TUGAS AKHIR
Disusun oleh :
WIDIA SARI
03 0404 061
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT karena atas segala nikmat
dan KaruniaNya lah penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini yang disusun
untuk melengkapi persyaratan dalam menempuh ujian sarjana pada departemen Teknik
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Ir. Syahrizal, MT. dan Bapak. Ir. Andy Putra Rambe, MBA. selaku
pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk
2. Bapak Prof. Dr. ing. Johanes Tarigan sebagai Ketua Departemen Teknik Sipil
3. Bapak. Ir. Terunajaya, MSc. sebagai Sekretaris Jurusan Teknik Sipil Fakultas
4. Bapak dan Ibu Dosen/ Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
USU
5. Ayah dan Ibunda Tercinta, Ismail dan Elma. Kedua Pahlawan hidup yang tak
dalam segala kondisi. Terima Kasih yang tak terhingga, semoga Allah SWT
hayat.
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
6. Saudara-saudara tersayang Uda Ustazd Roni, bu bidan Popi, Robi yang funky,
dan para malaikat kecil Dio, Dia dan Ayung. Terima kasih atas dukungan dan
selalu ada untuk penulis baik suka maupun duka, tetap jadi kawan yang baek
yaa…
Habibi, Aurora. Terima Kasih banyak atas bantuannya yaa…Tetap jadi adek
9. Teman-teman stambuk 2003 yang telah melukiskan warna hidup penulis selama
terkhusus adek-adek kepengurusan Periode ini yang diketuai oleh Andi, terima
11. Saudara-saudara seatap, Ibuk, Bapak, Ana yang cute, Eva yang gokil abiz. Terima
Kasih atas bantuan, semangat dan doanya….semoga selalu ceria sepanjang masa
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
ABSTRAK
Widia Sari
03 0404 061
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..i
ABSTRAK………………………………………………………………………iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….iv
DAFTAR TABEL……………………………………………………………….vii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………viii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….ix
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….1
3.1 Umum………………………………………………………...55
4.1 Umum…………………………………………………………62
5.6 Pembelian……………………………………………………..88
6.1 Kesimpulan…………………………………………………….101
6.2 Saran…………………………………………………………...102
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR LAMPIRAN
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
Mutu (Quality) adalah derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam
memenuhi persyaratan. Mutu merupakan suatu citra yang sangat didambakan oleh setiap
kontraktor dalam memberikan jasa pada pemilik proyek, baik dalam jasa pelayanan
maupun dalam jasa produksi. Pengertian mutu dalam konteks industri jasa konstruksi
Jadi, mutu bukan hanya menyangkut kualitas saja, tetapi juga dengan persyaratan lain
seperti: ketepatan waktu penyelesaian proyek, biaya yang optimal, keamanan, semangat
bekerja karyawan dan dipenuhinya peraturan yang ada. Mutu dapat berarti upaya untuk
Dengan pendekatan sistem diharapkan pekerjaan dapat dilakukan sekali jadi dan
benar. Dengan pendekatan hasil diharapkan pekerjaan dapat dilakukan tanpa kesalahan,
dengan pendekatan ukuran diharapkan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai mutu
yang diinginkan sesuai dengan yang direncanakan. Pendekatan mutu mencapai lima
a. Kualitas (Quality)
b. Biaya (Cost)
d. Keamanan (Safety)
tanpa adanya keseimbangan dari kelima aspek tersebut diatas, pelaksanaan proyek belum
maupun internasional. Karena begitu besar pengaruh mutu dalam keberhasilan suatu
proyek, sangat diperlukan suatu sistem manajemen mutu yang baik untuk mengelola
kegiatan yang ada dalam suatu perusahaan sehingga tercipta suatu kesesuaian dengan
Dengan demikian sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 merupakan salah satu
manajemen mutu yang mengelola kelima aspek tersebut di atas yaitu diantaranya adalah
Standardisasi Nasional Indonesia juga bergabung dalam ISO tersebut, sampai tahun 1999,
kurang lebih 113 negara telah menjadi anggota yang bermarkas besar di Genewa, Swiss.
Pada sidang anggota ISO dipertengahan 1980-an, dibentuk suatu panitia kecil yang
disebut TC-176 yang bertanggung jawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu
dan merumuskan suatu standar sistem mutu yang diakui secara internasional oleh seluruh
anggota.
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
I.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengkaji sejauh mana
penerapan sistem manajemen mutu berdasarkan standar ISO 9001:2000 sudah diterapkan
dengan optimal pada pelaksanaan proyek pembangunan bandara Kuala Namu kabupaten
Deli Serdang.
I.3.1 Masalah
Masalah utama pelaksana dilapangan antara lain adalah masalah mutu dari pekerjaan
untuk memenuhi kepuasan pelanggan/ pemilik proyek. Tidak adanya manajemen mutu
yang baik dilapangan akan berpengaruh pada hasil produk/ pekerjaan, sehingga seringkali
Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah, pembatasan masalah penelitian
dibatasi oleh perencanaan manajemen mutu ISO 9001:2000 dalam struktur organisasi
PT.Waskita Karya pada pekerjaan tanah dan pondasi pada proyek Bandar Udara Kuala
Namu.
Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi kasus, yaitu dengan cara
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
a. Pengumpulan Data Primer
Data yang dikelompokkan dalam data primer ini adalah data-data yang
diperoleh/diambil langsung dari lapangan, dalam lingkup manajemen mutu yang menjadi
wilayah studi.
Data yang dikelompokkan dalam data sekunder ini adalah data-data yang diperoleh
c. Analisa Data
Analisa data yang digunakan adalah analisa deskriptif dengan memaparkan hasil
Adapun tahapan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
2. Analisis-sintesis
BAB I. PENDAHULUAN
penulisan.
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan tentang uraian berbagai literature yang relevan terhadap penelitian. Dalam
Berisikan tentang metode yang dipakai dalam penelitian ini serta proses pengumpulan
data.
Berisikan tentang gambaran umum wilayah studi yang masih dalam ruang lingkup
pembahasan.
Berisikan tentang pengolahan data dan sajian data-data penerapan teknis yang sesuai
dengan objek penelitian untuk mencapai tujuan dan sarana penelitian yang dimaksud.
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Teori manajemen secara umum banyak dikembangkan oleh para ahli manajemen
manajemen selalu dilatarbelakangi oleh teori manajemen. Teori manajemen ada yang
bersifat universal (Fayol, manajemen edisi II) dan ada yang bersifat ilmiah (Taylor,
manajemen edisi II) teori manajemen memiliki bidang yang amat luas, oleh karena itu
memiliki beberapa aspek, diantaranya adalah tentang pengertian dan defenisi. Adapun
(terorganisasi) dan membutuhkan ilmu pengetahuan serta ilmu seni yang baik.
c. Manajemen adalah keahlian untuk meneggerakkan orang lain untuk melakukan suatu
e. Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melaluli orang lain (M.P Follet)
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
f. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian dan pengarahan
Engineers)
manusia) untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. (oey Liang
Lee)
sumber daya lain dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
i. Manajemen adalah seni ilmu pengetahuan yang menjelaskan mengapa dan bagaimana
manusia bekerja sama untuk mencapai tujuan dan mengajarkan bagaimana sistem
j. Manajemen berhubungan dengan fungsi dan tenaga kerja suatu organisasi guna
Menurut Malayu (2001:1) manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan
perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Dengan manajemen, daya guna dan hasil
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
2.1.2 Prinsip manajemen
sumber daya dalam suatu proyek/pekerjaan yang akan menghasilkan suatu mutu yang
a. Pembagian kerja
individu. Pembagian kerja ini berguna untuk mengatur sistem pekerjaan sehingga sasaran
b. Disiplin
tinggi, manajemen tidak akan berfungsi dan pencapaian sasaran/ target yang telah
c. Kesatuan perintah
Perintah yang akan disampaikan oleh atasan yang paling tinggi harus sesuai dengan
d. Kesatuan arah
Arah pencapaian yang jelas dan pasti sangat berpengaruh bagi sistem manajemen.
Kesatuan arah pencapaian sasaran akan mengarahkan sistem dilaksnakan kearah yang
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
e. Kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi
Pada hakikatnya tujuan manajemen adalah untuk mencapai suatu sasaran yang
telah ditetapkan bersama. Sasaran tersebut juga merupakan sasaran semua pihak yang
terkait. Manajemen pasti akan berhasil apabila dalam usaha pencapaian sasaran
Maksud dari rantai berjenjang dan rentang kendali disini adalah keseimbangan
antara wewenang dan tanggung jawab seseorang. Wewenang yang lebih besar dan
tanggung jawab dapat menjadi penyalahgunaan wewenang dan tentu akan merugikan
organisasi.
