Anda di halaman 1dari 12

Perkembangan teori atom

Atom adalah Menurut Democritus atom adalah bagian paling kecil dari suatu zat yang tidak
dapat dibagi bagi lagi

Teori atom Dalton

 Atom digambarkan sebagai sebagai bola pejal yang sangat kecil


 Atom merupakan partikel terkecil yag tidak dapat di pecah lagi
 Atom dari unsur yang sama memiliki sifat yang sama
 Senyawa terbentuk jika atom bergabung satu sama lain
 Tidak ada atom yang berubah akibat reaksi kimia

Ditunjang oleh 2 hukum alam :

1. hukumkekekalan massa ( hokum Lavoisier) : massa zat sebelum dan sesudah reaski adalah sama

2. hukum p erbandingan tetap (hokum proust ) : perbandingan massa unsur unsur dalam suatu senyawa
adalah tetap.

Kelemahan model atom Dalton

Menurut teori Dalton nomor 5. Tidak ada atom yang berubah akibat reaksi kimia. Akan tetapi kini
ternyata dengan reaksi kimia nuklir, suatu atom dapat berubah menjadi atom lain.

Teori atom Thomson

Atom berbentuk seperti bola pejal yang bermuatan positif dan electron-elektron tersebar dalam bola
tersebut.

Analog teori atom Thomson adalah model roti kismis dengan roti sebagai atom yang bermuatan positif
dan kismis sebagai electron yang tersebar merata di seluruh bagian roti atom secara keseluruhan
bersifat netral.

Model atom Thomson disusun setelah dirinya menemukan Elektron

Kelemahan model atom Thomson

Thomson telat mengemukakan gagasan tentang adanya muatan positif dalam atom. Hanya saja
Thomson belum bias menjelaskan lenih rinci mengenai muatan positif ini.

Teori atom Rutherford


Model atom Thomson belummengatakan adanya inti didalam atom. Kemudian Ernest
Rutherford,menemukan bukti bahwa di dalam atom terdapat inti atom yang bermuatan positif . hal ini
diperoleh melalui eksperimennya. Rutherford menembakkan partikel alfa pada suatu lempeng logam
tipis. Hasil ksperimennya menunjukan bahwa sebgian besar partikel alfa diteruskan dan adan
sebagiankecil yang pantulkan ataun dibelokkan.

Partikel alfa yang dipantulkan mngindikasikan bahwa didalam atom itu terdapat inti atom yang
bermuatan positif

Menurut Rutherford :

 Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan electron yang bermuatan negative
beredar mengelilingi inti atom.
 Atom bersifat netral muatan positif dalam inti sama dengan negative

Kelemahan teori Rutherford:

1. Ketidakmampuannya untuk menerangkan mengapa electron tidak jatuh ke inti atom akibat gaya
Tarik elektrostatis ini terhadap elekron.
2. Berdasarkan teori Maxwell : jika electron sebagai partikel bermuatan mengelilingi inti yang
memiliki muatan berlawanan, lintasanya akan berbentuk spiral sehingga electron akan
kehilangan tenaga dan akhirnya jatuh ke inti atom
3. Hal itu berarti kehancuran bagi atom. Padahal kenyataannya , atom bersifat stabil.

Teori atm Bohr

Didasarkan pada penelitian tentang spectrum garis atom hydrogen

Kesimpulan percobaan :

Spectrum garis menunjukan bahwa elektrn dalam atom berada pada tingkat energy tertentu dalam
atom

1. Dalam atom, electron beredar mengelilingi inti atom pada orbit tertentu yang dikenal sebagai
lintasan stasioner/ tetap. (kulit atom)
2. Selama electron berada dalam lintasan stasioner, energy akan tetap sehingga tidak ada energy
yang dipancarkan maupun diserap.
3. Electron dapat berpindah dari lintasan rendah ke tinggi jika menyerap energy. Sebaliknya jika
memacarkan energy

Kelemahan :

1. Hanya dapat menerangkan spectrum dari atom yang mengandung 1 elektron


2. Tidak sesuai denga spekrum atom yang berelektron banyak
3. Tidak dapat menjelaskan letak electron yang pasti
Teori atom modern

Kelemahan dari teori atom Bohr kemudian disempurnakan oleh teori atom modern. Menurut teoru
atom modern, electron yang mngelilingin inti berada dalam suatu orbital tertentu. Orbital adalah ruang
dimana suatu electron kemungkinan besar ditemukan.

