Konsep Multimedia
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Nama Modul : KONSEP MULTIMEDIA
Kaitan Modul : Modul ini merupakan Modul dasar yang harus dikuasai
peserta didik dalam mempelajari multimedia
Hasil yang diharapkan : Setelah mempelajari modul ini, peseta didik diharapkan
untuk dapat :
B. PRASYARAT
Untuk mempelajari modul ini, maka standar kompetensi yang harus dikuasai
sebelumnya adalah Dasar Kompetensi Kejuruan pada bidang studi Teknologi Keahlian :
Teknologi Indormasi dan Komunikasi, Program studi keahlian : Teknik Komputer dan
Informatika, Kompetensi Keahlian : Multimedia (kode 072)
D. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan untuk dapat :
E. KOMPETENSI
Uraian kompetensi yang akan dipelajari pada modul ini :
F. CEK KEMAMPUAN
Soal Teori ( Pilih jawaban yang dianggap benar)
Soal Praktik
PEMBELAJARAN
A. RENCANA BELAJAR SISWA
Peserta belajar mengikuti arahan dari guru dan didasarkan pada modul yang ada pada
peserta diklat.
B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan Belajar
a. Tujuan pembelajaran :
Setelah mempelajari modul ini, peseta didik diharapkan untuk dapat :
b. Uraian Materi
PENGANTAR
CAKUPAN PANDUAN :
Teori Multimedia
Komponen Multimedia
Merancang Multimedia
Salah satu tujuan penggunaan teknologi pendidikan dalam ruang kelas adalah untuk
membantu guru mengajar dengan lebih berkesan dan menumpukkan perhatian pelajar
terhadap pembelajaran. Disamping itu, penggunaan teknologi informasi dalam bidang
pendidikan di abad 21 ini dapat dikatakan bahwa hampir semua negara mengikuti
perkembangannya dan mencoba untuk merealisasikannya (Wardiana, 2002).
Untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) salah satu strategi yang diambil
adalah dengan melalui pembelajaran berbasis pemanfaatan Information and Communication
Technology (ICT) dengan bersandar pada penguasaan kompetensi (competency based
learning). Pelaksanaan strategi tersebut dilakukan melalui (1) penataan kurikulum; (2)
penyusunan bahan ajar/modul; (3) penyusunan standart pelayanan minimal (delivery
sistem); (4) penyelenggaraan pembelajaran berbasis produksi (production based learning);
(5) pengembangan prosedur penilaian berbasis ICT yang bersandar kepada kompetensi
(competency based assesment).
Dalam banyak hal, bahan ajar yang bersifat manual tidak mampu mengatasi
permasalahan belajar yang dihadapi peserta didik secara mudah dan cepat mencapai
kompetensi yang ingin dicapai, untuk itu perlu dikembangkan alternatif bahan ajar atau
modul yang memungkinkan untuk mengatasinya, antara lain dengan menggunakan
multimedia interaktif.
Multimedia yang interaktif mampu memberikan nilai tambah bagi user dalam
mengeksplorasi materi yang ada didalamnya, karena didukung oleh fungsi interaktifiatas
antar halaman atau materi baik dari sisi content atau isi maupun dari sisi tampilan
interfacenya, features ini banyak digunakan dalam media pembelajaran dimana materi
cukup besar dan keterkaitannya cukup kompleks. Fungsi interaktifitas ini dapat
diimplementasikan dalam materi kuis, games, maupun tampilan antar halaman.
Dalam modul multimedia interaktif ini akan diuraikan mengenai pengajaran dan
pembelajaran berbantukan computer (computer assisted instructional), teori pembelajaran,
model-model reka bentuk pengajaran, strategi pembelajaran, konsep dasar dan
karakteristik multimedia interaktif.
Multimedia interaktif merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi,
metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan
menarik untuk mencapai kompetensi/subkompetensi materi pembelajaran yang diharapkan
sesuai dengan kompleksitasnya.