Secara umum fungsi manajemen adalah untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Manajemen juga diartikan
Untuk mencapai sasaran atau tuujan yang telah ditetapkan, ada proses-proses
yang harus dilaksanakan terlebih dahulu. Proses manajemen ini merupakan suatu
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
a. Peramalan (Forecasting)
b. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari
hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian
ataupun program umum, pemilihan metode yang cocok, pemilihan bahan-bahan baku
dan mesin-mesin yang tepat. Keberhasilan perencanaan bergantung pada standar dan
sedemikian rupa, sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan suatu
penyediaan personalia.
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
d. Motivasi/penggerakan/pemberian perintah (Motivating/Commanding)
bekerja pada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan
ikhlas demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan besama dengan efisien dan
merupakan proses sosial dan merupakan fungsi pimpinan dalam membentuk moral
pekerja, memberikan inspirasi pada bawahan untuk tetap setia pada pimpinan dan
untuk membentuk iklim emosi yang tepat dalam pelaksanaan tugas-tugas yang
e. Pengendalian (Controlling)
untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan kata lain, pengendalian bertujuan
direncanakan, mengadakan koreksi bila perlu dalam melakukan pencatatan dan hasil-
hasil yang diperoleh guna penyediaan data bagi perencanaan yang akan datang.
f. Koordinasi (Coordinating)
dalam koordinasi adalah mencegah adanya aktivitas yang menyimpang dari kerangka
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
kerja oranisasi dan untuk menjamin adanya kesatuan tindakan dalam pencapaian
g. Komunikasi/penjelasan (Communication/Explaining)
sangat diperlukan dalam suatu proyek. Di dalam pemberian perintah kerja kepada
bawahan, komunikasi/penjelasan harus dilakukan dengan baik dan jelas agar tercipta
Mutu bukan hanya kualitas produk saja, tetapi juga dengan persyaratan lain
pelanggan dan bisa dipenuhinya peraturan pemerintah yang berhubungan dengan produk
Mutu merupakan keinginan pelanggan yang mungkin selama ini paling kurang
digunakan sampai tahun 1980-an; melainkan, istilah (dan konsep) pengendalian mutu
(quality control), dan kemudian kepastian mutu yang digunakan (Amin Widjaja, 1993:1)
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
a. Ide klasik terhadap mutu
1. Keterlambatan pengiriman
4. Pengerjaan ulang
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
d. Masalah-masalah kualitas dari sudut pandang pelanggan
4. Biaya tinggi
5. Kurangnya komunikasi
1. Kegagalan internal
a. Produk gagal
b. Pengerjaan ulang
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
2.3 Defenisi dan Pengertian Manajemen Mutu ISO 9001:2000
ISO 9001:2000 merupakan seri standar untuk sistem manajemen mutu yang
berasal dari bahasa Yunani (greek) yang berarti sama atau setara. ISO adalah badan
merupakan salah satu sistem manajememn mutu yang berada dibawah payung TQM
memastikan mutu kerja. Pada mulanya sampai dekade 1980-an belum ada standar sistem
manajemen mutu yang diakui secara internasional oleh seluruh anggota ISO. Pada masa
itu masing-masing anggota ISO memakai sistem manajemen mutu yang sesuai dengan
keinginan masing-masing.
Pada pertengahan dekade 1980-an pada saat sidang anggota ISO membentuk
suatu panitia kecil yang disebut TC-176 yang akan merumuskan standar-standar mutu
yang diakui secara internasional oleh semua angota ISO. Setelah beberapa kali
melakukan penelitian maka pada tahun 1987 dirumuskan standar sistem manajemen mutu
setelah sistem manajemen mutu ISO-9000 versi 1987 diterapkan oleh berbagai
perusahaan dan instansi diseluruh dunia, dirasakan perlunya suatu perubahan dalam
berbagai standar yang sudah ada. Sejak pertama kali dikeluarkan standar-standar ISO-
9000, ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin
bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi.
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
Revisi telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000. dengan demikian standar ISO
yang terbaru adalah ISO 9000 versi tahun 2000, termasuk diantaranya adalah ISO
9001:2000.
ISO 9001:2000 adalah sistem manajemen mutu yaitu sistem manajemen untuk
mengarahkan dan mengontrol organisasi berkaitan dengan mutu serta suatu standar
persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen
mutu, yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk
persyaratan yang ditetapkan ini dapat merupakan kebutuhan spesifik dari pelanggan,
dimana organisasi yang dikontrak itu bertanggung jawab untuk menjamin kualitas dari
Suatu hal yang harus digarisbawahi adalah bahwa ISO 9001:2000 adalah suatu
standar sistem bukan suatu standar produk. Perbedaan antara standar sistem dengan
standar produk adalah sebagai berikut : standar produk atau yang disebut juga standar
hasil adalah suatu standar atau tolak ukur/kriteria dari suatu produk. Produk dikatakan
bermutu apabila produk tersebut bisa memenuhi tolak ukur/kriteria yang ditetapkan.
Standar sistem adalah suatu standar dengan menggunakan suatu sistem tertentu untuk
telah memenuhi standar internasional, itu merupakan hal yang salah dan keliru, karena
internasional, karena tidak ada kriteria pengujian produk dalam ISO 9001:2000.
Bagaimanapun diharapkan, bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen
Mutu
Defenisi dari standar ISO 9000 utuk sistem manajemen mutu (Qualty
dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan untuk menjamin
kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang dan/atau jasa) terhadap kebutuhan atau
persyaratan tertentu. Kebutuhan atau persyaratan itu ditentukan atau dispesifikasikan oleh
pelanggan dan pasar. Terdapat beberapa karakteristik umum dari sistem manajemen
mutu, yaitu :
a. Sistem manajemen mutu mencakup suatu lingkup yang luas dari akivitas-aktivitas
dalam organisasi modern. Mutu dapat didefenisikan melalui lima pendekatan utama :
(1) transcendent quality, yaitu suatu kondisi ideal menuju keunggulan, (2) product-
based quality, yaitu suatu atribut produk yang memenuhi kualitas, (3) user-based
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
quality, yaitu kesesuaian atau ketepatan dalam penggunaan produk (barang dan/atau
persyaratan standar, dan (5) value-based quality, derajat keunggulan pada tingkat
b. Sistem manajemen mutu berfokus pada konsistensi dari proses kerja. Hal ini sering
proaktif, bukan pada deteksi kesalahan yang bersifat reaktif. Patut diakui pula bahwa
banyak sistem manajemen mutu tidak akan efektif 100% pada pencegahan semata,
sehingga sistem manajemen mutu juga harus berlandaskan pada tindakan korektif
terhadap masalah-masalah yang ditemukan. Dalam kaitan dengan hal ini, sistem
manajemen mutu merupakan suatu closed loop system yang mencakup deteksi,
umpan balik, dan koreksi. Bagaimanapun proporsi terbesar (lebih dari 85%) harus
(inputs), pemasok (suppliers), dan pengukuran untuk umpan-balik dan umpan maju
Dalam setiap lingkungan, pelaksanaan proses yang konsisten merupakan kunci untuk
peningkatan terus-menerus yang efektif agar selalu memberikan produk (barang dan/atau
jasa) yang memenuhi kebutuhan pelanggan dalam pasar global. Terdapat beberapa
langkah untuk menerapkan suatu sistem manajemen mutu (QMS). Urutan yang diberikan
disini hanya merupakan suatu petunjuk, yang dapat saja dilakukan bersamaan atau dalam
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
susunan yang tidak harus berurut, tergantung pada kultur dan kematangan organisasi
tetapi semua langkah ini harus diperhatikan secara serius dan konsisten.
