FERMENTASI
Makalah Ilmiah
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Proses Industri Kimia (PIK)
Disusun oleh:
Dedi Haryanto 101411008
Desi Asri Yani 101411010
Halimah Tulsa’diah 101411013
Kelas : 2A
BAB II
MONOSODIUM GLUTAMAT
Karakteristik Keterangan
Glu (singkatan IUPAC)
Asam glutamat
Alternatif nama Asam 2-Aminopentanedioic
Asam 2-Aminoglutarat
Asam 1-Aminopropana-1,3-dikarboksil
Bentuk Kristal
Bentuk Molekul C5H9NO4
Berat Molekul 187
Titik Lebur Terurai pada pemanasan
kelarutan Mudah larut dalam air
Rasa Tidak ada
Kemurnian Lebih dari 90%
Kadar air Tidak lebih dari 0,5%
Pengotor Harus tidak ada senyawa arsen, besi, dan kalsium
Total Gula 48.3 %
pH 1.01 %
Kadar Nitrogen 1.01 %
Kadar Protein Kasar 6.30
Kadar Biotin 3 ppm
Kadar Asam Folat 0.04 ppm
Bahan Kering 76.5 %
Kelembaban 23.5 %
Bahan Organik 62.5 %
Dextrosa 11.5 %
Sukrosa 35.9 %
Fruktosa 5.6 %
Glukosa 2.6 %
Inositol 6000 ppm
Riboflavin 2.5 ppm
b. Molase
Komponen dalam molase :
Gula : 62%
Air : 20%
Non gula : 18%
c. NaOH
Sodium hidroksida digunakan pada proses netralisai dan pembentukan MSG dimana bahan ini
bereaksi dengan Glutamic Acid.
Rumus molekul : NaOH
Berat molekul : 40
Wujud : Putih
Melting point : 318 oC
Boiling point : 139 oC (padatan); 140 oC (larutan 50%)
SG (bj air :1) : 2,12 g/mL (padatan); 1,52 (larutan 50%)
Kelarutan : Mudah larut dalam air
d. Air
Rumus molekul : H2O
Berat molekul : 18,02
Diameter molekul : 2,52 Angstrom
Titik didih (760 mmHg) : 212 oF
Titik leleh (760 mmHg) : 32,00001 oF
Panas penguapan : 17479,21 Btu/lbmol
o
Specific gravity (60 F) : 1
Kapasitas panas : 1,0 kkal
e. Urea
Rumus molekul : (NH2)2CO
Berat molekul : 60,06
Wujud : serbuk berwarna putih
Kelarutan : mudah larut dalam air
Reaksi ini berlangsung pada tekanan atmosfer dan suhu antara 50oC sampai 60oC.
Apabila suhu terlalu tinggi akan merusak bahan baku asam glutamat, sedang apabila suhunya
terlalu rendah reaksi akan lambat karena reaksi ini endothermis. Reaksi yang terjadi merupakan
reaksi penggaraman, maka larutan MSG yang diperoleh bersifat netral dengan pH sekitar 7.
Untuk mencapai hasil yang baik kekentalan larutan harus mencapai 260Be sampai 280Be. Untuk
memperoleh larutan yang jernih biasanya kedalam larutan dimasukkan penyerap kotoran dan zat
warna seperti karbon aktif (Ir. Supranto, 1980). Karbon aktif banyak digunakan dalam industri
bahan makanan karena sifat karbon aktif yang berporous, sehingga mempunyai daya serap yang
tinggi, juga karbon aktif ini netral tak bereaksi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan mahasiswa terhadap tanaman Caisiem (Brassica juncea), didapatkan
beberapa data simpulan, yaitu :
1. Monosodium glutamate (MSG) dapat mempercepat pertumbuhan tanaman.
2. MSG mengandung unsur nitrogen yang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman.
3. Pupuk dari MSG memiliki berbagai kelebihan yakni lebih ekonomis, praktis, serta ramah lingkungan.
4. Air limbah berpengaruh positif pada tanaman caisiem dengan meningkatkan berat tanaman maupun jumlah daun.
Prosentase limbah yang paling optimal untuk pemupukan pada konsentrasi 80%.
