Anda di halaman 1dari 25

Market Brief :

Minyak Atsiri

Kedutaan Besar Republik Indonesia


Ambassade d'Indonésie
47-49, rue Cortambert, 75116 Paris
Tél. (33-1) 45 03 80 58/93 - Fax (33-1) 45 04 50 32
Daftar Isi

Daftar Isi .................................................................................................................................................. 1


I. Pendahuluan......................................................................................................................................... 2
A. Profil Prancis.................................................................................................................................... 2
B. Pemilihan Produk ............................................................................................................................ 4
II. Identifikasi Produk ............................................................................................................................... 6
A. Definisi produk ................................................................................................................................ 6
B. Segmentasi produk.......................................................................................................................... 6
III. Identifikasi Pasar ................................................................................................................................ 8
A. Perdagangan Minyak Atsiri di Prancis ............................................................................................. 8
B. Market trends................................................................................................................................ 11
C. Jalur distribusi ............................................................................................................................... 13
D. Hambatan...................................................................................................................................... 14
IV. Peluang & Strategi ............................................................................................................................ 16
A. Peluang .......................................................................................................................................... 16
B. Strategi .......................................................................................................................................... 16
V. Regulasi Perdagangan Minyak Atsiri ................................................................................................. 18
A. Peraturan Eropa ............................................................................................................................ 18
B. Peraturan Prancis .......................................................................................................................... 19
C. Aturan Pengemasan dan Pelabelan .............................................................................................. 19
VI. Informasi penting ............................................................................................................................. 21
A. Perwakilan Prancis di Indonesia .................................................................................................... 21
B. Perwakilan Indonesia di Prancis .................................................................................................... 21
C. Daftar Importir .............................................................................................................................. 22
D. Daftar Pameran ............................................................................................................................. 24

1|Page
I. Pendahuluan

A. Profil Prancis

Ibu kota (dan kota terbesar) Paris


Pemerintahan Republik Presidensiil
Jumlah penduduk 66,3 juta dengan kepadatan 111/km2
GDP US $ 1.661 miliar (no 5 sedunia)
Mata uang Euro (€)

 Kota-kota terbesar di Prancis adalah Paris, Lyon, Marseille, Lille, Toulouse,


Bordeaux, Nice, Strasbourg, Nantes dan Rennes. Sedangkan daerah dengan
tingkat konsumsi terbesar berada di area Paris (Ile de France) dengan populasi
lebih dari 10 juta, area Lyon (Rhône-Alpes) dengan populasi lebih dari 5 juta, dan

2|Page
area Marseille (Provence-Alpes-Côte d’Azur) dengan populasi kurang sedikit dari
5 juta.

 Prancis berbatasan langsung dengan Belgia, Luksemburg, Jerman, Swiss, Italia,


Monako, Andorra, dan Spanyol. Karena memiliki departemen seberang laut,
Prancis juga berbagi perbatasan tanah dengan Brasil dan Suriname (berbatasan
dengan Guyana Perancis), dan Sint Maarten (berbatasan dengan Saint-Martin).
Perancis juga terhubung dengan Britania Raya oleh Terowongan Channel, yang
berada di bawah Selat Inggris.

 Prancis terbagi menjadi 26 wilayah administratif; 22 diantaranya terletak di


Prancis metropolitan, dan 4 berada di wilayah sebelah laut (Guadeloupe,
Martinique, Guyana Prancis, Réunion). Wilayah ini kemudian dibagi menjadi 100
departemen yang diberi nomor.

 Prancis merupakan anggota PBB dan menjabat sebagai anggota permanen Dewan
Keamanan PBB, anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), North Atlantic
Treaty Organisation (NATO), dan Organisasi Francophone International (OFI).

 Infrastruktur Prancis: 31.840 km jalur kereta api (merupakan yang terpanjang di


Eropa Barat), 893.000 km jalur perjalanan, 478 bandar udara, dan 14.932 km
jalur air. Infrastruktur Prancis ini dikendalikan sepenuhnya oleh pemerintah.

