Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Survei pada Mahasiswa yang Menggunakan Notebook Asus


di Universitas Brawijaya)

Muhammad Fida Azmi


Suharyono
Sunarti
Fakultas ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email: David.azmi012@gmail.com

ABSTRACT

This study aimed to determine The Effect of Marketing Mix to Purchase Decision well together and partially
as well as to determine wich variables are the dominant influence to purchase decision on students using
notebook Asus. Independent variables used in this study are the Product, Price, Promotion, Location ) and
the dependent variable in this study is Purchase Decision. This study choose University of Brawijaya Malang
City as place of the research, because resaecher are curious about the student activity that involve notebook
Asus in their daily activities on campus. A sample of 100 people as respondents to the research instrument in
the form of a questionnaire. Based on the results of the partial linear regression and multiple analysis shows that
marketing mix which consist Product, Price, Promotion and Place significantly influence to the purchase decision.

Key word : Product, Price, Promotion, Place and purchase decision

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian baik
secara bersama-sama maupun parsial serta untuk mengetahui variabel yang berpengaruh dominan terhadap
keputusan pembelian pada mahasiswa yang menggunakan notebook Asus. Variabel independen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Produk, Harga, Promosi, Lokasi dan variabel dependen dalam
penelitian ini adalah keputusan pembelian. Penelitian ini memilih Universitas Brawijaya Kota Malang sebagai
lokasi penelitian, karena peneliti merasa penasaran dengan aktifitas mahasiswa yang melibatkan notebook
Asus dalam kegiatan kesehariannya di kampus. Sampel berjumlah 100 orang sebgai responden dengan instrument
penelitian berupa kuesioner. Berdasarkan hasil analisis regresi linier secara parsial dan berganda diketahui bahwa bauran
pemasaran yang terdiri dari Produk, Harga, Promosi dan Tempat berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan
Pembelian.
Kata Kunci : Produk, Harga, Promosi, Tempat dan Keputusan Pembelian

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 28 No. 1 November 2015| 175


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1. PENDAHULUAN
Pemasaran internasional merupakan para pesaingnya. Setiap negara memiliki cara
pertukaran barang atau jasa yang melibatkan pihak pandang tersendiri dalam melihat produk notebook
asing sebagai partner dalam perdagangan untuk tidak terkecuali Malaysia yang merupakan negara
memperoleh keuntungan. Pemasaran internasional terdekat dari Indonesia.
lazim dilakukan oleh banyak negara. Setiap negara Asus merupakan notebook popular yang
memiliki komoditas-komoditas yang unggul, banyak dipakai oleh konsumen di dunia. Meskipun
sehingga muncul kebutuhan-kebutuhan antar Asus dinyatakan sebagai merek peraih
negara, selanjutnya terjadi akad jual beli antar penghragaan sebagai perusahaan yang memiliki
negara. Terjadinya pemasaran internasional ini kualitas dan pelayanan terbaik oleh The Wall Street
dikarenakan kebutuhan pada suatu negara tidak Journal Asia dan Top 10 perusahaan IT dunia
mencukupi / tidak adanya barang atau jasa yang selama 12 tahun oleh Business Week USA, namun
ada di negara tersebut. berdasarkan keterangan, terlihat adanya presentasi
Sebagai akibat dari adanya industri yang kerusakan pada notebook Asus walaupun tidak
bermunculan, maka persaingan untuk menjadi secara signifikan yang terbesar total presentasinya.
nomor satu di pasar, bisa ditentukan dari seberapa Bauran pemasaran pada produk notebook Asus
bagus kualitas produk atau layanan yang diberikan. terkait keputusan pembelian konsumen akan
Perusahaan yang menyediakan produk berkualitas mengalami persaingan dengan produk notebook
bagus memiliki nilai plus untuk meyakinkan lainnya. Tergantung pada sejauh mana persepsi
konsumennya. Untuk menciptakan produk yang konsumen yang nanti akan memilih sesuai dengan
sesuai dengan keingian pasar, sangat diperlukan kebutuhan konsumen tersebut.
pengetahuan tentang perilaku konsumen dalam
menentukan pilihan.
Industri perangkat keras seperti notebook
juga mengalami perkembangan yang pesat.
Disamping merek-merek global yang telah lama
dikenal, muncul merek-merek internasional yang
bersaing di segmentasi pasar notebook. Bauran
pemasaran merupakan alat bagi orang pemasaran
dalam menentukan tingkat keberhasilan bagi
perusahaan. Tujuan dari implementasi bauran Gambar 1 Grafik Tingkat Kerusakan Laptop
pemarasan ini adalah untuk memberikan kepuasan Karena Kesalahan Pabrik dalam 3 Tahun
bagi konsumen atau segmentasi pasar yang di pilih. Sumber: notebookhandal.blogspot.com. diakses
Pada prinsipnya bauran pemasaran (marketing mix) pada 17 november 2014
adalah pengelolaan unsur-unsur marketing mix Gambar 1 menunjukan bahwa Asus memiliki
agar dapat mempengaruhi konsumen dalam tingkat kerusakan yang lebih kecil (15.6%) selama
keputusan pembeliannya, hal ini bertujuan untuk tiga tahun setelah dibeli dari penjual, jika
menghasilkan dan menjual produk dan jasa yang dibandingkan dengan notebook lainnya. Produk
dapat memberikan kepuasan pada pelanggan atau ASUS merupakan notebook yang paling handal
konsumen. dibandingkan kesembilan pesainnya, Toshiba,
Notebook atau laptop yang memiliki layar Sony, Apple, Dell, Lenovo, Acer, Gateway dan
14” kini banyak dijumpai di pasar. Sejumlah HP. Indonesia merupakan salah satu Negara tujuan
produk yang bermunculan menambah jumlah dalam pemasaran produk notebook Asus. Notebook
pilihan bagi konsumen. Ada juga beberapa produk Asus banyak disukai oleh konsumen notebook di
notebook (Laptop) seperti HP (Made in U.S), Asia Tenggara dan Eropa Barat, oleh karena itu
Gateway (Made in California), acer (Made in Asus mendapatkan penghargaan Top 1 Consumer
Taiwan), Lenovo (Made in China), Dell (Made in Notebook Brand di Asia Tenggara dan Top 1
US), Apple (Made in California), Sony (Made in Consumer Notebook Brand di Eropa Barat.
Japan), Toshiba (Made in Japan) dan Asus (Made Indonesia yang terletak di Asia Tenggara mengakui
in Taiwan) yang beredar dimana-mana dan bahwa notebook Asus merupakan notebook yang
memposisikan sebagai notebook yang diikuti oleh bagus. Notebook Asus dikenal baik oleh konsumen

