Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi


Program Studi : DIV Bidan pendidik
Semester : II
Kode Mata Kuliah : Bd. 307
Beban Studi : 3 SKS
Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi dalam Perspektif Gender
Waktu Pertemuan : 1 x 60 menit
Pertemuan Ke :1
A. KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR
Setelah melakukan latihan ini, praktikan mampu:
1. Membuka dan menutup pembelajaran.
2. Menjelaskan materi pembelajaran.
3. Memberi reinforcement.
B. STANDAR KOMPETENSI
Setelah mengikuti mata kuliah ini melalui proses ceramah, tanya jawab,
diskusi,seminar,roleplay, dan praktek pengajaran mahasiswa mampu merencanakan
program pengajaran yang diterapkan di dunia pendidikan kebidanan baik dikelas maupun
dilahan praktek,laborat klinik RS,rumah bersalin,BPS atau pelayanan kesehatan lainnya
yang didasari dengan rencana pengajaran yang benar dan evaluasi.
C. KOMPETENSI DASAR
Setelah menyelesaikan perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan tentang Kesehatan Reproduksi dalam Perspektif Gender
D. POKOK-POKOK MATERI
1. Pengertian dan perbedaan Seksualitas dan Gender
2. Budaya yang berpengaruh terhadap gender
3. Pengertian Diskriminasi Gender
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahap/ Kegiatan Mengajar Kegiatan Mahasiswa Media Metode
waktu
Pendahulua 1. Memberi salam. 1. Menjawab salam LCD Ceramah
n/ 10 menit
Laptop Ceramah
2. Memperkenalkan Memperhatikan
diri White
Ceramah
board

3. Menginformasikan pokok Memperhatikan Spidol


materi yang Ceramah
Hand
akan disampaikan 2.
Out

4. Menjelaskan tujuan 3. Memperhatikan


pembelajaran pada akhir
Ceramah
perkuliahan mahasiswa
mampu menjelaskan
pengertian seksualitas dan
gender Memperhatikan dan
mencatat
5. Menjelaskan buku
referensi yang dapat 5.
digunakan
5
Penyajian/ 1. Menjelaskan pengertian 1. Mahasiswa LCD Ceramah
Laptop
40 menit dan perbedaan seksualitas merumuskan
dan gender definisi dan
peerbedaan dari
seksualitas dan
Tanya
gender
jawab

2. Memberikan penguatan 2. Mahasiswa mampu


atas jawaban mahasiswa. menjelaskan definisi
dan perbedaan dari Ceramah
seksualitas dan
gender

3. Menjelaskan budaya yang 3. Mahasiswa


Tanya
berpengaruh terhadap memahami tentang
jawab
gender budaya yang
berpengaruh
terhadap gender
Ceramah
4. Mahasiswa dapat
4. Menanyakan kepada menjelaskan tentang
mahasiswa tentang budaya yang
Tanya
budaya yang berpengaruh berpengaruh
Jawab
terhadap gender terhadap gender

5. Mahasiswa dapat
Ceramah
5. Menjelaskan pengertian memahami
tentang Diskriminasi pengertian tentang
gender Diskriminasi gender

6. Mahasiswa dapat
6. Menanyakan kepada menjelaskan tentang
mahasiswa tentang definisi diskriminasi
definisi diskriminasi gender
gender
7. Menyimpulkan
7. Membantu mahasiswa definisi dan
menyimpulkan secara perbedaan
singkat materi yang telah seksualitas dan
disampaikan. gender,budaya yang
berpengaruh
terhadap gender,dan
definisi diskriminasi
gender
Penutup/ 10 1. Mengevaluasi materi yang 1. Mahasiswa - Ceramah
menit telah disampaikan dengan menjelaskan kembali
cara memberikan tentang definisi dan
pertanyaan kepada perbedaan
mahasiswa. seksualitas dan - Ceramah
gender
2. Bersama mahasiswa
menyimpulkan materi dari 2. Mahasiswa
- Ceramah
pembelajaran yang telah menyimpulkan dari
telah disampaikan. pertemuan ini.

- Ceramah
3. Menginformasikan materi
3. Mahasiswa
selanjutnya.
mempelajari materi
yang diberikan
selanjutnya.

