Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN

IPA BAB 3 &


4
Remedial Ulangan Harian

Anggrayni Puspita D. (03) 9C


Sistem Koordinasi pada Manusia

1. Organisasi Sistem Saraf

Menerima informasi atau rangsangan berupa perubahan yang terjadi di dalam


lingkungan melalui reseptor.
Mengatur dan memproses informasi atau rangsangan yang diterima.
Mengatur dan memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan dalam bentuk gerak
atau sekresi kelenjar.
Sel saraf atau neuron merupakan unit struktural dan fungsional yang terkecil dari
sistem saraf. Sel-sel ini sudah tidak mengalami pembelahan lagi, sehingga bila
mengalami kerusakan tidak dapat diperbaiki.

a. Sel Saraf (Neuron)


Sel saraf berfungsi untuk menghantarkan impuls. B agian-bagian sel saraf adalah

sebagai berikut.

 Badan sel, di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel yang terbungkus oleh selaput
plasma. Fungsi badan sel saraf adalah menerima dan meneruskan impuls dari dendrit ke
neurit atau akson.
 Dendrit, merupakan juluran dan bercabang-cabang yang keluar dari badan sel, berfungsi
menerima dan membawa rangsang ke badan sel.
 Neurit atau akson merupakan juluran badan sel yang berfungsi untuk menghantarkan
rangsang dari badan sel ke sel saraf lainnya.

Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibedakan menjadi sel saraf sensorik, motorik,
dan perantara.

 Sel saraf sensorik, berfungsi untuk menerima rangsang dari reseptor (indera) dan
meneruskan ke otak atau sumsum tulang belakang.
 Sel saraf motorik, berfungsi untuk menyampaikan perintah dari otak atau sumsum tulang
belakang menuju reseptor (otot/kelenjar tubuh).
 Sel saraf perantara/asosiasi (interneuron), sebagai perantara neuron sensorik dengan
neuron motorik.

b. Susunan Saraf pada Manusia

1) Sistem Saraf Sadar

2) Sistem Saraf Tak Sadar


c. Gerak Sadar dan Gerak Refleks

Jalannya impuls pada gerak sadar adalah sebagai berikut.

impuls dari reseptor → neuron sensorik → pusat saraf (otak) → respon efektor →
neuron motorik → efektor (gerak anggota tubuh)

jalannya impuls pada gerak refleks berikut ini.

impuls dari reseptor → neuron sensorik → sumsum tulang belakang respon efektor →
neuron motorik → efektor

2. Kelainan pada Sistem Saraf

 Epilepsi, merupakan kelainan pada sel-sel saraf di otak sehingga penderita tidak dapat
merespon berbagai rangsangan.
 Neuritis, adalah luka pada neuron atau sel-sel saraf. Disebabkan oleh infeksi,
kekurangan vitamin, karena pengaruh obat-obatan dan racun.
 Amnesia, atau penyakit lupa, yaitu sulit mengingat kejadiankejadian yang telah
berlalu. Amnesia dapat disebabkan karena goncangan batin atau cidera pada otak.
 Stroke, adalah kerusakan otak akibat pecah, penyempitan, atau tersumbatnya
pembuluh darah di otak.

Sistem Indra pada Manusia


Indra pada manusia terdiri dari 5 macam atau yang lebih dikenal sebagai panca
indera yang meliputi antara lain:

1. Mata (indra penglihatan);


2. Telinga (indra pendengaran);
3. Hidung (indra pencium);
4. Lidah (indra pengecap);
5. Kulit (indra peraba).

Untuk masing-masing panca indra akan diuraikan pada yang berikut ini:

Mata
Mata adalah sebagai alat penerima rangsang cahaya atau dikenal dengan sebutan
fotoreseptor. Bentuk dari bola amata adalah agak bulat yang dilapisi oleh 3 buah
jaringan antara lain : lapisan luar mata, lapisan tengah mata dan lapisan dalam
mata.

a. Kornea mata. Adalah merupakan bagian mata depan yang bening, transparan
dan tembus pandang yang mempunyai fungsi untuk membantu retina dalam
mefokuskan bayangan.

b. Iris mata (selaput pelangi). Terletak di depan lensa mata yang bersambung
dengan selaput koroid. Fungsi dari iris mata adalah untuk mengecilkan/
membesarkan ukuran pupil. Pada iris inilah mata mempunyai warna.