Jadi, tepri atom modern mampu meramalkan keboleh jadian ditemukannya electron.

Teori Atom

Penemuan electron, proton, inti atom (neutron), bilangan kuantum

1. penemuan electron

Tahun 1875, William Crookes (Inggris) mengulangi eksperimen Plucker untuk lebih teliti, penelitiannya
mengungkapkan sinar katoda ialah kumpulan partikel - partikel yang pada saat itu belum diketahui
namanya.

Hasil eksperimennya :

 Partikel sinar katoda ialah bermuat, muatan negative karena tertarik dengan pelat bermuatan
positif
 Partikel sinar katoda mempunyai massa karena mampu memutar baling dalam tabung
 Partikel sinar katoda dimiiki semua materi, bahannya menghasikan sinar katoda yang sama

Tahun 1897, Joseph John Thomson (inggris) serangkaian penelitiannya bahwa partikel dimaksud stoney
dengan nama electron . sejak itu ia dikenal penemu electron.

Tahun 1908, Robert Andrew Milikan menemukan massa electron sebesar 9,11 x 10 – 28 gram.

2. penemuan proton

Tahun 1908, Enetst Rutherford berhasil menemukan proton. Ia bereksperimen menembakkan sinar alfa
(bermuatan positif) pada pelat emas yang tipis. Sebagian kecil dibelokkan dengan sudut yang cukup
besar, sebagian sangat kecil dipantulkan kembali ke arh dating sinar dan sebagia besar sinar lurus tanpa
ada gangguan.

Kesimpulannya:

 Sebagian besar partikel alfa dapat menembus pelat karena melewati ruang hampa
 Partikel alfa mendekati inti atom dibelokkan mengalami gaya tolak inti
 Partikel menuju inti dipantulkan kembali karenam inti bermuatan positif menolak sinar alfa
bermuatan positif pula

Partikel bermuatan positif kemudian dinamakan proton .


3. penemuan neutron

Tahun 1932, James Chandwick menemukan neutron, partikel baru ini tidak bermuatan. Massa
neutron hamper sama dengan proton yaitu 1,675 x 10-24. Proton dan neutron sering disebut istilah
neuklon artinya partikl partikel inti.

Dari ketiga penemuan partikel subatomic. Dapat disimpulkan bahwa atom tersusun dari inti atom
bermuatan positif (proton) dan parikel tidak bermuatan (neutron) dan kulitnya yang mengandung
partikel bermuatan negative (electron). Proton dan neutron sebagai partikel penyusun inti juga
sering disebut nucleon.

4. bilangan kuantum

Munculnya penggunaan bilangan kuantum pertama kali adalah Niels Bohr. Niels Boohr melakukan
percobaan melalui spectrum pancar pada atom hidrogen. Menurut beliau electron mengelilingi inti
berada di lintasan dengan jarak tertentu yang disebut orbit. Bohr mengembangkan model atom
hidrogen dimana energy dari sebuah electron yang mengelilingi inti adalah terkuantitasi atau
terbatas pada nilai energi tertentu yang ditentukan oleh bilangan bulat. Electron yang memiliki
keadaan energy paling stabil disebut dalam keadaan dasar,dan electron yang memiliki energy lebih
besar dari energy stabilnya dikatakan berada dalam keadaan tereksitasi. Dalam model Bohr,
electron akan memancarkan foton bila electron tersebut loncat dari orbit yang berenergi lebih tinggi
(keadaan tereksitasi) ke orbit yang berenergi lebih rendah (keadaan tereksitasi). Model ini dapat
menjelaskan energy tertentu yang diwakili oleh garis dalam spectrum pancar hidrogen.

Berdasarkan sifat dualisme electron dari de Broglie dan prinsip ketaktentuan Heisenberg sekitar
tahun 1926, Heisenberg dan schrodinger secara terpisah mengembangkan teori gelombang ( wave
mechanics) atau mekanika kuantum (quantum mechanics). Menurut model atom modern
keberadaan electron dalam mengelilingi inti tidak dapat diketahui secara tepat, sesuai dengan
ketidakpastian. Tetapi yang dapat ditentukan hanya peluang menemukan electron pada jarak
tertentu dari inti. Prinsip dasar dari model atom modern menyatakan bahwa gerakan electron pada
mengelilingi inti bersifat seperti gelombangsesuai dengan hipotesis de Broglie, yang menyatakan
bahwa materi bersifat seperti partikel juga bersifat seperti gelombang. Electron dalam atom
bergerak mengelilingi inti sambal bergetar, sehingga menghasilkn gerakan dlam bentuk 3 (tiga)
dimensi. Oleh karena itu tidaklah mungkin menentukan posisi serta momentum yang pasti dari
electron dalam atom. Sehingga yang dapat ditentukan adalah menemukan electron di suatu titik
pada jarak tertentu dari intinya.

