Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN

BAB II
TINJAUAN LAPANGAN

2.1 Profil PT. Pertamina EP Asset 5 Sangatta


PT Pertamina EP adalah perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan
usaha di sektor hulu bidang Minyak dan Gas bumi, meliputi eksplorasi dan
eksploitasi. Di samping itu, Pertamina EP juga melaksanakan kegiatan usaha
penunjang lain yang secara langsung maupun tidak langsung mendukung bidang
kegiatan usaha utama.
Saat ini tingkat produksi Pertamina EP adalah sekitar 1443 barrel oil per
day (BOPD) untuk minyak dan sekitar 1.016 million standard cubic feet per day
(MMSCFD) untuk gas.

2.2 Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan

Visi (2014 - 2025):


Menjadi perusahaan eksplorasi dan produksi Minyak dan Gas bumi kelas
dunia

Vision (2014 - 2025):


Becoming World Class E & P Company

Misi :
Melaksanakan pengusahaan sektor hulu minyak dan gas dengan penekanan
pada aspek komersial dan operasi yang baik serta tumbuh dan berkembang
bersama lingkungan hidup.

Mission :
Managing upstream oil and gas activities with emphasis on strongly
commercial and operational excellence, which grow and evolve with the
environment.
Tata Nilai :

7
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN

1. CLEAN (BERSIH)
Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak
menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas.
Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.
2. COMPETITIVE (KOMPETITIF)
Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional,
mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar
biaya dan menghargai kinerja.
3. CONFIDENT (PERCAYA DIRI)
Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor
dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa.
4. CUSTOMER FOCUSED (FOKUS PADA PELANGGAN)
Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk
memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
5. COMMERCIAL (KOMERSIAL)
Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil
keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.
6. CAPABLE (BERKEMAMPUAN)
Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki
talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun
kemampuan riset dan pengembangan.

2.3 Letak dan Sejarah PT. Pertamina EP Asset 5 Sangatta


Lapangan Sangatta terletak ± 300 km arah timur laut dari Balikpapan dan
secara administratif termasuk kedalam wilayah kecamatan Sangatta Selatan,
Kabupaten Kutai Timur, Provinisi Kalimantan Timur. Wilayah kerja PT.
Pertamina EP Sangatta sendiri meliputi 4 Kabupaten yaitu Kutai Kartanegara,
Kutai Timur, Berau dan Kotamadya Bontang dengan luas mencapai ±11.140 .
Sejarah lapangan Sangatta dimulai pada tahun 1902 atau ketika Indonesia
masih belum merdeka dan dikenal dengan nama Hindia Belanda. Keberadaan
kandungan Minyak dan Gas bumi di Sangatta pertama kali ditemukan oleh ahli

8
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN

geologi dari Belanda pada tahun 1902. Ahli geologi yang menemukan Minyak
dan Gas bumi adalah Muller dan Ulrich.
Pada tahun 1936, Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM)
melaksanakan penyelidikan gravitasi pada lapangan Sangatta dan dilanjutkan
dengan pemboran sumur eksplorasi ST-01 pada tahun 1939. Pemboran dilakukan
hingga kedalaman 1.348 meter dalam upaya Eksploitasi Minyak dan Gas bumi.
Dalam kurun waktu 1939 hingga tahun 1949 kegiatan pemboran dilapangan
Sangatta di berhentikan karena perang. Setelah berhenti akibat perang, pemboran
kembali dilanjutkan pada tahun 1949. Namun, tiga tahun kemudian pencarian
Minyak dan Gas bumi di lapangan Sangatta di hentikan karena dinilai tidak
ekonomis pada saat itu.
Penyelidikan Geologi dan Seismik kembali dilanjutkan pada tahun 1970,
dan dua tahun berselang, Pertamina merehabilitasi enam sumur bekas pemboran
oleh BPM. Pemboran pengembangan sendiri mulai dilakukan pada tahun 1973.
Pada tahun 1976 Pertamina mulai memproduksi migas dilapangan Sangatta secara
komersial dengan tingkat produksi ± 5.034 BOPD. Produksi tertinggi lapangan
Sangatta tercatat pada tahun 1979 dengan jumlah produksi ± 9.125 BOPD. Dalam
kurun waktu 1980 hingga 2005, produksi rata-rata harian di lapangan Sangatta
mengalami penurunan. Dalam rentang waktu 1980 hingga 2004 tingkat produksi
adalah ± 3.500 BOPD, lalu pada tahun 2005 tingkat produksi kembali mengalami
penurunan dan tercatat jumlah produksi sebesar ± 2.086 BOPD.
Pada tahun 2008 hingga 2009, kegiatan pemboran mengalami hambatan
karena pihak Pertamina EP Sangatta belum mendapatkan izin dari departemen
kehutanan. Akhirnya pada tahun 2010, Pertamina mengadakan perjanjian
kerjasama dengan balai taman nasional kutai tentang optimalisasi pengelolaan
kawasan taman nasional Kutai yang mengizinkan perusahaan untuk melakukan
pemboran 30 sumur. Sumur eksplorasi tahap-1 menghasilkan potensi 1.000
BOPD, namun saat ini sudah tidak berproduksi. Produksi tahun 2015 tercatat
menjadi ± 1.212 BOPD. Saat ini tingkat produksi Pertamina EP adalah sekitar
1.443 per September 2017 barrel oil per day (BOPD) untuk minyak dan sekitar
1.016 million standard cubic feet per day (MMSCF) untuk gas.