 Tingkat lapangan kerja di Prancis untuk kategori usia 15-64 tahun merupakan
yang terendah dibandingkan dengan negara OECD lainnya. Sedangkan tingkat
pengangguran di Prancis tahun 2014 mencapai 10,4% dari populasi aktif Pracis.1

 Untuk memahami situasi pasar di Prancis, Union des chambres de commerce et


d'industrie françaises à l'étranger (UCCIFE) membantu investor asing untuk
memberikan informasi penting seperti: keadaan pasar (perusahaan dan
profilnya, analisa pasar, regulasi ekspor dan impor), dan prospeksi pasar
tersebut (perekrutan tenaga penjualan, prokpeksi telephone, pencarian mitra).

 Prancis merupakan negara yang ideal untuk berinvestasi dikarenakan: Prancis


telah bekerja sama dengan 20.000 perusahaan asing dengan memperkerjakan 2
juta orang, tenaga kerja di Prancis terkenal berkualitas dan berpendidikan

1
Sumber: www.insee.fr

3|Page
dengan urutan ke-4 di Eropa, dan biaya implementasi (tenaga kerja, transportasi,
pajak, real estate) merupakan yang terendah di Eropa.

 Bank merupakan salah satu sektor ekonomi swasta terbesar di Prancis. Sektor
perbankan Prancis memiliki 383 lembaga kredit, mempekerjakan sekitar
371.700 karyawan, dan mewakili 2,3% dari tenaga kerja swasta di Prancis.

B. Pemilihan Produk

Sektor pertanian sangat melekat di negara-negara berkembang karena berperan penting


dalam peningkatan taraf hidup sebagian masyarakatnya. Market Brief ini akan secara
khusus membahas salah satu sektor di industri agrikultur yaitu minyak atsiri.

Minyak atsiri sudah digunakan lebih dari 5000 tahun sejak jaman peradaban kuno
Mesopotamia. Kemudian setelah beberapa tahun, teknologi untuk mendapatkan minyak
ini telah tersebar sampai ke Mesir, India, Yunani, dan Roma. Jenis minyak atsiri yang
paling sering digunakan adalah lavender, chamomile, peppermint, tea tree, eucalyptus,
geranium, jasmine, rose, lemon, orange, rosemary, frankincense dan sandalwood.

Minyak atsiri pada awalnya digunakan untuk pengobatan, dan diaplikasikan untuk obat
perawatan kulit, dan kanker. Kemudian setelah beberapa lama, penggunaan minyak
atsiri ini mulai menurun di bidang medis. Minat minyak esensial kembali dihidupkan
beberapa dekade terakhir ini dengan adanya popularitas aromaterapi, cabang dari
pengobatan alternatif yang mengklaim bahwa minyak esensial dan senyawa aromatik
lainnya memiliki efek kuratif.

Perdagangan minyak atsiri paling banyak terjadi di Uni Eropa, Amerika, dan Asia Timur.
Bahkan Uni Eropa menjadi pedagang terbesar untuk produk ini. Dengan melihat adanya
peluang yang besar untuk meningkatkan penjualan produk minyak atsiri, maka minyak
atsiri dipilih menjadi kajian pembahasan dalam Market Brief ini.

Kode HS untuk produk minyak atsiri adalah sebagai berikut:

Kode HS Kategori
3301 12 Essential oils of citrus fruit, orange
3301 13 Essential oils of lemon
4|Page
3301 24 Essential oils of peppermint
3301 29 11 Essential oils of cloves, niaouli, ylang-ylang
3301 90 Other
3302 10 Essential oils, used in the food or drink industry
3303 00 10 Perfumes
3303 00 90 Toilet waters
3304 10 Lip make-up preparations
3304 20 Eye make-up preparations
3304 30 Manicure or pedicure preparations
3304 91 Other; powder
3305 10 Shampoos
3305 20 Preparations for permanent waving or straightening
3305 30 Hair lacquers
3306 10 Dentifices
3306 20 Yarn used to clean between the teeth (dental floss)
3307 10 Pre-shave, shaving or aftershave preparations
3307 20 Personal deodorants and antiperspirants
3307 30 Perfumed bath salts and other bath preparations

5|Page
II. Identifikasi Produk

A. Definisi produk

Minyak atsiri adalah cairan hidrofobik terkonsentrasi yang mengandung senyawa aroma
tanaman yang mudah menguap. Minyak atsiri juga dikenal sebagai minyak eterik
(aetheric oil), minyak esensial (essential oil), minyak terbang (volatile oil), serta minyak
aromatik (aromatic oil). Minyak ini merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau
minyak gosok (untuk pengobatan) alami.

Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu, susunan
senyawa komponennya yang kuat dapat mempengaruhi saraf manusia (terutama di
hidung) sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu. Setiap senyawa
penyusun memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan rasa yang
berbeda. Karena pengaruh psikologis ini, minyak atsiri merupakan komponen penting
dalam aromaterapi atau kegiatan-kegiatan liturgi dan olah pikiran/jiwa, seperti yoga
atau ayurveda.

Sebagaimana minyak lainnya, sebagian besar minyak atsiri tidak larut dalam air dan
pelarut polar lainnya. Dalam parfum, pelarut yang biasanya digunakan adalah alkohol.
Sedangkan dalam tradisi timur, pelarut yang digunakan adalah minyak yang mudah
diperoleh, seperti minyak kelapa.

B. Segmentasi produk

Pertama-tama, minyak atsiri banyak digunakan dalam industri kecantikan yang pada
umumnya dikaitkan dengan wanita. Produk kosmetik natural maupun produk kosmetik
industri disegmentasi ke dalam beberapa kelompok yang sama seperti: perawatan kulit,
perawatan wajah, make-up, parfum, wewangian, dan perlengkapan mandi. Meskipun
demikian, ada beberapa kategori yang dibedakan seperti styling products, cat kuku, dan

6|Page
pewarna rambut, karena jenis produk ini sangat sulit untuk diformulasikan dengan
bahan natural atau dengan harga bahan yang sesuai dengan brand price tersebut.
Selain itu, minyak atsiri banyak digunakan pula untuk wewangian dan therapy. Semua
sub-sektor, dengan pengecualian produk kosmetik dekoratif, dapat menggunakan
minyak atsiri sebagai bahannya.
Produk perawatan kulit (25,3% dari pasar ritel Eropa) terdiri dari pelembab kulit,
pembersih wajah, pelindung sinar matahari, obat anti jerawat dan anti penuaan.
Sejumlah minyak atsiri digunakan dalam produk ini dengan tujuan untuk memperoleh
keefektifan produk, seperti untuk anti penuaan. Produk perawatan rambut (21,1%)
terdiri dari shampoo, konditioner, styling products, pewarna rambut dan relaxers. Di
segmen ini penggunaan minyak atsiri sangat penting untuk menambah wangi. Produk
kosmetik dekoratif (13,1%) meliputi alas bedak, cat kuku dan kosmetik berwarna.
Namun di segmen ini minyak atsiri tidak terlalu banyak digunakan. Wewangian (15,0%)
adalah sektor dimana minyak atsiri paling banyak digunakan. Perlengkapan mandi
(25,4%) meliputi sabun, deodoran, obat penghilang rambut, dan produk perawatan
lainnya. Penggunaan minyak atsiri sangat sedikit di segmen ini.
Selain industri kecantikan, minyak atsiri juga bisa digunakan untuk memasak,
mengharumkan ruangan, menolak serangga dan hama lainnya.

7|Page
III. Identifikasi Pasar

A. Perdagangan Minyak Atsiri di Prancis

Estimasi nilai penjualan produk minyak atsiri: parfum, wewangian dan obat di Prancis
mencapai 85 juta euro per tahun, dimana 5 juta euro khusus untuk pertanian organik. Di
Prancis ada sekitar 123 perusahaan yang bergerak dalam sektor produksi minyak
esensial, dan memperkerjakan 4800 tenaga kerja. Upaya teknis, standardisasi dan
organisasi merupakan karakteristik utama dalam segmen ini di Prancis. Perusahaan
kecil (kurang dari 20 tenaga kerja) sangat banyak dan merepresentasikan sepertiga dari
sektor ini. Sektor produksi minyak atsiri di Prancis berpusat di wilayah Provence-Alpes-
Côte d'Azur yang mewakili 58% dari total tenaga kerja.

Nilai total impor Prancis untuk produk minyak atsiri dari dunia mencapai 4,4 milyar
euro pada tahun 2014. Swiss merupakan negara pengimpor minyak atsiri terbesar ke
Prancis dengan share sebesar 19,34%, disusul dengan Jerman (14,77%), Irlandia
(13,21%), Italia dan Belanda masing-masing 8,5%, dan lainnya. Indonesia menempati
urutan ke 21 dan mendapat share sebesar 0,71%. Dari kawasan Asia, posisi Indonesia
ini berada di urutan ke-3 setelah China (1,94%) dan India (0,85%).

