Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KELOMPOK 11
Rafie MR
Vivi Monica
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmatNYA lah kita dapat
menyelesaikan makalah ini hingga selesai.
Dan kami berharap dengan selesainya makalah ini dapat memperluas wawasan serta
pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dan para pembaca dalam hal Teori dan Isu – Isu
Pembangunan.
Mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam pembuatan makalah ini, karena penulis
masih belum memiliki kecukupan dalam hal pengetahuan dan pengalaman dalam membuat
makalah. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangatlah kami harapkan dalam
penyempurnaan makalah ini maupun makalah selanjutnya.
Kelompok 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Arturo escobar dan Mansur faqih berpendapat teori pembangunan yang hadir adalah sebuah
wacana yang tidak dapat dilepaskan hubungannya dengan kekuasaan. Oleh karena itu
mereka berusaha mendekonstruksi wacana pembangunan yang mendominasi masyarakat
dunia ketiga. Wolfgang Sachs adalah seorang penulis terkemuka dari pemikiran pasca-
pembangunan. Sebagian besar tulisannya difokuskan pada pembangunan berkelanjutan
lingkungan dan gagasan bahwa pengertian masa pembangunan secara alami praktek
berkelanjutan di dunia yang terbatas ini. Dari sinilah terciptalah pemikiran mengenai teori
pasca pembangunan untuk menyempurnakan teori sebelumnya.
Teori pasca pembangunan sendiri dimulai pada sekitar tahun 1980. Sebagian besar ahli
teori Pasca Pembangunan menyatakan bahwa pembangunan telah usang dan menuju
kebangkrutan sehingga memerlukan alternatif solusi baru dengan melahirkan teori
pembangunan yang lebih relevan dengan keadaan saat ini. Teori Pasca Pembangunan
menyajikan pemikiran bahwa pembangunan harus memperhatikan keadaan konteks local,
budaya dan sejarah yang diterapkan di masyarakat.
Pada dasarnya teori pasca pembangunan menggunakan pluralisme dalam gagasan dalam
pembangunan. Beberapa gagasan juga menilai bahwa pembangunan hanya membuat
negara-negara berkembang akan semakin terpuruk dan miskin, karena keterpusatan
pembanguna dari negara barat tidak dapat diterapakan secara serta merta ke negara-negara
berkembang tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Regulasi
Teori regulasi disampaikan oleh Stigler (1971) yang mengatakan bahwa aktivitas
seputar peraturan menggambarkan persaudaraan diantara kekuatan politik dari kelompok
berkepentingan (eksekutif/industri) sebagai sisi permintaan/demand dan legislatif sebagai
supply. Teori ini berpendapat bahwa dibutuhkan aturan-aturan atau ketentuan dalam
akuntansi. Pemerintah dibutuhkan peranannya untuk mengatur ketentuan-ketentuan
terhadap apa yang harus dilakukan perusahaan untuk menentukan informasi. Ketentuan
diperlukan agar semuanya baik pemakai maupun penyaji mendapatkan informasi yang
sama dan seimbang.
Menurut Scott (2009) terdapat dua teori regulasi yaitu public interest theory dan interest
group theory. Public interest theory menjelaskan bahwa regulasi harus dapat
memaksimalkan kesejahteraan sosial dan interest group theory menjelaskan bahwa regulasi
adalah hasil lobi dari beberapa individu atau kelompok yang mempertahankan dan
menyampaikan kepentingan mereka kepada pemerintah.
Teori regulasi menunjukkan hasil dari tuntutan publik atas koreksi terhadap kegagalan
pasar. Dalam teori ini kewenangan pusat termasuk badan pengawas regulator diasumsikan
memiliki kepentingan terbaik dihati masyarakat. Peraturan yang dibuat pemerintah
dianggap sebagai trade off antara biaya regulasi dan manfaat sosial dalam bentuk operasi
omproved pasar.
B. Post Development
A. Kesimpulan
Post development muncul pada sekitar tahun 1980, seiring dengan
perkembangan munculnya gerakan-gerakan akar rumput (grassroots). Teori post
development banyak mengkritik mengenai teori sebelumnya yaitu, development theory.
Teori Post Developmet muncul sebagai kritik terhadap teori Development yang lebih
bernuansa kebarat-baratan, dan bertujuan utama untuk mengendalikan serta menguasai
pemikiran negara-negara berkembang dunia ketiga. Namun ternyata Kemunculan Post
Development tidak juga membawa perubahan besar dalam pembangunan negara – negara
berkembang pasca dunia ketiga.
Kelebihan :
Teori post development menawarkan sebuah alternatif baru untuk
memperbaiki pemikiran development yaitu, dengan membentuk struktur sosial baru yang
jauh lebih baik daripada struktur yang terbentuk pada teori development. Struktur politik
demokrasi dan mengembangkan pengetahuan local dibandingkan pengetahuan modern
C. Kritik dan Saran
Saran :
Seharusnya teori Post Development lebih dikembangkan dan membantu
memberi usulan atau alternatif yang menggantikan atau kebijakan mengenai penentangan
akan teori pembangunan dalam pengembangan teori sebelumnya, sehingga teori post
development dapat menjadi teori yang menyempurnakan teori pembangunan sebelumnya.
Kritik :
‘Pembangunan sebagai ideologi’ ini ternyata tidak membawa hasil
memuaskan. Hingga sekarang, masalah besar yang dihadapi pembangunan di Dunia ketiga:
kemiskinan dan kesenjangan ekonomi, disintegrasi sosial dan degradasi lingkungan
bukannya berkurang, tapi justru bertambah arah (Korten, 1990; Everett, 1997; Lieten,
2002). Belum lagi persoalan budaya terkait tercerabutnya dentitas kultural mereka maupun
hancurnya nilai-nilai lokal. Kegagalan pembangunan tersebut telah mendorong kritik
terhadap strategi pembangunan arus utama (modernisasi). Berbagai trategi pembangunan
alternatif pun dikemukakan sejak era 1970-an.
DAFTAR PUSTAKA
Arturo Escobar : Encountering Development: Making and unmaking of the third world
Stuart Corbridge : Post-Marxism and development studies : beyond the impasse (Journal)
Escobar, Arturo. 2000. Beyond the Search for a Paradigm? Post-Development and beyond.
London: SAGE Publications.
Escobar, Arturo. 1995. Encountering Development: The Making and Unmaking of the Third
World.
Fakih, Mansour. 2001. Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta: Insist
Press bekerjasama dengan Pustaka Pelajar.