Tutorial Elektronika Dasar
Tutorial Elektronika Dasar
Judul
T
u
t
o
r
i
a
l
E
l
e
k
t
r
o
n
i
k
:
a
d
a
s
a
r
R
e
s
i
s
t
o
r
Penulis : Komarudin Surya
Copyright : Surya Putra Computama © 2003-2006
Aturan :
Materi ini boleh Anda Copy hanya untuk kepentingan Pribadi. Tidak
boleh diperjual-belikan, atau dimanfaatkan untuk kepentingan Komersial.
Pengutipan atau pemindahan materi ke situs Lain yang non profit di
ijinkan dengan ketentuan : Pernyataan Copyright, Penulis, dan aturan
yang ada dalam kotak ini, harus tetap berada diatas setiap Halaman dan
tidak boleh merubahnya, apalagi mengganti pernyataan copyright dan
penulisnya, serta harus ada link yang menghubungkan ke
http://www.suryacience.co.nr/. Tidak di ijinkan untuk dimuat di situs
Komersial atau media lain tanpa se-ijin dari Surya Putra Computama
cq: Surya Science Club.
PE N DAH U LUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menemui suatu alat yang mengadopsi
elektronika sebagai basis teknologinya contoh ; Dirumah, kita sering melihat televisi,
mendengarkan lagu melalui tape atau CD, mendengarkan radio, berkomunikasi dengan
telephone. Dikantor kita menggunakan komputer, mencetak dengan printer, mengirim
pesan dengan faximile, berkomunikasi dengan telephone. Dipabrik kita memakai alat
deteksi, mengoperasikan robot perakit, dan sebagainya. Bahkan dijalan raya kita bisa
melihat lampu lalu-lintas, lampu penerangan jalan yang secara otomatis hidup bila malam
tiba, atau papan reklame yang terlihat indah berkelap-kelip dan masih banyak contoh
yang lainnya. Dari semua uraian diatas kita dapat membuktikan bahwa pada zaman
sekarang ini kita tidak akan lepas dari perangkat yang menggunakan elektronika sebagai
dasar teknologinya.
Revolusi besar-besaran terhadap elektronika terjadi sekitar tahun 1960-an, dimana saat itu
mulai ditemukan suatu alat elektronika yang dinamakan Transisor, sehingga
dimungkinkan untuk membuat suatu alat dengan ukuran yang kecil dimana sebelumnya
alat-alat tersebut masih menggunakan tabung-tabung facum yang ukurannya besar serta
mengkonsumsi listrik yang besar. Hanya dalam kurun waktu 10 tahun sejak ditemukan
nya transistor, ditemukan sebuah rangkaian terintegrasi yang dikenal dengan IC
( Integrated Circuit ) merupakan sebuah rangkaian terpadu yang berisi puluhan bahkan
jutaan transistor di dalamnya. Sehingga kita bisa melihat sebuah perangkat elektronika
semakin kecil bentuknya tetapi semakin banyak fungsinya sebagai contoh telephone
genggam ( Handphone ) yang anda pakai saat ini dengan telephone genggam yang anda
pakai beberapa tahun yang lalu. Yah semua itu berkat revolusi Silikon sebagai bahan
dasar pembuatan Transistor dan IC atau CHIP.
sekarang anda lihat gambar 1-a, nah itu adalah salah satu bentuk dari resistor, apa ada
yang lain.?, masih banyak bentuk dan jenis dari resistor, coba saja anda buka salah satu
alat elektronika yang sudah rusak dan tidak terpakai, misalnya charger Handphone anda
atau radio saku anda. disitu anda akan lihat banyak sekali resistor bertebaran. dari yang
berbentuk bulat panjang seperti gambar 1-a, persegi empat, seperti tapal kuda, atau
tombol pengatur suara yang ada di radio tape, itu juga resistor. bahkan ada yang
berbentuk seperti beras. bila anda melihat di charger HP anda. Lalu bagaimana cara
kerjanya.?. sebelum anda melangkah lebih jauh mengenai cara kerja dari sebuah resistor,
saya ingin anda melihat animasi dibawah ini.