Berikut adalah tabel nilai impor minyak atsiri Prancis dari seluruh dunia:

8|Page
(Sumber: data diolah dari Eurostat 2014)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari tahun 2010 ke 2014 terjadi kenaikkan
impor di Prancis (+17,57%) untuk produk minyak atsiri. Hal ini disebabkan karena di
Eropa, para konsumen sedang marak menggunakan produk yang natural, dan
kepedulian mereka tentang komposisi bahan dan manfaat kesehatan dengan
menggunakan produk alami telah meningkat. Hal ini juga yang menyebabkan adanya
perubahan dalam produk perawatan kulit dan industri kosmetik.

Namun demikian, menurut tabel dibawah ini, peningkatan impor Prancis ini tidak
berbanding lurus dengan jumlah ekspor minyak atsiri dari Indonesia ke Prancis.
Penurunan ekspor ini disebabkan oleh krisis ekonomi global, dan cuaca buruk yang
mengakibatkan penurunan produksi.

9|Page
(Sumber: Eurostat 2014)

Dari berbagai jenis minyak atsiri, jenis yang paling banyak dieskpor dari Indonesia ke
Prancis adalah resinoid (620 ribu) dan clove, niaouli, dan yang-yang (580 ribu). Resinoid
dibuat dari bahan organik mati, jenis-jenis yang paling umum adalah balsem, resin
(damar wangi dan kuning), oleoresin (copaiba balsam dan turpentine), dan resin karet
oleo (kemenyan dan myrhh). Resinoid digunakan di industri wewangian sebagai fiksatif
untuk memperpanjang efek wewangian.

10 | P a g e
(Sumber: Eurostat 2014)

B. Market trends

Berikut merupakan beberapa tren untuk produk minyak atsiri di Prancis:

 Permintaan dalam Minyak Aromatherapy


Jumlah konsumen yang berminat untuk produk aromatherapy dan produk
pengobatan alami lainnya semakin bertambah dan hal ini tentunya
mempengaruhi perkembangan dari produk kosmetik baru. Sejumlah merek
kosmetik bahkan menggunakan minyak atsiri dan mengasosiasikan produknya
dengan aromatheraphy. Inovasi produk ini ditujukan untuk konsumen yang rela
untuk membayar lebih untuk produk kosmetik dan membeli produk premium
yang mengandung aromatherapy.
Beberapa produk aromatherapy sudah lama berada di pasar seperti, garam
mandi, krim tangan, dan minyak pijat. Dan sekarang ini muncul produk baru
seperti krim badan, pelembab, parfum, dan bahkan lipstick aromatherapy.
Kandungan minyak atsiri yang berada pada produk-produk ini menandakan
bahwa aroma yang dihasilkan mempuyai keharuman lebih dari produk biasa
karena aroma ini bersifat untuk menenangkan dan menyegarkan.

11 | P a g e
 Pendekatan pembeli dengan produsen
Manufaktur kosmetik Eropa melakukan pendekatan kepada produsen, sehingga
memperpendek rantai nilai dengan mengeliminasi beberapa perantara. Hal ini
ditujukan untuk memperbaiki segi keefektifan, jejak, dan keamanan dari pasokan.
Beberapa perusahaan kosmetik tidak hanya memfokuskan marketing mereka
pada manfaat produk, namun juga pada aspek pertanian dan bagaimana bahan
baku didapat dan menguntungkan masyarakat setempat. Perusahaan-
perusahaan ini dengan demikian berusaha untuk membangun hubungan dengan
memberi pemasokkan pada masyarakat setempat.
Sebagai contoh, Prancis merupakan pemasok 50% tanaman lavender ke dunia
dan tanaman ini banyak dikembangkan di daerah Prancis Selatan (Provence).
Lahan tanaman lavender ini juga sering menjadi sorotan utama untuk promosi
produk (terutama sabun dan parfum) mereka. Pengunjung bahkan bisa
mendatangi langsung ladang lavender tersebut, melihat proses pengolahan, dan
mengunjungi toko setempat.