1. Memutuskan untuk mengadopsi suatu standar sistem manajemen mutu yang akan
sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Berkaitan dengan hal ini, sistem manajemen
2. Menetapkan suatu komitmen pada tingkat pemimpin senior dari organisasi (top
management commitment).
organisasi dan semua standar sistem manajemen mutu membutuhkan komitmen ini
berikutnya diikuti oleh sikap dan prilaku manajemen yang konsisten dalam
3. Menetapkan suatu kelompok kerja (working group) atau komite pengarah (steering
Semua manajer senior harus berpartisipasi aktif dan paham secara benar tentang
Seorang koordinator tidak perlu harus ahli dalam bidang manajemen mutu, meskipun
akan lebih baik apabila orang ini memahami sistem manajemen mutu. Disarankan
representative).
manajemen, yang bebas dari tanggung jawab lain, serta harus mendefenisikan
standar dari sistem manajemen mutu itu diterapkan dan dipelihara. Wakil manajemen
ini harus melapor kepada manajemen senior agar menjamin bahwa persyaratan-
persyaratan standar dari sistem manajemen mutu itu tidak dilanggar oleh fungsi-
fungsi lain seperti: desain dan pengembangan, pembelian, produksi, pemasaran, dll.
Peranan dari wakil manajemen adalah menjamin bahwa sistem manajemen mutu yang
didokumentasikan itu secara teknik adalah benar dan sesuai dengan persyaratan
standar dari sistem manajemen mutu yang dipilih itu. Semua fungsi dalam organisasi
Tidak ada baku atau tunggal dari implementasi sistem manajemen mutu dalam
merupakan tanggung jawab dari semua anggota organisasi dan dilakukan secara benar
sejak awal. Dalam kasus pengembangan dokumentasi (misalnya dari atas kebawah),
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
maka program implementasi juga harus dari atas kebawah. Manajemen dan tim
supervisor harus efektif dalam hal penetapan sasaran dan tujuan, komunikasi,
implementasi sistem manajemen mutu itu. Dalam beberapa kasus, jika manajemen
tidak bekerja secara efektif sebagai suatu tim, maka pelu diperkenalkan suatu
Berkaitan dengan hal ini perlu dilakukan suatu audit sistem atau penilaian terhadap
sistem manajemen mutu yang ada. Perlu membandingkan sistem yang sekarang
untuk suatu organisasi melakukan evaluasi terperinci dan meninjau ulang struktur
manajemen yang ada. Demikian pula peranan untuk setiap personal di dalam
organisasi dapat dinilai dan jika perlu direstrukturisasi. Deskripsi pekerjaan (job
suatu format standar, meskipun bukan merupakan suatu hal yang mutlak. Deskripsi
pekerjaan harus : (1) disusun berdasarkan fungsi atau posisi, bukan individual, (2)
merupakan dokumen umum apabila terdapat sejumlah personel memiliki fungsi yang
sama, dan (3) mengidentifikasi individual dan persyaratan kualifikasi untuk mereka
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
serta harus dipastikan bahwa mereka memahami dan menyetujui terhadap wewenang
organisasi.
9. Mengembangkan peninjauan ulang dari sistem manajemen mutu dalam manual (buku
panduan) mutu.
Hal ini berkaitan dengan peninjauan ulang secara singkat dari sistem manajemen
mutu itu dan apakah kebijakan dan dokumen-dokumen yang diperlukan telah lengkap
dan tersusun rapi dalam sistem manajemen. Semua ini merupakan dokumen-dokumen
resmi (terkendali) dari organisasi yang dapat ditunjukkan kepada pelanggan dan
pihak-pihak yang berwenang melakukan audit untuk proses sertifikasi formal dari
sistem manajemen mutu itu. Dokumen-dokumen ini akan merupakan obyek untuk
Berkaitan dengan hal ini perlu mengembangkan suatu diagram alir dari aktivitas
terperinci.
aktivitas atau proses-proses dan harus ditempatkan pada lokasi kerja sehingga mudah
Distribusi dari dokumen harus disebarkan kepada semua area, maka prosedur-
prosedur itu. Hal ini sangat penting karena semua dokumen harus dipahami secara
benar sebelum prosedur-prosedur itu secara formal diadopsi untuk penggunaan dalam
Tahap ini akan menjadi sangat penting untuk keberhasilan dan efisiensi dari sistem
manajemen mutu. Hal ini menjadi kritis dan harus dipastikan setiap orang dalam
kerja mereka. Jika berhasil, pada tahap ini sistem manajemen mutu akan
mengendalikan sekitar 85% dari aktivitas kerja dan hanya menyisakan sekitar 15%
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
pada pengendalian yang didasarkan pada orang. Transformasi sistem manajemen
mutu akan ditentukan pada tahap ini apakah berhasil atau gagal total.
oleh manajemen senior dalam periode waktu yang teratur guna menjamin status dan
Jaminan terhadap kelanjutan kesesuaian dan efektivitas dari sistem manajemen mutu
Perlu dicatat dan difahami bahwa implementasi bukan akhir dari program, tetapi
merupakan awal dari penerapan manajemen mutu secara terorganisasi dan sistematik.
Pada dasarnya, total quality manajemn (TQM) terdiri dari dua aspek pokok yaitu :
(1) sistem manajemen mutu (Quality management system-QMS), dan (2) peningkatan
menetapkan sistem tindakan korektif, dan (4) melakukan proses audit terhadap sistem
manajemen mutu. Tahap-tahap ini akan menjamin peningkatan mutu secara terus-
menerus.
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
2.3.3 Manfaat penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000
bahwa kebijakan, prosedur dan instruksi yang berkaitan denga mutu telah
pada media massa bahwa sistem manajemen mutu dari perusahaan itu telah diakui
secara internasional. Hal ini berarti meningkatkan image perusahaan serta daya saing
c. Audit sistem manajemen mutu dari perusahaan yang telah memperoleh sertifikat ISO
9001:2000 dilakukan secara periodik oleh register dari lembaga registrasi, sehingga
pelanggan tidak perlu melakukan audit sistem mutu. Hal ini akan menghemat biaya
d. Perusahaan yang telah memproleh sertifikat ISO 9001:2000 secara otomatis terdaftar
nama perusahaan itu telah terdaftar pada lembaga registrasi bertaraf internasional,
komunikasi yang lebih baik, sistem pengendalian yang konsisten, serta pengurangan
baik.
h. Terjadi perubahan positif dalam hal kultur kualitas dari anggota organisasi, karena
penerapan sistem adalah Quality Assurance dan Quality Control. Quality assurance
adalah semua tindakan yang terencana dan sistematis yang diterapkan, didemonstrasikan
untuk meyakinkan pelanggan intern serta pelanggan ekstern (pemilik proyek) bahwa
proses kerja dan hasil kerja kontraktor akan memenuhi persyaratan mutu tertentu. Quality
menindaklanjuti agar persyaratan mutu yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan. Petugas
pengendalian mutu memantau hasil produk secara fisik, jika terjadi penyimpangan yang
tahap-tahap pelaksanaan dalam suatu proyek, sehingga terpenuhi atau tidak terpenuhinya
Melalui sistem manajemen mutu ISO 9001:2000, setiap kegiatan yang memenuhi
mutu dilakukan dalam tiga rangkaian kegiatan yang tidak terputus, yaitu :
1. Perencanaan tertulis
Dengan demikian selalu harus ada dokumen dalam prinsip ISO 9001:2000, yaitu
panduan kerja yang harus tertulis, serta catatan/rekaman hasil kerja. Pada perencanaan,
semua kegiatan yang mempengaruhi mutu harus dibuatkan prosedur dan instruksi
ditetapkan dan dipahami dengan baik. Pada pelaksanaan dan pengendalian semua
persyaratan yang diminta telah dipenuhi. Masalah yang mungkin timbul harus
diantisipasi dan dihindari. Dan jika terjadi masalah, perbaikan dilakukan dengan baik.
