Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PEYULUHAN

Mata Ajaran : Keperawatan HIV / AIDS

Pokok Bahasan : Gangguan Sistem Imunologi dengan infeksi Opurtunistik

Sub Pokok Bahasan : Pencegahan penularan penyakit Meningitis TB

Sasaran : Keluarga Pasien Tn.D dan Pasien Tn. D

Tanggal : 20 Juni 2018

Waktu : 10.00 s.d 10.25

Tempat : Ruang Rawat Bougenvile RSUD Sayang Cianjur

1. Tujuan Pembelajaran Umum


Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 25 menit, diharapkan keluarga
pasien dan pasien mengerti tentang penyakit Meningitis TB
2. Tujuan Pembelajaran Khusus.
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan
a. Keluarga mengetahui pengertian penyakit Meningitis dan Tuberculosa (TB)
b. Keluarga mengetahui tentang penyebab penyakit Meningitis dan
Tuberculosa
c. Keluarga memahami tentang tanda dan gejala penyakit Meningitis dan
Tuberculosa (TB)
d. Keluarga mampu memahami tentang cara penularan penyakit Meningitis
dan Tuberculosa (TB)
e. Keluarga mampu memahami tentang pencegahan penyakit Meningitis dan
Tuberculosa (TB)

3. Materi : Terlampir

4. Metode : Ceramah (diskusi), tanya jawab

1
5. Strategi Pembelajaran

• Persiapan : 2 Menit

• Pembukaan : 3 Menit

• Pelaksanaan : 15 Menit

• Evaluasi : 5 Menit

6. Media : Leaflet

7. Evaluasi

• Prosedur : lisan

• Jenis : tanya jawab

Evaluasi dilaksanakan pada akhir pembelajaran dengan melakukan tanya


jawab kepada audien tentang materi yang diberikan meliputi :

a. Jelaskan dengan kata-kata sendiri tentang pengertian penyakit Meningitis


dan Tuberculosa (TB)
b. Jelaskan dengan kata-kata sendiri tentang penyebab penyakit Meningitis
dan Tuberculosa
c. Jelaskan dengan kata-kata sendiri tentang tanda dan gejala penyakit
Meningitis dan Tuberculosa (TB)
d. Jelaskan dengan kata-kata sendiri tentang cara penularan penyakit
Meningitis dan Tuberculosa (TB)
e. Jelaskan dengan kata-kata sendiri tentang pencegahan penyakit
Meningitis dan Tuberculosa (TB)

2
8. Sumber :

Buku Saku Kader Program Penanggulangan TB. Dirjen Pengendalian Penyakit


dan Penyehatan Lingkungan. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia

Brunner / Suddarth,( 2000). Buku saku keperawatan medikal bedah. Jakarta: EGC

Doenges, Marilynn E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan.. Jakarta :EGC

Harsono, (2007). Kapita Selekta Neurologi. Yogyakarta: UGM

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran
Tahap kegiatan
Waktu
kegiatan Penyuluh Sasaran
 Membuka acara dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam
kepada keluarga
 Memperkenalkan diri  Memperhatikan penyuluh
kepada keluarga
 Menyampaikan topik,  Mendengarkan penyuluh
3 menit Pembukaan
maksud dan tujuan penkes menyampaikan topik dan
kepada keluarga. tujuan.
 Kontrak waktu 4.
untuk
kesepakatan pelaksanaan  Menyetujui kesepakatan
penkes dengan keluarga waktu pelaksanaan
penkes.
 Menggali kemampuan  Menyampaikan
keluarga tentang materi pengetahuannya tentang
20 menit Pelaksanaan yang akan disampaikan. materi penyuluhan
 Memberikan penjelasan  Mendengarkan penyuluh
tentang materi yang akan menyampaikan materi

3
diberikan kepada keluarga
meliputi:
- Pengertian Meningitis
dan Tuberculosis
- Penyebab Meningitis
dan Tuberculosis  Bertanya tentang materi
- Tanda dan gejala yang telah diberikan
meningitis dab
tuberculosis
- meningitis
 Memperhatikan dan
- Cara penularan
sesekali bertanya
Meningitis dan
Tuberculosis
- Pencegahan penyakit
Meningitis dan
Tuberculosa (TB)

 Memberikan kesempatan  Menjawab pertanyaan


kepada keluarga untuk
bertanya.
 Menjawab pertanyaan
 Memberikan pertanyaan
dengan antusias
kepada sasaran tentang
materi yang sudah
disampaikan penyuluh.
Dan memberikan
hadiah/cinderamata bagi
peserta yang bisa
menjawab.

 Menyimpulkan dan  Mendengarkan


mengklarifikasi materi
2 menit Penutup
penyuluhan yang telah
disampaikan kepada

4
sasaran  Menyepakati perencanaan
 Membuat perencanaan dari tindak lanjut.
materi yang telah
disampaikan
 Mendengarkan penyuluh
 Menutup acara dan menutup acara dan
mengucapkan salam serta menjawab salam.
terima kasih kepada
sasaran.

5
MATERI PENYULUHAN

Pengertian

Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang mengelilingi


otak dan medula spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau organ-organ
jamur (Smeltzer, 2001).