 Safety
Untuk membuat produk inovatif tetapi tetap aman untuk dikonsumsi, maka
sekarang ini produsen harus memperhatikan sisi kandungan dari produk yang
diekspor. Produk tersebut harus bebas dari senyawa penyebab alergi, tetapi
dengan tetap menjaga kealamian produk. Konsumen maupun manufaktur dari
Prancis banyak yang meminta produk yang aman dan yang dihasilkan dari rantai
produksi yang sudah terverifikasi.

 Tren untuk aroma


Jenis aroma yang cukup populer adalah aroma yang cenderung natural dan light.
Walau demikian, para produsen mempunyai trik marketingnya dengan
menawarkan tren untuk kategori aroma yang sangat umum. Contohnya sea
breeze, fruit-oriented, unisex, dan woody.

12 | P a g e
C. Jalur distribusi

Eksportir minyak atsiri mempunyai peluang untuk memasok produknya ke distributor,


pedagang, atau (di beberapa kesempatan) langsung ke manufaktur kosmetik Eropa
(namun rantai pasokan harus dijaga sesingkat mungkin).

Berikut adalah jalur distribusi untuk minyak atsiri:

Di Prancis, minyak atsiri sendiri dapat didapatkan di:

 Internet
Beberapa produsen memiliki situs Internet untuk memasarkan produknya,
namun harus diperhatikan terlebih dahulu bahwa produk yang dijual benar-
benar tersertifikasi.
 Farmasi
Farmasi merupakan distributor essential oil terutama untuk produk yang
menyangkut kesehatan, dan essential oil tidak bisa dijual dengan bebas namun
harus menggunakan resep dokter.

13 | P a g e
 Supermarket
Supermaket menjual essential oil dalam variasi yang terbatas karena
supermarket menjual beberapa merek dan tanpa spesialisasi.
 Butik spesial yang menjual essential oil

D. Hambatan

Berikut merupakan beberapa hambatan yang dihadapi terkait dengan perdagangan


minyak atsiri di Prancis:

 Kompetisi produk
Sangat sulit bagi buyer untuk mengganti speciality oils yang sudah tersertifikasi,
diproduksi dengan benar, atau berasal dari area eksotis yang spesifik karena
biasanya produk seperti ini sudah mempunyai arti sendiri bagi konsumen.
Beberapa merek kosmetik menjual produk yang berjenis pure essential oils
sebagai faktor pembeda. Namun demikian, bila minyak mempunyai spesifikasi,
atau ciri tertentu bagi buyer maka mereka akan semakin sulit untuk disubstitusi.
Harga juga menjadi salah satu penentu terbesar dalam substitusi produk. Jika
harga yang tinggi menjadi masalah untuk pada pembeli dikarenakan
ketersediaan, maka pembeli akan mulai mencari alternatif lain untuk substitusi
minyak.
Dalam melakukan substitusi satu minyak dengan minyak yang lain, maka harus
diperhatikan konsep produk dan komposisi teknik. Mengganti bahan seringkali
menyebabkan terbuatnya produk baru, bukan membuat produk yang sama
dengan bahan yang berbeda.

 Beberapa minyak atsiri diperdagangkan dengan jumlah yang besar dan telah
membentuk komunitas pasar yang sangat kompetitif di Eropa, contohnya adalah
minyak lavender, citrus, dan mints. Untuk produk-produk tersebut mungkin
pasarnya akan lebih sulit untuk dimasuki.

 Masalah utama dari Peraturan Uni Eropa tentang kosmetik adalah pengawasan
yang ketat atas klaim yang relevan dengan minyak aromaterapi. Jika produsen

14 | P a g e
Indonesia ingin mengklaim bahwa minyak mereka memiliki kandungan
aromatherapeutic, maka mereka harus dapat membuktikan ini dalam
dokumentasi produk, baik melalui literatur ilmiah atau melalui hasil tes. Banyak
informasi sudah tersedia untuk beberapa minyak konvensional, tetapi untuk
minyak yang belum dipasarkan untuk penggunaan aromatherapeutic, produsen
perlu didukung oleh penelitian untuk menarik pembeli potensial.

 Iklim di Indonesia menjadi salah satu kendala karena beberapa tanaman hanya
dapat tumbuh pada musim tertentu.