Sementara pada rekaman/catatan hasil kerja semua kegiatan yang mempengaruhi mutu
harus direkam/dicatat untuk lebih memastikan pencapaian sasaran dan sebagai umpan
Manajemen mutu ISO 9001:2000 terdiri dari lima klausul utama yang harus
diikuti. Penetapan lima klausul tersebut ditujukan untuk mencapai kepuasan pemilik
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
untuk implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dan kebutuhan peningkatan
terus-menerus, melalui :
dimana dokumen dalam ISO 9000:2000 didefenisikan sebagai informasi dan medium
pendukungnya
aktivitas atau suatu proses. Prosedur dapat didokumentasikan atau tidak. Beberapa
prosedur tertulis standar yang dibutuhkan oleh ISO 9001:2000 adalah : pengendalian
diluar organisasi (outsource), apabila proses itu mempengaruhi mutu produk sesuai
ditetapkan dalam manual mutu dari organisasi itu. Manual mutu harus merupakan suatu
deskripsi dari sekuens dan interaksi proses-proses yang tercakup dalam sistem
manajemen mutu. Manual mutu juga harus menjadi referensi terhadap prosedur-prosedur
sistem manajemen mutu dan outline dari struktur pendokumentasian yang digunakan
prosedur itu
d. Deskripsi dari sekuens dan interaksi dari proses yang tercakup dalam sistem
prosedur tertulis untuk pengendalian semua dokumen yang dibutuhkan untuk manajemen
dari proses-proses. Dokumentasi harus dapat dibaca; revisi harus dapat dikendalikan dan
dapat diidentifikasi dengan segera, dipelihara dalam susunan yang teratur dan
dipertahankan untuk suatu periode waktu yang ditentukan. Prosedur dan tanggung jawab
harus ditetapkan dan dipelihara berkaitan dengan pembuatan dan modifikasi dari berbagai
jenis dokumen.
dokumen
d. Menjamin bahwa versi yang relevan dari dokumen yang diterapkan itu tersedia pada
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
e. Menjamin bahwa dokumen-dokumen itu dapat dibaca, teridentifikasi dan mudah
g. Mencegah penggunaan dokumen-dokumen yang usang atau tidak berlaku lagi, dan
menerapkan cara identifikasi yang tepat untuk dokumen-dokumen itu apabila masih
pengendalian semua catatan mutu yang dibutuhkan untuk manajemen dari proses-proses.
catatan mutu. Catatan mutu diperlukan untuk memberikan mutu kesesuaian terhadap
9001:2000.
Beberapa catatan mutu yang dibutuhkan oleh standar internasional ISO 9001:2000,
adalah :
personel
c. Bukti-bukti bahwa realisasi proses dan produk yang dihasilkan telah memenuhi
persyaratan
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
d. Hasil-hasil dari peninjauan ulang persayaratan-persyaratan yang terkait dengan produk
e. Hasil-hasil dari input disain dan pengembagan yang terkait dengan persyaratan produk
yang diperlukan
diperlukan
diperlukan
i. Hasil-hasil evaluasi pemasok beserta tindak lanjut yang diperlukan berdasarkan hasil
evaluasi itu
j. Apabila diperlukan oleh organisasi guna menunjukkan bahwa validasi dari proses
yang menghasilkan output tidak dapat diverifikasi oleh subsekusns pemantauan atau
pengukuran
k. Identifikasi unik dari produk, apabila kemampuan telusur (taceabelity) produk itu
diperlukan
l. Barang-barang milik pelanggan yang hilang, rusak atau lainnya yang ditemukan
intenal itu
pengembangan dan peningkatan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 melalui hal-hal
berikut :
peraturan yang ada serta diterapkan pada lingkup organisasi dari produk yang
ditawarkan
c. Menetapkan kebijakan mutu (Quality Policy) dan tujuan mutu (Quality Objectives)
mutu
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
e. Memberikan bukti bahwa telah menerapkan prinsip-prinsip manajemen mutu. Prinsip-
kebutuhan dan ekpektasi pelanggan telah ditetapkan melalui sistem manajemen mutu ISO
tujuan untuk mencapai kepuasan pelanggan. Demikian pula tanggung jawab yang terkait
menetapkan kebijakan untuk mutu. Kebijakan mutu yang dirumuskan harus memberikan
dan peningkatan terus-menerus efektifitas dari sistem manajemen mutu ISO 9001:2000
serta memberikan suatu kerangka kerja untuk penetapan dan peninjauan ulang tujuan-
tujuan mutu.
e. Kebijakan mutu itu dikomunikasikan dan dipahami pada tingkat yang tepat dalam
tujuan mutu, pada fungsi dan tingkat (level) yang relevan dalam organisasi yang
menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000. Tujuan-tujuan mutu harus dapat
diukur dan konsisten dengan kebijakan mutu untuk peningkatan terus-menerus, sebaiknya
timely) ketika menetapkan tujuan-tujuan mutu, yang berarti : tujuan-tujuan mutu harus
ditetapkan secara :
b. Dapat diukur
c. Dapat dicapai
e. Tepat waktu untuk mencapai tujuan itu (ada batas waktu yang jelas untuk pencapaian
Klausul ini telah diperbaiki untuk kejelasan dan menjamin bahwa manajemen
bahwa perencanaan sistem manajemen mutu dilakukan agar memenuhi persyaratan yang
diberikan dalam klausul 4.1, tujuan-tujuan mutu, dan integritas dari sistem manajemen
Perencanaan mutu harus konsisten dengan semua persyaratan lain dari sistem
manajemen mutu ISO 9001:2000 dan didokumentasikan dalam suatu format yang sesuai
e. Dapat ditindaklanjuti sampai pada rencana tindakan (action plan) menggunakan 5W-
ketika melakukan perencanaan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000, agar mampu
dibutuhkan
(realisasi produk) dari ISO 9001:2000 yang dikeluarkan karena tidak dapat diterapkan
dalam organisasi
4. Identifikasi dan akuisi (tambahan) dari setiap peralatan, sumber-sumber daya dan
5. Identifikasi dari verifikasi (pengujian) yang sesuai pada tahap-tahap yang tepat selama
hal berikut
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
c. Membuat struktur oganisasi yang secara tegas dan jelas mengidentifikasi berbagai
mereka yang terlibat dalam operasional dari sistem manejemen mutu ISO 9001:2000
Klausul ini secra tegas menyatakan bahwa manajemen puncak harus mengangkat
secara formal sehingga anggota manajemen, yang bebas dari tanggung jawab lain, serta
memiliki wewenang yang didefinisikan secara tegas dan jelas, untuk menjamin efektifitas
Dengan demikian, seorang wakil manajemen harus memiliki tanggung jawab dan
a. Jaminam bahwa proses-proses dari sistem manajemen mutu ditetapkan dan dipelihara
b. Laporan kepada manajemen tentang kinerja dari sistem manajemen mutu, termasuk
organisasi
Klausul ini merupakan klausul baru yang menyatakan bahwa manajemen puncak
harus menjamin bahwa proses komunikasi yang tepat ditetapkan dalam organisasi dan
bahwa komunikasi itu berkaitan dengan upaya-upaya pencapaian efektifitas dari sistem
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
Klausul 5.6 Peninjauan Ulang Manajemen
manajemen mutu ISO 9001:2000 serta menetapkan dan merencanakan periode waktu
Klausul ini menyatakan bahwa input peninjauan ulang manajemen harus meliputi
dengan :
a. Hasil-hasil audit
Klausul ini menyatakan bahwa output peninjauan ulang manajemen harus mencakup
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
c. Klausul 6. Manajemen Sumber Daya
melaksanakan tugas harus didefinisikan dalam sistem manajemen mutu ISO 9001:2000
serta memiliki kompetensi yang berkaitan dengan pendidikan yang relevan, pelatihan,
keterampilan, pengalaman.
Ruang lingkup dari klaususl ini telah dikembangkan sehingga mencakup tidak
hanya kebutuhan pelatihan, tetapi juga kompetensi dan kesadaran. Manajemen organisasi
b. Memberikan pelatihan atau tindakan lain yang diambil untuk memenuhi kebutuhan
kompetensi itu serta melakukan evaluasi efekifitas dari tindakan yang dilakukan itu
c. Menjamin bahwa karyawannya sadar akan relevansi serta pentingnya aktivitas mereka
dari personel
realisasi produk. Perencanaan realisasi produk harus taat azas dengan persyaratan proses-
Dalam merencanakan realisasi produk, organisasi harus menetapkan yang berikut, jika
sesuai:
b. Kebutuhan untuk menetapkan proses, dokumen, dan penyediaan sumber daya yang
c. Kegiatan verifikasi, validasi, pemantauan, inspeksi, dan uji yang khas bagi produk dan
d. Rekaman yang diperlukan untuk memberikan bukti bahwa proses realisasi dan produk
Keluaran perencanaan ini harus dalam bentuk yang sesuai bagi metode operasi organisasi
b. Persyratan yang tidak dinyatakan oleh pelanggan tapi perlu untuk pemakaian yang
harus dilakukan sebelum komitmen organisasi untuk memasok produk kepada pelanggan
b. Persyaratan kontrak atau pesanan yang berbeda dari yang sebelumnya dinyatakan,
diselesaikan, dan
Rekaman hasil tinjauan dan tindakan yang timbul dari tinjauan harus dipelihara.