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 28 No. 1 November 2015| 176


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
di Indonesia dan banyak dipakai oleh konsumen konsumen untuk memenuhi kebutuhan atau
notebook di Indonesia. Penghargaan tersebut dapat masalahnya.
dilihat pada Gambar 2.
b. Level Produk
Kotler dan Armstrong (2003:69),
mengemukakn pendapat bahwa terdapat lima level
(tingkat) produk, yaitu:
1. Level paling dasar adalah manfaat inti (core
benefit), yaitu layanan atau manfaat
mendasar yang sesungguhnya dibeli
pelanggan.
2. Level kedua, pemasar harus mengubah inti
itu menjadi produk dasar (basic product).
Gambar 2 Penghargaan Notebook Asus 3. Level tiga, pemasar menyiapkan suatu
Sumber: Tabloid Asus Product Guide produk yang diharapkan (expected
product), suatu set atribut dan kondisi yang
Keberadaan teknologi canggih tersebut biasanya diharapkan dan disetujui pembeli
dapat terlihat dari aktifitas mahasiswa di ketika mereka membeli produk ini.
Universitas Brawijaya yang menggunakan 4. Pada level empat, pemasar menyiapkan
notebook Asus. Mahasiswa yang menggunakan produk yang ditingkatkan (augmented
notebook Asus menggunakan notebooknya untuk product) yang memenuhi keinginan
beragam kebutuhan, mulai dari mengerjakan tugas, pelanggan itu melampaui harapan mereka.
mendisain, gamer, programer sampai menonton, 5. Pada level lima terdapat produk potensial
mendengarkan musik. Aktifitas tersebut (potential product), yang mencakup semua
mengundang rasa penasaran peneliti terhadap peningkatan dan transformasi yang
alasan konsumen memilih notebook Asus dari pada akhirnya akan dialami produk tersebut
notebook yang lain. Berdasarkan uraian dari latar dimasa depan.
belakang di atas, peneliti tertarik untuk c. Bauran Produk
mengadakan penelitian mengenai bauran Kotler dan Armstrong (2003:75),
permasaran (marketing mix) yang menjadi berpendapat bahwa bauran produk (produk mix
pertimbangan konsumen dalam membeli notebook atau juga disebut product assortment) adalah
Asus, judul penelitian adalah: Pengaruh Bauran kumpulan semua produk dan barang yang
Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian. (Survei ditawarkan penjual tertentu dengan harga murah.
pada Mahasiswa yang Menggunakan Notebook Sedangkan menurut Effendi (2007:55), bauran
Asus di Universitas Brawijaya Kota Malang). produk adalah kombinasi dari semua produk
(product line dan product item) yang ditawarkan
2. KAJIAN PUSTAKA kepada konsumen.
Bauran Pemasaran
Kotler (2000:18), berpendapat bahwa bauran d. Merek
pemasaran (marketing mix) merupakan Effendi (2007:51), mengatakan merek adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan istilah, tanda, lambang, atau kombinasi dari dua
perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan atau lebih unsur tersebut yang dimaksudkan untuk
pemasarannya di pasar saasaran. Menurut Kotler mengidentifikasikan produk dari penjual dan
dan Keller (2009:24), mengungkapkan bahwa membedakannya dari produk yang lain. Kotler &
bauran pemasaran terdiri dari 4P yaitu ; Product, Keller (2009:258), menjelaskan merek sebagai
Price, Place, Promotion. nama, istilah, tanda, lambang, disain atau
kombinasi yang bermaksudkan untuk
Produk mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah
a. Pengertian Produk satu penjual atau kelompok penjual dan
Teiseran (2005:5), mengatakan produk mendiferensiasikan mereka dari para pesaing,
adalah komoditas yang diperjual belikan, yang bisa
berasal dari bebagai macam industri. Menurut a. Produk Global dan Merek Dagang Global
Istijanto (2007: xiv), produk adalah barang atau Kristanto (2011:190) menyatakan bahwa