Setelah anda perhatikan animasi tadi, tentunya anda sudah mempunyai gambaran tentang
bagaimana prinsip kerja dari sebuah resistor. Yah anda anggap saja arus air yang ada di
animasi itu sebagai arus listrik, sedangkan bendungan sebagai resistornya. Jadi bila
bendungan 1 kita anggap sebagai resistor 1 dan bendungan 2 sebagai resistor 2, maka
besarnya arus tergantung dari besar kecilnya pintu bendungan yang kita buka. Semakin
besar kita membuka pintu bendungan semakin besar juga arus yang melewati bendungan
tersebut bila ingin lebih besar lagi arusnya, yah tidak usah dipasang bendungannya atau
dibiarkan saja, jadi bila kita menginginkan arus yang besar maka kita pasang resistor
yang nilai resistansi ( tahanan ) nya kecil, mendekati nol atau sama dengan nol atau tidak
dipasang sama sekali dengan demikian arus tidak lagi dibatasi. Nah seperti itulah kira-
kira fungsi Resistor dalam sebuah rangkaian elektronika.
Suatu fungsi dalam dunia teknik tentunya mempunyai satuan atau besaran, misalnya
untuk berat kita tahu bahwa pada umumnya satuannya adalah "gram", satuan jarak pada
umumnya orang memakai satuan " meter ". Nah untuk resistor satuannya adalah OHM,
jadi mulai sekarang kita biasakan untuk menyebut besarnya nilai suatu resistor atau
tahanan kita gunakan satuan OHM, yang sebenarnya berasal dari kata OMEGA. Maka
tidaklah heran bila lambang dari OHM berbentuk seperti tapal kuda orang yunani
menyebutnya omega entah kenapa demikian saya juga kurang paham karena saya bukan
ahli sejarah he he he . Ok, jadi bila nanti anda melihat rangkaian elektronika lalu disitu
tertulis misalnya 470 maka itu adalah sebuah resistor dengan nilai 470 OHM..,
paham..!!.
Didalam rangkaian elektronika resistor dilambangkan dengan angka " R " , sedangkan
icon nya seperti ini : . Ada beberapa jenis resistor yang ada dipasaran antara lain :
Resistor Carbon, Wirewound, dan Metal Film. Ada juga Resistor yang dapat diubah-ubah
nilai resistansinya antara lain : Potensiometer dan Trimpot. Selain itu ada juga Resistor
yang nilai resistansinya berubah bila terkena cahaya namanya LDR ( Light Dependent
Resistor ) dan Resistor yang yang nilai resistansinya berubah tergantung dari suhu
disekitarnya namanya NTC ( Negative Thermal Resistance ) agar lebih jelas coba anda
perhatikan gambar 1-a, dan animasi berikut ini :
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai
fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus
inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang
sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu
terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor
adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian
analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi
pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-
rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa
transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate,
memori, dan komponen-komponen lainnya.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Cara kerja semikonduktor
2 Cara kerja transistor
3 Jenis-jenis transistor
o 3.1 BJT
o 3.2 FET
4 Referensi
Untuk mengerti cara kerja semikonduktor, misalkan sebuah gelas berisi air murni. Jika
sepasang konduktor dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat dibawah
tegangan elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen), tidak akan
ada arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan (charge carriers). Sehingga,
air murni dianggap sebagai isolator. Jika sedikit garam dapur dimasukan ke dalamnya,
konduksi arus akan mulai mengalir, karena sejumlah pembawa muatan bebas (mobile
carriers, ion) terbentuk. Menaikan konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi,
namun tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator), karena
pembawa muatanya tidak bebas.
Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika sedikit pencemar ditambahkan,
seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang dinamakan doping, dalam jumlah yang
cukup kecil sehingga tidak mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik akan
memberikan elektron bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik.