pelanggan harus ditegaskan kembali confirmed) oleh organisasi sebelum hal itu diterima
Bila persyaratan produk diubah, organisasi harus memastikan bahwa dokumen relevan
diubah dan personel relevan tersebut disadarkan tentang persyaratan yng diubah
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
7.2.3 Komunikasi Pelanggan
a. Informasi produk
pengembangan produk.
b. Tinjauan, verifikasi dan validasi yang sesuai bagi tiap tahap perancangan dan
pengembangan, dan
terkait dalam perancangan dan pengembangan untuk memastikan komunikasi efektif dan
pengembangan berlangsung.
c. Jika dapat, informasi yang diturunkan dari perancangan serupa yang sebelumnya, dan
Masukan ini harus ditinjau akan kecukupannya. Persyaratan harus lengkap, tidak bias dan
b. Memberi informasi yang sesuai untuk pembelian, produksi dan penyediaan jasa/
layanan
Pada tahap yang sesuai harus dilakukan tinjauan sistematis pada perancangan dan
persyaratan, dan
perancangan dan pengembangan yang ditinjau. Rekaman hasil tinjauan dan tindakan
persyaratan perancangan dan pengembangan. Rekaman hasil tinjauan dan tindakan apa
yang telah direncanakan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan mampu
penyerahan atau implementasi produk. Rekaman hasil validasi dan tindakan apapun yang
dipelihara. Perubahan harus ditinjau, diverifikasi dan divalidasi, jika sesuai , dan disetujui
mencakup evaluasi pengaruh perubahan pada bagian produk yang telah diserahkan/
sampaikan
Rekaman hasil tinjauan perubahan dan tindakan apapun yang perlu harus dipelihara
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
7.4 Pembelian
persyaratan pembelian yang ditentukan. Jenis dan jangkauan pengendalian pada pemasok
dan produk yng dibeli harus bergantung pada pengaruh produk yang dibeli pada produk
evaluasi dan evaluasi ulang harus ditetapkan. Rekaman hasil penilaian dan tindakan
apapun yang perlu dan muncul dari evaluasi tersebut harus dipelihara
Informasi pembelian harus menguraikan produk yang dibeli, termasuk bila sesuai
dikomunikasikan ke pemasok
yang diperlukan untuk memastikan produk yag dibeli memenuhi persyaratan pembelian
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
Bila organisasi atau pelanggannya bermaksud untuk melakukan verifikasi ditempat
layanan dalam keadaan terkendali. Keadaan terkendali harus mencakup, dapat berlaku
untuk:
Organisasi harus memvalidasi proses apapun untuk produksi dan penyediaan jasa
bila keluaran yang dihasilkan tidak dapat diverifikasi oleh pemantauan atau pengukuran
berurutan. Ini mencakup proses apapun bila kekurangannya hanya terlihat setelah produk
Validasi harus memperagakan kemampuan proses ini untuk mencapai hasil yang
direcanakan
Organisasi harus menetapkan pengaturan bagi proses ini termasuk dapat berlaku
e. Validasi ulang
Bila sesuai, organisasi harus mengidentifikasikan produk dengan cara yang sesuai
produk.
didalam pengendalian organisasi atau saat dipakai oleh organisasi. Organisasi harus
untuk dipakai atau dirangkaikan (incorporation) ke dalam produk jadi. Jika property
apapun dari pelanggan hilang, rusak atau ditemukan tak layak pakai, hal ini harus
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
7.6 Pengendalian Sarana Pemantauan Dan Pengukuran
pengukuran dapat dilakukan dan melakukannya dengan cara taat azas dengan persyaratan
a. dikalibrasi atau diverifikasi pada selang waktu tertentu. Atau sebelum dipakai,
nasional, bila standard itu tak ada, dasar yang dipakai untuk kalibrasi atau verifikasi
harus direkam
d. dijaga (safeguarded) dari penyetelan yang akan membuat hasil pengukurannya tidak
sah
e. dilindungi dari kerusakan dan penurunan mutu selama penanganan, pemeliharaan dan
penyimpanan
Selain itu, organisasi harus menilai dan merekam keabsahan hasil pengukuran
melakukan tindakan sesuai pada peralatan dan produk manapun yang terpengaruh.
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
Bila dipakai dalam pemantauan dan pengukuran persyaratan tertentu, kemampuan
perangkat lunak (software) komputer untuk memenuhi aplikasi yang dimaksudkan harus
ditegaskan. Ini harus dilakukan sebelum pemakaian awal dan ditegaskan kembali
seperlunya.
8.1 umum
c. Untuk memastikan kesesuaian sistem manajemen mutu ini harus bergantung pada
ketetapan metode yang berlaku, termasuk teknik statistik dan jangkauan pemakaiannya
Sebagai salah satu pengukuran kinerja sistem manajemen mutu, organisasi harus
memenuhi persyaratan pelanggan. Metode untuk memperoleh dan memakai informasi ini
harus ditetapkan
Organisasi harus melakukan audit internal pada selang waktu terencana untuk
internasional ini dan pada persyaratan sistem manajemen mutu yang ditetapkan oleh
organisasi.
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
b. Dilaksanakan dan dipelihara secara efektif
pentingnya proses dan bidang yang diaudit, seperti juga hasil audit yang lalu. kriteria,
ruang lingkup, frekwensi dan metode audit harus ditetapkan. Pemilihan auditor dan
pelaksanaan audit harus memastikan keobjektifan dan tidak berpihaknya proses audit.
terdokumentasi.
Manajemen yang bertanggung jawab atas bidang yang diaudut harus memastikan
yang ditemukan dan penyebabnya. Kegiatan tindak lanjut harus mencakup verifikasi
Organisasi harus menerapkan metode sesuai untuk pemantauan dan, jika dapat,
memperagakan kemampuan proses untuk mencapai hasil yang direncanakan. Bila hasil
yang direncanakan tidak tercapai, harus dilakukan koreksi dan tindakan perbaikan
bahwa persyaratan produk dipenuhi ini harus dilakukan pada tahap-tahap sesuai dari
menunjukkan orang yang berwenang melepas produk. Pelepasan produk atau penyerahan
jasa/ layanan tidak boleh dilanjutkan sampai semua pengaturan terencana diselesaikan
secara memuaskan, kecuali kalau disetujui oleh kewenangan yang relevan, dan bila dapat
Organisasi harus memastikan bahwa produk yang tidak sesuai pada persyaratan
produk ditandai dan dikendalikan untuk mencegah pemakaian atau penyerahan yang
tidak disengaja. Pengendalian dan tanggung jawab serta wewenang terkait dengan produk
Organisasi harus menangani produk tidak sesuai dengan satu atau lebih cara berikut.
dimaksudkan
konsesi yang diperoleh, harus dipelihara. Bila produk tidak sesuai dikoreksi,padanya
harus dilakukan verifikasi ulang untuk memperagakan pada persyaratan yang berlaku.
Bila poduk tidak sesuai ditemukan setelah penyerahan atau pemakaian dimulai,
organisasi harus melakukan tindakan yang sesuai pada pengaruh, atau pengaruh
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
8.4 Analisa data
mengevaluasi dimana perbaikan berlanjut sistem manajemen mutu dapat dilakukan. Ini
harus mencakup data yang dihasilkan dari pemantauan dan pengukuran dan dari sumber
relevan lain.
a. Kepuasan pelanggan
c. Karakteristik dan kecenderungan proses dan produk termasuk peluang untuk tindakan
pencegahan, dan
d. Pemasok
8.5 Perbaikan
ketidaksesuaian untuk mencegah terulang kembali. Tindakan koreksi harus sesuai dengan
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Umum
Metodologi penelitian ini adalah bagaimana tata cara penelitian ini dilakukan.