4. Memberikan salam
penutup. 4. Menutup pertemuan
. dengan memberi
salam

F. EVALUASI
1. Prosedur : Post tes
2. Jenis : Lisan
3. Alat tes : Tes yang dibuat dosen
4. Bentuk : Subyektif
5. Soal : Terlampir

G. REFERENSI
Surya, Adi. 2011. Kesehatan reproduksi dalam prespektif gender.

Parwieningrum. (2008). Gender dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta

Diah Widyatun (2012). Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi. Semarang

Anonim. Isu Gender dalam Kesehatan Reproduksi.

MATERI
KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PERSPEKTIF GENDER

1. Definisi Kesehatan Reproduksi


Suatu keadaan kesejahteraan fisik mental dan sosial yang utuh,bukan bebas dari penyakit
atau kecacatan. Dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi,fungsi
serta prosesnya. ( WHO ,1992 )/UU 36 /2009 PASAL 71 ayat 2.

2. Definisi Gender

Menurut WHO (1998) Gender adalah Peran sosial dimana peran laki-laki dan
perempuan ditentukan perbedaan fungsi, perandan tanggung jawab laki-laki dan
perempuan sebagai hasil konstruksi sosial yang dapat berubah atau diubah sesuai perubahan
zaman peran dan kedudukan sesorang yang dikonstrusikan oleh masyarakat. dan budayanya
karena sesorang lahir sebagai laki-laki atau perempuan.

Berkaitan dengan gender, dikenal ada tiga jenis peran gender sebagai berikut. :

1. Peran produktif adalah peran yang dilakukan oleh seseorang, menyangkut pekerjaan
yang menghasilkan barang dan jasa, baik untuk dikonsumsi maupun untuk
diperdagangkan. Peran ini sering pula disebut dengan peran di sector publik.

2. Peran reproduktif adalah peran yang dijalankan oleh seseorang untuk kegiatann yang
berkaitan dengan pemeliharaan sumber daya manusia dan pekerjaan urusan rumah
tangga, seperti mengasuh anak, memasak, mencuci pakaian dan alat-alat rumah tangga,
menyetrika, membersihkan rumah, dan lain-lain. Peran reproduktif ini disebut juga
peran di sektor domestik.

3. Peran sosial adalah peran yang dilaksanakan oleh seseorang untuk berpartisipasi di
dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, seperti gotong-royong dalam menyelesaikan
beragam pekerjaan yang menyangkut kepentingan bersama.

Perbedaan peran dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki yang ditentukan secara
sosial . Gender berhubungan dengan persepsi dan pemikiran serta tindakan yang diharapkan
sebagai perempuan dan laki-laki yang dibentuk masyarakat,bukan karena biolologis.

Peran Kodrati

Wanita:
1. Menstruasi

2. Mengandung

3. Melahirkan

4. Menyusui dengan air susu ibu

5. Menopause

Pria:

Membuahi sel telur wanita

Peran Gender

1. Mencari nafkah.

2. Memasak.

3. Mengasuh anak.

4. Mencuci pakaian dan alat-alat rumah tangga


5. Tolong-menolong antar tetangga dan gotong-royong dalam menyelesaikan

pekerjaan milik bersama.

6. Dan lain-lain.

3. Pengertian Seksualitas
a. Seksualitas/jenis kelamin adalah karakteristik biologis-anatomis (khususnya system
reproduksi dan hormonal) diikuti dengan karakteristik fisiologis tubuh yang menentukan
seseorang adalah laki-laki atau perempuan (Depkes RI, 2002:2).
b. Seksualitas/Jenis Kelamin (seks) adalah perbedaan fisik biologis yang mudah dilihat
melalui cirri fisik primer dan secara sekunder yang ada pada kaum laki-laki dan
perempuan(Badan Pemberdayaan Masyarakat, 2003)
c. Seksualitas/Jenis Kelamin adalah pembagian jenis kelamin yang ditentukan secara biologis
melekat pada jenis kelamin tertentu 9handayani, 2002 :4)
d. Seks adalah karakteritik genetic/fisiologis atau biologis seseorang yang menunjukkan
apakah dia seorang perempuan atau laki-laki (WHO, 1998)
B. Perbedaan Gender dan Seksualitas