2.6 Manfaat Monosodium Glutamat
Manfaat MSG sebagai penguat cita rasa, MSG menguatkan rasa atau aroma bahan
makanan pokok itu sendiri. Manfaat lainnya adalah menghilangkan rasa tidak enak yang terdapat
pada bahan makanan tertentu, misalnya menghilangkan rasa langu kentang. Namun, tidak berarti
bahwa MSG dapat menghilangkan rasa tidak enak bahan makanan yang sudah rusak. MSG
mudah larut dalam air. Keunikan MSG adalah, selain sebagai penguat cita rasa, bila dimakan,
dalam tubuh manusia mudah bersenyawa dengan asam amino lainnya dan akan membentuk
protein.
2.7 Bahaya Monosodium Glutamat
2.7.1 Efek terhadap Hewan Coba
Jurnal Neurochemistry International bulan Maret 2003 melaporkan, pemberian MSG
sebanyak 4 mg/g berat badan ke bayi tikus menimbulkan neurodegenerasi berupa jumlah neuron
lebih sedikit dan rami dendrit (jaringanantar sel syaraf otak) lebih renggang. Kerusakan ini
terjadi perlahan sejak umur 21 hari dan memuncak pada umur 60 hari.Sementara bila disuntikkan
kepadatikus dewasa, dosis yang sama menimbulkan gangguan pada neuron dan dayaingat. Pada
pembedahan, ternyata terjadi kerusakan pada nucleus arkuatus dihipothalamus (pusat pengolahan
impuls syaraf).
Sedang menurut Jurnal Brain Research, pemberian MSG 4 mg/g terhadaptikus hamil hari
ke 17-21 menunjukkan bahwa MSG mampu menembus plasentadan otak janin menyerap MSG
dua kali lipat daripada otak induknya. Juga 10 hari setelah lahir, anak-anak tikus ini lebih rentan
mengalami kejang daripada yanginduknya tidak mendapat MSG. Pada usia 60 hari, keterampilan
mereka jugakalah dari kelompok lain yang induknya tidak mendapat MSG. Tetapi kelompok
anak-anak tikus yang mendapat MSG pada penelitian diatas justru lebih gemuk. Ternyata, MSG
juga meningkatkan ekskresi insulinsehingga tikus-tikus tersebut cenderung menderita obesitas.
Pada penelitian lain, bila diteruskan sampai 3 bulan, ternyata akan terjadi resistensi terhadap
insulindan berisiko menderita diabetes.
Penelitian lain di Jurnal of Nutritional Science Vitaminologi bulan April 2003, pemberian
MSG terhadap tikus juga mengganggu metabolisme lipid dan aktivitas enzim anti-oksidan di
jaringan pembuluh darah, menjadikan risiko hipertensi dan penyakit jantung. Kerusakan enzim
antioksidan ini ternyata yang juga menimbulkan kerusakan kronis di jaringan syaraf. Secara
umum, antioksidan memang berperan penting bagi kesehatan di seluruh bagian tubuh.
Penambahan MSG pada makanan dapat menurunkan kandungan zat gizi makanan tersebut,
dimana terjadi pengurangan berat bahan pembuatnya, sehingga nilai gizinya pun menurun.
Penambahan MSG memang dapat meningkatkan kadar natrium dalam makanan. Dalam 1 gram
MSG, kira-kira mengandung 200 mg natrium. Natrium merupakan zat yang harus dibatasi oleh
kelompok usia lanjut, terutama mereka yang mengidap penyakit jantung, hipertensi, dan ginjal.
Asam glutamat bebas ini bersifat eksitotoksik sehingga dihipotesiskan akan bisa merusak neuron
otak bila sudah melebihi kemampuan otak mempertahankannya dalam kadar rendah.
Pada kelompok orang yang sensitif terhadap MSG, yang berakibat muncul keluhan berupa : rasa
panas di leher, lengan dan dada, diikuti kaku-kaku otot dari daerah tersebut menyebar sampai ke
punggung. Gejala lain berupa rasa panas dan kaku di wajah diikuti nyeri dada, sakit kepala,
mual, berdebar-debar dan kadang sampai muntah. Gejala ini mirip dengan Chinese Restaurant
Syndrome, tetapi kemudian lebih tepat disebut MSG Complex Syndrome. Sindrom ini terjadi
segera atau sekitar 30 menit setelah konsumsi, dan bertahan selama sekitar 3 - 5 jam. Berbagai
survei dilakukan, dengan hasil persentase kelompok sensitif ini sekitar 25% dari populasi.