Pemilihan metode yang sesuai dengan tujuan penelitian sangat berpengaruh pada cara-
cara dalam memperoleh data. Pengumpulan data yang diambil harus sesuai dengan apa
Dalam mencapai maksud dan tujuan dari penelitian ini, maka dilakukan beberapa
tahapan yang dianggap perlu. Pelaksanaan yang dilakukan secara garis besar adalah
tahapan berikut :
a. Tahap pertama adalah menentukan daerah atau lokasi yang akan ditinjau pada
dengan penelitian ini, yang bersumber dari buku-buku serta referensi lainnya seperti
dalam mengkaji penelitian ini. Adapun instansi tersebut adalah PT.Waskita Karya,
penerbangan.
manajemen mutu ISO 9001:2000. Data-data tersebut antara lain: lokasi Bandar Udara
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
Kuala Namu beserta time skedulle pelaksanaan proyek, struktur organisasi PT.Waskita
pengumpulan data dan penyajian data yang telah diperoleh melalui survey
pengumpulan data.
e. Tahap kelima adalah analisa data dari survey lapangan. Dalam penelitian ini meliputi
lapangan.
f. Tahap akhir atau keenam adalah pengambilan kesimpulan serta pemberian saran
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
Urutan tahap-tahap penelitian ini, secara terperinci dapat dilihat pada diagram
dibawah ini :
Tinjauan Pustaka
Pengumpulan Data
Tabulasi Data
Analisa Data
Identifikasi dan Klarifikasi data yang dikumpulkan
Analisa setiap Parameter
Persentase pelaksanaan penerapan sistem manajemen mutu
ISO 9001:2000
Dalam studi penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000, diperlukan data-
data yang berkaitan dengan penelitian ini, yang dapat digunakan untuk analisa lebih
lanjut. Sehingga didapatkan suatu cara yang tepat untuk memberikan solusi yang lebih
baik untuk mengoptimalkan penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 pada
Adapun tujuan dari pengumpulan data dalam penelitian ini adalah untuk
mendapatkan data-data primer dan sekunder dari pelaksanaan pekerjaan pondasi dan
struktur atas gedung terminal bandara Kualanamu yang menjadi objek penelitian
sehingga didapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai pelaksanaan sistem manajemen
Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian ini, maka lokasi penelitian yang
dijadikan studi penelitian adalah Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
khususnya pekerjaan pondasi dan terminal yang dikerjakan oleh PT.Waskita Karya.
Dalam hal ini, penulis mengkaji sistem manajemen mutu yang diterapkan oleh PT.
Waskita karya.
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
3.2.3 Pengumpulan Data Primer
terkait dengan penelitian ini. Seperti, bapak Ir. Heru suprayitno sebagai pelaksana
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan dan Mutu (K3LM) PT.Waskita Karya.
Data-data primer yang diambil adalah data melalui wawancara dengan pertanyaan
Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini untuk studi penerapan
sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 , data-data sekunder yang dikumpulkan adalah :
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
Pengumpulan data pada lokasi yang ditentukan, dilakukan dengan meminta
dilakukan dengan mengamati dan mencatat secara langsung. Pengambilan data dilakukan
a. Lembar Data.
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
3.4 Metode analisa
Setelah diperoleh hasil data dari lapangan secara deskriptif maka data tersebut
akan dianalisa. Adapun hasil analisa pada penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh
Data yang dikumpulkan dituang ke dalam suatu analisa kuantitatif agar dapat
DATA CODING
DATA ENTERING
Ada kesalahan
Tidak ada kesalahan
DATA CLEANING
DATA OUTPUT
DATA ANALYZING
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
BAB IV
Organisasi adalah suatu bentuk perkumpulan antara dua orang atau lebih yang
bekerjasama untuk suatu tujuan yang sama dan terikat secara formal dalam perkumpulan
pimpinan dan seorang/kelompok orang lain yang disebut bawahan. Pelaksanaan fungsi
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Keberhasilan suatu proyek sangat tergantung
pada faktor mutu yaitu: dana, bahan, peralatan, waktu, tenaga kerja. Untuk mengelola
mutu tersebut diatas diperlukan suatu pengorganisasian yang baik agar dapat dinilai dari
3. Tujuan organisasi harus dapat diterima oleh setiap orang di dalam organisasi
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
9. Adanya jaminan jabatan
10. Balas jasa yang diberikan pada seseorang harus setimpal dengan jasa yang diberikan
orang tersebut
2. Membagi pekerjaan agar nantinya tidak terjadi tumpang tindih dan uiplikasi pekerjaan
tercapai.
Karya mencakup semua persyaratan yang diminta di dalam standard ISO 9001:2000 di
kantor pusat, wilayah, divisi, cabang (termasuk cabang di luar negeri) dan proyek, mulai
PT.Waskita Karya adalah perusahaan negara (PN) yang lahir sejak Januari 1961,
bergerak di bidang bangunan air, seperti pengerukan, pelabuhan dan irigasi. Sejak 1973
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
status berubah menjadi “Persero” dan mulai mengembangkan sayapnya sebagai
kontraktor umum yang melaksanakan berbagai jenis pekerjaan konstruksi. Seperti : Jalan,
dengan kontraktor asing. Hasil karya yang patut dibanggakan antara lain : Bandara
serba guna SIWABESSY, pelabuhan KUALA TANJUNG, dan PLTU Muara Karang di
Jakarta.
GRAHA NIAGA, PURI BANK EXIM, WISMA KOTA BNI, dan HOTEL SANGRI-LA,
serta sejumlah apartemen baik di Jakarta maupun di beberapa kota besar lainnya di
seluruh Indonesia.
diselesaikannya pembangunan 5 buah bendungan dengan waktu yang lebi cepat dari
keselamatan, ksehatan krja,lingkungan dan mutu yang mengacu pada standart inrnasional
18001 pada tahun 2005 yang sekaligus merupakan bukti bahwa perusahaan dapat
memahami dan memenuhi persyaratan keselamatan, ksehatan kerja, lingkungan dan mutu
di dalam operasionalanya.
system, struktur, bahkan budaya perusahaan. Dengan motto “maju dengan karya
bermutu”, Waskita siap untuk menjadi badan usaha terkemika di Asia Tenggara
Visi perusahaan yaiu menjadi badan usaha terkemuka dalam industri konstruksi dan MISI
perusahaan yaitu meningkatkan nilai perusahaan melalui produk dan jasa kontruksi yang
bermutu dan berdaya saing tinggi, berusaha untuk memenuhi harapandan kepuasaan para
Stakeholder utama dengan cara menetapkan, menerapkan dan merawat Sitem Manajemen
Waskita (SMW).
1. Mematuhi semua peraturan dan persyartan lain yang berlaku sesuai kaidah GCG,
pembelajaran, pengalaman dan inovasi serta menyediakan tempat dan sarana kerja
yang sehat, aman dan nyaman untuk meningkatkan kepuasan an produktivitas kerja
pegawai.
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
3. Meminimalkan resiko usaha, mengelolainformasi yang aman tersedia da akurat,
4. Menjadikan visi, misi dan nilai-nilai budaya serta tantang internal/ ekstrnal yang
dihadapi perusahaan sebagai dasar alam menetapkan arah dan starategi, sasaran,
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR II DIREKTUR II
DIREKTUR I
BIRO
BIRO BIRO
BIRO BIRO PENELITIAN, PENGEMBANGAN, PERENCANAAN,
KEUANGAN DAN SUMBER PERINTISAN PENGEMBANGAN DAN
SEKRETARIAT PERUSAHAAN PENGAWASAN INTERN PENGENDALIAN PRODUKSI, DAN TEKNOLOGI
DAYA MANUSIA HUKUM
INFORMASI
KEPALA BAGIAN KEPALA BAGIAN KEPALA BAGIAN KEPALA BAGIAN KEPALA BAGIAN
ANGGARAN &
PROYEK PENGENDALIAN
DIVISI I
PRODUKSI
DIVISI II
GARIS KOMANDO
PEMBINAAN
DIVISI III FUNGSIONAL
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
4.5. Organisasi Proyek
proyek. Ada beberapa unsur yang terlibat dalam suatu proyek, unsur-unsur tersebut
adalah :
1. Pemilik
Pemilik adalah perorangan atau badan usaha yang memberikan tugas atas
nama pribadi atau kuasa pemilik dan mempunyai sumber keuangan proyek. Pada
proyek bandara Kualanamu ini yang menjadi pemilik adalah P.T Angkasa Pura II.
2. Konsultan Perencana
3. Konsultan Pengawas
pekerjaan fisik. Konsultan pengawas pada proyek bandara Kualanamu ini adalah
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
kelengkapannya. Kontraktor pada proyek Bandara Kualanamu ini salah satunya
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
PEMILIK PROYEK
(PT. ANGKASA PURA II)
DIREKSI PENGAWAS
(DARI PEMILIK)
KONSULTAN
KONSULTAN PENGAWAS
PERENCANA
(PT. ANGKASA PURA SCHIPOOL)
(PT. DACREA)
KONTRAKTOR
(PT. WASKITA KARYA)
KETERANGAN :
= HUBUNGAN STRUKTURAL
= HUBUNGAN KONTRAKTUAL
= HUBUNGAN KOORDINASI
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
Setelah memenangkan tender, maka untuk mencapai tujuan/sasaran yang telah
ditetapkan, P.T Waskita Karya menyusun organisasi di lapangan. Sebagai kontraktor, P.T
2. Melaksanakan semua pekerjaan lapangan sesuai dengan dokumen kontrak yang telah
disetujui.
konsultan pengawas dan menangani metode kerja selama hal tersebut memungkinkan.
tambahan. Untuk melaksanakan proyek yang telah diberikan pada P.T Waskita Karya.