15 | P a g e
IV. Peluang & Strategi

A. Peluang

Minyak atsiri yang diproduksi di Prancis, seperti lavender dan beberapa ekstrak sari
bunga, banyak digunakan untuk bahan dasar parfum, kosmetika, pewangi ruangan, serta
farmasi/pengobatan. Namun demikian, karena tingginya biaya produksi di Prancis,
maka banyak produsen yang sudah merubah orientasi menjadi importir.

Selain itu, Indonesia merupakan produsen terbesar dari salah satu jenis minyak atsiri
yaitu minyak nilam (patchouli oil) dan menguasai 80-90% pangsa pasar perdagangan
dunia. Minyak nilam produksi Indonesia ini terkenal dengan mutunya yang baik. Minyak
ini merupakan salah satu bahan baku dari pembuatan parfum karena campuran minyak
nilam akan membuat aroma parfum menjadi tahan lama. Tentunya dalam hal ini,
Indonesia mempunyai kesempatan untuk meningkatkan ekspornya ke Prancis.

B. Strategi

Berikut merupakan beberapa saran dan strategi yang dapat digunakan oleh produsen
asal Indonesia untuk meningkatkan ekspornya:

 Produsen disarankan untuk memiliki image yang kuat untuk kategori produk
mereka, seperti dengan membuat image produk mereka menjadi 'langka' dan
'berharga'. Selain itu, produk yang dihasilkan juga bisa dihubungkan dengan
tempat asal penanaman bahan tersebut. Contohnya adalah Geranium Bourbon
yang berasal dari Grasse, Provence. Image ini memainkan peranan yang sangat
penting dan dapat digunakan oleh buyer untuk kampanye marketing.
 Aktif dalam mengikuti beberapa ajang pameran merupakan salah satu metode
yang paling ampuh untuk mengetahui daya terima dari pasar, mendapatkan
informasi tentang pasar dan mencari prospek untuk partner bisnis. Salah satu
pameran terkenal yang ada di Prancis adalah Beyond Beauty di Paris.
16 | P a g e
 Untuk produk aromatheraphy, produsen disarankan untuk membuat marketing
stories. Sebagai contoh aromatherapy yang biasa terdapat di dalam kosmetik
sering memfokuskan citranya sebagai produk yang energizing atau relaxation.
Sering kali kata kunci yang digunakan dalam marketing adalah relieving, calming,
balancing, relaxing, dan soothing.

17 | P a g e
V. Regulasi Perdagangan Minyak Atsiri

A. Peraturan Eropa

Berikut merupakan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengeskpor


produk minyak atsiri ke Eropa:
 EU Cosmetics Regulation
Regulasi ini meliputi persyaratan mengenai komposisi/ kandungan (bahan kimia,
toxic, dan mikrobiologi) yang terdapat di setiap produk kosmetik.

 REACH (Registration Evaluation and Authorisation of Chemicals)


Secara prinsip, minyak atsiri terikat oleh peraturan mengenai kandungan bahan
kimia. Untuk itu, produk ini perlu diregistrasikan ke European Chemicals Agency
melalui REACH. Jika volume berada dibawah 1 ton per importir maka registrasi
tidak diperlukan, kecuali untuk bahan kimia yang sangat berbahaya.

 Classification, Labelling and Packaging of chemicals (CLP)


Uni Eropa telah menetapkan persyaratan untuk packaging bahan kimia, sekaligus
simbol-simbol dan peringatan bagi pengguna, dan saran untuk keamanan
penggunaan yang harus dicantumkan di dalam label. Persyaratan ini telah
diadopsi dari United Nations Globally Harmonised Systems (GHS).

 Persyaratan umum
o Kualitas: buyer Eropa mempunyai ekspektasi untuk kualitas yang bagus
dan terjamin. Kebanyakan buyer meminta eksportir untuk memenuhi
persyaratan HACCP untuk food processing, GMP (Good Manufacturing
Practices) tidak wajib untuk produk kosmetik tetapi disarankan agar
memiliki competitive advantage, GACP (Good Agricultural and Collection
Practices) untuk bahan kosmetik liar sebelum diolah, IFRA (International
Fragrance Association) untuk komposisi aroma yang aman digunakan, dan
persyaratan lainnya yang mungkin diminta oleh buyer.