 Bilangan – Bilangan Kuantum


Bilangan kuantum adalah bilangan yang menyatukan kedudukan elektron – elektron dan
atom berdasarkan letak elektronya
. Bilangan kuantum dibai menjadi 4:

1. Bilangan kuantum utama


Bilanga kuantum utama menyatakan kulit atom yang orbitalnya sama akan
menempati kulit atom yang sama pula. Semua bilangan kuantum utama memiliki
nilai bilangan bulat positif yang ditandai dengan huruf K, L, M, N dan seterusnya.
Bilangan kuantum utama (n) adalah bilangan yang menggambarkan letak elektron
dalam kulit / energi utama pada atom .
Kulit K L M N O P Q
n 1 2 3 4 5 6 7

2. Bilangan kuantum azimuth


Bialngan kuantum azimuth menyatakan sub kulit atom yang memiliki nilai mulai
dari 0 hingga (n-1) untuk setiap nilai n.bilangan kuantum azimuth juga mnentukan
bentuk orbital yang memiliki lambing s, p, d, fdan seterunya.
Subkulit s p d f
Harga 1 0 1 2 3

3. Bilangan kuantum magnetic


Bilangan kuantum magnetik menyatakan orientasi orbital dalam ruang yang
membedakan orbital-orbital dalam satu sub kulit. Dan dikaitkan dengan bilangan
kuantum azimuthnya yaitu semua bilangan bulat dari –I hingga +I termasuk 0.
Setiap nilai m menyatakan satu orbital.
Subkulit S p d F
Harga m 0 -1 0 1 -2 -1 0 1 2
-3 -2 -1 0 1 2 3

4. Bilangan kuantum spin


Bilangan kuantum spin menyatakan perputaran electron pada porosnya. Hanya
ada dua kemungkinan rotasi atau perputaran ini yaitu searah jarum jam atau
berlawanan arah jarum jam. Oleh karenanya dua electron dapat berada dalam satu
orbital asalkan memilikiarah spin yang berlawanan. Hanya ada dua nilai untuk
bilangan kuantum spin, yaitu +1/2 atau -1/2.

Ada tiga aturan yang harus dipatuhi dalam menuliskan susuna electron dalam suatu atom, yaitu:

1. Azas larangan Pauli


Wolfgang pauli menyatakan bahwa suatu atom tidak akan memiliki keempat
bilangan kuantum yang sama . hal ini berarti bila ada dua electron yang
mempunyai bilangan kuantum utama, azimuth dan magnetic yang sama, maka
bilangan kuantum spinnya harus berlawanan. Dari azas larangan pauli ini
mengakibatkan setiap orbital maksimal dapat diisi dengan dua electron saja.
2. Aturan Aufbau
Kata aufbau berasal dari Bahasa jerman yang berarti membangun. Aturan ini
menyatakan bahwa urutan energy orbital dari energy yang lebih rendah menuju
tingkat energy yang lebih tinggi. Electron electron mulai mengisi orbital dengan
tingkat energy terendah dan seterusnya. Orbital yang memenuhi tingkat energy
yang paling rendah adalah 1s dilanjutkan dengan 2s, 2p, 3s, 3p, dan seterusnya.

7N : 1s2 2S2 2p3


kita lihat pangkat dari angka tersebut, dimulai dari 1s2 lalu 2S2 lalu dilanjutkan 2p3

bila kita hitung, 2+2+3 = 7 *lihat pangkatnya. ingat muatan atom yang dapat
memenuhi.
3. Aturan Hund
Hund mengatakan bahwa pengisian electron pada orbital yang energinya sama
tidak akan membentuk pasangan terlebih dahulu. Electron dengan spin sejajar
akan mengisi terlebih dahulu. Setelah semua orbital dengan energy yang sama
terisi spin sejajar, barulah setiap electron dalam tiap tiap orbital itu akan
membentuk pasangan dengan masuknya electron dengan spin berlawanan.