1. Manajer Proyek
proyek dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki agar mencapai sasaran
penjualan dan laba melalui produksi yang sesuai dengan persyaratan baik dari segi
b. Tugas Pokok
1) Menyusun struktur organisasi proyek yang disertai dengan uraian pekerjaan yang telah
ditetapkan.
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
2) Memberi pengarahan dan penyusunan tenaga teknis pelaksanaan seluruh tahapan
pekerjaan.
5) Membina dan mengelola sumber daya ketenagakerjaan sesuai dengan pekerjaan yang
ada.
10) Membina hubungan baik dengan owner, serta dengan pihak-pihak lain yang
c. Wewenang
1) Melakukan tindakan bila terjadi penyimpangan pelaksanaan baik dalam hal mutu,
pekerjaan.
3) Mengelola sumber daya manusia baik dalam hal rekruitment maupun dalam
pemberhentian pegawai.
4) Menetapkan kebutuhan akan sumber daya baik yang berupa kebutuhan akan alat,
5) Menetapkan penggunaan sumber daya sub kontraktor dan pemasok yang akan
digunakan.
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
2. Kepala Seksi Teknik (K.S.T)
b. Tugas Pokok
1. Menyusun rencana kerja mingguan dan bulanan untuk semua keperluan sumber daya
dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya tersebut secara efektif dan efisien.
diperlukan.
3. Menyusun proposal alternatif disain atau jenis bahan agar mendapatkan hasil yang
lebih efisien.
4. Melaksanakan sistem manajemen mutu dan kebijakan mutu disetiap usaha diproyek.
c. Wewenang
2) Menyusun proposal dan alternatif disain atau jenis bahan agar mendapatkan hasil
yang optimal.
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
3. Staf Seksi Perencanaan
b. Tugas Pokok
diperlukan.
pekerjaan yang diawali dengan penelitian, pengecekan awal, baik mengenai kesiapan
b. Tugas Pokok
lapangan
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
c. Wewenang
Merekomendasikan kepada kasi teknik mengenai pemanfaatan sumber daya yang ada
5. Quality Assurance
dokumen yang berhubungan dengan penerapan sistem Quality Assurance dan upaya
b. Tugas Pokok
2) Melaksanakan sistem manajemen mutu dan kebijakan mutu disetiap kegiatan proyek.
3) Menyusun rencana mutu sesuai dengan persyaratan kontrak dan sistem manajemen
c. Wewenang
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
b. Tugas Pokok
c. Wewenang
2) Mengadakan audit intern mengenai realisasi biaya dan persediaan bahan dalam
gudang
b. Tugas Pokok
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
2) Menetapkan Standar pokok proyek dan merekomendasikannya kepada manajer proyek
c. Wewenang
Merekomendasikan hasil analisa review kontrak atas hasil perolehan proyek maupun
pelaksanaan proyek.
b. Tugas Pokok
2) Menyusun rencana kebutuhan dana per dua mingguan untuk keperluan produksi.
4) Menyerahkan data proposal penagihan yang telah disetujui kepada bagian keuangan.
c. Wewenang
lanjuti.
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
9. Quality Surveyor
proyek yang menjadi tanggung jawab apakah sesuai dengan spesifikasi dan pesanan.
b. Tugas Pokok
1) Menyiapkan pengujian sumber daya yang sudah ada, apakah telah sesuai dengan
spesifikasi atau perkataan yang dipersyaratkan baik dari segi volume barang maupun
kualitas.
2) Menyiapkan data survey bahan, material dan peralatan baik dari segi harta maupun
3) Menyiapkan sumber daya yang menjadi kebutuhan pokok proyek yang sesuai dengan
c. Wewenang
Memeriksa spesifikasi material bahan yang berkaitan dengan pesanan yang telah
dilakukan.
Menyiapkan perhitungan waktu pelaksanaan yang berupa time schedulle, baik yang
berupa master schedulle dan NWP (Network Planning) dengan mengkaitkan terhadap
b. Tugas Pokok
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
1) Menyiapkan data rencana kerja mingguan dan bulanan untuk keperluan sumber daya
penelitian.
maupun bulanan.
b. Tugas Pokok
3) Mengadakan survey bahan, material dan peralatan, baik dari segi harga maupun
barangnya.
c. Wewenang
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
12. Staf Seksi Pengadaan dan Peralatan
b. Tugas Pokok
3) Menyiapkan data survey bahan, material, peralatan baik dari segi harga maupun
barangnya.
c. Wewenang
Memeriksa spesifikasi material dan bahan yang berkaitan dengan pesanan yang telah
dilakukan.
kepersonaliaan yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek secara efektif dan efisien.
b. Tugas Pokok
3) Memantau pembuatan berita acara tagihan dan segera memproses faktur tagihannya.
pegawai.
c. Wewenang
produksinya.
b. Tugas Pokok
atau tidak.
proyek.
b. Tugas Pokok
c. Wewenang
atau tidak.
b. Tugas Pokok
1) Menghitung dan membayar gaji, lembur, uang cuti, kompensasi lainnya sesuai
4) Menyiapkan data rencana kebutuhan pegawai serta program rencana rekrut pegawai.
c. Wewenang
sebagaimana mestinya.
b. Tugas Pokok
1) Melakukan verifikasi dan pencatatan atas bahan/material baik yang masuk maupun
keluar.
tanggung jawabnya.
c. Wewenang
18. Kasir
b. Tugas Pokok
b. Tugas pokok
c. Wewenang
20. Pelaksana
berpedoman pada jadwal spesifikasi, mutu, biaya, yang telah ditetapkan oleh pelaksanaan
utama.
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
b. Tugas Pokok
4) Mengkoordinir pekerja-pekerja.
c. Wewenang
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang,
2009.
USU Repository © 2009
BAB V
Berdasarkan hasil wawancara dan dari data yang diperoleh, bahwa tanggung
jawab manajemen yang dilaksanakan oleh manajer proyek sebagai wakil manajemen
Misalnya :
tertulis, medetail dan terperinci agar tidak mengalami kesulitan dalam waktu
pelaksanaannya.
program yang dibuat oleh manajer proyek yang ditetapkan oleh pimpinan puncak
perusahaan.
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli
Serdang, 2009.
USU Repository © 2009
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository © 2009
5.3. Sistem mutu
Misalnya:
a. Persyaratan kontrak telah dimonitor dan dievaluasi sesuai dengan prosedur yang
telah direncanakan
b. Proses pelaksanaan pekerjaan dan titik inspeksi/tes termasuk daftar instruksi kerja
Aktivitas desain pada proyek ini dilakukan oleh tim desain yang dipimpin oleh
kepala seksi teknik. Sebagian pekerjaan sistem desain diserahkan oleh tim desain
kepada pihak ketiga (subkontraktor). Proses desain dilakukan dalam tiga tahapan,
alternatif, membandingkan desain yang dihasilkan dengan desain yang sudah teruji,
tahap validasi, validasi atas desain dilakukan dengan cara menetapkan bahwa keluaran
desain tahap verifikasi dilaksanakan untuk tahap konstruksi dan melakukan tinjauan
terhadap hasil inspeksi dan kemudian dari pelaksanaan pada tahap konstruksi.
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli
Serdang, 2009.
USU Repository © 2009
5.5. Pengendalian Data dan Dokumen
yang dikendalikan PPD adalah pedoman mutu, prosedur, instruksi kerja, gambar-
gambar teknis maupun gambar atau spesifikasi teknis yang diserahkan oleh pelanggan
yang memerlukan untuk melaksanakan dokumen tersebut. Semua dokumen asli atau
dokumen yang telah direvisi ditinjau ulang dan disetujui oleh personil yang
Pengendalian data dan dokumen tidak mengalami kesulitan dan sesuai dengan
prosedur serta terkoordinir. Data yang dihasilkan dari pelaksanaan isi dokumen terkait
disetujui atasan yang bertanggung jawab. Segala perubahan pada data tersebut dapat
penanganan khusus
5.6. Pembelian
kesulitan karena telah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Unit teknis telah
2. Kinerja lingkungan
3. Kinerja K3
e. Memilih calon subkontraktor yang sudah terdaftar dalam DRW dan memberikan
menyerahkan contoh katalog atau setifikat uji material yang akan digunakan
Apabila hasil evaluasi tidak sesuai, unit teknis dapat dengan segera
ditetapkan.
