BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
.................................................................................................................
3
B. Tujuan
.................................................................................................................
3
BAB II PEMBAHASAN
A. IP versi 4.......................................................................................................4
i. Jenis Ipv4...............................................................................................4
ii. Kelas Ipv4..............................................................................................5
iii. pengalokasian Ipv4 ...............................................................................6
B. Subnet Mask................................................................................................7
C. Tujuan dan Fungsi Subnet Mask.................................................................7
A. Latar Belakang
Dan berbicara tentnag jaringan komputer saat ini sangatlah bermanfaat dan
mungkin sudah sangat biasa penggunaannya, karena hampir semua orang sangat
membutuhkan jaringan komputer ini terutama bagi mereka yang menggunakan internet.
Oleh karena itu saya menyelesaikan tugas ini agar saya khusunya bisa mengerti secara
detail apa itu subnet mask, dan umumnya untuk teman saya yang belum mengerti nama-
nama yang ada dalam pelajarangan jaringan atau IP Address dan cara menghitungnya.
B. Tujuan
1. Alamat IP Versi 4
Alamat IP versi 4 (sering disebut
dengan Alamat IPv4) merupakan
pengenal yang digunakan untuk
memberi alamat pada tiap-tiap
komputer dalam jaringan, dan
sebuah jenis pengalamatan
jaringan yang digunakan di dalam
protokol jaringan TCP/IP yang
menggunakan protokol IP versi 4.
Panjang totalnya adalah 32-bit,
dan secara teoritis dapat mengalamati
hingga 4 miliar host komputer
atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host
di seluruh dunia, jumlah host
tersebut didapatkan dari 256
(didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4
(karena terdapat 4 oktet)
sehingga nilai maksimal dari
alamat IP versi 4 tersebut adalah
255.255.255.255 dimana nilai
dihitung dari nol, sehingga nilai-
nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila
host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
o Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka
jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat Unicast digunakan
dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one satu titik dengan titik yang lain).
o Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh
setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan
dalam komunikasi one-to-everyone.
o Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu
atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat
multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Kelas A
Alamat-alamat unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala besar.
Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0
(nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat
sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir)
merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga
126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal
127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess
Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala
menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama
alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk
melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16
bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B
dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
Kelas C
Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil.
Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai
biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan
membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir)
akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total
2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast,
sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP
kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai
alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas
mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat
"eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada
masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28
bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali
host.
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask
jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
o Network Identifier / NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan
khusus menunjukkan identitas jaringan komputer tempat komputer dihubungkan.
o Host Identifier / HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk
mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan.
Apa tujuan Subnetting , Mengapa perlu subnetting atau Apa manfaat subnetting? Ada
beberapa alasan mengapa kita perlu melakukan subnetting, diantaranya adalah sebagai
berikut:
Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat
dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting
akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet,
dan Alamat Host- Broadcast.
I. SUBNET MASK
Bagaimana caranya?,
Network ID dan host ID di dalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask.
Masing-masing subnet mask merupakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua
(1) yang menunjukkan network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.
Kelas IP BIT SUBNET (Default) SUBNETMASK
Address (Default)
Jangan bingung membedakan antara subnet mask dengan IP address. Sebuah subnet
mask tidak mewakili sebuah device atau network di internet. Subnet mask digunakan untuk
menandakan bagian mana dari IP address yang digunakan untuk menentukan network ID.
Anda dapat langsung dengan mudah mengenali subnet mask, karena octet pertama pasti 255,
oleh karena itu 255 bukanlah octet yang valid untuk IP address class.
Tabel berikut ini akan membuktikan tabel diatas :
00000000 0
10000000 128
11000000 192
11100000 224
11110000 240
11111000 248
11111100 252
11111110 254
Tabel ini adalah 11111111 255 nilai-nilai yang
berasal dari 8 bit.
8 BIT 1 1 1 1 1 1 1 1
255 27 26 25 24 23 22 21 20
128 64 32 16 8 4 2 1
Classless addressing (pengalamatan tanpa kelas), metode ini mulai banyak diterapkan,
yakni pengalokasian IP Address dalam notasi Classless Inter Domain Routing (CIRD). Istilah
lain yang digunakan untuk menyebut bagian IP address yang menunjukkan suatu jaringan
secara lebih spesifik disebut juga dengan network prefix.
Penulisan network frefix suatu kelas IP ddress menggunakan garis miring (slash) “/” lalu diikuti dengan
angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit.
Contoh :
a. Network kelas C 192.168.1.4/25 . angka /25 menunjukkan notasi CIRD ,dapat dilihat
maka subnet masknya adalah 255.255.255.0 bagaimana bisa? Caranya dengan
melihat angka /25. Angka /25 ini kita konversikan ke bilangan biner, dan terdapat 24
angka biner bernilai 1 sedangkan yang lain 0.
b. Network kelas B 122.56.7.50/19 . angka /19 kita konversikan ke bilangan biner, dan terdapat 19
angka biner bernilai 1 sedangkan yang lain 0.