelayanan pemenuhan kebutuhan publik.
masyarakat:
4. Lembaga/Pranata Pendidikan
1. Lembaga/pranata Keluarga. Fungsi Nyata:
Merupakan kesatuan kelompok terkecil a. Mempersiapkan anggota
dalam masyarakat. masyarakat dalam mencari nafkah
Memiliki fungsi Nyata: b. Mengembangkan bakat/potensi yang
a. Biologis/Reproduksi. Mengatur dimiliki seseorang untuk memenuhi
hubungan seksual untuk memperoleh kebutuhan hidupnya
keturunan c. Melestarikan kebudayaan dengan
b. Edukasi. Mengatur tanggungjawab mewariskan kepada generasi berikutnya
untuk merawat dan mendidik anak d. Melatih keterampilan sesuai dengan
c. Sosial. Mengatur hubungan minat dan bakat yang dimiliki seseorang.
kekeluargaan dan kekerabatan
d. Afeksi. Mencurahkan kasih saying Fungsi Latent/tersembunyi:
kepada anggota keluarga yang lain. Menunda kedewasaan anak
Fungsi Tersembunyi: b. Menjadi saluran mobilitas sosial
c. Memelihara integrasi dalam masyarakat Data Kualitatif, yaitu data yang bukan
berupa angka
5. Lembaga/Pranata Agama Data kuantitatif, data yang berupa
Kedudukan agama terletak padfa ajaran angka
yang dipandang sacral oleh pemeluknya. Data Primer, data yang diperoleh
Melalui wahyu atau kitab suci memberi langsung dari objek
petunjuk kepada manusia dalam memenuhi Penelitian
kebutuhan dasarnya. Data Sekunder, data yang diperoleh
secara tidak langsung
Unsur-unsur Agama: misalnya melalui studi kepustakaan,
c. Kepercayaan dokumen resmi,
d. Symbol agama atau media lain.
e. Praktek keagamaan b. Analisis Data
f. Ummat beragama c. Menarik Kesimpulan
g. Pengalaman beragama 3. Pembuatan Laporan Penelitian

Fungsi Agama: Komponen Dalam Rancangan


1. Berfungsi sebagai petunjuk untuk Penelitian:
mengatasi segala kesulitan yang 1. Topik dan Judul Penelitian
diakibatkan oleh ketidakpastian dan Hal yang harus diperhatikan dalam
keterbatasan manusia memilih judul:
2. Sebagai pengukuhan nilai-nilai a. Singkat, padat, dan jelas
yang bersumber pada kerangka acuan b. Bersifat aktual
sakral sehingga norma dan sanksinya pun c. Menarik untuk diteliti
sakral d. Bermanfaat
3. Menciptakan suatu ikatan bersama e. Bersifat Realistis
dalam mewujudkan persatuan dan 2. Latar Belakang Masalah
kesatuan ummat Alasan yang melatarbelakangi
4. fungsi sosialisasi individu dalam pemilihan tema atau topik
mengenal nilai dan norma yang dianutnya. Penelitian
3. Rumusan Masalah dan Hipotesis
PENELITIAN SOSIAL Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
4. Landasan Teori
Langkah-langkah Penelitian Sosial: Merupakan paparan teori yang
1. Menyusun Rancangan Penelitian digunakan dalam
a. Perumusan masalah permasalahan penelitian. Dikenal juga
b. Memilih objek penelitian dengan istilah studi
c. Melakukan studi pendahuluan kepustakaan/tinjauan pustaka.
d. Merumuskan anggapan 5. Definisi Konsep dan Definisi
dasar/hipotesis Operasional
e. Memilih metode penelitian Definisi Konsep merupakan definisi
2. Pelaksanaan Penelitian variabel-variabel yang
a. Mengumpulkan data akan diteliti
Definisi Operasional merupakan bagian
atau sub-sub dari Penyajian Data Penelitian:
Definisi konsep. 1. Inventarisasi dan Pengeditan Data
6. Populasi dan Sampel (Editing)
Populasi adalah Objek penelitian secara a. memeriksa kembali
keseluruhan lembar pertanyaan
Sampel adalah bagian dari populasi b. memeriksa kelengkapan identitas
yang dipilih dengan responden
teknik tertentu. c. memeriksa lembar jawaban responden
2. Memberi Kode (Coding)
Teknik Menentukan Sampel: Mengklasifikasikan jawaban responden
a. Purposive sampling, tehnik sehingga mudah diolah
pengambilan sampel yang Menurut kode-kode tertentu
didasarkan pada tujuan tertentu 3. Klasifikasi
b. Proporsional Sampling, sampel Pengelompokan data sesuai dengan
yang dipilih bersifat karakteristiknya masing-
representatif atau mewakili gambaran Masing
yang ada pada 4. Tabulasi Data
populasi Pengolahan data dengan cara
c. Snowball sampling, tehnik memasukkan kedalam table.
penetapan sample yang jumlah a. Tabulasi langsung
sampelnya berkembang dari sedikit b. Lembaran Kode (Code sheet)
menjadi semakin banyak. c. Tabulasi Frekuensi
d.Random sampling, tehnik menentukan d. Tabulasi silang
sample secara acak
e. Stratified Random sampling, Pengolahan Data Penelitian:
pengembangan dari tehnik random, tetapi 1. Pengolahan data Statistik
sudah mempertimbangankan a. Distribusi Frekuensi
tingkatan/strata yang ada dalam populasi b. Ukuran Pemusatan (Tendensi Sentral)
f. Ordinal Random sampling. - Mean (Rerata)
Pengambilan sample secara ordinal atau - Modus (Nilai yang paling sering
mengambil perwakilan dari populasi muncul)
dengan interval tertentu. - Median (Nilai tengah)
g. Area Random sampling, tehnik yang c. Mengukur derajat hubungan antar
digunakan apabila populasinya tersebar variable (Korelasi)
secara tidak menentu pada banyak
wilayah. 2. Pengolahan Data non Statistik
a. Reduksi Data, mengkategorikan data
Tehnik Pengumpulan Data: hasil penelitian ke dalam
1. Tehnik angket/kuisioner beberapa pola atau kategori
2. Tehnik wawancara/interview b. Penyajian Data, data disjaikan ke
3. Tehnik Observasi dalam matriks sesuai
4. Tehnik Studi Kepustakaan dengan pola atau kategori yang telah
5. tehnik Analisis Media Massa ditentukan sebelumnya.
c. Penarikan Kesimpulan

Jenis Korelasi data:


1. Hubungan Simetris
2. Hubungan Timbal Balik
3. Hubungan Asimetris.

Anda mungkin juga menyukai