Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ismail Andista Azhar

Nim : 15321825

Tugas Artikel Kemuhammadiyahan

Organisasi Massa Sebagai Ladang Beramal


( Oleh : Ismail Andista Azhar)

Organisasi massa merupakan suatu badan yang terdiri dari orang-orang yang mempunyai
bermacam-macam tingkat, golongan, dan lapisan yang mempunyai tujuan sama.

Pada bulan Dzulhijjah (8 Dzulhijjah 1330 H) atau November (18 November 1912 M)
merupakan momentum penting lahirnya Organisasi Massa yang di namakan Muhammadiyah. Itulah
kelahiran sebuah gerakan Islam modernis terbesar di Indonesia, yang melakukan perintisan atau
kepeloporan pemurnian sekaligus pembaruan Islam di negeri berpenduduk terbesar muslim di dunia.
Sebuah gerakan yang didirikan oleh seorang kyai alim, cerdas, dan berjiwa pembaru, yakni Kyai Haji
Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis dari kota santri Kauman Yogyakarta.

Muhammadiyah didirikan oleh almarhum KHA. Dahlan merupakan perwujudan dari rasa
keprihatinan dan cita cita almarhum. Almarhum sangat prihatin, Karena melihat kenyataan-kenyataan
sikap Ummat Islam Indonesia terhadap pelaksanaan cara menjalankan perintah-perintah Agama
Islam. Oleh almarhum dirasakan dan di yakini, bahwa Islam itu adalah suatu peraturan yang dapat
mengangkat manusia dari kebodohan, kehinaan, kegelapan, kebinggungan, kerendahan, kepada
kemuliaan kebenaran, keleluasaan, keselamatan serta kebahagiaan. Tidak saja jasmani tetapi juga
rohani.

Demikian Islam menurut pengertian yang sebenar-benarnya menurut faham almarhum KH.
Ahmad Dahlan. Dengan ayat-ayat al-qur’an , sabda dan tuntunan-tuntunan Rasulullah s.a.w.
Almarhum menghendaki agar islam ini dapat kembali kepada proporsi sebenarnya. Islam dapat
membahagiakan pemeluknya, islam menguntungkan dan menjujung derajat bagi para pemeluknya.

Sebagai organisasi massa, muhammadiyah merupakan suatu badan yang terdiri dari orang-
orang yang bermacam-macam tingkat, golongan dan lapisan yang mempunyai tujuan yang sama.
Maka dari itu muhammadiyah mempunyai struktur organisasi sebagai berikut: Jaringan Kelembagaan
Muhammadiyah: Pimpinan Pusat, Pimpinaan Wilayah, Pimpinaan Daerah, Pimpinan Cabang,
Pimpinan Ranting, Jama'ah Muhammadiyah. Majelis: Tarjih dan Tajdid, Tabligh, Pendidikan Tinggi,
Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Kader, Pelayanan Sosial, Ekonomi dan Kewirausahaan,
Pemberdayaan Masyarakat, Pembina Kesehatan Umum, Pustaka dan Informasi, Lingkungan Hidup,
Hukum Dan Hak Asasi Manusia, Wakaf dan Kehartabendaan. Lembaga: Pengembangan Cabang dan
Ranting, Pembina dan Pengawasan Keuangan, Penelitian dan Pengembangan, Penanganan Bencana,
Zakat Infaq dan Shodaqqoh, Hikmah dan Kebijakan Publik, Seni Budaya dan Olahraga, Hubungan
dan Kerjasama International. Organisasi Otonom: Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiyatul
Aisyiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Hizbul Wathan, Tapak
Suci.

Islam yang menjadi dasar muhammadiyah adalah agama yang menuntun beramal, berbuat
dan berusaha. Islam bukan falsafah: islam bukan ilmu, islam bukan theory: bukan itu yang dimaksud
allah.

Setelah melihat dari beberapa fakta yang ada di lingkungan sekitar, muhammadiyah telah
menampakkan bentuk dan sifatnya. Ia adalah lapangan beramal, berbuat dan berusaha. Hal ini terlihat
bagaimana muhammadiyah membentuk tempat ibadah masjid-masjid di berbagai daerah serta
bergerak di berbagai instansi. Seperti instansi pendidikan, mendirikan rumah sakit, market dan Panti
asuhan.

Dilihat dari tempat ibadah, masjid muhammadiyah hampir sama saja dengan masjid lainnya.
Meskipun masjid muhammadiyah memiliki sedikit perbedaan dengan yang lainnya. seperti halnya
dalam menentukan arah kiblat dan jadwal sholat muhammadiyah biasanya lebih theoritis. Dan dari
kegiatan pun muhammadiyah juga sering mengadakan kegiatan seperti pengajian rutin, bakti sosial
dan kegiatan yang bermanfaat bagi jama’ah.

Sedangkan pergerakan muhammadiyah di instansi pendidikan, muhammadiyah memiliki


berbagai instansi yang cukup besar di indonesia mulai dari jenjang dini sampai perguruan tinggi. Di
jenjang sekolah muhammadiyah mendirikan sekolah yang tersebar di indonesia, untuk pengajar
biasanya juga dari orang muhammadiyah, maka dari itu selain siswa mendapat ilmu pendidikan, siswa
juga mendapat ilmu agama dan cara berorganisasi karena di dalam sekolah juga diadakan organisasi
Ikatan pelajar muhammadiyah guna untuk menciptakan kader-kader muhammadiyah ke generasi
selanjutnya.

Dari uraian diatas telah kita ketahui bahwa muhammadiyah merupakan organisasi massa yang
mempunyai tujuan membahagiakan dan menjunjung derajat pemeluk islam, dan hal itu akan tercapai
dengan cara kita beramal.

Anda mungkin juga menyukai