Multimedia interaktif merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi,
metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan
menarik untuk mencapai kompetensi/subkompetensi materi pembelajaran yang diharapkan
sesuai dengan kompleksitasnya.
Multimedia yang interaktif mampu memberikan nilai tambah bagi user dalam
mengeksplorasi materi yang ada didalamnya, karena didukung oleh fungsi interaktifiatas
antar halaman atau materi baik dari sisi content atau isi maupun dari sisi tampilan
interfacenya, features ini banyak digunakan dalam media pembelajaran dimana materi
cukup besar dan keterkaitannya cukup kompleks. Fungsi interaktifitas ini dapat
diimplementasikan dalam materi kuis, games, maupun tampilan antar halaman.
KOMPONEN MULTIMEDIA
a. TEKS
Teks dapat disajikan dengan berbagai bentuk model dan ukuran huruf yang
dapat disesuaikan dengan hasil yang diinginkan.
b. GRAFIK
Grafik digunakan untuk menerangkan suatu konsep yang tidak dapat atau
sulit diterangkan oleh teks. Grafik memainkan peranan penting dalam multimedia,
hal tersebut dikarenakan pada dasaranya manusia berorientasikan terhadap apa
yang dilihat. Grafik dapat digunakan sebagai arahan, demonstrasi, keterangan, dan
lain-lain. Ada empat jenis grafik yang dapat digunakan dalam membuat multimedia
interaktif yaitu bitmaps, clip art, gambar digita dan hypergambar.
Menurut Newby et al. (2006), grafik sering digunakan dalam suatu multimedia
interaktif, karena grafik merupakan salah satu media visual yang dapat menjadikan
suatu proses pembelajaran menjadi lebih berkesan. Dengan menggunakan grafik
dapat memberikan peneguhan terhadap informasi yang penting melalui gambar,
diagram, chart, dan lain sebagainya. Grafik mampu menambah daya tarik suatu
sajian informasi atau pembelajaran menjadi lebih berkesan melalui penghayatatan
karena grafik merupakan salah satu pesan non verbal, dan biasanya pesan non
verbal lebih mudah diterima/ditangkap karena mampu menyampaikan makna dan
maksud penyampaian informasi yang relative lebih bebas dari penipuan, distorsi,
dan kerancuan (Jalalludin Rakhmat 1999).
c. AUDIO
Sebelum manusia dikenalkan dengan bahasa, bunyi merupakan symbol-
simbol yang digunakan untu berkomunikasi dengan orang lain. Integrasi bunyi
dalam aplikasi multimedia dapat memberikan informasi yang tidak dapat
disampaikan oleh media lain. Suara/Audio, didefinisikan sebagai sembarang bunyi
dalam bentuk digital seperti suara, musik, narasi dan sebagainya yang boleh
didengar. Audio sendiri juga meningkatkan daya tumpuan dan daya tarikan, dengan
tambahan suara yang terproses dan tambahan sound efek generator maka suara
yang dihasilkan akan ditampilkan dengan begitu mempesona dan memukau
pendengarnya.
Bunyi merupakan salah satu cara yang berkesan untuk menarik perhatian.
Para ahli dalam bidang pendidikan menyatakan bahwa penyampaian
informasi/materi pembelajaran dengan menggunakan lebih dari satu media dapat
membantu mengekalkan ingatan seseorang terhadap informasi tersebut.
d. Animasi
Salah satu unsur yang tidak kalah pentingnya dalam multimedia interaktif
adalah adanya unsur animasi. Animasi merupakan suatu pergerakan yang dibuat
pada suatu gambar maupun teks. Menurut Simon 1995: 134, animasi adalah
paparan urutan lakaran yang setiap satunya terdapat sedikit perbedaan untuk
menghasilkan satu pergerakan secara berterusan. Dengan menggunakan animasi
pergerakan objek atau teks akan terlihat lebih hidup. Dalam hal ini, ada dua jenis
animasi yang dapat digunakan yaitu dua dimensi (2D) dan tiga dimensi (3D).