Ini karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4.
Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan
elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif, karena
pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk.
Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat semikonduktor tipe-
p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling luarnya, pembawa muatan
yang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam
tata letak kristal silikon.
Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh emisi
thermionic dari sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung
hampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif (hole).
Dapat disimak bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling tolak menolak,
sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini akan terdistribusi
secara merata di dalam materi semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor bipolar
(atau diode junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor
tipe-n dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung
berpindah ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-p dan
tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.
Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan meningkatkan konduktivitas dari
materi semikonduktor, asalkan tata-letak kristal silikon tetap dipertahankan. Dalam
sebuah transistor bipolar, daerah terminal emiter memiliki jumlah doping yang lebih
besar dibandingkan dengan terminal basis. Rasio perbandingan antara doping emiter dan
basis adalah satu dari banyak faktor yang menentukan sifat penguatan arus (current gain)
dari transistor tersebut.
Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat kecil, dalam ukuran
satu berbanding seratus juta, dan ini menjadi kunci dalam keberhasilan semikonduktor.
Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi; satu pembawa
muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi isolator,
pembawa muatan harus disapu dengan memasang suatu beda tegangan. Dalam metal,
tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang mampu menghancurkannya.
Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada satu pembawa muatan dalam beberapa
juta atom. Jumlah tegangan yang diperlukan untuk menyapu pembawa muatan dalam
sejumlah besar semikonduktor dapat dicapai dengan mudah. Dengan kata lain, listrik di
dalam metal adalah inkompresible (tidak bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan
dalam semikonduktor, listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan. Semikonduktor
dengan doping dapat dirubah menjadi isolator, sedangkan metal tidak.
FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa
muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama
mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya
(dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik
utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat dirubah dengan perubahan
tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat
artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut.
PNP P-channel
N-
NPN
channel
BJT JFET
[sunting] BJT
BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua jenis transistor. Cara kerja
BJT dapat dibayangkan sebagai dua dioda yang terminal positif atau negatifnya
berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal tersebut adalah emiter (E),
kolektor (C), dan basis (B).
Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat menghasilkan
perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor. Prinsip inilah yang
mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik. Rasio antara arus pada
koletor dengan arus pada basis biasanya dilambangkan dengan β atau hFE. β biasanya
berkisar sekitar 100 untuk transistor-transisor BJT.
[sunting] FET
FET dibagi menjadi dua keluarga: Junction FET (JFET) dan Insulated Gate FET
(IGFET) atau juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau Semiconductor) FET
(MOSFET). Berbeda dengan IGFET, terminal gate dalam JFET membentuk sebuah dioda
dengan kanal (materi semikonduktor antara Source dan Drain). Secara fungsinya, ini
membuat N-channel JFET menjadi sebuah versi solid-state dari tabung vakum, yang juga
membentuk sebuah dioda antara antara grid dan katode. Dan juga, keduanya (JFET dan
tabung vakum) bekerja di "depletion mode", keduanya memiliki impedansi input tinggi,
dan keduanya menghantarkan arus listrik dibawah kontrol tegangan input.
FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe enhancement mode dan depletion mode. Mode
menandakan polaritas dari tegangan gate dibandingkan dengan source saat FET
menghantarkan listrik. Jika kita ambil N-channel FET sebagai contoh: dalam depletion
mode, gate adalah negatif dibandingkan dengan source, sedangkan dalam enhancement
mode, gate adalah positif. Untuk kedua mode, jika tegangan gate dibuat lebih positif,
aliran arus di antara source dan drain akan meningkat. Untuk P-channel FET, polaritas-
polaritas semua dibalik. Sebagian besar IGFET adalah tipe enhancement mode, dan
hampir semua JFET adalah tipe depletion mode.