18 | P a g e
o Sustainability: pembeli Eropa lebih memilih produsen yang dapat
membuktikan standar untuk produk yang memenuhi syarat sustainability.
o Representative samples: Metode yang digunakan untuk sampling harus
dapat merepresentasikan semua produk yang dikirim dari segi kuantitas,
kualitas, dan periode.

B. Peraturan Prancis

 Undang-undang Kesehatan Publik Pasal Article L512 dilengkapi oleh Pasal 84-
534 Undang-undang tanggal 30 Juni 1984 mengatur tentang essential oil atau
essence vegetasi yang digunakan dalam kegiatan farmasi
 Undang-undang Kesehatan Publik Pasal Article L512 dilengkapi oleh Pasal 86-
778 Tanggal 23 Juni 1986 mengatur tentang larangan perdagangan minyak atsiri
kepada publik untuk 31 essential oil yang berasal dari tanaman absinthe,
armoise, pinus, hysope, sauge officinale, tanaisie, thuya
 Pasal L4211-1 Kode Kesehatan Publik dirubah dengan Undang-undang Nomor
2007-613 mengatur alih fungsi essential oil dari farmasi ke produksi kosmetik
 Undang-undang 2007-1198 tanggal 2007 mengatur tentang keharusan
mencantumkan nama ilmiah atau nama latin tanaman beraroma yang digunakan
sebagai bahan baku produk essensial oil
 Pasal L5311-1 Undang Kesehatan Publik memberikan kewenangan kepada
AFSSAPS untuk mengawasi dan melarang bahan kimia yang berbahaya termasuk
yang terkandung dalam essential oil
 Komisi Normalisasi T75-A AF NOR (Assosiation Francaise de Normalisation)
mengatur tentang pencantuman label pada produk essential oil yang
menerangkan tentang kandungan bahan kimia, karakteristik produk dan
mengeluarkan aturan-aturan yang terkait dengan norma-norma essential oil

C. Aturan Pengemasan dan Pelabelan

 Harus mencantumkan nama latin tanaman beraroma yang digunakan sebagai


bahan pembuatan essential oil

19 | P a g e
 Mencantumkan kandungan kimia dan karakteristiknya
 Asal wilayah penanaman tumbuhan beraroma bahan baku yang digunakan
sebagai bahan baku
 Menjelaskan bagian tumbuhan yang digunakan sebagai bahan pembuatan
essential oil missaldaun atau bunga
 Garansi kategori yang berikan adalah benar seperti kategori Essensial Oil 100%
murni
 Nama produsen
 Berat bersih
 Masa penggunaan
 Alergi yang ditimbulkan

20 | P a g e
VI. Informasi penting

A. Perwakilan Prancis di Indonesia

Nama Alamat Telp. Email/ Website


Kedutaan besar Menara BCA – 40th Tel: +6221 Email:
Prancis untuk floor 23557600 ambassade@ambafrance
Indonesia dan Jl. M.H. Thamrin no Fax: +6221 -id.org
Timor Timur 1 Jakarta Pusat 23557602 Web:
10310 www.ambafrance-id.org
Konsulat Jenderal Jl. Mertasari Gg. II Tel: +62 361 285 485 consul@dps.centrin.net.i
Denpasar (Bali no 08, Sanur Fax: +62 361 286 d
dan Lombok) 406
Bagian Ekonomi World Trade Tel: +6221 570 16 68 Email:
Center Lt. 11 Fax: +6221 570 04 Jakarta@dree.org
Jl. Jend. Sudirman 78 Web:
no 31 www.missioneco.org/in
Jakarta 12920 donesie
Kamar Dagang Chase Plaza lt. 14 Tel: +6221 520 82 61 Email:
Prancis-Indonesia Jl. Jend. Sudirman Fax: +6221 520 82 news@ifcci.com
(IFCCI) no 21 71 Web:
Jakarta 12910 www.ifcci.com

B. Perwakilan Indonesia di Prancis

Nama Alamat Telp. Email/ Website


KBRI untuk 47-49 rue Tel: +33 1 Email:
Prancis dan Cortambert 45030760 komparis@online.fr
Kepangeranan 75116 Paris, Fax: +33 1 Web:
Andora France 45045032 www.ambindonesie.fr
atau +331
40727063
Konsulat 25 Bd Carmagnole Tel: +33 491 230 Email:
Jenderal/ KJRI 13008 Marseille, 160 info@cons-indonesie.fr
Marseille France Fax: +33 491 Web:
714032 www.deplu.go.id/marseille
atau www.consindonesie.fr
Indonesian Trade 19 Boulevard Tel: +33 478 Email:
Promotion Center Eugene Deruelle 606278 itpc.lyon@gmail.com
(ITPC) 69003 Lyon, Fax: +33 478 Web:

21 | P a g e
France 606314 www.itpclyon.fr

C. Daftar Importir

Importir tipe perusahaan:

Nama Alamat Kontak


ROBERTET NOUVELLE 108 ROUTE DU PLAN Tél : 33 4 93 40 33 66
PLATEFORME 06130 GRASSE Fax : 33 4 93 70 68 09
flavour@robertet.fr
fragrances@robertet.fr
MANE 620 ROUTE DE GRASSE Tél: +334 93 09 70 00
06620 LE BAR SUR LOUP www.mane.com
FRANCE
NATUREX 250 RUE P.BAYLE - Tél: +33 4 90 23 96 89
ANNEXE LA PINADE Fax: +33 4 90 23 73 40
CARREFOUR STE www.naturex.fr
CATHERINE 84140
QUIMDIS SAS 71,RUE ANA TOLE FRANCE Tél: + 33 1 55 46 50 00
F-92532 LEVALLOIS Fax: + 33 1 47 39 91 90
PERRET CEDEX FRANCE www.quimdis.com
SA H. REYNAUD & FILS HUILES ESSENTIELLES Tél: + 33 (0)4 75 28 86 00
DIVERSES H REYNAUS ET Fax: + 33 (0)4 75 28 84 66
FILS, BATIMENT C CD 4 essentialoils@hreynaud.com
ROUTE www.hreynaud.com

SA PAYAN BERTRAND 28 AVENUE JEAN XXIII Tél: +33 (0)4 93 40 14 14


06130 GRASSE, FRANCE Fax: +33 (0)4 93 40 10 30
info@payanbertrand.com
www.payanbertrand.com
LABORATOIRE ROSIER ST.PERRET 789 AVENUE Tél: +33 (0) 4 90 22 22 22
DAVENNE DOMAINE SAINTE CATHERINE 84140 Fax: +33 (0) 4 90 22 22 24
AVIGNON-MONTFAVET www.laboratoire-rosier-
FRANCE davenne.com
BIOLANDES LE SEN 40420 LABRIT Tél: +33 (0)5 58 51 00 00
FRANCE Fax: +33 (0)5 58 51 07 00
info@biolandes.com
www.biolandes.com
CADIMA PATHE 36 AVENUE CHEVREUL F- Tél: +33 (0)1 40 86 46 20
92600 ASNIERES SUR www.lerebanque.com
SEINE

CHARABOT 10, Avenue Yves Emmanuel Tél : +33 (0)4 93 09 33 33


Baudoin Fax : +33 (0)4 93 09 79 34
BP 22070 contact@charabot.com
06130 GRASSE CEDEX www.charabot.com

22 | P a g e
Importir tipe farmasi:

Nama Alamat Kontak


OMEGA PHARMA 4 VOIES BP 27 contactopf@omega-
22170 PLELO pharma.fr
www.omega-pharma.fr

Importir tipe industri/ asosiasi:

Nama Alamat Kontak


CNPMAI (Conservatoire Route de Nemours Tél: +33 (0)1 64 98 83 77
National des Plantes 91490 MILLY-LA-FORET Fax: +33 (0)1 64 98 88 63
Médicinales, contact@cnpmai.net
Aromatiques et www.cnpmai.net
Industrielles)

CRIEPPAM (Centre Les quintrands Tél: +33 (0)4 92 87 70 52


Régionalisé Route de Volx Fax: +33 (0)492 72 72 09
Interprofessionnel 04100 Manosque eric.chaisse@crieppam.fr
d'Expériment www.crieppam.fr
ation en Plantes à
Parfum, Aromatiques et
Médicinales)

23 | P a g e
D. Daftar Pameran

Nama pameran : Beyond Beauty

Tanggal : 15-17 September 2015

Alamat : 2 rue de Lisbonne, 75008 Paris

Kontak : +33 (0)1 44 69 95 69

Email : Alexandra.Thaon@informa.com

Website : www.beyondbeautyevents.com

24 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai