Anda di halaman 1dari 3

SYOK ANAFILAKTIK

No. Dokumen : / UMUM/ SOP/2018


No. Revisi :

SOP Tanggal Terbit : 25 MARET 2018

Halaman : 1/3 UPT.


Pemerintah Puskesmas
Kota Batam Lubuk Baja

DITETAPKAN
KEPALA
UPT. PUSKESMAS Dr. Agnes Sintalia Saing
LUBUK BAJA NIP.19810110 201001 2 003

1. Pengertian Syok anafilaktik atau anafilaksis adalah reaksi alergi yang tergolong berat karena
dapat mengancam nyawa penderitanya. Reaksi alergi ini dapat berkembang dengan
cepat. Kondisi ini diawali dengan gejala-gejala umum, seperti mual, muntah, dan
rasa sakit di daerah perut. Syok anafilaktik umumnya muncul dalam beberapa menit
setelah penderita terpapar oleh alergen, namun juga dapat muncul setelah beberapa
jam sehingga penyebab berikut gejalanya perlu dikenali.
2. Tujuan Sebagai Pedoman kerja bagi petugas medis/paramedis dalam melakukan pelayanan
penanganan Syok Anafilaktik.

3. Kebijakan SK Kepala puskesmas No. Tahun 2018/ Tentang penunjukan penanggung jawab
program kesehatan

4. Referensi Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007


5. Alat Dan 1. Tabung Oksigen
Bahan 2. Nasal canule / masker oksigen
3. Sarung Tangan
4. Spuit 3cc
5. Spuit 5cc
6. Infus Set Macro
7. Abocath yang sesuai
8. Adrenaline ampul
9. Difenhidramin ampul
10. Dexamethasone ampul
11. Aminofilin ampul
12. Ringer Laktat
13. Ambulans
6. Langkah – A. Penanganan Utama dan Segera
Langkah
- Hentikan pemberian obat / antigen penyebab.

- Baringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi dari kepala.

- Berikan Adrenalin 1:1000 (1mg/ml) segera secara: IM pada otot


deltoideus, dengan dosis 0,3–0,5 ml (anak : 0,01 ml/kgbb), dapat diulang
tiap lima menit, pada tempat suntikan atau sengatan dapat diberikan 0,1
– 0,3 ml. Pemberian adrenalin IV apabila terjadi tidak ada respon pada
pemberian secara IM, atau terjadi kegagalan sirkulasi dan syok, dengan
dosis (dewasa) : 0,5 ml adrenalin 1:1000 ( 1 mg / ml ) diencerkan dalam
10 ml larutan garam faali dan diberikan selama 10 menit.

- Bebaskan jalan napas dan awasi vital sign (Tensi, Nadi, Respirasi)
sampai syok teratasi.

- Pasang infus dengan larutan fisiologis bila tekanan darah systole kurang
dari 100 mmHg.

- Pemberian oksigen 5-10 L/menit

- Bila diperlukan rujuk pasien ke RSU terdekat dengan pengawasan


tenaga medis.

B. Penanganan Tambahan

- Pemberian Antihistamin : Difenhidramin injeksi 50 mg, dapat diberikan


bila timbul urtikaria.

- Pemberian Kortikosteroid : Deksametason 2-6 mg/kg BB untuk


mencegah reaksi berulang.

- Pemberian Aminofilin IV, 4-7 mg/kg BB selama 10-20 menit bila terjadi
tanda–tanda bronkospasme, dapat diikuti dengan infus 0,6mg/kgBB/jam.

C. Penanganan Penunjang

- Tenangkan penderita, istirahat dan hindarkan pemanasan

- Pantau tanda-tanda vital secara ketat sedikitnya pada jam pertama

7. Bagan Alir
8. Hal – Hal Yang Setiap tenaga kesehatan yang bertugas dipoli umum harus melaksanakan tugas
Perlu Di sesuai SOP yang telah tetapkan dan memberikan pelayanan yang baik kepada
Perhatikan
masyarakat.
9. Unit Terkait 1. Loket
2. UGD
3. Laboratorium
4. Apotik

10. Dokumen - Buku Register Kunjungan


Terkait
- Buku Rujukan

- Status Pasien

11. Rekaman
Historis Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan

1.
2.
3.
4.

Anda mungkin juga menyukai