Banyak dijumpai spesifikasi serta dijumpai ciri-ciri yang berbeda untuk setiap
maka bagian-bagian yang di bangun diberi nomor menurut gambar kerja, jadi untuk
hal ini tidak akan mengalami kesulitan dan dapat diselesaikan sesuai dengan yang
diharapkan perusahaan.
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli
Serdang, 2009.
USU Repository © 2009
5.10. Inspeksi dan Pengujian
Inspeksi dan pengujian pada saat penerimaan, saat proses pekerjaan, saat
ditetapkan, misalnya :
b. Pada saat proses pekerjaan antara pemilik, konsultan pengawas dan kontraktor
c. Pada saat penyerahan tidak adanya penyimpangan selama inspeksi dan pengujian.
Pada status inspeksi dan pengujian dapat dilakukan apabila material atau barang
telah lulus inspeksi atau tes. Masing-masing status diberi identitas/kode petugas,
misalnya:
a. Petugas yang berhak memeriksa hasil inspeksi yaitu QC (Quality control) serta
b. Petugas yang mempunyi hak menyimpan hasil inspeksi adalah unit QA (Quality
Assurance)
dahulu sesuai dengan prosedur inspeksi dan pengujian yang dilakukan. Apabila
keperluan terhadap material atau barang bersifat mendesak, material atau barang
langsung dapat digunakan sementara proses inspeksi atau tes sedang berlangsung.
Material atau barang ini diberi identifikasi dan didokumentasikan sehingga barang
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli
Serdang, 2009.
USU Repository © 2009
atau material tersebut dapat ditarik kembali untuk diganti, apabila hasil inspeksi/tes
menunjukkan bahwa material atau barang tidak sesuai untuk digunakan. Penerbitan
laporan penyimpangan dilaksanakan jika tes yang dilakukan tidak mencegah barang-
Inspeksi dan pengujian akhir ditentukan dalam rencana mutu dan ditentukan dalam
kontrak untuk melakukan dengan hadirnya pelanggan atau yang ditunjuk mewakili.
ditinjau apakah semua pengujian yang diisyaratkan sudah dikerjakan dan lolos
sebagai acuan. Hasil kalibrasi baik yang dilakukan sendiri maupun oleh pihak ketiga
hasil kalibrasi tidak memuaskan. Untuk mendapatkan keputusan pada alat tersebut
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli
Serdang, 2009.
USU Repository © 2009
yang dapat berupa memperpendek periode kalibrasi atau menurunkan toleransi
alat tersebut, maka toleransi baru tersebut harus dituliskan menggantikan nilai
pada pelaksanaan pekerjaan. Jika terdapat kesalahan maka akan segera ditindak
masing.
Adanya penyimpangan pada produk atau proses yang cenderung berulang dan
ditemukan pada tingkat atau hal yang sama pada alat inspeksi/tes dilakukan.
Keluhan yang datang dari pelanggan atas adanya kekurangan pada produk ataupun
proses.
Catatan dan rekaman mutu disimpan sendiri oleh masing-masing unit yang
ditentukan sendiri oleh masing-masing unit yang menyimpan rekaman mutu tersebut.
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli
Serdang, 2009.
USU Repository © 2009
Penangan yang lebih lanjut atas rekaman yang telah habis masa penyimpanannya
efektif dan memasuki program Quality Sistem. Wakil manajemen bertanggung jawab
untuk memastikan audit mutu internal dilakukan setiap enam bulan sekali.
pegawai diberikan pelatihan tentang sistem manajemen mutu perusahaan dan prosedur
serta instruksi kerja yang berlaku dan yang digunakan dibagian yang menjadi
tanggung jawabnya. Pelatihan ini dikoordinasi oleh unit administrasi dan keuangan.
Untuk para calon karyawan analisis pembukuan pelatihan dilakukan pada saat
Mutu ISO 9001:2000 oleh PT. Waskita Karya sebagai salah satu kontraktor yang telah
juga menyajikan dalam bentuk tabel dan grafik, berdasarkan data primer dan sekunder
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli
Serdang, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 5.1 Klausul Sistem Manajemen Mutu
Umum 12.50%
Persentase
60%
50%
40%
30% Persentase
20%
10%
0%
Pengendalian
Pengendalian
Umum
Pedoman
dokumen
mutu
rekaman
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli
Serdang, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 5.2 Klausul Tanggung Jawab Manajemen
Sasaran Mutu
Mutu
Tinjauan Masukan
Tinjauan Manajemen 0%
Tinjauan Keluaran
18.00%
16.00%
14.00%
12.00%
10.00%
8.00%
6.00%
4.00%
2.00%
0.00%
Tanggungjawab,
Manajemen
Fokus Pada
Kebijakan Mutu
Manajemen
Perencanaan
Komitmen
Pelanggan
wewenang dan
Tinjauan
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli
Serdang, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 5.3 Klausul Manajemen Sumber Daya
Manusia 25%
Prasarana 25.00%
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
Penyediaan Sumber Daya Prasarana Lingkungan Kerja
Sumber Daya Manusia
Manusia
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli
Serdang, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 5.4 Klausul Realisasi Produk
Penetapan Persyaratan
Proses yang berkaitan dengan
Tinjauan persyaratan
Pelanggan
Komunikasi pelanggan 16.70%
pengembangan
pengembangan
pengembangan
Perencanaan dan
tinjauan perancangan dan
Pengembangan
pengembangan
pengembangan
Proses pembelian
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli
Serdang, 2009.
USU Repository © 2009
pengawetan produk
Pengendalian sarana
18.00%
16.00%
14.00%
12.00%
10.00%
8.00%
6.00%
4.00%
2.00%
0.00%
Proses yang
Produksi dan
Pembelian
Perencanaan
Perencanaan
Audit Internal 0%
produk 6.25%
sesuai 0%
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli
Serdang, 2009.
USU Repository © 2009
Analisis Data 0%
Perbaikan berlanjut 0%
Tindakan pencegahan 0%
Persentase
9.00%
8.00%
7.00%
6.00%
5.00%
4.00%
3.00%
2.00%
1.00%
0.00%
Audit Internal
Perbaikan
Tindakan
Pelanggan
Pemantauan
Pemantauan
pencegahan
Kepuasan
Pengukuran
pengukuran
koreksi
berlanjut
tindakan
produk
proses
dan
dan
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli
Serdang, 2009.
USU Repository © 2009
BAB VI
6.1 Kesimpulan
Dari penyusunan tugas akhir ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
dari aspek pembiayaan, mutu dan waktu sehingga lebih efektif dan benar
sustem manajemen mutu ISO 9001:2000 pada proyek bandara kuala namu
Deli Serdang, hal ini dapat dilihat pelaksanaan skedulle yang belum terlaksana
produk dan mutu/keinginan pemilik proyek, adapun semua itu dapat dicapai
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli
Serdang, 2009.
USU Repository © 2009
oleh karena seluruh pekerjaan dan pengadaan bahan pada proyek ini dilakukan
kaku, persoalan dalam skema manajemen mutu yang bersifat kaku umumnya,
adalah bahwa skema itu hanya membatasi konsep mutu untuk pengecekan dan
pemastian mutu.
6.2 Saran
pelaksanaan ISO 9001:2000 serentak dari kantor pusat, wilayah, divisi, cabang
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli
Serdang, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Handoyo, Hani. Manajemen Edisi II, B.P.F.E Universitas gajah Mada, 1984
Hasibuan, Malayu S.P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi
Aksara.
Jannah, Lina Miftahul. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Lubis, Nurhayati. 2005. Teknik Penyusunan Karangan Ilmiah. Medan : USU Press
PT. Waskita Karya. 2008. Rencana K3LM Proyek Bandar Udara Medan Baru.
PT. Waskita Karya. 2008. SMK3LM Edisi 3 Revisi 2. Medan : PT. Waskita Karya.
Tunggal, Amin Wijaya. 1993. Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: Rineka Cipta.
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli
Serdang, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR LAMPIRAN
Meter
& Stripping
Lampiran II :
Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli
Serdang, 2009.
USU Repository © 2009