c. Pupil. Adalah merupakan bintik tengah iris mata dan merupakan celah dalam iris
mata yang dilewati oleh cahaya dalam rangka mencapai retina. Pada pupil dapat
membesar/ mengecil tergantung pada intesitas dari cahaya yang masuk/ diterima.

d. Aqueus humour. Adalah merupakan cairan yang mempunyai asal dari badan
siliari dan diserap kembali ke dlam aliran darah pada sudut antara iris mata dan
kornea mata melewati pembuluh vena yang halus (venula).

e. Lensa. Adalah merupakan benda cembung pada kedua sisinya (bikonveks) yang
terletak tepat di belakang iris mata.

f. Vitreus Humour. Adalah cairan yang mempunyai warna putih mirip dengan agar-
agar yang mempunyai fungsi untuk membentuk mata dan mengokohkannya. Selain
fungsi tersebut juga mempunyai fungsi untuk mempertahankan hubungan antara
retina dan selaput koroid.

Cara Kerja Mata adalah sebagai berikut:

Cahaya masuk ke mata melewati pupil lalu dilanjutkan ke lensa mata, kemudian
lensa mata akan mengarahkan cahaya sehingga akan tepat jatuh di retina. Ujung
saraf yang ada di retina akan menyampaikan bayangan benda yang ditangkap ke
otak dan otak akan memprosesnya sehingga kita akan dapat melihat suatu benda.
Telinga

Adalah sebagai penerima rangsang getaran bunyi atau dikenal sebagai


fonoreseptor dan juga merupakan tempat beradanya indra keseimbangan
(statoreseptor).

Bagian telinga terdiri dari 3 bagian antara lain telinga luar, telinga tengah
dan rongga telinga dalam. Untuk masing-masing bagian akan dibahas yang berikut
ini.

a. Telinga bagian luar.

Pada bagian ini terdiri dari daun telinga yang merupakan tulang rawan yang elastis.
Daun telinga memiliki fungsi untuk menerima dan mengumpulkan gelombang suara
di mana terdapat rambut-rambut yang halus yang berfungsi untuk menghalang-
halangi adanya suatu benda asing yang masuk ke dalam telinga. Selain itu terdapat
adanyakelenjar lilin yang melindungi supaya permukaan saluran luar dan gendang
telinga tidak kering.

b. Telinga bagian tengah/ rongga timphani.

Adalah merupakan bilik kecil yang terdapat udara. Letak dari rongga timphani
adalah terdapat di sebelah dalam membran timphani (gendang telinga). Pada
bagian depan telinga tengah terdapat adanya saluran eustachius yang
menghubungkan antara rongga mulut dengan telinga bagian tengah kita. Saluran ini
mempunyai fungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara antara udara luar
dengan udara di dalam telinga tengah. Pada rongga telinga tengah terdapat adanya
3 tulang pendengaran : tulang martil/ maleus yang menempel pada gendang telinga,
tulang landasan/ incus dan tulang sanggurdi/ stapes yang berkaitan dengan tingkap
oval pada telinga dalam. Fungsi dari ke-3 tulang tersebut akan mengalirkan getaran
suara dari gendang telinga ke rongga telinga dalam.

c. Telinga bagian dalam


Pada bagian dalam terdapat adanya 3 saluran setengah lingkaran dan koklea
(rumah siput).

Proses Mendengar pada manusia adalah sebagai berikut:

Getaran bunyi akan diterima dan dikumpulkan pada bagian daun telinga kemudian
getaran tersebut dilanjutkan oleh gendang telinga menuju tulang pendengaran yang
diterima oleh tingkap jorong dan rumah siput, kemudian getaran suara akan
mengetarkan cairan limfa yang ada di dalam rumah siput yang kemudian akan
merangsang ujung saraf pendengaran dan rangsangan akan dilanjutkan ke otak.
Kemudian di otak akan diproses sehingga kita dapat mendengar suara.

Hidung
Adalah sebagai penerima rangsang bau yang berupa gas (kemoreseptor).
Adapun bagian-bagian hidung terdiri dari:

1. Saraf pembau yang mempunyai letak pada selaput lendir di rongga hidung atas;
2. Selaput lendir;
3. Rambut hidung yang mempunyai fungsi sebagai filter/ saringan terhadap kotoran
yang akan masuk ke rongga hidung.