layanan yang ditawarkan oleh perusahaan kepada sebuah produk global tidaklah harus identik
disemua Negara. Produk global dapat ditawarkan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 28 No. 1 November 2015| 177
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
di seluruh dunia mencakup benua dan Negara- b. Tujuan Promosi
negara menyesuaikan dengan karakteristik Hurriyati (2005:58), mengemukakan tujuan
konsumen tujuan. Menurut Keegan (2003:76) utama dari promosi adalah menginformasikan,
mengungkapkan bahwa merek dagang global mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan
adalah suatu merek yang dipasarkan menurut pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran
prinsip strategis sama. pemasarannya. Berdasarkan dalam rinciannya,
menurut hurriyati tujuan promosi tersebut dapat
Harga dijabarkan sebagai berikut:
a. Pengertian harga 1. Menginformasikan (informing), Dapat
Swasta & Irawan (2001:241), berpendapat berupa: menginformasikan pasar
bahwa harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan mengenai keberadaan suatu produk
untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari baru, memperkenalkan cara pemakaian
produk dan pelayanannya. Kotler dan Armstrong yang baru dari suatu produk,
(2008:63), menjelaskan bahwa harga adalah menyampaikan perubahan harga
jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan kepada pasar, menjelaskan cara kerja
untuk memperoleh produk. suatu produk, menginformasikan jasa-
jasa yang disediakan oleh perusahaan,
b. Tujuan Penetapan Harga meluruskan kesan yang keliru,
Tujuan penetapan harga menurut Kotler mengurangi ketakutan atau
(2002:109) adalah sebagai berikut: kekhawatiran pembeli, dan
1. Kelangsungan hidup. membangun citra perusahaan.
2. menetapkan harga untuk mendapatkan 2. Membujuk Pelanggan Sasaran
laba yang maksimal, memperkirakan (persuading), untuk membentuk pilihan
permintaan dan biaya yang berkaitan merek, mengalihkan pilihan ke merek
dengan berbagai alternatif harga dan tertentu, mengubah persepsi pelanggan
memilih harga yang akan menghasilkan terhadap atribut produk, mendorong
laba sekarang. pembeli untuk belanja saat itu juga, dan
3. Memaksimalisasi pendapatan. mendorong pembeli untuk menerima
4. Pendapatan sekarang maksimum. kunjungan wiraniaga (salesmen).
Memaksimalisasi pendapatan 3. Mengingatkan (reminding), dapat
membutuhkan perkiraan fungsi terdiri atas: mengingatkan pembeli
permintaan. Karena banyak manajer yang bahwa produk yang bersangkutan
memaksimalisasi pendapatan akan dibutuhkan dalam waktu dekat,
menghasilkan maksimalisasi laba dalam mengingatkan pembeli akan tempat-
jangka panjang dan pertumbuhan pangsa tempat yang menjual produk
pasar. perusahaan, membuat pembeli tetap
ingat walaupun tidak ada kampanye
c. International Pricing iklan, dan menjaga agar ingatan
International pricing Menurut Matsuura pertama pembeli jatuh pada produk
(1991:340), internasional pricing secara umum perusahaan.
lebih kompleks dibanding harga yang ada di dalam
negeri. Kompleksitas ini disebabkan keragaman c. Bauran Promosi Internasional
pasar, perbedaan kendala hukum, karakteristik Bauran promosi merupakan strategi
konsumen, produksi dan biaya pemasaran. perusahaan dalam mempromosikan produknya.
Alasan kenapa perusahaan perlu melakukan bauran
Promosi promosi adalah karena perusahaan membutuhkan
a. Pengertian Promosi stategi yang kongkrit dalam memasarkan
Swasta dan Irawan (2001:349), mengatakan produknya lewat promosi. menurut Hurriyati
promosi adalah arus informasi atau persuasi satu (2005:58-61), bauran promosi internasional terdiri
arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang dari Personal Selling, Mass Selling, Promosi
atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan Penjualan, Hubungan Masyarakat, Direct
pertukaran dalam pemasaran. Kotler dan Marketing dan World Of Mouth.
Armstrong (2008:63), berpendapat promosi adalah
aktifitas menyampaikan manfaat produk dan
membujuk pelanggan membelinya.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 28 No. 1 November 2015| 178
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Tempat/ Distribusi Keputusan Pembelian
a. Pengertian Tempat/ Distribusi
a. Pengertian Keputusan Pembelian
Kotler & Armstrong (2008:63), berpendapat
Menurut Schiffman & Kanuk (2008:485),
bahwa tempat/distribusi meliputi kegiatan
menyatakan bahwa keputusan pembelian adalah
perusahaan yang membuat produk tersedia bagi
seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih.
pelanggan sasaran. Ma’ruf (2005:114),
Tahap proses pembelian konsumen menurut Kotler
menjelaskan bahwa lokasi memiliki pengaruh
& Armstrong (2001:222) adalah sebagai berikut:
terhadap keputusan pembelian, dimana lokasi yang
a. Pengenalan Kebutuhan
tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibandingkan
b. Pencarian Informasi
gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis,
c. Evaluasi Berbagai Alternatif
meskipun keduanya menjual produk yang sama.
d. Keputusan Pembelian
e. Perilaku Pasca Pembelian
b. Fungsi Saluran Pemasaran
Sunarto (2004: 230-231), menjelaskan
b. Struktur Keputusan Pembelian
bahwa saluran distribusi menggerakkan barang dan
Berdasarkan keputusan pembelian produk
jasa dari produsen kepada konsumen, mereka
maka terbentuk struktur pembelian sebanyak tujuh
memecahkan kesenjangan utama seperti waktu,
komponen. Swasta dan Irawan (2008:118),
tempat, pemilihan yang memisahkan barang dan
menjelaskan komponen tersebut adalah:
jasa dari mereka yang ingin menggunakannya.
1. Keputusan tentang jenis produk
c. Saluran Distribusi Internasional
2. Keputusan tentang bentuk produk
Matsuura (1991:355), menjelaskan saluran
3. Keputusan tentang merek
distribusi internasional berawal dari pabrikan lalu
4. keputusan tentang penjualannya
menuju agen, grosir, atau pelelangan dalam negri
5. keputusan tentang jumlah produk
hingga berakhir pada konsumen.
6. keputusan tentang waktu pembelian
7. keputusan tentang cara pembayaran
d. Bauran Pemasaran Internasional
Perbedaan bauran pemasaran lokal dengan
bauran pemasaran internasional terletak pada
Model Hipotesis
indikator dan ruang lingkupnya yang lebih umum
menyangkut persepsi pemasaran secara global Berdasarkan model konsep yang sudah ada, maka
seperti yang dijelaskan Matsuura (1991:328) yaitu: dapat ditarik hipotesis dari penelitian ini, diantaranya:
1.Pengembangan produk
a. Model yang akan dipasarkan
b. Standardisasi atau perbedaan 𝐻1
c. Modifikasi yang dibutuhkan pasar lokal Produk (𝑋1 ) 𝐻2
d. Nama-nama merek dan kemasan Harga (𝑋2 )
e. Garansi 𝐻3 Struktur
2.Harga international Promosi (𝑋3 ) 𝐻4 Keputusan
a. Karakteristik pasar Pembelian
b. Kondisi kompetitif Tempat (𝑋4 ) (Y)
c. Standardisasi atau perbedaan
d. Opsi produksi internasional
3.Pendekatan harga Promosi
a. Diferensiasi periklanan
b. Anggaran promosi Gambar 3 Model Hipotesis
c. Pemilihan media Keterangan :
Berpengaruh secara parsial
d. Penggunaan biro iklan
Berpengaruh secara simultan
e. Efektifitas iklan
f. Personal selling 𝐻1 . Variabel Produk (𝑋1 ) dari Bauran
4.Distribusi internasional Pemasaran secara parsial memiliki pengaruh
a. Pilihan saluran distribusi signifikan terhadap Struktur Keputusan Pembelian
b. Perantara internasional
(Y).
c. Grosir, ritel, pergudangan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 28 No. 1 November 2015| 179


