Seringkali terjadi kasus pada wanita yang memiliki pengalaman gangguan haid.
Terminologi gangguan haid tersebut bervariasi berdasarkan karakteristik haid normal yaitu
durasi 4-7 hari, jumlah darah 30-80 ml, dan lama siklus 21-35 hari. Berikut gangguan haid
pada masa reproduksi dibagi berdasarkan :
Perdarahan uterus abnormal yang terjadi tanpa adanya keadaan patologis pada pelvis,
penyakit sistemik tertentu atau kehamilan. Perdarahan yang bersifat unpredictable, volume
perdarahan yang tidak bisa ditentukan banyak atau sedikit dan durasi yang random.
Penyebab perdarahan oleh gangguan siklus ovulasi dan fungsi HPO axis sehingga
terjadi ketidakseimbangan hormon. Ketidakseimbangan tersebut mempengaruhi siklus
menstruasi menjadi tidak normal.
Faktor yang mempengaruhi kelainan ini bisa dilihat dari usia dan berat badan. Pada
wanita berusia 40-50 tahun 50% terkena kelainan ini, sedangkan wanita remaja 20%
kemungkinan. Berdasarkan berat badan dapat mempengaruhi, wanita yang memiliki berat
badan lebih cenderung berpotensi besar terkena DUB.
Klasifikasi
1. Ovulatorik
20% dari kasus DUB terjadi karena penurunan kadar estrogen sehingga
memberikan feedback negatif terhadap FSH dan LH. Maka terjadilah kadar
progesteron yang turun.
2. Anovulatorik
80% dari kasus DUB dan terjadi pada masa perimenopause (40-50 tahun)
Epidemiologi