Anda di halaman 1dari 4

II.10.

29 PEMESANAN, PENYIAPAN, DISTRIBUSI DAN PEMBERIAN MAKANAN


PADA PASIEN PONED
Suatu rangkaian kegiatan mulai dari pemesanan menu sampai dengan
pendistribusian makanan kepada pasien, dalam rangka pencapaian status kesehatan
yang optimal melalui pemberian diet yang tepat termasuk kegiatan pencatatan,
pelaporan dan evaluasi. Agar pemberian nutrisi pada pasien poned bisa terpenuhi
dengan baik sesuai kebutuhan gizi pasien .

II.10.29.A. PEMESANAN MAKANAN


Suatu kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten untuk
memesan makanan sesuai dengan diagnose dan kebutuhan pasien.
Langkah – langkah :
a. Dokter mendiagnosa penyakit pasien dan mencatat di Rekam Medik pasien
b. Petugas Poned melakukan pemeriksaan jumlah pasien Poned
c. Petugas Poned mengisi buku pemesanan makanan yang tersedia sesuai dengan
jumlah pasien di ruang Poned dan sesuai dengan diagnose penyakit pasien dan
kebutuhan pasien
d. Petugas Poned menyerahkan buku pemesanan makanan yang berisi etiket
makan (Nama, No. Rekam Medis) kepada petugas gizi.
e. Petugas Gizi menentukan diet pasien sesuai dengan diagnose penyakit dan
kebutuhan pasien
f. Petugas Gizi menanyakan apakah ada pantangan makan atau alergi makanan
tiap pasien
g. Petugas gizi mencatat diet pasien sesuai dengan diagnosa penyakit di Rekam
Medik pasien
h. Petugas Gizi memesan dan menyerahkan buku pemesanan makanan yang
berisi etiket makan (Nama, No. Rekam Medis dan jenis diet) kepada petugas
dapur atau pihak ketiga selaku penyedia makanan.
II.10.29.B. PENYIAPAN MAKANAN
Setelah dilakukan persiapan bahan makanan dilakukan pengolahan bahan makanan
berdasarkan standar resep

Langkah-Langkah :

a. Makanan diet rendah lemak, diet jantung, diet rendah kolesterol, diet hati, diet
rendah purin. Makanan diambil dari pengolahan sebelum dilakukan pemberian
santan
b. Makanan diet rendah garam. Makanan diambil dari pengolahan sebelum
dilakukan pemberian garam
c. Makanan diet Diabetes Melitus. Makanan diambil dari pengolahan sebelum
dilakukan pemberian gula
d. Makanan non diet. Setelah makanan diambil untuk makanan diet maka dilakukan
pemberian gula dan tambahan garam

II.10.29.C. DISTRIBUSI MAKANAN

Setelah pengolahan makanan petugas dapur mendistribusikan makanan kepada


pasien sesuai jadwal dan jenis menu sesuai kebutuhan pasien. Sebelum menyerahkan
makanan terlebih dahulu petugas dapur mengidentifikasi pasien dengan menanyakan
nama, umur dan alamat pasien sesuai identitas pasien di etiket makanan pasien.

Langkah-Langkah :

- Petugas dapur menerima makanan yang telah dipesan dari pihak ketiga selaku
penyedia makanan sesuai pesanan yang telah disajikan dengan tempat makan
yang bersih, utuh dan tidak cacat atau rusak
- Menutup makanan menggunakan plastik pembungkus makanan
- Menyajikan makanan kepada pasien sesuai etiket makan pasien
- Memasukan etiket makan pasien yang berisi Nama Pasien, No. Rekam Medis,
Jenis Diet dan Menu yang disajikan
- Petugas gizi mengevaluasi kesesuain pesanan dengan menu makanan yang
didistribusikan kepada pasien.
- Petugas gizi menanyakan tingkat kepuasan pasien terhadap menu makanan yang
disajikan
- Petugas Gizi mencatat di Rekam Medik

II.10.29.D. PEMBERIAN MAKANAN

Pemberian makanan diberikan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan Puskesmas dan
mencatat dibuku penyerahan pemberian makanan

Langkah-Langkah:

a. Petugas melakukan pemeriksaan etiket makanan sebelum menyerahkan makanan


kepada pasien
b. Petugas mengantarkan menu makanan kepada pasien dengan terlebih dahulu
mengidentifikasi identitas pasien.
c. Menyajikan makanan sesuai dengan jam pemberian makan, yaitu:
o Pagi : jam 07.30 sd 08.00 WIB
o Siang : jam 11.30 sd 12.00 WIB
o Malam : jam 17.30 sd 18.00 WIB
d. Makanan diserahkan kepada pasien / keluarga pasien
e. Petugas mempersilakan pasien makan
f. Petugas melakukan pencatatan di buku pemberian makanan pasien
II.10.30 PEMBERIAN EDUKASI BILA KELUARGA MENYEDIAKAN MAKANAN
Pemberian Edukasi adalah merupakan pemberian materi- materi edukasi gizi
kepada pasien dan atau keluarga berkaitan dengan kondisi kesehatan pasien dan
penyediaan makanan pasien. Untuk memberikan informasi tentang hal- hal yang harus
diperhatikan pasien dan atau keluarga terkait gizi berhubungan dengan kondisi
kesehatan pasien. Sebagai pedoman dalam pemberian edukasi tentang gizi bila keluarga
menyediakan makanan.
Langkah – langkah :
a. Pelajari masalah gizi pasien yang tertulis dalam rekam medic atau formulir konsul
gizi sesuai permintaan dan hasil wawancara dengan pasien dan atau keluarga
b. Tentukan diagnosa gizi pasien
c. Tulis identitas pasien, diagnose gizi, rencana intervensi gizi dalam formulir asuhan
gizi pasien rawat jalan, poned ataupun rawat inap
d. Hitung dan susun kebutuhan gizinya terjemahkan dalam pembagian makanan dan
tuliskan dalam leaflet diet
e. Gunakan masker pada pasien yang dapat menularkan infeksi lewat udara
f. Jelaskan dan diskusikan pelaksanaan diet dengan pasien dan atau keluarga
g. Berikan penjelasan makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan
h. Buat evaluasi hasil konsultasi dengan memberikan pertanyaan kepada pasien dan
atau keluarga.
i. Lakukan pencataan pemberian edukasi direkam medic yang ditanda tangani pasien.

II.10.31 PENYIMPANAN MAKANAN DAN BAHAN MAKANAN MENCERMINKAN


UPAYA MENGURANGI RISKO TERHADAP KONTAMINASI DAN
PEMBUSUKAN
Suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara keamanan bahan makanan
kering dan basah baik kualitas maupun kuantitas ditempat penyimpanan bahan
makanan kering dan basah serta pencatatan dan pelaporannya. Dipertahankannya
kondisi bahan makanan agar terhindar dari Kerusakan. Tersedianya bahan makanan
dalam jumlah dan kualitas yang baik.
Langkah – Langkah :
a. Cara penyimpanan bahan makanan kering :
1. Bahan makanan diletakkan diatas rak bertingkat / lemari
2. Bahan makanan disusun sedemikian rupa agar ada sirkulasi udara.
3. Bahan makanan ditempatkan dalam tempat tertutup,terbungkus rapat,tidak
berlubang dan ditata dengan sistem First In First Out (FIFO).
4. Bahan makanan yang tumpah segera dibersihkan.
5. Ruangan dibersihkan setiap hari Monitoring tanggal kadaluarsa dilakukan setiap
menerima bahan makanan kering.
b. Cara penyimpanan Bahan makanan basah :
1. Daging, ikan, ayam, dan hasil olahannya disimpan di frezer.
2. Telur disimpan pada suhu ruang
3. Sayuran dan buah disimpan pada lemari pendingin
4. Makanan cair di lemari pendingin
5. Bahan makanan basah terolah diusahakan habis setiap hari, tetapi jika ada sisa
di simpan dilemari pendingin
c. Semua proses penyimpanan makanan dan bahan makanan disosialisasikan ke
petugas dapur dan pihak ketiga selaku penyedia makanan pasien.

II.10.32 ASUHAN GIZI


Adalah serangkaian kegiatan yang terorganisir / terstruktur yang memungkinkan
untuk mengindentifikasi penyediaan asuhan gizi untuk memenuhi kebutuhan gizi
pasien. Agar setiap pasien dapat terpenuhi kebutuhan zat gizinya secara optimal.
Langkah – langkah :

a. Petugas gizi mempersilahkan pasien yang datang ke ruangan konseling gizi untuk
masuk dan duduk di tempat yang telah disediakan
b. Petugas gizi melakukan pengkajian status gizi pasien meliputi tinggi badan, berat
badan, umur,kebiasaan makan, serta riwayat gizi, alergi makanan
c. Petugas gizi menentukan kebutuhan gizi sesuai dengan status gizi dan penyakit
yang diderita pasien.
d. Petugas gizi menentukan macam dan jenis diet sesuai dengan status gizi dan
penyakitnya serta cara pemberian makanan kepada pasien.
e. Petugas gizi melakukan konseling gizi kepada pasien dan keluarganya
f. Petugas gizi melakukan pemantauan, monitoring, evaluasi serta tindak lanjut terapi
gizi dengan menyarankan kepada pasien untuk melakukan kunjungan ulang dan bila
diperlukan petugas gizi melakukan kunjungan ke rumah pasien

Anda mungkin juga menyukai