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang


parenkim paru Tuberkulosis dapat juga ditularkan ke bagian tubuh lainnya,
termasuk meningens, ginjal, tulang, dan nodus limfe. (Suzanne C. Smeltzer &
Brenda G. Bare, 2002 ).

Meningitis TB merupakan peradangan pada selaput otak (meningen) yang


disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini merupakan salah satu
bentuk komplikasi yan sering muncul pada penyakit tuberculosis paru.

Etiologi

Penyebab Meningitis Tuberculosis adalah Mycobacterium Tuberculosisyang


menyebar dalam darah ke cairan otak.

Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala penyakit meningitis tuberculosis muncul secara pelahan pada
penderita dengan penyakit TB. Menurut Lincoln, dari meningitis tuberculosa
dikelompokan dalam tiga stadium :

1. Stadium I ( stadim inisial/stadium non spesifik/fase prodromal )


Podromal berlangsung satu sampai tiga minggu. Biasanya gejalanya tidak khas,
timbul perlahan-lahan, tanpa kelainan nerologis. Gejala :
 Demam tidak terlalu tinggi
 Rasa lemah
 Nafsu makan menurun ( anorexia )
 Nyeri perut
 Sakit kepala

6
 Tidur terganggu
 Mual muntah
 Tidur terganggu
 Konstipasi
 Apatis

Jika sebuah tuberkel pecah kedalam ruang sub aracnhoid maka stadium
satu akan berlangsung singkat sehingga sering terabaikan dan akan
langsung masuk kestadium tiga.

2. Stadium II ( stadium transisional/ fase meningitik )


Pada fase ini terjadi rangsangan pada selaput otak ( meningen ). Ditandai oleh
adanya kelainan nerologik akibat eksudat yang terbentuk diatas lengkung
selebri. Tanda dan gejalanya :
 Dengan berjalannya waktu, terbentuk infiltrat ( masa jeli berwarna abu )
didasar otak, menyebabkan gangguan otak/ batang otak. Pada fase ini,
eksudat yang mengalami organisasi akan mengakibatkan kelumpuhan
saraf kranial.
 Hidrocefalus
 Gangguan kesadaran
 Hemiparesis yang timbul disebabkan karena infark/ iskemia. Quadriparesis
dapat terjadi akibat infark bilateral atau edema otak yang berat.
3. Stadium III ( koma/ fase paralitik )
Terjadi percepatan penyakit, berlangsung selama kurang lebih 2 sampai 3
minggu gangguan fungsi otak semakin jelas. Terjadi akibat infark batang otak,
akibat resi pembuluh darah atau strangulasi oleh eksudat yang mengalami
organisasi. Ditandai dengan gejala :
 Pernafasan irreguler
 Demam tinggi
 Edema papil
 Hiperglikemia
 Kesadaran semakin menurun

7
 Irritable dan apatik
 Stupor ; koma
 Nadi dan pernafasan menjadi tidak teratur
Tiga stadium tersebut diatas biasanya tidak jelas batasannya antara satu dengan
yang lain, tetapi bila tidak diobati biasanya berlangsung tiga minggu sebelum
pasien meninggal. Dikatakan akut bila tiga stadium tersebut berlangsung selama
satu minggu. Hidrosepalus bisa terjadi pada kira-kira 2/3 pasien, terutama yang
penyakitnya telah berlangsung lebih dari tiga minggu. Hal ini terjadi apabila
pengobatan terlambat atau tidak adekuat.

Cara Penularan

Penyakit meningitis tuberculosis bisa ditularkan melalui kontak langusng


dengan pasien TB, seperti terpapar hembusan nafasnya, cairan tubuhnya, dan
apabila menggunakan sendok da handuk secra bersamaan.

Pengobatan

Pengobatan meningitis TB harus kuat dan adekuat, termasuk terapi yang


sesuai, koreksi gangguan cairan dan elektrolit, dan penurunan tekanan intra
kranial terapi harus segera diberikan tanpa ditunda bila ada kecurigaan klinis
kearah meningitis TB.

1. Antibiotik Pengobatan antibiotik ini pertama sesegera mungkin.


2. Untuk meningitis TB diberikan OAT mnimal 4 rejimen ( INH, rifampisin,
pirazinamid dan etambutol )

Cara Pencegahan

Karena penyakit meningitis TB adalah komplikasi lanjutan dari penyakit TB,


maka pencegahan yang utama adalah dengan cara, yaitu :

1. Sebelum terkena meningitis TB


 Menjaga daya tahan tubuh
 Makan makanan sehat dan bergizi
 Istirahat yang cukup

8
 Menjaga dan meningkatkan kebersihan
 Hindari berbagi peralatan dengan orang yang telah terkena meningitis TB
 Gunakan masker atau perlindungan pernafasan saat kontak dengan pasien
yan terkena TB ataupun yang telah terkena meningitis TB
2. Orang yang telah terkena penyakit TB
 Jaga daya tahan tubuh
 Gunakan masker atau penutup pernafasan untuk mencegah penularan pada
lingkungan sekitar
 Lakukan pengobatan TB sesuai dengan terapi yang telah diajurkan
( minimal enam bulan )

Anda mungkin juga menyukai