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
𝐻2 . Variabel Harga (𝑋2 ) dari Bauran memilih sampel berdasarkan penilaian terhadap
Pemasaran secara parsial memiliki pengaruh beberapa karakteristik anggota sampel yang
signifikan terhadap Struktur Keputusan Pembelian disesuaikan dengan maksud penelitian. Penelitian
(Y). ini menggunakan kuesioner sebagai alat
𝐻3 . Variabel Promosi (𝑋3 ) dari Bauran pengambilan sampel. Semua variabel dalam uji ini
Pemasaran secara parsial memiliki pengaruh dikatakan valid dan reliabel karena dalam
signifikan terhadap Struktur Keputusan Pembelian pengujian validitas r-hitung ≥ nilai kritis (0,3) serta
(Y). dalam pengujian reliabilitas nilai Alpha Croncbach
𝐻4 . Variabel Bauran Pemasaran dari Tempat ≥ 0,6.
(𝑋4 ) secara parsial memiliki pengaruh signifikan
terhadap Struktur Keputusan Pembelian (Y). 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
𝐻5 . Variabel Bauran Pemasaran yang terdiri a. Analisis Regresi Linier Berganda
dari Produk (𝑋1 ), Harga (𝑋2), Tempat (𝑋3), Dari hasil analisis regresi diperoleh
Promosi (𝑋4) memiliki pengaruh signifikan secara persamaan regresi sebagai berikut:
bersama-sama terhadap Struktur Keputusan Y = 1,964 + 0,156 X1 + 0,181 X2 + 0,260 X3 +
Pembelian (Y). 0,187 X4
Dari persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan
3. METODE PENELITIAN sebagai berikut:
Jenis penelitian yang dipilih adalah 1. Nilai konstanta = 1,964
explanatory reaserch atau yang disebut juga Konstanta sebesar 1.964 menunjukkan jika
dengan penelitian penjelasan. Singarimbun dalam variabel-variabel bebas bauran pemasaran yaitu
Singarimbun dan Effendi (Ed. 2008:5), Produk, Harga, Promosi dan Tempat bernilai
menjelaskan explanatory reaserch adalah konstan, maka Struktur Keputusan Pembelian
hubungan kausal antara variabel-variabel melalui sebesar 1.964.
pengujian hipotesa, maka penelitian tersebut tidak 2. Nilai b1 = 0,156
lagi dinamakan penelitian deskriptif, melainkan Koefisien regresi X1 sebesar 0.156
penelitian pengujian hipotesis atau penelitian menunjukkan jika variabel X1 (Produk)
penjelasan. meningkat, maka Struktur Keputusan
Sugiyono (2009:80), menjelaskan populasi Pembelian akan meningkat sebesar 0.156. Hal
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek tersebut dapat diartikan, apabila variabel Produk
atau subjek yang mempunyai kualitas dan ditingkatkan maka Keputusan Pembelian
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti konsumen juga meningkat.
untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. 3. Nilai b2 = 0,181
Berdasarkan penjelasan tersebut, populasi Koefisien regresi X2 sebesar 0.181
penelitian ini adalah pengguna notebook. menunjukkan jika variabel X2 (Harga)
Sedangkan menurut Sugiyono (2011:81), sampel meningkat, maka Struktur Keputusan
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang Pembelian akan meningkat sebesar 0.181. Hal
dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan tersebut dapat diartikan, apabila variabel Harga
sampel dalam penelitian ini dengan jumlah ditingkatkan kualitas indikator-indikatornya
populasi tidak diketahui, maka untuk menentukan maka Keputusan Pembelian konsumen akan
jumlah sampel diggunakan rumus Machin dan meningkat.
Champbel (1987:169) dengan hasil akhir 100 4. Nilai b3 = 0,260
responden. Penelitian ini dilakukan di seluruh Koefisien regresi X3 sebesar 0.156
Fakultas yang ada di Universitas Brawijaya Kota menunjukkan jika variabel X3 (Promosi)
Malang. meningkat, maka Struktur Keputusan
Teknik pengambilan sampel dalam Pembelian akan meningkat sebesar 0.156. Hal
penelitian ini dilakukan dengan cara non probably tersebut dapat diartikan, apabila variabel
sampling dan menggunakan metode judgement Promosi ditingkatkan maka Keputusan
sampling. Fauzi (2009:186), menjelaskan teknik Pembelian konsumen juga meningkat.
ini memberikan peluang yang sama bagi setiap
populasi yang akan di pilih menjadi anggota 5. Nilai b4 = 0,187
sampel. Kuncoro (2009:139), mendefinisikan Koefisien regresi X4 sebesar 0,187 menunjukan
judgment sampling adalah salah satu jenis jika variabel X4 (Tempat) meningkat, maka
purposive sampling selain quota sampling. Peneliti Struktur Keputusan Pembelian akan meningkat