e. Video
Video, Agnew dan Kellerman (1996) mendefinisikan video sebagai media
digital yang menunjukkan susunan atau urutan gambar-gambar pegun dan
memberikan ilusi, gambaran serta fantasi kepada gambar yang bergerak. Video
menyediakan satu kaedah penyaluran informasi yang amat menarik dan live. Video
merupakan sumber atau media yang paling dinamik serta efektif dalam
menyampaikan suatu informasi.
akan sebaik yang terdapat pada televise. Hal itu terjadi karena penggunaan video
pada komputer mepunyai keterbatasan resolusi dan ukuran.
f. Warna
Warna merupakan salah satu symbol komunikasi nonverbal yang sangat
penting, karena itu setiap warna mempunyai arti tersendiri. Penggunaan warna
dalam multimedia interaktif sangatlah penting, karena persembahan yang tidak
berwarna kurang menarik perhatian dan minat pelajar, namun demikian warna yang
dipilih harus disesuaikan dengan karakteristik pengguna multimedia (pelajar).
MERANCANG MULTIMEDIA
Suatu multimedia interaktif yang baik harus memenuhi criteria yang dapat menjamin
keberkesanan pembelajaran dan suasana proses pembelajaran yang menyenangkan
bagi pelajar.Majunin Hanum (2006) menyatakan bahwa cirri-ciri multimedia interaktif
terdiri dari empat hal yaitu interaktiviti, user friendly, navigasi, dan keterpautan (link).
a. Antar muka
Antar muka merupakan skrin yang menghubungkan pemakai/siswa dengan
program atau multimedia interaktif.
b. Interaktif
Interaktif adalah suatu tingkatan dimana suatu multimedia dan pengguna
saling berpengaruh dalam dalam suatu system seperti permintaan dan umpan balik
(Ivers & Barron 1998). Interaksi merupakan proses dua arah antara pengguna
dengan media yang digunakan. Proses interaktif dapat meningkatkan proses
kognitif dalam diri pelajar, meningkatkan minat pelajar, dan pelajar dapat
mengontrol pembelajarannya sendiri. Ciri interaktif ini menjadikan multimedia
menjadi lebih popular dibandingkan dengan komponen media lainnya.
c. Navigasi
Navigasi pada suatu multimedia interaktif diperlukan untuk memandu pelajar
dalam mempermudah mengakses informasi yang diperlukan. Navigasi merupakan
suatu panduan yang merujuk kepada cara bagaimana pelajar menggunakan suatu
multimedia interaktif. Menurut Allesi & Trolip (2001), navigasi merujuk kepada cara
bagaimana pelajar bergerak dalam suatu program pembelajaran yaitu bagaimana ia
mengetahui pada tahapan mana ia berada. Lokasi navigasi dalam multimedia harus
konsisten untuk memudahkan pengguna. Navigasi mempermudah pengguna untuk
mengeksplor dari halaman satu ke halaman lainnya. Navigasi juga memberikan
petunjuk kepada pengguna tentang situasi atau kedudukan pada halaman mana
pada saat itu pengguna berada.
d. Self Instructional
Dengan menggunakan media tersebut, pengguna mampu membelajarkan diri
sendiri tanpa bergantung kepada pihak lain. Multimedia yang dirancang harus
memenuhi karakter self instructional yaitu:
1) Terdapat tujuan yang dirumuskan dengan jelas, baik tujuan akhir maupun
tujuan antara;
2) Terdapat materi pembelajaran yang dikemas ke dalam unit-unit atau kegiatan
spesifik sehingga memudahkan peserta untuk belajar secara tuntas;
3) Tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan dalam pemaparan
materi.
4) Terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang memungkinkan peserta
untuk memberikan respon dan mengukur penguasaannya;
5) Kontekstual yaitu materi-materti yang disajikan terkait dengan suasana atau
konteks tugas dan lingkungan pelajar;
6) Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif;
7) Terdapat rangkuman materi pembelajaran;
8) Terdapt instrument penilaian yang memungkinkan pelajar untuk melakukan
self assessment.