Pada penderita asma, yang banyak mengeluh meningkatnya serangan setelah mengkonsumsi
MSG. Munculnya keluhan dikedua kelompok tersebut terutama pada konsumsi sekitar 0,5-2,5 g
MSG. Sementara untuk penyakit-penyakit kelainan syaraf seperti Alzheimer danHungtinton
chorea, tidak didapatkan hubungan dengan konsumsi MSG.
MSG dapat memicu penyakit kanker.
Bila MSG itu dipanaskan, seperti digoreng dengan minyak, apa lagi kalau dengan cara deep
fried dan alat pressure cooker maka ia akan pecah menjadi 2 zat kimia baru yang sangat berbeda
dengan zat aslinya, yakni Glutamic pyrlosied 1 (Glu-P-1, Amino-methyl dipyrido imidazole) dan
Glu-P-2 (amino dipyrido imidazole). Kedua zat bersifat mutagenik (menyebabkan kelainan
genetik) dan karsinogenik (menyebabkan kanker). Dengan Uji Ame's, kedua zat ini secara
konsisten mengakibatkan mutagenik pada kuman Salmonellaty phimurium dan pada tikus dan
mencit menyebabkan kanker kerongkongan, lambung, usus, hati, otak, mammae dll. Kedua zat
tadi jauh lebih potensi dibandingkan dengan Aflatoksin yang hanya menyebabkan kanker hati
saja.
Hipertensi
Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I-
converting enzyme (ACE). ACE memegang peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan
darah. Darah mengandung angiotensinogen yang diproduksi di hati. Selanjutnya oleh hormon,
renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I. Oleh ACE yang terdapat di
paru-paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II. Angiotensin II inilah yang memiliki
peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama.
Aksi pertama, meningkatkan sekresi hormon antidiuretik (ADH) dan rasa haus. Dengan
meningkatnya ADH, sangat sedikit urin yang disekresikan ke luar tubuh, sehingga menjadi pekat
dan tinggi osmolalitasnya. Untuk mengencerkannya, volume cairan ekstraseluler akan
ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian intraseluler. Akibatnya, volume darah
meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah.
Aksi kedua, merangsang sekresi aldosteron dari korteks adrenal. Aldosteron merupakan hormon
steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal, untuk mengatur volume cairan ekstraseluler,
aldosteron akan mengurangi sekresi NaCl (garam) dengan cara mengabsorpsi dari tubulus ginjal.
Naiknya konsentrasi NaCl dan sodium (natrium) dalam MSG akan diencerkan kembali dengan
cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada akhirnya akan meningkatkan volume
dan tekanan darah.
Seperti yang telah dijelaskan, natrium memegang peranan penting terhadap timbulnya hipertensi.
Konsumsi natrium (pada garam dapur dan dalam MSG) yang berlebihan menyebabkan
konsentrasi natrium di dalam cairan ekstraseluler meningkat. Untuk menormalkannya, cairan
intraseluler ditarik ke luar, sehingga volume cairan ekstraseluler meningkat, hal ini menyebabkan
meningkatnya volume darah, sehingga berdampak kepada timbulnya hipertensi.
Selain masalah-masalah kesehatan di atas tadi, MSG juga dapat menimbulkan berbagai masalah
seperti kegemukan dan depresi. Jika MSG digunakan secara berlebihan dapat menimbulkan efek
negatif bagi tubuh, 12 gram MSG per hari dapat menimbulkan gangguan lambung, gangguan
tidur, dan mual-mual.
BAB III
KESIMPULAN
Mononatrium glutamat (juga disebut monosodium glutamat; disingkat MSG) adalah
garam natrium dari asam glutamat. Monosodium glutamat dengan rumus molekul C5H9NO4 bisa
dihasilkan dari bahan baku berupa tetes tebu atau molase, pati, glukosa, fruktosa, monosakarida,
disakarida. Prosesnya meliputi persiapan bakteri dan media, proses fermentasi, proses kristalisasi
dan netralisasi, pengayakan dan pemisahan, serta pengepakan. Limbah dari proses pembuatan
MSG berupa limbah cair yang dapat digunakan sebagai pupuk cair.
MSG digunakan sebagai penyedap rasa atau penambah rasa pada makanan, akan tetapi
jika penggunaan MSG secara berlebih akan berdampak negatif pada kesehatan, seperti
hypertensi, Chinese Restaurant Syndrome, kanker, kerusakan jaringan pada otak, dsb.
Penggunaan MSG yang aman adalah dengan konsentrasi sebesar 10%.