Anda di halaman 1dari 9

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
a. ANAMNESIS
AKeluhan utama pada klien dengan bronchitis meliputi batuk kering dan
produktif dengan sputum purulen, demam dengan suhu tubuh dapat mencapai >40
o
C, dan sesak napas.
Aktivitas/istirahat
Gejala: Keletihan, kelelahan, malaise, ketidakmampuan untuk melakukan
aktivitas sehari-hari karena sulit bernapas, ketidakmampuan untuk tidur, perlu
tidur dalam posisi duduk tinggi, dispnea pada saat istirahat atau respons
terhadap aktivitas atau latihan.
Tanda: Keletihan, gelisah, insomnia, kelemahan umum/kehilangan massa otot.
Sirkulasi
Gejala: Pembengkakan pada ekstremitas bawah.
Tanda: Peningkatan TD, peningkatan frekuensi jantung/takikardia berat,
disritmia, distensi vena leher (penyakit berat), edema dependen, bunyi jantung
redup, warna kulit/membran mukosa: normal atau abu-abu/ sianosis; kuku
tabuh dan sianosis perifer, pucat dapat menunjukkan anemia.
Integritas ego
Gejala: Peningkatan faktor resiko, perubahan pola hidup.
Tanda: Ansietas, ketakutan, peka rangsang.
Makanan/cairan
Gejala: Mual/muntah, ketidakmampuan untuk makan karena distres
pernapasan, peningkatan berat badan menunjukkan edema.
Tanda: Turgor kulit buruk, edema dependen, berkeringat, palpitasi abdominal
dapat menyatakan hepatomegali.
Higiene
Gejala: Penurunan kemampuan/peningkatan kebutuhan bantuan melakukan
aktivitas sehari-hari.
Tanda: Kebersihan buruk, bau badan.
Pernapasan
Gejala: “lapar udara” kronis, batuk menetap dengan produksi sputum setiap
hari (terutama pada saat bangun) selama minimum 3 bulan berturut-turut tiap
tahun sedikitnya 2 tahun, produksi sputum (hijau, putih, atau kuning) dapat
banyak sekali, riwayat pneumonia berulang, terpajan pada polusi kimia/iritan
pernapasan dalam jangka panjang, penggunaan oksigen pada malam hari atau
terus menerus.
Tanda: Pernapasan: biasanya cepat, dapat lambat; fase ekspirasi memanjang
dengan mendengkur, lebih memilih posisi tiga titik (“tripot”) untuk bernapas,
penggunaan otot bantu pernapasan, dada: dapat terlihat hiperinflasi dengan
peninggian diameter AP (bentuk-barrel); gerakan diafragma minimal, bunyi
napas: menyebar, lembut, atau krekels lembab kasar, perkusi: bunyi pekak
pada area paru, kesulitan bicara kalimat atau lebih dari 4 atau 5 kata sekaligus,
warna: pucat dengan sianosis bibir dan dasar kuku; abu-abu keseluruhan;
warna merah “biru menggembung”.
Keamanan
Gejala: Riwayat reaksi alergi atau sensitif terhadap zat/faktor lingkungan,
adanya/berulangnya infeksi.
Seksualitas
Gejala: Penurunan libido.
Interaksi sosial
Gejala: Hubungan ketergantungan, kurang sistem pendukung, kegagalan
dukungan dari/terhadap pasangan/orang terdekat, penyakit lama atau
ketidakmampuan membaik.
Tanda: Ketidakmampuan untuk membuat/mempertahankan suara karena
distres pernapasan, keterbatasan mobilitas fisik, kelalaian hubungan dengan
anggota keluarga lain.
b. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum dan tanda-tanda vital
Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital klien dengan bronchitis biasanya
didapatkan adanya peningkatan suhu tubuh lebih dari 40°c, frekuensi napas
meningkat dari frekuensi normal, nadi biasanya meningkat seirama dengan
peningkatan suhu tubuh dan frekuensi pernapasan, serta biasanya tidak ada
masalah dengan tekanan darah.
B1 (breathing)
Inspeksi
Klien biasanya mengalami peningkatan usaha dan frekuensi
pernapasan, biasanya menggunakan otot bantu pernapasan. Pada kasus
bronchitis kronis, sering didapatkan bentuk dada barrel/ tong. Gerakan
pernapasan masih simetris. Hasil pengkajian lainnya menunjukkan klien
juga mengalami batuk yang produktif dengan sputum purulen berwarna kuning
kehijauan sampai hitam kecoklatan karena bercampur darah.
Palapasi
Taktil fremitus biasanya normal.
Perkusi
Hasil penkajian perkusi menunjukkan adanya bunyi resonan pada seluruh
lapang paru.
Auskultasi
Jika abses terisi penuh dengan cairan pus akibat drainase yang buruk, maka
suara napas melemah. Jika bronkus paten dan drainasenya baik ditambah
adanya konsolidasi di sekitar abses, maka akan terdengar suara napas bronchial
dan ronkhi basah.
B2 (blood)
Sering didapatkan adanya kelemahan fisik secara umum. Denyut nadi
takikardi. Tekanan darah biasanya normal. Bunyi jantung tambahan biasanya
tidak didapatkan. Batas jantung tidak mengalami pergeseran.
B3 (brain)
Tingkat kesadaran klien biasanya compos mentis apabila tidak ada komplikasi
penyakit yang serius.
B4 (bladder)
Pengukuran volume output urine berhubungan erat dengan intake cairan, oleh
karena itu, perawat perlu memonitor adanya oliguria yang merupakan salah
satu tanda awal dari syok.
B5 (bowel)
Klien biasanya sering mengalami mual dan muntah, penurunan nafsu makan,
dan penurun berat badan.
B6 (bone)
Kelemahan dan kelelahan fisik, secara umum sering menyebabkan klien
memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-
hari.(Muttaqin, Arif.2008)