Konfigurasi electron
Konfigurasi electron adalah susunan electron dalam kulit atom.untuk menentukan konfigurasi
electron terdapat du acara, yaitu:

 Cara kulit (model atom Bohr)


Rumus electron pada kulit = 2n2 dengan n = no kulit
n = 1 , maka jumlah elektronnya = 2
n = 2, maka jumlah elektronnya =8
n = 3, maka jumlah elektronnya = 18
Koefisien electron = (2, 8, 18, 32, …)
Golongan = electron valensi atau electron pada kulit terluar
Perioda = jumlah kulit
 Cara sub kulit/ orbital (teori atom modern)

o r b i t a l J u m l a h e l e c t r o n
S ( s h a p s = t a j a m ) 2
P ( p r i n c i p l e = u r u t a n ) 6
d ( d i f f u s e = k a b u r ) 1 0
f ( f u n d a m e n t a l = d a s a r ) 1 4

Urutan Orbital

1. S 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10
2. (s p)2 6p6 7s2 5f14 6d10 7p6
3. (s d p)2
4. (s f d p)2

Koefisien (s) dimulai dari angka 1, koefisien (p) dimulai dari angka 2, koefisien (d) dimulai dari angka 3,
dan koefisien (f) dimulai dari angka 4.
BENTUK ORBITAL
Setiap orbital mempunyai ukuran, bentuk, dan arah orientasi ruang yang ditentukan oleh
bilangan kuantum n, l, dan m. Orbital-orbital tersebut bergabung membentuk suatu subkulit dan
subkulit bergabung membentuk kulit atau tingkat energi.
Sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 3. Salah satu orbital d, yaitu orbital dz2 , mempunyai
bentuk yang berbeda dari 4 orbital d lainya. Meski bentuknya berbeda, kelima orbital d
tersebut mempunyai tingkat energi yang sama
subkulit dengan nilai l yang lebih besar, yaitu subkulit f, g, dan seterusnya, mempunyai jumlah,
bentuk serta orientasi orbital yang lebih rumit. Namun demikian, hal tersebut tidak terlalu
penting untuk dipahami, antara lain karena orbital-orbital tersebut jarang digunakan dalam
pembentukan ikatan kimia.
Perkembangan periodic unsur

A. Pengelompokkan Unsur (logam dan nonlogam)

Berdasarkan sifat kemiripan fisik, unsur-unsur dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

Unsur logam . Contohnya adalah seperti besi, emas, dan tembaga

Unsur non logam. Contohnya adalah seperti karbon, belerang, oksigen dan nitrogen.

B. Hukum Triade Dobereiner (1829)

Hukum ini dikemukakan oleh Johann Wolfgang Dobereiner. Hukum ini berbunyi, :Jika tiga unsur di
dalam triade disusun menurut kenaikan massa atomnya, massa atom unsur di tengah (ke-2) sama
dengan massa atom rata-rata unsur ke-1 dan ke-3.” Ketiga unsur yang memiliki kemiripan sifat ini
disebut unsur triade. Berikut ini adalah daftar unsur triade Dobereiner.

C. Hukum Oktet Newlands (1863)

Hukum OKtet dari Newlands berbunyi, “Jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa
atomnya, sifatnya akan berubah secara teratur atau periodik”. Artinya sifat-sifat unsur akan terulang
lagi pada setiap unsur ke-8, sifat unsur ke-8 mirip dengan unsur ke-1. Kelemahan hukum ini :
pengulangan setiap delapan unsur hanya cocok untuk unsur-unsur yang massa atomnya kecil.
Berikut ini adalah daftar unsur oktet dari Newlands.
D. Sistem Periodik Mendeleyef dan Lothar Mayer (1896)

Mendeleyef dan Lothar Mayer menggolongkan unsur-unsur berdasarkan massa atom dan sifat-sifat
yang menghasilkan daftar unsur hampir sama. Lothar Mayer menggolongkan unsur berdasarkan
sifat kimia unsur, sedangkan Mendeleyef berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Bunyi hukum
dari Mendeleyef, “Sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya.” Susunan
Mendeleyef merupakan sistem periodik pertama, biasanya disebut dengan sistem periodik unsur
bentuk pendek.

Pada lajur tegak disebut golongan dan lajur mendatar disebut dengan periode.

Kelemahan hukum periodik Mendeleyef adalah adanya tempat-tempat kosong dalam tabel periodik
yang terbentuk atau hukum periodik tidak terpenuhi.

Kelebihannya adalah unsur-unsur yang belum ditemukan dapat diramalkan sifat-sifatnya secara
tepat.