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 28 No. 1 November 2015| 180


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
sebesar 0,187. Hal tersebut dapat diartikan, c. Variabel Bebas Bauran Pemasaran yang
apabila variabel Tempat ditingkatkan maka Berpengaruh Dominan terhadap Struktur
Struktur Keputusan Pembelian konsumen juga Keputusan Pembelian
meningkat. Tabel 3 Variabel Bebas Bauran Pemasaran yang
Berpengaruh Dominan terhadap Struktur
Tabel 1 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Keputusan Pembelian
Standardiz Keputusa
Unstandardize
e
t
n Coefficientsa
Variabel d Hitun Sig.
Coefficient Terhadap
Coefficient B g
Beta 𝑯𝟎 Unstandardized Standardized
Konstant 1,964 3,580 0,00 Coefficients Coefficients Correlations
a 1
X1 0,156 0,399 5,455 0,00 Ditolak Model B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part
0 1 (Constant) 1.964 .549 3.580 .001
X2 0,181 0,213 3,229 0,00 Ditolak
2 TOTX1 .156 .029 .399 5.455 .000 .797 .488 .268
X3 0.260 0,276 3,855 0,00 Ditolak TOTX2 .181 .056 .213 3.229 .002 .692 .314 .159
0
X4 0,187 0,147 2,181 0,03 Ditolak TOTX3 .260 .067 .276 3.855 .000 .751 .368 .189
2
TOTX4 .187 .086 .147 2.181 .032 .672 .218 .107
R =0,878 a. Dependent Variable: TOTY
R Square =0,771
Adjusted R Square =0,761 Sumber: Lampiran Regression, hal:143
F Hitung =79.962 Berdasarkan hasil analisis tersebut diketahui
Sig. F =0,000 jika variabel Produk (X1) mempunyai nilai
N =100 Standardized coefficients Beta paling besar (0,399)
Sumber : Lampiran Regression, hal:143 yang menunjukkan jika variabel Produk (X1)
b. Uji Koefisien Determinasi (𝐑𝟐 ) dan mempunyai pengaruh paling besar (dominan)
Adjusted R Square terhadap variabel terikat (Struktur Keputusan
Tabel 2 Koefisien korelasi dan determinasi Pembelian).
Adjusted
Model R R Square d. Pembahasan
R Square
1 0.878 0.771 0.761 1. Variabel Produk (𝐗 𝟏 )
Berdasarkan data pada Tabel 4.5,
Sumber : Lampiran Regression, hal:143 menunjukan bahwa Asus merupakan Merek
Koefisien determinasi digunakan untuk notebook yang terkenal. Notebook Asus banyak
menghitung besarnya pengaruh atau hubungan dikenal di kalangan mahasiswa. Hal ini
variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam mendukung pendapat Kotler & Keller (2009:258),
penelitian ini, berdasarkan Tabel 2, hasil Adjusted yang menjelaskan bahwa merek sebagai nama,
R Square 0,761. Artinya bahwa 76,1% variabel istilah, tanda, lambang, disain atau kombinasi yang
bebas yang terdiri dari Produk (X1 ), Harga (X2 ), bermaksudkan untuk mengidentifikasikan barang
Promosi (X3 ) dan Tempat (X4 ) berpengaruh pada atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok
variabel Struktur Keputusan Pembelian. penjual dan mendiferensiasikan mereka dari para
Sedangkan sisanya 23,9% variabel struktur pesaing.
keputusan pembelian notebook Asus dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam 2. Variabel Harga
penelitian ini. Variabel Harga (X2 ) mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap Struktur Keputusan
Pembelian (Y) dengan standardized coefficients
beta sebesar 0,213, hal ini dapat menunjukan
bahwa variabel Harga (X2 ) dari Bauran Pemasaran
ini memiliki hubungan yang positif dengan
Struktur Keputusan Pembelian (Y). Penelitian ini
membenarkan konsep Kotler dan Armstrong
(2008:63), bahwa harga menjadi salah satu
pertimbangan konsumen memutuskan dalam
membeli suatu produk

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 28 No. 1 November 2015| 181