C. Bagan 1.1

No Karakteristik Gender Seks

1. Sumber pembeda Manusia (masyarakat) Tuhan

2. Visi, Misi Kebiasaan Kesetaraan

3. Unsur pembeda Kebudayaan (tingkah laku) Biologis (alat


reproduksi)

4. Sifat Harkat, martabat dapat Kodrat, tertentu


dipertukarkan tidak dapat
dipertukarkan

5. Dampak Terciptanya norma- Terciptanya nilai-


norma/ketentuan tentang “pantas” nilai:
atau “tidak pantas” laki-laki pantas kesempurnaan,
menjadi pemimpin, perempuan kenikmatan,
“pantas’ dipimpin dll. Sering kedamaian dll.
merugikan salah satu pihak, Sehingga
kebetulan adalah perempuan menguntungkan
kedua belah pihak.

6. Ke-berlaku-an Dapat berubah, musiman dan Sepanjang masa


berbeda anra kelas dimana saja, tidak
mengenal
pembedaan kelas.

Menurut Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perbedaan antara Gender dan Jenis

Kelamin :

Bagan 1.2

Jenis Kelamin Gender

Tidak dapat berubah, contohnya alat kelamin Dapat berubah, contohnya peran dalam
laki-laki dan perempuan kegiatan sehari-hari, seperti banyak
perempuan menjadi juru masak jika
dirumah, tetapi jika di restoran juru masak
lebih banyak laki-laki.

Tidak dapat dipertukarkan, contohnya jakun Dapat dipertukarkan


pada laki-laki dan payudara pada perempuan

Berlaku sepanjang masa, contohnya status Tergantung budaya dan kebiasaan,


sebagai laki-laki atau perempuan contohnya di jawa pada jaman penjajahan
belanda kaum perempuan tidak memperoleh
hak pendidikan. Setelah Indo merdeka
perempuan mempunyai kebebasan
mengikuti pendidikan

Berlaku dimana saja, contohnya di rumah, Tergantung budaya setempat, contohnya


dikantor dan dimanapun berada, seorang laki- pembatasan kesempatan di bidang pekerjaan
laki/perempuan tetap laki-laki dan perempuan terhadap perempuan dikarenakan budaya
setempat antara lain diutamakan untuk
menjadi perawat, guru TK, pengasuh anak

Merupakan kodrat Tuhan, contohnya laki-laki Bukan merupakan budaya setempat,


mempunyai cirri-ciri utama yang berbeda contohnya pengaturan jumlah a nak dalam
dengan ciri-ciri utama perempuan yaitu jakun. satu keluarga

Ciptaan Tuhan, contohnya perempuan bisa Buatan manusia, contohnya laki-laki dan
haid, hamil, melahirkan dan menyusui sedang perempuan berhak menjadi calon ketua RT,
laki-laki tidak. RW, dan kepala desa bahkan presiden.

A. Seksualitas meliputi 5 area yaitu:

1. Sensualitas

Kenikmatan yang merupakan bentuk interaksi antara pikiran dan tubuh. Umumnya
sensualitas melibatkan panca indera (aroma, rasa,penglihatan, pendengaran,sentuhan) dan
otak (organ yang paling kuat terkait dengan seks dalam fungsi fantasi, antisipasi, memory,
dan pengalaman).

2. Intimasi

Ikatan emosional atau kedekatn dalam relasi interpersonal. Biasanya mengandung unsur-
unsur: kepercayaan, keterbukaan diri, kelekatan dengan orang lain, kehangatan, kedekatan
fisik, dan saling menhargai.

3. Identitas

Peran jenis kelamin yang mengandung persan-pesan gender perempuan dan laki-laki serta
mitos-mitos (feminimitas dan maskulinitas) serta orientasi seksual. Hal ini juga menyangkut
bagaimana seseorang menghayati peran jenis kelamin, hingga ia mampu menerima diri dan
mengembangkan diri sesuai dengan peran jenis kelaminnya.

4. Lifecycle (lingkaran kehidupan)

Aspek biologis dari seksualitas yang terkait dengan anatomi dan fisiologi organ seksual.