[sunting]
Sekilas
Tentang
Penguba
han
Daya
DC-DC
Tipe
Peraliha
n
Home Pendahuluan
Halaman Muka
Dalam ELEKTRO edisi nomor 24 yang lalu, telah dibahas dua
Sajian Utama macam cara pengolahan daya: tipe linier dan tipe peralihan
Komputer (switching). Tergantung dari jenis aplikasinya, masing masing
Komunikasi tipe memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun dalam
Energi perkembangannya, tipe peralihan nampak semakin terlihat
kepopulerannya terutama karena kelebihannya dalam mengubah
daya secara jauh lebih efisien dan pemakaian komponen yang
ukurannya lebih kecil. Dalam artikel ini, akan dibahas beberapa
metodologi yang termasuk dalam tipe peralihan, khususnya yang
digunakan untuk mengubah daya DC-DC.
V0 = IL . RL (1)
Dengan demikian pada tipe linier, fungsi transistor menyerupai
tahanan yang dapat diubah ubah besarannya seperti yang juga
terlihat dalam Gambar 1. Lebih jauh lagi, transistor yang
digunakan hanya dapat dioperasikan pada batasan liniernya
(linear region) dan tidak melebihi batasan cutoff dan selebihnya
(saturation region). Maka dari itu tipe ini dikenal dengan tipe
linier. Walau tipe linier merupakan cara termudah untuk mencapai
tegangan keluaran yang bervariasi, namun kurang diminati pada
aplikasi daya karena tingginya daya yang hilang (power loss)
pada transistor (VCE*IL) sehingga berakibat rendahnya efisiensi.
Sebagai alternatif, maka muncul tipe peralihan yang pada
prinsipnya dapat dilihat pada Gambar 2.
(2)
Dari persamaan diatas terlihat bahwa tegangan keluaran DC dapat
diatur besarannya dengan menyesuaikan parameter D. Parameter
D dikenal sebagai Duty ratio yaitu rasio antara lamanya waktu
switch ditutup (ton) dengan perioda T dari pulsa tegangan keluaran,
atau (lihat Gambar 3):
(3)
dengan 0 D 1. Parameter f adalah frekuensi peralihan
(switching frequency) yang digunakan dalam mengoperasikan
switch. Berbeda dengan tipe linier, pada tipe peralihan tidak ada
daya yang diserap pada transistor sebagai switch. Ini
dimungkinkan karena pada waktu switch ditutup tidak ada
tegangan yang jatuh pada transistor, sedangkan pada waktu switch
dibuka, tidak ada arus listrik mengalir. Ini berarti semua daya
terserap pada beban, sehingga efisiensi daya menjadi 100%.
Namun perlu diingat pada prakteknya, tidak ada switch yang
ideal, sehingga akan tetap ada daya yang hilang sekecil apapun
pada komponen switch dan efisiensinya walaupun sangat tinggi,
tidak akan pernah mencapai 100%.
Pengubah Buck
Pengubah Boost
(5)
Gambar 5. Pengubah boost
Pengubah Buck-Boost
(6)
Gambar 6. Pengubah Buck-Boost
Sambungannya:
Pengubah SEPIC
Buku ini ditujukan bagi mereka yang ingin mendalami dalam bidang
mikrokoprosesor khususnya mikrokontroler, baik untuk mereka yang ingin
menambah pengetahuan, berekperimen, maupun untuk aplikasi, atau lebih jauh dapat
dimanfaatkan untuk;
•Para penggemar (hobbys) elektronik
•Para mahasiswa teknik elektro, teknik fisika dan teknik informatika yang ingin
mendalami bidang mikrokontroler atau sedang dalam pembuatan tugas akhir.
•Referensi bagi para dosen dan mahasiwa di perguruan tinggi, terutama untuk
mata kuliah sistem mikroprosesor/mikrokontroler.
•Referensi bagi para instruktur / guru dan murid Sekolah Menengah Umum,
Sekolah Teknik, Akademi Teknik.
•Panduan bagi para teknisi di Industri
•Panduan bagi para peneliti di Lembaga Penelitian.