9) Tersedia informasi tentang rujukan/referensi tentang pengayaan yang
mendukung materi pembelajaran.
e. Self Contained
Self contained berarti seluruh materi pembelajaran yang dipelajari dari satu
kompetensi atau subkompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu kesatuan
secara utuh. Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa
dalam mempelajari materi pembelajaran secara tuntas, karena materi dikemas ke
dalam satu kesatuan yang utuh. Apabila harus dilakukan pembagian atau
pemisahan materi dari satu kompetensi/subkompetensi harus dilakukan dengan
hati-hati dan memperhatikan keluasan kompetensi/subkompetensi yang harus
dikuasai.
f. Self Pacing
Memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan
kecepatannya dalam memahami materi
b. Adaptif
Hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan
teknologi. Dapat dikatakan adaptif jika multimedia yang dibuat dapat
menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta fleksibel
digunakan di berbagai tempat. Disamping itu isi materi pembelajaran dan
perangkat lunaknya dapat digunakan sampai dengan kurun waktu tertentu.
c. User friendly
Multimedia interaktif yang dirancang hendaknya memenuhi kaidah user friendly
atau bersahabat/akrab dengan pemakainya. Setiap instruksi dan paparan
informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya,
d. Representasi Isi
Pembelajaran interaktif tidak sekedar memindahkan teks dalam buku, atau
modul menjadi pembelajaran interaktif akan tetapi materi diseleksi dengan
betul-betul representatif. Misalnya khusus materi yang perlu terdapat unsure
animasi, video, simulasi, demontrasi dan games, siswa tidak hanya membaca
teks tetapi juga melihat animasi tentang sebuah proses menyerupai proses
yang sebenarnya, sehingga mempermudah pemahaman dengan biaya yang
relative lebih rendah disbanding langsung pada objek nyata.
1) Membuat Garis Besar Program Media (GBPM), dalam kegiatan ini berisi identifikasi
terhadap program. Melalui identifikasi program tersebut maka ditentukan judul,
sasaran, tujuan dan pokok-pokok materi yang akan dituangkan dalam MMI tersebut.
Format GBPM yang dapat digunakan adalah sebagi berikut
ASPEK URAIAN
1. Nama Pelajaran
2. Topik
3. Deskripsi Topik
4. Standar Kompetensi
5. Media
6. Judul
7. Penelaah Materi
8. Penelaah Media
2) Langkah selanjutnya membuat flowchart. Flowchart adalah alur program yang dibuat mulai
dari pembuka (start)
3) Isi sampai keluar program (exit/quit), scenario secara jelas tergambar pada flowchart.
4) Membuat papan cerita (storyboard). Papan cerita adalah uraian yang berisi visual
dan audio penjelasan dari masing-masing alur dalam flowchart. Satu kolom
dalam storyboard mewakili satu tampilan di layar monitor. Dengan demikian,
biasanya papan cerita cukup banyak sampai beberapa lembar.
5) Mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan untuk melengkapi sajian MMI.
Bahan bahan yang perlu disiapkan diantaranya video, suara/bunyi, animasi, dan
gambar.
6) Tahap selanjutnya yaitu programming yaitu merangkaikan semua bahan-bahan
yang ada dan sesuai dengan tuntutan naskah kegiatan berakhir.
7) Finishing, yaitu pengemasan program dalam bentuk CD dan diberi cover dan
lebel.
c. Rangkuman Materi
Teori multimedia dan konsep perancangan multimedia interaktif, juga dipelajari
bagaimana komponen-komponen multimedia.
d. Tugas
e. Tes Formatif
2)
EVALUASI
A. EVALUASI
Soal Teori ( Pilih jawaban yang dianggap benar)
B. KUNCI JAWABAN
PENUTUP
M
odul ini merupakan bahan ajar peserta didik untuk memperoleh kompetensi
dalam membuat multimedia intraktif, sehingga peserta didik dapat dibekali
dengan kecakapan menggunakan komputer sebagai sarana dalam
mengaplikasikan bahan ajar.