9
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN

Gambar 2.1. Skema Sejarah PT. PERTAMINA EP Asset 5 Sangatta

10
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN

Gambar 2.2. Peta Letak Geografis PT. Pertamina Asset 5 Sangatta

2.4 Well Status and Location PT. Pertamina EP Asset 5 Sangatta


Berdasarkan data perbulan Agustus 2017, jumlah sumur yang telah di bor
di lapangan Sangatta adalah 218 sumur, dengan rincian 63 sumur berproduksi 5
sumur stand by, 128 sumur tidak berproduksi, dan 22 sumur injeksi. Dari total 63
sumur produksi, terbagi menjadi 5 sumur gas dan 63 sumur minyak.

11
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN

Gambar 2.3. Well Status Lapangan Sangatta

12
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN

2.5 Struktur Organisasi PT. Pertamina EP Asset 5 Sangatta

Struktur organisasi dalam kegiatan operasional dan manegerial yang ada di


Pertamina EP Sangatta disajikan pada gambar berikut :

Gambar 2.4. Struktur Organisasi PT. Pertamina EP Asset 5 Sangatta

2.6 Sejarah dan Perkembangan Pertamina EP Asset 5 Sangatta Field –


Area Semberah
Sebelum diambil alih oleh Pertamina, Semberah Area dikelola oleh PT.
Semberani Persada Oil pada tanggal 17 November 1995 dengan masa kontrak
selama 20 tahun. Dalam masa kontrak tersebut PT. SPO menemukan cadangan
reservoir di Semberah Area sehingga dibangunlah sumur UKM01 pada tahun
1996 dan sumur SBT01 pada tahun 1997. Pada April 2004 PT. SPO berhasil
memproduksi minyak perdananya di sumur UKM04 sebesar 78 BO. Dimasa yang
sama untuk pertama kalinya juga PT tersebut melakukan pengiriman crude oil
sejumlah 230,42 BO menggunakan truck tangki serta lifting crude oil sebesar
14,063,18 BO. Pada tahun 2004-2009 PT. SOP melakukan eksplorasi lagi pada
blok Semberah dan Sambutan sehingga menemukan 18 sumur. Kemudian, pada

13
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN

Mei 2007 PT. SPO melakukan pengiriman perdana gas lapangan sambutan ke
PLTG TG. Batu dengan volume 4.881 MMSCFD serta energinya sebesar
6,193.995 MMBTU. Selanjutnya tepatnya di bulan Juli 2008, PT.SPO melakukan
pengiriman perdana lagi ke Plant 13 VICO dengan volume 5.199 MMSCFD serta
energinya sebesar 4,731.090 MMBTU. Setelah itu, pada tanggal 31 Desember
2009 PT. SOP memutuskan penjualan gas ke Plant 13 VICO. Di akhir masa
kontrak PT. SOP pengelolaannya diambil alih beserta asetnya oleh PT.Pertamina
EP Sangatta – Semberah Field pada tanggal 16 November 2015.

Gambar 2.5 Data Optimasi Sumur Minyak Semberah Area

Pada gambar 2.5 menunjukkan hasil optimasi sumur minyak Semberah


pasca terminasi setelah diambil alih oleh PT. Pertamina EP Sangatta – Semberah
Field pada tanggal 17 November 2015.

2.6.1 Produksi Gas dan Liquid


Saat ini produksi minyak di Samberah Area sekitar 708.094 BOPD
sedangkan gas sekitar 1.877 MMSCFD. Selain minyak dan gas yang
terproduksi, air formasi juga ikut terproduksi yaitu sekitar 878.21 BWPD.

Tabel 2.1 Produksi Harian Minyak, Gas dan Air di Samberah Area
Minyak ± 708.094 BOPD
Gas ± 1.877 MSCFD
Air ± 870 BWPD


Data 26 September 2017

14
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN

2.6.2 Jumlah Sumur Produksi


Dari total 22 sumur yang ada hanya sekitar 12 sumur yang
berproduksi. Sisanyan ada yang bermasalah/shut-in dan ada pula yang
sudah mati/abandon.
Tabel 2.2 Jumlah Sumur Produksi
Jumlah Jumlah String String Tidak
No. Sumur
Sumur String Aktif Aktif
1 Umum 22 33 12 21
2 Gas 5 10 5 5

3 Minyak 14 17 6 11

4 Injeksi Air 3 4 1 3
5 Abandon 2 2 0 2
6 Tidak Aktif

2.6.3 Bahan Kimia


Bahan-bahan kimia yang digunakan di Oil Plant dan Gas Plant
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Demulsifier
Digunakan sebagai pemecah emulsi air dalam minyak. Prinsip
kerjanya ialah untuk memecah emulsi dan memisahkan endapan
serta air dari crude oil.

2. Water Clarifier / Reverse Demulsifier


Digunakan sebagai pemisah emulsi minyak dalam air. Prinsip
kerjanya ialah water clarifier tersebut akan merusak lapisan air
yang mengelilingi minyak sehingga minyak akan berkumpul dan
terkoalisi di permukaan liquid. Water Clarifier ini digunakan di
water pit.


Data 26 September 2017

15
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN

3. Corrosion Inhibitor
Digunakan untuk mencegah korosi pada pipa atau riser. Prinsip
kerjanya ialah Corrosion Inhibitor yang diinjeksikan bersamaan
dengan minyak atau gas akan melapisi dinding pipa sehingga
mencegah reaksi antara pipa yang mengandung logam besi dengan
oksigen.

4. Scale Inhibitor
Digunakan untuk mencegah scale pada pipa/riser. Scale yang
terbentuk pada pipa dapat menghambat/ memperkecil aliran fluida
dalam pipa sehingga harus dicegah. Apabila scale tersebut
didiamkan maka juga dapat menyebabkan korosi pada riser.

16

Anda mungkin juga menyukai