Banyak buku elektronika, yang kebanyakan terjemahan, gaya bahasanya
sangat sulit dicerna, akibatnya sulit untuk memahami isi dari buku tersebut, untuk itu
penulis mencoba menyajikan dalam bahasa dan gaya penulisan yang mudah
dimengerti, bukan bahasa teknis atau skripsi. Meskipun demikian ada beberapa istilah
yang masih menggunakan kata asing, karena belum ada bahasa baku dan jika
diterjemahkan justru akan membingungkan. Penulis juga memberikan ilustrasi-ilustrasi
sederhana guna pemahaman yang mungkin bagi sebagian pembaca menilai
terlalu betele-tele.
Dasar dari mikrokontroler adalah mikroprosesor, oleh karena itu dalam buku
ini mula-mula dibahas mengenai mikroprosesor dan komponen-komponen pendu-kungnya
secara umum lebih dahulu baru kemudian lebih menjurus ke mikrokontroler,
khususnya mikrokontroler dari ATMEL. Hal ini akan banyak membantu bagi mereka
yang baru belajar tentang mikroprosesor atau mikrokontroler.
Pembaca diharapkan sudah mengetahui mengenai dasar-dasar elektronika,
teknik digital dasar dan sistem bilangan, karena dalam buku ini tidak akan dibahas
secara terperinci. Jika belum memahami, ada baiknya mendalami terlebih dahulu
dengan membaca buku-buku dalam bahasa Indonesia yang telah tersedia.
Sumber referensi buku ini dari hasil penelitian mahasiswa Teknik Elektro
Undip, penelitian dosen, penelitian penulis, aplikasi di industri, buku textbook dan
internet Beberapa contoh proyek adalah tugas akhir mahasiswa.
Elektronika praktis adalah teori dan pengalaman, tanpa pengalaman tiada
artinya, suatu persoalan muncul setelah aplikasi, karena beberapa parameter tak
terkirakan dapat terjadi, apalagi diterapkan di lapangan atau lingkungan industri. Oleh
karena itu bagi para pembaca yang ingin mendalami mikronkontroler harus praktek
dengan mulai membangun proyek-proyek yang sederhana.
Penulis ucapkan terima kasih kepada semuanya saja yang telah membantu
hingga dapat diterbitkannya buku ini, dan penulis mengharapkan buku ini berguna
iv
Dasar Mikrokontroler
FF
Special Function
Register
80
RAM Internal 7F
00
Gambar 1 Alamat RAM Internal
Sebuah mikrokontroller sesungguhnya sama saja dengan CPU komputer yang kita
kenal, hanya saja bentuknya yang dibuat jauh lebih kecil dan hampir semua fungsi
periferal pada komputer desktop ada pada sebuah chip mikrokontroller. Seperti halnya
dalam sebuah CPU Desktop, sebuah chip mikrokontroller juga terdiri dari :
Tulisan ini dikirim pada pada Mei 25, 2007 1:38 am dan di isikan dibawah Mikrokontroller. Anda dapat
meneruskan melihat respon dari tulisan ini melalui RSS 2.0 feed. Anda dapat merespon, or trackback dari
website anda.
Teknologi
Mengajarkan Nilai Kemanusiaan Lewat Robot
Oleh Kris Razianto Mada
Dua siswa SMP Petra 3 Surabaya berusaha memecahkan badan mobil- mobilan. Mereka ingin
mengambil dinamo dari mainan itu untuk dipasang di robot sumo yang tengah mereka rakit.
Satu anak memegang mobil-mobilan dan temannya memegang tang untuk menghancurkan
badan mainan itu sedikit demi sedikit. Setelah 10 menit, dinamo dari mainan itu bisa dilepas dan
siap dipasang di robot.
Sebelum memasang, mereka harus melepas dulu dinamo di rangka robot. "Dinamo bawaan
robot tenaganya kurang besar, nanti kalah kalau diadu. Makanya kami ganti dengan dinamo dari
mobil-mobilan. Harganya murah, karena kami tidak boleh membeli alat terlalu mahal," ujar Ryan,
salah seorang anak itu.
