Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tujuan dari belajar Pemrograman adalah agar dapat membiasakan diri


melakukan suatu perencanaan apabila menyelesaikan suatu masalah,
karena suatu permasalahan yang diselesaikan dengan suatu perencanaan
yang matang maka akan mendapatkan solusi yang lebih optimal
dibandingkan menyelesaikan masalah tanpa menggunakan suatu
perencanaan. Oleh karean itu, penyusun mencoba untuk memaparkan
masalah tentang konsep dasar pemrograman.

1.2. Rumusan Masalah

Makalah ini merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :


1. Apa pengertian program dan pemrograman?
2. Apa tujuan dari pembuatan program?
3. Bagaimana cara membuat suatu program yang kompleks?
4. Bagaimana cara membuat program yang sederhana?
5. Bagaimana karakteristik seorang Programer?
6. Bagaimana cara menulis program interaktif?

1.3. Ruang Lingkup

Dalam makalah ini, penulis membatasi masalah yang akan dibahas


pada materi kuliah Pemrograman Terstruktur. Pembahasan lebih
dikhususkan pada Tahapan Membuat program. Hal tersebut dimaksudkan
untuk mempertegas pembahasan sehingga dapat terfokus pada masalah
yang akan dibahas serta dapat memberikan gambaran umum tentang isi
makalah sehingga pembaca lebih mudah mempelajarinya.

1
1.4. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan tugas ini adalah untuk memenuhi dan
melengkapi salah satu tugas mata kuliah Pemrograman Terstruktur di Bina
Sarana Informatika. Sedangkan tujuan dari penulisan tugas ini adalah:
1. Menerapkan teori yang didapat selama belajar di Bina Sarana
Informatika.
2. Memberikan uraian tahapan membuat program secara lebih
terperinci.
3. Mengembangkan kreativitas dan wawasan penulis.

1.5. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan tugas ini,


penulis menggunakan metode sebagai berikut :
a. Metode Studi Pustaka
Metode yang dilakukan dengan membaca buku-buku serta referensi-
referensi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam tugas ini.
Penulis membaca beberapa buku yang berkaitan dengan Tahapan
Membuat Program.
b. Metode Browsing Internet
Metode yang dilakukan dengan browsing atau membaca atau mencari
referensi-referensi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam
tugas ini di internet.

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembaca dalam mempelajari dan mengetahui isi


makalah ini, penulis memberikan uraian singkat mengenai gambaran pada
masing-masing bab melalui sistematika penulisan yaitu :

2
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini, penulis menguraikan tentang latar belakang penulisan,
rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan serta metode-metode
yang digunakan dalam pengumpulan data untuk menyusun tugas ini.
Selain itu, penulis juga menguraikan mengenai sistematika penulisan.

BAB II PEMBAHASAN
Pada bab ini, penulis menguraikan tentang materi-materi yang akan
dibahas karena bab ini merupakan bab utama dari makalah ini. Dalam bab
ini penulis menguraikan tentang tahapan membuat program, meliputi:
membuat suatu progam yang kompleks; membuat suatu program yang
sederhana; alasan menggunakan tahap-tahap penyusunan program;
karakteristik programmer; menulis program interaktif.

BAB III PENUTUP


Dalam bab ini, penulis menguraikan tentang kesimpulan-kesimpulan
dari masalah yang dibahas serta saran-saran yang penulis ajukan guna
perbaikan selanjutnya.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Umum

Program adalah kata, ekspresi, pernyataan atau kombinasi yang


disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan
langkah untuk menyelesaikan masalah dan diimplementasikan dengan
menggunakan bahasa pemrograman sehingga dapat dieksekusi oleh
komputer.
Pemrograman yaitu rangkaian instruksi – instruksi dalam bahasa
komputer yang disusun secara logis dan sistematis. Proses pemrograman
komputer bertujuan untuk memecahkan suatu masalah dan membuat
mudah pekerjaan dari user (pengguna komputer). Tujuan dari Tahapan
Pembuatan Program adalah
 Meningkatkan kehandalan program
 Program mudah dibaca dan ditelusuri
 Menyederhanakan kerumitan program
Ciri-ciri dari tahapan pembuatan program yaitu:
 Gunakan rancangan pendekatan dari atas kebawah (Top-down
desaign).
 Bagi program kedalam modul-modul logika yang sejenis.
 Gunakan sub-program untuk proses-proses sejenis yang sering
digunakan.
 Gunakan pengkodean tersetruktur: IF..Then, DO..WHILE,
REPEAT..UNTIL.
 Hindarkan penggunaan perintah go to bila tidak diperlukan.
Buat dokumentasi yang akurat dan berarti

4
2.2 Tahapan-Tahapan Membuat Program

1. Membuat Suatu Program Yang Kompleks

Bila masalah yang dihadapi oleh seorang pemrogram sangat besar


dan kompleks, maka ia pasti membutuhkan tahapan-tahapan dalam
membangun programnya, agar dapat diperoleh suatu program yang baik.
Sebenarnya tahapan-tahapan tersebut hanya membantu pemrogram agar
dapat menyelesaikan pekerjaannya secara sistematis.Untuk membuat
program yang besar dan kompleks, programmer membutuhkan tahapan-
tahapan dibawah ini :

a. Definisi Masalah

Pemahaman permasalahan merupakan suatu hal yang sangat


penting bagi sipemrogram. Sipemrogram perlu memahami permasalahan
yang dihadapi dan yang akan diselesaikan oleh pemesan program, agar
hasil pendefinisian masalah tidak menyimpang dari masalah yang
sedang dihadapi. Setelah menyamakan persepsi tentang suatu masalah
yang dihadapi dan akan diselesaikan, maka pemrogram dapat
mengidentifikasi permasalahan tersebut secara rinci, dan menentukan
ruang lingkup permasalahan yang akan diselesaikan terlebih dahulu, dan
kemungkinan kendala-kendala yang akan dihadapi, lalu berapa lama
proses penyelesaian masalah tersebut. Pemrograman harus membuat
langkah-langkah penyelesaian masalah berdasarkan ruang lingkup
permasalahan yang ditentukan, sehingga pekerjaan pembuatan program
terarah dan terjadwal dengan baik.

Masalah yang perlu didefinisikan adalah komponen input dari


suatu program yang akan dirancang tersebut apa saja yang akan terjadi
didalam menyelesaikan program tersebut dan menampilkan hasilnya,
yang terakhir adalah komponen output yang diinginkan seperti apa, dan
formatnya bagaimana.

5
b. Analisis Kebutuhan

Menentukan data untuk masukan dan keluaran yang diminta,


bahasa pemrograman yang digunakan serta tipe komputer apa yang
dibutuhkan

c. Desain Algoritma / Membuat Rumusan Pemecahan Masalah

Membuat susunan langkah-langkah/instruksi penyelesaian


masalah. Hal ini dapat dilakukan dengan 2 cara :

1) Menggunakan Flowchart

Flowchart adalah penggambaran secara garfik dari langkah-


langkah dan urutan –urutan prosedur dari suatu program.
Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan
masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong
dalam menganalisis alternatif-alternatif dalam pengoperasian

Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah


khususnyamasalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.
Fungsi dari flowchart adalah untuk membnatu dalam
pembuatan program secara umum setelah itu dituangkan ke dalam
program secara detail. Sehingga memudahkan pembuatan program
dan menghasilkan program yang tersetruktur serta serta output
yang sesuai dengan perencanaan.
Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau patokan yang
bersifat mutlak, karena flowchart merupakan gambaran hasil
pemikiran dalam menganalisa suatu masalah dengan computer.
sehingga flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu
pemrogram dengan yang lainnya.

6
Namun secara garis besar setiap pengolahan selalu terdiri dari 3
bagian utama, yaitu :
a) Input
b) Proses pengolahan dan
c) Output
Untuk pengolahan data dengan computer, urutan dasar
pemecahan suatu masalah:
a) START : berisikan instruksi untuk persiapan peralatan yang
diperlukan sebelum menangani pemecahan persoalan
b) READ : berisi instruksi kegiatan untuk membaca data dari
suatu peralatan input
c) PROSES : berisi kegiatan yang berkaitan dengan
pemecahan persoalan sesuai dengan data yang dibaca
d) WRITE: berisi instruksi untuk merekam hasil kegiatan ke
peralatan output
e) END: mengakhiri kegiatan pengolahan.

Walaupun tidak ada kaidah-kaidah yang baku dalam


penyusunan flowchart, namun ada beberapa anjuran:
a) Hindari pengulangan proses yang tidak berlaku dan logika yang
berbelit sehingga jalannya proses menjadi singkat
b) Jalannya proses digambarkan dari atas ke bawah dan diberikan
tanda panah untuk memperjelas
c) Sebuah flowchart diawali dari satu titik START dan diakhiri
dengan END

2) Menggunakan bahasa semu (pseudocode)

adalah cara untuk menuliskan sebuah algoritma secara high-


level (level tingkat tinggi). Biasanya Pseudocode dituliskan dengan
kombinasi Bahasa Inggris dan notasi matematika. Biasanya sebuah
Pseudocode tidak terlalu detail dibandingkan dengan program. Isu-

7
isu detail dalam program yang sifatnya teknis tidak dibahas di
dalam Pseudocode.

d. Bahasa Pemrograman

program merupakan sekumpulan instruksi yang merupakan


penyelesaian masalah. Program ‘dimasukkan’ ke dalam computer,
computer mengerjakan instruksi-instruksi di dalam program tersebut ,
lalu memberikan hasil atau keluaran yang diinginkan

agar program dapat dilaksanakan oleh computer, program tersebut


harus ditulis dalam suatu bahasa yang dimengerti oleh computer.
karena computer adalah mesin maka program harus ditulis dalam
bahasa yang khusus dibuat untuk berkomunikasi dengan computer.
bahasa computer yagn digunakan dalam menulis program dinamakan
bahasa pemrograman

jadi bahasa pemrograman yaitu kumpulan perintah-perintah


bermakna, berstruktur tertentu (syntax) yang dapat dimengerti
computer yang berguna didalam penyelesaian masalah.

Dalam pengertian luas pemrograman meliputi seluruh kegiatan


yang mencakup dalam dalam :

1. Pembuatan program, termasuk analisis kebutuhan


( requirement’s analysis)
2. Keseluruhan tahapan dalam perencanaan (planning),
perancangan (design), dan pewujudan (implementation).

Dalam pengertian yang lebih sempit, pemrograman merupakan :

1. Pengkodean ( coding atau program writing = penulisan


program)
2. Pengujian (testing) berdasarkan rancangan tertentu

8
Pemahaman yang lebih sempit ini sering digunakan dalam
pembuatan program-program terapan komersial yang membedakan
antara system analyst yang bertanggung jawah dalam menganalisa
kebutuhan, perencanaan dan perancangan program dengan
pemrogram ( programmer) yang bertugas membuat kode program
dan menguji kebenaran program

e. Testing dan Debuging

Dilakukan melalui 2 tahap :

1. Pengujian Tahap Debuging, Untuk mengecek kesalahan program,


Baik sintaksis maupun logika.

2. Pengujian tahap profiling, Untuk menentukan waktu tempuh dan


banyak nya memori program yang digunakan. Setelah program
bebas dari kesalahan sehingga dapat dilakukan proses excute
program.

f. Dokumentasi

Digunakan untuk file backup. Penulisan program yang kompleks


harus selalu didokumentasikan setiap kurun waktu tertentu, jadwal
dokumentasi juga perlu dibuat demi menjaga keamanan terhadap
program dan data dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

g.Pemeliharaan

Upaya yang dilakukan dengan menghindari kerusakan atau


hilangnya suatu program baik hardware maupun huma Error

Pemeliharaan program berfungsi untuk menjabarkan aktivitas dari


hasil analisis terhadap sistem dan dilakukan setelah program
diimplementasikan dan telah digunakan beberapa saat oleh pemakai.
Pemeliharaan mencangkup:

9
a) Format tampilan yang disesuaikan dengan keinginan pengguna
b) Fungsi-fungsi yang tidak sesuai dengan keinginan pengguna
c) Adaptasi dengan spesifikasi prosesor yang baru dan system operasi
yang baru

2.Membuat Suatu Program Yang Sederhana

Untuk memecahkan suatu masalah yang sederhana pemrogram


tidak perlu melalui tujuh tahap tersebut, tetapi cukup mengidentifikasi
masalah, menentukan input, proses dan output yang diinginkan,
menentukan algoritma, mengimplementasikannya dengan sautu bahasa
pemrograman tertentu dan melakukan testing.

Tahapan-tahapan untuk membangun suatu program yang besar dan


kompleks adalah sebagai berikut :

a. Definisi masalah
b. Analisis Algoritma
c. Bahasa pemograman
d. Testing dan Debuging

2.3 Alasan Menggunakan Tahap-Tahap Penyusunan Program


Ada beberapa alasan mengapa seorang pemrogram perlu menggunakan
tahap-tahap membuat program, yaitu :
a) Pertimbangan Logis
Melalui tahap definisi masalah dan analisis kebutuhan, maka
pemrogram dapat mengetahui dengan jelas bobot atau tingkat
kesuliltan yang harus dipecahkan sehingga dapat melakukan
perhitungan yang tepat untuk menentukan jumlah tenaga, harga,
sumber daya dan waktu yang dibutuhkan untuk menyusun program

10
b) Pertimbangan analogi
Menyusun program seakan-akan identik dengan membangun
rumah dimana dibutuhkan rancangan arsitektur dan definisi tahap-
tahap pengerjaan yang terencana secara baik dan sistematis,
sebelum ia mulai membangun

c) Pertimbangan jumlah data


Jumlah dan jenis data serta proses pengolahan data merupakan
suatu hal yang perlu diperhatikan secara khusus. Jumlah dan jenis
data sangat mempengaruhi dalam menentukan jenis variable dan
yang akan digunakan dalam penyusunan program tersebut

d) Pertimbangan untuk pengembangan


Melalui tahap-tahap penyusunan program akan diperoleh suatu
program yang baik, terstruktur dan sistematis, sehingga dapat
dengan mudah dikembangkan di masa mendatang.

e) Pertimbangan prinsip
Dalam menyusun program sebaiknya pemrogram membuat
persiapan dan rancangan arsitektur program dengan matang,
sehingga tidak menimbulkan masalah pada tahap coding dan
testing.

2.4 Karakteristik Seorang Programmer


1. Mampu menyusun algoritma dengan baik dan logis.
2. Memiliki ketekunan dan ketelitian yang tinggi.
3. Menguasai bahasa dan teknik penulisan program dengan baik.
4. Dapat bekerja sama dalam suatu tim.
5. Dapat bekerja secara efisien dan tepat waktu

2.5 Sifat-sifat seorang programmer:

11
1. Belajar bahasa program yang baru.
2. Selalu memulai belajar dari dasar.
3. Bertanya, bertanya dan membaca.
4. Lakukan dengan senang hati.
5. Tidak pernah berhenti mencoba ide-ide baru.
6. Mencari kepuasan dengan mencipta dan mencoba.
7. Memahami dan menguasai semua peralatan pekerjaannya.
8. Mulai membuat perkumpulan.
9. Berfikiran bahwa struktur adalah alat, langit adalah batasannya.
10. Tidak ada yang tidak bisa sebelum dicoba.
11. Berfikir sederhana terhadap permasalahan.
12. Tidak takut membangun kode yang lain dari yang lain.
13. Tidak takut untuk berkolaborasi.
14. Menghasilkan sesuatu yang sederhana menjadi luar biasa

2.6 Menulis Program Interaktif

1. Program harus dapat melakukan validasi terhadap setiap data yang


masuk.
2. Program harus dapat mengecek setiap kemungkinan- kemungkinan
yang penting, yang akan muncul pada data masukan.

3. Buatlah format masukan sesederhana mungkin

4. Buatlah agar program dapat memberikan tanda bahwa data yang


dikehendaki sudah terpenuhi.

5. Berikan label atau keterangan pada setiap keluaran, termasuk


bentuk pesan kesalahan apabila sipemakai salah mengoperasikan
program tersebut.

6. Berikan pesan, apabila program sedang melakukan suatu proses


yang memerlukan suatu waktu tunggu.

12
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Prinsip utama dari pemrograman yang terstuktur adalah bahwa jika


urutan suatu proses telah sampai pada suatu baris sintaks tertentu, maka proses
selanjutnya tidak boleh melompat mundur kebaris sebelumnya, kecuali untuk
proses dengan struktur kontrol repetition/looping. Modifikasi akan sulit dilakukan
terhadap suatu program, jika kode programnnya yang dibuat tidak terstruktur
dengan baik. Biasanya para pemrogram (programmer) akan merasa sangat perlu
untuk memahami metodologi perancangan program yang terstruktur, jika mereka
sedang membuat program yang besar dan komplek.

Suatu program yang baik membutuhkan suatu standar, sehingga


memudahkan dalam merancang dan merawat program serta meningkatkan
efektifitas penggunaan peralatan komputer dibutuhkan suatu standar program
maka perlu dipahami beberapa langkah yang harus dilakukan dalam merancang
suatu program yang terstruktur.

3.2. Saran

Untuk menciptakan suatu program yang baik harus memenuhi beberapa


kriteria yaitu :

1. Mudah dikembangkan di masa mendatang


2. Dalam menyusun program sebaiknya pemrogram membuat persiapan dan
rancangan arsitektur program dengan matang, sehingga tidak
menimbulkan masalah pada tahap coding dan testing

13
3. Sintaks dan semantik bahasa pemrograman yang baik haruslah konsisten
dan tidak bermakna ganda

4. Dapat dijalankan dengan baik dan benar (sesuai dengan keinginan


pemrogram).

5. Mudah diperbaiki, jika terjadi kesalahan (semua operasi yang dilakukan


harus terdefinisi dengan jelas dan berakhir setelah sejumlah langkah
dilakukan).

6. Bahasa pemrograman yang baik haruslah dapat dipakai pada berbagai tipe
mesin komputer yang berbeda, jadi bersifat machine independent.

7. Bahasa pemrograman yang baik haruslah efisien.

8. Bahasa pemrograman tersebut harus mudah dipelajari maupun diajarkan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Al-Bahra bin Ladjamuddin. B, Pemrograman Terstruktur, Perguruan Tinggi


Raharja, 2004.

Al-Bahra bin Ladjamuddin. B, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Perguruan


Tinggi Raharja, 2005.

Al-Bahra bin Ladjamuddin. B, Rekayasa Perangkat Lunak, Perguruan Tinggi


Raharja, 2006.

Roger S. Pressman., Software Engineering, A Beginner’s Guide, Mc. Graw Hill,


1998.

15

Anda mungkin juga menyukai