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
3. Variabel Promosi Pemasaran yang terdiri dari Produk (X1 ), Harga
Variabel Promosi (X3 ) mempunyai pengaruh (X2 ), promosi (X3 ) dan Tempat (X4 ) mempunyai
yang signifikan terhadap Struktur Keputusan pengauh yang signifikan terhadap Struktur
Pembelian (Y) dengan standardized coefficients Keputusan Pembelian pada notebook Asus.
beta sebesar 0,276, hal ini dapat menunjukan Dapat disimpulkan bahwa pengujian terhadap
bahwa variabel Promosi (X3 ) dari Bauran hipotesis yang menyatakan bahwa konsep
Pemasaran ini memiliki hubungan yang positif Bauran Pemasaran yang terdiri dari Produk
dengan Struktur Keputusan Pembelian (Y). Hal ini (𝑋1 ), Harga (𝑋2), Tempat (𝑋3), Promosi (𝑋4)
mendukung pendapat Kotler dan Armstrong memiliki pengaruh secara bersama-sama
(2008:63), yang menyatakan bahwa promosi terhadap Struktur Keputusan Pembelian (Y)
adalah aktifitas yang menyampaikan manfaat dapat diterima.
produk dan membujuk pelanggan membelinya. 2. Secara parsial Bauran Pemasaran yang terdiri
Penelitian ini juga mendukung pendapat Hurriyati dari Produk (X1 ), Harga (X2 ), promosi (X3 ) dan
(2005:61), tentang salah satu dari bauran Tempat (X4 ) mempunyai pengaruh yang
promosinya yaitu World of Mouth dengan signifikan dan positif terhadap Struktur
memberikan kesan positifnya kepada konsumen. Keputusan Pembelian. Setelah uji parsial pada
penelitian ini, didapat angka t hitung variabel
4. Variabel Tempat produk lebih besar dari pada t tabel, yaitu 5,455
Berdasarkan data pada Tabel 4.8, > 1,661. Angka t hitung variabel harga lebih
menunjukan bahwa ketersediaan produk menjadi besar dari pada t tabel, yaitu 3,229 > 1,661.
hal yang penting karena konsumen notebook pada Angka t hitung variabel promosi lebih besar dari
umumnya mencari produk yang sudah tersedia di pada t tabel, yaitu 3,855> 1,661. Angka t hitung
toko. Kemudahaan memperoleh produk menjadi variabel tempat lebih besar dari pada t tabel,
point plus bagi Asus karena notebook Asus mudah yaitu 2,181 > 1,661. Signifikansi variabel
dijumpai di seluruh toko di Kota Malang. Hal Produk adalah (0,000), variabel Harga (0,002),
tersebut menjadi motivasi bagi konsumen untuk variabel Promosi (0,000), variabel Tempat
membeli notebook Asus di Kota Malang. (0,032). Secara parsial keempat indikator
Penelitian ini mendukung konsep dari Ma’ruf Bauran Pemasaran yang terdiri dari Produk (X1 ),
(2005: 114), yang menjelaskan bahwa lokasi Harga (X2 ), promosi (X3 ) dan Tempat (X4 )
memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian, berpengaruh positif dan signifikan.
lokasi yang tepat akan lebih sukses dibandingkan 3. Berdasarkan hasil Standardized Coefficient
lokasi lainnya yang berlokasi kurang strategis, Beta, didapatkan bahwa variabel produk
meskipun keduanya menjual produk yang sama. mempunyai koefisien beta (0,399). Hal ini
Hal ini menjadi pertimbangan bahwa untuk menunjukkan jika variabel Produk mempunyai
mengambil keputusan pembelian, konsumen lebih pengaruh yang paling kuat (dominan)
suka membeli di lokasi toko yang lebih mudah dibandingkan dengan variabel bebas lainnya
dijumpai dan menyediakan produk notebook Asus. seperti variabel Harga (X2 ), Promosi (X3 ) dan
Tempat (X4 ), maka variabel Produk mempunyai
5. KESIMPULAN DAN SARAN pengaruh yang dominan terhadap Struktur
a. Kesimpulan Keputusan Pembelian.
Berdasarkan pada uraian hasil penelitian dan
pembahasan pada bab empat maka dapat ditarik b. Saran
kesimpulan sebagai berikut: Beberapa saran yang dapat disampaikan
1. Bauran pemasaran yang terdiri dari Produk (X1 ), adalah sebagai berikut:
Harga (X2 ), Promosi (X3 ) dan Tempat (X4 ) 1. Perusahaan Asus khususnya pada penjualan
berpengaruh secara bersama-sama atau simultan notebook Asus disarankan untuk tetap
terhadap Struktur Keputusan Pembelian menjaga performa dari setiap indikator-
notebook Asus. Hal ini dibuktikan dari hasil indikatornya dalam penjualan dan
analisis yang menyatakan bahwa F hitung yaitu pemasarannya. Berdasarkan Tabel 4.11,
sebesar 79.962, sedangkan F tabel sebesar 2,45. notebook Asus menunjukan bahwa sebesar
Signifikansi pada penelitian ini kurang dari 0,05 77,1% maksimal dalam bauran
yaitu 0,000. Hal tersebut berarti F hitung lebih pemasarannya yang terdiri dari Produk (X1 ),
besar dari pada F tabel, sehingga H0 ditolak dan Harga (X2 ), promosi (X3 ) dan Tempat (X4 )
H1 diterima, yang berarti variabel bebas Bauran terhadap Struktur Keputusan Pembelian,

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 28 No. 1 November 2015| 182