Selang beberapa meja dari anak itu, tiga siswi berusaha memasang salah satu komponen
elektronik. Satu siswi menjepit komponen dengan tang kecil, satu siswi memegang modul, satu
lagi memegang solder. "Hati-hati, jangan sampai kena jariku. Coba tes dulu, siapa tahu belum
cukup panas," ujar salah satu dari mereka mengingatkan.
Pembimbing Kelompok Ilmiah Remaja SMP Petra 3 Surabaya Gunawan Siswoyo menuturkan,
banyak pelajaran didapat para siswa dari Pelatihan Merakit Robot di salah satu pusat
perbelanjaan di kawasan Wonokrokomo, Minggu (15/10) itu. Para siswa terutama mempelajari
cara merakit robot, beberapa konsep fisika dan elektronika. "Namun, yang paling penting, mereka
mempelajari penerapan beberapa nilai kemanusiaan," ujarnya.
Para instruktur sama sekali tidak menyinggung mengenai toleransi, ketekunan, dan kesabaran.
Namun, hampir semua siswa terlihat menerapkan itu.
Toleransi terlihat saat mereka membahas bagaimana cara terbaik memasang suatu komponen di
papan modul. Setiap pelajar akan mengeluarkan pendapat. Namun, tidak ada yang berusaha
menjegal pendapat temannya. Bila pendapat itu layak, akan diterapkan. Bila tidak, pengusul tidak
diejek.
Para instruktur memang meminta agar perakitan robot diselesaikan secara berkelompok. Selain
membiasakan bekerja sama, juga untuk menekan biaya.
Satu robot membutuhkan bahan seharga Rp 150.000. Harga itu rata- rata ditanggung oleh tiga
siswa dalam satu kelompok. Dengan membatasi harga, siswa dilatih memahami bahwa tidak
semua harus mahal. Selain itu, siswa diajarkan untuk tetap berusaha mewujudkan sesuatu,
meski bisa membeli. "Mereka bisa membeli robot lebih bagus dan lebih mahal. Namun, mereka
tetap suka ikut pelatihan ini," ujar Gunawan.
Hampir setiap siswa dalam pelatihan itu berusaha menyelesaikan sendiri pekerjaan masing-
masing. Bila kesulitan, mereka akan berhenti sebentar sambil menghembuskan napas atau
menoleh ke kanan dan kiri untuk mengurangi ketegangan. Setelah itu, mereka kembali berkutat
pada pekerjaan masing-masing.
Tidak ada anak yang meminta bantuan orangtua atau saudaranya. "Bisa jadi mereka malu kalau
minta bantuan orang lain. Itu bagus, karena mereka dibiasakan menyelesaikan pekerjaan dengan
kemampuan sendiri" ujar Gunawan.
Padahal, tidak mudah memasang komponen-komponen kecil di modul elektronik itu. Meski
sudah ada petunjuk di mana dan bagaimana suatu komponen dipasang, mereka tetap harus
meneliti mana yang harus dipasang. Mereka harus bisa menggunakan timah sesedikit mungkin
agar tidak menutup permukaan modul.
"Di latihan pertama, saya harus melepaskan hasil solderan berkali- kali karena timahnya terlalu
banyak. Sulit sekali melepasnya karena tidak boleh menggores modul supaya tidak rusak," ujar
Kevin, salah seorang peserta latihan.
Ia tidak tahu ada pelajaran nilai-nilai kemanusiaan dan kehidupan dalam pelatihan itu. Namun, ia
tidak mau mengeluh saat merakit robotnya. Ia juga tidak mau meminta bantuan orang lain. "Kalau
bertanya dengan guru tidak apa-apa. Saya kan tidak tahu semuanya. Cuma kalau minta bantuan
memasang saya tidak mau, malu kalau curang," tuturnya.