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Ketidak efektifan pola nafas berhubungan dengan peningkatan produksi secret
2) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai oksigen
3) Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
4) Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses inflamasi
5) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidak seimbangan suplai oksigen dengan
kebutuhan
6) Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya inflamasi parenkim.
A. ANALISA DATA
NO. ANALISA DATA MASALAH KEP. DIAGNOSA KEP.
1. DS.DO Ketidak efektifan pola Ketidak efektifan pola
Klien mengeluh batuk nafas nafas berhubungan
berdahak yang efektif dengan peningkatan
Dahak berwarna kunig produksi secret

2. DS.DO Gangguan pertukaran gas Gangguan pertukaran


Klien mengeluh batuk gas berhubungan dengan
berdahak yangefektif gangguan suplai oksigen
Brongkogram- Menunjukan
dilatasi silindris bronkus
pada inspirasi, pembesaran
duktus mukosa
AGD- PaO2 menurun,
PaCO2 normal atau
meningkat (bronchitis kronis

3. DS.DO Gangguan nutrisi kurang Gangguan nutrisi kurang


-pasien mengalami mual dan dari kebutuhan tubuh dari kebutuhan tubuh
muntah berhubungan dengan
-ketidak mampuan untuk anoreksia
makan karena distres
pernapasan
-batuk berdahak
4. DS.DO Peningkatan suhu tubuh Peningkatan suhu tubuh
-Demam berulang berhubungan dengan
-LAB-adanya perubahan proses inflamasi
pada peningkatan eosinofil
(berdasarkan pada hasil
hitung jenis darah)

5. DS.DO Intoleransi aktifitas Intoleransi aktifitas


-Klien mengeluh batuk berhubungan dengan
berdahak yangefektif ketidak seimbangan
-Brongkogram- Menunjukan suplai oksigen dengan
dilatasi silindris bronkus kebutuhan
pada inspirasi, pembesaran
duktus mukosa
- AGD- PaO2 menurun,
PaCO2 normal atau
meningkat (bronchitis kronis
B. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO Diagnosa Kep. Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1. Ketidak efektifan pola Mempertahankan -Sputum tidak ada -Kaji fungsi pernapasan:
nafas berhubungan jalan nafas dengan bunyi napas kecepatan
- Bunyi napas
dengan peningkatan bunyi napas bersih vesikuler irama, kedalaman dan
produksi secret / jelas penggunaan otot bantu
-Batuk berkurang
pernapasan.
atau hilang
-Kaji posisi yang nyaman
-Sesak napas untuk klien, misalnya
berkurang atau
posisi kepala lebih tinggi(
hilang
semi fowler ).
-Tanda-tanda vital -Ajar dan anjurkan klien
normal
latihan nafas dalam dan
batuk efektif
- Pertahankan hidrasi
adekuat, adupan cairan
40-50cc/ kg bb/ 24 jam
-Lakukan fisioterapi dada
jika tidak ada kontrak
indikasi.
-Kolaborasi dengan tim
medis untuk memberikan
mukolitik
2. Gangguan pertukaran gangguan -Nilai analisa gas -Pertahankan posisi tidur
gas berhubungan dengan pertukaran gas darah dalam batas fowler
gangguan suplai oksigen teratasi setelah normal. -Ajarkan klien pernapsan
dilakukan tindakan -Kesadaran diagframatik dan
keperawatan komposmentis. pernapasan bibir.
Selama … x 24 -Klien tidak bingung -Kaji pernapasan,
jam -Sputum tidak ada kecepatan dan kedalaman
-Sianosis tidak ada serta penggunaan otot
-Tanda fital dalam bantu pernapasan
batas normal -Kaji secara rutin warna
kulit dan membran
mukosa
-Dorong klien untuk
mengeluarkan sputum,
penghisapan lendir jika
diindikasikan
-Awasi tingkat kesadaran /
status mental klien, catat
adanya perubahan
-Ukur tanda vital setiap 4-
5 jam dan awasi irama -
Palpasi fremitus
-Berikan oksigen sesuai
indikasi

3. Gangguan nutrisi kurang nutrisi terpenuhi -Menunjukkan -Kaji keluhan klien


dari kebutuhan tubuh setelah dilakukan peningkatan berat terhadap mual,muntah dan
berhubungan dengan tindakan badan menuju tujuan anoreksia
anoreksia keperawatan yang tepat -Lakukan perawatan
selama … x 24 -Menunjukkan mulut sebelum dan
jam perilaku atau sesudah makan serta
perubahan pola ciptakan lingkungan yang
hidup untuk bersih dan nyaman -

meningkatkan dan Anjurkan klien untuk


ataumempertahankan makan sedikit tapi sering
berat badan yang -Timbang berat badan
tepat. klien setiap minggu
-Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
4. Intoleransi aktifitas Tujuan: klien -Klien melakuakan -Kaji aktifitas yang
berhubungan dengan dapat melakukan aktifitas sehari-hari dilakukan klien
ketidak seimbangan aktifitas secara tanpa bantuan - Latih klien untuk
suplai oksigen dengan mandiri setelah -Klien dapat melakukan pergerakan
kebutuhan dilakukan tindakan bergerak secara aktif dna pasif
keperawatan bebas -Berikan dukungan pada
selama … x 24 -Kelelahan klien dalam melakukan
jam berkurang atau latihan secara teratur,
hilang seperti: berjalan perlahan
-Tonus otot baik atau latihan lainnya.
menunjukkan angka -Diskusikan dengan klien
5 untuk rencana
pengembangan latihan
berdasarkan status fungsi
dasar
-Anjurkan klien untuk
konsultasi denan ahli
terapi

Anda mungkin juga menyukai