Proses membau pada manusia adalah sebagai berikut:

Bau (gas) yang mencapai ke hidung kita akan merangsang ujung saraf indra
pembau, lalu rangsangan tersebut dilanjutkan menuju otak dan otak akan
memprosesnya sehingga bisa menterjemahkan terhadap bau yang kita hirup.

Lidah

Adalah sebagai penerima rangsang zat yang terlarut atau dikenal dengan sebutan
kemoreseptor. Adapun fungsi lidah kita antara lain sebagai berikut:

1. Mengatur terhadap makanan yang berada di dalam mulut;


2. Untuk memberi bantuan dalam menelan makanan;
3. Mengecap rasa dari makanan;
4. untuk memberi bantuan dalam mengucapkan perkataan.

Bagian lidah kita yaitu:

1. Papilla adalah tonjolan-tonjolan pada permukaan lidah kita;


2. Saraf pengecap yang ada pada papilla;
3. Pangkal lidah sensitif terhadap rasa yang pahit;
4. Ujung lidah yang sensitif terhadap rasa manis;
5. Pinggir lidah yang sensistif terhadap rasa asin dan asam.

Kulit
Kulit selain masuk dalam sistem ekskresi juga merupakan sebagai alat indra
manusia. Kulit adalah sebagai penerima terhadap rangsangan yang berupa
sentuhan (tangoreseptor). Adapun fungsi kulit adalah sebagai indra peraba, dapat
membantu untuk mengatur suhu tubuh, mengendalikan hilanggnya air dari tubuh
dan memiliki sedikit kemampuan eksretori, sekretori dan juga absorbsi. Bagian kulit
terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian epidermis (kutikula) dan dermis (korium).

Reseptor pada kulit adalah:

1. Lempeng merkel : reseptor untuk sentuhan ringan yang terletak pada bagian
dalam epidermis;
2. Korpuskula Meissner : reseptor sentuhan/ rabaan ringan yang terdapat di bagian
epidermis pada bagian kulit yang sensitif;
3. Korpuskula Pacini : reseptor tekanan kuat yang terletak pada bagian dalam
dermis serta di lapisan subkutan;
4. Korpuskula Ruffini : reseptor tekanan kuat dan juga terus menerus serta panas
yang terletak di bagian dermis dan lapisan subkutan;
5. Ujung saraf Krause : reseptor untuk rasa dingin yang terletak pada bagian
dermis.

Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Manusia yaitu :


1. Rabun dekat/ hipermetropia : tidak dapat melihat dekat, hal ini karena
lensa mata terlalu pipih atau bola mata terlalu pendek, hal ini menyebabkan
bayangan benda akan jatuh dibelakang retina.
2. Rabun Jauh/ miopi. : tidak bisa melihat jauh, hal ini karena lensa mata
terlalu cembungatau lensa mata terlalu panjang sehingga bayangan benda
akan jatuh di depan retina.
3. Mata Silinder/ Astigmatis. Adalah kelainan pada mata yang
meyebabkan penglihatan kita menjadi kabur. Hal ini karena penderita mata
silinder tidak bisa melihat garis vertikal dan horisontal secara bersama-sama.
Mata tidak bisa memfokuskan bayangan benda sebab kornea mata tidak
berbentuk bola. Cara mengatasi astigmatis adalah dengan menggunakan
kaca mata silinder.
4. Rabun dekat dan jauh/ presbiopia. Adalah bagi penderitanya dengan
ditandai mata tidak bisa melihat jauh dan dekat. Hal ini dikarenakan adanya
mulai berkurangnya daya akomodasi dari mata. Kelainan ini biasa dialami
oleh orang yang sudah lanjut usia atau sering juga disebut sebagai mata tua.
Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan kacamata rangkap (bagian
atas cekung/ negatif dan bagian bawah cembung/ positif)
5. Rabun senja/ rabun ayam : tidak dapat melihat dengan baik ketika
senja dan malam hari saat hari mulai remang-remang. Gangguan mata ini
disebabkan karena kekurangan vitamin A.

Anda mungkin juga menyukai