Sifat system periodic

sifat system periodic adalah sifat sifat yang ada hubungannya dengn letak unsur pada system
periodic. Sifat sifat tersebut berubah dan berulang secara periodic sesuai dengan perubahan dan
konfigurasi electron. Jenis jenis sifat system periodic yaitu:

1. jari-jari atom

Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit elektron terluar.

a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin besar.

b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin kecil.

Penjelasan:

a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, kulit atom bertambah (ingat jumlah kulit=nomor
periode), sehingga jari-jari atom jugabertambah besar.

b. Dari kiri ke kanan, jumlah kulit tetap tetapi muatan inti (nomor atom) dan jumlah elektron pada
kulit bertambah.

2. energy ionisasi

Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari suatu atom
netral dalam wujud gas. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron kedua disebut energi
ionisasi kedua dan seterusnya. Bila tidak ada keterangan khusus maka yang disebut energi ionisasi
adalah energi ionisasi pertama.

Dapat disimpulkan keperiodikan energi ionisasi sebagai berikut.

a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi semakin berkurang.
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi cenderung bertambah.

Kecenderungan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Dari atas ke bawah dalam satu golongan jari-jari atom bertambah sehingga daya tarik inti
terhadap elektron terluar semakinkecil. Elektron semakin mudah dilepas dan energi yang diperlukan
untuk melepaskannya makin kecil.

b. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, daya tarik inti terhadap elektron semakin besar. sehingga
elektron semakin sukardilepas. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron tentunya semakin
besar.

3. keelektronegatifan

Adalah kemampuan suatu atom untuk menarik electron dari atom lain. Factor yang mempengaruhi
keelektronegatifan adalah gaya Tarik dari inti terhadap electron dan jari jari atom.Harga
keelektronegatifan penting untuk menentukan biloks unsur dalam suatu senyawa. Jika harga
keelektronegatifan besar, berarti unsur yang bersangkutan cenderung menerima electron dan
membentuk biloks negative. Jika keelektronegatifan kecil, unsur cenderung melepaskan electron
dan membentuk biloks positif. Jumlah atom yang diikat bergantung pada electron valensinya.

4.sifat logam

Sifat sifat unsur logam yang spesifik,antara lain :

Mengkilap,menghantarkan panasdan listrik,dapat di tempa menjadi lempengan tipis,serta dapat di


tentangkan menjadi kawat / kabel yang panjang.Sifat sifat logam di atas tersebut yang membeda
kan dengan unsur unsur bukan logam.sifat sifat logam,dalam system periodic makin kebawah makin
bertambah,dan makin ke kanan makin berkurang.

Batas unsur unsur logam yang terletak di sebelah kiri dengan batas unsur unsur bukan logam di
sebelah kanan pada system periodic sering di gambarkan dengan tangga diagonal bergaris
tebal.unsur unsur yang berada pada batas antara logam dengan bukan logam menunjukkan sifat
ganda.

5.kereaktifan

Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur unsur logam pada system periodic makin kebawah makin
reaktif karena makin mudah melepaskan electron. Unsur unsur bukan logam pada system
periodic,makin kebawah makin kurang reaktif,karena makin sukar menangkap electron.kereaktifan
suatu unsur bergantung pada kecenderungannya melepas atau menarik electron.

6. afinitas electron

Ialah energy yang dibebaskan atau di serap apabila suatu atom menerima electron.jika ion negative
yang terbentuk bersifat stabil,maka proses penyerapan electron itu disertai pelepasan energy dan
afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda negative. Akan tetapi jika ion negative yang terbentuk
tidak stabil,maka proses penyerapan electron akan membutuhkan energy dan afinitas electronnya di
nyatakan dengan tanda positif. Jadi,unsur yang mempunyai afinitas electron bertanda negative
mempunyai kecenderungan lebih besar menyerap electron daripada unsur yang afinitas elektronnya
bertanda positif.makin negative afinitas elekron berarti makin besar kecenderungan menyerap
electron.

Dalam suatu periode dari kiri ke kanan, jari jari semakin kecil gaya Tarik inti terhadap electron
semakin besar, maka atom semakin mudah menarik electron dari luar sehingga akfinitas electron
semakin besar.

Pada satu golongan dari atas kebawah , jari jari atom semakin besar, besar, sehingga gaya Tarik inti
terhadap electron semakin kecil maka atom semakin sulit menarik elketron dari luar sehingga
afinitas electron semakin kecil.

Anda mungkin juga menyukai