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
perusahaan Asus diharapkan dapat ekspansi Indonesia. Alih bahasa: Hendra Teguh, dkk.
dalam hal menyediakan service centre resmi jilid 2. Jakarta: PT. Penhallindo.
di Kota Malang dan daerah lainnya. Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Alih
2. Perusahaan Asus dalam hal ini notebook Bahasa: Benyamin Molan Jilid 2. Edisi
Asus, di samping bekerja sama dengan Kesebelas. Jakarta: PT. Indeks Kelompok
perusahaan lain seperti Intel dan Nvdia, Media.
disarankan untuk mengeluarkan Produk Kotler, Philip & Gary Armstrong. 2001. Prinsip-
dengan inovasi yang menarik bagi Prinsip Pemasaran. Diterjemahkan oleh
konsumennya. Produk yang menarik itu bisa Damos Sihombing. Edisi Kedelapan. Jilid
berupa notebook tipis berdaya tahan baterai Pertama. Jakarta: Erlangga.
12 jam dan dapat dilipat delapan kali, Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Alih
sehingga dapat masuk kantong saku. Hal ini bahasa: Alexander Sindoro dan Benyamin
dalam rangka memberikan pengalaman baru Molan. Edisi V, Jilid 2. Jakarta: Fakultas
pada pengguna notebook Asus. Ekonomi Universitas Indonesia.
3. Adanya penelitian ini, perlu dikaji lebih Kotler, Philip & Gary Armstrong. 2003. Dasar-
lanjut mengenai indikator dalam bauran dasar Pemasaran. Alih bahasa: Alexander
pemasaran yang sesuai dengan harapan Sindoro. Edisi Kesembilan. Jakarta: Indeks.
konsumen, karena kebutuhan dan keinginan Kotler, Philip & Gary Armstrong. 2008. Prinsip-
konsumen akan selalu berubah seiring Prinsip Pemasaran. Penerjemah Bob Sabran.
dengan perkembangan zaman. Hal ini dapat Jakarta: Erlangga.
dilakukan dengan adanya penelitian lebih Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2009.
lanjut mengenai pengaruh Bauran Pemasaran Managemen Pemasaran. Penerjemah Bob
terhadap Struktur Keputusan Pembelian yang Sarban. Edisi Ketigabelas. Jilid Pertama.
didalamnya menambahkan karakteristik dari Jakarta: Erlangga.
Bauran Pemasaran notebook Asus. Kristanto, Jajat. 2011. Manajemen Pemasaran
4. Bagi peneliti salanjutnya, diharapkan Internasional, Sebuah Pendekatan Strategi.
penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan Jakarta: Erlangga.
dalam melakukan penelitian yang serupa Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset Untuk
pada masa yang akan datang, khususnya Bisnis dan Ekonomi. Edisi 3. Jakarta:
tentang pengaruh Bauran Pemasaran Erlangga.
terhadap Keputusan Pembelian. Machin, David & Michael Champbell. 1987.
Statistical Table for the Design of Clinical
6. DAFTAR PUSTAKA Trial. Oxford London: Blackwell Scientific
Publication.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian:
Ma’ruf, Hendri. 2005. Pemasaran Ritel. Jakarta:
Suatu Pendekatan Praktik. Edisi revisi.
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta: Rineka Cipta.Hurriyati, Ratih. 2005.
Matsuura, Nanshi F. 1991. International Business
Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen.
A New Era. Tokyo: Harcout Brace
Bandung: Alfabeta.
Jovanovich.
Effendi, Mas’ud. 2007. Manajemen Pemasaran.
Schiffman, Leon & L. Lazar Kanuk. 2008. Perilaku
Malang: Fakultas Teknologi Pertanian
Konsumen. Alih bahasa: Zoelkifli Kasip.
Universitas Brawijaya.
Jakarta: PT. Indeks.
Fauzi, Muchamad. 2009. Metode Penelitian
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi (Ed). 2008.
Kuantitatif. Semarang: Walisongo Press.
Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES
Hurriyati, Ratih. 2005. Bauran Pemasaran dan
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif
Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta.
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Istijanto. 2007. 63 Kasus Terkini Pemasaran
________. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif
Indonesia: Membedah Strategi dan Teknik
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Pemasaran Baru. Jakarta: PT Elex Media
Sunarto. 2004. Prinsip-prinsip Pemasaran.
Komputindo.
Yogyakarta: AMUS Yogyakarta & UST
Keegan, Warren. J. 2003. Manajemen Pemasaran
Pres.
Global. Alih bahasa: Imam Nurmawan.
Swastha, Basu dan Irawan. 2001. Manajemen
Jakarta: Erlangga.
Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty
Kotler, Philip & Gary Armstrong. 2000.
Offset.
Manajemen Pemasaran. Edisi bahasa

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 28 No. 1 November 2015| 183


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
________________________. 2008. Manajemen
Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty
Offset.
Teiseran, Emanuel. 2005. Menjadi Penjual Sukses
dengan Seeling Skills. Edisi Kedua. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 28 No. 1 November 2015| 184


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai