Anda di halaman 1dari 12

2013

MAKALAH IP ADDRESS DAN


SUBNET MASK
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
.................................................................................................................
3
B. Tujuan
.................................................................................................................
3

BAB II PEMBAHASAN

A. IP versi 4.......................................................................................................4
i. Jenis Ipv4...............................................................................................4
ii. Kelas Ipv4..............................................................................................5
iii. pengalokasian Ipv4 ...............................................................................6

B. Subnet Mask................................................................................................7
C. Tujuan dan Fungsi Subnet Mask.................................................................7

BAB III CARA MENGHITUNG


A. Subnet Mask............................................................................................................8
B. Classless Addressing................................................................................................10
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengembangan Teknologi Informasi kini kian pesat menjadikan kebutuhan akan


Komputer dan perangkat teknologi lainnya yang berkaitan dengan Teknologi Informasi semakin
menjadi kebutuhan tersendiri. Perangkat-perangkat teknologi yang berkembang saat ini tidak
terlepas dari kebutuhan akan IP address.

Dan berbicara tentnag jaringan komputer saat ini sangatlah bermanfaat dan
mungkin sudah sangat biasa penggunaannya, karena hampir semua orang sangat
membutuhkan jaringan komputer ini terutama bagi mereka yang menggunakan internet.
Oleh karena itu saya menyelesaikan tugas ini agar saya khusunya bisa mengerti secara
detail apa itu subnet mask, dan umumnya untuk teman saya yang belum mengerti nama-
nama yang ada dalam pelajarangan jaringan atau IP Address dan cara menghitungnya.

B. Tujuan

Dengan adanya makalah ini ingin mengetahui :

a) Apakah yang dimaksud dengan IP adress versi 4?


b) Apakah yang dimaksud dengan subnetting dan subnet mask ?
c) Apa yang dimaksud dengan classless addressing ?
d) Bagaimana cara menghitung subnet mask ?
BAB II. PEMBAHASAN

1. Alamat IP Versi 4
Alamat IP versi 4 (sering disebut
dengan Alamat IPv4) merupakan
pengenal yang digunakan untuk
memberi alamat pada tiap-tiap
komputer dalam jaringan, dan
sebuah jenis pengalamatan
jaringan yang digunakan di dalam
protokol jaringan TCP/IP yang
menggunakan protokol IP versi 4.
Panjang totalnya adalah 32-bit,
dan secara teoritis dapat mengalamati
hingga 4 miliar host komputer
atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host
di seluruh dunia, jumlah host
tersebut didapatkan dari 256
(didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4
(karena terdapat 4 oktet)
sehingga nilai maksimal dari
alamat IP versi 4 tersebut adalah
255.255.255.255 dimana nilai
dihitung dari nol, sehingga nilai-
nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila
host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.

i. Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:

o Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka
jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat Unicast digunakan
dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one satu titik dengan titik yang lain).
o Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh
setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan
dalam komunikasi one-to-everyone.
o Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu
atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat
multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

ii. Kelas IP Address


untuk mengatur keperluan besarnya jaringan dan jumlahnya jaringan, IP Address dibagi
menjadi 5 kelas yaitu :

 Kelas A
Alamat-alamat unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala besar.
Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0
(nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat
sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir)
merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga
126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal
127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess
Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.

 Kelas B
Alamat-alamat unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala
menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama
alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk
melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16
bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B
dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.

 Kelas C
Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil.
Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai
biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan
membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir)
akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total
2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

 Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast,
sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP
kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai
alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas
mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.

 Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat
"eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada
masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28
bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali
host.

Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask
jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:

o Network Identifier / NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan
khusus menunjukkan identitas jaringan komputer tempat komputer dihubungkan.
o Host Identifier / HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk
mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan.

iii. Aturan Dasar pemilihan Network ID dan Host ID / pengalokasian IP Adress

 Network ID tidak boleh sama dengan 127.0.0.0, karena network ID 127


secara default digunakan sebagai alamat loopback, alamat loopback yakni
alamat IP address yang digunakan oleh suatu computer yang menunjuk
dirinya sendiri
 Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255, karena akan diartikan
sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yang mewakili seluruh
jaringan
 Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit, diset seperti
0.0.0.0), karena akan diartika sebagai alamat network. Alamat network
digunakan untuk menunjuk suatu jaringan dan tidak boleh menunjukkan suatu
host.
 Host ID harus unik dalam suatu network. Artinya dalam suatu network tidak
boleh ada dua host yang memiliki host ID yang sama.
 IP Private yang dapat digunakan dalam jaringan lokal, yaitu 10/8,
172.16.0.0/12, 192.168.0.0/16, 224.0.0.0/4 (class D Multicast) 240.0.0.0/5
(class E research) karena IP ini tidak dipergunakan (di publish) di internet.
2. SUBNET MASK

Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang


lebih kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP addres kelas A, IP Address kelas B dan
IP Address kelas C. Dengan subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan, tetapi
mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut. Sedangkan subnet
mask digunakan untuk menentukkan batas network ID dalam suatu subnet.

Apa tujuan Subnetting?

Apa tujuan Subnetting , Mengapa perlu subnetting atau Apa manfaat subnetting? Ada
beberapa alasan mengapa kita perlu melakukan subnetting, diantaranya adalah sebagai
berikut:

o Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa


memaksimalkan penggunaan IP Address
o Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam
suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network
dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network
yang unik.

o Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti (penumpukan) akibat


terlalu banyaknya host dalam suatu network.

Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat
dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting
akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet,
dan Alamat Host- Broadcast.

Tujuan dari subnetting sendiri yaitu untuk mengefisienkan pengalamatan, membagi


satu kelas network, menempatkan suatu host, untuk mengatasi masalah perbedaaan
hardware dengan topologi fisik jaringan, untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam
sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address, dan meningkatkan
security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu
network.
Sedangkan fungsi dari subnetting adalah mengurangi lalu-lintas jaringan,
teroptimasinya unjuk kerja jaringan, pengelolaan yang disederhanakan, membantu
pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh.
BAB III. CARA MENGHITUNG SUBNET

I. SUBNET MASK

Agar memudahkan ini adalah tabel yang menunjukkan sebnet masknya :

Class Oktet Pertama Subnet Mask Default Private Address

A 1 - 127 255.0.0.0 10.0.0.0 – 10.255.255.255

B 128 - 191 255.255.0.0 172.16.0.0 – 172.31.255.255

C 192 - 223 255.255.225.0 192.168.0.0 – 192.168.255.255

Bagaimana caranya?,

Network ID dan host ID di dalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask.
Masing-masing subnet mask merupakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua
(1) yang menunjukkan network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.
Kelas IP BIT SUBNET (Default) SUBNETMASK
Address (Default)

A 11111111 00000000 00000000 00000000 255.0.0.0

B 11111111 11111111 00000000 00000000 255.255.0.0

C 11111111 11111111 11111111 00000000 255.255.255.0

Jangan bingung membedakan antara subnet mask dengan IP address. Sebuah subnet
mask tidak mewakili sebuah device atau network di internet. Subnet mask digunakan untuk
menandakan bagian mana dari IP address yang digunakan untuk menentukan network ID.
Anda dapat langsung dengan mudah mengenali subnet mask, karena octet pertama pasti 255,
oleh karena itu 255 bukanlah octet yang valid untuk IP address class.
Tabel berikut ini akan membuktikan tabel diatas :

BINARY OCNET DECIMAL

00000000 0

10000000 128

11000000 192

11100000 224

11110000 240

11111000 248

11111100 252

11111110 254
Tabel ini adalah 11111111 255 nilai-nilai yang
berasal dari 8 bit.

8 BIT 1 1 1 1 1 1 1 1

255 27 26 25 24 23 22 21 20

128 64 32 16 8 4 2 1

Cara menghitung bilangan biner ke dalam bilangan desimal


II. CLASSLESS ADDRESSING

Classless addressing (pengalamatan tanpa kelas), metode ini mulai banyak diterapkan,
yakni pengalokasian IP Address dalam notasi Classless Inter Domain Routing (CIRD). Istilah
lain yang digunakan untuk menyebut bagian IP address yang menunjukkan suatu jaringan
secara lebih spesifik disebut juga dengan network prefix.

Penulisan network frefix suatu kelas IP ddress menggunakan garis miring (slash) “/” lalu diikuti dengan
angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit.

Subnet Mask CIDR Subnet Mask CIDR


255.0.0.0 /8 255. 255.240.0 /20
255.128.0.0 /9 255. 255.248.0 /21
255.192.0.0 /10 255. 255.252.0 /22
255.224.0.0 /11 255. 255.254.0 /23
255.240.0.0 /12 255. 255.255.0 /24
255.248.0.0 /13 255. 255. 255.128 /25
255.252.0.0 /14 255. 255. 255.192 /26
255.254.0.0 /15 255. 255. 255.224 /27
255.255.0.0 /16 255. 255. 255.240 /28
255. 255.128.0 /17 255. 255. 255.248 /29
255. 255.192.0 /18 255. 255. 255.252 /30
255. 255.224.0 /19

Contoh :

a. Network kelas C 192.168.1.4/25 . angka /25 menunjukkan notasi CIRD ,dapat dilihat
maka subnet masknya adalah 255.255.255.0 bagaimana bisa? Caranya dengan
melihat angka /25. Angka /25 ini kita konversikan ke bilangan biner, dan terdapat 24
angka biner bernilai 1 sedangkan yang lain 0.

1111 1111 1111 1111 1111 1111 1000 0000


255 255 255 128

Jadi penghitungan angka biner di CIRD sama dengan disubnet mask

Dari tabel tersebut menyatakan bahwa IP 192.168.1.4/25 memiliki subnet mask


255.255.255.128

b. Network kelas B 122.56.7.50/19 . angka /19 kita konversikan ke bilangan biner, dan terdapat 19
angka biner bernilai 1 sedangkan yang lain 0.

1111 1111 1111 1111 1110 0000 000 0000


255 255 224 0

Jadi penghitungan angka biner di CIRD sama dengan disubnet mask

Dari tabel tersebut menyatakan bahwa IP 122.56.7.50/19 memiliki subnet mask


255.255.224.0

c. Network kelas A 64.132.1.4/9 . angka /9 kita konversikan ke bilangan biner, dan


terdapat 9 angka biner bernilai 1 sedangkan yang lain 0.

1111 1111 1000 0000 0000 0000 000 0000


255 128 0 0

Jadi penghitungan angka biner di CIRD sama dengan disubnet mask

Dari tabel tersebut menyatakan bahwa IP 64.132.1.4/9 memiliki subnet mask


255.128.0.0

Anda mungkin juga menyukai