5. Exploitation (eksploitasi)

Unsur kontrol dan manipulasi terhadap seksualitas, seperti: kekersan seksual, pornografi,
pemerkosaan, dan pelecehan seksual.

4. Budaya yang Mempengaruhi Gender

a. Sebagian besar masyarakat banyak dianut kepercayaan yang salah tentang apa arti menjadi
seorang wanita, dengan akibat yang berbahaya bagi kesehatan wanita.
b. Setiap masyarakat mengharapkan wanita dan pria untuk berpikir, berperasaan dan bertindak
dengan pola-pola tertentu dengan alasan hanya karena mereka dilahirkan sebagai
wanita/pria. Contohnya wanita diharapkan untuk menyiapkan masakan, membawa air dan
kayu bakar, merawat anak-anak dan suami. Sedangkan pria bertugas memberikan
kesejahteraan bagi keluarga di masa tua serta melindungi keluarga dari ancaman.
c. Gender dan kegiatan yang dihubungkan dengan jenis kelamin tersebut, semuanya adalah
hasil rekayasa masyarakat. Beberapa kegiatan seperti menyiapkan makanan dan merawat
anak adalah dianggap sebagai “kegiatan wanita”.
d. Kegiatan lain tidak sama dari satu daerah ke daerah lain diseluruh dunia, tergantung pada
kebiasaan, hokum dan agama yang dianut oleh masyarakat tersebut.
e. Peran jenis kelamin bahkan bisa tidak sama didalam suatu masyarakat, tergantung pada
tingkat pendidikan, suku dan umurnya, contohnya : di dalam suatu masyarakat, wanita dari
suku tertentu biasanya bekerja menjadi pembantu rumah tangga, sedang wanita lain
mempunyai pilihan yang lebih luas tentang pekerjaan yang bisa mereka pegang.
f. Peran gender diajarkan secara turun temurun dari orang tua ke anaknya. Sejak anak berusia
muda, orang tua telah memberlakukan anak perempuan dan laki-laki berbeda, meskipun
kadang tanpa mereka sadari

5. Pengertian Diskriminasi Gender


diskriminasi gender adalah ketidakadilan gender yang merupakan akibat dari adanya system
(struktur) social dimana salah satu jenis kelamin (laki-laki atau perempuan) menjadi korban. Hal
ini terjadi karena adanya keyakinan dan pembenaran yang ditanamkan sepanjang peradaban
manusia dalam berbagai bentuk dan cara yang menimpa kedua belah pihak, walaupun dalam
kehidupan sehari-hari lebih banyak dialami oleh perempuan.

EVALUASI
Kesehatan Reproduksi dalam Perspektif Gender

PERTANYAAN
1. Jelaskan pengertian seksualitas dan gender ?
2. Seksualitas itu ada meliputi 5 area sebutkan ?
3. jelaskan pengertian diskriminasi gender ?

JAWABAN
1. Pengertian dari seksualitas dan gender :
 Seksualitas
Seksualitas/jenis kelamin adalah karakteristik biologis-anatomis (khususnya system

reproduksi dan hormonal) diikuti dengan karakteristik fisiologis tubuh yang


menentukan seseorang adalah laki-laki atau perempuan (Depkes RI, 2002:2).
 Gender
Menurut WHO (1998) Gender adalah Peran sosial dimana peran laki-laki dan
perempuan ditentukan perbedaan fungsi, perandan tanggung jawab laki-laki dan
perempuan sebagai hasil konstruksi sosial yang dapat berubah atau diubah sesuai
perubahan zaman peran dan kedudukan sesorang yang dikonstrusikan oleh masyarakat.
dan budayanya karena sesorang lahir sebagai laki-laki atau perempuan
2. seksualitas meliputi 5 area yaitu :
 Sesualitas
 Intimasi
 Identitas
 Lifecycle (lingkaran kehidupan)
 Exploitation (eksploitasi)

3. pengertian diskriminasi gender adalah :


diskriminasi gender adalah ketidakadilan gender yang merupakan akibat dari adanya system
(struktur) social dimana salah satu jenis kelamin (laki-laki atau perempuan) menjadi korban.

Anda mungkin juga menyukai