Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

TEKNIK / PETUNJUK PENILAIAN

A. ASPEK YANG DINILAI


1. Aspek Teknis
Yaitu tingkat penguasaan kemampuan / ketrampilan siswa dalam
menyelesaikan pekerjaan ( keterampilan produktif) sesui dengan program keahlian
masing-masing yang meliputi:
a. Persiapan proses kerja dan hasil kerja/ penyelesaian pekerjaan
b. Aspek Non Teknis, Penilaian terhadap aspek ini dimaksudkan untuk menilai
sikap, perilaku dan penampilan siswa selama Praktek Industri dan diserahkan
sepenuhnya kepada Dunia Usaha / Dunia Industri
B. WAKTU PENILAIAN
Penilaian dilakukan selama siswa melakukan pelatihan kerja di Dunia Usaha /
Dunia Industri untuk setiap jenis pekerjaan dinilai sesuai dengan skala penilaian dan
kriteria pada format yang disediakan
C. SKALA PENILAIAN DAN KRITERIA KEBERHASILAN SISWA
Skala penilaian baik untuk Aspek Teknis maupun Non Teknis adalah
menggunakan skala 0 – 10 yang meliputi
NO ANGKA KUALIFIKASI INDIKATOR
1. 90 – 100 Lulus Amat Baik Semua tugas yang dibebankan berhasil
dengan baik, mutu hasil sempurna,
mutu paling tinggi dalam standar
industr
2. 80 – 89 Lulus Baik Semua tugas yang dibebankan
dilaksanakan dengan lancar, hanya
terdapat kesalahan-kesalahan kecil,
mutu tinggi dalam pekerjaan
3. 70 – 79 Lulus Cukup Hanya mencukupi untuk persyaratan
minimal yang diharapkan dari tenaga
kerja atau sesuai dengan standart rata-
rata tenaga kerja yang ada
4. ≤ 69 Belum Lulus Tidak mencukupi untuk memenuhi
syarat minimal yang diharapkan dari
tenaga kerja

D. KONVERSI NILAI
Nilai PRAKERIN dari Dunia Usaha / Dunia Industri dapat dikonversikan
kedalam Program Diklat. Nilai Non Teknis dikonversikan pada program Diklat
Produktif. Untuk penilaian program diklat Adaptif dan Normatif, dibebankan ke Guru
masing-masing Program Diklat.
Untuk Penilaian Produktif, sistem penilaian dibagi 3 :
1. Jika Kompetensi tersebut diberikan di sekolah dan industri, maka bobot penilaian
20% Non Teknis, 50% Teknis yang diberikan sekolah dan 30% teknis yang
diberikan industri.
2. Jika Kompetensi tersebut diberikan di Industri, maka bobot penilaian 20% non
teknis dan 80 % teknis.
3. Jika Kompetensi tersebut diberikan di Industri dan sekolah, maka bobot penilaian
20% non teknis, 50% teknis yang diberikan industri dan 30% teknis yang
diberikan sekolah.

Contoh :
Seorang Siswa Program Keahlian Teknik Sepeda Motor memperoleh nilai PRAKERIN
sebagai berikut :
1. Aspek Non Teknis
 Disiplin : 80
 Kerjasama : 60
 Inisiatif : 70
 Tanggung Jawab : 70
 Kebersihan : 70
 Kejujuran : 70
 Kerajinan : 70
490
Nilai rata-rata Aspek Non Teknis   70
7
Nilai Rapor = 80% nilai PRAKERIN + 20% Laporan
Contoh :
Kompetensi Rangkaian Katub dan mekanisme katub
a. Konstruksi dan cara kerja rangkaian dan mekanisme katub : 80
b. Menyetel, memperbaiki dan mengganti katub dan kelengkapannya : 70
c. Laporan : 75

sub kompetensi a dan b diberikan di industri, maka nilai rapor untuk sub
kompetensi konstruksi dan cara kerja rangkaian dan mekanisme katub :
[ 70 ( 20%) + 80 ( 80%)] x 80% + 75 ( 20% ) = 62,4 + 15 = 77,4
Menyetel, memperbaiki dan mengganti katub dan kelengkapannya :
[ 70 ( 20%) + 70 ( 80%)] x 80% + 75 ( 20% ) = 56,0 + 15 = 71,0
Jika ada nilai modul produktif :
Nilai Rapor : 60% Nilai PRAKERIN + 20% Nilai modul + 20% Nilai Laporan

Anda mungkin juga menyukai